Martapura,
Maret 2010
5
MENGAPA PENGETAHUAN DAN KETRAMPILAN PRAJURIT,
berkualitas dalam mendukung tugas pokok Sat .Keberhasilan Satuan sangat ditentukan
oleh SDM prajurit yang berkualitas dan berkompeten, hal ini dapat
diukur dari
Pengetahuan.
Suatu Satuan harus mampu memelihara pengetahuan yang dimiliki oleh
seorang
prajurit
sehingga
dapat
bersaing
dengan
Satuan
lain. Adapun
atau
pengertian yang diperoleh dari pengalaman, latihan atau melalui proses belajar
yang sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan tugas pokok ataupun dalam
kehidupan bermasyarakat.
Pengetahuan setiap individu prajurit tentunya tidak sama antara satu
dengan yang lainnya, karena banyak faktor yang mempengaruhinya. Kemampuan
menyerap pengetahuan seorang prajurit tidak semata-mata didapat setelah
menjadi anggota TNI, namun merupakan proses yang panjang semenjak lahir dan
banyak dipengaruhi lingkungan khususnya keluarga. Seseorang yang dilatih untuk
belajar semenjak kecil, pasti lebih mudah menyerap pengetahuan dibanding
dengan yang tidak terbiasa belajar dan menyerap Ilmu terutama dalam
penerimaan awal sebagai prajurit TNI, sehingga diharapkan akan didapat prajurit
yang memiliki Sumber Daya Manusia ( IQ,EQ dan SQ ) yang memadai. Dengan
demikian, prajurit dalam berdinas tidak menemui kesulitan berarti dalam menyerap
Ilmu Kemiliteran dan menjabarkan perintah atasan.Disamping itu,seorang prajurit
harus secara proaktif mencari pengetahuan-pengetahuan yang erat kaitannya
Keterampilan.
Seorang prajurit dituntut memiliki keterampilan yang lebih dibandingkan
masing. Seorang prajurit harus menguasai teknik kecabangan masingmasing, karena hal itu akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan TNI
AD, khususnya dalam pertempuran melibatkan antar kecabangan. Seorang
prajurit Kavaleri contohnya, harus terampil dalam melayani tank ataupun
seorang prajurit Armed harus terampil dalam melayani meriam yang
diawakinya. Keterampilan ini perlu selalu ditingkatkan dalam rangka
mempermahir kemampuan seorang prajurit sesuai dengan jabatan yang
dipegangnya sehingga akan menjamin keberhasilan tugas pokok suatu
Satuan. Jika keterampilan ini benar-benar dikuasai prajurit, maka Satuan
tersebut tentunya akan memperoleh keberhasilan dalam setiap pelaksanaan
tugas, namun sebaliknya jika tidak dikuasai maka akan menghambat
pelaksanaan tugas Satuan tersebut.
Taktik kecabangan juga merupakan suatu hal yang mutlak harus
dikuasai oleh seorang prajurit TNI dalam rangka memperoleh keberhasilan
Satuan. Taktik kecabangan merupakan strategi/kegiatan menurut urutan
tertentu yang sudah ditetapkan secara baku yang dilakukan pada medan
yang mempunyai nilai taktis. Taktik ini berbeda-beda sesuai dengan tugas
pokok yang diemban oleh Satuan sesuai dengan fungsi kecabangan
masing-masing.
Penerapan
taktik
sangat
erat
kaitannya
dengan
akibat prajuritnya
mengabaikan
teknik maupun taktik yang seharusnya diterapkan. Namun tidak sedikit juga
Satuan yang
2)
suatu
Satuan
prestasi
yang
keberhasilan pembinaan Satuan. Hal ini dapat kita lihat dari hasil prestasi
yang di peroleh dari Satuan tersebut. Semakin banyak medali yang
diperoleh, maka berarti Satuan tersebut berhasil dalam
melaksanakan
pembinaan Satuan.
2.
penentu keberhasilan tugas dan tanggung jawab yang harus diembannya. Dalam
pelaksanaannya pembinaan tersebut meliputi tiga aspek yaitu mental, intelektual
dan fisik. Demikian pentingnya pembinaan prajurit ini sehingga merupakan salah
satu fungsi komando yang penyelenggaraannya menjadi tanggung jawab
komandan Satuan atau pemegang komando, kepala atau pimpinan unit kerja mulai
dari tingkat kesatuan yang terendah sampai tingkat yang tertinggi.
