Anda di halaman 1dari 10

RINGKASAN

MATA PELATIHAN MASIVE ONLINE COURSE


Oleh : JUSNANI SIMBOLON, S.Pd

Program Pelatihan : MOOC (Masive Open Online Course) PPPK tahun 2023
Agenda Pembelajaran : Sikap Perilaku Bela Negara,Nilai-nilai Dasar ASN
Kedudukan Dan Peran ASN dalam NKRI
Mata Pelatihan : 1.Latihan Dasar Secara Onlne Kebijakan
Pengembangan Kompetensi ASN

Mata Pelatihan : 2. Manajemen Penyelenggaraan PPPK

Komponen Deskrips
i / Uraian

Deskripsi Mata Pelatihan MOOC PPPK adalah plat form latihan dasar yang berisi
beberapa materi pengetahuan untuk para calon pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK). Latsar dilakukan
untuk membangun dan mewujudkan ASN yang profesional
dan berkarakter.

Tujuan / Hasil Belajar Tujuan dari orientasi PPPK ini adalah memberikan
pengenalan tugas dan fungsi ASN serta memberikan
pengenalan nilai dan etika pada instansi pemerintah.
Indikator Hasil Belajar Memahami pengenalan fungsi dan tugas ASN
meliputi sikap perilaku bela negara, nilai-nilai dasar
ASN serta kedudukan dan peran PPPK mendukung
terwujudnya smart governance.
Sambutan Kepala Lembaga Pelatihan dasar MOOC mewujudkan smart ASN
Administrasi Negara Dr. Adi yang kompeten dan propesional sebagai actor dalam
Suryanto, M.Si layanan public birokrasi, dan ASN yang kompeten
adalah menjadi asset penting dalam menghadapi
dunia yang semakin konpleks, Menjadi
pondasi penting dalam mewujudkan Indonesia mas
2045.MOOC menjadi platform secara nasional
untuk mencetak ASN unggul dan kompeten.
Kebijakan Pengembangan Dunia diterpa dengan berbagai kemajuan teknologi
Kompetensi ASN oleh Dr. dan berbagai tantangan, kunci semuanya kita
Muhammad Taufiq, DEA., Deputi dituntuk untuk belajar mengembangkan diri secara
Kebijakan Pengembangan berkelanjutan, melalui pelatihan ini ASN
diharapkan bias belajar mandiri, fleksibel,
kolaboratif dan menjadi dasar untuk macapai prestasi
yang unggul.
Manajemen Penyelenggaraan PPPK ASN dituntut untuk belajar secara mendiri
oleh Erna Irawati, S.Sos, M.Pol., mempelajari semua materi yang ada di MOOC dan
Adm. Kepala Pusat Pembinaan aka nada Evaluasi untuk meyakin kan bahawa ASN
Program dan Kebijakan sudah memahami materi yang dibagi menjadi 3
Pengembangan Kompetensi ASN bagaian yaitu :
LAN RI) 1. Sikap Perilaku Bela Negara

2. Nilai-nilai powervalue didalam


penyelenggaraan pemerintahan
3. Kedudukan ASN didalam pemerintahan
Manajemen Penyelenggaraan PPPK ASN dituntut untuk belajar secara mendiri
oleh Erna Irawati, S.Sos, M.Pol., mempelajari semua materi yang ada di MOOC dan
Adm. Kepala Pusat Pembinaan aka nada Evaluasi untuk meyakin kan bahawa ASN
Program dan Kebijakan sudah memahami materi yang dibagi menjadi 3
Pengembangan Kompetensi ASN bagaian yaitu :
LAN RI) 1. Sikap Perilaku Bela Negara

2. Nilai-nilai powervalue didalam


penyelenggaraan pemerintahan
3. Kedudukan ASN didalam pemerintahan
AGENDA I SIKAP PERILAKU BELA NEGARA
Materi Pokok 1 Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela
Negara
Modul pembelajaran Wawasan Kebangsaan dan
Nilai-Nilai Bela Negara disusun untuk
meningkatkan pengetahuan dan wawasan peserta
tentang landasan kehidupan berbangsa dan
bernegara; nilai- nilai dasar bela negara;
penghormatan terhadap lambang-lambang negara
dan ketaatan kepada peraturan perundang-
undangan; dan pembinaan kerukunan, menjaga
persatuan dan kesatuan bangsa.

Wawasan Kebangsaan adalah cara pandang bangsa


Indonesia dalam rangka mengelola kehidupan
berbangsa dan bernegara yang dilandasi oleh jati diri
bangsa (nation character) dan kesadaran terhadap
sistem nasional (national system) yang bersumber
dari Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan
Bhinneka Tunggal Ika, guna memecahkan berbagai
persoalan yang dihadapi bang gsa dan negara demi
mencapai masyarakat yang aman, adil, makmur, dan
sejahtera.

