Anda di halaman 1dari 12

RESIMEN SISWA SECAPA TNI ANGKATAN DARAT

RESIMEN SISWA-1

DISKUSI
BINTER SATNON KOWIL 2

Disusun Oleh:
Kelompok 4

1. EDISON Nosis 338


2. HENDRA PRASETYO Nosis 339
3. HERMAN Nosis 340
4. IWAN SARAGIH Nosis 341
5. JOHAR Nosis 342

Bandung, 28 Oktober 2022


RESIMEN SISWA SECAPA TNI AD
BATALYON SISWA-1

Program Studi : Diktukpa TNI AD Program D-3 (Ahli Madya)


Materi Kuliah : Peng Hukum Dan Binter
Materi : Binter Sat Non Kowil

PERTANYAAN

Dalam Binter Satnonkowil adalah UPK yang diselenggarakan oleh Satnonkowil


dalam rangka mewujudkan kekuatan pertahanan aspek darat, khususnya kekuatan
pendukung dalam bentuk ketahanan dalam berbagai aspek kehidupan, kemampuan
dan keterampilan serta upaya bela negara, untuk menangkal setiap ancaman dan
gangguan yang membahayakan kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI.
Jelaskan Pembinaan ketahanan Wilayah yang dilaksanakan oleh satnon
kowil untuk menangkal setiap ancaman dan gangguan yang membahayakan
kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI dari tahap perencanaan, persiapan,
pelaksanaan sampai pengakhiran yang perlu diperhatikan pada tindakan
administrasi !
PEMBINAAN KETAHANAN WILAYAH YANG DILAKSANAKAN OLEH SATNON
KOWIL PADA TINDAKAN ADMINISTRASI

1. Pendahuluan.

a. Menghadapi situasi Nasional yang demikian komplek dengan berbagai


permasalahan yang belum terselesaikan saat ini, TNI sebagai alat pertahanan
Negara mempunyai tugas pokok megakkan kedaulatan Negara,
mempertahankan keutuhan NKRI yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945
serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari
segala bentuk ancaman dan gangguan terhadaparat keutuhan bangsa dan
Negara. Sesuai UU RI No : 34 Thn 2004 tentang TNI maka tugas pokok TNI
dilakukan dengan Operasi Militer untuk perang dan Operasi Militer selain perang.
Untuk Operasi Militer selain perang diantaranya dengan memberdayakan
wilayah pertahanan dan kekuatan pendukungnya secara dini sesuai dengan
system pertahanan semesta, membantu tugas pemerintah di daerah.

b. Upaya TNI untuk memberdayakan wilayah pertahanan dan kekuatan


pendukungnya secara dini sesuai dengan system pertahanan semesta
diantaranya melalui metode pembinaan Teritorial dengan melaksanakananakan
Operasi Bhakti TNI yang merupakan program linterbatas sektoral antara TNI,
Departemen, Lembaga pemerintah non Departemen dan Pemda bersama
masyrakat yang dilaksanakan secara
terpadu dan berkesinambungan yang bertujuan untuk membantu program
Pemda dan Instansi terkait dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

c. Pembinaan Teritorial bukan hanya milik Kowil semata tetapi dapat juga
dilakukan oleh Satuan non Kowil dalam jajaran TNI-AD baik Satpur, Satbanpur
maupun Satbanmin. Pembinaan Teritorial oleh Satuan non Komando
Kewilayahahn disamping akan membantu Kowil setempat juga sangat penting
untuk mendukung pelaksanaan tugas Satuan non Kowil yang selalu
membutuhkan dukungan dari masyrakat sekitarnya.

d. Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi di masing-masing Satuan,


maka Satuan non Kowil menyelenggarakan Pembinaan Teritorial secara terbatas
di lingkungan pangkalan masing-masing pada radius yang telah ditentukan.

