Anda di halaman 1dari 57

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ALIANSI GENERASI RAKYAT INDONESIA BERSATU

MUKADIMAH
“ DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA “

Merujuk Undang Undang Dasar Tahun 1945 Pasal 27 ayat (3) dinyatakan bahwa “ Setiap warga negara
berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”. Pasal 30 ayat (1) juga mengamanatkan hal
yang sama, bahwa “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara”.

Dasar hukum ini diperkuat Undang Undang Nomor 3 Tahun 2002 Tentang Pertahanan Negara Pasal 9 ayat
(1) yang mengamanatkan bahwa “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara
yang diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan negara”.

Selanjutnya pada ayat (2) dikatakan, keikutsertaan warga negara dalam upaya bela negara, sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1), diselenggarakan melalui: pendidikan kewarganegaraan; pelatihan dasar
kemiliteran secara wajib; pengabdian sebagai prajurit Tentara Nasional Indonesia secara sukarela atau
secara wajib; dan pengabdian sesuai dengan profesi.

Bahwa, kesadaran bela negara merupakan satu hal yang esensial dan harus dimiliki oleh setiap warga
negara Indonesia (WNI) sebagai wujud implementasi hak dan kewajibannya dalam upaya bela negara.
Kesadaran bela negara menjadi modal dasar sekaligus kekuatan bangsa, dalam rangka menjaga keutuhan,
kedaulatan serta kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia. Bangsa Indonesa tidak hanya
menghadapi tantangan dibidang politik, keamanan dan ekonomi, namun juga menghadapi tantangan dalam
mengelola kemajemukan. Kemajemukan bisa menjadi sebuah kekuatan yang dahsyat bila kita mampu
mengelolanya, tetapi banyak juga bangsa yang terpecah belah karena tidak mampu mengelola
kemajemukan tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan sumber daya manusia yang tidak hanya memiliki
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga memiliki kualitas sikap mental dan perilaku cinta
tanah air dan rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara. Maka dari itu kesadaran bela negara
sangat penting untuk ditanamkan sebagai landasan sikap dan perilaku. Hal ini merupakan bentuk nyata
revolusi mental sekaligus membangun daya tangkal bangsa menghadapi kompleksitas dinamika ancaman
sekaligus mewujudkan ketahanan nasional.

Tentang ancaman nyata dan ancaman belum nyata, yang dimaksud ancaman nyata yaitu ancaman yang
saat ini sedang kita hadapi dan sewaktu-waktu dapat terjadi, serta berpengaruh terhadap ketahanan
nasional, seperti terorisme, radikalisme, separatis, pemberontakan dan bencana alam.

Sedangkan ancaman belum nyata adalah konflik atau perang konvensional dimana yang berhadapan adalah
kekuatan Alutsista antar Negara, demikian juga fenomena ISIS serta radikalisme yang saat ini mengancam
keamanan berbagai negara. Menyikapi perkembangan lingkungan strategis dalam kawasan regional
maupun global yang begitu pesat serta adanya potensi ancaman diatas, maka bangsa Indonesia harus
melakukan langkah-langkah antisipatif dalam menyiapkan SDM-nya. Langkah antisipatif tersebut salah
satunya adalah melalui upaya pembelaan negara yang melibatkan seluruh komponen bangsa Indonesia
dengan cara menanamkan nilai-nilai bela negara.
Amanat Undang Undang Dasar 1945, Bela negara adalah hak dan kewajiban bagi seluruh bangsa Indonesia.
Hal itu bukanlah suatu yang berlebihan karena seluruh warga negara Indonesia harus membela negara
sesuai yang termaktub dalam UUD 1945 Pasal 27 Ayat 3 yang berbunyi “setiap warga negara berhak dan
wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Selain itu dalam pasal 30 ayat (1) berbunyi: “bahwa tiap
warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara”.

Demikian juga didalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahananan Negara menjelaskan
bahwa upaya bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada
NKRI yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945. Kesadaran bela negara salah satunya dibangun melalui
program pembinaan kesadaran bela negara yang merupakan bagian dari suatu proses pembinaan SDM
yang berkesinambungan agar tertanam nilai-nilai dasar dari Bela Negara yaitu: Cinta Tanah Air, kesadaran
berbangsa dan bernegara, yakin akan Pancasila sebagai ideologi negara, Rela berkorban untuk bangsa &
negara dan memiliki kemampuan awal bela negara. penyelenggaraan penanaman nilai-nilai patriotisme,
cinta tanah air dan semangat bela negara dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab dan
kerelaan berkorban. Pembinaan SDM juga harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang berkembang
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sehingga mampu menjadi komponen daya
tangkal bangsa dalam mendukung pertahanan negara. Pembinaan kesadaran bela negara merupakan
bagian tidak terpisahkan dari pembangunan nasional yang pelaksanaannya bukan hanya menjadi
tanggungjawab Kementerian Pertahanan (Kemhan) semata, melainkan tanggungjawab bersama sebagai
kewajiban dasar dan kehormatan setiap warga negara.

Atas dasar tersebut, pendidikan dan pelatihan bela negara bagi seluruh warga negara adalah hal yang
penting dan tidak dapat ditawar lagi. Pendidikan Bela Negara dipandang relevan dan strategis, disamping
untuk pembinaan pertahanan negara juga berguna untuk meningkatkan pemahaman dan penanaman jiwa
patriotisme dan cinta tanah air, dengan demikian sudah sepatutnya kesadaran berbangsa dan bernegara
yang dilandasi wawasan kebangsaan terus ditumbuhkembangkan kepada seluruh masyarakat Indonesia.
Tugas-tugas bela negara bukan hanya tanggung jawab TNI semata, tetapi melibatkan seluruh komponen
masyarakat mulai dari guru, bidan, tenaga kesehatan, petani, buruh, professional, pegawai negeri sipil,
pedagang, serta profesi lainnya. Oleh karena itu, kebersamaan dan kohesitas sangat diperlukan.
Kebersamaan dan kohesitas ini akan tercapai apabila ada pemahaman yang jelas tentang peran dan fungsi
masingmasing yang tentunya akan berdampak bagi penguatan persatuan dan kesatuan bangsa.

Politik Hukum dan Keamanan, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pedayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi, Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian
Riset dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Kementerian Agama, Kementerian Pemuda dan Olahraga, Polri,
TNI dan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. Kementerian Pertahanan bekerjasama dengan
kementerian/lembaga terkait, dalam kurun waktu lima tahun ke depan akan terus membentuk kader-kader
bela negara di setiap kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Kegiatan tersebut diwujudkan melalui program
pembinaan kesadaran bela negara yang pada tahun 2015 ini telah dilaksanakan di 45 Kabupaten/Kota yang
berada di 11 Kodam. Program 100 juta Kader ini sebagai bagian dari upaya mendukung “Revolusi Mental”
seperti yang tertuang dalam Program Nawa Cita Pemerintahan Kabinet Kerja dan dalam rangka mewujudkan
Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki jiwa nasionalisme, cinta tanah air dan kesadaran bela negara.
Untuk mengimplementasikan hakhak warga negara dalam pembelaan negara, pemerintah melalui
Kementerian pertahaan telah menyelenggarakan program pembentukan kader bela negara. Program ini
bertujuan menanamkan nilai cinta tanah air, sadar berbangsa dan bernegara, setia kepada pancasila serta
rela berkorban.
Selanjutnya para kader tersebut diharapkan mampu menyebarkan nilai-nilai bela negara kepada masyarakat
dilingkungannya. Berkaitan dengan hal tersebut Kemhan mengadakan Rapat Koordinasi (Rakor) dengan
Asosiasi Pemerintah Daerah dalam rangka pembentukan kader bela negara tahun 2015. Rakor ini
merupakan tindak lanjut dari gerakan nasional bela negara yang telah dicanangkan oleh Presiden RI pada
peringatan hari bela negara tanggal 19 desember 2014. Rapat koordinasi tersebut menghasilkan
kesepakatan yang tertuang dalam Memorandum of Understanding (MoU) tentang pembentukan kader bela
negara di kabupaten/kota yang ditandatangani antara Kementerian Pertahanan bersama Kementerian
Koordinator lainya. Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan Indonesia yang diproklamirkan tanggal 17 Agustus
1945 adalah hasil perjuangan yang panjang dan penuh dengan pengorbanan lahir dan batin dari para
pendahulu, oleh karenanya haruslah dipertahankan dan diisi oleh segenap bangsa Indonesia, untuk itu
Aliansi Generasi Rakyat Indonesia “ Bersatu “ adalah organisasi masyarakat sebagai generasi penerus
Perjuangan Bangsa yang berkewajiban dan bertanggung jawab untuk melestarikan Nilai-Nilai luhur
Perjuangan 1945 dan mengisi kemerdekaan dengan jalan melaksanakan Pembangunan Nasional sebagai
Pengamalan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, bertekad bulat untuk :
1). Mewarisi dan Melestarikan Jiwa, Semangat dan Nilai-nilai 1945 dengan jalan melaksanakan secara
murni dan konsekwen.
2). Berperan serta dalam Pembangunan Nasional dalam rangka mencapai tujuan Nasional sebagaimana
termaktub di dalam Pembukaan Undang – Undang Dasar 1945.
3). Berperan serta dalam Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta untuk mempertahankan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.

Bahwa, Aliansi Generasi Rakyat Indonesia “ Bersatu “ dengan bekal semangat patriotisme, idealisme dan
rasa setia kawan yang tinggi, berkewajiban untuk meneruskan dan mengemban semangat pengabdian yang
berlandaskan Doktrin HANKAMNAS.

Bahwa pasal 27 dan 28 Undang-Undang Dasar 1945 memberi kesempatan hak dan kewajiban yang sama
kepada setiap Warga Negara Republik Indonesia atas kehidupan yang layak serta jaminan kemerdekaan
berserikat dan berkumpul, menghayati, mengamalkan dan melestarikan Pancasila dan Negara Kesatuan
Republik Indonesia didalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk
mewujudkan kenyataan yang dapat diamati dan dirasakan.

Maka dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Putera-Puteri Bangsa Indonesia dengan tulus ikhlas untuk
menghimpun diri dalam Organisasi Aliansi Generasi Rakyat Indonesia “ Bersatu “ dengan ANGGARAN
DASAR dan ANGGARAN RUMAH TANGGA yang disusun sebagai berikut :

BAB I
NAMA, KEDUDUKAN, WAKTU, PEMBENTUKAN DAN KEDAULATAN
Pasal 1
Nama dan Kedudukan
Organisasi ini bernama Aliansi Generasi Rakyat Indonesia Bersatu disingkat (AGRI ”BERSATU “) dan
kerkedudukan Dewan Pimpinan Pusat di Ibu Kota Negara.

Pasal 2
Waktu dan Pembentukan
(1). Ormas Aliansi Generasi Rakyat Indonesia “ Bersatu “ didirikan dan dibentuk pada tanggal 21 Februari
2021untuk waktu tidak ditentukan.
(2). Ormas Aliansi Generasi Rakyat Indonesia “ Bersatu “ disahkan terhitung mulai tanggal 21 Februari 2021
yang dalam operasionalnya merujuk pada Undang Undang Nomor 3 Tahun 2002 Tentang Pertahanan
Negara Pasal 9 ayat (1) yang mengamanatkan bahwa “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam upaya bela negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan negara”. Jo Undang
Undang Nomor 3 Tahun 2002 Tentang Pertahanan Negara Pasal 9 ayat (1) yang mengamanatkan
bahwa “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara yang diwujudkan
dalam penyelenggaraan pertahanan negara”. Dengan tetap memperhatikan Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 8 Tahun 1985 Tentang Organisasi Kemasyarakatan.

Pasal 3
Kedaulatan
Kedaulatan tertinggi organisasi berada di tangan Anggota dan dilaksanakan sepenuhnya melalui
Musyawarah Nasional.
BAB II
VISI DAN MISI
Pasal 4
Visi
Aliansi Generasi Rakyat Indonesia “ Bersatu “ yang solid dan bersatu, dengan berpegang teguh pada Kode
Kehormatan SUMPAH PRASETIA, IKARAR KOMANDO AGRI “ BERSATU “
secara konsisten terhadap perjuangan yang tidak mengenal menyerah dalam melaksanakan pembangunan
nasional, guna mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila.
Pasal 5
Misi
(1). Aliansi Generasi Rakyat Indonesia “ Bersatu “ secara terus-menerus meningkatkan harkat dan
martabat seluruh rakyat sebagai pejuang, pembela dan penegak Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945 serta berlandaskan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945.
(2). Aliansi Generasi Rakyat Indonesia “ Bersatu “ aktif dalam meningkatkan kesejahteraan anggota
pembinaan generasi muda sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dalam wadah Negara
Kesatuan Republik Indonesia serta meningkatkan persahabatan antar bangsa dengan terwujudnya
ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

BAB III
SIFAT DAN FUNGSI
Pasal 3
(1). Aliansi Generasi Rakyat Indonesia “ Bersatu “ adalah organisasi kemasyarakatan Pemuda/Pemudi
yang bersifat kekeluargaan dan merupakan wadah berhimpun bagi Putera – Puteri Indonesia beserta
keturunannya yang memiliki hubungan kesejarahan, aspirasi dan/atau warga Negara Indonesia yang
memiliki pemikiran sama serta koordinasi dengan berbagai lembaga nasional, lembaga-lembaga
Islam/alim ulama, TNI/POLRI dan lembaga-lambaga lainya yang merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari bangsa Indonesia.
(2). Aliansi Generasi Rakyat Indonesia “ Bersatu “ sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berfungsi
sebagai :
1. Sarana dalam proses pewarisan, pelestarian serta pembudayaan jiwa, semangat dan niiai-nilai
luhur 1945 dan sebagai perwujudan kesetiaan kepada Bangsa dan Negara Kesatuan Republik
Indonesia
2. Wahana perjuangan dan Pengabdian dalam mencapai cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945
3. Perekat persatuan dan kesatuan, pengemban hakikat tatanan baru dan merupakan bagian dari
SISHANKAMRATA.
4. Kontrol Sosial.
BAB IV
ASAS DAN TUJUAN
Pasal 4
Aliansi Generasi Rakyat Indonesia “ Bersatu “ berazaskan Pancasila.

Pasal 5
Aliansi Generasi Rakyat Indonesia “ Bersatu “ bertujuan :
(1). Mempertahankan, mengamankan, mengamalkan dan membudayakan Pancasila dan Undang –
Undang Dasar 1945
(2). Mewujudkan cita-cita bangsa sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar 1945
(3). Menumbuhkembangkan kualitas Anggota sebagai generasi penerus perjuangan bangsa yang handal
dan berwawasan kebangsaan untuk berperan active dalam mengisi Kemerdekaan dengan
Pembangunan Nasional sebagai pengamalan Pancasila
(4). Meningkatkan kesejahteraan Anggota
(5). Menjalin kerjasama dengan segenap kekuatan bangsa demi terciptanya persatuan dan kesatuan
nasional.
BAB V
SUMPAH, IKRAR DAN MOTTO PERJUANGAN
Pasal 6
(1). Aliansi Generasi Rakyat Indonesia “ Bersatu “ mempunyai Sumpah yang disebut SUMPAH PRASETYA
(2). SUMPAH PRASETYA Aliansi Generasi Rakyat Indonesia “ Bersatu “ tersebut merupakan Pernyataan
Kesetiaan kepada Bangsa dan Tanah Air.
Pasal 7
(1). Aliansi Generasi Rakyat Indonesia “ Bersatu “ mempunyai IKRAR yang disebut IKRAR KOMANDO
Aliansi Generasi Rakyat Indonesia “ Bersatu “
(2). IKRAR KOMANDO Aliansi Generasi Rakyat Indonesia “ Bersatu “ adalah penegasan kebulatan tekad
untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan Aliansi Generasi Rakyat Indonesia “ Bersatu “
(3). IKRAR KOMANDO Aliansi Generasi Rakyat Indonesia “ Bersatu “ merupakan pendorong dan
penggugah semangat perjuangan Aliansi Generasi Rakyat Indonesia “ Bersatu “

Pasal 8
(1). MOTTO Perjuangan Aliansi Generasi Rakyat Indonesia “ Bersatu “ adalah “ CORSA DHARMA
BHADRIKA ” Pengabdian Bersama dengan Gagah Berani
(2). MOTTO Perjuangan tersebut merupakan Sifat ketaatan Aliansi Generasi Rakyat Indonesia “ Bersatu
“ dalam pengabdian kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berlandaskan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945.
Pasal 9
Bunyi Sumpah Prasetya Aliansi Generasi Rakyat Indonesia “ Bersatu “ dan Ikrar Aliansi Generasi Rakyat
Indonesia “ Bersatu “ sebagaimana tercantum dalam Anggaran Rumah Tangga.
BAB VI
ATRIBUT
Pasal 10
(1). Aliansi Generasi Rakyat Indonesia “ Bersatu “ mempunyai Atribut-atribut yang terdiri dari : Panji -Panji,
Bendera, Lambang, Lencana, Seragam, Hymne dan Mars Organisasi.
(2). Ketentuan mengenai Atribut – Atribut Organisasi diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

BAB VII
KEANGGOTAAN
Pasal 11
(1). Anggota Aliansi Generasi Rakyat Indonesia “ Bersatu “ terdiri atas :
1. Anggota Biasa
2. Anggota Peserta
3. Anggota Kehormatan
4. Anggota Partisipan.
(2). Ketentuan mengenai Keanggotaan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

BAB VIII
KEWAJIBAN DAN HAK ANGGOTA
Pasal 12
Setiap Anggota berkewajiban untuk :
(1). Setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945
(2). Memegang teguh SUMPAH PRASETYA, IKRAR, dan MOTTO Aliansi Generasi Rakyat Indonesia “
Bersatu “
(3). Menjunjung tinggi nama dan kehormatan organisasi
(4). Memegang teguh dan mentaati Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Peraturan Organisasi dan
Disiplin Organisasi, aktif ikut serta melaksanakan Program-program Organisasi.

Pasal 13
(1). Anggota Aliansi Generasi Rakyat Indonesia “ Bersatu “ mempunyai hak untuk :
1. Bicara dan memberikan suara
2. Membela diri
3. Mengikuti kegiatan organisasi.
(2). Anggota Aliansi Generasi Rakyat Indonesia “ Bersatu “ yang mempunyai hak memilih dan dipilih adalah
Anggota Biasa dan Anggota Peserta
(3). Penggunaan Hak Anggota sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga.
BAB IX
SUSUNAN ORGANISASI, WEWENANG DAN
KEWAJIBAN PENGURUS
Pasal 14
(1) Pimpinan organisasi terdiri dari :
1. Tingkat Pusat dipimpin oleh Pimpinan Pusat
2. Tingkat Provinsi dipimpin oleh Pimpinan Wilayah
3. Tingkat Kabupaten/Kota dipimpin oleh Pimpinan Daerah
4. Tingkat Kecamatan dipimpin oieh Pimpinan Cabang
5. Tingkat Kelurahan/Desa dipimpin oieh Pimpinan Ranting
(2). Pada tingkat Kelurahan/Desa dapat ditetapkan pimpinan Anak Ranting sebagai perpanjangan tangan
Pimpinan Ranting.
(3). Pada instansi tingkat Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota dapat dibentuk Komisariat, sebagai pelaksana
tugas Pimpinan KOMANDO Aliansi Generasi Rakyat Indonesia “ Bersatu “ sesuai pada tingkat dan
penjenjangannya.
Pasal 15
(1). Pimpinan Pusat adalah Badan Penyelenggara Organisasi tertinggi yang bersifat Kolektif
(2). Pimpinan Pusat berwenang :
1. Menerbitkan Peraturan Organisasi
2. Kebijakan Organisasi di Tingkat Nasional sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah
Tangga, Keputusan Musyawarah Nasional, keputusan Rapat Pimpinan, Peraturan Organisasi dan
Keputusan Rapat Tingkat Nasional
3. Mengangkat dan mengesahkan Pimpinan Komisariat dan Pimpinan Lembaga di tingkat pusat
4. Mengesahkan komposisi dan Personalia Pimpinan Wilayah
5. Mengesahkan dan menetapkan Personalia Dewan Paripurna Wilayah.
(3). Pimpinan Pusat berkewajiban untuk :
1. Melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan Organisasi sesuai dengan Anggaran Dasar,
Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Musyawarah Nasional, Keputusan Rapat Pimpinan,
Peraturan Organisasi dan keputusan Rapat Tingkat Nasional
2. Memberikan pertanggungjawaban kepada Musyawarah Nasional.

Pasal 16
(1) Pimpinan Wilayah adalah Badan Penyelenggara Organisasi yang bersifat kolektif di Provinsi
(2) Pimpinan Wilayah Berwenang :
1. Menentukan Kebijakan Organisasi di Tingkat Wilayah sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran
Rumah Tangga, Keputusan Musyawarah Nasional, Keputusan Rapat Pimpinan, Peraturan
Organisasi dan Keputusan Rapat Tingkat Nasional, Keputusan Musyawarah Wilayah, dan
Keputusan Rapat Tingkat Wilayah
2. Mengangkat dan mengesahkan Pimpinan Komisariat Tingkat Daerah dan Lembaga di Tingkat
Daerah
3. Mengesahkan Komposisi dan Personalia Pimpinan Daerah
4. Mengesahkan dan menetapkan Personalia Dewan Paripurna Daerah.

