1
KONSEPSI PEMBINAAN PERSONIL TNI-AD
DALAM RANGKA MENGHADAPI TUGAS
DI MASA MENDATANG
BAB I
PENDAHULUAN
1. Umum.
TERBATAS
TERBATAS
2
c. Untuk dapat melaksanakan tugasnya di masa depan, maka TNI-AD
harus diorganisir dalam suatu sistem pembinaan yang modern, mantap dan
dinamis yang dapat diterima dan didukung oleh segala unsur serta mampu
menjawab dan memecahkan segala persoalan yang berhubungan dengan
masalah pembinaan personil TNI-AD secara keseluruhan yang meliputi
pengadaan, pendidikan, pengunaan, perwatan dan pemisahan.
3. Ruang Lingkup dan Tata urut. Pembahasan konsepsi ini dibatasi pada
penyelenggaraan pembinaan personil perwira TNI-AD khususnya pembinaan tenaga
manusia, dalam rangka menghadapi tugas di masa mendatang dan disusun
dengan tata urut sebagai berikut :
a. Pendahuluan.
b. Latar Belakang Pemikiran.
c. Kondisi Pembinaan Personil Perwira TNI-AD saat ini.
d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi.
e. Kondisi Pembinaan Personil Perwira yang Diharapkan.
f. Konsepsi Pembinaan Personil Perwira TNI-AD.
g. Penutup.
/ 4. Metode.....
TERBATAS
TERBATAS
3
4. Metode dan Pendekatan. Penulisan konsepsi pembinaan personil
perwira TNI-AD dalam rangka menghadapi tugas di masa mendatang ini,
menggunakan metode deskritif analisis dengan pendekatan study kepustakaan.
5. Pengertian - pengertian.
1) Kedudukan/jabatan tertentu.
2) Kenaikan pangkat.
3) Kesempatan pendidikan.
4) Pemindahan dan giliran penugasan.
/ d. Pola.....
2
Peran ABRI ABAD XXI, Redifinisi, Reposisi dan Reaaktualisasi peran ABRI dalam kehidupan bangsa.
Lampiran B. Hal 2.
3
Naskah Sekolah Sementara Sistem Pembinaan Personil TNI-AD (SESKOAD).
4
Ibid.
TERBATAS
TERBATAS
4
d. Pola Karier. Adalah rencana yang menggambarkan bagaimana
personel TNI AD akan menempuh personil selama pengabdiannya yang
berhubungan dengan jabatan, kepangkatan dan pendidikan 5.
/ BAB II...
5
Bujukin ttg Personil TNI-AD No : 03 – I – 01. Skep KASAD No Skep/500/XI/1998 . Hal 3.
6
. Bujukin ttg Personil No 201.03-080101. Skep KASAD No Skep/496/XII/2004 . Hal 8.
TERBATAS
TERBATAS
5
BAB II
LATAR BELAKANG PEMIKIRAN
6. Umum.
/ mendatang.....
TERBATAS
TERBATAS
6
mendatang. Hal ini seperti diungkapkan Profesor Juwono Soedarsono (Mantan
Menhan), bahwa dalam periode mendatang, Indonesia masih memerlukan
kepemimpinan dari TNI7. Untuk itu diperlukan suatu ide dan gagasan
pembinaan personil perwira TNI-AD secara konsepsional, dalam rangka
menghadapi tantangan tugas di masa mendatang.
7. Landasan Pemikiran.
/ c. Landasan.....
7
Media Indonesia Online, 20 Oktober 2004. Dilema Keberadaan TNI pada Era Reformasi, oleh Dr Rosita
(Alumnus Lemhanas)
TERBATAS
TERBATAS
7
c. Landasan konsepsional.