Dalam pembinaan prajurit, mental merupakan salah satu unsur yang perlu
mendapatkan perhatian. Selama ini pembinaan mental telah dapat menunjang dan
mengimbangi kemampuan fisik serta intelektual para prajurit, dengan mental yang
baik maka prajurit tersebut akan mampu dan mau melaksanakan tugas denagn
keyakinan akan keberhasilan tugas ,juga tidak melakukan kegiatan yang tidak
diharapkan .Sehingga tugas tersebut akan dapat dilaksanakan dengan baik.
Sejalan dengan perkembangan lingkungan strategis dalam era globalisasi saat ini,
serta intensitas tantangan tugas yang dihadapi maka pembinaan mental perlu
ditingkatkan menjadi lebih sistematis, terarah dan berkesinambungan meliputi
seluruh prajurit dimana saja bertugas.
untuk
mempertinggi
moral/budi
pekerti
hingga
mampu
dan
TNI
Khususnya,
untuk
senantiasa
membela
dan
10
2)
mewujudkan
tujuan
Satuan
yang
telah
ditetapkan. Dengan
Disiplin.
1)
kepatuhan
yang
sungguh-sungguh
setiap
Prajurit
Tentara
nasional
11
a)
moril dan motivasi prajurit selalu tinggi, hal ini dapat tercermin
dalam pelaksanaan kegiatan dilaksanakan dengan rasa penuh
tanggung jawab walaupun situasi dan kondisi yang dihadapi
oleh setiap prajurit mempunyai beban yang memerlukan
perhatian.
(2)
kedudukan
dan
peranannya
sebagai
prajurit
yang
12
(2)
pidana
maupun
masyarakat.
perdata
yang
berlaku
di
lingkungan
13
(4)
moril dan motivasi. Hal ini dipengaruhi oleh permasalahan dinas ataupun
keluarga. Dengan demikian, sudah dapat dipastikan, seorang prajurit yang
sedang memiliki permasalahan, terlebih lagi pelanggaran, pastilah tidak
dapat berpikir jernih lagi dalam dinas, hal ini secara tidak langsung
mempengaruhi kinerja Satuan dan keberhasilan Satuan tentunya. Dengan
penurunan tingkat pelanggaran prajurit, diharapkan moril dan motivasi kerja
prajurit dapat terjaga, sehingga dapat mendukung keberhasilan satuan.
3.
Ketertiban Satuan.
Dalam suatu Satuan untuk mencapai suatu keberhasilan, diperlukan adanya suatu
Tertib administrasi.
Dalam pelaksanaan kegiatan Satuan senantiasa selalu memperhatikan
prinsip-prinsip
guna
tercapainya
keberhasilan
tugas,
salah
satu
prinsip
14
administrasi
di
masing-masing
Satuan
sehingga
tidak
ada
untuk
menghindari
penyelewengan
akibat
15
b.
Tertib Organisasi.
Keberhasilan dalam pelaksanaan tugas akan lebih cepat tercapai apabila
Organisasi dan Peralatan (TOP). Namun kondisi organisasi Satuan saat ini banyak
yang tidak sesuai dengan TOP.
Dengan adanya organisasi yang teratur, akan memudahkan pengaturan
komposisi atau penempatan prajurit dalam rangka penyiapan operasional Satuan.
Sedangkan pengorganisasian yang kurang baik maka akan menghambat
penyusunan komposisi dan penempatan prajurit di Satuan.
Oleh karena pengetahuan dan ketrampilan prajurit, mental dan disiplin Satuan
serta ketertiban Satuan merupakan hal yang mutlak untuk diperhatikan dalam
keberhasilan Satuan, maka diperlukan suatu upaya yang konkret sehingga keberhasilan
satuan dapat terwujud. Adapun upaya-upaya tersebut antara lain sebagai berikut :
1.
oleh
Lembaga pendidikan,namun juga perlu dilakukan oleh satuan selaku user atau
prajurit
yang
dipersyaratkan.Dan
diperlukan
adanya
upaya
untuk
Pengetahuan.
