Hari : Selasa
Waktu : 15.00-16.40
IPB UNIVERSITY
2020
1
DAFTAR ISI
BAB I .......................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ...................................................................................... 3
1.1 Landasan teori ............................................................................. 3
1.2 Rumusan masalah ........................................................................ 4
1.3 Ruang lingkup ............................................................................. 4
1.4 Tujuan.. ........................................................................................ 5
BAB II ...................................................................................................... 5
STUDI PUSTAKA ..................................................................................... 5
II.1 Pentingnya bela negara melalui wajib militer ............................... 6
II.2 Sikap Cinta Tanah Air ................................................................... 6
BAB III .................................................................................................... 8
PEMBAHASAN ......................................................................................... 8
BAB IV ..................................................................................................... 12
KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 12
IV.1 Kesimpulan................................................................................. 12
IV.2 Saran ........................................................................................... 12
BAB V ...................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 13
BAB VI ..................................................................................................... 14
LAMPIRAN .............................................................................................. 14
2
BAB I
PENDAHULUAN
Upaya bela negara dapat dilakukan oleh seluruh rakyat melalui pengabdian sesuai
dengan profesinya yang pada hakikatnya kegiatan pembelaan negara merupakan
usaha dari warga negara untuk mewujudkan ketahanan nasional (Winarno, 2010).
Terkait dengan ketentuan dalam Pasal 27 ayat (3) dan Pasal 30 ayat (1), (2), (3), (4),
dan ayat (5) UUD 1945. Berdasarkan ketentuan dalam Pasal 27 ayat (3) UUD 1945,
“Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”.
Bela negara dalam konteks khusus perjuangan fisik, terkait dengan istilah
pertahanan dan keamanan. Upaya pembangunan pertahanan adalah daya upaya
bangsa dalam membangun dan menggunakan kekuatan nasional untuk mengatasi
ancaman dari luar negeri dan ancaman lainnya yang dapat mengganggu integritas
nasional. Adapun yang dimaksud dengan pembangunan bidang keamanan adalah
daya upaya bangsa dalam membangun dan menggunakan kekuatan nasional untuk
mengatasi ancaman dari dalam negeri serta ancaman terhadap keamanan dan
ketertiban masyarakat serta penegakan hukum (Ristekdikti 2016).
3
Upaya penyusunan komponen cadangan sebagai bagian pertahanan rakyat
semesta Kementerian Pertahanan menggandeng Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemendikbud). Kerjasama yang akan dilakukan yaitu akan
menyiapkan komponen cadangan, latihan perwira cadangan dari kalangan SMP,
SMA, dan perguruan tinggi. Konsep latihan perwira cadangan ini berbeda dengan
konsep Wajib militer para perwira cadangan ini merupakan komponen cadangan
yang disiapkan untuk menjaga kedaulatan dan mempertahankan NKRI, kata
Prabowo selaku Menteri Pertahanan jakarta, senin (11/11).
2. Apakah militerisasi perlu dilakukan sebagai upaya bela negara bagi anak
muda?
1. Pasal 27 ayat (3) UUD 1945 “ Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam upaya pembelaan negara”.
BAB II
STUDI PUSTAKA
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 (UUD NKRI 1945) secara
eksplisit mengatur kewajiban warga negara Indonesia (WNI) untuk ikut serta dalam
upaya bela negara. Hal itu tertulis dalam pasal 27 ayat 3 UUD NKRI 1945 yang
berbunyi, “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan
negara”. Ketentuan berkaitan dengan bela negara sendiri diatur dalam Undang-Undang
nomor 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara (UU No.3/2002), yaitu dalam pasal 9
ayat 1 dan 2, yang berbunyi bahwa upaya bela negara diwujudkan dalam
penyelenggaraan pertahanan negara, serta mencakup pendidikan kewarganegaraan,
pelatihan dasar kemiliteran secara wajib, pengabdian sebagai Tentara Nasional
Indonesia secara sukarela atau secara wajib, serta pengabdian sesuai dengan profesi.
Dalam rapat perdana dengan Komisi I DPR, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto
mengatakan bahwa masyarakat akan menjadi komponen dalam pertahanan negara.
Dikatakan bahwa kementerian pertahanan akan menggandeng Kementerian
Pendidikan dan Budaya untuk menyiapkan komponen cadangan pada sekolah-sekolah.
Menurut Pasal 1 Ayat (6) Undang-Undang No. 3 Tahun 2002, komponen cadangan
adalah sumber daya nasional yang telah disiapkan untuk dikerahkan melalui mobilisasi
5
guna memperbesar dan memperkuat kekuatan dan kemampuan komponen utama. Pada
pasal 8 Ayat (1) undang-undang yang sama juga menyatakan bahwa warga negara
merupakan salah satu bagian dari komponen cadangan. Warga negara sebagai sumber
daya manusia dalam komponen cadangan mencakup seluruh warga negara yang secara
psikis dan fisik dapat dibina dan disiapkan kemampuannya untuk mendukung
komponen kekuatan pertahanan negara.
