Anda di halaman 1dari 10

TUGAS TUTORIAL III

MK: Hak Asasi Manusia

OLEH :

NAMA : RAJA VIRA ANDELLA ALITA

NIM : 856075409

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA KEPULAUAN RIAU

TAHUN 2021
TUGAS III

1. Coba Anda sebutkan peristiwa-peristiwa yang melatarbelakangi lahirnya Piagam


PBB!
Jawaban :

Perserikatan Bangsa-Bangsa atau yang kerap disingkat PBB adalah organisasi


internasional pemerintah atau Intergovermental Organization (IGO) yang sudah
beranggotakan 193 negara. salah satu fungsi daripada PBB sendiri adalah untuk
menyelesaikan kasus-kasus internasional yang terjadi. Sebagaimana yang tercantum
dalam pembukaan Piagam PBB yakni PBB bertujuan hendak menyelenggarakan
generasi penerus dari ancaman terhadap perang. PBB berdiri pada 24 Oktober 1945 di
San Francisco, California, Amerika Serikat. Setelah Perang Dunia II berakhir, masih
banyak negara-negara di Asia dan Afrika yang dikuasai oleh penjajah. Dampak
Perang Dunia II tersebut membuat banyak negara menginginkan perdamaian dan
keamanan bersama. Amerika Serikat, Inggris, dan Uni Soviet kemudian berembuk
untuk membuat organisasi perdamaian. Berikut peristiwa-peristiwa yang
melatarbelakangi lahirnya piagam PBB :

a. Piagam Atlantik (Atlantic Charter) yang ditandatangani pada tanggal 14 Maret


1941. Ini dari isi piagam ini adalah hak setiap bangsa untuk menentukan nasibnya
sendiir (right of self determination) serta penolakan dan pencegahan terhadap
segala macam cara kekerasan bagi penyelesaian suatu sengketa atau pertikaian
internasional.
b. United Nations Declarationyang ditandatangani pada tanggal 1 Januari 1945 di
Washington DC oleh 26 negara peserta. Isi Deklarasi ini pada intinya menyokong
prinsip yang terdapat pada Atlantic Charter
c. Konferensi Moskow, yang diadakan pada tanggal 19 sampai dengan 30 Oktober
1943. Konferensi ini membicarakan masalah peperangan, masalah Polandia dan
masalah kerja sama setelah perang, juga membicarakan tentang organisasi dunia
untuk perdamaian.
d. Konferensi Yalta, pada tanggal 4 sampai dengan 11 Pebruari 1945. Konferensi ini
menyetujui untuk mengadakan pembicaraan lebih lanjut tentang masalah
pembentuk organisasi perdamaian dunia (PBB) yang rencananya akan diadakan di
Amerika pada bulan April 1945.
e. Konferensi San Francisco, diadakan pada tanggal 25 April 1945 sampai dengan 26
Juni 1945, menghasilkan piagam PBB (Anonim.iagam20PBB.htm). Piagam PBB
ini memuat beberapa ketetapan mengenai hak-hak asasi manusia. Mukadimah
Piagam tersebut berisi suatu tekad rakyat PBB untuk menyatakan kembali
keyakinan pada hak asasi manusia.

Piagam PBB adalah suatu konstitusi Perserikatan Bangsa-Bangsa yang di


tandatangani pada tanggal 26 Juni 1945 tepatnya di San Francisco.Sedangkan
diberlakunya Piagam PBB ini pada tanggal 24 Oktober 1945.Piagam PBB tersebut
telah disetujui oleh 50 Negara PBB. Tanggal 24 Oktober juga ditetapkan sebagai Hari
PBB. Piagam PBB mengatur berbagai macam hal mulai dari keanggotaan dan tujuan
PBB hingga hak-hak asasi manusia. Secara eksplisit menyatakan bahwa Piagam PBB
mempunyai kuasa melebihi seluruh perjanjian lainnya. Secara umum, piagam PBB
membahas hal-hal terkait pembentukan PBB, asas dan tujuan PBB, badan dan dewan
keamanan PBB, kerjasama internasional di bidang ekonomi dan sosial serta hal-hal
lain terkait perdamaian internasional. Bab I menetapkan tujuan PBB, termasuk
ketentuan-ketentuan penting dari menjaga perdamaian dan keamanan internasional.
Isi Piagam PBB, yaitu :

