Pertanyaan
1. Menurut anda apa saja Instrumen Hukum HAM ?
Jawab :
Kemajuan yang mengesankan dalam tataran normatif, bisa dilihat dari
bertambahnya negara yang menjadi negara pihak, yang mengikatkan diri, meratifikasi
perjanjian Internasional, sehingga hukum Internasional mempunyai kekuatan hukum
dalam sistem hukum nasional (domestik). Dengan demikian, negara yang bersangkutan
telah menerima obligasi (kewajiban) masyarakat Internasional untuk mempromosikan,
menghormati, melindungi dan memenuhi, memfasilitasi dan menyediakan hak asasi dan
kebebasan-kebebasan manusia yang fundamental. Adapun yang dimaksud dengan
instrumen umum HAM terdiri dari DUHAM dan Kovenan Internasional tentang hak
ekosob, serta Kovenan Internasional tentang hak sipol. Instrumen umum ini dikenal
dengan the Bill of Human Rights International. 1
Menurut Naskah Hanjar Hanjar BK. Hak Azasi Manusia, Seskoad, 2023, Hal. 692-
693 bahwa instrumen Hukum HAM Internasional. Norma dan standar HAM berasal dari
hukum internasional atau yang juga sering disebut dengan instrumen HAM internasional,
juga bersumber pada Pasal 38 ayat 1 Piagam Mahkamah Internasional terdiri dari 3
sumber utama dan 2 sumber tambahan. Sumber hukum tersebut adalah:
a. Hukum Perjanjian Internasional. Perjanjian internasional adalah perjanjian
yang dibuat oleh anggota masyarakat internasional yang terdiri dari negara-negara,
bertujuan untuk membentuk hukum sehingga mempunyai akibat hukum. Bentuknya
dapat berupa kovenan, konvensi, perjanjian dan lain-lain. Adapun contohnya
adalah mekanisme berdasarkan perjanjian internasional yang dibuat oleh PBB (Un
Treaty-Based Mechanism) yaitu:
1) Pengawasan (supervisory) oleh Komite HAM terhadap pelanggaran
hak-hak sipil dan politik yang dilakukan oleh negara terhadap warga
negaranya atau individu yang berada di negaranya.
2) Pengawasan oleh Komite Anti Penyiksaan terhadap pelanggaran atas
konvensi mengenai larangan penyiksaan, perlakuan kasar, tidak manusiawi
dan merendahkan martabat yang dilakukan oleh negara terhadap seorang
individu atau warga negara.
3) Pengawasan oleh Komite Penghapusan Diskriminasi Rasial terhadap
pelanggaran atas konvensi mengenai penghapusan semua bentuk
1
Dedy Nursamsi, Jurnal tentang Instrumen dan Institusi Internasional dalam Penegakan Hukum, Fakultas,
Jurnal Sosial dan Budaya Syar’i. Vol. II No. 2 Desember 2015. ISSN: 2356-1459 – 425.
`1
2 Sukawarsini Jelantik, Jurnal tentang Diplomasi Hak Asasi Manusia Tantangan bagi Indonesia, Jurnal
Hukum Pro Justitia, Oktober 200, Volume 24 No. 4, Hal. 2.
`3
Dasar hukum HAM adalah berasal dari berbagai sumber, baik nasional maupun
internasional. Beberapa dasar hukum HAM yang penting antara lain:
a. Konstitusi Negara: Setiap negara memiliki konstitusi yang merupakan dasar
hukum tertinggi dalam negara tersebut. Konstitusi biasanya mengandung pasal-
pasal yang mengatur tentang hak asasi manusia.
b. Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia: Deklarasi ini dikeluarkan oleh
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 1948 dan menjadi dasar bagi
pembentukan berbagai instrumen hukum internasional tentang HAM.
c. Instrumen Hukum Internasional: Instrumen hukum internasional yang
berkaitan dengan HAM antara lain Pakta Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan
Politik, Pakta Internasional tentang Hak-Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya,
Konvensi tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan,
Konvensi tentang Hak Anak-Anak, dan lain sebagainya.
d. Kebijakan dan Peraturan Nasional: Negara juga dapat mengeluarkan
kebijakan dan peraturan nasional yang mengatur tentang hak asasi manusia. Hal
ini dapat dilakukan untuk melindungi hak asasi manusia di dalam negeri dan
menjamin bahwa hak-hak tersebut diakui dan dihormati oleh pemerintah.
c. Putusan dan Pandangan Pengadilan: Putusan pengadilan dalam kasus-
`4
kasus yang berkaitan dengan HAM juga dapat menjadi dasar hukum dalam
melindungi hak asasi manusia.
Secara umum, dasar hukum hak asasi manusia adalah prinsip-prinsip universal
yang mengakui bahwa setiap manusia mempunyai hak yang sama dan melekat pada
dirinya. Prinsip-prinsip ini meliputi hak untuk hidup, hak atas kebebasan dan kesetaraan,
hak atas kesejahteraan ekonomi, hak atas perlindungan hukum, hak atas kebebasan
berekspresi, dan lain-lain.
Dalam situasi apapun, penegakan hukum harus dilakukan secara adil, transparan,
dan tidak diskriminatif, dan harus menghormati hak asasi manusia. Negara harus
bertanggung jawab untuk melindungi hak asasi manusia dan memastikan bahwa
pelanggaran HAM tidak terjadi tanpa tindakan hukum yang tepat.
Ketentuan hukum tersebut merupakan dasar hukum bagi penegakan hukum HAM
di Indonesia, termasuk penegakan hukum terhadap pelanggaran HAM yang dilakukan
oleh aparat TNI.
DAFTAR PUSTAKA
Ir. Asrul