Anda di halaman 1dari 27

Teori Positivisme

 pendukung hak-hak kodrati menurunkan


gagasan mereka tentang hak itu dari Tuhan,
nalar atau pengandaian moral yang a priori,
kaum positivis berpendapat bahwa eksistensi
hak hanya dapat diturunkan dari hukum
negara
 Pemisahan antara hukum dengan moral (das
sein # das sollen)
 pasal 27 Deklarasi Umum
 Hak-Hak Asasi Manusia menjamin bahwa
“setiap orang berhak untuk secara bebas
mengambil bagian dalam kehidupan
kultural komunitasnya sendiri
Prinsip-Prinsip

 Prinsip Kesetaraan
 Prinsip Non Diskriminasi
 Prinsip Kewajiban Negara.
Kewajiban untuk Memajukan (obligation to promote)
Kewajiban untuk Melindungi (obligation to protect)
Kewajiban untuk memenuhi (obligation to fulfil)
Perkembangan pemikiran tentang HAM
pasca Perang Dunia II, ada 4 kurun
generasi :
 Generasi Pertama.
 Generasi Kedua.
 Generasi Ketiga.
 Generasi Keempat.
Generasi pertama

Pengertian HAM hanya berpusat pada


bidang hukum dan politik. Fokus pemikiran
HAM generasi pertama pada bidang hukum
dan politik disebabkan oleh dampak dan
situasi Perang Dunia II, totaliterisme dan
adanya keinginan negara-negara yang baru
merdeka untuk menciptakan suatu tertib
hukum yang baru.
Generasi kedua

Pemikiran HAM tidak saja


menuntut hak yuridis melainkan
juga hak-hak sosial, ekonomi,
politik dan budaya.
Generasi ketiga

. Keadilan dan pemenuhan hak asasi


haruslah dimulai sejak mulainya
pembangunan itu sendiri ,bukan
setelah pembangunan itu selesai.
Agaknya pepatah kuno ‘justice
delayed, justice deny’ tetap berlaku
untu kita semua
Generasi keempat

Pemikiran HAM generasi keempat dipelopori oleh


negara-negara di kawasan Asia pada tahun 1983
melahirkan Deklarasi Hak Asasi Manusia yang disebut
Declaration of The Basic Duties of Asia People and
Governmnet. Deklarasi ini lebih maju dari rumusan
generasi ketiga, karena tidak saja mencakup tuntutan
struktural tetapi juga berpihak kepada terciptanya
tatanan sosial yang berkeadilan.
Universal Declaration of Human
Rights 10 desember 1948
 Hak utk berpikir & mengemukakan pendapat,
 Hak memiliki sesuatu,
 Hak mendapatkan pendidikan dan pengajaran,
 Hak menganut aliran kepercayaan / agama,
 Hak untuk hidup,
 Hak untuk kemerdekaan hidup,
 Hak untuk memperoleh nama baik,
 Hak untuk memperoleh pekerjaan
Covenants on Human Rights 1966
 The International on Civil and Political Rights
(Konvensi tentang hak-hak sipil dan politik),
 The International Covenant on Economic, Social, and
Cultural Rights (Konvensi tentang hak ekonomi,
sosial, dan budaya), serta
 Optional Protocol yakni adanya kemungkinan
seorang warga negara yang mengadukan
pelanggaran HAM kepada The Human Rights
Commitee PBB setelah melalui upaya pengadilan di
negaranya.
Beberapa deklarasi lain
mengenai HAM di dunia,
 Declaration on the Rights of People to Peace (Deklarasi Hak Bangsa atas
Perdamaian) tahun 1984 oleh negara dunia ketiga.
 Declaration on the Rights to Development (Deklarasi Hak Atas
Pembangunan) tahun 1986 oleh negara dunia ketiga.
 African Charter on Human and Peoples, yang sering pula disebut
dengan Banjul Charter, oleh negara-negara Afrika yang tergabung
dalam Persatuan Afrika (OAU) tahun 1981.
 Cairo Declaration on Human Rights in Islam oleh negara-negara yang
tergabung dalam Organisasi Konferensi Islam tahun 1990.
 Bangkok Declaration tahun 1993.
 Deklarasi Wina tahun 1993 yang merupakan deklarasi universal dari
negara-negara yang tergabung dalam PBB.
4 Freedoms Roosevelt (6 Januari 1941);

