Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah


Perkembangan lingkungan strategis yang diwarnai terjadinya
globalisasi dunia telah berkibat pada semakin transparannya batas-batas
antar negara. Sehingga tantangan yang dihadapi oleh bangsa-bangsa di
dunia termasuk Indonesia semakin besar dan kompleks. Sebagai negara
kepulauan yang berada tepat pada jalur lalu lintas perdagangan
internasional, bangsa Indonesia dituntut untuk senantiasa siap dalam
menghadapi berbagai kemungkinan ancaman yang datang, baik dari
dalam maupun dari luar negeri. Tentara Nasional Indonesia Angkatan
Darat sebagai alat Pertahanan Negara di darat bersama-sama dengan
komponen bangsa lainnya, bertugas pokok menegakkan kedaulatan
negara dan keutuhan wilayah Kesatuan Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila, dan Undang-undang 1945, serta melindungi
segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan
gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.
Gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara merupakan
tugas TNI AD, tugas TNI AD semakin berat seiring dengan
perkembangan global yang menyebabkan adanya pergeseran ancaman
yang multi dimensional dan sulit diprediksi, bahkan oleh ahli perang
sekalipun. Disisi lainnya, adanya fenomena kemajuan senjata di seluruh
negara dunia, khususnya di kawasan ASEAN, telah menyebabkan
tantangan bagi TNI AD untuk terus menjaga profesionalitas dalam
kemampuan militer prajurit-prajuritnya. Hal ini disebabakan kemajuan dan
perkembangan teknologi yang sangat pesat ,membuat teknologi-teknologi
baru bermunculan seiring dengan kebutuhan saat ini.
Dalam menunjang kemajuan teknologi prajurit TNI AD harus dapat
mengembangkan potensi dirinya sesuai dengan visi dan misi TNI AD.
Seperti diketahui bahwa TNI AD memiliki Visi yakni Solid, Profesional,
Tangguh, Modern, Berwawasan Kebangsaan dan Dicintai Rakyat.
Sedangkan Misi TNI AD adalah mewujudkan kekuatan,
kemampuan dan gelar kekuatan jajaran TNI AD yang profesional dan
modern. Cara yang digunakan dapat dilaksanakan dengan pembinaan
mandiri maupun pembinaan satuan.. Dengan semakin meningkatnya
tantangan yang dihadapi oleh TNI AD, maka TNI AD melalui konsep
pembinaan satuan diharapkan mampu mewujudkan satuan yang
professional, efektif, efisien dan modern. Dalam pelaksanaannya TNI AD
dibangun dan dipersiapkan untuk mampu menyelenggarakan upaya
pertahanan negara di darat sesuai dengan sistem pertahanan negara
(Sishaneg)dan tugas pokoknya.
Dalam melaksanakan tugas pokoknya TNI AD menyelenggarakan
fungsi-fungsi meliputi fungsi utama, fungsi organik militer, fungsi organik
pembinaan, fungsi teknis militer umum, fungsi teknis militer khusus dan
fungsi khusus. Salah satu fungsi teknis militer umum adalah Infanteri
sebagai salah satu kecabangan di Angkatan Darat mempunyai tugas
melaksanakan pertempuran darat jarak dekat dengan mencari, mendekati
dan menghancurkan musuh serta merebut, menguasai dan atau
mempertahankan suatu medan.
Agar sasaran pelaksanaan tugas tersebut dapat tercapai secara
optimal, diperlukan suatu upaya penyiapan dan penataan secara
sistematis terhadap fungsi tersebut melalui proses pembinaan satuan
yang dilaksanakan secara bertahap, bertingkat dan berlanjut. Maka
satuan-satuan di jajaran TNI AD melaksanakan Pembinaan Satuan
(Binsat) sehingga pencapaiannya lebih terarah dan sesuai dengan yang
diharapkan. Pembinaan satuan yang merupakan segala usaha kegiatan
dan pekerjaan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pemberian
motivasi dan pengendalian untuk menghasilkan suatu tingkat
ketangguhan daya tempur atau daya kerja satuan guna mencapai tujuan
organisasi.
Penyelenggaraan Pembinaan satuan di jajaran TNI AD