8
UU No. 3 tahun 2002. tentang Hanneg. Pasal 1 Ayat 2. Hal 6
9
UU No 34 tahun 2004. tentang TNI. Pasal 7 Ayat 1. Hal 8
TERBATAS
TERBATAS
8
4) Doktrin TNI-AD Kartika Eka Paksi. Pembinaan TNI-AD
diselenggarakan dalam satu siklus pembinaan secara berkelanjutan,
meliputi semua aspek yang berpengaruh terhadap pencapaian tugas
TNI-AD, yang dilaksanakan secara terpadu dan terencana dalam
penetuan kebijakan dan strategi, tujuan, perumusan sasaran dan
penerapan sistem dan metoda yang baku, untuk setiap jenis dan
jenjang pembinaan dengan menggunakan manajemen modern.
Pembinaan TNI-AD didasarkan pada satu konsepsi dan
diimplementasikan secara dinamis dalam arti selalu disesuaikan dengan
tuntutan perubahan10.
8. Dasar Pemikiran.
b. Pada akhirnya akibat seleksi yang ketat tersebut, maka bagi perwira
TNI-AD yang gagal dalam bersaing dapat menimbulkan rasa frustasi dan tidak
optimal lagi untuk berdinas. Dengan gagalnya mengikuti pendidikan tersebut,
/ maka.....
10
Doktrin Kartika Eka Paksi. Hal 38
TERBATAS
TERBATAS
9
maka mereka sudah dapat meramalkan pangkat dan jabatan maksimal yang
dapat mereka kejar, baik dengan bekerja secara optimal maupun biasa-biasa
saja. Hal ini tentunya sangat mempengaruhi dan merugikan organisasi TNI-AD
pada khususnya dan bangsa pada umumnya, karena menurunnya kinerja
sebagian perwira TNI-AD yang masih masuk dalam usia produktif.
Dikaitkan dengan usaha untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan keinginan
untuk berkembang dapat memacu terjadinya inflasi perwira TNI-AD yang
sebenarnya potensial untuk mengakhiri kedinasan sebelum waktunya 11
. Hal
ini tentunya sangat manusiawi sesuai dengan kodrat manusia yang selalu ingin
mencari yang terbaik di dalam hidupnya.
/ BAB III...
11
Mutasi Timbulkan Inflasi Perwira TNI-AD. Andi Widjoyanto. Media Indonesia 18 Mei 2005.
TERBATAS
TERBATAS
10
BAB III
KONDISI PEMBINAAN PERSONIL
PERWIRA TNI-AD SAAT INI
/ melaksanakan.....
12
Naskah sekolah Seskoad ttg Sis Binpers TNI-AD. No skep / 128 / XII / 2003.
TERBATAS
TERBATAS
11
melaksanakan seleksi karena kepentingan pribadi yaitu adanya KKN. Sehingga
banyak anak petani yang berpotensi tidak bisa menjadi tentara hanya karena
tidak punya.13 Masalah KKN pada saat Werfing juga terjadi pada seleksi
Secapa Reg TNI-AD TA 2003. 14
TERBATAS
TERBATAS
12
a. Seleksi pendidikan pengembangan karier.
15
Psikologi Kepegawaian dan Peranan Pimpinan Dalam Motivasi Kerja, Hal 15. Dr Ermaya Surya Dinata,
S.SOS. MSI, Penerbit Ramadan Bandung, Thn 1995.
TERBATAS
TERBATAS
13
yang relatif masih muda dan masih mempunyai masa dinas yang panjang
tetapi sudah tidak maksimal lagi untuk melasanakan tugas karena frustasi.
Untuk menghilangkan masalah tersebut maka perlu dicari jalan keluar untuk
pembinaan karier perwira TNI-AD baik itu didalam maupun diluat tubuh
organisasi TNI-AD.
TERBATAS
TERBATAS
14
Berbeda dengan Polri yang sudah memanfaatkan hal ini yaitu menetapkan
gelar sarjana kepolisian bagi perwira Polri lulusan PTIK yang setingkat dengan
pendidikan Selapa di TNI-AD.