16
1)
setiap
prajurit
untuk
mengikuti
kursus
atau
materi
17
a)
Memberikan
jam
komandan
yang
bertujuan
untuk
Satuan
memiliki
dimanfaatkan
perpustakaan
secara
maksimal
masing-masing,namun
oleh
anggota.Perlu
jarang
adanya
Keterampilan.
1)
18
19
mengatasi
memberikan
tehnik
kesulitan
dan
yang
taktik
dihadapi
yang
pemain,
tepat,termasuk
Try out .
20
2.
Mental.
Pembinaan mental bertujuan untuk membentuk, memelihara, meningkatkan
dan memantapkan kondisi mental prajurit agar memiliki kesadaran dan ketaatan
sebagai insan hamba Tuhan, insan politik pancasila, insan ekonomi pancasila,
insan sosial budaya pancasila dan insan penegak pertahanan Negara sehingga
senantiasa mampu melaksanakan tugas dalam rangka menegakkan, melindungi,
mengamankan dan mengisi kemerdekaan bangsa dan negara Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-undang dasar 1945. Untuk itu, perlu adanya
upaya-upaya yang konkret untuk bisa mewujudkan tujuan tersebut.
21
1)
Penggunaan
ajaran
agama
dalam
mengaktualisasikan
dan
peraturan
tersebut,
setiap
prajurit
harus
bisa
Pa
22
2)
bersama.
Hal
ini
dilakukan
melalui
jam
komandan,
Demikian
terhadap
juga
penting
lambang-lambang,
menanamkan
tradisi
dan
kecintaan
lagu-lagu
harga dirinya.
23
melalui pemberian santi aji, santi karma dan santi karsa. Sehingga
dengan tertanamnya sikap tersebut diharapkan dapat terciptanya
hubungan yang harmonis dalam kehidupan kemiliteran.
b.
Disiplin.
1)
atasan dan aturan yang berlaku melalui penataan sikap mental prajurit.Guna
mengimplementasikan postur prajurit TNI AD yang dijiwai Pancasila dan
Sapta Marga diperlukan adanya penataan sikap mental prajurit sehingga
menimbulkan ketaatan yang sebenar-benarnya kepada atasan dan aturan
yang berlaku . Penataan sikap mental tersebut merupakan dasar untuk
mewujudkan kedisiplinan prajurit. Berkaitan dengan hal tersebut maka
diperlukan beberapa upaya antara lain :
a)
Melatih
diri
untuk
mematuhi,
mentaati
dan
atau
mengharapkan
semata-mata
berdasarkan
pujian/hadiah, tetapi
keikhlasan
kesadaran
dan
24
(3)
Bagi
unsur
menegakkan aturan,
pimpinan,
adalah
dengan
selalu
Peningkatan
perilaku
positif
prajurit.
Langkah-langkah
25
kesalahan
yang
dilakukan
oleh
seseorang
yang
mampu
26
pemerintahan,
Polres,
Kejaksaan
dll
untuk
menjalin
Mendata
dan
memproses
pelanggaran
anggota
serta
Mengidentifikasi
mendorong
anggota
masalah
untuk
mau
dan
penanganannya
berkomunikasi
dengan
serta
jujur,
27
28
g)
Meningkatkan
pengendalian
anggota
khususnya
bagi
anggota yang tinggal di luar asrama melalui radio, telpon, sms, dll
diharapkan dengan hal ini dapat lebih memantau kegiatan /
perkembangan anggota tersebut.
3.
Komandan Satuan yang konkret, sehingga tugas pokok dapat terlaksana dengan baik.
Upaya-upaya tersebut diantaranya :
a.
Tertib Administrasi.
1) Administrasi staf intelijen.
a)
dilaksanakan
secara
lengkap
dan
tertib
sesuai
Pengarsipan.
Pengarsipan dilaksanakan untuk menjaga kelengkapan dan
29
memastikan
bahwa
telah
dibuat
tepat
waktu
dan
terpelihara
pengarsipannya.
2) Administrasi staf operasi.
a)
30
Pengarsipan.
Pengarsipan dilaksanakan untuk menjaga kelengkapan dan
pengarsipan
dilakukan
dalam
bentuk
produk
memastikan
bahwa
31
bidang
pembinaan
personel,
administrasi
bidang
Satuan
akan
memperoleh
keterangan
tentang
personel
personel
pada
hakekatnya
untuk
memenuhi
Pengarsipan.