1) Bab II mendefinisikan kriteria keanggotaan negara-negara di Perserikatan


Bangsa-Bangsa.
2) Bab III membahas mengenai Badan-Badan yang ada pada PBB
3) Bab IV membahas mengenai Majelis Umum PBB
4) Bab V membahas mengenai Dewan Keamanan PBB
5) Bab VI membahas penyelesaian pertikain Pasifik
6) Bab VII membahas mengenai tindakan yang berhubungan dengan ancaman
perdamaian, pelanggaran perdamaian dan tindakan agresi
7) Bab VIII memungkinkan pengaturan regional untuk memelihara perdamaian dan
keamanan di wilayah mereka sendiri
8) Bab IX membahas kerjasama internasional di bidang ekonomi dan sosial
9) Bab X membahas mengenai Dewan Ekonomi dan Sosial
10) Bab XI membahas pernyataan tentang wilayah perwalian
11) Bab XII membahas tentang sistem perwalian internasional
12) Bab XIII membahas tentang Dewan Perwalian internasional
13) Bab XIV membahas tentang Mahkamah Internasional
14) Bab XV membahas tentang sekretariat PBB
15) Bab XVI membahas tentang ketentuan-ketentuan lainnya
16) Bab XVII membahas tentang ketentuan-ketentuan keamanan peralihan
17) Bab XVIII membahas tentang kemungkinan perubahan-perubahan yang mungkin
akan terjadi
18) Bab XIX membahas tentang ratifikasi dan penandatanganan piagam

2. Jelaskan bagaimana status hukum dari Deklarasi Universal dewasa ini menurut Scott
Davidson!
Jawaban :

Status hukum Deklarasi Universal dewasa ini menurut Scott Davidson yaitu :
Deklarasi tetap berstatus sebagai resolusi yang tidak mempunyai kekuatan hukum
yang mengikat negara-negara. Namun mengingat perkembangan-perkembangan
praktik PBB yang nyata di kemudian hari, dimungkinkan status dapat berubah.
Deklarasi dapat diargumenkan sebagai tafsiran resmi terhadap Piagam oleh Majelis
Umum PBB. Deklarasi dapat dipostulatkan menjadi bagian dari prinsip-prinsip
hukum yang umum dan diakui oleh bangsa-bangsa beradab. Deklarasi saat ini telah
menjadi bagian dari hukum kebiasaanInternasional. Universal Declaration of Human
Rights yang disebut juga Deklarasi Universal merupakan deklarasi yang memberikan
pengakuan terhadaphak-hak asasi manusia. Di dalam deklarasi dijelaskan bahwa
pengakuan atas hak-hak asasi manusia menjadi dasar dari keadilan, kemerdekaandan
perdamaian dunia. Disamping itu, hak asasi manusia juga memerlukan perlindungan
hukum untuk menciptakan kebebasanberbicara atau berpendapat, beragaman,
kebebasan dari rasa takut, dankekurangan bagi umat manusia. Deklarasi Universal
diadopsi oleh Majelis Umum PBB pada tanggal 10Desember 1948 di Palais de
Chaillot, Paris, Perancis melalui General Assembly Resolution 217 A (III). Deklarasi
ini memiliki 30 pasal yang merupakan pernyataan umum pertama masyarakat dunia
mengenai hak asasi manusia (HAM). Deklarasi Universal mempunyai pengaruh yang
kuat baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap hukum secara umum
mengatur hak asasi manusia, yang kemudian dijadikanpedoman lahirnya berbagai
perjanjian internasional, konstitusi masing-masing negara, undang-undang negara,
instrumen di tingkat regional yang terkait dengan HAM. Scott Davidson (1993 : 92
93) mengemukakan beberapa jawaban yang bermakna normatif yakni:

a. Deklarasi tetap berstatus sebagai resolusi yang tidakmempunyai kekuatan hukum


mengikat negara-negara. Akan tetapi mengingatperkembangan-perkembangan
praktik PBB yang nyata di kemudian hari, dimungkinkanstatus berubah.
b. Deklarasi dapat diargumenkan sebagai tafsiran resmi terhadapPiagam oleh
Majelis Umum PBB.
c. Deklarasi dapat dipostulatkan telah menjadibagian dari prinsip-prinsip hukum
yang umum yang diakui oleh bangsa-bangsaberadab.

3. Cara pandang terhadap HAM sebagai suatu etos baru, mengandung pengakuan akan
nilai-nilai HAM, sebut dan jelaskan!
Jawaban :

