Kelompok 2:
1) Mutia Arum
2) Ayu Nabila Hafzoh
3) Elis Kalisa
4) Glorya Meyhoa
5) Naila Amalia
6) Fernadez jhon
7) Dyah Anggraini
8) Maurra Haniear
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat tuhan yang maha esa. Yang sudah melimpahkan
rahmat serta karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan proses penyusunan makalah
PPKN yang berjudul “persatuan dan kesatuan Peran serta warga negara dalam menjaga bangsa”
ini dengan baik.
Adapun tujuan dari penyusunan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas ibu Norta pada
mata pelajaran PPKN. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
“persatuan dan kesatuan Peran serta warga negara dalam menjaga bangsa” bagi para pembaca
dan juga penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Norta, selaku guru mata pelajaran PPKN yang telah
memberikan tugas ini sehingga kami dapat menabah pengetahuan tentang materi “persatuan dan
kesatuan Peran serta warga negara dalam menjaga bangsa”.
Kaimi menyadari, makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan untuk menyempurnakan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR........................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................ii
BAB 1...........................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................3
1.1. Latar Belakang.............................................................................................................................3
1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................................................4
1.3. Tujuan Masalah...........................................................................................................................4
BAB 2...........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................5
2.1. Kesadaran Bangsa dan Bernegara................................................................................................5
2.2. Bela Negara..................................................................................................................................5
2.3. Dasar Hukum Bela Negara...........................................................................................................6
2.4. Kesediaan Warga Negara untuk Melakukan Bela Negara............................................................7
BAB 3...........................................................................................................................................................8
PENUTUP.....................................................................................................................................................8
3.1. Kesimpulan..............................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................................9
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya
kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dalam menjamin kelangsungan hidup
bangsa dan negara Menurut UU Nomor 3 Tahun 2002 pasal 9 ayat 1 tentang Pertahanan
Negara Bukan hanya sebagai kewajiban dasar manusia, tetapi juga merupakan
kehormatan warga negara sebagai wujud pengabdian dan rela berkorban kepada bangsa
dan negara Ada beberapa dasar hukum dan peraturan tentang Wajib Bela Negara : a. Tap
MPR No.VI Tahun 1973 tentang konsep Wawasan Nusantara dan Keamanan Nasional. b.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 1954 tentang Pokok-Pokok
Perlawanan Rakyat. c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 1982
tentang Ketentuan Pokok Hankam Negara RI. Diubah oleh Undang-UndangRepublik
Indonesia Nomor 1 Tahun 1988. d. Tap MPR No.VI Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI
dengan POLRI. e. Tap MPR No.VII Tahun 2000 tentang Peranan TNI dan POLRI. f.
Amandemen Undang-Undang Dasar Negara Republik IndonesiaTahun 1945 Pasal 30
Ayat 1 dan 2: “Bahwa tiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan Negara dilaksanakan melalui system pemerintahan dan
keamanan rakyat semesta oleh TNI dan Kepolisian sebagai komponen utana, dan rakyat
sebagai komponen pendukung”.
Adapula pada Pasal 27 Ayat 3: “Bahwa tiap warga Negara berhak dan wajib ikut
serta dalam upaya bela negara”. g. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun
2002 tentang Pertahanan Negara ayat 1: “Setiap Warga Negara berhak dan wajib ikut
serta dalam upaya bela negara yang diwujudkan dalam Penyelenggaraan Pertahanan
Negara”; ayat 2: “Keikutsertaan warga Negara dalam upaya bela negara dimaksud ayat 1
diselenggarakan melalui: 1 Pendidikan Kewarganegaraan 2 Pelatihan dasar kemiliteran 3
Pengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela atau wajib 4 Pengabdian sesuai dengan
profesi.