Pengarsipan dilaksanakan untuk menjaga kelengkapan dan
tidak
mudah
rusak
atau
hilang.
Dalam
tempat
dibedakan
warna
sampul
produk
personel
sesuai
32
pengarsipan
dilakukan
dalam
bentuk
produk
memastikan
bahwa
33
Pengarsipan.
Pengarsipan dilaksanakan untuk menjaga kelengkapan dan
staf
mudah
rusak
atau
memastikan
bahwa
34
b.
Tertib Organisasi.
komposisi dan penempatan prajurit dalam Satuan. Maka diperlukan upaya untuk
meningkatkan kesiapan Satuan dalam hal organisasi tersebut, melalui penyesuaian
jabatan sesuai dengan TOP. Hal ini dilakukan dengan cara penyesuaian pangkat
dan jabatan yang harus ada di Satuan sehingga sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab masing-masing pangkat dan jabatan. Reorganisasi jabatan secara
berkala maksimal 2 tahun pada jabatan yang sama merupakan salah satu wujud
nyata dari hal tersebut.
35
36
PENDAHULUAN
. TNI AD sebagai salah satu komponen pertahanan, memiliki tugas pokok untuk
menjaga keutuhan wilayah NKRI. Namun upaya pencapaian cita cita nasional ini, juga
tidak terlepas dari berbagai tantangan dan hambatan yang semakin meningkat, yang
berpengaruh terhadap kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Satuan
kewilayahan sebagai salah satuan yang membina segala potensi wilayah yang ada
sebagai salah satu pencapaian Kemanunggalan TNI dengan Rakyat. Hal ini harus
didukung dengan kondisi Satuan yang mendukung pencapaian tugas pokok TNI.
Dihadapkan dengan kondisi tersebut, diperlukan suatu kebijakan
yang lebih
konkret dari para pimpinan TNI AD untuk bisa menyikapi hambatan dan tantangan yang
semakin kompleks dan rumit sekarang ini. Maka Satuan berupaya semaksimal mungkin
untuk menciptakan Satuan yang maju dan berhasil. Dalam pelaksanaannya diperlukan
langkah-langkah yang inovatif dan aplikatif, agar tujuan dari pelaksanaan Tugas pokok
dapat tercapai dengan maksimal, sehingga kebijakan dari Komando Atas dapat terlaksana
dengan baik.
Keberhasilan Satuan merupakan kristalisasi kerja keras seluruh komponen yang
terlibat. Hal ini memerlukan tolak ukur yang objektif,
merupakan standar yang umum dan dapat diterima seluruh kalangan. Adapun tolak ukur
keberhasilan Satuan antara lain pengetahuan dan keterampilan prajurit, kondisi mental
dan disiplin serta ketertiban Satuan.
37
MENGAPA PENGETAHUAN DAN KETRAMPILAN PRAJURIT,
berkualitas dalam mendukung tugas pokok Sat .Keberhasilan Satuan sangat ditentukan
oleh SDM prajurit yang berkualitas dan berkompeten, hal ini dapat
diukur dari
Pengetahuan.
Suatu Satuan harus mampu memelihara pengetahuan yang dimiliki oleh
seorang
prajurit
sehingga
dapat
bersaing
dengan
Satuan
lain. Adapun
atau
pengertian yang diperoleh dari pengalaman, latihan atau melalui proses belajar
yang sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan tugas pokok ataupun dalam
kehidupan bermasyarakat.
Pengetahuan setiap individu prajurit tentunya tidak sama antara satu
dengan yang lainnya, karena banyak faktor yang mempengaruhinya. Kemampuan
menyerap pengetahuan seorang prajurit tidak semata-mata didapat setelah
menjadi anggota TNI, namun merupakan proses yang panjang semenjak lahir dan
banyak dipengaruhi lingkungan khususnya keluarga. Seseorang yang dilatih untuk
belajar semenjak kecil, pasti lebih mudah menyerap pengetahuan dibanding
dengan yang tidak terbiasa belajar dan menyerap Ilmu terutama dalam
penerimaan awal sebagai prajurit TNI, sehingga diharapkan akan didapat prajurit
yang memiliki Sumber Daya Manusia ( IQ,EQ dan SQ ) yang memadai. Dengan
demikian, prajurit dalam berdinas tidak menemui kesulitan berarti dalam menyerap
Ilmu Kemiliteran dan menjabarkan perintah atasan.Disamping itu,seorang prajurit
harus secara proaktif mencari pengetahuan-pengetahuan yang erat kaitannya
38
Keterampilan.