Materi Pokok 2 Analisis Isu Kontemporer


Mata Pelatihan ini membekali peserta dengan
kemampuan memahami konsepsi perubahan dan
perubahan lingkungan strategis melalui isu-isu
strategis kontemporer sebagai wawasan strategis
PPPK dengan menyadari pentingnya modal insani,
dengan menunjukan kemampuan berpikir kritis
dalam menghadapi perubahan lingkungan strategis.
berdasarkan Undang-undang ASN setiap PPK perlu
memahami dengan baik fungsi dan tugasnya, yaitu:
1. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh
Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan
peraturan perundangundangan,
2. Memberikan pelayanan publik yang profesional
dan berkualitas, serta
3. memperat persatuan dan kesatuan Negara
Republik Indonesia
Materi Pokok 3 Kesiapsiagaan Bela Negara
Deskripsi
Mata pelatihan ini membekali peserta untuk dapat
memahami kerangka bela negara dalam Latsar
CPNS dan dasar- dasar kesiapsiagaan bela negara,
menyusun rencana aksi bela negara dan melakukan
kegiatan kesiapsiagaan bela negara sebagai
kemampuan awal bela negara dengan menunjukkan
sikap perilaku bela negara melalui aktivitas di luar
kelas melalui kegiatan praktik peraturan baris
berbaris, tata upacara sipil, dan keprotokolan,
bermain peran sebagai badan pengumpul keterangan,
kemudian diakhiri dengan melakukan kegiatan
ketangkasan fisik dan penguatan mental dengan
penekanan pada aspek kedisiplinan, kepemimpinan,
kerjasama, dan prakarsa menggunakan metode-
metode pembelajaran di alam terbuka dalam rangka
membangun komitmen dan loyalitas terhadap negara
dalam menjalankan tugas sebagai PNS profesional
pelayan masyarakat.
Kesiapsiagaan merupakan suatu keadaan siap
siaga yang dimiliki oleh seseorang baik secara
fisik, mental, maupun sosial dalam menghadapi
situasi kerja yang beragam

Kegiatan kesiapsiagaan bela negara sebagai


kemampuan awal bela negara dengan
menunjukkan sikap perilaku bela negara melalui
aktivitas di luar kelas melalui kegiatan praktik
peraturan baris berbaris, tata upacara sipil, dan
keprotokolan, bermain peran sebagai badan
pengumpul keterangan, kemudian diakhiri dengan
melakukan kegiatan ketangkasan fisik dan penguatan
mental dengan penekanan pada aspek kedisiplinan,
kepemimpinan, kerjasama, dan prakarsa
menggunakan metode-metode pembelajaran di alam
terbuka dalam rangka membangun komitmen dan
loyalitas terhadap negara dalam menjalankan tugas
sebagai PPPK profesional pelayan masyarakat.
AGENDA II Nilai –Nilai Dasar PNS
Materi pokok 4 Berorientasi Pelayanan
Berorientasi Pelayanan merupakan salah satu nilai
yang terdapa ASN
harus berkomitmen memberikan pelayanan prima
demi kepuasan masyarakat. Materi modul ini
diharapkan dapat memberikan gambaran
bagaimana panduan perilaku Berorientasi
Pelayanan yang semestinya dipahami dan
dimplementasikan oleh setiap ASN di instansi
tempatnya bertugas, yang terdiri dari:
1. memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat;
2. ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan; dan
3. melakukan perbaikan tiada henti.
Materi pokok 5 Akuntabel
Memfasilitasi pembentukan nilai Akuntabel pada
peserta melalui substansi pembelajaran yang terkait
dengan pelaksanaan tugas dengan jujur, bertanggung
jawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi,
penggunaan kekayaan dan barang milik negara
secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien serta
tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan
Materi Poko 6 Kompeten

Memfasilitasi pembentukan nilai Kompeten pada


peserta melalui substansi pembelajaran yang terkait
dengan peningkatan kompetensi diri untuk menjawab
tantangan yang selalu berubah, membantu orang lain
belajar serta pelaksanaan tugas dengan kualitas
terbaik.
Sesuai prinsip Undang-Undang ASN Nomor 5
Tahun 2014 ditegaskan bahwa ASN merupakan
jabatan profesional, yang harus berbasis pada
kesesuaian kualifikasi, kompetensi, dan berkinerja
serta patuh pada kode etik
profesinya
Materi Pokok 7 Harmonis
Memfasilitasi pembentukan nilai harmonis pada
peserta melalui substansi pembelajaran yang

terkait dengan menghargai setiap orang apa pun latar


belakangnya, suka menolong orang lain serta
membangun lingkungan kerja yang kondusif.