Pasal 17
(1) Pimpinan Daerah adalah Badan Penyelenggara Organisasi yang bersifat kolektif di Kota/Kabupaten
(2) Pimpinan Daerah Berwenang :
1. Menentukan Kebijakan Organisasi di Tingkat Wilayah sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran
Rumah Tangga, Keputusan Musyawarah Nasional, Keputusan Rapat Pimpinan, Peraturan
Organisasi dan Keputusan Rapat Tingkat Nasional, Keputusan Musyawarah Daerah, dan Keputusan
Rapat Tingkat Daerah
2. Mengangkat dan mengesahkan Pimpinan Komisariat Tingkat Daerah dan Lembaga di Tingkat
Daerah
3. Mengesahkan Komposisi dan Personalia Pimpinan Cabang
4. Mengesahkan dan menetapkan Personalia Dewan Paripurna Cabang.
(3) Pimpinan Daerah berkewajiban untuk :
1. Melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan organanisasi sesuai dengan Anggaran Dasar,
Anggaran Rumah Tangga. Keputusan Musyawarah Nasional, Keputusan Rapat Pimpinan,
Peraturan Organisasi dan Keputusan Rapat Tingkat Nasional, Keputusan Musyawarah Daerah,
Keputusan Rapat Tingkat Daerah, Keputusan Musyawarah Daerah, dan Keputusan Rapat di
Tingkat Daerah.
2. Memberikan pertanggungjawaban kepada Musyawarah Wilayah.

Pasal 18
(1) Pimpinan Cabang adalah Badan Penyelenggara Organisasi yang bersifat kolektif di Daerah Kabupaten/
Kota.
(2) Pimpinan Cabang berwenang :
1. Menentukan Kebijakan Organisasi di Tingkat Cabang sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran
Rumah Tangga, Keputusan Musyawarah Nasional, Keputusan Rapat Pimpinan, Peraturan
Organisasi dan Keputusan Rapat Tingkat Nasional, Keputusan Musyawarah Daerah, Keputusan
Rapat Tingkat Daerah, Keputusan Musyawarah Cabang, keputusan Rapat Tingkat Cabang
2. Mengesahkan Pimpinan Komisariat dan Pimpinan Lembaga di Tingkat Cabang
3. Mengesahkan Komposisi dan Personalia Pimpinan Ranting.
(3) Pimpinan Cabang berkewajiban untuk :
3. Melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan organanisasi sesuai dengan Anggaran Dasar,
Anggaran Rumah Tangga. Keputusan Musyawarah Nasional, Keputusan Rapat Pimpinan,
Peraturan Organisasi dan Keputusan Rapat Tingkat Nasional, Keputusan Musyawarah Daerah,
Keputusan Rapat Tingkat Daerah, Keputusan Musyawarah Cabang, dan Keputusan Rapat di
Tingkat Cabang.
4. Memberikan pertanggungjawaban kepada Musyawarah Cabang.

Pasal 19
(1) Pimpinan Ranting adalah Badan Penyelenggara Organisasi yang bersifat kolektif di Daerah Kecamatan
(2) Pimpinan Ranting Berwenang :
1. Menentukan Kebijakan Organisasi di Tingkat Ranting sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran
Rumah Tangga, Keputusan Musyawarah Nasional, Keputusan Rapat Pimpinan, Peraturan
Organisasi, Keputusan Rapat Tingkat Nasional, Keputusan Musyawarah Daerah, Keputusan Rapat
Tingkat Daerah, Keputusan Musyawarah Cabang, Keputusan Rapat Tingkat Cabang, Keputusan
Musyawarah Ranting dan Keputusan Rapat di Tingkat Ranting
2. Mengangkat dan menetapkan Komposisi dan personalia Pimpinan Anak Ranting .
(3) Pimpinan Ranting berkewajiban untuk :
1. Melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan Organisasi sesuai dengan Anggaran Dasar,
Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Musyawarah Nasional, Keputusan Rapat Pimpinan,
Peraturan Organisasi dan Keputusan Rapat Tingkat Nasional, Keputusan Musyawarah Daerah,
Keputusan Rapat Tingkat Daerah, Keputusan Musyawarah Cabang, Keputusan Rapat Tingkat
Cabang, Keputusan Musyawarah Ranting dan Keputusan Rapat di Tingkat Ranting.
2. Memberikan pertanggungjawaban kepada Musyawarah Ranting
3. Membantu Pengurus Cabang dalam menggalang, pembina serta mengarahkan Anggota di tingkat
Kecamatan.
Pasal 20
(1) Pimpinan Anak Ranting adalah Badan Penyelenggara Organisasi yang bersifat kolektif di Tingkat Desa/
Kelurahan
(2) Pimpinan Anak Ranting Berwenang :
1. Memberikan pertanggungjawaban kepada Pimpinan Ranting
2. Membantu Pimpinan Ranting dalam menggalang anggota diberbagai bidang, fungsi dan profesi di
desa/kelurahan.
Pasal 21
(1) Pimpinan Komisariat pada setiap tingkatan Organisasi adalah Badan Pelaksana Tugas Organisasi yang
bersifat kolektif
(2) Pimpinan Komisariat berwenang menentukan kebijakan Organisasi pada lingkup Komisariat
(3) Pimpinan Komisariat berkewajiban :
1. Menggalang, membina, mendayagunakan potensi Anggota dalam Iingkup Komisariat
2. Memberikan pertanggungjawaban kepada pimpinan Organisasi sesuai dengan tingkatannya.

BAB X
LEMBAGA-LEMBAGA
Pasal 22
(1) Pada Tingkat Pusat, Daerah dan Cabang dapat membentuk Lembaga-lembaga sebagai alat
kelengkapan Organisasi yang berfungsi sebagai pelaksana Program Kerja Organisasi atas dasar
profesi/keahlian guna meningkatkan kualitas peran Aliansi Generasi Rakyat Indonesia “ Bersatu “
(2) Selain lembaga-lembaga sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), di tingkat Pusat, Daerah dan Cabang
dibentuk Korps BHADRIKA PUTRA , Resimen BHADRIKA PUTRA dan Batalyon BHADRIKA PUTRA
sebagai pelaksana Program Kerja Organisasi di bidang Sishankamratakum
(3) Ketentuan tentang Lembaga-lembaga diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

BAB Xl
DEWAN PEMBINA DAN DEWAN PARIPURNA
Pasal 23
(1) Aliansi Generasi Rakyat Indonesia “ Bersatu “, mempunyai Dewan Pembina di setiap tingkatan
Pimpinan Organisasi
(2) Dewan Pembina, merupakan Badan yang memberikan pengarahan, petunjuk dan nasehat kepada
Pimpinan Organisasi sesuai dengan tingkatannya dalam rangka mencapai tujuan organisasi.

Pasal 24
(1) Dewan Paripurna merupakan Badan yang memberikan pertimbangan dan pengawasan kepada
Pimpinan Organisasi di setiap tingkatan dalam rangka pelaksanaan program kerja organisasi
(2) Jika dipandang perlu, Dewan Paripurna dapat mengundang Pimpinan Organisasi di setiap tingkatan
untuk meminta pertanggungjawaban atas pelaksanaan Program Kerja Nasional
(3) Susunan, Kedudukan, Tugas, Wewenang dan tanggungjawab Dewan Pembina dan Dewan Paripurna
diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
BAB XII
MUSYAWARAH DAN RAPAT-RAPAT
Pasal 25
(1) Musyawarah dan rapat-rapat terdiri atas :
1. Musyawarah Nasional
2. Musyawarah Nasional Luar Biasa
3. Rapat Pimpinan
4. Musyawarah Wilayah
5. Musyawarah Daerah
6. Musyawarah Cabang
7. Musyawarah Ranting
8. Rapat Kerja Nasional
9. Rapat Kerja Wilayah
10. Rapat Kerja Daerah
11. Rapat Kerja Cabang.
12. Rapat Kerja Ranting

(2) Musyawarah Nasional merupakan pemegang kekuasaan tertinggi Organisasi, diadakan sekali
dalam 4 tahun berwenang untuk :
1. Menetapkan dan atau merubah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
2. Menetapkan Program Umum Organisasi
3. Menilai Laporan Pertanggungjawaban Pimpinan Pusat
4. Menetapkan Dewan Pembina Tingkat Pusat
5. Memilih dan menetapkan Komposisi Personalia Pimpinan Pusat dan Dewan Paripurna Nasional
6. Menetapkan keputusan-keputusan Iainnya.

(3) Musyawarah Nasional Luar Biasa mempunyai wewenang atau kekuasaan yang sama dengan
Musyawarah Nasional dengan ketentuan :
1. Diadakan atas undangan Dewan Pembina Pusat apabila kelangsungan hidup organisasi dalam
keadaan terancam
2. Diadakan oleh Pimpinan Pusat atas permintaan sekurang-kurangnya dua pertiga dari jumlah
Pimpinan Daerah sesudah mendapatkan persetujuan dari Dewan Pembina
3. Pihak yang mengundang Musyawarah Nasional Luar Biasa sebagaimana dimaksud pada huruf
(a) dan (b) wajib memberikan bertanggungjawaban pada Musyawarah Nasional berikutnya atas
diadakannya Musyawarah Nasional Luar Biasa.

(4) Rapat Pimpinan diadakan bila diperlukan atas undangan Pimpinan Pusat dan berwenang mengambil
keputusan-keputusan, kecuali yang menjadi wewenang Musyawarah Nasional sebagaimana dimaksud
dalam ayat (2)

(5) Musyawarah Wilayah diadakan sekali dalam 3 tahun dan berwenang untuk :
1. Menyusun Program Kerja Wilayah
2. Menilai Laporan Pertanggungjawaban Pimpinan Wilayah
3. Menetapkan Dewan Pembina Wilayah
4. Memilih dan menetapkan Komposisi Personalia Wilayah dan Dewan Paripurna Wilayah
5. Menetapkan keputusan-keputusan Iainnya dalam batas kewenangannya.

(6) Musyawarah Daerah diadakan sekali dalam 2 tahun dan berwenang untuk :
1. Menyusun Program Kerja Daerah
2. Menilai Laporan Pertanggungjawaban Pimpinan Daerah
3. Menetapkan Dewan Pembina Daerah
4. Memilih dan menetapkan Komposisi Personalia Wilayah dan Dewan Paripurna Wilayah
5. Menetapkan keputusan-keputusan Iainnya dalam batas kewenangannya.
(7) Musyawarah Cabang diadakan sekali dalam 1 tahun dan berwenang untuk :
1. Menyusun Program Kerja Cabang
2. Manilai Laporan Pertanggungjawaban Pimpinan Cabang
3. Menetapkan Dewan Pembina Cabang
4. Memilih dan menetapkan Komposisi Personalia Pengurus Cabang serta Dewan Paripurna Cabang
5. Menetapkan keputusan-keputusan lainnya dalam batas-batas kewenangannya.
(8) Musyawarah Ranting diadakan sekali dalam 1 tahun dan berwenang untuk :
1. Menyusun Program Kerja Ranting
2. Menilai Laporan Pertanggungjawaban Pimpinan Ranting
3. Menetapkan Dewan Pembina Ranting
4. Memilih dan menetapkan Pengurus Pimpinan Ranting
5. Menetapkan keputusan-keputusan Iainnya dalam batas kewenangannya.
(9) Rapat Kerja Nasional diadakan sekurang-kurangnya dalam 3 tahun sekali dan berwenang mengadakan
penilaian terhadap pelaksanaan Program Umum dan menetapkan program pelaksanaan selanjutnya
(10) Rapat Kerja Wilayah diadakan sekurang-kurangnya dalam 3 tahun sekali dan berwenang mengadakan
penilaian terhadap pelaksanaan Program Daerah dan menetapkan program pelaksanaan selanjutnya
(11) Rapat Kerja Daerah diadakan sekurang-kurangnya dalam 2 tahun sekali dan berwenang mengadakan
penilaian terhadap pelaksanaan Program Cabang dan menetapkan program pelaksanaan selanjutnya.
(12) Rapat Kerja Cabang diadakan sekurang-kurangnya dalam 1 tahun sekali dan berwenang mengadakan
penilaian terhadap pelaksanaan Program Cabang dan menetapkan program pelaksanaan selanjutnya.
(13) Rapat Kerja Ranting diadakan sekurang-kurangnya dalam 1 tahun sekali dan berwenang mengadakan
penilaian terhadap pelaksanaan Program Cabang dan menetapkan program pelaksanaan selanjutnya.

BAB XIII
QORUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 26
(1) Musyawarah dan rapat-rapat sebagaimana dimaksud dalam pasal 25 adalah SAH apabila dihadiri oleh
dua pertiga dari seluruh peserta
(2) Pengambilan keputusan pada dasarnya dilakukan secara musyawarah untuk mufakat, dan apabila hal
ini tidak terpenuhi, maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak
(3) Khusus tentang perubahan Anggaran Dasar
1. Sekurang-kurangnya dua pertiga dari jumlah peserta harus hadir
2. Keputusan-keputusan sah apabila diambil dengan persetujuan sekurang-kurangnya dua pertiga
dari jumlah peserta yang hadir.
BAB XIV
KEUANGAN
Pasal 27
Sumber keuangan diperoleh dari :
(1) luran Anggota
(2) Sumbangan yang tidak mengikat
(3) Usaha-usaha lain yang sah.
BAB XV
PEMBUBARAN ORGANISASI
Pasal 28
(1) Pembubaran Organisasi hanya dapat dilakukan di dalam Musyawarah Nasional yang khusus diadakan
untuk itu dengan ketentuan perubahan sebagaimana dimaksud dalam pasal 25 ayat 3 huruf (a)
(2) Dalam hal Organisasi dibubarkan maka kekayaan Organisasi dapat diserahkan kepada Lembaga-
lembaga Sosial di Indonesia.
BAB XVI
PERATURAN PERALIHAN
Pasal 29
Peraturan-peraturan yang ada tetap berlaku selama belum diadakan perubahan dan tidak bertentangan
dengan Anggaran Dasar.
Pasal 30
Tentang pemekaran wilayah disuatu Provinsi/Kabupaten/Kota, perlu dikeluarkan juklak/juknis ditingkat
Aliansi Generasi Rakyat Indonesia “ Bersatu “ dan Pimpinan Ranting untuk mengantisipasi perkembangan
sosial politik masa depan.
BAB XVII
PENUTUP
Pasal 31
(1). Hal-hal yang belum ada atau belum cukup diatur dalam Anggaran Dasar ditetapkan dalam Anggaran
Rumah Tangga atau Peraturan Organisasi
(2). Anggaran Dasar ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

DITETAPKAN DI : B A N T E N
PADA TANGGAL : 23 FEBRUARI 202I
__________________________________________________
DEWAN PENDIRI
ALIANSI GENERASI RAKYAT INDONESIA “ BERSATU “
Ketua merangkap Anggota

HM. TAUFIK QUROMAN, SH. MH


Wakil Ketua merangkap Anggota Wakil Ketua merangkap Anggota

NANA SURYANA ARDI SUMIRAT, S.SOS


Sekretaris merangkap Anggota ,Bendahara merangkap Anggota

IRGI MAULANA PUTRA (C).SH PLISTHA SALSABILA TASYA (C). SH


Wakil Ketua merangkap Anggota

LAKSMA (PURN).TNI.AL. DR. H. DIDIN ZAENAL ABIDIN, S.SOS. MM


Sekretaris merangkap Anggota

RUKASIH
Anggota Anggota Anggota

KAMALUDIN AMRULLAH BS IR. ANSORIE


ANGGARAN RUMAH TANGGA
ALIANSI GENERASI RAKYAT INDONESIA “ BERSATU “
BAB I
KEANGGOTAAN
Pasal 1
(1) Keanggotaan seperti yang dimaksud pada Pasal 11 Anggaran Dasar Aliansi Generasi Rakyat Indonesia
“ Bersatu “ terdiri atas :
1. Anggota Biasa
2. Anggota Peserta
3. Anggota Kehormatan
4. Anggota Partisipan.
(2) Anggota Biasa adalah setiap Putera - Puteri Aliansi Generasi Rakyat Indonesia “ Bersatu “ beserta
keturunannya yang dilengkapi oleh KTP dan Kartu Keluarga.
(3) Anggota Peserta adalah Putra - putri beserta keturunannya yang bertempat tinggal didalam wilayah
Banten dan diluar wilayah Banten dibuktikan KTP dan Kartu Keluarga.
(4) Anggota Kehormatan adalah seseorang yang berjasa didalam pengembangan Organisasi dan
pengabdianya terhadap Bangsa dan Negara, yang dibuktikan dengan Surat Keterangan atau Sertifikat
yang dikeluarkan oleh Negara.
(5) Anggota Partisipan adalah mereka yang senantiasa berpartisipasi baik moril maupun materil terhadap
organisasi Aliansi Generasi Rakyat Indonesia “ Bersatu “.
(6) Ketentuan mengenai anggota biasa, peserta, kehormatan dan partisipan diatur lebih lanjut dalam
Peraturan Organisasi.
BAB II
KEWAJIBAN DAN HAK ANGGOTA
Pasal 2
Setiap Anggota berkewajiban untuk :
(1) Menghayati dan mengamalkan Ikrar dan Sumpah Prasetya Aliansi Generasi Rakyat Indonesia “ Bersatu
(2) Mentaati dan melaksanakan AD/ART
(3) Mentaati dan melaksanakan seluruh keputusan Musyawarah Nasional dan keputusan-keputusan
organisasi lainnya
(4) Membantu pengurus dalam melaksanakan tugas organisasi
(5) Mengamankan dan memperjuangkan kebijakan organisasi
(6) Mencegah dan menentang setiap usaha dan tindakan yang merugikan kepentingan organisasi
(7) Menghadiri musyawarah, rapat-rapat dan seluruh kegiatan
(8) Membayar iuran anggota.

Pasal 3
Setiap anggota berhak untuk :
(1) Memperoleh perlakuan yang sama dari organisasi
(2) Mengeluarkan pendapat dan mengajukan usul-usul serta saran-saran
(3) Memilih dan dipilih. kecuali bagi Anggota Partisipan dan Anggota Kehormatan
(4) Ketentuan lain diatur lebih lanjut dalam Peraturan Organisasi.
BAB III
PEMBERHENTIAN ANGGOTA
Pasal 4
(1) Anggota berhenti karena :
1. Meninggal dunia
2. Atas permintaan sendiri
3. Diberhentikan.
4. Dipidana Minimal 2 – 5 Tahun yang sudah memiliki kekuatan hukum tetap.
(2) Tata cara pemberhentian dan hak membela diri Anggota diatur Iebih lanjut dalam Peraturan Organisasi.

BAB IV
USAHA
Pasal 5
Aliansi Generasi Rakyat Indonesia “ Bersatu “ menjalankan usaha dan kegiatan yang meliputi :
(1) Bidang Idiologi dan Politik
(2) Bidang Pengawasan Agria/Pertanahan
(3). Bidang Ekonomi
(4) Bidang Seni, Sosial dan Budaya
(5) Bidang Media dan Publikasi
(6) Bidang Pertahanan dan Bela Negara
(7) Bidang Ketenagakerjaan Dalam dan Luar Negeri
(8) Bidang Pengawasan Perpajakan.
(9). Bidang Pendidikan dan Kesehatan
(10) Bidang Pengawasan Otonomi Daerah
(11). Bidang Pengawasan Pembangunan Sipil/Militer.
(12). Bidang Pertanian dan Ketahanan Pangan
(13). Bidang Kelautan dan Kehutanan
(14). Bidang Perikanan dan Peternakan
(15). Bidang Investasi PMD/PMA/BUMS/BUMN
(16). Bidang Perlindungan Konsumen
(17). Bidang Hubungan Antar Agama
(18). Bidang Hubungan Antar Lembaga Ormas dan LSM
(19). Bidang Advokasi Hukum dan Pengawasan Peradilan
(20) . Bidang Hubungan Antar Lembaga Politik
(21). Bidang Pertambangan dan Energi
(22). Bidang Industri Kepariwisataan
(23). Bidang Organisasi dan Kaderisasi
BAB V
SUSUNAN ORGANISASI, WEWENANG, SYARAT-SYARAT PIMPINAN
ORGANISASI DAN LOWONGAN ANTAR WAKTU
Pasal 6
(1) Susunan Pengurus Pimpinan Pusat terdiri dari :
1. Satu orang Ketua Umum
2. Sepuluh orang Wakil Ketua Umum
3. Satu orang Sekretaris Jenderal
4. Sekurang-kurangnya Dua Orang Sekretaris
5. Satu orang Bendahara Umum
6. Sekurang-kurangnya Dua orang Bendahara
7. Dua Puluh Tiga orang pengurus Bidang atau menurut kebutuhan.
(2) Pengurus Pleno terdiri atas Pengurus Pimpinan Pusat, Pimpinan Komisariat dan Pimpinan Lembaga
(3) Pengurus Harian sebagaimana dimaksud Pasal 6 ayat (1) huruf (a), (b), (c), (d), (e), (f) dan (g)
(4) Personalia Pimpinan Pusat harus berdomisili di Ibukota Negara.

