Anda di halaman 1dari 16

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

“BELA NEGARA”

Dosen pengampu:

Sahata Manalu,SH,M.Hum

Kelompok 5:

1. David Kristian Baeha (210600071)


2. Maringan Ederson (210600057)
3. Faisal Ariston Situmorang (210600065)
4. Patrick Gregorius Sitanggang (210600068)
5. Ronaldo Tamba (210600077)
6. Rado Priori Hartayna Damanik (210600083)

UNIVERSITAS KATOLIK SANTO THOMAS

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM

MEDAN

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkatnya kami
sekelompok dapat mengerjakan makalah Pendidikan Kewarganegaran dengan judul“Bela
Negara” makalah ini kami selesaikan dengan waktu yang cukup singkat sesuai dengan yang
di tentukan, dan makalah ini kami buat untuk memberikan penjelasan kepada pendengar
tentang masalah-masalah yang ada keterkaitannya dengan judul diatas.

Makalah ini di buat untuk melengkapi tugas dan untuk menambah nilai dari kelompok
kami. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan terlebih lagi untuk yang
membaca.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Bela Negara
2. Peran pendidikan Kewarganegaraan Bela Negara
3. Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia
4. Hak dan Kewajiban Warga Negara Menurut UUD 1945.................................................7
A. Hak Warga Negara Indonesia.......................................................................................7
B. Kewajiban Warga Negara.............................................................................................8
5. Asas-Asas Kewarganegaraan...........................................................................................9
6. Hak dan Kewajiban Bela Negara......................................................................................9
7. Tujuan, Fungsi, Manfaaat dan Dasar Hukum Bela Negara............................................11
8. Perwujudan Bela Negara Dalam Aspek Kehidupan...................................................... 12
BAB III.....................................................................................................................................15
KESIMPULAN........................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................16
BAB 1

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah


Indonesia merupakan negara yang demokratis,dimana kekuasaan tertinggi berada di
tangan rakyat sehingga masyarakat sangat berperan dalam pembangunan Suatu
Negara. Negara mempunyai hak dan kewajiban terhadap warga negaranya,begitupula
dengan sebaliknya warga negaranya juga mempunyai hak dan kewajiban.
Negara merupakan alat dari masyarakat yang mempunyai kekuasaan untuk
mengatur hubunga-hubungan manusia dalam masyarakat. Terlihat jelas ada empat
unsur-unsur negara antara lain berupa rakyat, wilayah, pemerintah serta pengakuan
dari negara lain.

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, ada beberapa rumusan masalah yang akan kami
bahas dalam materi Bela Negara,yaitu sebagai berikut:
a. Pengertian Bela negara?
b. Peran pendidikan kesadaran bela negara?
c. Apakah hak dan kewajiban warga negara?
d. Apakah hak dan kewajiban warga negara menurut UUD 1945?
e. Apakah asas-asas kewarganegaraan?
f. Apaakah hak dan kewajiban Bela Negara?
g. Apakah tujuan, fungsi, manfaat dan dasar hukum bela negara?
h. Bagaiman perwujudan bela negara dalam aspek kehidupan?

3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan mempelajari Bela Negara ,yaitu sebagai
berikut:
1. Menjelaskan pengertian Bela Negara
2. Mendeskripsikan peran pendidikan kesadaran bela negara
3. Mengetahui hak dan kewajiban warga negara
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Bela Negara


Bela Negara merupakan sebuah perilaku dan sikap dari warga negara. Sikap
atau perilaku ini dijiwai oleh kecintaannya kepada negara atau bangsanya. Dalam hal
ini, yang dimaksud adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bela Negara juga
merupakan sebuah konsep yang disusun oleh perangkat perundangan dan petinggi
suatu negara tentang patriotisme seseorang.

Bela negara terkait erat dengan terjaminnya eksistensi NKRI dan terwujudnya
cita-cita bangsa sebagaimana termuat dalam Pembukaan UUD RI tahun 1945 yakni:
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut serta
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi,
dan keadilan sosial.

Berdasarkan UU, bela negara pasal 9 ayat (1), UU No. 3 Tahun 2002 tentang
Pertahanan Negara, bela negara didefinisikan sebagai sikap dan perilaku warga negara
yang dijiwai oleh kecintaannya kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD
45 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara.