Pelajar maupun mahasiswa perlu mengetahui pentingnya bela negara, maka sangat
penting merumuskan permasalahan yaitu:
Kedua, kesadaran bela bela negara belum optimal dalam kehidupan nasional
Ketiga, belum optimalnya kebijakan kebijakan dalam aktualisasi bela negara
6
Sikap menurut Bimo Walgito merupakan organisasi pendapat, keyakinan
seseorang mengenai objek atau situasi yang relatif, yang disertai adanya perasaan
tertentu, dan memberikan dasar kepada orang tersebut untuk membuat respons atau
berperilaku dalam cara tertentu yang dipilihnya (Walgito, 2003). Sikap cinta tanah air
dapat diartikan sebagai suatu perwujudan sikap dengan perbuatan nyata yang ingin
menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa,
lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa. Sikap cinta tanah air
dapat ditunjukkan dalam kehidupan sehari-hari baik dalam lingkungan keluarga,
sekolah maupun masyarakat dengan berbagai cara, diantaranya :1) mengenal dan
memahami wilayah nusantara, 2) memelihara, melestarikan, dan mencintai
lingkungannya, dan 3) menjaga nama baik dan mengharumkan negara di mata dunia
(Darmadi dan Hamid, 2010). Menurut Departemen Pertahanan Republik
Indonesia(2006) indikator dari sikap cinta tanah air dari bela negara dan
kewarganegaraan adalah sebagai berikut.
(Widyastuti 2011)
7
BAB III
PEMBAHASAN
Bela negara adalah tekad, sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh
kecintaan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila
dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara. Pembelaan
negara bukan semata-mata tugas TNI, tetapi segenap warga negara sesuai kemampuan
dan profesinya dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Konsep bela
negara dapat diartikan secara fisik dan non-fisik. Secara fisik dengan mengangkat
senjata menghadapi serangan atau agresi musuh. Secara non-fisik dapat didefinisikan
sebagai segala upaya untuk mempertahankan negara dengan cara meningkatkan rasa
nasionalisme. Yakni kesadaran berbangsa dan bernegara, menanamkan kecintaan
terhadap tanah air, serta berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara.
Landasan pembentukan bela negara adalah wajib militer. Bela negara adalah
pelayanan oleh seorang individu atau kelompok dalam tentara. Baik sebagai pekerjaan
yang dipilih atau sebagai akibat dari rancangan tanpa sadar (wajib militer). Di beberapa
negara meminta sejumlah tertentu dinas militer dari masing-masing dan setiap salah
satu warga negara. Sebuah bangsa dengan relawan sepenuhnya militer, biasanya tidak
memerlukan layanan dari wajib militer warganya kecuali dihadapkan dengan krisis
perekrutan selama masa perang.
8
Calon anggota komponen cadangan wajib mengikuti pelatihan untuk penyegaran
dan penyesuaian dengan penugasan pada masing-masing matra secara periodik, yang
akan digolongkan berdasarkan pendidikan, pengalaman dan/atau peranannya dalam
susunan tingkatan atau kepangkatan yang setara dengan kepangkatan prajurit TNI.
Masa bakti komponen cadangan dalam wajib militer adalah 5 (lima) tahun, yang dapat
diperpanjang paling lama 5 (lima) tahun berikutnya.
Wajib Militer Merupakan Suatu Wujud Nyata Bela Negara yang Merupakan
Kewajiban Seluruh Warga Negara Indonesia
9
c. pengabdian sebagai prajurit Tentara Nasional Indonesia secara sukarela atau
secara wajib; dan
d. pengabdian sesuai dengan profesi.
Dalam Pasal ini nampak jelas bahwa pelatihan dasar kemiliteran secara wajib atau
wajib militer sebagai bentuk upaya bela negara bukanlah hal yang baru, dan telah
diwajibkan oleh berbagai peraturan perundang-undangan yang telah ada dengan
bermuara pada amanat konstitusi negara kita.
Terlebih lagi, perwujudan bela negara dalam bentuk wajib militer merupakan
bentuk yang paling konkrit dibandingkan dengan bentuk-bentuk pengabdian lain,
karena wajib militer merupakan kegiatan yang paling jelas tujuannya yaitu untuk
memperkuat pertahanan dan keamanan secara langsung, sehingga kekentalan
perwujudan nasionalisme dalam bentuk wajib militer tentunya lebih mengena di hati
warga negara dibandingkan hanya sekedar pengabdian lain yang dilakukannya dalam
kehidupan sehari-hari maupun sekedar teori pendidikan kewarganegaraannya saja
tanpa praktik nyata.
11
BAB IV
IV.1 Kesimpulan
Bela negara adalah sikap dan perilaku warga Negara Kesatuan Republik Indonesia
yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjalin
kelangsungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya. Arti bela negara itu sendiri
adalah warga negara Indonesia yang memiliki tekad, sikap dan perilaku yang menjiwai
NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang rela berkorban demi kelangsungan
hidup bangsa dan negara.
Kesimpulannya, wajib militer bagi usia muda memiliki manfaat secara praktis
(peningkatan kekuatan militer itu sendiri) dan ideologis (memperkuat kesadaran hak
dan kewajiban warga negara serta membuat mereka memiliki keyakinan) dan hal ini
penting karena komponen cadangan yang siap dan mampu adalah tidak kalah penting
dibandingkan komponen utama itu sendiri dalam SISHANKAMRATA
IV.2 Saran
Agar Indonesia menjadi negara yang lebih baik lagi, maka kita sebagai warga
negara Indonesia harus dapat membela negara. Dengan adanya makalah bela negara ini
diharapkan para pelajar maupun pembaca, dapat lebih mengerti apa itu arti bela negara
itu. Sehingga dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.
12
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
13
BAB VI
LAMPIRAN
-Notulen Diskusi
14