Pasal 7
(1) Susunan Pengurus Pimpinan Wilayah terdiri atas :
1. Satu orang Ketua
2. Sepuluh orang Wakil Ketua
3. Satu orang Sekretaris
4. Dua orang Wakil Sekretaris
5. Satu orang Bendahara
6. Dua orang Wakil Bendahara
7. Dua Puluh Tiga orang Pengurus Biro atau menurut kebutuhan.
(2) Pengurus Pleno terdiri atas Pimpinan Wilayah, Pimpinan Lembaga dan Pimpinan Komisariat Tingkat
Wilayah.
(3) Pengurus Harian terdiri atas sebagaimana dimaksud ayat I huruf (a),(b),(c),(d),(e) dan (f)
(4) Personalia Pimpinan Wilayah harus berdomisili di Ibukota Provinsi.

Pasal 8
(1) Susunan Pengurus Pimpinan Daerah terdiri atas :
1. Satu orang Ketua
2. Sekurang-kurangnya dua orang Wakil Ketua
3. Satu orang Sekretaris
4. Dua orang Wakil Sekretaris
5. Satu orang Bendahara
6. Dua orang Wakil Bendahara
7. Dua Puluh Tiga orang Pengurus Sub Biro atau menurut kebutuhan.
(2) Pengurus Pleno terdiri atas Pimpinan Daerah. Pimpinan Komisariat dan Pimpinan Lembaga
(3) Pengurus Harian terdiri atas sebagaimana dimaksud ayat 1 huruf (a), (b), (c),(d),(e), dan (f)
(4) Personalia Pimpinan Daerah harus berdomisili di Ibukota Kabupaten/Kota.

Pasal 9
(1) Susunan Pengurus Pimpinan Cabang terdiri atas :
1. Satu orang Ketua
2. Dua orang Wakil Ketua
3. Satu orang Sekretaris
4. Dua orang Wakil Sekretaris
5. Satu orang Bendahara
6. Satu orang Wakil Bendahara
7. Dua Puluh Tiga orang Pengurus Seksi atau menurut kebutuhan.
(2) Pengurus Pleno terdiri atas Pimpinan Cabang Pimpinan Komisariat dan Pimpinan Lembaga
(3) Pengurus Harian terdiri atas sebagaimana dimaksud ayat 1 huruf (a), (b), (c),(d),(e), dan (f)
(4) Personalia Pimpinan Cabang harus berdomisili di Kecamatan setempat.
Pasal 10
(1) Susunan Pengurus Pimpinan Ranting terdiri atas :
1. Ketua
2. Wakil Ketua
3. Sekretaris
4. Wakil Sekretaris
5. Bendahara
6. Wakil Bendahara
(1) Dua Puluh Tiga orang Pengurus Sub Seksi atau menurut kebutuhan.
(2) Pada daerah-daerah tertentu dapat dibentuk Seksi sesuai dengan kebutuhan
(3) Personalia Pimpinan Ranting harus berdomisili di Desa/Kelurahan setempat.

Pasal 11
(1) Bidang/Departemen, Biro, Sub Biro, Seksi, Sub Seksi masing-masing terdiri atas :
(1) Bidang Idiologi dan Politik
(2) Bidang Pengawasan Agria/Pertanahan
(3). Bidang Ekonomi
(4) Bidang Seni, Sosial dan Budaya
(5) Bidang Media dan Publikasi
(6) Bidang Pertahanan dan Bela Negara
(7) Bidang Ketenagakerjaan Dalam dan Luar Negeri
(8) Bidang Pengawasan Perpajakan.
(9). Bidang Pendidikan dan Kesehatan
(10) Bidang Pengawasan Otonomi Daerah
(11). Bidang Pengawasan Pembangunan Sipil/Militer.
(12). Bidang Pertanian dan Ketahanan Pangan
(13). Bidang Kelautan dan Kehutanan
(14). Bidang Perikanan dan Peternakan
(15). Bidang Investasi PMD/PMA/BUMS/BUMN
(16). Bidang Perlindungan Konsumen
(17). Bidang Hubungan Antar Agama
(18). Bidang Hubungan Antar Lembaga Ormas dan LSM
(19). Bidang Advokasi Hukum dan Pengawasan Peradilan
(20) . Bidang Hubungan Antar Lembaga Politik
(21). Bidang Pertambangan dan Energi
(22). Bidang Industri Kepariwisataan
(23). Bidang Organisasi dan Kaderisasi

Pasal 12
(2) Susunan Pimpinan Komisariat DPP, DPW, DPD, DPC, Ranting terdiri atas :
1. Satu orang Ketua
2. Dua orang Wakil Ketua
3. Satu orang Sekretaris
4. Satu orang Wakil Sekretaris
5. Satu orang Bendahara
6. Satu orang Wakil Bendahara.
Pasal 13
(1) Persyaratan Pengurus Organisasi adalah :
1. Anggota Biasa, harus menunjukkan bukti diri yang syah sebagai Putera-Puteri Banten.
2. Memiliki sikap kepedulian yang tinggi terhadap Organisasi
3. Mampu memberikan motivasi
4. Memiliki kemampuan berpikir strategis
5. Memiliki visi dan misi serta orientasi ke depan
6. Mampu bekerja secara kolektif serta mampu mengembangkan fungsi dan peran Aliansi Generasi
Rakyat Indonesia “ Bersatu “
7. Mandiri
8. Tidak sedang menjalani perkara pidana dan perbuatan yang melawan hukum atau bagi mereka
yang pada saat duduk didalam pimpinan organisasi lainya pernah dihukum oleh pengadilan, maka
yang bersangkutan tidak dapat lagi duduk pada pimpinan organisasi Aliansi Generasi Rakyat
Indonesia “ Bersatu “ di semua tingkatan, maupun pada Dewan Paripurna
9. Dapat meluangkan waktu dan sanggup bekerja aktif dalam menjalankan tugas Organisasi.
(2) Persyaratan menjadi Ketua Umum Pimpinan Pusat, Ketua Pimpinan Provisni, Pimpinan Kota/Kabupaten
tidak boleh merangkap jabatan baik secara vertikal dalam organisasi Aliansi Generasi Rakyat Indonesia
“ Bersatu “ maupun secara horizontal dengan organisasi sejenis

Pasal 14
(1) Lowongan antar waktu Personalia Pimpinan terjadi karena :
1. Meninggal dunia
2. Atas permintaan sendiri
3. Diberhentikan
(2) Kewenangan pemberhentian Personalia Pimpinan sebagaimana dimaksud ayat 1 huruf (b) dan (c)
diatur sebagai berikut :
1. Untuk Pimpinan Pusat dilakukan oleh Rapat Pimpinan
2. Untuk Pimpinan Wilayah dilakukan oleh Pimpinan Pusat berdasarkan usuian Pimpinan Organisasi
sesuai tingkatannya
3. Untuk pimpinan Daerah dilakukan oleh Pimpinan Wilayah berdasarkan usulan Pimpinan
Organisasi sesuai tingkatannya
4. Untuk Pimpinan Cabang dilakukan oleh Pimpinan Daerah berdasarkan usulan Pimpinan
Organisasi sesuai tingkatannya
5. Untuk Pimpinan Ranting dilakukan oleh Pimpinan Cabang berdasarkan usuian Pimpinan
Organisasi sesuai tingkatannya.
(3) Anggota Pimpinan yang diberhentikan pelaksanaannya diatur dalam Peraturan Organisasi.

Pasal 15
(1) Pengisian lowongan antar waktu Personalia Pimpinan Pusat disahkan oleh RAPIM
(2) Calon-calon diajukan berdasarkan hasil Rapat Pleno Pimpinan Pusat untuk dikonsultasikan dan
mendapat persetujuan Dewan Paripurna Nasional
(3) Sebelum diadakan Rapat Pimpinan, calon-calon sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dapat mengisi
lowongan tersebut sebagai pejabat sementara.

Pasal 16
Pengisian lowongan antar waktu Personalia Pimpinan Wilayah disahkan oleh Pimpinan Pusat berdasarkan
usulan Pimpinan Wilayah.
Pasal 17
Pengisian lowongan antar waktu Personalia Pimpinan Daerah disahkan oleh Pimpinan Wilayah berdasarkan
usulan Pimpinan Daerah.
Pasal 18
Pengisian lowongan antar waktu Personalia Pimpinan Cabang disahkan oleh Pimpinan Daerah berdasarkan
usulan Pimpinan Cabang.
Pasal 19
Pengisian lowongan antar waktu Personalia Pimpinan Ranting disahkan oleh Pimpinan Cabang
berdasarkan usulan Pimpinan Ranting.
Pasal 20
Masa jabatan penggantian antar waktu berakhir pada masa jabatan yang digantikannya berakhir.

Pasal 21
Ketentuan lain mengenai pengisian lowongan antar waktu Pimpinan diatur lebih lanjut dalam Peraturan
Organisasi.
BAB VI
PEMBATASAN WAKTU MASA JABATAN SEBAGAI KETUA UMUM,
KETUA PIMPINAN WILAYAH, KETUA PIMPINAN DAERAH, KETUA PIMPINAN CABANG,
KETUA PIMPINAN RANTING
Pasal 22
Masa jabatan sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat (4) Tahun, Ketua Pimpinan Wilayah (3) Tahun, Ketua
Pimpinan Daerah (2) Tahun, Ketua Pimpinan Cabang (1) Tahun, Ketua Pimpinan Ranting (1) Tahun,
dibatasi maksimal (2) periode, sesudahnya tidak dapat diangkat untuk masa jabatan berikutnya.

BAB VII
SUSUNAN, FUNGSI, WEWENANG
DAN KEWAJIBAN LEMBAGA
Pasal 23
(1) Lembaga-lembaga terdiri tingkat pusat sampai dengan Ranting terdiri dari Lembaga :
(1) Bidang Idiologi dan Politik
(2) Bidang Pengawasan Agria/Pertanahan
(3). Bidang Ekonomi
(4) Bidang Seni, Sosial dan Budaya
(5) Bidang Media dan Publikasi
(6) Bidang Pertahanan dan Bela Negara
(7) Bidang Ketenagakerjaan Dalam dan Luar Negeri
(8) Bidang Pengawasan Perpajakan.
(9). Bidang Pendidikan dan Kesehatan
(10) Bidang Pengawasan Otonomi Daerah
(11). Bidang Pengawasan Pembangunan Sipil/Militer.
(12). Bidang Pertanian dan Ketahanan Pangan
(13). Bidang Kelautan dan Kehutanan
(14). Bidang Perikanan dan Peternakan
(15). Bidang Investasi PMD/PMA/BUMS/BUMN
(16). Bidang Perlindungan Konsumen
(17). Bidang Hubungan Antar Agama
(18). Bidang Hubungan Antar Lembaga Ormas dan LSM
(19). Bidang Advokasi Hukum dan Pengawasan Peradilan
(20) . Bidang Hubungan Antar Lembaga Politik
(21). Bidang Pertambangan dan Energi
(22). Bidang Industri Kepariwisataan
(23). Bidang Organisasi dan Kaderisasi
(2) Lembaga yang dimaksud pada ayat 1 pasal 23 sekurang-kurangnya terbentuk 1 lembaga
(3) Ketentuan mengenai tata cara, susunan pengurus dan pendirian lembaga diatur lebih lanjut dalam peraturan
organisasi.
Pasal 24
Susunan Pimpinan Aliansi Generasi Rakyat Indonesia “ Bersatu “ disebut KORPS BHADRIKA terdiri atas :
1. Ditingkat Pusat dipimpin oleh Komandan KORPS BHADRIKA AGRI BERSATU (MARKAS BESAR KORPS
BHADRIKA AGRI) yang secara ex-officio dijabat oleh Ketua Umum (PP) Aliansi Generasi Rakyat Indonesia
“ Bersatu “
2. Ditingkat Provinsi dipimpin oleh Komandan KORPS RESIMEN BHADRIKA AGRI BERSATU (MARKAS
WILAYAH KOPRS RESIMEN BHADRIKA AGRI) yang secara ex-officio dijabat oleh Ketua (PW). Aliansi
Generasi Rakyat Indonesia “ Bersatu “
3. Ditingkat Daerah dipimpin oleh Komandan KORPS DISTRIK BHADRIKA AGRI BERSATU (MARKAS DAERAH
KOPRS DISTRIK BHADRIKA AGRI) yang secara ex-officio dijabat oleh Ketua (PD) Aliansi Generasi Rakyat
Indonesia “ Bersatu “
4. Ditingkat Cabang dipimpin oleh Komandan KORPS RAYON BHADRIKA AGRI BERSATU yang secara ex-officio
dijabat oleh Ketua Cabang. Aliansi Generasi Rakyat Indonesia “ Bersatu “
5. Ditingkat Ranting dipimpin oleh Komandan KORPS BATALYON BHADRIKA AGRI BERSATU yang
secara ex-officio dijabat oleh Ketua Ranting Aliansi Generasi Rakyat Indonesia “ Bersatu “

Pasal 25
(1) Pimpinan Lembaga-lembaga pada setiap tingkatan Organisasi adalah Badan Pelaksana Program Kerja
Organisasi yang bersifat kolektif.
(2) Pimpinan Lembaga-lembaga berwenang menyusun rencana kerja lembaga sesuai dengan Anggaran Dasar,
Anggaran Rumah Tangga dan Keputusan-keputusan Organisasi.
(3) Pimpinan Lembaga-lembaga berkewajiban :
1. Menghimpun dan mendayagunakan potensi Anggota dalam Iingkup kerjanya
2. Memberikan pertanggungjawaban kepada pimpinan Organisasi sesuai tingkatannya.
(4) Ketentuan lain tentang Lembaga-lembaga diatur Iebih lanjut dalam Peraturan Organisasi.

BAB VIII
SUSUNAN, KEDUDUKAN, FUNGSI, WEWENANG
DEWAN PEMBINA DAN DEWAN PARIPURNA
Pasal 26
(1) Susunan Dewan Pembina Pusat ditetapkan oleh Musyawarah Nasional terdiri dari :
1. Ketua : Panglima TNI
2. Ketua Harian : Ketua Umum DPP AGRI “ BERSATU ”
3. Anggota-Anggota : KAPOLRI, KASAD, KASAL, KASAU.

(2) Susunan Dewan Pembina Provinsi ditetapkan oleh Musyawarah Wilayah terdiri dari :
1. Ketua : PANGDAM/DANREM
2. Wakil Ketua : KAPOLDA
3. Ketua Harian : Ketua PW. AGRI “ BERSATU “
4. Anggota-anggota : Dansat/Ka. TNl AD, AL, AU dan POLRI di Daerah Tingkat I.
(3) Susunan Dewan Pembina Kota/Kabupaten ditetapkan oleh Musyawarah Daerah yang terdiri atas
1. Ketua : DANDIM
2. Ketua Harian : Ketua Pd. AGRI “BERSATU”
3. Anggota-anggota : Dansat/Ka. TNI,AD,AL,AU dan POLRI Daerah Tingkat II.
(4) Susunan Dewan Pembina Cabang/Ranting ditetapkan oleh Musyawarah Kecamatan yang terdiri atas
1. Ketua : DANRAMIL
2. Ketua Harian : Ketua PK AGRI “ BERSATU “
3. Anggota-anggota : Dansat/Ka, TNI, AD, AL, AU dan POLRI tingkat Camat

Pasal 27
(1) Susunan Dewan Paripurna Nasional terdiri dari :
1. Ketua
2. Wakil Ketua
3. Sekretaris
4. Anggota-anggota.
(2) Susunan Dewan Paripurna Provinsi terdiri dari :
1. Ketua
2. Wakil Ketua
3. Sekretaris
4. Anggota-anggota.
(3) Susunan Dewan Paripurna Daerah terdiri dari :
1. Ketua
2. Sekretaris
3. Anggota-anggota.
(4) Susunan Dewan Paripurna Kecamatan/Kelurahan terdiri dari :
1. Ketua
2. Sekretaris
3. Anggota-anggota.
Pasal 28
(1) Dewan Pembina pada setiap tingkatan merupakan Badan yang berfungsi untuk membina,
memberikan arahan, petunjuk, saran kepada pimpinan organisasi dalam menjalankan dan
mengendalikan segala kegiatan dari usaha organisasi.
(2) Dewan Pembina setiap tingkatan dalam menjalankan fungsinya mengambil langkah-Iangkah
kebijaksanaan berazaskan musyawarah mufakat anggota – anggotanya sehingga mencerminkan azas
kebersamaan.
Pasal 29
(1) Dewan Paripurna pada setiap tingkatan merupakan Badan yang berfungsi untuk membantu dan
mengawasi Pimpinan Organisasi dalam pelaksanaan Program Kerja Organisasi.
(2) Keanggotaan Dewan Paripurna terdiri dari Tokoh Putera-Puteri TNI/POLRI dan Veteran RI dan/atau
Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat yang memiliki kemampuan, kemauan, dedikasi terhadap Organisasi
Aliansi Generasi Rakyat Indonesia “ Bersatu “.

(3) Dewan Paripurna memiliki wewenang mengundang Pimpinan Organisasi sesuai dengan
tingkatannya untuk meminta laporan atas pelaksanaan Program Kerja Organisasi.
BAB IX
MUSYAWARAH DAN RAPAT-RAPAT
Pasal 30
(1) Musyawarah Nasional dihadiri oleh :
1. Unsur Dewan Pembina Pusat
2. Unsur Dewan Paripurna Nasional
3. Pimpinan Pusat
4. Unsur Pimpinan Wilayah
5. Unsur Pimpinan Daerah
6. Unsur Pimpinan Cabang
(2) Rincian peserta Musyawarah Nasional diatur oleh Pimpinan Pusat
(3) Peserta MUNASLUB sama dengan sebagaimana dimaksud ayat (1)
(4) Pimpinan Musyawarah Nasional dipilih oleh dan dari peserta Musyawarah Nasional
(5) Sebelum Pimpinan Musyawarah Nasional dipilih, Pimpinan Pusat bertindak sebagai Pimpinan
Sementara.
Pasal 31
(1) Rapat Pimpinan dihadiri oleh :
1. Unsur Dewan Pembina tingkat pusat
2. Unsur Dewan Paripurna Nasional tingkat pusat
3. Pimpinan Pusat
4. Unsur Pimpinan Provinsi/Daerah Kota/Kabupaten/Kecamatan
(2) Rincian peserta Rapat Pimpinan diatur oieh Pimpinan Pusat.

Pasal 32
(1) Musyawarah Wilayah dihadiri oleh :
1. Unsur Pimpinan Pusat
2. Unsur Dewan Pembina Wilayah
3. Unsur Dewan Paripurna Daerah
4. Pimpinan Wilayah
5. Unsur Pimpinan Daerah dan Cabang.
(2) Rincian peserta Musyawarah Wilayah Provinsi diatur oleh Pimpinan Wilayah dan Pimpinan Daerah
(3) Pimpinan Musyawarah Wilayah Provinsi dipilih oleh dan dari Peserta Musyawarah Wilayah
(4) Sebelum Pimpinan Musyawarah Wilayah terpilih, Pimpinan Wilayah bertindak sebagai Pimpinan
Sementara.
Pasal 33
(1) Musyawarah Daerah dihadiri oleh :
1. Unsur Pimpinan Pusat
2. Unsur Dewan Pembina Wilayah
3. Unsur Dewan Paripurna Daerah
4. Pimpinan Daerah
5. Unsur Pimpinan Daerah dan Cabang.
(2) Rincian peserta Musyawarah Daerah Kota/Kabupaten diatur oleh Pimpinan Wilayah dan Pimpinan
Daerah
(3) Pimpinan Musyawarah Daerah Kota/Kabupaten dipilih oleh dan dari Peserta Musyawarah Daerah
(4) Sebelum Pimpinan Musyawarah Daerah Kota/Kabupatwen terpilih, Pimpinan Daerah bertindak sebagai
Pimpinan Sementara.
Pasal 34

(1) Musyawarah Cabang tingkat Kecamatan dihadiri oleh :


1. Unsur Pimpinan Cabang
2. Unsur Dewan Pembina Cabang tingkat Kecamatan
3. Unsur Dewan Paripurna Cabang tingkat Kecamatan
4. Pimpinan Cabang
5. Pimpinan Ranting
(2) Rincian peserta Musyawarah Cabang diatur oleh Pimpinan Cabang
(3) Pimpinan Musyawarah Cabang dipilih oleh dan dari Peserta Musyawarah Cabang
(4) Sebelum Pimpinan Musyawarah Cabang terpilih Pimpinan Cabang bertindak sebagai Pimpinan
Sementara.
Pasal 35
(1) Musyawarah Ranting dihadiri oleh :
1. Unsur Pimpinan Cabang
2. Unsur Dewan Pembina Ranting
3. Unsur Dewan Paripurna Ranting
4. Pimpinan Ranting
5. Unsur Pimpinan Ranting.
(2) Rincian peserta Musyawarah Ranting diatur oleh Pimpinan Ranting
(3) Pimpinan Musyawarah Ranting dipilih oleh dan dari Peserta Musyawarah Ranting
(4) Sebelum Pimpinan Musyawarah Ranting terpilih Pimpinan Ranting bertindak sebagai Pimpinan
Sementara.
Pasal 36
(1) Rapat Kerja Nasional dihadiri oleh :
1. Unsur Dewan Pembina Pusat
2. Unsur Dewan Paripurna Nasional
3. Pimpinan Pusat
4. Unsur Pimpinan Provinsi
5. Unsur Pimpinan Kota/Kabupaten
6. Unsur Pimpinan Kecamatan
(2) Rincian peserta Rapat Kerja Nasional diatur oleh Pimpinan Pusat.