2. Pembahasan.

Binter Satnon kowil. Adalah segala usaha, pekerjaan dan kegiatan


pembinaan teritorial yang dilaksanakan oleh satnonkowil TNI AD disekitar
pangkalan maupun sekitar wilayah penugasan dimana satnonkowil tersebut
ditugaskan atau di wilayah yang sudah ditentukan oleh Dansatkowil, yang
dilaksanakan bersama instansi/komponen bangsa lainnya secara terencana,
terkoordinasi dan sinergis dalam rangka mendukung tercapainya tugas pokok
satuan. Pelaksanaan Bintahwil dalam Binter Satnonkowil melalui tahapan
sebagai berikut:

a. Perencanaan. Tahap perencanaan dalam pelaksanaan Bintahwil


merupakan kegiatan koordinasi awal yang dilakukan Satnonkowil dalam
penentuan obyek dan bentuk kegiatan, meliputi:

1) Merencanakan kegiatan Bintahwil yang akan dilaksanakan oleh


satuan.

2) Melaksanakan koordinasi dengan satkowil, Instansi


terkait/Pemda setempat tentang rencana kegiatan Bintahwil meliputi
objek, jenis kegiatan, waktu pelaksanaan, personel, masyarakat yang
terlibat dan sarana prasarana yang diperlukan.

3) Membuat rencana kegiatan Bintahwil sesuai hasil koordinasi dan


pertimbangan berdasarkan perkembangan situasi dan kondisi wilayah.

b. Persiapan. Merupakan kegiatan lanjutan dari pentahapan sebelumnya


agar pelaksanaan Bintahwil dapat berjalan dengan lancar antara lain:

1) Menyiapkan personel yang diperlukan sesuai kegiatan yang akan


dilaksanakan.

2) Memberikan arahan tentang kegiatan yang akan dilaksanakan


dan ketentuan yang berlaku di wilayah.

3) Mengeluarkan surat perintah pelaksanaan kegiatan Bintahwil;

4) Menyiapkan materi Bintahwil sesuai dengan tujuan dan sasaran


yang ingin dicapai.

5) Menyiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan sesuai


kegiatan yang akan dilaksanakan.

6) Melaksanakan koordinasi dengan media cetak, elektronik dan


online dalam rangka mempublikasikan kegiatan yang dilaksanakan.

c. Pelaksanaan. Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka Bintahwil


antara lain pelatihan bela negara bagi mahasiswa/pelajar, ceramah/
penyuluhan/kuliah umum tentang perang modern, pelatihan bela
negara bagi karyawan, anggota ormas, pemuda, tokoh masyarakat,
pelatihan/perkemahan pramuka saka wira kartika dan kegiatan lainnya
yang dipandang perlu berdasarkan perkembangan situasi, kondisi dan
kebutuhan wilayah serta berdasarkan inisiatif dan kreativitas komandan
satuan sepanjang tidak bertentangan dengan tujuan dan sasaran
Binter.

1) Kegiatan pelatihan bela negara bagi mahasiswa, pelajar, tokoh


masyarakat, komunitas profesi. Pelatihan bela negara dilaksanakan
oleh Satnonkowil terhadap komponen-komponen masyarakat di sekitar
pangkalan, daerah penugasan dan daerah operasi serta komunitas
profesi sesuai dengan fungsi satuan, antara lain:

a) Satpur/Banpur. Melaksanakan pelatihan bela negara


bagi mahasiswa dan pelajar. Pelatihan bela negara bagi pelajar
dan mahasiswa dilaksanakan dengan melakukan kerjasama
antara satuan dengan pihak kampus dan sekolah yang ada di
daerah tersebut. Dalam hal ini pihak sekolah dan kampus
membutuhhkan sarana pelatihan bela negara bagi pelajar dan
mahasiswa pada sisi lain pihak satuan siap membantu
pelaksanaan pelatihan bela negara. Sasaran yang ingin dicapai
dari pelatihan bela negara bagi pelajar dan mahasiswa ini
adalah: terjalinnya hubungan yang baik antara TNI dengan pihak
kampus/sekolah sehingga timbul kecintaan TNI terhadap rakyat
dan rakyat terhadap TNI serta sebagai pintu gerbang TNI masuk
kampus. Disamping itu juga tersosialisasinya wawasan
kebangsaan, rasa nasionalisme, cinta tanah air, kewaspadaan
nasional dan ketahanan nasional. Serta terbentuknya mitra TNI
AD/ jaring teritorial dari kalangan kampus, akademisi dan
intelektual. Mekanisme penyelenggaraan pelatihan belanegara
bagi mahasiswa dan pelajar adalah sebagai berikut:

(1) Penyambutan peserta (para mahasiswa) saat tiba


di satuan baris komando masuk satuan, disambut hormat
berjajar dengan aba-aba “kepada generasi muda calon
pemimpin bangsa, hormat senjata, gerak” dilanjutkan
disambut dengan menyanyikan lagu “selamat datang
pahlawan muda”.

(2) Ucapan selamat datang, pengenalan satuan, tata


tertib, ice breaking, pemeriksaan kesehatan, orientasi dan
ikuti kegiatan satuan, mulai bangun pagi, sholat, senam
(diisi permainan), makan pagi bersama, PBB, PPM,
olahraga dan lain-lain dan lain-lain.
(3) Ceramah wawasan kebangsaan dan perang modern;

(4) Pengenalan TNI AD, pembinaan teritorial,


mountainering, menembak.

(5) Navigasi darat, karya bakti, caraka malam, api


unggun dan malam inagurasi.
(6) Foto, isi formulir data pribadi, penyerahan nomor
kode/nomor sandi setiap peserta.

(7) Mempublikasikan pelaksanaan kegiatan melalui


media massa (cetak, elektronik dan online).

b) Satbanmin. Melaksanakan pelatihan bela negara bagi


komunitas profesi sesuai dengan fungsi masing-masing, antara
lain:

(1) Satuan perhubungan melaksanakan pelatihan bela


negara bagi komunitas organisasi profesi dan tenaga ahli
komunikasi, orari, rapi, telepon seluler, operator
telekomunikasi, sound system dan sebagainya.

(2) Satuan peralatan melaksanakan pelatihan bela


negara bagi komunitas organisasi profesi dan tenaga ahli
mesin, mekanik, metal, bahan peledak dan sebagainya.

(3) Satuan kesehatan melaksanakan pelatihan bela


negara bagi komunitas organisasi profesi dan tenaga ahli
kedokteran, para medis, rumah sakit, klinik dan
sebagainya.

(4) Satuan polisi militer melaksanakan pelatihan bela


negara bagi komunitas tokoh masyarakat disekitar satuan,
kepolisian, kejaksaan, POM AL dan AU, kelompok
penggemar motor besar dan sebagainya.

(5) Satuan ajudan jenderal melaksanakan pelatihan


bela negara bagi komunitas organisasi profesi dan tenaga
ahli administrasi, tulis menulis, arsip, dosir, manajemen
dan sebagainya.

(6) Satuan topografi melaksanakan pelatihan bela


negara bagi komunitas organisasi profesi dan tenaga ahli
pemetaan, peta, tapal batas wilayah, percetakan dan
sebagainya.
(7) Satuan hukum melaksanakan pelatihan bela
negara bagi komunitas organisasi profesi dan tenaga ahli
bidang hukum, advokasi, kejaksaan, pengadilan, notaris
dan sebagainya.

(8) Satuan keuangan melaksanakan pelatihan bela


negara bagi komunitas organisasi profesi dan tenaga ahli
bidang keuangan, perbankan dan sebagainya.

(9) Satuan jasmani militer melaksanakan pelatihan


bela negara bagi komunitas organisasi pembina olah raga
dan lain-lain.

(10) Satuan bintal melaksanakan pelatihan bela negara


bagi komunitas organisasi profesi dan tenaga ahli bidang
kerohanian, para da’i, ustad/ustadzah, pondok pesantren,
dewan masjid, ketua organisasi keagamaan, pendeta,
pendande, pengurus pure, paroki, pastur, biksu, pengelola
tempat-tempat ibadah dan sebagainya.