dilaksanakan dalam satu siklus pembinaan secara berkelanjutan meliputi
semua aspek yang berpengaruh terhadap pencapaian tugas TNI AD yang
dilaksanakan secara terpadu dan terencana meliputi penentuan kebijakan,
strategi, tujuan, perumusan sasaran dan penerapan sistem serta metode
pembinaan dengan menggunakan manajemen modern meliputi
pembinaan organisasi, personel, materiil, pangkalan, peranti lunak, dan
latihan yang didukung anggaran serta hasilnya akan diketahui setelah
dilaksanakan pengawasan dan pemeriksaan di seluruh satuan jajaran TNI
AD. Pelaksanaan kegiatan pembinaan satuan dilaksanakan sepanjang
tahun dalam rangka meningkatkan kemampuan intelijen, tempur,
pembinaan teritorial dan kemampuan dukungan seluruh satuan jajaran
TNI AD guna melaksanakan tugas pokok dengan melakukan pembinaan
di bidang organisasi, personel, materiil, pangkalan, peranti lunak dan
latihan serta didukung dengan anggaran yang memadai, serta hasilnya
akan diketahui setelah dilaksanakan pengawasan dan pemeriksaan di
seluruh satuan jajaran TNI AD.
Batalyon di jajaran TNI AD mempunyai peranan penting dalam
menyelenggarakan pembinaan satuan ,guna terciptanya kesiapan
operasional batalyon. Kesiapan operasional satuan jajaran TNI AD ini
hanya dapat tercapai apabila kegiatan pembinaan satuan dapat
dilaksanakan sesuai dengan aturan dan norma yang berlaku serta dapat
selaras dengan program-program yang telah disusun oleh Komando atas.
Oleh karenanya setiap Komandan satuan perlu dengan sungguh-sungguh
untuk menjabarkan setiap program yang diberikan oleh komando atas dan
menuangkannya ke dalam program pembinaan di satuannya masing-
masing untuk kemudian dilaksanakan pentahapan-pentahapan selama
berlangsungnya kegiatan pembinaan satuan di satuannya.
Kondisi nyata penyelenggaraan pembinaan satuan yang
dilaksanakan oleh satuan jajaran TNI AD ,khususnya yang dilaksanakan
di satuan tempur setingkat Yonif ,ternyata masih belum sesuai dengan
diharapkan, sehingga tujuan dan sasaran pembinaan satuan belum dapat
tercapai seluruhnya secara optimal.
Kondisi ini disebabkan oleh masih adanya beberapa permasalahan
yang menyangkut pembinaan organisasi, personel, materiil, pangkalan
dan piranti lunak serta pelaksanaan pembinaan latihan yang dilaksanakan
belum sesuai dan mencapai sasaran yang diharapkan oleh komando atas.
Hal tersebut berlaku untuk semua satuan yang ada di jajaran TNI AD.
Salah satunya adalah Yonif Mekanis 203/AK merupakan Batalyon Infanteri
Mekanis yang berada di bawah Komando Brigif 1PIK/Jaya Sakti, Kodam Jaya.
Markas batalyon berkedudukan di Jl. Gatot Subroto KM 6, Jatiuwung, Kota
Tangerang.. Yonif 203/Arya Kemuning telah berubah status menjadi Yonif
Mekanis 203/Arya Kemuning berdasarkan Peraturan Kasad Nomor :
Perkasad/3/I/2012 tanggal 24 Januari 2012, satuan infanteri ini kemudian
dilengkapi dengan Kendaraan Tempur (Ranpur) 6X6 jenis Pindad Anoa buatan
PT. Pindad. Yonif mekanis 203/AK merupakan batalyon pemukul yang
mempunyai tugas untuk melaksanakan pengaman di wilayah ibukota
Negara ,baik itu pam VVIP,waskita,rumah dinas ,mabes tni dan mabesad yang
mempunyai dinamika yang sangat tinggi dan saat sewaktu waktu bergerak dapat
bergerak secara cepat.
Dengan dinamika yang tinggi tersebut kegiatan pembinaan satuan di
batalyon tersebut tidak dapat dilaksanakan dengan maksimal sehingga
diperlukan pengendalian anggota yang baik oleh para Dansat (dalam hal ini
Danton sebagai perwira yang bersentuhan langsung dengan anggota) melalui
kepemimpinan dan integritas yang baik.
Dari latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian terhadap “Peran Danton Dalam Meningkatkan Pembinaan
Pangkalan Di Yonif Mekanis 203/Ak/1/ Dam Jaya”.