TERBATAS
TERBATAS
15
Karena harus melaksanakan jenjang kepangkatan yang lama untuk
mencapai level yang lebih tinggi, mengakibatkan usia yang sudah
cukup tua pada saat menduduki jabatan-jabatan yang strategis.
Dikaitkan dengan faktor fisik tentunya akan lebih potensial sesorang
berkarya pada saat usia produktif (20-50 tahun) 17 .
TERBATAS
TERBATAS
16
a. Usia para pendaftar / calon terpilih pada waktu recruitment untuk
masuk pendidikan menjadi seorang perwira TNI-AD adalah tidak sama,
sehingga pada tahap proses pemisahan / memasuki usia pensiun, setiap
angkatan tidak sama masanya, tergantung usia. Sesuai Undang-Undang
TNI No 34 tahun 2004 usia pensiun maksimum perwira TNI adalah 58
tahun. Sesuai dengan kebijaksanaan pemisahan ini maka dijumpai hal-hal
antara lain :
/ BAB IV...
TERBATAS
TERBATAS
17
BAB IV
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
15. Umum.
/15. Faktor...
TERBATAS
TERBATAS
18
16. Faktor Internal.
a. Kekuatan.
b. Kelemahan.
TERBATAS
TERBATAS
19
kesamaan angkatan, suku, kecabangan atau karena sudah dikenal
sebelumnya.
a. Peluang.
/ pembangunan…..
TERBATAS
TERBATAS
20
pembangunan bangsa dan negara. Hal ini dapat dimanfaatkan TNI-AD
dengan cara meningkatkan karier perwira TNI-AD.
b. Kendala.
TERBATAS
TERBATAS
21
2) Masih adanya sebagian kelompok masyarakat yang masih
mempersoalkan masalah citra TNI-AD di masa lalu. Hal ini tentunya
mempengaruhi karier perwira TNI-AD khususnya bila ingin berkarier di
luar organisasi TNI-AD.
/ BAB V...
TERBATAS
TERBATAS
22
BAB V
KONDISI PEMBINAAN PERSONIL
PERWIRA TNI-AD YANG DIHARAPKAN
18. Umum. Derasnya arus reformasi yang telah bergulir saat ini.
Dimana adanya tuntutan perubahan disegala bidang, untuk menyesuaikan
dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tidak ada alternatif lain
bagi TNI-AD untuk merealisasikan reformasi interen di dalam organisasi
TNI-AD. Reformasi tentunya diharapkan membawa TNI-AD menjadi lebih
baik dan mampu menghadapi tantangan tugas di masa depan. Salah satu
pembenahan yang harus dilakukan adalah dengan menciptakan sistem
pembinaan personil perwira. Dengan harapan melalui pembinaan personil
perwira yang baik akan menciptakan kualitas pimpinan TNI-AD yang baik di
masa depan.
TERBATAS
TERBATAS
23
menggugah minat para calon sebanyak-banyaknya. Sehingga akan dapat
menghasikan personil yang terbaik dari hasil seleksi. Sedangkan sistem
penerimaan dan seleksi yang diharapkan sbb :
/ 20. Pendidikan.....
TERBATAS
TERBATAS
24
20. Pendidikan Pengembangan Karier Perwira TNI-AD.
/ b. Pelaksanaan.....
TERBATAS
TERBATAS
25
b. Pelaksanaan pendidikan pengembangan karier.
Hubungan dan kerja sama dibidang pendidikan antara Mabes TNI
dengan Depdiknas sudah direalisasikan. Sehingga sudah ada standard
nasional pendidikan yang harus dicapai yaitu menyangkut isi, proses,
kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,
pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan yang harus
ditingkatkan secara berencana dan berkala. Dengan demikian
hasil pendidikan perwira TNI AD dapat disetarakan dan memperoleh
akreditasi sebagaimana yang dianut dalam lingkungan pendidikan
nasional. Perwira TNI-AD lulusan AKMIL mendapat gelar
kesarjanaan setara dengan S-1 di bidang pertahanan, begitu juga
untuk abituren Seskoad dapat disetarakan dengan program S-2.
