BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sebagai salah satu elemen sentral alat pertahanan dan keamanan
NKRI Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) harus bisa
melaksanakan tugas dan fungsinya secara optimal untuk mempertahankan
keutuhan NKRI. Dengan kata lain, secara organisatoris TNI AD harus
mampu menunjukkan motivasi kerja terbaiknya. Motivasi kerja terbaik suatu
organisasi akan terwujud jika didukung oleh keberadaan sumberdaya
manusia (SDM) dalam hal ini komandan peleton kemudian disingkat
dengan Danton yang berkualitas. Hal ini disebabkan SDM berkualitas
memberikan motivasi yang optimal pada prajurit infanteri Angkatan Darat.
Prajurit infanteri Angkatan Darat dapat menunjukkan motivasi kerja
terbaiknya jika SDM yang ada di dalamnya memiliki kepemimpinan
demokrasi danton yang baik pula. Bagi prajurit infanteri, untuk dapat
mencapai motivasi kerja terbaik banyak faktor yang mempengaruhinya
salah satunya adalah kepemimpinan demokrasi. Kepemimpinan demokrasi
danton untuk memberikan motivasi kerja yang lebih efektif dan efisien.
Kepemimpinan memegang peranan strategis dan determinatif dalam
membangun peradaban manusia. Maju mundurnya suatu organisasi atau
bangsa sangat dipengaruhi bahkan ditentukan oleh sejauh mana mutu
penyelenggaraan dan hasil kepemimpinan itu sendiri. Handoyo
mengemukakan kepemimpinan memegang peranan penting dan ketiadaan
kepemimpinan dapat berdampak buruk terhadap organisasi 1. Sejarah
menunjukkan bahwa pendidikan memberikan manfaat bagi pencerdasan,
pengadaban, dan kemajuan suatu bangsa. Pendidikan merupakan pranata
sosial dalam pemberdayaan warga negara yang mampu menjawab
tantangan zaman dan perubahan yang terjadi, serta menjadi instrumen
dasar untuk meraih kesejahteraan dan kebahagiaan manusia. Begitu
penting dan strategisnya pendidikan dalam konteks kehidupan berbangsa
1
Handoyo. Pengukuran Servant Leadership Sebagai Alternatif Kepemimpinan Di Institusi
Pendidikan Tinggi Pada Masa Perubahan Organisasi. Makara, Sosial Humaniora, Vol. 14, No. 2:
130-140, 2010
1
2
TNI pada dasarnya lahir dari rakyat dan jati dirinya terbentuk dari
program pembinaan oleh proses perjuangan yang panjang, untuk
mengabdi sebagai anggota TNI AD sebagai tentara rakyat, tentara
pejuang, tentara nasional dan tentara profesional. Siti Kholifah (2011:39)
mengemukakan sesuai dengan amanat UUD 1945 dan UU RI Nomor 34
tahun 2004 tentang TNI, sangatlah jelas bahwa peran, fungsi dan tugas
TNI AD sebagai bagian dari TNI yang merupakan komponen utama
kekuatan mempertahankan negara kesatuan Republik Indonesia, harus
dapat memperdayakan dan memanfaatkan sumber daya yang ada
sehingga siap dimobilisasi sesuai yang diatur dalam perundang-undangan
yang berlaku2,3.
TNI Angkatan Darat dalam melaksanakan tugas sangat terpengaruh
dengan adanya perkembangan sistem teknologi dan informasi yang
berkembang sangat cepat, mulai dari peralatan staf sampai dengan
peralatan tempur. TNI Angkatan Darat yang melaksanakan tugas matra
darat di bidang pertahanan, menegakkan hukum dan menjaga keamanan
di wilayah darat yurisdiksi nasional dan juga melaksanakan tugas diplomasi
Angkatan Darat, dalam melaksanakan peran dan fungsinya dimana TNI
Angkatan Darat sangat tergantung kepada kemampuan dan kekuatan yang
didukung oleh sumber daya personelnya yang mumpuni dan siap
mendukung tugas operasi darat, laut maupun udara.
Jika dipahami lebih mendalam uraian di atas, maka dapat
diasumsikan bahwa seorang Komandan Peleton Infanteri TNI AD
diharapkan mampu melaksanakan tugasnya memberikan motivasi kepada
para prajurit infanteri untuk bekerja apabila Dantonif tersebut telah
melaksanakan tugas utamanya mendidik, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi prajurit infanteri.