Pasal 37
(1) Rapat Kerja Wilayah dihadiri oleh :
1. Unsur Dewan Pembina Wilayah
2. Unsur Pimpinan Pusat
3. Unsur Dewan Paripuma Daerah
4. Pimpinan Daerah Kota/Kabupaten
5. Unsur Pimpinan Kecamatan.
(2) Rincian peserta Rapat Kerja Wilayah Provinsi diatur oleh Pimpinan Wilayah.

Pasal 38
(1) Rapat Kerja Daerah Kota/Kabupaten dihadiri oleh :
1. Unsur Dewan Pembina Daerah
2. Unsur Pimpinan Wilayah
3. Unsur Dewan Paripuma Daerah
4. Pimpinan Daerah Kota/Kabupaten
5. Unsur Pimpinan Kecamatan.
(2) Rincian peserta Rapat Kerja Daerah Kota/Kabupaten diatur oleh Pimpinan Daerah.

Pasal 39
(1) Rapat Kerja Cabag tingkat Kecamatan dihadiri oleh :
1. Unsur Dewan Pembina Kecamatan
2. Unsur Pimpinan Kecamatan
3. Unsur Dewan Paripuma Kecamatan
4. Pimpinan Kecamatan
5. Unsur Pimpinan Kecamatan.
(2) Rincian peserta Rapat Kerja Kecamatan diatur oleh Pimpinan Ketua Cabang Sidang.

Pasal 40
(1) Rapat Kerja Ranting Kelurahan/Desa dihadiri oleh :
1. Unsur Dewan Pembina Ranting Kelurahan/Desa
2. Unsur Pimpinan Ranting Kelurahan/Desa
3. Unsur Dewan Paripuma Ranting Kelurahan/Desa
4. Pimpinan Cabang
5. Unsur Pimpinan Ranting.
(2) Rincian peserta Rapat Kerja Ranting Kelurahan/Desa diatur oleh Pimpinan Ketua Ranting Sidang.

BAB X
HAK BICARA DAN HAK SUARA
Pasal 41
(1) Peserta mempunyai hak bicara dan hak suara
(2) Hak suara dalam hal pemilihan Pimpinan Munas dan Pimpinan Organisasi diatur dalam peraturan
tersendiri yang disahkan dalam forum Musyawarah sebagaimana dimaksud BAB X.

BAB XI
PEMILIHAN PIMPINAN ORGANISASI DAN
PEMBENTUKAN FORMATUR
Pasal 42
(1) Pemilihan Ketua Umum/Ketua di setiap tingkat Pimpinan Aliansi Generasi Rakyat Indonesia “
Bersatu “ dilakukan melalui pemilihan Iangsung oleh peserta yang diatur dalam tata tertib musyawarah
(2) Ketua Umum/Ketua terpilih sekaligus sebagai ketua formatur didampingi anggota formatur untuk
menyusun komposisi Personalia dan Pimpinan Aliansi Generasi Rakyat Indonesia “ Bersatu “
(3) Formatur terdiri dari :
1. Seorang Ketua
2. Seorang sekertaris
3. Beberapa orang anggota.
BAB XII
PENGGUNAAN NAMA
KOMANDO ALIANSI GENERASI RAKYAT INDONESIA “BERSATU”
Pasal 43
(1) Penggunaan identitas dan nama Aliansi Generasi Rakyat Indonesia “ Bersatu “ untuk
maksud apapun oleh suatu Badan atau oleh perorangan hanya dibenarkan berdasarkan
persetujuan Pimpinan Pusat
(2) Penggunaan identitas dan papan nama Aliansi Generasi Rakyat Indonesia “ Bersatu “ untuk setiap
tingkatan disebut :
1. Pimpinan Pusat : Markas Besar Komando AGRI Bersatu
2. Pimpinan Provinsi : Markas Wilayah Resimen Komando AGRI Bersatu
3. Pimpinan Kota/Kab : Markas Daerah Distrik Komando AGRI Bersatu
4. Pimpinan Cabang : Markas Cabang Rayon Komando AGRI Bersatu
5. Pimpinan Ranting : Markas Ranting Bataliyon AGRI Bersatu
5. Pimpinan Komisariat : Komisariat Komando AGRI Bersatu

BAB XIII
SUMPAH, IKRAR DAN MOTTO PERJUANGAN
Pasal 44
Sumpah Prasetya Aliansi Generasi Rakyat Indonesia Bersatu seperti yang dimaksud dalam Anggaran Dasar
pada Bab V pasal 9 selengkapnya berbunyi :
Kami Komando Alaiansi Generasi Rakyat Indonesia “ Bersatu “ adalah :
1). Pengawal dan penerus cita-cita Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
2). Senantia menjunjung tinggi dan menghayati kode kehormatan Komando Aliansi Generasi Rakyat
Indonesia ‘ Bersatu “.setia dan bertanggungjawab dalam setiap pertahanan keamanan.
3). Tetap menamkan semangat patriotisme dalam jiwa dan senantiasa menjaga citra serta kehormatan
Komando Aliansi Generasi Rakyat Indonesia ‘ Bersatu “.
4). Merupakan bagian integral dari generasi muda Indonesia yang dinamis dan creative, berwatak kesatria.
5). Pengabdi yang gagah berani dan berpegang teguh pada Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 yang
merupakan dasar dan falsafah hidup bangsa Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pasal 45
Ikrar Komando Aliansi Generasi Rakyat Indonesia Bersatu, berbunyi sebagai berikut :
1. Kami Komando Aliansi Generasi Rakyat Indonesia Bersatu , Tetap menjungjung tinggi kehormatan
bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Undang-undang Dasar Tahun 1945.
2. Kami Komando Aliansi Generasi Rakyat Indonesia Bersatu, Menjadikan semangat dan patriotism
Proklamasi 17 Agustus 1945 sebagai bagian landasan jiwa raga dan langkah kami untuk mengamankan
Pancasila dan Undang-undang Dasar Tahun 1945 dari berbagai rongrongan demi tetap tegaknya
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3. Kami Komando Aliansi Generasi Rakyat Indonesia Bersatu, adalah pengaman proses pewarisan nilai-
nilai luhur para pejuang dan pendiri bangsa Negara Kesatuan Republik Indonesia.
4. Kami Komando Aliansi Generasi Rakyat Indonesia Bersatu, menjadikan semangat dan patriotism
Proklamasi 17 Agustus 1945, sebagai bekal mental dalam meningkatkan kualitas peran dan fungsi untuk
siap menerima dan melaksanakan estafet kepemimpinan sebagai proses regenerasi anak bangsa.
5. Kami Komando Aliansi Generasi Rakyat Indonesia Bersatu, tetap menjadi pelopor dan garda terdepan
dalam menggalang persatuan dan kesatuan bangsa, agar tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Pasal 46
Motto Perjuangan Kami Komando Aliansi Generasi Rakyat Indonesia Bersatu,
Adalah : CORSA DHARMA BHADRIKA
Yang berarti : PENGADIAN BERSAMA DENGAN GAGAH BERANI
Yang berarti pula : PENGABDI YANG GAGAH BERANI

Pasal 47
Tata cara penggunaan Sumpah Prasetya, Ikrar dan Motto Perjuangan diatur Iebih lanjut dalam Peraturan
Organisasi
BAB XIV
ATRIBUT
Pasal 48
Atribut Organisasi ALIANSI GENERASI RAKYAT INDONESIA “BERSATU” sebagaimana dimaksud dalam
Anggaran Dasar pada Bab VI pasal 10 terdiri atas : Panji-panji, Bendera, Lambang, Lencana, Seragam,
Hymne dan Mars Organisasi.
Pasal 49
(1) Panji-panji ALIANSI GENERASI RAKYAT INDONESIA “BERSATU” dengan bentuk ukuran sebagai
berikut :
1. Bentuk : Empat Persegi Panjang
2. Ukuran : Panjang 117 cm x lebar 85 cm
3. Warna : Dasar Merah Putih.

Di tengah-tengah segi lima terletak tulisan “ Aliansi Generasi Rakyat Indonesia “ Bersatu ” bersama
kuning emas yang dilingkari tali/Iambang bergaris tengah 42 cm, dilingkari oleh 22 butir padi dan kapas
12 buah, diujungnya terdapat bersudut lima.
Pada tangkai bawah padi dan kapas, terdapat pita hijau yang mengikat kedua tangkai tersebut berukuran
lebar 4 cm.
Didalam pita hijau terdapat tulisan * CORSA DHARMA BHADRIKA” yang berwarna kuning emas, lebar
2 cm dan tinggi 4cm Sekeliling Panji diberi rumbai berwarna kuning emas ukuran 6 cm.

(2) Tiap Panji berukuran tinggi 2,5 m, garis tengah 4 cm di ujung tiang terdapat bintang bersudut lima, logam
kuning emas dengan garis tengah 15 cm, pada bagian tengahnya tebal 5 cm dan kelima ujung bintang
berbentuk runcing dan tajam.
(3) Arti Panji-panji Aliansi Generasi Rakyat Indonesia “ Bersatu “ :
1. Segi lima terletak di tengah melambangkan Pancasila
2. Warna merah berarti berani, luhur, dinamis dan kreatif menuju kemenangan / kejayaan
3. Bintang bersudut lima berarti keluhuran jiwa dan cita-cita
4. Tulisan AGRI ‘ BERSATU “ singkatan dari Aliansi Generasi Rakyat Indonesia “ Bersatu “
5. Tali lambing warna putih berarti ikatan persaudaraan yang akrab, senasib dan sepenanggungan
6. Padi dan kapas berarti masyarakat yang adil dan makmur
7. Butir padi 17 dan kapas 8 buah melambangkan bahwa, AGRI mencintai tanah air yang
diproklamirkan pada Tanggal 17 Agustus 1945.

Pasal 50
Bendera KOMANDO ALIANSI GENERASI RAKYAT INDONESIA ‘ BERSATU ‘ mempunyai bentuk warna
dan isi yang sama dengan panji-panji tanpa jumbal/kuncir-kuncir dan ukuran 2 (dua) berbanding 1 (satu).
Pasal 51
Lambang KOMANDO ALIANSI GENERASI RAKYAT INDONESIA ‘ BERSATU ‘ adalah :
1. Segi Lima
2. Tulisan AGRI ‘ BERSATU ‘dilingkari tali/tambang, kemudian dilingkari padi dan kapas di kiri dan kanan
22 butir dan 12 buah
3. Diatasnya terdapat bintang bersudut lima
4. Pada pita hijau terdapat tulisan : “ CORSA DHARMA BHADRIKA ” .

Pasal 52
Lencana KOMANDO INDONESIA BARISAN RAKYAT BANTEN adalah tanda Organisasi yang
menggambarkan bentuk dan isi lambang, dibuat dari bahan logam warna kuning emas bergaris tengah 22
mm.
Pasal 53
KOMANDO ALIANSI GENERASI RAKYAT INDONESIA ‘ BERSATU ‘ mempunyai Seragam Organisasi.

Pasal 54
• KOMANDO ALIANSI GENERASI RAKYAT INDONESIA ‘ BERSATU ‘ mempunyai Hymne dan Mars
• Hymne KOMANDO ALIANSI GENERASI RAKYAT INDONESIA ‘ BERSATU ‘ adalah sebagaimana
Lampiran 1, dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan Anggaran Rumah Tangga ini
• Mars KOMANDO ALIANSI GENERASI RAKYAT INDONESIA ‘ BERSATU ‘ adalah sebagaimana
Lampiran 2 dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan Anggaran Rumah Tangga ini

Pasal 55
Tata cara penggunaan Atribut Organisasi diatur Iebih lanjut dalam Peraturan oganisasi

BAB XV
KEUANGAN
Pasal 56
(1) Iuran Anggota terdiri dari :
1. Uang pangkal
2. luran Anggota.
(1) Jumlah dan mekanisme pengumpulan uang pangkal dan iuran ditentukan dalam Peraturan
Organisasi
(3) Hal-hal yang.menyangkut pemasukan dan pengeluaran keuangan dipertanggungjawabkan dalam
forum yang akan ditentukan dalam Peraturan Organisasi
(4) Khusus dalam penyelenggaraan musyawarah-musyawarah di setiap
tingkatan semua pemasukan dan pengeluaran keuangan harus dipertanggungjawabkan kepada
Pimpinan Organisasi melalui verifikasi.

BAB XVI
PENYEMPURNAAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 57
Penyempurnaan Anggaran Rumah Tangga organisasi dapat dilakukan melalui Musyawarah Nasional
BAB XVII
PENUTUP
Pasal 58
(1) Hal-hal yang belum ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga diatur dalam Peraturan tersendiri oleh
Pimpinan Pusat
(2) Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

DITETAPKAN DI :B A N T E N
PADA TANGGAL : 23 FEBRUARI 202I
__________________________________________________

DEWAN PENDIRI
ALIANSI GENERASI RAKYAT INDONESIA “ BERSATU “
Ketua merangkap Anggota

HM. TAUFIK QUROMAN, SH. MH

Wakil Ketua merangkap Anggota Wakil Ketua merangkap Anggota

NANA SURYANA ARDI SUMIRAT, S.SOS

Sekretaris merangkap Anggota Bendahara merangkap Anggota,

IRGI MAULANA PUTRA (C).SH PLISTHA SALSABILA TASYA (C).SH

Wakil Ketua merangkap Anggota

LAKSMA (PURN).TNI.AL. DR. H. DIDIN ZAENAL ABIDIN, S.SOS. MM

Sekretaris merangkap Anggota

RUKASIH

Anggota Anggota Anggota

KAMALUDIN AMRULLAH BS IR. ANSORIE


TUGAS-TUGAS CONFIDENTIAL
PENGURUS DEWAN PIMPINAN PUSAT
ALIANSI GENERASI RAKYAT INDONESIA BERSATU

LANDASAN a). Undang –Undang Dasar NKRI – Th 1945 dan amandemennya yang up to
date dan dinyatakan resmi berlaku.
b). Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2013 tentang
Organisasi Kemasyarakatan.
c). Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Aliansi Generasi Rakyat
Indonesia Bersatu.
d). Visi dan Misi Organisasi.

SASARAN 1). Membangun Organisasi AGRI Bersatu yang accountable, kredible dan
berkinerja baik serta mampu memberikan sumbangsih yang berarti untuk
kemajuan bangsa dan negara Republik Indonesia.
2). Secara bertahap, mampu mewujudkan AGRI Bersatu sebagai Center Of
refferencies di Indonesia dalam bidang Bela Negara dan Business
affairnya.
3). Meningkatkan hubungan kemitraan dan kerja sama dengan Pemerintah
dan para pemangku kepentingan lainnya khususnya dalam bidang-bidang
sebagaimana tertuang dalam AD/ART.
4). Meningkatkan hubungan kerja sama yang harmonis dan
berkesinambungan dengan Pengurus Wilayah Provinsi, Pengurus Daerah
(Kota/Kabupaten, Pengurus Cabang (Kecamatan) dan Pengurus Ranting
(Kelurahan/Desa) dan Assosiasi lainnya.
5). Meningkatkan kualitas/mutu SDM dan Organisasi dalam rangka
meningkatkan pelayanan dan kemampuan bersaing yang sehat dan
beretika.
6). Melaksanakan tertib Administrasi dan Keuangan dalam organisasi.
7). Melaksanakan/mempersiapkan Pelaksanaan Kegiatan organisasi yang
berkelanjutan, dengan pembentukan kepengurusan ditiap-tiap Provinsi,
Kota/Kabupaten, Kecamatan, Kelurahan/Desa.
8) Mempersiapkan pembentukan Tim Sukses Pemenangan Kandidat
Presiden RI dan Wakil Presiden RI (H. ANIES RASYID BASWEDAN, SE,
M.PP, Ph. D dan Jendral TNI. (Purn). Gatot Nurmantyo)
9). Membentuk jaringan kerja dan dukungan politik dari berbagai elemen dan
komponen putra bangsa baik yang berada didalam negeri atau yang
berada diluar negeri.
10). Mempersiapkan Munas,
TUGAS POKOK DAN FUNGSI
SERTA WEWENANG DAN TANGGUNGJAWAB
UNSUR KOMPOSISI PERSONALIA DAN PIMPINAN
DEWAN PENDIRI, DEWAN PIMPINAN PUSAT, DEWAN PIMPINAN WILAYAH, DEWAN PIMPINAN
DAERAH, DEWAN PIMPINAN CABANG DAN DEWAN PIMPINAN RANTING
ALIANSI GENERASI RAKYAT INDONESIA “ BERSATU “

01 DEWAN PENDIRI Menggariskan Kebijakan Umum serta mengangkat personalia Pengurus,


Pengawas, dan Dewan Pakar, dengan memperhatikan masukan dari Rapat
Anggota. Menetapkan dan mengesahkan perubahan Anggaran Dasar.
Mengesahkan Anggaran Rumah Tangga beserta perubahannya.
02 DEWAN PELINDUNG a) Memberikan perlindungan, pengayoman pada AGRI dengan tingkatan masing-
masing dan berkewajiban melindungi setiap anggota organisasi serta
bertanggungjawab atas keamanan jalannya organisasi.
b) Memberikan dorongan, saran-saran dan bantuan moril maupun materiil.
c) Ex Officio
03 DEWAN PENYANTUN a). Donator tetap yang memiliki komitmen memajukan AGRI dan masyarakat.
b). Dewan Penyantun harus dimintai kesediannya.
04 DEWAN PEMBINA 1). Pembina dapat memberikan masukkan untuk kepentingan organisasi diminta
atau pun tidak diminta kepada pengurus demi untuk kemajuan Organisasi.
2). Masukkan-masukkan bisa secara tertulis maupun lesan tetapi terdokumentasi
dengan baik sehingga akan terwujud alur proses pengembangan organisasi
yang terarah.
3). Dewan Pembina sebanyak-banyaknya 15 (lima belas) orang untuk memberikan
nasehat ke dalam organisasi
4). Yang dapa diangkat sebagai Dewan Pembina adalah seseorang yang
dikatakan sebagai Pendiri/Penggerak berdirinya organisasi dan dinilai
memiliki dedikasi yang tinggi untuk mencapai maksud dan tujuan Organisasi.
5). Dewan Pembina mempunyai hak dan wewenang bertindak untuk dan atas
nama Organisasi
6). Dewan Pembina memiliki kekuasaan tertinggi untuk memberikan keputusan
dalam perubahan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Organisasi
7). Dewan Pembina tidak boleh merangkap jabatan menjadi Dewan Pengurus
dan/atau Dewan Penasehat
8). Dewan Pembina berhak menentukan dan/atau mengambil kebijakan umum
Organisasi 10). Dewan Pembina berhak melakukan pembagian tugas dan
wewenang setiap pengurus dan anggota dengan musyawarah mufakat
9). Dewan Pembina berhak memberikan masukan dan pertimbangan kepada
Dewan Pengurus
10). Dewan Pembina bertanggung jawab melaksanakan Rapat Tahunan,
Pembinaan/Pelatihan kepada Pengurus dan Anggota Oranisasi
11). Dewan Pembina berhak meminta pertanggung jawaban dan laporan berkala
dari Dewan Pengurus atas kegiatan-kegiatan, termasuk didalamnya dan tidak
terbatas pada laporan keuangan dan laporan kegiatan yang dilaksanakan oleh
organisas.

05 DEWAN PENASIHAT Dewan Penasehat berfungsi membantu memelihara martabat dan kehormatan
anggota dan berwenang memberikan saran, nasehat, atau pertimbangan kepada
Badan Pengurus baik diminta atau tidak. Dewan Penasehat sebanyak-banyaknya
terdiri dari 7 (tujuh) orang untuk memberikan nasehat ke dalam organisasi.
1). Yang dapat diangkat menjadi Dewan Penasehat adalah seseorang yang
dikatakan sebagai pendiri/penggerak berdirinya organisasi dan dinilai
memiliki dedikasi yang tinggi untuk mencapai maksud dan tujuan organisasi
2). Dewan Penasehat mempunyai hak dan wewenang bertindak untuk dan atas
nama organisasi
3). Dewan Penasehat tidak boleh merangkap jabatan menjadi Dewan Pengurus
dan/atau Dewan Pembina
4). Dewan Penasehat berhak menentukan dan/atau mengambil kebijakan
umum Organisasi
5). Dewan Penasehat mempunyai kewajiban membina dan membimbing
pimpinan organisasi
6). Dewan Penasehat berhak Memberikan nasehat, petunjuk, bimbingan dan
intervensi yang dianggap perlu atas pengelolaan dan pelaksanaan
organisasi
7). Melakukan pengawasan dan penilaian atas sistem pengendalian,
pengelolaan dan pelaksanaan pada seluruh kegiatan organisasi dan
memberikan saran-saran perbaikannya.
8). Masa jabatan Dewan Penasehat tidak ditentukan lamanya.

