Pendahuluan
Pembinaan sumber daya manusia sebagai salah satu sub sistem
dari pembinaan kekuatan Polri, merupakan salah satu bagian yang
paling menentukan dalam keseluruhan pembinaan Polri karena faktor
manusia adalah unsur yang paling penting dalam setiap organisasi
Polri dalam kaitannya dengan tugas pokok dan peranan Polri,
kehadiran prajurit karir ditengah–tengah masyarakat tidak dapat
digantikan dengan peralatan secanggih apapun karena wujud akhir
dari pembinaan sumber daya manusia berupa perpaduan keadaan
anggota Polri secara kuantitatif dan kualitatif sangat menentukan
keberhasilan Polri dalam melaksanakan tugas pokoknya secara
profesional dan modern.
Begitu juga dengan Sarpras merupakan salah satu fungsi organik
yang berperan sebagai pendukung dari tiap upaya Polri untuk
mencapai tujuan organisasi Polri, keterpaduan seluruh fungsi pada
setiap tingkat kesatuan Polri merupakan kunci keberhasilan
pelaksanaan tugas pokok Polri.
Perencanaan merupakan kata yang lumrah digunakan dalam
kehidupan manusia. Perencanaan berasal dari kata rencana yang
memiliki arti hasil dari suatu kegiatan yang terstrukur, logis dan
sistematis dan memiliki tujuan yang jelas. Perencanaan adalah suatu
proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui
urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya tersedia. Oleh
karena itu, proses perencanaan terkait dengan pendefinisian visi yang
ingin dicapai melalui pembangunan, kemudian dijabarkan dalam
bentuk misi. Selanjutnya yang tidak kurang pentingnya adalah ukuran
keberhasilan untuk dijadikan sebagai basis perencanaan lanjutan.
Dalam kaitannya dengan perkembangan organisasi Kepolisian
Negara Republik Indonesia dalam rangka memenuhi tuntutan yang
semakin komplek maka dipandang perlu pengelolaan/pengurusan
keuangan negara secara umum dapat dipahami dan dimengerti bagi si
pelaksanan fungsi guna menunjang penyelenggaraan bagi
pelaksanaan pengelolaan keuangan negara dilingkungan Polri secara
transparan, akuntabel, profesional dan proporsional. Maka mutlak
diperlukan pembinaan kemampuan yang tak terpisahkan dari sistem
pembinaan kekuatan personel (Binkeu, Binpers , Binlog, dan Binren).
Standar Kompetensi
Memahami Manajemen Pembinaan Polri.
Pengantar
Di dalam modul ini membahas tentang fungsi perencanaan, tujuan
perencanaan, proses perencanaan, azas perencanaan.
Tujuan diberikannya modul ini agar peserta didik memahami
manajemen perencanaan dalam melaksanankan tugas kepolisian.
Kompetensi Dasar
Memahami Manajemen Perencanaan
Indikator hasil belajar:
1. Menjelaskan Pengertian Perencanaan;
2. Menjelaskan Syarat Perencanaan yang Baik;
3. Menjelaskan Tahapan dalam Perencanaan;
4. Menjelaskan Bentuk-bentuk Perencanaan;
5. Menjelaskan Fungsi Perencanaan;
6. Menjelaskan Jenis-jenis Perencanaan;
7. Menjelaskan Klasifikasi Anggaran;
8. Menjelaskan Proses Penganggaran RKA-K/L;
9. Menjelaskan Penerapan Penganggaran Berbasis Kinerja.
Materi Pelajaran
Pokok Bahasan:
Manajemen Perencanaan
Sub Pokok Bahasan:
1. Pengertian Perencanaan
2. Syarat Perencanaan yang Baik
Metode Pembelajaran
1. Metode ceramah.
Metode ini digunakan untuk menyampaikan materi tentang
manajemen pembinaan perencanaan.
2. Metode Brain storming (curah pendapat).
Metode ini digunakan untuk memberikan kesempatan kepada
peserta didik membahas persoalan yang berkaitan dengan
manajemen perencanaan anggaran Polri.
3. Metode tanya jawab.
Metode ini digunakan untuk memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk menanyakan ha-hal yang belum dipahami.
4. Metode penugasan.
Metode ini digunakan untuk memberikan tugas kepada peserta
didik untuk membuat resume.
3. Sumber Belajar:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 2004 tanggal 5
Agustus 2004, tentang Rencana Kerja Pemerintah.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 2004 tanggal 5
Agustus 2004, tentang Rencana kerja dan Anggaran
Kementerian Negara / Lembaga.
c. Peraturan Kapolri Nomor 06 tahun 2017 tentang SOTK
tingkat Mabes Polri.