Keberagaman bangsa Indonesia juga merupakan


tantangan berupa ancaman, karena dengan adanya
kebhinekaan tersebut mudah membuat penduduk
Indonesia berbeda pendapat yang lepas kendali, mudah
tumbuhnya perasaan kedaerah yang amat sempit yang
sewaktu bisa menjadi ledakan yang akan mengancam
integrasi nasional atau persatuan dan kesatuan bangsa.
Hal ini Nampak bagaimana dengan mudahnya bangs
akita dimasa lalu di pecah belah oleh bangsa penjajah.
Berdasarkan pandangan dan pengetahuan mengenai
kenekaragaman bangsa dan budaya, sejarah pergerakan
bangsa dan negara, konsep dan teori nasionalisme
berbangsa, serta potensi dan tantangannya maka
sebagai ASN harus memiliki sikap dalam menjalankan
peran dan fungsi pelayanan masyarakat. ASN bekerja
dalam lingkungan yang berbeda dari sisi suku, budaya,
agama dan lain-lain.
Materi Pokok 8 Loyal

Memfasilitasi pembentukan nilai Loyal pada peserta


melalui substansi pembelajaran yang terkait dengan
memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, setia
kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta
pemerintah yang sah, menjaga nama baik sesama
ASN, pimpinan, instansi dan negara, serta menjaga
rahasia jabatan dan negara.
Materi Pokok 9 Adaptif
Memfasilitasi pembentukan nilai Adaptif pada
peserta melalui substansi pembelajaran yang terkait
dengan cepat menyesuaikan diri menghadapi
perubahan, terus berinovasi dan mengembangkan
kreativitas serta bertindak proaktif.
Materi Pokok 10 Kolaboratif

Memfasilitasi pembentukan nilai Kolaboratif pada


peserta melalui substansi pembelajaran yang terkait
dengan pemberian kesempatan kepada berbagai pihak
untuk berkontribusi, terbuka dalam bekerja sama
untuk menghasilkan nilai tambah serta menggerakkan
pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan
bersama.
Kolaboratif merupakan nilai dasar yang harus dimiliki
oleh CPNS. Sekat-sekat birokrasi yang
mengkungkung birokrasi pemerintah saat ini dapat
dihilangkan. Calon ASN muda diharapkan nantinya
menjadi agen perubahan yang dapat mewujudkan
harapan tersebut. Pendekatan WoG yang telah
berhasil diterapkan di beberapa negara lainnya
diharapkan dapat juga terwujud di Indonesia. Semua
ASN Kementerian/Lembaga /Pemerintah Daerah
AGENDA III KEDUDUKAN DAN PERAN PNS DALAM
NKRI
Materi Pokok 11 SMART ASN
Mata Pelatihan ini diberikan untuk membekali Peserta
dengan kemampuan kecakapan digital dasar pada
perspektif literasi digital smart ASN.
Literasi Digital menjadi kemampuan wajib yang
harus dimiliki oleh masyarakat untuk saling
melindungi hak digital setiap warga negara. Guna
mendukung percepatan transformasi digital, ada 5
langkah yang harus dijalankan, yaitu:
1) Perluasan akses dan peningkatan infrastruktur
digital.
2) Persiapkan betul roadmap transportasi digital di
sektor- sektor strategis, baik di pemerintahan, layanan
publik, bantuan sosial, sektor pendidikan, sektor
kesehatan, perdagangan, sektor industri, sektor
penyiaran.
3) Percepat integrasi Pusat Data Nasional
sebagaimana sudah dibicarakan.
4) Persiapkan kebutuhan SDM talenta digital.
5) Persiapan terkait dengan regulasi, skema-
skema pendanaan dan pembiayaan transformasi
digital dilakukan secepat-cepatnya.

Literasi digital lebih dari sekadar masalah fungsional


belajar bagaimana menggunakan komputer dan
keyboard, atau cara melakukan pencarian online.
Literasi digital juga mengacu pada mengajukan
pertanyaan tentang sumber informasi itu, kepentingan
produsennya, dan cara-cara di mana ia
mewakilidunia; dan memahami bagaimana
perkembangan teknologi ini terkait dengan kekuatan
sosial, politik dan ekonomi yang lebih luas.
Materi Pokok 12 Manajemen ASN