Sehingga dengan gelar tersebut perwira TNI-AD akan mampu
bersaing keluar dengan lebih percaya diri.
TERBATAS
TERBATAS
26
b. Pembinaan kepangkatan. Untuk dapatnya seorang perwira
TNI-AD menduduki jenjang kepangkatan yang lama pada level ang
tinggi (Kolonel keatas). Maka percepatan kenaikan kepangkatan tiap-
tiap level pangkat perwira TNI perlu dipercepat, untuk menghindari
usia yang sudah tua pada saat menduduki jabatan-jabatan yang
strategis. Dengan usia yang masih muda pada saat menempati
jabatan strategis TNI-AD. Selain itu diharapkan perwira TNI-AD
dapat dilirik untuk dipakai oleh instansi-instansi lainnya.
TERBATAS
TERBATAS
27
/ BAB VI...
TERBATAS
TERBATAS
28
BAB VI
KONSEPSI PEMBINAAN PERSONIL PERWIRA TNI-AD
24. Umum.
/ 23. Kebijaksanaan...
TERBATAS
TERBATAS
29
25. Kebijaksanaan. Dengan mengacu pada tujuan dan pokok-
pokok konsepsi pembinaan personil perwira TNI-AD diatas, maka
kebijaksanaan pembinaan personil perwira TNI-AD dalam rangka
menghadapi tantangan tugas di masa mendatang diarahkan sebagai
berikut:
TERBATAS
TERBATAS
30
b. Sasaran. Sasaran yang ingin dicapai dalam
pembinaan personil perwira TNI-AD adalah :
TERBATAS
TERBATAS
31
langsung Panglima TNI, Menteri Pertahanan dan Presiden
serta lembaga tinggi lainnya. Sedangkan dalam lingkup
mikro dan bersifat internal, perlibatan unsur pimpinan di TNI-
AD seperti KASAD, PANGDAM dan Perwira Atasan sangat
dominan dalam menentukan pembinaan personil perwira TNI-
AD untuk menghadapi tantangan tugas di masa datang.
2) Obyek.
a) Calon Perwira TNI-AD.
b) Perwira TNI-AD.
c) Mantan Perwira TNI-AD.
d) Piranti lunak (metode dan peraturan UU).
e. Sarana prasarana.
TERBATAS
TERBATAS
32
4) Lembaga pendidikan. Sebagai tempat untuk
membentuk, mendidik, mengisi dan mengembangkan kualitas
perwira TNI-AD.
/ 1) Penggalangan...
TERBATAS
TERBATAS
33
1) Penggalangan jangka panjang untuk menarik minat para
generasi muda untuk mau mendaftar menjadi perwira TNI-AD. Kegiatan
penggalangan tersebut dapat dimulai kepada siswa Sekolah Dasar
(SD). Dengan metoda-metoda penggalangan yang memancing minat
seperti penyelenggaraan karnaval, pengadaan tempat-tempat peragaan
alat dan kegiatan militer atau pembuatan film yang menceritakan
tentang keberhasilan karier dan kehidupan perwira TNI-AD.
TERBATAS
TERBATAS
34
5) Melakukan penyempurnaan proses seleksi melalui metoda yang
baik :
a) Melakukan talent scouting yang lebih cermat oleh aparat
didaerah dengan memanfaatkan Komando Kewilayahan.
b) Memanfaatkan instansi diluar TNI yang lebih proporsional
untuk menjamin obyektvitas penilaian dan pelaksanaan seleksi.
c) Melakukan pengawasan yang ketat sehingga
penyimpangan dan penyelewengan dapat dihindari.