2. Perumusan Masalah
Berdasarkan pendahuluan yang telah dipaparkan diatas makab
rumusan masalah yang akan dibahas adalah :
a. Bagaimana Pembinaan Pangkalan di Yonif Mekanis
203/AK/1/ Dam Jaya.
b. Bagaimana peran Danton dalam meningkatkan Pembinaan
Pangkalan di Yonif Mekanis 203/AK/1/ Dam Jaya.
c. Apa upaya yang dilakukan Danton dalam meningkatkan
Pembinaan Pangkalan di Yonif Mekanis 203/AK/1/ Dam Jaya.
3. Maksud dan Tujuan Penelitian
a. Maksud dari penulisan tugas akhir adalah untuk memberikan
gambaran ,analisis dan pembahasan serta rekomendasi dari Peran
Danton Dalam Meningkatkan Pembinaan Pangkalan Di Yonif
Mekanis 203/Ak/1/ Dam Jaya.
b. Tujuan penulisan tugas akhir ,sebagai sumbangan pemikiran
penulis kepada pemangku kebijakanuntuk memecahkan
permasalahan tentang judul Peran Danton Dalam Meningkatkan
Pembinaan Pangkalan Di Yonif Mekanis 203/Ak/1/ Dam Jaya.

4. Ruang lingkup dan Sistematika


a. Ruang lingkup
Ruang lingkup pada penulisan tugas akhir ini adalah dibatasi
pada masalah tentang Peran Danton Dalam Meningkatkan
Pembinaan Pangkalan Di Yonif Mekanis 203/Ak/1/ Dam Jaya
b. Sistematika Penuisan
Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah :
1) Bab I Pendahuluan :
Pada bab ini menguraikan tentang latar belakang
masalah ,perumusan masalah,tujuan dan maksud penelitian,
ruang lingkup dan sistematika penulisan, metode dan
pendekatan, pengertian. Tujuan dari bab ini adalah
memberikan gambaran atau kerangka pikir secara umum
mengenai pelaksanaan penelitian ini
2) Bab II Tinjauan Pustaka :
Bab ini merupakan bab yang akan menguraikan dasar
pembahasan yang mengidentifikasikan lebih dalam terhadap
setiap pokok bahasan yang muncul, sehingga nantinya
dapat dikgunakan untuk menganalisis pokok – pokok
bahasan ,didalamnya memuat umum, peraturan perundang
– undangan ,bujuk – bujuk ,data dan fakta,kerangka
teoritis ,lingkungan strategis, lain - lain
3) Bab III Pembahasan
Umum, pasal ini merupakan pengantar umum untuk
menjelaskan hal hal yang akan dibahas dianalisis
berdasarkan pembahasan dalam bab – bab
sebelumnya ,analisis pokok - pokok bahasan ,hasil analisis ,
4) Bab IV Penutup
Bab ini berisikan kesimpulan dan saran atau
rekomendasi yang diberikan. Bab ini bertujuan memberikan
informasi kepada pembaca tentang hasil yang dicapai dari
masalah yang diteliti.

5. Metode dan Pendekatan


a. Metode
Metode pada penulisan tugas akhir ini adalah metode kualitatif.
b. Pendekatan
Pendekatan yang digunakan pada penelitian tugas akhir ini
dengan pendekatan prespektif untuk kepentingan tni angkatan
darat , dengan analisis ilmu militer sesuai dengan kerangka teoritis
yang digunakan

