Pertanyaan
1. Apa yang menjadi faktor penyebab terjadinya stagnasi jabatan Pamen Golongan
IV/Kolonel dan bagaimana menurut Pasis tentang konsep untuk mengatasi persoalan
tersebut ?
Jawab :
Menurut Pendapat Pasis faktor penyebab terjadinya stagnasi jabatan Pamen
Golongan IV/Kolonel di TNI AD dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
a. Keterbatasan jumlah jabatan. Jumlah jabatan pada tingkat Kolonel biasanya
lebih sedikit dibandingkan dengan jabatan pada tingkat bawah. Hal ini membuat
persaingan untuk memperebutkan jabatan lebih ketat, sehingga sulit bagi sebagian
Pamen Golongan IV untuk naik pangkat.
b. Meningkatnya persyaratan kualifikasi. Semakin tinggi jabatan yang ingin
dicapai, semakin tinggi pula persyaratan kualifikasi yang harus dipenuhi.
Persyaratan kualifikasi yang semakin tinggi ini bisa menjadi kendala bagi sebagian
Pamen Golongan IV untuk naik pangkat.
c. Kurangnya pengalaman operasional. Jabatan pada tingkat Kolonel biasanya
membutuhkan pengalaman operasional yang luas. Sebagian Pamen Golongan IV
mungkin tidak memiliki pengalaman operasional yang memadai, sehingga sulit bagi
mereka untuk naik pangkat.
d. Kurangnya peluang pengembangan karir. Peluang pengembangan karir
yang terbatas atau kurang jelas di lingkungan TNI bisa menyebabkan stagnasi karir
bagi sebagian Pamen Golongan IV.
e. Keterbatasan waktu. Waktu yang terbatas dan persyaratan pensiun yang
ditetapkan oleh TNI bisa menjadi kendala bagi sebagian Pamen Golongan IV untuk
mencapai pangkat Kolonel.
f. Faktor non-akademis. Selain faktor-faktor di atas, terdapat juga faktor non-
akademis yang dapat mempengaruhi peluang naik pangkat, seperti hubungan
personal atau politik, kesehatan, dan kepercayaan dari pimpinan.
Namun demikian, penting untuk dicatat bahwa setiap individu memiliki pengalaman
dan situasi yang berbeda-beda, sehingga penyebab stagnasi jabatan Pamen Golongan
IV/Kolonel bisa sangat bervarias
1
Melalui seleksi yang ketat dan terstruktur, akan dipastikan bahwa orang yang
terpilih untuk menjadi komandan setingkat golongan V memenuhi persyaratan yang
diperlukan, seperti kualifikasi akademik dan pengalaman operasional yang memadai.
Selain itu, penggunaan asessment juga dapat membantu memperkirakan potensi dan
kemampuan individu dalam memimpin sebuah unit atau organisasi.
Namun, penting untuk memastikan bahwa proses seleksi dilakukan secara objektif
dan transparan, dan tidak ada diskriminasi atau favoritisme yang terjadi dalam pemilihan.
Selain itu, pihak TNI juga perlu mempertimbangkan faktor-faktor non-akademis, seperti
kesehatan, kesejahteraan keluarga, dan aspek lain yang dapat memengaruhi kinerja dan
kredibilitas seorang pimpinan.
3
keseluruhan.
DAFTAR PUSTAKA