TERBATAS
TERBATAS
35
b. Pendidikan. Dalam bidang pendidikan perlu merumuskan
sistem pendidikan untuk menunjang pengembangan karier perwira
TNI-AD. Baik melalui pendidikan dalam lingkungan TNI-AD maupun
dengan membina hubungan dan kerja sama dibidang pendidikan antara
TNI-AD dengan Depdiknas berdasarkan Undang-Undang RI No. 20 tahun
2003. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan dalam tahap pendidikan
ini, yaitu :
1) Mengoptimalkan pelaksanaan seleksi pendidikan yang
menentukan pengembangan karier perwira TNI-AD seperti :
Selapa, Seskoad, Sesko TNI dan Sus jabatan yang lainnya.
Karena pendidikan tersebut menentukan karier perwira TNI-AD
selanjutnya maka harus dilaksanakan dengan ketat, agar
didapat kualitas perwira TNI-AD yang potensial untuk dapat
mengembangkan kariernya sampai dengan yang tertinggi.
TERBATAS
TERBATAS
36
disesuaikan bersama angkatan yuniornya pada waktu mengikuti
pendidikan yang menentukan tersebut. Hal ini dimaksudkan
untuk benar-benar memberikan sifat kompetitif yang ketat
dengan harapan mencari pimpinan TNI-AD yang benar-benar
potensial di masa depan.
TERBATAS
TERBATAS
37
c. Penggunaan. Dalam penggunaan atau penugasan perlu
penentuan spesialisasi jabatan. Penempatan orang yang tepat pada
jabatan yang tepat sudah diterapkan sepenuhnya, sehingga akan mendorong
profesionalisme perwira TNI-AD di masa mendatang. Ada beberapa hal
yang perlu dilakukan dalam tahap penggunaan ini, yaitu :
TERBATAS
TERBATAS
38
tugas yang diemban. Dengan pengaturan jabatan dan
penugasan sebagai berikut :
TERBATAS
TERBATAS
39
(2) Pendidikan yang dapat ditempuh pada periode ini
antara lain:
/ (3) Seleksi...
TERBATAS
TERBATAS
40
(3) Seleksi untuk jabatan-jabatan yang lebih selektif
antara lain sebagai Danyon dan Dandim (sesuai hasil
psikotes pengarahan jabatan).
TERBATAS
TERBATAS
41
untuk TNI keseluruhannya. Dalam periode ini mulai
diutamakan kemampuan untuk memandang lingkup
kemiliteran sebagai keseluruhan peran TNI-AD/TNI dalam
kehidupan berbangsa, bermasyarakat dan bernegara.
Periode ini mengutamakan cara berpikir, menilai dan
memandang masalah secara keseluruhan, di samping
mengatur dan memberikan arah serta memegang
kepemimpinan pada suatu bagian kecil dari keseluruhan
tadi.
TERBATAS
TERBATAS
42
(c) Danrindam, Danrem.
(d) Paban Suad.
(e) Penugasan Staf dilingkungan Dinas,
Pusat, Direktorat dan penu-gasan sebagai Gumil
Utama dan Dosen Gol IV serta penugasan diluar
struktur.
(f) Jabatan Panglima Komando Utama.
(g) Jabatan Staf pada tingkatan Mabes TNI-AD
atau Mabes TNI.
(h) Jabatan Dan/Dir/Ka Puscabfung.
/ 3) Membuat...
TERBATAS
TERBATAS
43
3) Membuat suatu pola dasar pembinaan kepangkatan perwira
TNI-AD Untuk dapatnya seorang perwira TNI-AD menduduki
jenjang kepangkatan yang lama pada level yang tinggi (Kolonel
keatas). Maka perlu dipercepat kenaikan kepangkatan tiap-tiap
level pangkat perwira TNI-AD untuk menghindari usia yang
sudah tua pada saat menduduki jabatan-jabatan yang strategis.
Adapun pola pembinaan kepangkatan tersebut adalah :
TERBATAS
TERBATAS
44
2) Mengevaluasi dan meningkatkan pendapatan/gaji terutama
tunjangan keluarga (istri dan anak) ditingkatkan menjadi sebesar +
50% dari gaji pokok.