 Kebebasan berbicara dan menyatakan pendapat (freedom of speech and


expression)
 Kebebasan memuja Tuhan dimana saja didunia menurut caranya sendiri
(freedom to worship God everywhere in the world in his own way’)
 Kebebasan dari kekurangan (freedom from want)
 Kebebasan dari rasa takut (freedom from fear)

4 Freedom Roosevelt + Churchill (14 Agustus 1941);

 Kebebasan Hidup (freedom of life)


 Kebebasan agama (freedom of religion)
 Kebebasan dari kekurangan (freedom from want)
 Kebebasan dari rasa takut (freedom from fear)
Teori Universalisme
 Universal absolut
As HR are of universal concern and are universal in value , the advocacy of
HR cannot be considered to be an encroachment upon national
sovereignty
 Universal relative
In the exercise of his rights and freedoms, everyone shall be subject only to
such limitations as are determined by law solely for the purpose of
securing due recognition and respect for the rights and freedoms of
others and of meeting the just requirements of morality, public order and
the general welfare in a democratic society.
 Partikularistis absolut >> national oriented
 Partikularistis relatif >>> penselarasan
EMPAT PANDANGAN HAM

 UNIVERSAL ABSOLUT
 UNIVERSAL RELATIF
 PARTIKULARISTIK ABSOLUT
 PARTIKULARISTIK RELATIF
PANDANGAN UNIVERSAL ABSOLUT

 Melihat HAM sebagai nilai-nilai universal


 Tidak menghargai sama sekali profil sosial
budaya yang melekat pada masing-masing
bangsa
 Penganutnya adalah negara maju,sedangkan
bagi negara berkembang dianggap sebagai alat
penekan atau unsur penilai (tool of judgement)
PANDANGAN UNIVERSAL RELATIF

 Menurut pandangan ini HAM selain sebagai


masalah universal, namun perkecualian dan
pembatasan yang berdasarkan asas-asas Hukum
Internasional tetap diakui keberadaannya.
PANDANGAN PARTIKULARISTIS
ABSOLUT
 Pandangan ini melihat HAM sebagai
persoalan masing-masing bangsa, tanpa
memberikan alasan yang kuat khususnya
dalam melakukan penolakan terhadap
berlakunya dokumen-dokumen
Internasional.
 Sifatnya Egois, Defensif dan Pasif
PANDANGAN PARTIKULARISTIS
RELATIF
 melihat HAM disamping sebagai masalah universal juga
masalah nasional masing-masing negara.
 Berlakunya dokumen HAM harus diselaraskan,
diserasikan, dan diseimbangkan serta memperoleh
dukungan dan tertanam dalam budaya bangsa
 Sifatnya tidak sekedar defensi, tapi aktif juga mencari
perumusan dan pembenaran tentang Karakteristik HAM

Diantara keempat pandangan tsb, pandangan mana yg cocok dg


Indonesia?
Totaliterisme
 Government control of all activities within a country, openly political or
otherwise, as in fascist or communist dictatorships. Examples of totalitarian
regimes are
Joseph Stalin
1930s - 53 USSR
Benito Mussolini
1922-45 - Italy

Adolf Hitler Nicolae Ceauşescu


1933-45 - Germany 1974-89. Romania
Masyarakat Internasional
Merupakan suatu kompleks kehidupan bersama
yang terdiri dari aneka ragam masyarakat yang
jalin menjalin dengan erat.