06 DEWAN PIMPINAN PUSAT


KETUA UMUM Ketua merupakan Mandataris yang bertanggung jawab atas terselenggaranya
seluruh kegiatan Organisasi.
07 KEWENANGAN Membuat dan mengesahkan seluruh keputusan – keputusan dan kebijakan-
kebijakan organisasi yang bersifat strategis (politis) melalui kesepakatan dalam
Rapat Pengurus Organisasi.
08 TANGGUNGJAWAB Mengkoordinasikan dan mengorganisasikan seluruh penyelenggaraan organisasi
dan program kerjanya dan mempertanggungjawabkan secara internal kepada
Rapat Pengurus Organisasi dan Kongres Pertanggungjawaban Akhir Tahun pada
akhir masa baktinya.
09 TUGAS POKOK 1). Memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan organisasi dalam
pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi
2). Memimpin rapat – rapat pengurus, baik rapat khusus BPH (ketum, sekum,
wasekum, bendum, wabendum, dan ketua-ketua bidang), atau rapat umum
yang diikuti semua unsur pengurus.
3). Mewakili organisasi untuk membuat persetujuan/kesepakatan dengan pihak
lain setelah mendapatkan kesepakatan dalam Rapat Organisasi
4). Mewakili organisasi untuk menghadiri acara tertentu atau agenda lainnya.
5). Bersama-sama Sekretaris Jenderal/wasekum menandatangani surat-surat
yang berhubungan dengan sikap dan kebijakan organisasi, baik bersifat ke
dalam maupun ke luar.
6). Bersama-sama Sekretaris dan Bendahara merancang agenda
mengupayakan pencarian dan penggalian sumber dana bagi aktifitas
operasional dan program organisasi
7). Memelihara keutuhan dan kekompakan seluruh pengurus organisasi
8). Memberikan pokok-pokok pikiran yang merupakan strategi dan kebijakan
Organisasi dalam rangka pelaksanaan program kerja maupun dalam
menyikapi reformasi diseluruh tatanan kehidupan demi pencapaian cita-cita
dan tujuan organisasi.
9). Mengoptimalkan fungsi dan peran ketua-ketua bidang agar tercapainya
efisiensi dan efektivitas kerja organisasi.
10 FUNGSI 1). Merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam pimpinan organisasi
2). Merumuskan kebijakan untuk pengembangan organisasi
3). Mengkoordinasikan kegiatan dan pengembangan organisasi.
4). Bertanggung jawab terhadap seluruh Keputusan Musyawarah dan
melaksanakan program kerja sebaik-baiknya dengan seluruh jajaran
pengurus pusat organisasi
5). Melaksanakan tugas dan tanggung jawab lain yang dipandang perlu menurut
kepentingan dan perkembangan organisasi
11 PARA WAKIL KETUA 6). Dalam melaksanakan tugas bertanggung jawab kepada Kongres Organisasi
1). Membantu pelaksanaan tugas Ketua Umum
2). Menjalankan peran Ketua saat Ketua Umum berhalangan;
3). Wakil Ketua dipilih secara prerogatif oleh Ketua dan bertanggung jawab
kepada Ketua.
4). Mengkoordinasi, Mengawasi, dan Mengevaluasi pada kegiatan yang
diselenggarakan oleh Organisasi.
5). Menghadiri Rapat/Pertemuan baik Internal maupun Eksternal Organisasi
sesuai dengan pembagian tugas dan wewenang yang diberikan atau jika
Ketua berhalangan hadir.
6). Mengontrol surat masuk dan surat keluar serta keuangan Organisasi sesuai
dengan pembagian tugas dan wewenang yang diberikan.
7). Menyelenggarakan atau mengikuti kegiatan kaderisasi dan/atau
pengembangan sumber daya manusia sesuai dengan pembagian tugas dan
wewenang yang diberikan.
8). Bersama Pengurus pada periode berjalan melaksanakan pemilihan calon
pengurus baru.
12 SEKRETARIS JENDERAL
KEWENANGAN Membuat, merumuskan Tata Tertib dan/atau Peraturan Organisasi dan kebijakan
organisasi bersama-sama Para Wakil Ketua dalam bidang administrasi dan
13 TANGGUNGJAWAB penyelenggaraan organisasi.
Mengkoordinasikan seluruh penyelenggaraan roda organisasi bidang administrasi
14 TUGAS POKOK dan tata kerja organisasi dan mempertanggung jawabkan kepada ketua Umum
1). Melaksanakan pengelolaan Administrasi kesekretariatan dan Melakukan
koordinasi antar pengurus dan antar kelembagaan.
2). Bersama Ketua Membuat Surat Keputusan dan Rencana Kerja Organisasi.
3). Bersama Ketua dan Bendahara merupakan Tim Kerja Keuangan (TKK) atau
otorisator keuangan di tubuh pengurus.
3). Merumuskan dan mengusulkan segala peraturan dan ketentuan organisasi di
bidang administrasi dan tata kerja organisasi untuk menjadi kebijakan
organisasi
4). Mengawasi seluruh penyelenggaraan aktifitas organisasi di bidang
administrasi dan tata kerja dan menghadiri rapat-rapat Organisasi dan rapat
–rapat lainnya.
5). Memfasilitasi kebutuhan jaringan kerja internal organisasi antar bidang
6). Menjaga dan memelihara soliditas kepengurusan melalui konsolidasi internal
15 FUNGSI dan menejemen konflik yang representive.
1). Melakukan pengelolaan administrasi kesekretariatan, korespondensi dan
kearsipan.
2). Melakukan pengelolaan inventaris organisasi serta pengadaan kebutuhan
kesekretariatan.
3). Mengkoordinasikan kegiatan antar pengurus dengan pengurus, pengurus
dengan DPW, pengurus dengan pihak luar
4). Membuat laporan periodik kegiatan organisasi
5). Mempersiapkan dan mengkoordinasikan kepanitiaan dan persiapan teknis
lainnya untuk kegiatan organisasi
6). Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Ketua Umum sesuai dengan
kepentingan dan perkembangan organisasi
7). Dalam melaksanakan tugas bertanggung jawab kepada Ketua Umum
16 SEKRETARIS. I
KEWENANGAN
Melaksanakan Tata kelola administrasi dan/atau managemen organisasi baik
dalam kesekretariatan dan pengendalian surat menyurat internal/eksteran dan
melakukan pengawasan seluruh kegiatan dalam kesekretariatan bersama
17 TANGGUNGJAWAB Sekretaris II bersama-sama Sekretaris Jenderal dalam hal kesekretariatan dan
kerumah tanggaan dan bertanggungjawab kepada Sekretaris Jenderal.
18 TUGAS Mengordinasikan seluruh aktivitas kesekretariatan dan tata usaha organisasi dan
mempertanggung jawabkan kepada Sekretaris Jenderal.
1). Mewakili sekretaris Jenderal apabila berhalangan terutama untuk setiap
aktifitas kesekretariatan dan tata kerja organisasi.
2). Bersama Sekretaris Jenderal mengawasi seluruh penyelenggaraan aktifitas
organisasi di bidang administrasi dan tata kerja dan menghadiri rapat-rapat
Organisasi dan rapat lainnya.
3). Membuat risalah dalam setiap pertemuan/rapat-rapat organisasi baik RPO
maupun rapat Umum.
4). Merumuskan, mengusulkan dan mendokumentasikan peraturan dan Data
yang berkaitan dengan atribut dan asset yang tidak bergerak untuk
mendukung kepentingan organisasi baik internal maupun eksternal.
5). Mengusulkan dan memfasilitasi kebutuhan organisasi dalam pengadaan
19 FUNGSI akomodasi, logistik dan travel organisasi.
1). Membantu Sekum melakukan pengelolaan administrasi kesekretariatan,
korespondensi dan kearsipan.
2). Membantu Sekum melakukan pengelolaan inventaris organisasi serta
pengadaan kebutuhan kesekretariatan.
3). Membantu Sekum mengkoordinasikan kegiatan antar pengurus dengan
pengurus, pengurus dengan DPW, pengurus dengan pihak luar
4). Membantu Sekretaris Jenderal membuat laporan periodik kegiatan organisasi
5). Membantu Sekretaris Jenderal mempersiapkan dan mengkoordinasikan
kepanitiaan dan persiapan teknis lainnya untuk kegiatan organisasi
6). Membantu Sekum melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Ketua Umum
sesuai dengan kepentingan dan perkembangan organisasi
7). Dalam melaksanakan tugas bertanggung jawab kepada Ketua Umum
20 SEKRETARIS. II
KEWENANGAN Menyelenggarakan Tata kelola administrasi, computerisasi, pembukuan dan/atau
managemen organisasi baik dalam kesekretariatan dan pengendalian pencatatan
surat menyurat internal/eksteran, terdokumentasi atau terintegrasi dan
21 TANGGUNGJAWAB bertanggung jawab kepada Sekretaris Sekretaris I.
22 TUGAS Mengordinasikan seluruh aktivitas kesekretariatan dan tata usaha organisasi dan
mempertanggung jawabkan kepada Sekretaris I.
1). Mewakili sekretaris Sekretaris I, apabila berhalangan terutama untuk setiap
aktifitas kesekretariatan dan tata kerja organisasi.
2). Bersama Sekretaris I mengawasi seluruh penyelenggaraan aktifitas
organisasi dibidang administrasi dan tata kerja dan menghadiri rapat-rapat
Organisasi dan rapat lainnya.
3). Membuat risalah, Berita Acara, Notulensi dalam setiap pertemuan/rapat-
rapat organisasi baik RPO maupun rapat Umum.
4). Merumuskan, mengusulkan dan mendokumentasikan peraturan dan Data
yang berkaitan dengan atribut dan asset yang tidak bergerak untuk
mendukung kepentingan organisasi baik internal maupun eksternal.
5). Mengusulkan dan memfasilitasi kebutuhan organisasi dalam pengadaan
akomodasi, logistik dan travel organisasi.
23 FUNGSI
1). Membantu Sekum melakukan pengelolaan administrasi kesekretariatan,
korespondensi dan kearsipan.
2). Membantu Sekum melakukan pengelolaan inventaris organisasi serta
pengadaan kebutuhan kesekretariatan.
3). Membantu Sekum mengkoordinasikan kegiatan antar pengurus dengan
pengurus, pengurus dengan DPW, pengurus dengan pihak luar
4). Membantu Sekretaris Jenderal membuat laporan periodik kegiatan
organisasi
5). Membantu Sekretaris Jenderal mempersiapkan dan mengkoordinasikan
kepanitiaan dan persiapan teknis lainnya untuk kegiatan organisasi
6). Membantu Sekum melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Ketua
Umum sesuai dengan kepentingan dan perkembangan organisasi
24 BENDAHARA UMUM 7). Dalam melaksanakan tugas bertanggung jawab kepada Ketua Umum
KEWENANGAN

25 TANGGUNGJAWAB Membuat dan mengesahkan keputusan dan kebijakan organisasi bersama-sama


Ketua dalam hal keuangan dan kekayaan organisasi.
26 TUGAS POKOK Mengkoordinasikan seluruh aktivitas pengolahan keuangan dan kekayaan
organisasi dan memper tanggungjawabkan kepada ketua Umum .
1). Melaksanakan pengelolaan keuangan dan pengadaan kebutuhan barang
organisasi.
2). Mewakili Ketua apabila berhalangan hadir terutama untuk setiap aktivitas di
bidang pengelolahan keuangan organisasi.
3). Bersama Ketua dan Sekretaris merupakan Tim Kerja Keuangan (TKK) atau
otorisator keuangan ditubuh pengurus.
4). Merumuskan dan mengusulkan segala peraturan organisasi di bidang
pengelolahan keuangan organisasi untuk menjadi kebijakan organisasi.
5). Memimpin rapat-rapat organisasi dibidang pengolahan keuangan
27 FUNGSI organisasi,menghadiri rapat-rapat Organisasi dan rapat-rapat Lainnya.
6). Memfasilitasi kebutuhan pembiayaan program kerja roda organisasi.
1). Melaksanakan tata kelola, pengadministrasi keuangan dan managemen
keuangan, pembukuan penerimaan, pengeluaran dan pembayaran
keuangan organisasi.
2). Melakukan pengadaan kebutuhan barang organisasi.
3). Menyusun rencana anggaran dan TOR nya
4). Membuat laporan periodik keuangan organisasi.
5). Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Ketua Umum dan
berkoordinasi langsung dengan Sekretaris Jenderal.
28 BENDAHARA. I 6). Dalam melaksanakan tugasnya, bertanggungjawab kepada Ketua Umum.
KEWENANGAN
Membuat dan mengesahkan keputusan dan kebijakan organisasi bersama-sama
29 TANGGUNGJAWAB Bendahara Umum dalam pengolahan pengawasan dan pemeriksaan kekayaan
keuangan.
30 TUGAS POKOK Mengkoordinasikan seluruh aktivitas pengolahan/pembukuan keuangan
organisasi dan memper tanggungjawabkan kepada Bendahara Umum.
1). Mewakili Bendahara Umum apabila berhalangan hadir terutama untuk setiap
aktivitas di bidang pengelolahan kekayaan dan keuangan organisasi.
2). Merumuskan dan mengusulkan segala peraturan organisasi tentang system
pembukuan keuangan organisasi untuk menjadi kebijakan organisasi.
31 FUNGSI 3). Menyelenggarakan aktifitas pembukuan terhadap transaksi pengeluaran
dan pemasukan keuangan secara rutin.
1). Membantu bendum melaksanakan tata pembukuan penerimaan,
pengeluaran dan pembayaran keuangan organisasi.
2). Membantu bendum melakukan pengadaan kebutuhan barang organisasi.
3). Membantu bendum menyusun rencana anggaran dan TOR nya
4). Membantu bendum membuat laporan periodik keuangan organisasi.
5). Membantu bendum melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Ketua
Umum dan berkoordinasi langsung dengan Sekretaris Jenderal.
32 BENDAHARA. II 6). Dalam melaksanakan tugasnya, bertanggungjawab kepada Ketua Umum
KEWENANGAN
Melakukan pencatatan data pengeluaran dan pemasukan nelalui
computerisasi/pembukuan dan menyiapkan data pengeluaran keuangan untuk
33 TANGGUNGJAWAB kegiatan atau pembelanjaan organisasi.

34 TUGAS POKOK Mengkoordinasikan seluruh aktivitas pengolahan/pembukuan keuangan


organisasi dan memper tanggungjawabkan kepada Bendahara Umum.
1). Mewakili Bendahara Umum dan Bendahara I, apabila berhalangan hadir
terutama untuk setiap aktivitas di bidang pengelolahan kekayaan dan
keuangan organisasi.
2). Merumuskan pembukuan keuangan organisasi untuk menjadi kebijakan
organisasi.
35 FUNGSI 3). Menyelenggarakan aktifitas pembukuan terhadap transaksi pengeluaran
dan pemasukan keuangan secara rutin.
1). Membantu bendahara I melaksanakan tata pembukuan penerimaan,
pengeluaran dan pembayaran keuangan organisasi.
2). Membantu bendahara I melakukan pengadaan kebutuhan barang
organisasi.
3). Membantu bendahara I menyusun rencana anggaran dan TOR nya
4). Membantu bendahara I membuat laporan periodik keuangan organisasi.
5). Membantu bendahara I melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Ketua
Umum dan berkoordinasi langsung dengan Sekretaris Jenderal.
6). Dalam melaksanakan tugasnya, bertanggungjawab kepada Ketua
Umum
7). Menyusun/Membuat Laporan Keuangan setiap tiga bulan sekali, enam
bulan sekali, dan satu tahun sekali untuk diketahui oleh Ketua Umum
8). Mengkoordinasikan seluruh aktivitas pengolahan keuangan dan kekayaan
organisasi dan mempertanggung jawabkannya kepada Bendahara Umum.
RANCANGAN PROGRAM KERJA NASIONAL
ALIANSI GENERASI RAKYAT INDONESIA “BERSATU

I PENDAHULUAN Program kerja Nasional adalah pokok-pokok kebijakan AGRI Bersatu


diberbagai bidang yang merupakan penjabaran Program Umum
AGRI Bersatu Tahun 2021 - 2025. Dalam rangka meningkatkan kesiapan
dan kemampuan menghadapi perkembangan Globalisasi yang akan
mempengaruhi seluruh tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara dengan segala implikasi positif dan negative.

AGRI Bersatu merasa turut serta berperan aktif menjawab tantangan


perubahan agar informasi dilaksanakan secara konstitusional,
konseptual, bersifat terbuka demokratis dan dinamis berdasarkan UUD
1945 dan Pancasila dengan menjunjung tinggi azas kedaulatan rakyat
dan hak asasi manusia dalam koonteks persatuan dan kesatuan dalam
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Program Kerja Nasional atau disebut Renstra (Rencana Strategis) adalah


dokumen perencanaan Satuan Kerja Ormas Aliansi Generasi Rakyat
Indonesia Bersatu yang merupakan penjabaran dari visi,misi sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi kelembagaan, Hal tersebut adalah sesuai
dengan amanat Undang-undang Republik Indonesia nomor 25 tahun
2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang
menyatakan bahwa Renstra memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan
program dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas
dan fungsi serta berpedoman kepada AD/ART dan bersifat indikatif.
Dokumen Renstra Aliansi Generasi Rakyat Indonesia Bersatu berfungsi
untuk :
1). Acuan yang dilaksanakan untuk memecahkan permasalahan secara
terencana dan bertahap.
2). Dokumen Pendukung kebijakan dalam menjalankan program kerja
selama 5 tahun dengan didukung pembiayaan sesuai dengan prioritas
kebutuhan indikatif.
3). Dokumen monitoring dan capaian program kerja AGRI Bersatu.
4). Sinergritas renstra kementerian/lembaga, Provisi, Kota/Kabupaten,
Kecamatan, Kelurahan/Desa.
5). Mengakomodir kebutuhan masyarakat-Pemerintah agar bersinergi
dengan kebijakan Ormas AGRI Bersatu

Dengan demikian renstra disusun dengan proses sistematis, konsisten


dan berkelanjutan terutama dalam membuat program kerja Ormas AGRI
Bersatu sesuai dengan kebijakan 5 tahun mendatang. Penyusunan
Rencana Strategis merupakan kelaziman bagi organisasi yang
menginginkan tujuan obyektifnya dapat dicapai secara efisien dan efektif,
mengingat penyusunan renstra sebagai instrument manajemen modern
sudah membuktikan bahwa melalui suatu proses perencanaan yang baik
dan benar pada prinsipnya sudah menjawab akan tujuan dan sasaran,
serta langkah-langkah implementasi yang baik dan benar pula. Tanpa
perencanaan strategis, organisasi seperti sebuah kapal tanpa kemudi,
bergerak berputar dalam lingkaran, organisasi yang demikian laksana
pengembara tanpa tujuan tertentu.
Dalam penyusunan suatu perencanaan strategis tentunya dibutuhkan
data dan informasi yang terkait dan mendukung, tetapi pada faktanya
bahwa data dan informasi yang lengkap sangat sulit untuk didapatkan,
bisa karena terlalu mahal untuk memperolehnya, atau terlalu lama untuk
mendapatkannya, jadi yang perlu dilakukan adalah membuat asumsi
dengan argumentasi yang kuat mengenai sesuatu yang tidak diketahui,
yaitu dengan menyatakan asumsi secara jelas, kemudian menganalisis
dengan baik, lalu dibuat keputusan. Penyusunan rencana strategi
merupakan kegiatan yang dilakukan berdasarkan pendekatan obyektif,
logis, sistematis dalam membuat keputusan besar dalam organisasi
berdasarkan data dan informasi, tetapi faktor intuisi juga menjadi penting,
terutama untuk langkah antisipatif terhadap perubahan (change) dan
kondisi eksternal yang tidak dapat diprediksi (unpredictable).

Albert Einstein mengatakan: ”saya mengakui pentingnya intuisi dan


inspirasi, berkali-kali saya merasa pasti bahwa saya benar walaupun tidak
mengetahui alasannya, imajinasi lebih penting ketimbang pengetahuan
karena pengetahuan terbatas, sedangkan imajinasi meliputi seluruh
dunia”

Penting untuk diterapkan dalam penyusunan renstra Ormas AGRI Bersatu


adalah penerjemahan dari salah satu kata yang disebut dalam VISI yaitu
kata “inovatif”, terjemahan dari makna inovatif ini dalam konteks
penyusunan Renstra dapat dibaca sebagai penyusunan renstra yang
harus bersifat proaktif ketimbang reaktif, dimana organisasi dapat
mengawali dengan mempengaruhi ketimbang hanya memberi respon
terhadap aktivitas. Ormas AGRI Bersatu yang mempunyai tugas pada
aspek kesatuan bangsa, ideologi, politik, sosial budaya, dan keamanan,
dan pembangunan lainya, memilki peranan yang sangat strategis dalam
penyelenggaraan pemerintah di daerah. Sebagai bangsa yang sangat
majemuk, ditandai dengan banyaknya etnis, suku, agama, budaya,
kebiasaan didalamnya dan disisi lain masyarakat Indonesia dikenal
sebagai masyarakat multikultural, masyarakat yang anggotanya memiliki
latar belakang budaya (cultural backround) beragam. Kemajukan dan
multikulturalitas mangisyaratkan adanya perbedaan, bila dikelola secara
benar, kemajemukan dan multikulturalistas menghasilkan energi hebat,
sebaliknya bila tidak dikelola secara benar, kemajemukan dan
multikulturalitas bisa menimbulkan bencana dahsyat.