(11) Satuan psikologi melaksanakan pelatihan bela


negara bagi komunitas tokoh masyarakat disekitar satuan,
kelompok organisasi profesi psikologi, lembaga/badan
penelitian bidang psikologi, civitas akademika fakultas
psikologi perguruan tinggi dan lain-lain.

(12) Satuan penelitian dan pengembangan


melaksanakan pelatihan bela negara bagi komunitas
tokoh masyarakat di sekitar satuan, organisasi profesi
dibidang riset, lembaga penelitian perguruan tinggi dan
lain-lain.

(13) Satuan sejarah melaksanakan pelatihan bela


negara bagi komunitas organisasi profesi dan tenaga ahli
bidang sejarah, arkeolog, museum, perpustakaan, artefak,
prasasti dan lain-lain.

(14) Satuan infolahta melaksanakan pelatihan bela


negara bagi komunitas organisasi profesi dan tenaga ahli
komputer, media online dan sebagainya.

(15) Satuan penerangan melaksanakan pelatihan bela


negara bagi komunitas organisasi profesi dan tenaga ahli
bidang penerbitan, wartawan, media masa cetak,
elektronik, media online dan sebagainya.

(16) Satuan bekang melaksanakan pelatihan bela


negara bagi komunitas organisasi profesi dan tenaga ahli
angkutan, pertekstilan, makanan, pertukangan, perkayuan
dan sebagainya.

(17) Satuan lembaga pendidikan melaksanakan


pelatihan bela negara bagi komunitas organisasi profesi
dan tenaga ahli bidang pendidikan, sekolah, perguruan
tinggi, PGRI, ikatan dosen, lembaga pelatihan, kursus dan
sebagainya.

(18) Satuan intelijen melaksanakan pelatihan bela


negara bagi komunitas organisasi profesi dan tenaga ahli
bidang intelijen dari berbagai lembaga, badan, instansi
dan juga tokoh-tokoh masyarakat, adat, suku, agama,
ekonomi, ormas, OKP, LSM, media dan sebagainya.

c) Mempublikasikan pelaksanaan kegiatan melalui media


massa (cetak, elektronik dan online).

2) Ceramah/penyuluhan/kuliah umum tentang wawasan kebangsaan


dan perang modern. Salah satu faktor yang harus diberikan kepada
komponen-komponen masyarakat khususnya para mahasiswa dan
pelajar dalam rangka pembinaan perlawanan wilayah adalah wawasan
kebangsaan dan kewaspadaan terhadap ancaman perang modern.
Dalam pelaksanaannya Satnonkowil memberikan
ceramah/penyuluhan/kuliah umum kepada warga masyarakat sekitar
pangkalan serta komunitas profesi sesuai dengan fungsi masing-
masing, antara lain:

d) Satpur/Banpur.
Melaksanakan ceramah/penyuluhan/ kuliah umum tentang
wawasan kebangsaan dan perang modern terhadap para tokoh
masyarakat, tokoh adat, tokoh suku, tokoh agama, pimpinan
pemerintah, ormas/orsospol, OKP di sekitar pangkalan, daerah
penugasan untuk meningkatkan semangat perlawanan rakyat
terhadap berbagai bentuk ancaman terhadap kedaulatan negara.

e) Satbanmin. Melaksanakan ceramah/penyuluhan /kuliah


umum tentang wawasan kebangsaan dan perang modern
terhadap para tokoh masyarakat, tokoh-tokoh organisasi profesi
dan tenaga ahli sesuai dengan Tupoksi satuannya, antara lain:
(1) Satuan perhubungan melaksanakan ceramah/
penyuluhan/kuliah umum tentang wawasan kebangsaan
dan perang modern terhadap anggota organisasi profesi
dan tenaga ahli komunikasi, orari, rapi, telepon seluler,
operator telekomunikasi, sound system dan sebagainya.

(2) Satuan peralatan melaksanakan ceramah/


penyuluhan/kuliah umum tentang wawasan kebangsaan
dan perang modern terhadap organisasi profesi dan
tenaga ahli mesin, mekanik, metal, bahan peledak dan
sebagainya.