 Hukum Internasional adalah keseluruhan


kaedah-kaedah dan asas-asas yang mengatur
hubungan atau persoalan yang melintasi
batas-batas negara antara;
 Negara dengan negara
 Negara dengan subjek hukum lain bukan negara
atau subjek hukum bukan negara satu sama lain
Human Rights Law

 UN Charter as foundation
 1948 Universal Declaration of Human Rights
 1966 International Covenant on Civil and Political Rights
(ICCPR)
 1976 International Covenant on Economic, Social and Cultural
Rights (ICESCR)
 Particular treaties: genocide, slavery, racial discrimination,
discrimination against women, torture, rights of child
 International, regional and national human rights bodies
UN Charter as foundation

 PBB akan mendorong, mengembangkan dan mendukung


penghormatan secara universal dan efektif hak-hak asasi
dan kebebasan-kebebasan pokok bagi semua tanpa
membedakan suku, kelamin, bahasa dan agama
 Pasal 1 ayat 3, Psl 13 ayat 1b, Psl 55c, Psl 62 ayat 2, Psl 68 dan
Psl 76 c
 Sumir dan memerlukan penjabaran lebih lanjut
Secara yuridis Formal dia sudah kelihatan dimensi hukum dari HAM
Psl 55c,
 PBB akan memajukan … (c) penghargaan dan penghormatan atas hak-
hak manusia serta kebebasan-kebebasan dasar bagi segala bangsa tanpa
membedakan suku bangsa, kelamin, bahasa dan agama.

Psl 62 ayat 2,
 Dewan (ECOSOC) dapat memberikan anjuran-anjuran untuk tujuan
mempertinggi penghormatan dan penghargaan atas hak-hak manusia
dan kebebasan-kebebasan dasar semua orang.

Psl 68
 Dewan ECOSOC akan membentuk panitia-panitia dilapangan ekonomi
dan sosial dan untuk memajukan hak-hak manusia, dan panitia-panitia
demikian lainnya jika diperlukan untuk menjalankan tugas-tugasnya.

Psl 76 c
 Menganjurkan penghormatan atas HAM dan kebebasan-kebebsan dasar
bagi semua umat manusia tanpa membeda-bedakan suku bangsa, jenis,
bahasa atau agama, dan menganjurkan pengakuan atas kemerdekaan
bangsa-bangsa di dunia
UN Declaration of Human
Rights
1948 Universal Declaration of Human
Rights
 DUHAm – GA – 10 Desember 1948
 Tonggak sejarah pengembangan HAM
 30 Pasal
 Soft Law Customary international Law
Imperatif
 Perbuatan yang melanggar kebebasan seseorang
semaunya dan menundukkannya secara fisik dalam
keadaan yang memprihatinkan tidak sesuai dengan
prinsip-prinsip piagam PBB dan hak-hak mendasar
yang tercantum dalam Deklarasi Universal
4 Tonggak Utama Deklarasi menurut
René Cassin (Pencetus Deklarasi)

Hak-hak pribadi (hak persamaan, kebebasan, keamanan dst; 3-11)


Hak-hak yang dimiliki individu dlm hubungannya dengan kelompok-
kelompok sosial dimana ia ikut serta (Hak kerahasiaan kehidupan
keluarga dan hak utk kawin; kebebasan bergerak di dalam atau diluar
negara nasional; memiliki kewarganegaraan; mencari suaka;
melaksanakan agama dst; 12-17)
Kebebasan-kebebasan sipil dan hak-hak politik yang dilaksanakan
untuk memberikan saham bagi pembentukan instansi-instansi
pemerintahan atau ikut serta dalam proses pembuatan keputusan
(kebebsan berkesadaran; berfikir dan menyatakan pendapat;
berserikat dan berkumpul dst; 18-21).
Hak Eksos (yaitu hak yang beroperasi dalam bidang hubungan-
hubungan perburuhan dan produksi, dan dlm bidang pendidikan dst;
22-27)

Anda mungkin juga menyukai