Sementara itu, perkembangan era globlisasi saat ini Persatuan bangsa


cenderung belum terwujud, malah akhir-akhir ini semangat yang menjurus
pada kesukubangsaan semakin bertambah besar. Fungsi Ormas AGRI
Bersatu dalam konteks keberadaanya di NKRI, adalah memberikan
kontribusi dalam penciptaan kondusifitas wilayah melalui kerjasama
dengan para stakeholder terkait, melakukan pembinaan politik untuk
mewujudkan demokratisasi dan partisipasi masyarakat dalam
pelaksanaan peran konstitusionalnya, pengembangan rasa cinta dan
bangga terhadap nilai-nilai kebangsaan dan tanah air, pembinaan peran
serta NGO (Non Government Organization) dalam mewujudkan
pembangunan yang kondusif di daerah-daerah, mewujudkan harmonisasi
dan pengembangan sikap toleransi di tengah keberagaman etnis, budaya,
agama, sosial, ekonomi, serta peningkatan kapasitas sumber daya
manusia perlindungan masyarakat sebagai salah satu unsur dalam
mewujudkan kondusifitas wilayah.
Dalam penyusunan Renstra Ormas AGRI Bersatu dilakukan melalui suatu
proses dialogis dari berbagai elemen masyarat untuk menjaring masukan,
II saran, kritik, konfirmasi, yang kemudian diakomodir dan diformulasikan
dalam bentuk konsep pembangunan yang diformalkan ke dalam Renstra
Ormas AGRI Bersatu, berdasarkan ketentuan yang berlaku, dimana
proses ini ditempuh untuk mengakomodir kepentingan masyarakat secara
maksimal, sekaligus dapat menjawab kebutuhan masyarakat, sehingga
terwujud satu kesatuan bangsa yang utuh dengan sebenar-benarnya.
AGRI Bersatu sebagai suatu Organisasi Kemasyarakatan wajib
menetapkan pencapaian tujuan dan sasaran Satuan Kerja AGRI dalam
rangka terwujudnya visi dan misi AGRI Bersatu, maka perlu menyusun
renstra untuk periode tahun 2021-2025 sebagai pedoman pelaksanaan
kegiatan untuk mendukung rakyat dan pemerintah.
DASAR HUKUM
Landasan Idiil
Landasan Kontitusional Pancasila
Landasan Juang Undang-undang Dasar Tahun 1945
Undang-undang Dasar Tahun 1945
Landasan Operasional Sumpah Pemuda 1928
- Undang-undang Nomor 17 Tahun 2013 Tentang Organisasi
Kemasyarakatan
- Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
104).
- Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana
Pembangunan Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) (lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Negara
Republik Indonesia Nomor 2700).
- Undang-undang Nomor 23 Tahun 2013 tentang Pemerintahan Daerah.
- Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 19);
- Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang, Tata Cara
nyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4817);
- Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah
- Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 Tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah.
- Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara.
- Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara.
- Undang-Undang Nomor 30 tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi selanjutnya mengalami perubahan dengan UU
3 Tahun 2010 Tentang Pencabutan Peraturan Pemerintah Pengganti
UU 4 Tahun 2009 Tentang Perubahan Atas UU 30 Tahun 2002
Tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi maupun UU 10
Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 Tentang Komisi
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Menjadi Undang-Undang.
- Undang-undang Nomor 32 Tahun 2014 Tentang Kelautan.
- Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan
- Undang-undang Nomor 41 Tahun 2014 Tentang Perubahan atas
Undang-undang Nomor 18 Tahun 2009 Tentang Peternakan dan
Kesehatan Hewan.
- Undang-undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal.
- Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
Pasal 88-90 yang direvisi melalui Omnibus Law atau Undang-undang
Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja.
- Undang-undang Nomor Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Partai Politik.
- Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok-
pokok Agraria.
- Undang-undang Nomor 11 Tahun 2005 Tentang Pengesahan
International Covenant On Economic, Social and Cultural Right
(Kovenan Internasional Tentang Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya)
- Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen
- Undang-undang 11 UU No. 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan
Mineral dan Batubara (“UU Minerba”) mengatur bahwa Izin Usaha
Pertambangan Khusus, yang selanjutnya disebut dengan “IUPK”,
adalah izin untuk melaksanakan usaha pertambangan di Wilayah Izin
Usaha Pertambangan Khusus (“WIUPK”).
III MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dibuatnya Renstra Ormas AGRI Bersatu adalah merupakan
konsepsi untuk menjabarkan sekaligus menunjang dan menyelaraskan
Program Pemerintah dan kehendak rakyat dalam pemerataan
pembangunan yang disusun oleh Ketua Umum untuk periode 2021-2025
melalui penyusunan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan,
program, dan kegiatan di Ormas AGRI Bersatu sebagai salah satu Ormas
di lingkungan pemerintahan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia,
agar mampu mengoperasionalkan dan mengkonkritkan kerja nyata ke
dalam rencana kerja yang berkelanjutan, yang terkait secara langsung
sebagai hubungan sebab dan akibat, baik rencana kerja tahunan, maupun
rencana kerja selama lima tahun kedepan dan memberikan dukungan
sepenuhnya terhadap pemenangan Presiden dan Wakil Presiden Republik
Indonesia.

Tujuannya adalah agar Ormas AGRI Bersatu sebagai penunaian janji-janji


politik dan pembangunan dapat benar-benar dioperasionalkan dalam
bentuk program dan kegiatan yang konkrit dan sesuai dengan arah dan
tujuan pembangunan yang berkelanjutan secara merata, melalui capaian
kinerja tahunan secara terukur, dapat dicapai, logis. konsisten dan
berkesinambungan.

Mendefinisikan secara spesifik tentang target kinerja apa yang harus


diwujudkan oleh Ormas AGRI Bersatu yang telah ditetapkan, dan sekaligus
sebagai panduan untuk pembuatan Rencana Kerja Tahunan (RKT) agar
terdapat kepaduan dan keselarasan antara program, sebagai pemecahan
masalah secara tepat, dengan memanfaatkan peluang secara tepat.
IV RUANG LINGKUP
(1) Bidang Idiologi dan Politik
(2) Bidang Pengawasan Agria/Pertanahan
(3). Bidang Ekonomi
(4) Bidang Seni, Sosial dan Budaya
(5) Bidang Media dan Publikasi
(6) Bidang Pertahanan dan Bela Negara
(7) Bidang Ketenagakerjaan Dalam dan Luar Negeri
(8) Bidang Pengawasan Perpajakan.
(9). Bidang Pendidikan dan Kesehatan
(10) Bidang Pengawasan Otonomi Daerah
(11). Bidang Pengawasan Pembangunan Sipil/Militer.
(12). Bidang Pertanian dan Ketahanan Pangan
(13). Bidang Kelautan dan Kehutanan
(14). Bidang Perikanan dan Peternakan
(15). Bidang Investasi PMD/PMA/BUMS/BUMN
(16). Bidang Perlindungan Konsumen
(17). Bidang Hubungan Antar Agama
(18). Bidang Hubungan Antar Lembaga Ormas dan LSM
(19). Bidang Advokasi Hukum dan Pengawasan Peradilan
(20) . Bidang Hubungan Antar Lembaga Politik
(21). Bidang Pertambangan dan Energi
(22). Bidang Industri Kepariwisataan
(23). Bidang Organisasi dan Kaderisasi
V SASARAN
Sasaran umum Program Kerja Nasional AGRI Bersatu adalah :
1). Mantapnya eksistensi AGRI Bersatu sebagai organisasi yang
mandiri, unggul dan modern sebagai pewaris jiwa semangat dan
Nilai-nilai juang 1945.
2). Meningkatkan peran serta dalam system pertahanan keamanan
rakyat semesta untuk mempertahankan NKRI.
3). Mengemban hakikat tatanan baru yang dijiwai semangat cita-cita
dan citra pembaharuan dalam Pembangunan Nasional umumnya
dan di Provinsi, Kota/Kabupaten pada khususnya sebagaimana
tercantum dalam Pembukaan UUD 1945.
VI SIKAP DASAR
Dalam melaksanakan Program Nasional AGRI Bersatu senantiasa
berpegang teguh dalam sikap dasarnya sebagai berikut :
1). Mempertahankan tetap utuhnya NKRI yang berdasarkan Pancasila
dan UUD 1945 dan senantiasa berpegang teguh pada azas
kedaulatan rakyat, hak asasi manusia, demokratis dan hukum.
2). AGRI Bersatu tetap memperkokoh komitmen kebangsaan yang
dilandasi idealisme, semangat patriotisme yang dimanipestasikan
dalam sikap moral, nilai moral, etika, keadilan dan kehormatan
3. Mempelopori perjuangan visi dan persepsi menumbuhkan semangat
nilai-nilai kejuangan dalam upaya mengatasi krisis multidimensi.
VII POKOK-POKOK PROGRAM SECARA
NASIONAL (1) Bidang Idiologi dan Politik
1). Membela, mempertahankan, mengamankan, mengamalkan, dan
membudayakan Pancasila sebagaimana termaktub dalam
Pembukaan Undang - Undang Dasar 1945 sebagai Pandangan
Hidup Bangsa, Dasar Negara dan Ideologi Nasional.
2). Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
demokrasi, konstitusional,
mengamankan dan melaksanakan Propenas serta ketetapan-
ketetapan MPR
3). Melaksanakan Pendidikan Politik bagi Anggota guna memantapkan
Demokrasi Pancasila.
4). Melakukan Pengawalan dan pengawasan terhadap penegakan
supremasi hukum.

(2) Bidang Pengawasan Agria/Pertanahan


1). Melakukan pengawasan keistimewaan tanan milik Negara dan
HGU, HGP. SHM
2). Melakukan Pengawasan Pelaksanaan Tata Ruang Pertanahan.
3). Melaksanakan penatausahaan pertanahan, fasilitasi pemamfaatan
pertanahan dan fasilitasi sengketa pertanahan.
4). Melakukan Pengawalan dan pengawasan terhadap penegakan
supremasi hukum

(3). Bidang Ekonomi


1). Mengembangkan Koperasi dan Kewirausahaan guna
meningkatkan Kesejahteraan Anggota
2). Melakukan Pengawalan dan pengawasan terhadap penegakan
supremasi hukum

(4) Bidang Seni, Sosial dan Budaya Seni :


Seni dapat diartikan sebagai suatu hasil ciptaan manusia yang
mengandung unsur keindahan dan juga dapat mempengaruhi perasaan
orang lain. Pengertian seni secara etimologi berasal dari bahasa
Sangsakerta yaitu sani, yang memiliki arti pemujaan, persembahan, dan
pelayanan.
1). Menjadikan sarana seni sebagai pemersatu bangsa.
2). Memfungsikan seni baik secara pribadi atau lembaga dengan
berbagai ekspresi untuk mencurahkan ide melalui sebuah lagu
untuk motivasi persatuan dan kesatuan serta kemajuan bangsa dan
Negara

(5). Sosial dan Budaya :


1). Bidang pembangunan sosial dengan menekankan kesejahteraan
golongan berpendapatan rendah, perluasan kesempatan kerja,
serta pembayaran (upah) yang wajar;
2). Membantu kepada kaum wanita dan pemuda dalam usaha-usaha
pembangunan;
3). Menanggulangi masalah masalah perkembangan penduduk
dengan bekerja sama dengan badan badan Pemerintah dan
Swasta dan Dunia internasional yang bersangkutan;
4). Pengembangan sumber daya manusia;
5). Peningkatan kesejahteraan;
6). Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia dengan
upaya meningkatkan kecerdasan dan keterampilan guna
meningkatkan mutu dan intensitas partisipasi dalam pembangunan
Nasional
7). Meningkatkan pembinaan dan pengembangan Anggota sebagai
generasi penerus cita-cita perjuangan bangsa.
8). Melakukan Pengawalan dan pengawasan terhadap penegakan
supremasi hukum

(5) Bidang Pertahanan dan Bela Negara


1). Menjalin kerjasama dengan TNI/POLRI dalam mengemban tugas
perjuangan bangsa untuk mewujudkan cita-cita bangsa dan negara
dalam rangka Sistim Pertahanan Nasional dan Kemanunggalan
TNI/POLRI dengan rakyat.
2). Berperan serta dalam mengembangkan Sistem Pertahanan
Keamanan Rakyat Semesta guna terjaminnya keamanan dan
ketertiban agar terpelihara stabilitas Politik, Ekonomi, Sosial,
budaya, kesehatan, pendidikan, kelautan, kehutanan, koperasi,
Hukum dan insfrastruktur untuk mendukung keberhasilan
Pembangunan Nasional.
3). Melakukan Pengawalan dan pengawasan terhadap penegakan
supremasi hukum.

(6) Bidang Ketenagakerjaan Dalam dan Luar Negeri


1). Melakukan Pengawasan pada sector Tenaga Kerja Asing
2). Melakukan Pengawasan pada Sektor Tenaga Kerja Indonesia
yang berada diluar negeri/TKI
3). Melakukan rekruitmen dan penyaluran kandidat tenaga kerja dari
level security, staff administrasi, operator, office boy, office girl
dan pramubhakti dari berbagai disiplin ilmu dan pengalaman
4). Melakukan Pengawalan dan pengawasan terhadap penegakan
supremasi hukum

(7) Bidang Pengawasan Perpajakan.


1). Dalam arah dan kebijakan umum perpajakan antara lain untuk
optimalisasi penggalian potensi dan pemungutan perpajakan
melalui pendayagunaan data dan sistem informasi perpajakan
yang up to date serta terintegrasi. Selain itu, meningkatkan
tingkat kepatuhan wajib pajak dan membangun kesadaran
pajak demi menciptakan sustainable compliance.
2). Tujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis penanganan
dan pengawasan yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak
Pratama terhadap potensi perpajakan dalam rangka intensifikasi
perpajakan di bidang e-commerce. Penelitian ini diharapkan
dapat menjadi masukan pihak DJP dalam rangka peningkatan
masukan dari pajak untuk Anggaran Pendapatan Belanja Negara
(APBN).
3). Mendorong peningkatan kepatuhan dan optimalisasi
penerimaan serta menjaga iklim investasi. Fokus pengawasan
pajak meliputi penguatan pelayanan perpajakan, penegakan
hukum, dan pengawasan kepatuhan perpajakan. Sedangkan
fokus untuk pengawasan kepabeanan dan cukai, di antaranya
meliputi memperbaiki dwelling time, upaya pemberantasan
penyelundupan dan penertiban barang kena cukai ilegal
(narkoba, miras, dan rokok), juga penurunan atau efisiensi
biaya logistik.

(8). Bidang Pendidikan dan Kesehatan


Pendidikan :
1). Meningkatkan dan mengembangkan sumber daya manusia pada
generasi muda sebagai asset penerus bangsa dan Negara dalam
menuju pembangunan manusia seutuhkan.
2). Menciptakan generasi penerus bangsa yang ahli diberbagai
bidang.
3). Ketersediaanya sarana dan prasarana pendidikan yang memadai
4). Peningkatan mutu pendidikan yang maksimal sesuai sesuai mutu
pendidikan yang merupakan ujung tombak bagi pembangunan.
5). Melakukan pengawalan pembangunan sekolah-sekolah yang
menggunakan anggaran APBD/ APBN dengan tetap
memaksimalkan pendidik yang berkualitas, bermoral dan
professional yang berdaya saing sesuai kopetensinya.
6). Melakukan Pengawalan dan pengawasan terhadap penegakan
supremasi hukum
Kesehatan :
Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan kesehatan
yang sangat ditentukan oleh kesinambungan antar upaya program dan
sector kesinambungan dengan upaya-upaya yang dilaksanakan dalam
pembangunan rakyat sehat, dengan tetap :
1). Meningkatkan dan mengembangkan sumber daya manusia pada
generasi muda sebagai asset penerus bangsa dan Negara dalam
pembangunan manusia seutuhkan.
2). Menciptakan generasi penerus bangsa yang ahli bidang
kesehatan, pelayanan kesehatan.
3). Melakukan Pengawasan Ketersediaanya sarana dan prasarana
kesehatan dan alat kesehatan.
4). Peningkatan kualitas dan pelayanan kesehatan yang maksimal
sesuai sesuai mutu kesehatan yang merupakan ujung tombak
bagi pembangunan.
5). Mengedepankan dan memaksimalkan kesehatan yang
berkualitas, bermoral dan professional yang berdaya saing sesuai
kopetensinya dengan mengacu pada 3 pilar utama yaitu
paradigma sehat, penguatan pelayanan dan jaminan kesehatan
nasional.
6). Melakukan Pengawalan dan pengawasan terhadap penegakan
supremasi hukum

(9). Bidang Pengawasan Otonomi Daerah


1). Melakukan pengawalan dan pengawasan semua pembangunan
yang dibiayai oleh Negara baik ditingkat Pusat,
Provinsi/Kota/Kabupaten, Kecamatan dan Desa/Kelurahan.
2). Melakukan Pengawalan dan pengawasan terhadap penegakan
supremasi hukum

(10). Bidang Pengawasan Pembangunan Sipil/Militer.


1). Melakukan pengawalan dan pengawasan terhadap pembangunan
pisik sipil maupun militer yang menggunakan anggaran Negara.
2). Melakukan penguatan keharmonisan hubungan sipil – militer,
dalam pertimbangan ada beberapa masalah atau kebijakan yang
masih mungkin dapat ditangani oleh institusi pemerintahan sipil
yakni: sistem pertahanan dan keamanan negara, masalah
kebijakan pertahanan, doktrin pertahanan, postur pertahanan,
rumusan ancaman, dan anggaran pertahanan.
3). Melakukan Pengawalan dan pengawasan terhadap penegakan
supremasi hukum.

(11). Bidang Pertanian dan Ketahanan Pangan


Pertanian :
Adalah upaya manusia yang meliputi bidang cocok tanam, perkebunan,
perikanan dan kehutanan. Tetapi dalam pengertian sehari-hari yang
dimaksud pertanian adalah cocok tanam. 1. Jenis Pertanian Pertanian
Rakyat Perkebunan 2. Hubungan Jenis Pertanian Dengan Keadaan
Geografis a) Indonesia negara kepulauan b) Indonesia mengenal 2
musim c) Indonesia kaya bahan Tambang d) Indonesia menempati
wilayah yang strategis 3. Masalah-masalah Bidang Pertanian a) Petani
di Indonesia berpenghasilan rendah b) 41,5% tenaga kerja pertanian
merupakan pengangguran c) Penggarapan lahan marginal di gunung
menimbulkan longsor.
1). Pengawasan terhadap Pertanian
2). Pengawasan Sertifikasi Hasil Pertanian
3). Pengawasan Mutu Hasil Pertanian
4). Pengawasan dan Perlidungan Mutu Benih Petani dan Konsumen
5). Pengawasan laboratorium Pengelohan dan Hasil Pertanian
Ketahanan Pangan :
1). Melakukan pengawasan dan pengawalan serta penguatan untuk
menciptakan ketahanan pangan yang mengarah kepada
kedaulatan pangan pada masa-masa mendatang akan terasa
berat, kalau pangan di Indonesia tidak ditangani secara serius.
krisis pangan kadang bisa berujung rusuh sosial. Seperti
pengalaman bangsa ini. Peristiwa kekerasan, kerusuhan,
penjarahan dan lain-lain yang pernah terjadi antara lain, dalam
batas tertentu, disebabkan karena adanya kekurangan pangan.
2). Pengawasan Kemanan Pangan
3). Pengawasan Sosialisasi Mutu Pangan Segar.
4). Melakukan Pengawalan dan pengawasan terhadap penegakan
supremasi hukum

(12). Bidang Kelautan dan Kehutanan


1). Melakukan pengawasan dan pengawalan kelautan dan kehutanan
sesuai Pasal 33 UUD 1945 mengamanatkan bahwa pembangunan
ekonomi ditujukan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Oleh sebab itu pembangunan ekonomi haruslah menggunakan
sumber daya yang dimiliki dan atau dikuasai oleh rakyat banyak.
Sumberdaya yang dimiliki atau dikuasai oleh rakyat Indonesia
adalah sumber daya manusia (tenaga, pikiran, waktu, nilai-nilai
budaya dan moral) dan sumber daya alam (lahan, hutan, perairan,
keanekaragaman hayati, dan iklim tropis). Kedua sumber daya
tersebut merupakan keunggulan komparatif (comparative
advantages) yang dimiliki Indonesia
2). Melakukan Pengawalan dan pengawasan terhadap penegakan
supremasi hukum

(13). Bidang Perikanan dan Peternakan


Perikanan :
Adalah usaha pemiaraan/pembiakaan, pembudidayaan, dan
penangkapan ikan. Jenis Perikanan
a). Perikanan laut
b). Perikanan darat Hubungan jenis perikanan dengan keadaan geografi
1). Secara geografi sangat potensial karena Indonesia yang
basah dan banyak curah hujan.
2). Perikanan air payau sangat mendukung karena Indonesia
merupakan Negara kepulauan.
3). Indonesia memiliki selat dan laut yang kaya dengan perikanan
laut.
4). Jumlah penduduk Indonesia yang besar merupakan pasaran
ekonomis penjualan hasil perikanan. Masalah-masalah
perikanan Indonesia :
1). Tidak mempunyai modal yang cukup.
2). Pencemaran air sungai akibat limbah industri.
3). Para nelayan hanya sebagai buruh penangkap ikan.
4). Kurangnya modal dalam pemilikan perahu.
5). Pendapatan nelayan yang rendah.
Peternakan adalah usaha pemeliharaan dan pembiakan ternak. Jenis-
jenis Pertenakan
a). Peternakan hewan besar
b). Peternakan hewan kecil
c). Peternakan unggas Kendala dalam Bidang Peternakan dan Upaya
Mengatasinya ;
1). Sulit untuk mencari tempat pemeliharaan yang baik.
2). Pengetahuan peternak tentang usaha peternakan masih kurang.
3). Biaya pemeliharaan ternak besar.
4). Penyakit pada ternak sering berjangkit. Upaya yang dilakukan
untuk memajukan peternakan antara lain ;
1). Memberi penyuluhan tentang cara pertenakan yang baik dan
prokduktif.
2). Meningkatkan distribusi makanan dan obat-obatan.
3). Mengadakan percobaan-percobaan dengan melakukan
perkawinan silang.
4). Memberi bantuan kredit pada peternak sebagai modal.
5). Melakukan Pengawalan erhadap penegakan supremasi
hukum.