Seorang prajurit dituntut memiliki keterampilan yang lebih dibandingkan
39
masing. Seorang prajurit harus menguasai teknik kecabangan masingmasing, karena hal itu akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan TNI
AD, khususnya dalam pertempuran melibatkan antar kecabangan. Seorang
prajurit Kavaleri contohnya, harus terampil dalam melayani tank ataupun
seorang prajurit Armed harus terampil dalam melayani meriam yang
diawakinya. Keterampilan ini perlu selalu ditingkatkan dalam rangka
mempermahir kemampuan seorang prajurit sesuai dengan jabatan yang
dipegangnya sehingga akan menjamin keberhasilan tugas pokok suatu
Satuan. Jika keterampilan ini benar-benar dikuasai prajurit, maka Satuan
tersebut tentunya akan memperoleh keberhasilan dalam setiap pelaksanaan
tugas, namun sebaliknya jika tidak dikuasai maka akan menghambat
pelaksanaan tugas Satuan tersebut.
Taktik kecabangan juga merupakan suatu hal yang mutlak harus
dikuasai oleh seorang prajurit TNI dalam rangka memperoleh keberhasilan
Satuan. Taktik kecabangan merupakan strategi/kegiatan menurut urutan
tertentu yang sudah ditetapkan secara baku yang dilakukan pada medan
yang mempunyai nilai taktis. Taktik ini berbeda-beda sesuai dengan tugas
pokok yang diemban oleh Satuan sesuai dengan fungsi kecabangan
masing-masing.
Penerapan
taktik
sangat
erat
kaitannya
dengan
akibat prajuritnya
mengabaikan
teknik maupun taktik yang seharusnya diterapkan. Namun tidak sedikit juga
Satuan yang
40
2)
suatu
Satuan
prestasi
yang
keberhasilan pembinaan Satuan. Hal ini dapat kita lihat dari hasil prestasi
yang di peroleh dari Satuan tersebut. Semakin banyak medali yang
diperoleh, maka berarti Satuan tersebut berhasil dalam
melaksanakan
pembinaan Satuan.
2.
penentu keberhasilan tugas dan tanggung jawab yang harus diembannya. Dalam
pelaksanaannya pembinaan tersebut meliputi tiga aspek yaitu mental, intelektual
dan fisik. Demikian pentingnya pembinaan prajurit ini sehingga merupakan salah
satu fungsi komando yang penyelenggaraannya menjadi tanggung jawab
komandan Satuan atau pemegang komando, kepala atau pimpinan unit kerja mulai
dari tingkat kesatuan yang terendah sampai tingkat yang tertinggi.
Dalam pembinaan prajurit, mental merupakan salah satu unsur yang perlu
mendapatkan perhatian. Selama ini pembinaan mental telah dapat menunjang dan
mengimbangi kemampuan fisik serta intelektual para prajurit, dengan mental yang
baik maka prajurit tersebut akan mampu dan mau melaksanakan tugas denagn
keyakinan akan keberhasilan tugas ,juga tidak melakukan kegiatan yang tidak
diharapkan .Sehingga tugas tersebut akan dapat dilaksanakan dengan baik.
Sejalan dengan perkembangan lingkungan strategis dalam era globalisasi saat ini,
serta intensitas tantangan tugas yang dihadapi maka pembinaan mental perlu
ditingkatkan menjadi lebih sistematis, terarah dan berkesinambungan meliputi
seluruh prajurit dimana saja bertugas.
41
untuk
mempertinggi
moral/budi
pekerti
hingga
mampu
dan
TNI
Khususnya,
untuk
senantiasa
membela
dan
42
2)
mewujudkan
tujuan
Satuan
yang
telah
ditetapkan. Dengan
Disiplin.