(3) Satuan kesehatan melaksanakan ceramah/


penyuluhan/kuliah umum tentang wawasan kebangsaan
dan perang modern terhadap anggota organisasi profesi
dan tenaga ahli kedokteran, para medis, rumah sakit,
klinik dan sebagainya.

(4) Satuan polisi militer melaksanakan ceramah/


penyuluhan/kuliah umum tentang wawasan kebangsaan
dan perang modern terhadap tokoh masyarakat di sekitar
satuan, kepolisian, kejaksaan, POM AL dan AU, kelompok
penggemar motor besar dan sebagainya.

(5) Satuan ajudan jenderal melaksanakan ceramah/


penyuluhan/kuliah umum tentang wawasan kebangsaan
dan perang modern terhadap anggota organisasi profesi
dan tenaga ahli administrasi, tulis menulis, arsip, dosir,
manajemen dan sebagainya.

(6) Satuan topografi melaksanakan ceramah/


penyuluhan/kuliah umum tentang wawasan kebangsaan
dan perang modern terhadap anggota organisasi profesi
dan tenaga ahli pemetaan, peta, tapael batas wilayah,
percetakan dan sebagainya.

(7) Satuan hukum melaksanakan ceramah/


penyuluhan/kuliah umum tentang wawasan kebangsaan
dan perang modern terhadap anggota organisasi profesi
dan tenaga ahli bidang hukum,
advokasi,kejaksaan,pengadilan,notarisdan sebagainya.

(8) Satuan keuangan melaksanakan ceramah/


penyuluhan/kuliah umum tentang wawasan kebangsaan
dan perang modern terhadap anggota organisasi profesi
dan tenaga ahli bidang keuangan, perbankan dan
sebagainya.

(9) Satuan jasmani militer melaksanakan ceramah/


penyuluhan/kuliah umum tentang wawasan kebangsaan
dan perang modern terhadap anggota organisasi pembina
olah raga dan lain-lain.

(10) Satuan bintal melaksanakan ceramah/


penyuluhan/kuliah umum tentang wawasan kebangsaan
dan perang modern terhadap anggota organisasi profesi
dan tenaga ahli bidang kerohanian, para da’i,
ustad/ustadzah, pondok pesantren, dewan masjid, ketua
organisasi keagamaan, pendeta, pendande, pengurus
pure, paroki, pastur, biksu, pengelola tempat-tempat
ibadah dan sebagainya.

(11) Satuan psikologi melaksanakan ceramah/


penyuluhan/kuliah umum tentang wawasan kebangsaan
dan perang modern terhadap tokoh masyarakat disekitar
satuan, anggota organisasi profesi psikologi,
lembaga/badan penelitian bidang psikologi, civitas
akademika fakultas psikologi perguruan tinggi dan lain-
lain.

(12) Satuan penelitian dan pengembangan


melaksanakan ceramah/penyuluhan/kuliah umum tentang
wawasan kebangsaan dan perang modern terhadap
tokoh masyarakat di sekitar satuan, anggota organisasi
profesi dibidang riset, lembaga penelitian perguruan tinggi
dan lain-lain.

(13) Satuan sejarah melaksanakan ceramah/


penyuluhan/kuliah umum tentang wawasan kebangsaan
dan perang modern terhadap anggota organisasi profesi
dan tenaga ahli bidang sejarah, arkeolog, museum,
perpustakaan, artefak, prasasti dan lain-lain.

(14) Satuan infolahta melaksanakan ceramah/


penyuluhan/kuliah umum tentang wawasan kebangsaan
dan perang modern terhadap anggota organisasi profesi
dan tenaga ahli komputer, media online dan sebagainya.

(15) Satuan penerangan melaksanakan ceramah/


penyuluhan/kuliah umum tentang wawasan kebangsaan
dan perang modern terhadap anggota organisasi profesi
dan tenaga ahli bidang penerbitan, wartawan, media masa
cetak, elektronik, media online dan sebagainya.