TERBATAS
TERBATAS
45
mempersiapkan diri untuk menghadapi masa pensiunnya, sehingga tidak
berorientasi pada pencapaian tugas pokoknya. Untuk itu perlu diambil
langkah-langkah sebagai berikut :
TERBATAS
TERBATAS
46
a) Akan tercipta motivasi kerja yang optimal.
b) Akan tercipta suasana kompetisi yang sehat.
c) Akan terbentuk struktur organisasi yang sehat.
d) Dapat memanfaatkan secara optimal potensi yang
dimiliki oleh setiap perwira.
e) TNI-AD tidak harus menanggung beban pemeliharaan
personil yang berlebihan.
f) Merupakan salah satu upaya dalam rangka pembinaan
karier personil.
g) Terbentuk jiwa ksatria didalam diri setiap perwira untuk
rela mundur karena menyadari dirinya tidak mungkin dapat
berkembang lagi.
h) Akan tercipta sistim penilaian prestasi kerja yang rasional
dan objektif.
i) Perencanaan kebutuhan personil dihadapkan pada
tuntutan tugas akan lebih akurat.
j) Memberikan kesempatan pada perwira TNI-AD yang gagal
bersaing untuk berkarya di bidang lain diluar TNI.
k) Penyaluran diupayakan untuk siapkan prajurit yang akan
mengakhiri Dinas keprajuritan agar dapat hidup secara mandiri
dan layak ditengah masyarakat dan tetap bermanfaat untuk
kepentingan dinas.
/ BAB VII...
TERBATAS
TERBATAS
47
BAB VII
PENUTUP
28. Kesimpulan.
TERBATAS
TERBATAS
48
energik, berusia sekitar antara 45-50 tahun. Hal ini sangat logis bila
dibandingkan dengan rata-rata usia kematian pada saat ini yaitu
berkisar anatara 60 tahun.
29. Saran.
b. Membuat program bea siswa bagi siswa lulusan SLTP yang berpontensi
dan diperkirakan akan dapat memenuhi persyaratan untuk menjadi taruna
Akademi Militer setelah tamat SLTA.
/ c. Melaksanakan...
TERBATAS
TERBATAS
49
c. Melaksanakan sitem seleksi yang ketat pada pendidikan pengembangan
karier perwira TNI-AD yang menentukan seperti Selapa, Seskoad dan Sesko
TNI. Sedangkan untuk perwira TNI-AD yang terlambat u ntuk mengikuti
pendidikan tersebut, karena gagal test seleksi sebelumnya maka pembinaan
kepangkatannya dan jabatannya disesuikan bersama angkatan yuniornya pada
waktu mengikuti pendidikan yang menentukan tersebut.
/ g. Merevisi...
TERBATAS
TERBATAS
50
g. Merevisi Undang-Undang TNI No 34 tahun 2004 tentang batas usia
pensiun. Pemisahan ini tidak didasari pada batas usia maksimum untuk
pensiun ( 58 tahun ), tetapi didasari pada batas maksimum masa dinas pada
pangkat tetentu. Sehingga perlu adanya upaya untuk mengoptimalkan masa
dinas setiap perwira. Hal ini akan menciptakan motivasi kerja yang optimal dan
akan tercipta suasana kompetisi yang sehat. Hal ini juga memberikan
kesempatan kepada perwira TNI-AD yang gagal dalam bersaing untuk dapat
mengembangkan kariernya di tempat/bidang lain.
28. Demikianlah penulisan ini dibuat untuk dapat dijadikan sumbangan pemikiran
bagi pimpinan TNI pada umumnya dan TNI-AD pada khususnya. Dalam merumuskan
langkah-langkah kebijakan yang konseptual dalam rangka pembinaan personil
perwira TNI-AD dalam menghadapi tantangan tugas di masa datang.
TERBATAS