1)
kepatuhan
yang
sungguh-sungguh
setiap
Prajurit
Tentara
nasional
43
a)
moril dan motivasi prajurit selalu tinggi, hal ini dapat tercermin
dalam pelaksanaan kegiatan dilaksanakan dengan rasa penuh
tanggung jawab walaupun situasi dan kondisi yang dihadapi
oleh setiap prajurit mempunyai beban yang memerlukan
perhatian.
(2)
kedudukan
dan
peranannya
sebagai
prajurit
yang
44
(2)
pidana
maupun
masyarakat.
perdata
yang
berlaku
di
lingkungan
45
(4)
moril dan motivasi. Hal ini dipengaruhi oleh permasalahan dinas ataupun
keluarga. Dengan demikian, sudah dapat dipastikan, seorang prajurit yang
sedang memiliki permasalahan, terlebih lagi pelanggaran, pastilah tidak
dapat berpikir jernih lagi dalam dinas, hal ini secara tidak langsung
mempengaruhi kinerja Satuan dan keberhasilan Satuan tentunya. Dengan
penurunan tingkat pelanggaran prajurit, diharapkan moril dan motivasi kerja
prajurit dapat terjaga, sehingga dapat mendukung keberhasilan satuan.
3.
Ketertiban Satuan.
Dalam suatu Satuan untuk mencapai suatu keberhasilan, diperlukan adanya suatu
Tertib administrasi.
Dalam pelaksanaan kegiatan Satuan senantiasa selalu memperhatikan
prinsip-prinsip
guna
tercapainya
keberhasilan
tugas,
salah
satu
prinsip
46
administrasi
di
masing-masing
Satuan
sehingga
tidak
ada
untuk
menghindari
penyelewengan
akibat
47
b.
Tertib Organisasi.
Keberhasilan dalam pelaksanaan tugas akan lebih cepat tercapai apabila
Organisasi dan Peralatan (TOP). Namun kondisi organisasi Satuan saat ini banyak
yang tidak sesuai dengan TOP.
Dengan adanya organisasi yang teratur, akan memudahkan pengaturan
komposisi atau penempatan prajurit dalam rangka penyiapan operasional Satuan.
Sedangkan pengorganisasian yang kurang baik maka akan menghambat
penyusunan komposisi dan penempatan prajurit di Satuan.
Oleh karena pengetahuan dan ketrampilan prajurit, mental dan disiplin Satuan
serta ketertiban Satuan merupakan hal yang mutlak untuk diperhatikan dalam
keberhasilan Satuan, maka diperlukan suatu upaya yang konkret sehingga keberhasilan
satuan dapat terwujud. Adapun upaya-upaya tersebut antara lain sebagai berikut :
1.
oleh
Lembaga pendidikan,namun juga perlu dilakukan oleh satuan selaku user atau
prajurit
yang
dipersyaratkan.Dan
diperlukan
adanya
upaya
untuk
Pengetahuan.
48
1)
setiap
prajurit
untuk
mengikuti
kursus
atau
materi
49
a)
Memberikan
jam
komandan
yang
bertujuan
untuk
Satuan
memiliki
dimanfaatkan
perpustakaan
secara
maksimal
masing-masing,namun
oleh
anggota.Perlu
jarang
adanya
Keterampilan.
1)
50
51
mengatasi
memberikan
tehnik
kesulitan
dan
yang
taktik
dihadapi
yang
pemain,
tepat,termasuk
Try out .
52
2.
Mental.
Pembinaan mental bertujuan untuk membentuk, memelihara, meningkatkan
dan memantapkan kondisi mental prajurit agar memiliki kesadaran dan ketaatan
sebagai insan hamba Tuhan, insan politik pancasila, insan ekonomi pancasila,
insan sosial budaya pancasila dan insan penegak pertahanan Negara sehingga
senantiasa mampu melaksanakan tugas dalam rangka menegakkan, melindungi,
mengamankan dan mengisi kemerdekaan bangsa dan negara Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-undang dasar 1945. Untuk itu, perlu adanya
upaya-upaya yang konkret untuk bisa mewujudkan tujuan tersebut.
53
1)
Penggunaan
ajaran
agama
dalam
mengaktualisasikan
dan
peraturan
tersebut,
setiap
prajurit
harus
bisa
Pa
54
2)
bersama.