6. Pengertian
a. Teori Peran.
Menurut Biddle dan Thomas (1966) teori peran terbagi
menjadi empat golongan yaitu yang menyangkut :
1) Orang-orang yang mengambil bagian dalam interaksi
sosial;
2) Perilaku yang muncul dalam interaksi tersebut;
3) Kedudukan orang-orang dalam perilaku; dan
4) Kaitan antara orang dan perilaku.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan teori menurut
Biddle dan Thomas (1966) untuk menjadi dasar pengertian peran
yang dimaksud dalam penelitian karena Danton mengambil bagian
sebagai pemimpin dalam hubungannya dengan anggota, di
samping itu perilaku yang muncul dalam interaksi antara komandan
dengan bawahan bisa dilihat dari kedudukannya antara pemimpin
dan anggota yang dipimpin, kemudian antara Danton dan perilaku
sebagai pemimpin punya keterkaitan yang tinggi.
b. Teori Pembinaan
Menurut Mathis (2002:112), pembinaan adalah suatu proses
dimana orang-orang mencapai kemampuan tertentu untuk
membantu mencapai tujuan organisasi. Oleh karena itu, proses ini
terkait dengan berbagai tujuan organisasi, pembinaan dapat
dipandang secara sempit maupun luas. Sedangkan Ivancevich
(2008:46), mendefinisikan pembinaan sebagai usaha untuk
meningkatkan kinerja pegawai dalam pekerjaannya sekarang atau
dalam pekerjaan lain yang akan dijabatnya segera.
Selanjutnya sehubungan dengan definisi tersebut,
Ivancevich mengemukakan sejumlah butir penting yaitu,
pembinaan adalah sebuah proses sistematis untuk mengubah
perilaku kerja seorang/sekelompok pegawai dalam usaha
meningkatkan kinerja organisasi. Pembinaan terkait dengan
keterampilan dan kemampuan yang diperlukan untuk pekerjaan
yang sekarang dilakukan. Pembinaan berorientasi ke masa
sekarang dan membantu pegawai untuk menguasai keterampilan
dan kemampuan (kompetensi) yang spesifik untuk berhasil dalam
pekerjaannya.
c. Teori Kepemimpinan.
Menurut Yamin dan Maisah (2010:74) kepemimpinan adalah
suatu proses mempengaruhi yang dilakukan oleh seseorang dalam
mengelola anggota kelompoknya untuk mencapai tujuan
organisasi. Kepemimpinan merupakan bentuk strategi atau teori
memimpin yang tentunya dilakukan oleh orang yang biasa kita
sebut sebagai pemimpin. Pemimpin adalah seseorang dengan
wewenang kepemimpinannya mengarahkan bawahannya untuk
mengerjakan sebagian dari pekerjaannya dalam mencapai tujuan.
Pemimpin adalah mereka yang menggunakan wewenang
formal untuk mengorganisasikan, mengarahkan, mengontrol para
bawahan yang bertanggung jawab, supaya semua bagian
pekerjaan dikoordinasi demi mencapai tujuan perusahaan.
Pemimpin pertama-tama harus seorang yang mampu
menumbuhkan dan mengembangkan segala yang terbaik dalam
diri para bawahannya. Secara sederhana pemimpin yang baik
adalah seorang yang membantu mengembangkan orang lain,
sehingga akhirnya mereka tidak lagi memerlukan pemimpinnya itu.
Sehingga kepemimpinan disini merupakan suatu usaha, pekerjaan
dan kegiatan yang dilakukan oleh Danton untuk mengkoordinasi
dan memberi arah kepada para prajurit untuk meningkatkan
pembinaan pangkalan guna tercipta pangkalan yang baik .

e. Teori Peningkatan
Menurut seorang ahli bernama Adi S,(2003: 67)peningkatan
berasal dari kata tingkat. Yang berarti lapis atau lapisan dari
sesuatu yang kemudian membentuk susunan. Tingkat juga
dapat berarti pangkat, taraf, dan kelas. Sedangkan
peningkatan berarti kemajuan. Secara umum, peningkatan
merupakan upaya untuk menambah derajat, tingkat, dan
kualitas maupun kuantitas. Peningkatan juga dapat berarti
penambahan keterampilan dan kemampuan agar menjadi lebih
baik. Selain itu, peningkatan juga berarti pencapaian dalam
proses, ukuran, sifat, hubungan dan sebagainya.
Suatu usaha untuk tercapainya suatu peningkatan
biasanya diperlukan perencanaan dan eksekusi yang baik.
Perencanaan dan eksekusi ini harus saling berhubungan dan
tidak menyimpang dari tujuan yang telah ditentukan.Kata
peningkatanjuga dapat menggambarkan perubahan dari keadaan
atau sifat yang negatif berubah menjadi positif. Sedangkan
hasil dari sebuah peningkatan dapat berupa kuantitas dan
kualitas. Kuantitas adalah jumlah hasil dari sebuah proses atau
dengan tujuan peningkatan. Sedangkan kualitas menggambarkan
nilai dari suatu objek karena terjadinya proses yang
memiliki tujuan berupa peningkatan. Hasil dari suatu
peningkatan juga ditandai dengan tercapainya tujuan pada
suatu titik tertentu. Dimana saat suatu usaha atau proses telah
sampai pada titik tersebut maka akan timbul perasaan puas dan
bangga atas pencapaian yang telah diharapkan.

Anda mungkin juga menyukai