Kegiatan Pembelajaran
1. Tahap awal : 10 menit
a. Pendidik memperkenalkan diri kepada peserta didik;
b. Pendidik melakukan pencairan kelas;
c. Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran, pengantar
mata pelajaran, kompetensi dan tugas peserta didik pada
mata pelajaran ini;
2. Tahap inti : 160 menit
a. Pendidik menyampaikan materi pelajaran.
b. Peserta didik memperhatikan, menyimak dan mencatat
materi pelajaran;
c. Pendidik memberikan kesempatan kepada para peserta
pendidikan untuk bertanya/berkomentar terkait materi yang
disampaikan;
3. Tahap akhir : 10 menit
a. Cek penguatan materi
Pendidik memberikan ulasan dan penguatan materi secara
umum.
b. Cek penguasaan materi
Pendidik mengecek penguasaan materi dengan bertanya
secara lisan dan acak kepada peserta didik.
c. Keterkaitan mata pelajaran dengan pelaksanaan tugas
Pendidik menggali manfaat yang bisa diambil dari materi
pelajaran.
Tagihan/Tugas
Lembar Kegiatan
Bahan Bacaan
1. Pengertian Perencanaan
e. Obyektif
f. Fleksibel
a. Mengidentifikasi Persoalan
4. Bentuk-bentuk Perencanaan
5. Fungsi Perencanaan
d. Memudahkan pengawasan.
6. Jenis-jenis Perencanaan
1) Perencanaan makro
penilaian itu
g) Pelaksanaan pendidikan mendapat latihan sesuai
dengan tugas yang akan dikerjakannya.
2) Perencanaan meso
3) Perencanaan mikro
1) Perencanaan Strategis
Perencanaan strategis, yaitu perencanaan yang
berkaitan dengan penetapan tujuan, pengalokasian
sumber-sumber dalam mencapai tujuan dan kebijakan
yang dipakai sebagai pedoman. Perencanaan jenis ini
sering juga disebut perencanaan tingkat normatif,
karena keputusan yang dibuat tidak didasarkan pada
data-data statistik, melainkan juga pertimbangan para
perencana. (Harjanto, 2003 : 21)
2) Perencanaan Manajerial
Perencanaan manajerial, yaitu perencanaan yang
ditujukan untuk mengarahkan proses pelaksanaan
agar tujuan dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Perencanaan ini lebih rinci dan menggunakan data
statistik, meskipun dalam beberapa hal masih
menggunakan pertimbangan akal sehat.
3) Perencanaan Operasional
Perencanaan ini lebih memusatkan pada apa yang
akan dikerjakan pada tingkat pelaksanaan di lapangan
dari rencana manajerial. Perencanaan ini bersifat, dan
berfungsi memberi petunjuk kongkrit tentang
pelaksanaan suatu proyek atau program, baik tentang
aturan, prosedur dan ketentuan-ketentuan lain yang
telah ditetapkan.
7. Klasifikasi Anggaran
a) Belanja Pegawai
Belanja Pegawai adalah kompensasi dalam bentuk
uang maupun barang yang diberikan kepada pegawai
pemerintah (pejabat negara, pegawai negeri sipil, dan
pegawai yang dipekerjakan oleh pemerintah yang
belum berstatus PNS) yang bertugas di dalam maupun
di luar negeri sebagai imbalan atas pekerjaan yang
telah dilaksanakan, kecuali pekerjaan yang berkaitan
dengan pembentukan modal dan/atau kegiatan yang
mempunyai output dalam kategori belanja barang.
b) Belanja Barang
Belanja Barang yaitu pengeluaran untuk menampung
pembelian barang dan jasa yang habis pakai untuk
memproduksi barang dan jasa yang dipasarkan
maupun yang tidak dipasarkan serta pengadaan
barang yang dimaksudkan untuk diserahkan atau dijual
kepada masyarakat dan belanja perjalanan. Dalam
pengertian belanja tersebut termasuk honorarium yang
diberikan dalam rangka pelaksanaan kegiatan untuk
menghasilkan barang/jasa. Belanja Barang dapat
dibedakan menjadi Belanja Barang (Operasional dan
Non-Operasional), Belanja Jasa, Belanja
Pemeliharaan, serta Belanja Perjalanan Dinas.
c) Belanja Modal
Belanja modal merupakan pengeluaran anggaran yang
digunakan dalam rangka memperoleh atau menambah
nilai asset tetap dan asset lainnya yang memberi
manfaat lebih dari satu periode akuntansi serta
melebihi batasan minimal kapitalisasi aset tetap atau
aset lainnya yang ditetapkan pemerintah. Aset tetap
tersebut dipergunakan untuk operasional kegiatan
sehari-hari suatu satuan kerja atau dipergunakan oleh
masyarakat/publik namun tercatat dalam registrasi
MANAJEMEN PEMBINAAN POLRI 21
PENDIDIKAN ALIH GOLONGAN DARI BINTARA KE PERWIRA POLRI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
d) Bunga Utang
Bunga yaitu pembayaran yang dilakukan atas
kewajiban penggunaan pokok utang (principal
outstanding), baik utang dalam negeri maupun utang
luar negeri yang dihitung berdasarkan posisi pinjaman.