3
Pembelaan Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh
kecintaan, kesadaran, keikhlasan dan ketulusan dalam menjamin kelangsungan hidup
bangsa dan negara, menjaga harkat dan martabat bangsa, mempertahankan keutuhan
NKRI serta wewujudkan cita-cita dan tujuan nasional berdasarkan Pancasila dan UUD
NRI Tahun 1945. - Pasal 30 Ayat 1 UUD NRI Tahun 1945: “Tiap-tiapiap Warga Negara
berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara”. - Pasal 27
Ayat 3 UUD NRI Tahun 1945: “Setiap Warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam
upaya pembelaan negara”. - Contoh bentuk usaha pembelaan negara oleh warga negara :
- Mengikuti ronda malam siskamling - Pelatihan dasar kemiliteran - Pengabdian sebagai
prajurit TNI secara sukarela atau wajib - Pengabdian sesuai dengan profesi Bela negara
yang bisa dilakukan oleh para siswa di sekolah : - Pendidikan Kewarganegaraan -
Mengikuti organisasi yang menerapkan dasar-dasar kemiliteran, seperti Pramuka, Patroli
Keamanan Sekolah PKS, Pasukan Pengibar Bendera Paskibra, Palang Merah Remaja
PMR, dan organisasi lainnya.
Bersumber pada rumusan masalah diatas, tujuan dari penyusunan makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk memberikan informasi tentang kesadaran berbangsa dan bernegara.
2. Untuk mengetahui apa itu bela negara.
3. Untuk mengetahui dasar hukum bela negara.
4
4. Untuk memberikan informasi bagaimana kesediaan warga negara indonesia untuk
melakukan bela negara.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1. Kesadaran Bangsa dan Bernegara
5
kepada negara dan bangsa. Keikutsertaan kita dalam bela negara merupakan bentuk cinta
terhadap tanah air kita.
Bela negara adalah tekad, sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh
kecintaan kepada negara kesatuan republik Indonesia yang berdasarkan pancasila dan uud
1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara. pembelaan negara
bukansemata-mata tugas tni, tetapi segenap warga negara sesuai kemampuan dan
profesinya dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.
Konsep bela negara dapat diartikan secara fisik dan non-fisik, secara fisik dengan
mengangkat senjata menghadapi serangan atau agresi musuh, secara non-fisik dapat
didefinisikan sebagai segala upaya untuk mempertanankan Negara dengan cara
meningkatkan rasa nasionalisme, yakni kesadaran berbangsa dan bernegara, menanamkan
kecintaan terhadap tanah air, serta berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara.
Bela negara adalah sebuah konsep yang disusun oleh perangkat perundangan dan
petinggi suatu negara tentang patriotisme seseorang, suatu kelompok atau seluruh
komponen dari suatu negara dalam kepentingan mempertahankan eksistensi negara
tersebut.
Konsep bela negara ini juga diatur dalam Undang-Undang nomor 3 tahun 2002
Pasal 9 (1) tentang Pertahanan Negara, yang menyebutkan, "Setiap warga negara berhak
dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan
pertahanan negara."
Pasal tersebut memiliki butir, penjelasan Pasal 9 ayat (1) huruf a Undang-Undang
Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, yaitu “Upaya Bela Negara" adalah
sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara dan
Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara.
6
Dasar hukum bela negara secara eksplisit tercantum dalam Undang-Undang Dasar
Tahun 1945 Pasal 27 ayat (3) dan Pasal 30 ayat (1), yang berbunyi:
1. Pasal 27 ayat (3) mengamanatkan, “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam upaya pembelaan negara."
2. Pasal 30 ayat (1) mengamanatkan, “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut
serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara."
Bela Negara juga terkait dengan eksistensi NKRI dan terwujudnya cita-cita bangsa
sebagaimana termuat dalam Pembukaan UUD NRKI tahun 1945, yakni melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia; memajukan
kesejahteraan umum; mencerdaskan kehidupan bangsa; ikut melaksanakan ketertiban
dunia yang berdasarkan kemerdekaan dan perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Upaya bela negara selain sebagai kewajiban dasar, juga merupakan kehormatan
bagi setiap warga negara yang dilaksanakan penuh kesadaran, penuh tanggung jawab,
dan rela berkorban dalam pengabdian kepada negara dan bangsa.
7
Selain TNI, salah satu komponen warga negara yang mendapat pelatihan dasar
militer adalah siswa sekolah menengah dan unsur mahasiswa. Unsur mahasiswa
tersusun dalam organisasi Resimen Mahasiswa (Menwa).