Cara pandang terhadap hak-hak asasi manusia sebagai suatu etos baru, dalam
hal ini etos baru menyatakan penolakan terhadap tatanan biologis alami. konsep hak
asasi dirancang untuk menentang kecenderungan alam yang didominasi kekejaman,
tidak memperhatikan individu, ketidakadilan, keagresifan, dan kekuasaan yang kuat
atas yang lemah. etos baru menegaskan dan memproklamasikan bahwa ajaran-ajaran
yang harus diikuti tidak berasal dari alam, tetapi bertujuan untuk memaksa dan
mendominasi naluri alami.(1994 : 240-245 ) menyarikan tentang hak-hak asasi
manusia sebagai etos baru sebagai berikut :
a. Konsep hak hak asasi manusia didasarkan atas nilai-nilai agama tradisional yang
diambil dari barat dan timur dengan gagasan utamanya terambil dari filsafat barat,
namun ia tetap merupakan ajaran kemanusiaan yang tidak disertai mitos dan
magis.
b. Hak asasi manusia merupakan suatu upaya manusia untuk menjadikan manusia
sebagai makhluk sosial, jiwa sosial manusia mengalahkan dorongan nalurinya
sebagai binatang alami.
c. Hak asasi manusia didasarkan atas suatu keinginan yang ekspansif untuk
mempersatukan dunia dan untuk membuat suatu daftar pedoman bagi semua
pemerintahan.
d. Pelanggaran sistematis terhadap ham tidak dianggap merupakan kendala bagi
sebuah negara untuk memperolah status subyek internasioanl dan tidak
menghalangi menjadi anggota PBB.

4. HAM sebagai konsepsi yang mencakup hak-hak rakyat memiliki pengaruh terhadap
masyarakat internasional. Pengaruh tersebut tercermin dalam hal apa saja, sebut dan
jelaskan!
Jawaban :

Pengaruh hak asasi manusia sebagai konsepsi yang mencakup hak-hak rakyat
terhadap masyarakat internasional dapat dicermati dalam beberapa hal, diantaranya :

a. Prinsip Resiprositas Versus Tuntutan-Tuntutan Masyarakat, yaitu suatu prinsip


yang menekankan pada sebuah negara untuk memenuhi kewajibannya selama
pihak lain juga melakukan kewajibantersebut atau sebaliknya.
b. Rakyat dan individu sebagai warga masyarakat internasional, dalam hal ini rakyat
maupun individudiakui oleh negarawan atau pemerintah sebagai subyek hukum
internasional.
c. Hak-hak asasi manusia dan hak-hak orang asing. Perlindungan terhadap hak asasi
manusia diberlakukan ketika warga negara tersebut ada di dalam negaranya,
sebaliknya apabila warga negara tersebut berada di negara lain maka negaranya
sangat sedikit melakukan perlindungan karena sudah berada diluar kedaulatan.
d. Teknik menciptakan standar hukum internasional. Hak asasi manusia dan hak
menentukan nasib sendiri terhadap hukum internasional hanya bersifat
instrumental dan bukan dalam hal tatanan atau metode pembuatan hukum
internasional.
e. Pengawasan internasional.
Dua mekanisme pengawasan internasional setelah Perang Dunia II yaitu :
1) Pengawasan dapat digerakkan oleh badan-badan yang lain seperti, Organisasi
Buruh, Serikat Pekerja, dll. Dalam hal ini dapat diaktifkan secara otomatis
tanpa suatu permintaan khusus.
2) Pengawasan internasional sifatnya hanya membuktikan kejadian-kejadian
pelanggaran yangmungkin terjadi dan menganjurkan negara yang
bersangkutan untuk menghentikan tingkahlakunya yang melanggar peraturan
tersebut tanpa mengeluarkan suatu pengutukan resmiatau mewajibkan suatu
ganti rugi.
f. Pertanggungjawaban internasional. Hak-hak asasi manusia telah berpengaruh pula
terhadap pertanggung jawaban suatu negara akibat pelanggaran yang dilakukannya
terhadap peraturan internasional.
g. Hukum Perang, ada beberapa hal yang perlu dicermati dalam hukum perang, antara
lain :
1) Tahun 1949 berlaku larangan pembalasan terhadap tawanan perang, orang
terluka, sakit,dan korban kapal tenggelam, sebagai mana juga orang sipil yang
ditahan musuh sejakdimulainya permusuhan itu.
2) Senjata yang tidak manusiawi, seperti pelanggaran penggunaan bom Napalm,
senjata perangkap, penggunaan peluru yang tidak dapat ditelusi sinar.
3) Dibentuknya kategori baru kejahatan internasional yang berkaitan dengan
perang, misalnya penindasan rasial, politik, pengusiran, dan tindakan tidak
manusiawi lainnya yangdilakukan dalam perang.
4) Diperkenalkannya prisip Yuridiksi Universal bagi kejahatan perang dan
kejahatan terhadapkemanusiaan yang berhak menghukum adalah negara asal
penjahat, atau negara korbankejahatan, atau negara tempat kejahatan
dilakukan, dan setiap negara dapat mengadili danmenghukum setiap orang
yang telah melakukan kejahatan.
5) Perang saudara, Konvensi Jenewa 1949 mengenai korban perang tidak
memberikankeabsahan politik kepada para pemberontak, juga tidak
memberikan kepada mereka hal-hal khusus mengenai perilaku permusuhan.
Mereka mendapat jaminan khusus jika merekatertangkap, diantara jaminan
tersebut diberikan kepada orang-orang sipil yang luka atau sakit yang tidak
mengambil bagian atau tidak mampu mengambil bagian dalam tindakan
permusuhan tersebut.