(16) Satuan bekang melaksanakan ceramah/


penyuluhan/kuliah umum tentang wawasan kebangsaan
dan perang modern terhadap anggota organisasi profesi
dan tenaga ahli perbekalan, jasa angkutan, jasa intendan,
pertekstilan, makanan, pertukangan, perkayuan dan
sebagainya.

(17) Satuan lembaga pendidikan melaksanakan


ceramah/penyuluhan/kuliah umum tentang wawasan
kebangsaan dan perang modern terhadap anggota
organisasi profesi dan tenaga ahli bidang pendidikan,
sekolah, perguruan tinggi, PGRI, ikatan dosen, lembaga
pelatihan, kursus dan sebagainya.

(18) Satuan intelijen melaksanakan ceramah/


penyuluhan/kuliah umum tentang wawasan kebangsaan
dan perang modern terhadap anggota organisasi profesi
dan tenaga ahli bidang intelijen dari berbagai lembaga,
badan, instansi dan juga tokoh-tokoh masyarakat, adat,
suku, agama, ekonomi, ormas, OKP, LSM, media dan
sebagainya.

f) Mempublikasikan pelaksanaan kegiatan melalui media


massa (cetak, elektronik dan online).

3) Kegiatan pelatihan/perkemahan pramuka saka wira kartika.


Pramuka saka wira kartika, merupakan wadah pembinaan generasi
muda yang sudah dilaksanakan di satuan-satuan. Kegiatan ini sangat
efektif untuk peningkatan kesadaran bernegara, bela negara, rasa cinta
tanah air, disiplin dan wawasan kebangsaan bagi generasi muda.
Dalam pelaksanaannya satnon kowil berkoordinasi dengan satkowil
dan dewan pembina pramuka di sekolah-sekolah yang ada di sekitar
satuan. Beberapa materi latihan yang bisa di berikan antara lain: PBB,
PPM, wawasan kebangsaan, bela negara, perang modern,
perkemahan, survival, mounteneering, tali temali, P-3K, pioner, navigasi
darat, membaca peta, dan sebagainya. Peran pelatih dalam kegiatan
pelatihan pramuka ini sangat menentukan oleh karena itu perlu
disiapkan dengan baik.

d. Pengakhiran.

1) Menyusun laporan hasil pelaksanaan pembinaan perlawanan


wilayah sesuai dengan materi.
2) Melaporkan hasil pelaksanaan pembinaan perlawanan wilayah
kepada komando atas.

3) Menginventarisir hasil evaluasi yang meliputi data, fakta dan


pengaruh kegiatan pembinaan perlawanan wilayah untuk dijadikan
bahan perencanaan, pelaksanaan pembinaan perlawanan wilayah yang
akan datang.

3. PENUTUP.

a. Kesimpulan. Penyelenggaraan Binter terbatas yang dilaksanakan oleh


Satuan non kowil tidak berbeda jauh dengan pelaksanaan Binter yang dilakukan
oleh Satuan Kowil, yang membedakan hanya masaalah wewenang, tugas dan
tanggung jawab serta sarana dan prasarana yang digunakan.
b. Saran. Dalam upaya mencapai keberhasilan Binter terbatas oleh
Satuan komando kewilayahan, disarankan kepada komandan Satuan non
komando kewilayahan untuk memsosialisasikan kepada personelnya tentang
pengentahuan yang menyangkut masaalah pembinan teritorial, utamanya sikap
Ter dan lima kemampuan Ter serta batas-batas wil binaan/radius km sehingga
personel tidak salah langka dalam pelaksanaanaan Binter terbatas.

Referensi:

1. Peraturan Kasad Nomor Perkasad / 77 / X / 2009 tanggal 23 Oktober 2009


tentang Buku Petunjuk Teknik Ketataklaksanaan Pembinaan Teritorial.

2. Bujukin Binter Nomor Skep / 98 / V / 2007 tanggal 16 Mei 2007.

Bandung, 28 Oktober 2022


Penulis,

Joharudin
Wiradhika Madya No Capa 342

Anda mungkin juga menyukai