(14). Bidang Investasi PMD/PMA/BUMS/BUMN


Pengangguran merupakan masalah terbesar bagi suatu negara, karena
pengangguran menyebabkan pendapatan dan produktivitas masyarakat
rendah yang pada akhimya akan menimbulkan kemiskinan dan masalah
sosial lainnya dan Investasi merupakan salah satu faktor penting
berkaitan dengan penciptaan kesempatan lapangan kerja.

Industri yang paling sedikit menarik minat investor asing adalah alat
kedokteran, apotik dan alat ukur dengan investasi hanya 0,03% (Grafik
2). Perlambatan sektor ini diduga karena kurangnya pasar dalam negeri
dan biaya untuk membangun industri tersebut di Indonesia yang relative
lebih mahal dibandingkan dengan negara yang sudah maju
teknologinya. Secara umum, industri terbesar dalam PMA termasuk
dalam sektor industri manufaktur dan jasa, sedangkan sektor pertanian
seperti industri pangan dan perkebunan, perikanan, dan kehutanan
merupakan industri yang relatif kecil dalam menyerap investasi asing.
Kebanyakan investasi untuk industri primer tersebut berasal dari investor
local dan perlu dilakukan
1. Pengawalan dan pengawasan Asfek legal.
2. Pengawalan dan pengawasan Asfek Tata Ruang
3. Melakukan Pengawalan dan pengawasan terhadap penegakan
supremasi hukum.

(15). Bidang Perlindungan Konsumen


Hak konsumen adalah :
1). Memberikan bantuan hukum dan perlidungan Hukum yang
menjadikan hak-hak atas kenyamanan, keamanan, dan
keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan/atau jasa;
2). Hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang
dan/atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta
jaminan yang dijanjikan;
3). Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi
dan jaminan barang dan/atau jasa;
4). Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang
dan/atau jasa yang digunakan;
5). Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya
penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut;
6). Hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen;
7). Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta
tidak diskriminatif;
8). Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/atau
penggantian, apabila barang dan/atau jasa yang diterima tidak
sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya;
9). Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-
undangan lainnya.
10). Melakukan Pengawalan dan pengawasan terhadap penegakan
supremasi hukum

(16). Bidang Hubungan Antar Agama


Berdasarkan Pasal 29 UUD 1945 beserta tafsirnya tersebut, pemerintah
wajib untuk mengatur kehidupan beragama di Indonesia. Sebagai
pelaksanaan pasal 29 (2) UUD 1945 pemerintah mengeluarkan UU No.
1/PNPS/1965 tentang pencegahan penyalahgunaan dan/atau penodaan
agama yang dikukuhkan oleh UU No.5 tahun 1969 tentang pernyataan
bebagai penetapan presiden sebagai undang - undang. Bentuk
terlibatnya pemerintah dalam persoalan agama adalah dengan adanya
pengakuan terhadap beberapa agama di Indonesia.
1). Pasal 28E UUD bahwa: “Setiap orang bebas memeluk agama dan
beribadat menurut agamany
2). Pasal 29 ayat (1) UUD bahwa “Negara berdasar atas Ketuhanan
Yang Maha Esa”
3). Pasal 29 ayat (2) UUD bahwa “Negara menjamin kemerdekaan
tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan
untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.”
4). Melakukan kerjasama antar lintas agama dan Negara agar tetap
harmonis ditengah-tengah dinamika kehidupan politik, ekonomi dan
budaya.
5). Melakukan Pengawalan dan pengawasan terhadap penegakan
supremasi hukum

(17). Bidang Hubungan Antar Lembaga Ormas dan LSM


1). Ormas dan LSM merupakan perwujudan dari berlangsungnya
masyarakat sipil yang berfungsi menjembatani, memperjuangkan,
dan membela kepentingan rakyat dari dominasi kepentingan modal
dan politik praktis. Dengan kekuatan kolektivitas, kemampuan, dan
pengorganisasian massa, Ormas dan LSM berfungsi mengawasi
dan terlibat dalam kebijakan-kebijakan atau program-program
pembangunan demi kepentingan publik. Di samping itu, Ormas dan
LSM juga memiliki fungsi menjaga stabilitas politik dan sosial.
2). Organisasi masyarakat (ormas) dan Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM) atau dalam istilah lainya sebagai Non
Govermental Organization (NGO) memegang peranan penting
sebagai pilar demokrasi yang memwujudkan masyarakat sipil (civil
society) yang kuat dan memapu memperjuangkan hak-hak rakyat
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
3). Melakukan pengawasan, monitoring dan pengendalian terhadap
seluruh pembangunan fisik dan non fisik yangn menggunakan
anggaran Negara.
4). Melakukan Pengawalan dan pengawasan terhadap penegakan
supremasi hukum

(18). Bidang Advokasi Hukum dan Pengawasan Peradilan


Advokasi Hukum :
Modul Pelayanan Advokasi Hukum dimaksudkan untuk memberikan
pemahaman tentang mekanisme advokasi hukum di berbagai
pembangunan dan pola kehidupan berbangsa dan bernegara
1). Melakukan Penanganan Perkara dan memberikan bantuan hukum
baik perkara Pidana dan Perdata bersifat litigasi maupun Non
litigasi secara luas.
2). Melakukan Pengawasan Penegakan Hukum TNI/POLRI
3). Melakukan Pengawalan dan pengawasan terhadap penegakan
supremasi hukum
Pengawasan Peradilan
1). Dilakukannya penelitian untuk mengetahui bagaimana proses
pengambilalihan perkara tindak pidana korupsi, dan bagaimanakah
pengawasan terhadap lembaga penegak hukum dalam
penanganan tindak pidana korupsi dan perkara-perkara lainya.
2). Melakukan Pengawalan dan pengawasan terhadap penyelenggara
pemerintahan, baik ditingkat Pusat, Provinsi, Kota/Kabupaten,
Kecamatan, Kel/Desa dan lembaga-lembaga tinggi Negara DPR,
DPRD Provinsi/Kota/Kabupaten, Lembaga-lembaga Militer/POLRI
dan Lembaga-lembaga Non Pemerintah.
3). Melakukan laporan pengaduan dan pengambilalihan penyidikan
dan penuntutan dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) apabila :
3.1). Laporan masyarakat mengenai tindak pidana korupsi tidak
di tindaklanjuti;
3.2). Proses penanganan tindak pidana korupsi secara berlarut-
larut atau tertunda-tunda tanpa alasan yang dapat di
pertanggungjawabkan ;
3.3). Penanganan tindak pidana korupsi di tujukan untuk
melindungi pelaku tindak pidana korupsi yang
sesungguhnya;
3.4). Mengandung unsur korupsi;
3.5). Campur tangan dari eksekutif, yudikatif, atau legislatif; atau
3.6). Penanganan tindak pidana korupsi sulit di laksanakan
secara baik dan dapat di pertanggungjawabkan.
4). Pengambilalihan perkara tersebut di lakukan berdasarkan
kesepakatan dari para penegak hukum yang mempunyai
wewenang dalam menindak perkara tindak pidana korupsi dan juga
merupakan bagian dari tugas koordinasi.
5). Kepolisian di awasi oleh Irwasum (Inspektorat Pengawasan
Umum). Secara umum tugas Itwasum Polri adalah
menyelenggarakan pengawasan dan pemeriksaan umum serta
perbendaharaan dalam lingkungan Polri berkenaan dengan
penggunaan keuangan negara yang wajib di kelola secara tertib,
taat pada peraturan perundang-undangan, efektif, efisien,
ekonomis, transparan dan bertanggung jawab dengan
memperhatikan rasa keadilan dan kepatuhan
6). Melakukan pengawalan dan pengawasan terhadap penegakan
supremasi hukum

(19). Bidang Hubungan Antar Lembaga Politik


1). Menyiapkan bahan pengumpulan penyusunan kegiatan dengan
Partai Politik, penyelenggara peserta Pemilu dan Lembaga
Legislatif.
2). Menyiapkan bahan koordinasi, konsultasi dan kerjasama dengan
Partai Politik, Penyelenggara Pemilu dan Lembaga Legislatif serta
instansi dan atau lembaga terkait dalam rangka fasilitasi
pendidikan politik dan pengembangan sistem politik.
3). Menyiapkan bahan koordinasi dan konsultasi dan kerjasama
dalam rangka fasilitasi proses penggantian antar waktu Presiden,
Gubernur, Wali Kota, Bupati dan Anggota DPR, DPRD
Kota/Kabupaten.
4). Melakukan pengawalan dan pengawasan terhadap penegakan
supremasi hukum.

(20). Bidang Pertambangan dan Energi


Pertambangan :
Sumber daya pertambangan memegang peranan strategis bagi
perekonomian nasional suatu negara. Hal ini terjadi di hampir seluruh
negara di dunia. Pada umumnya, motor penggerak perekonomian
negaranya bertumpu kepada sektor pertambangan. Bahkan Indonesia
pun dalam pembangunannya tidak dapat lepas dari peran penting
sumber daya alam pertambangan, khusunya mineral dan batu bara
(minerba). sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Dasar 1945
Pasal 33. Dalam undang-undang tersebut dijelaskan bahwa kekayaan
alam yang dimiliki bangsa Indonesia dikuasai oleh negara dan digunakan
untuk kemakmuran rakyat. Hal ini cukup menjelaskan bahwa kekayaan
sumber daya alam ini harus dimanfaatkan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakatnya. Sumber daya alam perlu dimanfaatkan
sebagai sumber pendapatan negara untuk pembangunan nasional.
Aspek Lingkungan Pertambangan :
Aktivitas pertambangan akan selalu berbenturan dengan lingkungan,
baik melalui air, udara, maupun tanah. Dampak kegiatan pertambangan
terhadap lingkungan pada dasarnya dimulai dari tahap prapenambangan
yang terdiri atas penyelidikan umum dan eksplorasi, tahap operasional
yang terdiri atas produksi hingga pemasaran, dan tahap akhir sebagai
pascatambang yang biasanya meliputi kegiatan reklamasi. Setiap
tahapan kegiatan tersebut berpotensi memberikan dampak terhadap
lingkungan dan kegiatan pertambangan dapat mengubah lingkungan
fisik, kimia, dan biologi. Selain itu, kegiatan pertambangan juga dapat
mengubah bentang alam, seperti bentuk topogafi lahan, kondisi tanah,
dan pola vegetasi. Belum lagi pada umumnya kegiatan pertambangan
berada di kawasan lindung atau pun kawasan konservasi. Yang terjadi
dalam kegiatan tambang biasanya ditandai dengan dampak dari sisa
penggalian material atau yang disebut sebagai tailing yang dapat
meningkatkan sedimentasi. Kita dapat melihat bagaimana tailing hasil
tambang emas Freeport yang mengalir ke Sungai Ajkwa atau pun
penggunaan merkuri yang mengalir ke sungai-sungai. Bahan merkuri ini
pada umumnya digunakan oleh pertambangan rakyat.

Perlunya dilakukan Pertambangan berkelanjutan merupakan usaha


pertambangan yang menjaga dan mempertahankan kelestarian alam.
Pertambangan berkelanjutan dapat menjadi solusi bagi kerusakan
lingkungan yang terjadi akibat praktek pertambangan konvensional.
Kearifan lokal dalam pertambangan adalah penggunaan teknik ekstraksi
bahan–bahan tambang yang tidak merusak dan tidak
mencemari lingkungan.
Energi :
Kontribusi sektor energi dan sumber daya mineral (ESDM) cukup besar
bagi perekonomian nasional. Melalui kinerja sektor ini masyarakat
banyak antara lain dimudahkan mobilitasnya ke berbagai tempat karena
ketersediaan bahan bakar yang cukup bagi alat tranportasi, ibu rumah
tangga lebih praktis dalam melakukan masak-memasak karena tersedia
bahan bakar gas dengan harga terjangkau, dan penerangan listrik
bersubsidi tersedia bagi rumah tangga pelanggan berpenghasilan
rendah di seluruh Indonesia. Demikian juga sektor industri dapat
mengoperasikan unit usahanya karena tersedianya sumber daya energi
dan bahan bakar bagi aktivitas bisnisnya

Perputaran nilai ekonomi sedemikian besarnya tersebut hanya dapat


diperoleh bila pengaturanya menjangkau segala potensi ekonomi yang
dihasilkan dari kegiatan pertambangan, hal ini mengingat aktivitas
pertambangan meliputi sebagian atau seluruh tahapan keguatan dalam
rangka penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral atau batubara
yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, study kelayakan,
kontruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan
dan penjualan serta kegiatan pasca tambang, oleh karenanya perlu
dilakukan pengawasan secara terpadu, agar tidak merugikan rakyat dan
pengawalan dan pengawasan terhadap penegakan supremasi hukum.

(21). Bidang Industri Kepariwisataan


1). Pariwisata merupakan kegiatan yang mencakup berbagai bentuk
penyediaan jasa (services supplying). Penyediaan ini dilakukan
oleh pemasok jasa (services supplier) terhadap pemakai jasa
(consumers, visitors) yang dilakukan melalui proses transaksi jasa.
Penyediaan ini mencakup :
(1). Jasa akomodasi;
(2). Angkutan wisata;
(3). Jasa boga;
(4). Atraksi wisata; dan berbagai jasa lainya.

2). Perkembangan pariwisata yang diakibatkan oleh adanya dukungan


yang diberikan oleh pemerintah pusat ataupun daerah
menunjukkan bahwa dukungan pemerintah berperan sangat
penting dalam pengembangan industri pariwisata, termasuk
kedalamnya adalah pemeliharaan sumber daya pariwisata,
menjaga kelestarian alam, mengembangkan sumber daya
manusia, membina institusi komersial dan nonkomersial, dan
memelihara kebudayaan, yang menciptakan atmosfir industri yang
berkualitas dan berkelanjutan.

3) Berkaitan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan


kontribusi pariwisata dalam upaya meningkatkan pertumbuhan
ekonomi sekaligus meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat,
maka peningkatan investasi pariwisata juga menjadi pusat
perhatian dalam program pembangunan, tujuannya agar kegiatan
investasi tersebut dapat memberikan nilai tambah sekaligus
memicu peningkatan produksi yang akan dihasilkan. Selain itu juga
program peningkatan investasi pariwisata (khususnya
perdagangan, hotel, dan restoran) yang berorientasi pada investasi
padat karya diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja yang
dibutuhkan oleh masyarakat sehingga mampu meningkatkan
kesejahteraan dan pendapatan masyarakat.

(22). Bidang Organisasi dan Kaderisasi


1). Merencanakan dan membuat jadwal serta melaksanakan pembinaan
organisasi kepada anggota
2). Kaderisasi Kepemimpinan Organisasi
3). Pemetaan Posisi Strategis yang dapat diisi oleh perawat
4). Lobi dan mengusulkan perawat potensial untuk mengisi posisi
strategis
5). Melaporkan hasil kegiatan kepada Ketua
6). Melakukan komunikasi interaktif diantara para anggota, pengurus
dan Pembina agat terjadi hubungan komunikasi yang efektif.
7). Meningkatkan pendayagunaan pengurus diseluruh tingkatan
organisi sesuai AD/ART dan peraturan organisasi dan mendorong
peningkatan fungsi, peranan dan kinerja kelembagaan yang ada
didalam jajaran organisasi sehingga tercipta sinergi yang optimal
dalam perjuangan.

1). Mengefektifkan iuran anggota secara intensif dan maksimal bagi


anggota AGRI Bersatu yang mampu dan sanggup membayar iuran.
2). Mengusahakan penggalian sumber dana yang sah baik bersifat
VIII PENDANAAN mengikat ataupun yang tidak mengikat.
3). Melaksanakan tata kelola administrasi dan pengelolaan kekayaan
organisasi secara efektif dan efisien.

1). Meningkatkan hubungankerjasama dengan organisasi-organisasi


social kemasyarakatan/KNPI/ profesi/fungsional/LSM/Ormas dan
lembaga lainya dalam rangka pelaksanaan program.
2). Menggalang hubungan kerjasama dengan berbagai kelompok
IX KERJA SAMA strategis.
3). Melakukan pola hubungan AGRI Bersatu dengan organisasi yang
bersifat kekeluargaan dan mempunyai nilai historis karakter dengan
organisasi-organisasi lain
4). Menjalin, meningkatkan, menjaga dan memelihara hubungan
kerjasama dengan kalangan media cetak, elektronik dalam
upaya memperbanyak frekuensi dan komunikasi dan penciptaan
opini ketengah-tengah masyarakat, pemerintah mengenai eksistensi
AGRI Bersatu.
5). Mendaya gunakan sarana komunikasi social sebagai media
untuk menyebarluaskan kebijaksanaan, program dan kegiatan
kepada jajaran AGRI Bersatu, Pemerintah dan Masyarakat luas
sebagai sarana penerangan dan penyaluran aspirasi Anggota

Keberhasilan pelaksanaan program ini tergantung pada partisipasi, sikap,


mental, ketaatan, kepatuhan, semangat, kejujuran, disiplin, pengendalian
dan pengawasan dari seluruh pimimpinan dan anggota AGRI Bersatu dari
X PENUTUP Pusat sampai kelevel terbawah, yang dilandasi kesadaran dan tanggung
jawab serta rasa memiliki untuk menghadapi tantangan dan tuntutan masa
mendatang demi tegaknya keadilan dan pembangunan Indonesia seutuhnya
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang adil dan beradab serta
bermartabat.semoga Allah, Senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah
untuk kita semua dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
FK.01

Kepada Yth :
Ketua Dewan Pendiri
ALIANSI GENERASI RAKYAT INDONESIA “ BERSATU “
Di - Tempat

PERMOHONAN PENDAFTARAN
KEPENGURUSAN DEWAN PENDIRI

Dengan ini, menerangkan dan menyatakan hukum secara tegas serta mengakui sepenuhnya, bahwa melalui Form ini, dengan
merujuk Undang Undang Dasar Tahun 1945 Pasal 27 ayat (3) dinyatakan bahwa “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam upaya pembelaan negara”. Pasal 30 ayat (1) juga mengamanatkan hal yang sama, bahwa “Tiap-tiap warga negara berhak
dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara, untuk itu sesuai Undang-undang Nomor 17 Tahun 2013
Tentang Organisasi Kemasyarakatan, mohon kiranya diri saya didaftarkan masuk dalam structural kepengurusan Ormas AGRI
‘Berrsatu (Komando Aliansi Generasi Rakyat Indonesia Bersatu), dengan data dan ketentuan sebagai berikut :

1 Nama lengkap
2 Tempat tanggal lahir
3 Pangkat Terahir
4 Kesatuan TNI ( ) AD, ( ) AU, ( ) AL, ( )POLRI, ( )PNS ( ) Aktive, ( ) Purna bhakti ( )
5 No. E-KTP
6 Agama ( ) Islam, ( ) Katolik, ( ) Hindu, ( ) Kristen, ( ) Budha
7 Status perkawinan ( ) Sudah Menikah, ( ) Belum menikah, ( ) Duda, ( ) Janda
8 Pekerjaan ( ) Pengusaha, ( ) Mahasiswa, ( ) Wirausaha, ( ) Nelayan, ( ) Tani, ( ) TNI, ( ) POLRI, ( )
Purna bhakti.
9 Pendidikan terahir ( ) SD, ( ) SMP, ( ) SLTA, ( ) S1, ( ) S2, ( ) S3.
10 Alamat Asal Kp. ____________________________ NO. ____ Rt.____Rw ____ Desa/Kelurahan
_______________________________ Kecamatan__________________________
Kota/Kabupaten _________________________Provinsi _____________________

11 Alamat sekarang Kp. ____________________________ NO. ____ Rt.____Rw ____ Desa/Kelurahan


_______________________________ Kecamatan__________________________
Kota/Kabupaten _________________________Provinsi _____________________

12 Nomor Hand Phone


13 Ketentuan 1). Bahwa, Saya bersedia menduduki jabatan sesuai jenjang disiplin ilmu yang saya miliki
dan bersedia mematuhi segala ketentuan AD/ART dan Pimpinan dan peraturan
organisasi.
2). Bahwa, Saya bersedia mengabdikan diri dalam organisasi dan bela bangsa dan Negara
dan akan menjungjung tinggi nama baik diri Saya, organisasi dan rekan dan Pimpinan
organisasi serta bersedia active dalam berbagai kegiatan organisasi.