5. Terdapat tiga faktor yang menghambat perkembangan HAM, sebut dan jelaskan !
Jawaban :
Tiga faktor penghambat perkembangan HAM :
a. Kondisi Sosial Budaya
Salah satu faktor terhambatnya penegakan HAM di Indonesia adalah kondisi
sosial budaya. Hal ini tidak terlepas dari kondisi Indonesia yang berupa negara
kepulauan. Dengan banyaknya pulau di Indonesia maka beraneka ragam pula
adat, kebudayaan, ras, maupun suku di Indonesia. Kondisi sosial budaya yang
menghambat penegakan hukum di Indonesia diantaranya adalah:
1) Masih tingginya penerapan hukum adat di atas hukum nasional sehingga
beberapa ketentuan justru melanggar HAM suatu kelompok masyarakat, hal
ini mengakibatkan pemerintah dan aparat kepolisian kesulitan untuk
menegakkan HAM untuk kelompok masyarakat tersebut.
2) Status sosial dan stratifikasi penduduk Indonesia yang sangat kompleks
membuat penegakan HAM sulit untuk dilakukan.Masyarakat sebagai objek
penegak hukum berperan besar dalam penegakan HAM. Walaupun sebagai
objek, beberapa hambatan penegakan HAM justru datang dari masyarakat itu
sendiri yakni:
 Masih rendahnya pemahaman penduduk tentang HAM sehingga mereka
tidak menyadari ketika hak-haknya telah dilanggar.Kurangnya
pengetahuan masyarakat tentang upaya aparat dan pemerintah dalam
melindungi kepentingan-kepentingannya.
 Ketidakberdayaan masyarakat untuk memanfaatkan perlindungan hukum
untuk menuntut haknya karena keterbatasan ekonomi, kondisi psikologi,
maupun terkendala faktor sosial dan politik.
 Belum banyak masyarakat yang sadar hukum dan betapa pentingnya
penegakan HAM di dalam kehidupan.
 Masih banyak masyarakat yang enggan berpartisipasi dalam penegakan
HAM seperti membiarkan pelanggaran HAM terjadi di sekitarnya dengan
alasan tidak mau menggangu urusan orang lain.

b. Komunikasi dan Informasi


Komunikasi dan informasi menjadi salah satu penyebab terhambatnya penegakan
HAM di Indonesia. Hal ini dikarenakan beberapa hal sebagai berikut:
1) Kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari gunung, lembah, rawa-rawa dan
sebagainya serta bentuk negaranya yang berupa negara kepulauan
menyebabkan sulitnya akses komunikasi dan informasi ke beberapa daerah.
2) Belum adanya sarana dan prasarana yang memadai yang mencakup seluruh
wilayah Indonesia untuk berkomunikasi dan menyebarkan informasi.
3) Belum banyak sumber daya manusia yang berpendidikan dan terampil untuk
memecahkan masalah komunikasi dan informasi di Indonesia. Meskipun
beberapa peneliti sudah menghasilkan terobosan baru di bidang komunikasi
dan informasi namun dukungan pemerintah dan pihak swasta di Indonesia
masih rendah.
4) Terbatasnya sistem informasi yang digunakan di Indonesia dari segi
perangkat maupun teknologinya.

c. Kebijakan Pemerintah
Dalam membuat kebijakan, pemerintah harus berpedoman kepada kepentingan
nasional. Kebijakan pemerintah sangat berpengaruh terhadap penegakan HAM.
Beberapa hambatan dalam penegakan HAM oleh pemerintah adalah:
1) Beberapa kebijakan pemerintah menimbulkan pro dan kontra di dalam
masyarakat karena dianggap tidak bisa melindungi hak seluruh warga negara.
Untuk menjaga stabilitas nasioal terkadang pemerintah sendiri yang justru
mengabaikan HAM warga negaranya.
2) Belum adanya kesamaan prinsip atau pandangan tentang pentingnya jaminan
HAM oleh para penguasa.
DAFTAR PUSTAKA

Dasim Budimansyah, dkk. 2021. Hak Asasi Manusia. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.

Sumber Website:

https://www.kompas.com/tren/read/2021/10/24/110500865/sejarah-berdirinya-perserikatan-
bangsa-bangsa-pbb-24-oktober-1945?page=all#:~:text=PBB%20berdiri%20pada
%2024%20Oktober,setelah%20Perang%20Dunia%20II%20berakhir

https://www.zonareferensi.com/piagam-pbb/

https://brainly.co.id/tugas/19342648#:~:text=Universal%20Declaration%20of%20Human
%20Rights,keadilan%2C%20kemerdekaan%20dan%20perdamaian%20dunia.

Anda mungkin juga menyukai