Setelah memasuki resimen tersebut, mahasiswa harus mengikuti latihan dasar
kemiliteran. Adapun, siswa sekolah menengah dapat mengikuti organisasi yang
menerapkan dasar-dasar kemiliteran, seperti Pramuka, Patroli Keamanan Sekolah
(PKS), Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra), Palang Merah Remaja (PMR), dan
organisasi sejenis lainnya.
3. Pengabdian sebagai Tentara Nasional Indonesia
Dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 30
Ayat disebutkan bahwa TNI dan Polri merupakan unsur utama dalam usaha
pertahanan dan keamanan rakyat. Prajurit TNI dan Polri merupakan pelaksanaan dan
kekuatan utama dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Setiap warga negara
berhak untuk mengabdi sebagai prajurit TNI dan Polri melalui syarat-syarat tertentu.
4. Pengabdian sesuai dengan keahlian atau profesi
Upaya bela negara tidak hanya melalui cara-cara militer saja tetapi banyak usaha
bela negara dapat dilakukan tanpa cara militer.
Pengabdian sesuai dengan profesi adalah pengabdian warga negara untuk
kepentingan pertahanan negara termasuk dalam menanggulangi dan memperkecil
akibat yang ditimbulkan oleh perang, bencana alam, atau bencana lainnya.
Upaya bela negara merupakan sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh
kecintaan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Bela negara bukan
lagi hanya sebagai kewajiban dasar tetapi merupakan kehormatan bagi setiap warga
negara yang harus dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab, dan rela
berkorban.
BAB 3
PENUTUP
8
3.1. Kesimpulan
Indonesia punya semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang berarti berbeda-beda tetap
satu jua. Oleh karena itu, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa adalah hal yang mutlak
untuk dilakukan.
Apalagi Indonesia adalah negara dengan beragam kebudayaan, suku, ras dan
agama. Di sisi lain, letak Indonesia yang menjadi jalur transportasi banyak negara tak
hanya mendatangkan keuntungan, tetapi juga ancaman.
Misalnya, masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan norma, masuknya
obat-obatan terlarang, penggelapan barang, dan masih banyak lainnya. Maka dari itu,
peran serta warga dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa sangat diperlukan.
Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dapat dimulai dari hal kecil. Misalnya,
tidak merusak lingkungan, menjaga ketertiban umum, menghindari perkelahian,
menjunjung hak asasi manusia, menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari.
Menurut UU No. 3 tahun 2002, bela negara merupakan sikap dan perilaku warga
yang dijiwai oleh kecintaannya kepada NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD RI Tahun
1945. Bela negara dapat berupa fisik dan non fisik.
Bela negara fisik merupakan pembelaan terhadap setiap hambatan, gangguan,
halangan, dan tantangan yang dilakukan warga negara untuk melindungi bangsa dan
negara. Sedangkan bela negara non fisik merupakan pembelaan berdasarkan hak,
kewajiban, dan kehormatan melalui profesi dan kemampuan masing-masing warga untuk
meningkatkan ketahanan nasional.
Menurut UU No. 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, keikutsertaan warga
negara dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, yaitu:
1. Pendidikan kewarganegaraan
2. Pelatihan dasar kemiliteran
3. Pengabdian sebagai Tentara Nasional Indonesia
4. Pengabdian sesuai dengan keahlian atau profesi
DAFTAR PUSTAKA
9
- https://mediaedukasiborneo.com/materi-pkn-kelas-x-semester-genap-kesediaan-warga-negara-
untuk-melakukan-bela-negara3474
- https://m.kumparan.com/berita-hari-ini/bentuk-peran-serta-warga-dalam-menjaga-persatuan-
dan-kesatuan-bangsa-1uQbQrTQdS2/full
- https://m.tribunnews.com/pendidikan/2021/12/19/bela-negara-pengertian-dasar-hukum-serta-
nilai-nilai-dasar-bela-negara
- https://m.liputan6.com/hot/read/4695788/pengertian-bela-negara-dasar-hukum-dan-nilai-
dasarnya-yang-perlu-dipahami
10