Demikian surat ini saya buat atas kesadaran diri sendiri dan tidak dalam paksaan/pengaruh dari siapapun/pihak manapun dan
bersedia diangkat sumpah bila perlu.
Beri tanda (V)
NRK.
___________________________________2021
Kandidat Dewan Pendiri,

_________________________________
FK.02

Kepada Yth :
Ketua Dewan Pimpinan Pusat
ALIANSI GENERASI RAKYAT INDONESIA “ BERSATU “
Di - Tempat

PERMOHONAN PENDAFTARAN
KEPENGURUSAN DEWAN PIMPINAN PUSAT

Dengan ini, menerangkan dan menyatakan hukum secara tegas serta mengakui sepenuhnya, bahwa melalui Form ini, dengan
merujuk Undang Undang Dasar Tahun 1945 Pasal 27 ayat (3) dinyatakan bahwa “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam upaya pembelaan negara”. Pasal 30 ayat (1) juga mengamanatkan hal yang sama, bahwa “Tiap-tiap warga negara berhak
dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara, untuk itu sesuai Undang-undang Nomor 17 Tahun 2013
Tentang Organisasi Kemasyarakatan, mohon kiranya diri saya didaftarkan masuk dalam structural kepengurusan Ormas AGRI
‘Berrsatu (Komando Aliansi Generasi Rakyat Indonesia Bersatu), dengan data dan ketentuan sebagai berikut :

1 Nama lengkap
2 Tempat tanggal lahir
3 Pangkat Terahir
4 Kesatuan TNI ( ) AD, ( ) AU, ( ) AL, ( )POLRI, ( )PNS ( ) Aktive, ( ) Purna bhakti ( )
5 No. E-KTP
6 Agama ( ) Islam, ( ) Katolik, ( ) Hindu, ( ) Kristen, ( ) Budha
7 Status perkawinan ( ) Sudah Menikah, ( ) Belum menikah, ( ) Duda, ( ) Janda
8 Pekerjaan ( ) Pengusaha, ( ) Mahasiswa, ( ) Wirausaha, ( ) Nelayan, ( ) Tani, ( ) TNI, ( ) POLRI, ( )
Purna bhakti.
9 Pendidikan terahir ( ) SD, ( ) SMP, ( ) SLTA, ( ) S1, ( ) S2, ( ) S3.
10 Alamat Asal Kp. ____________________________ NO. ____ Rt.____Rw ____ Desa/Kelurahan
_______________________________ Kecamatan__________________________
Kota/Kabupaten _________________________Provinsi _____________________

11 Alamat sekarang Kp. ____________________________ NO. ____ Rt.____Rw ____ Desa/Kelurahan


_______________________________ Kecamatan__________________________
Kota/Kabupaten _________________________Provinsi _____________________

12 Nomor Hand Phone


13 Ketentuan 1). Bahwa, Saya bersedia menduduki jabatan sesuai jenjang disiplin ilmu yang saya miliki
dan bersedia mematuhi segala ketentuan AD/ART dan Pimpinan dan peraturan
organisasi.
2). Bahwa, Saya bersedia mengabdikan diri dalam organisasi dan bela bangsa dan Negara
dan akan menjungjung tinggi nama baik diri Saya, organisasi dan rekan dan Pimpinan
organisasi serta bersedia active dalam berbagai kegiatan organisasi.

Demikian surat ini saya buat atas kesadaran diri sendiri dan tidak dalam paksaan/pengaruh dari siapapun/pihak manapun dan
bersedia diangkat sumpah bila perlu.
Beri tanda (V)
NRK.
___________________________________2021
Kandidat Dewan Pusat,

_________________________________
FK.03

Kepada Yth :
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah
ALIANSI GENERASI RAKYAT INDONESIA “ BERSATU “
Di - Tempat

PERMOHONAN PENDAFTARAN
KEPENGURUSAN DEWAN PIMPINAN WILAYAH

Dengan ini, menerangkan dan menyatakan hukum secara tegas serta mengakui sepenuhnya, bahwa melalui Form ini, dengan
merujuk Undang Undang Dasar Tahun 1945 Pasal 27 ayat (3) dinyatakan bahwa “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam upaya pembelaan negara”. Pasal 30 ayat (1) juga mengamanatkan hal yang sama, bahwa “Tiap-tiap warga negara berhak
dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara, untuk itu sesuai Undang-undang Nomor 17 Tahun 2013
Tentang Organisasi Kemasyarakatan, mohon kiranya diri saya didaftarkan masuk dalam structural kepengurusan Ormas AGRI
‘Berrsatu (Komando Aliansi Generasi Rakyat Indonesia Bersatu), dengan data dan ketentuan sebagai berikut :

1 Nama lengkap
2 Tempat tanggal lahir
3 Pangkat Terahir
4 Kesatuan TNI ( ) AD, ( ) AU, ( ) AL, ( )POLRI, ( )PNS ( ) Aktive, ( ) Purna bhakti ( )
5 No. E-KTP
6 Agama ( ) Islam, ( ) Katolik, ( ) Hindu, ( ) Kristen, ( ) Budha
7 Status perkawinan ( ) Sudah Menikah, ( ) Belum menikah, ( ) Duda, ( ) Janda
8 Pekerjaan ( ) Pengusaha, ( ) Mahasiswa, ( ) Wirausaha, ( ) Nelayan, ( ) Tani, ( ) TNI, ( ) POLRI, ( )
Purna bhakti.
9 Pendidikan terahir ( ) SD, ( ) SMP, ( ) SLTA, ( ) S1, ( ) S2, ( ) S3.
10 Alamat Asal Kp. ____________________________ NO. ____ Rt.____Rw ____ Desa/Kelurahan
_______________________________ Kecamatan__________________________
Kota/Kabupaten _________________________Provinsi _____________________

11 Alamat sekarang Kp. ____________________________ NO. ____ Rt.____Rw ____ Desa/Kelurahan


_______________________________ Kecamatan__________________________
Kota/Kabupaten _________________________Provinsi _____________________

12 Nomor Hand Phone


13 Ketentuan 1). Bahwa, Saya bersedia menduduki jabatan sesuai jenjang disiplin ilmu yang saya miliki
dan bersedia mematuhi segala ketentuan AD/ART dan Pimpinan dan peraturan
organisasi.
2). Bahwa, Saya bersedia mengabdikan diri dalam organisasi dan bela bangsa dan Negara
dan akan menjungjung tinggi nama baik diri Saya, organisasi dan rekan dan Pimpinan
organisasi serta bersedia active dalam berbagai kegiatan organisasi.

Demikian surat ini saya buat atas kesadaran diri sendiri dan tidak dalam paksaan/pengaruh dari siapapun/pihak manapun dan
bersedia diangkat sumpah bila perlu.
Beri tanda (V)
NRK.
___________________________________2021
Kandidat Dewan Wilayah,

_________________________________
FK.04

Kepada Yth :
Ketua Dewan Pimpinan Daerah
ALIANSI GENERASI RAKYAT INDONESIA “ BERSATU “
Di - Tempat

PERMOHONAN PENDAFTARAN
KEPENGURUSAN DEWAN PIMPINAN DAERAH

Dengan ini, menerangkan dan menyatakan hukum secara tegas serta mengakui sepenuhnya, bahwa melalui Form ini, dengan
merujuk Undang Undang Dasar Tahun 1945 Pasal 27 ayat (3) dinyatakan bahwa “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam upaya pembelaan negara”. Pasal 30 ayat (1) juga mengamanatkan hal yang sama, bahwa “Tiap-tiap warga negara berhak
dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara, untuk itu sesuai Undang-undang Nomor 17 Tahun 2013
Tentang Organisasi Kemasyarakatan, mohon kiranya diri saya didaftarkan masuk dalam structural kepengurusan Ormas AGRI
‘Berrsatu (Komando Aliansi Generasi Rakyat Indonesia Bersatu), dengan data dan ketentuan sebagai berikut :

1 Nama lengkap
2 Tempat tanggal lahir
3 Pangkat Terahir
4 Kesatuan TNI ( ) AD, ( ) AU, ( ) AL, ( )POLRI, ( )PNS ( ) Aktive, ( ) Purna bhakti ( )
5 No. E-KTP
6 Agama ( ) Islam, ( ) Katolik, ( ) Hindu, ( ) Kristen, ( ) Budha
7 Status perkawinan ( ) Sudah Menikah, ( ) Belum menikah, ( ) Duda, ( ) Janda
8 Pekerjaan ( ) Pengusaha, ( ) Mahasiswa, ( ) Wirausaha, ( ) Nelayan, ( ) Tani, ( ) TNI, ( ) POLRI, ( )
Purna bhakti.
9 Pendidikan terahir ( ) SD, ( ) SMP, ( ) SLTA, ( ) S1, ( ) S2, ( ) S3.
10 Alamat Asal Kp. ____________________________ NO. ____ Rt.____Rw ____ Desa/Kelurahan
_______________________________ Kecamatan__________________________
Kota/Kabupaten _________________________Provinsi _____________________

11 Alamat sekarang Kp. ____________________________ NO. ____ Rt.____Rw ____ Desa/Kelurahan


_______________________________ Kecamatan__________________________
Kota/Kabupaten _________________________Provinsi _____________________

12 Nomor Hand Phone


13 Ketentuan 1). Bahwa, Saya bersedia menduduki jabatan sesuai jenjang disiplin ilmu yang saya miliki
dan bersedia mematuhi segala ketentuan AD/ART dan Pimpinan dan peraturan
organisasi.
2). Bahwa, Saya bersedia mengabdikan diri dalam organisasi dan bela bangsa dan Negara
dan akan menjungjung tinggi nama baik diri Saya, organisasi dan rekan dan Pimpinan
organisasi serta bersedia active dalam berbagai kegiatan organisasi.

Demikian surat ini saya buat atas kesadaran diri sendiri dan tidak dalam paksaan/pengaruh dari siapapun/pihak manapun dan
bersedia diangkat sumpah bila perlu.
Beri tanda (V)
NRK.
___________________________________2021
Kandidat Dewan Daerah,

_________________________________
FK.05

Kepada Yth :
Ketua Dewan Pimpinan Cabang
ALIANSI GENERASI RAKYAT INDONESIA “ BERSATU “
Di - Tempat

PERMOHONAN PENDAFTARAN
KEPENGURUSAN DEWAN PIMPINAN CABANG

Dengan ini, menerangkan dan menyatakan hukum secara tegas serta mengakui sepenuhnya, bahwa melalui Form ini, dengan
merujuk Undang Undang Dasar Tahun 1945 Pasal 27 ayat (3) dinyatakan bahwa “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam upaya pembelaan negara”. Pasal 30 ayat (1) juga mengamanatkan hal yang sama, bahwa “Tiap-tiap warga negara berhak
dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara, untuk itu sesuai Undang-undang Nomor 17 Tahun 2013
Tentang Organisasi Kemasyarakatan, mohon kiranya diri saya didaftarkan masuk dalam structural kepengurusan Ormas AGRI
‘Berrsatu (Komando Aliansi Generasi Rakyat Indonesia Bersatu), dengan data dan ketentuan sebagai berikut :

1 Nama lengkap
2 Tempat tanggal lahir
3 Pangkat Terahir
4 Kesatuan TNI ( ) AD, ( ) AU, ( ) AL, ( )POLRI, ( )PNS ( ) Aktive, ( ) Purna bhakti ( )
5 No. E-KTP
6 Agama ( ) Islam, ( ) Katolik, ( ) Hindu, ( ) Kristen, ( ) Budha
7 Status perkawinan ( ) Sudah Menikah, ( ) Belum menikah, ( ) Duda, ( ) Janda
8 Pekerjaan ( ) Pengusaha, ( ) Mahasiswa, ( ) Wirausaha, ( ) Nelayan, ( ) Tani, ( ) TNI, ( ) POLRI, ( )
Purna bhakti.
9 Pendidikan terahir ( ) SD, ( ) SMP, ( ) SLTA, ( ) S1, ( ) S2, ( ) S3.
10 Alamat Asal Kp. ____________________________ NO. ____ Rt.____Rw ____ Desa/Kelurahan
_______________________________ Kecamatan__________________________
Kota/Kabupaten _________________________Provinsi _____________________

11 Alamat sekarang Kp. ____________________________ NO. ____ Rt.____Rw ____ Desa/Kelurahan


_______________________________ Kecamatan__________________________
Kota/Kabupaten _________________________Provinsi _____________________

12 Nomor Hand Phone


13 Ketentuan 1). Bahwa, Saya bersedia menduduki jabatan sesuai jenjang disiplin ilmu yang saya miliki
dan bersedia mematuhi segala ketentuan AD/ART dan Pimpinan dan peraturan
organisasi.
2). Bahwa, Saya bersedia mengabdikan diri dalam organisasi dan bela bangsa dan Negara
dan akan menjungjung tinggi nama baik diri Saya, organisasi dan rekan dan Pimpinan
organisasi serta bersedia active dalam berbagai kegiatan organisasi.

Demikian surat ini saya buat atas kesadaran diri sendiri dan tidak dalam paksaan/pengaruh dari siapapun/pihak manapun dan
bersedia diangkat sumpah bila perlu.
Beri tanda (V)
NRK.
___________________________________2021
Kandidat Dewan Cabang,

_________________________________
FK.06

Kepada Yth :
Ketua Dewan Pimpinan Ranting
ALIANSI GENERASI RAKYAT INDONESIA “ BERSATU “
Di - Tempat

PERMOHONAN PENDAFTARAN
KEPENGURUSAN DEWAN RANTING

Dengan ini, menerangkan dan menyatakan hukum secara tegas serta mengakui sepenuhnya, bahwa melalui Form ini, dengan
merujuk Undang Undang Dasar Tahun 1945 Pasal 27 ayat (3) dinyatakan bahwa “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam upaya pembelaan negara”. Pasal 30 ayat (1) juga mengamanatkan hal yang sama, bahwa “Tiap-tiap warga negara berhak
dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara, untuk itu sesuai Undang-undang Nomor 17 Tahun 2013
Tentang Organisasi Kemasyarakatan, mohon kiranya diri saya didaftarkan masuk dalam structural kepengurusan Ormas AGRI
‘Berrsatu (Komando Aliansi Generasi Rakyat Indonesia Bersatu), dengan data dan ketentuan sebagai berikut :

1 Nama lengkap
2 Tempat tanggal lahir
3 Pangkat Terahir
4 Kesatuan TNI ( ) AD, ( ) AU, ( ) AL, ( )POLRI, ( )PNS ( ) Aktive, ( ) Purna bhakti ( )
5 No. E-KTP
6 Agama ( ) Islam, ( ) Katolik, ( ) Hindu, ( ) Kristen, ( ) Budha
7 Status perkawinan ( ) Sudah Menikah, ( ) Belum menikah, ( ) Duda, ( ) Janda
8 Pekerjaan ( ) Pengusaha, ( ) Mahasiswa, ( ) Wirausaha, ( ) Nelayan, ( ) Tani, ( ) TNI, ( ) POLRI, ( )
Purna bhakti.
9 Pendidikan terahir ( ) SD, ( ) SMP, ( ) SLTA, ( ) S1, ( ) S2, ( ) S3.
10 Alamat Asal Kp. ____________________________ NO. ____ Rt.____Rw ____ Desa/Kelurahan
_______________________________ Kecamatan__________________________
Kota/Kabupaten _________________________Provinsi _____________________

11 Alamat sekarang Kp. ____________________________ NO. ____ Rt.____Rw ____ Desa/Kelurahan


_______________________________ Kecamatan__________________________
Kota/Kabupaten _________________________Provinsi _____________________

12 Nomor Hand Phone


13 Ketentuan 1). Bahwa, Saya bersedia menduduki jabatan sesuai jenjang disiplin ilmu yang saya miliki
dan bersedia mematuhi segala ketentuan AD/ART dan Pimpinan dan peraturan
organisasi.
2). Bahwa, Saya bersedia mengabdikan diri dalam organisasi dan bela bangsa dan Negara
dan akan menjungjung tinggi nama baik diri Saya, organisasi dan rekan dan Pimpinan
organisasi serta bersedia active dalam berbagai kegiatan organisasi.

Demikian surat ini saya buat atas kesadaran diri sendiri dan tidak dalam paksaan/pengaruh dari siapapun/pihak manapun dan
bersedia diangkat sumpah bila perlu.
Beri tanda (V)
NRK.
___________________________________2021
Kandidat Dewan Ranting,

_________________________________
FK.07
Kepada Yth :
1. Ketua Dewan Pimpinan Pusat.
2. Ketua Dewan Pimpinan Wilayah
3. Ketua Dewan Pimpinan Daerah
4. Ketua Dewan Pimpinan Cabang
5. Ketua Dewan Pimpinan Ranting
ALIANSI GENERASI RAKYAT INDONESIA “ BERSATU “
Di - Tempat

PERMOHONAN PENDAFTARAN ANGGOTA

Dengan ini, menerangkan dan menyatakan hukum secara tegas serta mengakui sepenuhnya, bahwa melalui Form ini, dengan
merujuk Undang Undang Dasar Tahun 1945 Pasal 27 ayat (3) dinyatakan bahwa “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam upaya pembelaan negara”. Pasal 30 ayat (1) juga mengamanatkan hal yang sama, bahwa “Tiap-tiap warga negara berhak
dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara, untuk itu sesuai Undang-undang Nomor 17 Tahun 2013
Tentang Organisasi Kemasyarakatan, mohon kiranya diri saya didaftarkan masuk dalam structural kepengurusan Ormas AGRI
‘Berrsatu (Komando Aliansi Generasi Rakyat Indonesia Bersatu), dengan data dan ketentuan sebagai berikut :
1 Nama lengkap
2 Tempat tanggal lahir
3 Pangkat Terahir
4 Kesatuan TNI ( ) AD, ( ) AU, ( ) AL, ( )POLRI, ( )PNS ( ) Aktive, ( ) Purna bhakti ( )
5 No. E-KTP
6 Agama ( ) Islam, ( ) Katolik, ( ) Hindu, ( ) Kristen, ( ) Budha
7 Status perkawinan ( ) Sudah Menikah, ( ) Belum menikah, ( ) Duda, ( ) Janda
8 Pekerjaan ( ) Pengusaha, ( ) Mahasiswa, ( ) Wirausaha, ( ) Nelayan, ( ) Tani, ( ) TNI, ( ) POLRI, ( )
Purna bhakti.
9 Pendidikan terahir ( ) SD, ( ) SMP, ( ) SLTA, ( ) S1, ( ) S2, ( ) S3.
10 Alamat Asal Kp. ____________________________ NO. ____ Rt.____Rw ____ Desa/Kelurahan
_______________________________ Kecamatan__________________________
Kota/Kabupaten _________________________Provinsi _____________________

11 Alamat sekarang Kp. ____________________________ NO. ____ Rt.____Rw ____ Desa/Kelurahan


_______________________________ Kecamatan__________________________
Kota/Kabupaten _________________________Provinsi _____________________

12 Nomor Hand Phone


13 Ketentuan 1). Bahwa, Saya bersedia menduduki jabatan sesuai jenjang disiplin ilmu yang saya miliki
dan bersedia mematuhi segala ketentuan AD/ART dan Pimpinan dan peraturan
organisasi.
2). Bahwa, Saya bersedia mengabdikan diri dalam organisasi dan bela bangsa dan Negara
dan akan menjungjung tinggi nama baik diri Saya, organisasi dan rekan dan Pimpinan
organisasi serta bersedia active dalam berbagai kegiatan organisasi.

Demikian surat ini saya buat atas kesadaran diri sendiri dan tidak dalam paksaan/pengaruh dari siapapun/pihak manapun dan
bersedia diangkat sumpah bila perlu.
Beri tanda (V)
NRK.
___________________________________2021
Kandididat Anggota,

_________________________________

Anda mungkin juga menyukai