1. Organisasi Internasional
Pasca Perang Dunia I yang banyak menghancurkan Dunia Eropa, ide tentangorganisasi
dunia dirasakan semakin perlu diwujudkan demi menjaga perdamaian dankebaikan bersama
masyarakat dunia. Pada tahun 1899 hingga 1907 diadakan KonferensiInternasional untuk
Perdamaian dan 44 negara berdaulat mengirimkan wakilnya untukmenghadiri konferensi
tersebut, sehingga terbentuklah Liga Bangsa-Bangsa (LBB). Namun, dikarenakan gagalnya LBB
dalam menjaga keamanan dan mencegah terjadinyaPerang Dunia II, maka diperlukan revisi ide
organisasi internasional. Kemudian setelahterjadinya PD II, dibentuklah organisasi internasional
yang menggantikan LBB, yaituPerserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Yang bermaksud untuk
menyelamatkan manusia-manusia dari siksaan perang, serta2
1
Malcolm N. Shaw, International Law, New York: Cambridge University Press, 2008, hlm. 259.
2
R. Abdoel Djamali Pengantar Hukum Indonesia,Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013, hlm.
220-221
.Menciptakan suasana keadilan dan penghargaan terhadap kewajiban-kewajibanyang
timbul dari perjanjian internasional dan lainnya, sehingga sumber HukumInternasional
dapat dipelihara;
Memajukan masyarakat dan meningkatkan hidup yang baik dalam suasanakemerdekaan
yang lebih luas;
.Mempersatukan kekuatan supaya perdamaian dan keamanan internasional tetap
terpelihara
Hal ini menunjukkan kemajuan besar partisipasi dalam organisasi internasional termasuk
negara-negara yang merdeka.Selanjutnya pada dekade akhir abad ke-20, banyak munculnya
organisasi yang bersifatregional seperti Uni Eropa,institusi kerjasama multilateral seperti
IMF(International Monetary Fund),World Bank, dan WTO(World Trade Organization),serta
institusiuntuk menjalin kerjasama dalam keamanan seperti NATO(North Atlantic
TreatyOrganization).Kedudukan organisasi internasional sebagai subjek Hukum Internasional
kinitidak diragukan lagi. Organisasi internasional seperti PBB dan Organisasi BuruhInternasional
(ILO) mempunyai hak dan kewajiban yang ditetapkan dalam konvensi-konvensi internasional
yang merupakan semacam anggaran dasarnya3
2. Individu (Orang-perorangan)
Individu dalam arti yang terbatas sudah agak lama dapat dianggap sebagai subjek Hukum
Internasional. Dalam perjanjian Perdamaian Versailles tahun 1919yang mengakhiri PD I antara
Jerman dengan Inggris dan Perancis,dengan masing masing sekutunya sudah terdapat pasal-pasal
yang memungkinkan individu dapat mengajukan perkara kehadapan mahkamah
Arbitrase Internasional. Dengan demikian, sudah ditinggalkan dalil lama yang mengatakan
bahwa hanya negara yang dapat menjadi pihakdi hadapan peradilan internasional. Satu hal yang
3
Mochtar kusuma maatdjha dan etty R Agoes,Pengantar Hukum
Internasional,Bandung:PTAlumni,2003,hlm.101
pasti adalah seseorang dapat dianggaplangsung bertanggung jawab sebagai individu bagi
kejahatan perang dan kejahatanterhadap perikemanusiaan.4
REFRENSI:
Boer Mauna.Hukum Internasional Pengertian Peranan dan Fungsi dalam Era Dinamika
PTAlumni,.2003
4
Mochtar Kusumaatmadja dan Etty R. Agoes,Op.Cit.,hlm. 103-106
5
I Wayan Phartiana,Op.Cit.,hlm. 141-142