Hal
ini
dilakukan
melalui
jam
komandan,
Demikian
terhadap
juga
penting
lambang-lambang,
menanamkan
tradisi
dan
kecintaan
lagu-lagu
harga dirinya.
55
melalui pemberian santi aji, santi karma dan santi karsa. Sehingga
dengan tertanamnya sikap tersebut diharapkan dapat terciptanya
hubungan yang harmonis dalam kehidupan kemiliteran.
b.
Disiplin.
1)
atasan dan aturan yang berlaku melalui penataan sikap mental prajurit.Guna
mengimplementasikan postur prajurit TNI AD yang dijiwai Pancasila dan
Sapta Marga diperlukan adanya penataan sikap mental prajurit sehingga
menimbulkan ketaatan yang sebenar-benarnya kepada atasan dan aturan
yang berlaku . Penataan sikap mental tersebut merupakan dasar untuk
mewujudkan kedisiplinan prajurit. Berkaitan dengan hal tersebut maka
diperlukan beberapa upaya antara lain :
a)
Melatih
diri
untuk
mematuhi,
mentaati
dan
atau
mengharapkan
semata-mata
berdasarkan
pujian/hadiah, tetapi
keikhlasan
kesadaran
dan
56
(3)
Bagi
unsur
menegakkan aturan,
pimpinan,
adalah
dengan
selalu
Peningkatan
perilaku
positif
prajurit.
Langkah-langkah
57
kesalahan
yang
dilakukan
oleh
seseorang
yang
mampu
58
pemerintahan,
Polres,
Kejaksaan
dll
untuk
menjalin
Mendata
dan
memproses
pelanggaran
anggota
serta
Mengidentifikasi
mendorong
anggota
masalah
untuk
mau
dan
penanganannya
berkomunikasi
dengan
serta
jujur,
59
60
g)
Meningkatkan
pengendalian
anggota
khususnya
bagi
anggota yang tinggal di luar asrama melalui radio, telpon, sms, dll
diharapkan dengan hal ini dapat lebih memantau kegiatan /
perkembangan anggota tersebut.
3.
Komandan Satuan yang konkret, sehingga tugas pokok dapat terlaksana dengan baik.
Upaya-upaya tersebut diantaranya :
b.
Tertib Administrasi.
5) Administrasi staf intelijen.
a)
dilaksanakan
secara
lengkap
dan
tertib
sesuai
Pengarsipan.
Pengarsipan dilaksanakan untuk menjaga kelengkapan dan
61
memastikan
bahwa
telah
dibuat
tepat
waktu
dan
terpelihara
pengarsipannya.
6) Administrasi staf operasi.
a)
62
Pengarsipan.
Pengarsipan dilaksanakan untuk menjaga kelengkapan dan
pengarsipan
dilakukan
dalam
bentuk
produk
memastikan
bahwa
63
bidang
pembinaan
personel,
administrasi
bidang
Satuan
akan
memperoleh
keterangan
tentang
personel
personel
pada
hakekatnya
untuk
memenuhi
Pengarsipan.
Pengarsipan dilaksanakan untuk menjaga kelengkapan dan
tidak
mudah
rusak
atau
hilang.
Dalam
tempat
dibedakan
warna
sampul
produk
personel
sesuai
64
pengarsipan
dilakukan
dalam
bentuk
produk
memastikan
bahwa
65
Pengarsipan.
Pengarsipan dilaksanakan untuk menjaga kelengkapan dan
staf
mudah
rusak
atau
memastikan
bahwa
66
b.
Tertib Organisasi.
komposisi dan penempatan prajurit dalam Satuan. Maka diperlukan upaya untuk
meningkatkan kesiapan Satuan dalam hal organisasi tersebut, melalui penyesuaian
jabatan sesuai dengan TOP. Hal ini dilakukan dengan cara penyesuaian pangkat
dan jabatan yang harus ada di Satuan sehingga sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab masing-masing pangkat dan jabatan. Reorganisasi jabatan secara
berkala maksimal 2 tahun pada jabatan yang sama merupakan salah satu wujud
nyata dari hal tersebut.
PENUTUP
Dibuat di Martapura
Pada tanggal
Maret 2010
67