2
Sitti, Kolifah, dkk. Peranan TNI Angkatan Darat dalam penangulangan Bencana Alam Tanun
2004-2010. Bandung: Dinas Sejarah Angkatan Darat, Prawira, 2004.
3
Undang-Undang Republik Indonesia No 34 Tahun 2004 Tentang Tentara Nasional Indonesia
3
2. Rumusan Masalah
Sebagai acuan kerja dan mencegah terjadinya kesalahan atau
penyimpangan dalam melakukan penelitian terhadap suatu peristiwa maka
perumusan masalah yang diambil adalah sebagai berikut :
a. Apakah Kepemimpinan Demokrasi secara parsiil berpengaruh
terhadap Motivasi Kerja prajurit Yonif Raider 503/Mayangkara/18/2
Kostrad?
b. Apakah Pembinaan Latihan secara parsiil berpengaruh
terhadap Motivasi Kerja prajurit Yonif Raider 503/Mayangkara/18/2
Kostrad?
c. Apakah Kepemimpinan Demokrasi dan Pembinaan Latihan
secara simultan berpengaruh terhadap Motivasi Kerja prajurit Yonif
Raider 503/Mayangkara/18/2 Kostrad?
2) Instrumen Penelitian.
Dalam penelitian ini akan digunakan 3 variabel, yaitu 2
variabel bebas : Kepemimpinan Demokrasi dan Pembinaan
Latihan, serta 1 variabel terikat yaitu Motivasi Kerja. Dengan
instrument penelitian sebagai berikut :
4
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung: Alfabeta 2017.
5
Ibid., hlm. 8
6
Satori, D & Komariah, A. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bndung: Alfabeta. 2014. hlm39
8
r 11 = ( )(
k
k−1
1−∑ σ b 2
σt
2 )
Keterangan :
r11 = Reliabilitas Instrumen
K = Banyaknya butir pertanyaan
σ t2 = Varians total
Instrumen dikatakan reliable bila memiliki nilai
cronbach Alpha lebih besar dari 0,5 (Husein Umar,
2000 : 207).
Y = b0 + b1X1 + b2X2 + e
Dimana :
Y : Motivasi Kerja.
16
(2) Uji F
Digunakan untuk mengetahui signifikansi dari
kedua variabel X secara bersama-sama terhadap
variabel Y. Uji F dapat dihitung dengan cara:
(a) Menghitung F-hitung dengan rumus
sebagai berikut: (Mutofa, 1995: 116)
KR reg
Freg =
KR sim
JK R 2∑ y 2
KR reg= reg atau
dk reg k
JK sim ( 1−R 2 ) ∑ y 2
KR sim= atau
dk sim n−1−k
Keterangan:
Freg : Harga statistik pengujian garis regresi
KRreg : Kuadrat rerata garis regresi
JKreg : Jumlah kuadrat regresi simpangan
KRsim : Kuadrat rerata simpangan
JKsim : Jumlah kuadrat simpangan
K : Banyaknya variabel X
Langkah pengujian hipotesis :
(a) Menentukan F-tabel
17
Gambar 2
Kurva distribusi T
Daerah Daerah
Penolakan Ho Penolakan Ho
Daerah
Penerimaan Ho
6. Pengertian
Untuk menghindari salah penafsiran tentang penelitian ini, maka
perlunya mendefisikan masing-masing variable penelitian ini. Adapun
definisi masing-masing variable penelitian ini sebagai berikut:
a. Optimalisasi adalah ukuran yang menyebabkan tercapainya
tujuan.
b. Pembinaan latihan merupakan aktivitas olahraga/jasmani
yang sistematik, dilakukan dalam waktu lama, ditingkatkan secara
progresif dan individual untuk mencapai sasaran yang ditentukan.
c. motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan dorongan
atau semangat kerja atau pendorong semangat kerja.
d. Peran disefinisikan sebagai sebuah aktivitas yang diperankan
atau dimainkan oleh seseorang yang mempunyai kedudukan atau
status sosial dalam organisasi.
e. Infanteri merupakan pasukan tempur darat utama yaitu
pasukan pejalan kaki yang dilengkapi persenjataan ringan, dilatih
dan disiapkan untuk melaksanakan pertempuran jarak dekat.
21