Jenis belanja ini khusus digunakan dalam kegiatan dari
Bagian Anggaran BUN.
e) Subsidi
Subsidi yaitu alokasi anggaran yang diberikan kepada
perusahaan/lembaga yang memproduksi, menjual,
mengekspor, atau mengimpor barang dan jasa untuk
memenuhi hajat hidup orang banyak sedemikian rupa
sehingga harga jualnya dapat dijangkau oleh
masyarakat. Belanja ini antara lain digunakan untuk
penyaluran subsidi kepada perusahaan negara dan
perusahaan swasta. Jenis belanja ini khusus
digunakan dalam kegiatan dari Bagian Anggaran BUN.
f) Bantuan sosial
Belanja Bantuan Sosial yaitu transfer uang atau
barang yang diberikan oleh Pemerintah Pusat/Daerah
kepada masyarakat guna melindungi dari
kemungkinan terjadinya resiko sosial. Bantuan sosial
dapat langsung diberikan kepada anggota masyarakat
dan/atau lembaga kemasyarakatan termasuk
didalamnya bantuan untuk lembaga non pemerintah
bidang pendidikan, keagamaan, dan bidang lain yang
berperan untuk melindungi individu, kelompok
dan/atau masyarakat dari kemungkinan terjadinya
resiko sosial.
g) Hibah
Merupakan belanja pemerintah pusat kepada
pemerintah negara lain, organisasi internasional, dan
pemerintah daerah yang bersifat sukarela, tidak wajib,
tidak mengikat, dan tidak perlu dibayar kembali serta
tidak terus menerus dan dilakukan dengan naskah
perjanjian antara pemberi hibah dan penerima hibah
dengan pengalihan hak dalam bentuk uang, barang,
atau jasa. Termasuk dalam belanja hibah adalah
pinjaman dan/atau hibah luar negeri yang
diterushibahkan ke daerah
h) Belanja lain-lain
Pengeluaran negara untuk pembayaran atas
kewajiban pemerintah yang tidak masuk dalam
katagori belanja pegawai, belanja barang, belanja
modal, belanja pembayaran utang, belanja subsidi,
belanja hibah, dan belanja bantuan sosial serta bersifat
mendesak dan tidak dapat diprediksi sebelumnya.
a. Januari
b. Februari - Juli
a) kebijakan;
b) program;
c) kegiatan.
4) Trilateral Meeting
c. Agustus-Desember
1) Penggunaan RKA-K/L dalam RAPBN
3) Penyesuaian RKA-K/L
1) Program
3) Hasil (Outcome) :
4) Kegiatan :
6) Output
a) Sub output :
b) Komponen :
c) Subkomponen :
d) Detil Belanja
c. Standarisasi Output
Rangkuman
1. Perencanaan menggunakan beberapa aspek yakni :
a. Penentuan tujuan yang akan dicapai.
b. Memilih dan menentukan cara yang akan ditempuh untuk
mencapai tujuan atas dasar alternatif yang dipilih.
c. Proyeksi keadaan di masa akan datang
d. Usaha-usaha atau langkah-langkah yang ditempuh untuk
mencapai tujuan atas dasar alternative yang dipilih.
2. Tahapan dalam Perencanaan
a. Mengidentifikasi Persoalan
b. Merumuskan tujuan dan sasaran
c. Memproyeksikan masa depan
d. Mencari dan menilai alternatif yang lain
e. Penyusunan Rencana yang terpilih
3. Fungsi perencanaan pada dasarnya adalah suatu proses
pengambilan keputusan sehubungan dengan hasil yang
Latihan
1. Jelaskan Pengertian Perencanaan!
2. Jelaskan Syarat Perencanaan yang Baik!
3. Jelaskan Tahapan dalam Perencanaan!
4. Jelaskan Bentuk-bentuk Perencanaan!
5. Jelaskan Fungsi Perencanaan!
6. Jelaskan Jenis-jenis Perencanaan!
7. Jelaskan Klasifikasi Anggaran!
8. Jelaskan Proses Penganggaran RKA-K/L!
9. Jelaskan Penerapan Penganggaran Berbasis Kinerja!