Peserta Pelatihan dibekali dengan pengetahuan


tentang kedudukan, peran, hak dan kewajiban, kode
etik ASN, sistem merit dalam pengelolaan ASN, dan
pengelolaan ASN.
Manajemen ASN terdiri dari Manjemen PNS dan
Manajemen PPPK. Manajemen PNS meliputi
penyusunan dan penetapan kebutuhan, pengadaan,
pangkat dan jabatan,pengembangan karier, pola
karier, promosi, mutasi, penilaian kinerja, penggajian
dan tunjangan,penghargaan, disiplin, pemberhentian,
jaminan pensisun dan hari tua, dan perlindungan.
Manajemen PPPK meliputi penetapan kebutuhan;
pengadaan; penilaian kinerja; penggajian dan
tunjangan; pengembangan kompetensi; pemberian
penghargaan; disiplin; pemutusan hubungan
perjanjian kerja; dan perlindungan. Pengisian jabatan
pimpinan tinggi utama dan madya pada kementerian,
kesekretariatan lembaga negara, lembaga
nonstruktural, dan Instansi Daerah dilakukan secara
terbuka dan kompetitif di kalangan PNS dengan
Manajemen ASN 68 memperhatikan syarat
kompetensi, kualifikasi, kepangkatan, pendidikan dan
latihan, rekam jejak, jabatan, dan integritas serta
persyaratan lain yang dibutuhkan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Pejabat
Pembina Kepegawaian dilarang mengganti Pejabat
Pimpinan Tinggi selama 2 (dua) tahun terhitung sejak
pelantikan Pejabat Pimpinan Tinggi, kecuali Pejabat
Pimpinan Tinggi tersebut melanggar ketentuan
peraturan perundang-undangan dan tidak lagi
memenuhi syarat jabatan yang ditentukan.
Penggantian pejabat pimpinan tinggi utama dan
madya sebelum 2 (dua) tahun dapat dilakukan setelah
mendapat persetujuan Presiden. Jabatan Pimpinan
Tinggi hanya dapat diduduki paling lama 5 (lima)
tahun.

Pegawai ASN berhimpun dalam wadah korps profesi


Pegawai ASN Republik Indonesia. Korps profesi
Pegawai ASN Republik Indonesia memiliki tujuan:
menjaga kode etik profesi dan standar pelayanan
profesi ASN; dan mewujudkan jiwa korps ASN
sebagai pemersatu bangsa. Untuk menjamin efisiensi,
efektivitas, dan akurasi pengambilan keputusan dalam
Manajemen ASN diperlukan
Sistem Informasi ASN. Sistem Informasi ASN
diselenggarakan secara nasional dan terintegrasi
antar- Instansi Pemerintah Sengketa Pegawai ASN
diselesaikan melalui upaya
administratif
Keterkaitan Mata • Dasar Pengembangan Kompetensi UUD/2014
tentang ASN

Pelatihan dengan Agenda


pasal 10 yaitu Fungsi ASN:

1. Pelaksana Kebijakan Publik

2. Pelayan Publik

3. Perekat dan Pemersatu Bangsa

Agenda 1 membahas tentang sikap perilaku bela


negara yang membekali peserta Dengan pemahaman
wawasan kebangsaan melalui pemaknaan terhadap
nilai-nilai bela negara sehingga peserta memiliki
kemampuan untuk menunjukkan sikap perilaku bela
negara dalam suatu kesiapsiagaan yang
mencerminkan sehat jasmani dan mental untuk
menghadapi perubahan lingkungan strategis dalam
menjalankan tugas jabatan sebagai ASN profesional
pelayan
masyarakat.
Agenda 2 nilai-nilai dasar PNS, membekali peserta
dengan nilai-nilai dasar yang dibutuhkan dalam
menjalankan tugas jabatan PNS secara profesional
sebagai pelayan masyarakat, yang meliputi lima
kemampuan yaitu akuntabilitas, mengedepankan
kepentingan nasional, menjunjung tinggi standar etika
publik, berinovasi untuk peningkatan mutu
pelaksanaan tugas jabatannya dan tidak korupsi dan
mendorong percepatan pemberantasan korupsi di
lingkungan instansi. Kemampuan tersebut diperoleh
melalui pembelajaran mata pelatihan agenda 2.
Setelah mempelajari mata pelatihan tersebut peserta
mempunyai kemampuan dalam memaknai dan
menginternalisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam
setiap tugas pekerjaannya. Jadi tugas pekerjaan
menjadi sangat penting untuk dapat dilakukan dengan
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS.
Agenda 3 membahas kedudukan dan peran ASN
dalam NKRI yang membekali peserta tentang
pengetahuan kedudukan dan perannya untuk
menjalankan fungsi ASN sebagai pelaksana kebijakan
publik pelayanan publik serta perekat dan pemersatu
bangsa sehingga mampu mengelola tantangan dan
masalah keragaman sosial kultural dengan
menggunakan perspektif wog dalam mendukung
pelaksanaan tugas jabatannya. Diharapkan setelah
mempelajari mata pelajaran tersebut beserta mampu
berpikir kritis terhadap konsep dan praktik
penyelenggaraan
pemerintahan.

Anda mungkin juga menyukai