Indonesia merupakan negara yang warga negaranya Bela Negara bukan wajib militer,
maka seluruh warga negara indonesia memiliki kewajiban yang sama dalam hal
pembelaan negara.Rasa cinta seorang warga negara tentu ditujukan kepada tanah air
yang sudah memberikan sebuah kehidupan pada orang tersebut. Hal-hal seperti ini
sudah terjadi ketika sesorang lahir ke dunia, tumbuh dewasa dan dalam upaya untuk
mencari sebuah penghidupan.

Memperkuat pertahanan Bela Negara merupakan sikap dan perilaku warga negara
yang dijiwai oleh kecintaannya kepada NKRI yang berdasarkan pancasila dan UUD
1954 dalam menjalin hidup bangsa dan negara yang seutuhnya. Tiap-tiap warga
negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara dan syarat-syarat
tentang pembelaan diatur undang-undang kesadaran Bela Negara itu hakikatnya
kesediaan berbakti pada negara dan kesediaan berkorban membela negara.
Ada beberapa yang menjadi unsur dalam Bela Negara, antara lain sebagai berikut:

a. Cinta tanah air


b. Kesadaran berbangsa dan bernegara
c. Rela berkorban unruk bangsa dan negara

Contoh-contoh Bela Negara yaitu:

 Melestarikan budaya
 Belajar dengan rajin bagi para pelajar
 Taat akan hukum dan aturan-aturan negara.

2. Peran pendidikan Kewarganegaraan dalam Bela Negara


Pendidikan kewarganegaraan wajib diajarkan sejak din, untuk meningkatkan rasa
cinta tanah air. Dalam kehidupan negara, pendidikan kewarganegaraan tidak hanya
berperan untuk meningkatkan rasa cinta tanah air saja, melainkan juga diperlukan
dalam bela negara
Salah satu cara untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air adalah dengan
menumbuhkan rasa bangga terhadap tanah air melalui proses pendidikan di sekolah,
akan tetapi bukan hanya sekedar materi mata pelajaran saja atau yang hanya
diarahkan akademik pelajaran yang mengacu pada kurikulum pemerintah,
menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air juga dapat dilakukan melalui lagu-lagu
nasional dan lagu daerah yang ada di Indonesia. Rasa bangga terhadap tanah air dapat
ditumbuhkan dengan memberikan pengetahuan berbagai nilai-nilai sejarah yang
pernah ada, selain itu pesan moral yang ada pada lagu nasional dan lagu daerah dapat
menumbuhkan rasa cinta tanah air.
Bela negara menjadi kewajiban bagi seluruh masyarakat tanpa terkecuali. Bela
negara tidak selalu diartikan sebagai tindakan fisik untuk mengahadapi agresi, tetapi
juga bisa dilakukan dengan berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara.
Dalam pasal 9 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang pertahanan negara,
penyelenggaraan pendidikan kewarganegaraan menjadi salah satu upaya bela negara,
selain pendidikan militer, pengabdian sebagai prajurit TNI dan pengabdian sesuai
profesi.
Dalam hal ini pendiddikan kewarganegaraan berperan untuk menigkatkan
kesadran dan kecintaan terhadap tanah air. Pengajaran ini dimulai dari pendidikan
sekolah dasar hingga pendidikan tinggi dan masuk dalam kurikulum pendidikan.
Pendidikan kewarganegaraan juga berperan untuk menangkal berbagai bentuk
ancaman dan tantangan yang sangat berbahaya bagi suatu negara. Misalnya
perubahan ideologi yang bisa mengancam keutuhan dan persatuan negara.
Berikut peran pendidikan kewarganegaraan dalam bela negara
1. Bentuk bela negara non fisik
2. Meningkatkan kesadaran dan kecintaan terhadap tanah air. Dalam kehidupan
sehari-hari, hal ini bisa diterapkan dengan membeli dan menggunakn produk
dalam negeri
3. menciptakan warga negara agar memiliki jiwa rela berkorban dan setia kepada
ideologi negaranya
4. menaati peraturan yang berlaku di Indonesia
5. mengikuti upacara bendera dengan baik
6.

3. Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia


Menuerut Prof.Dr.notonagoro Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan
suatu yang semestinya diterima atau dilakukan oleh pihak tertentu dan tidak dapat
oleh pihak lain manapun. Hak dan kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat
dipisahkan, akan tetapi apabila hak dan kewajiban tidak seimbang maka terjadilah
pertentangan. Setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban untuk mendapatkan
penghidupan yang layak, tetapi pada kenyataannya banyak warga negara yang belum
merasakan kesejahteraan dalam menjalani kehidupannya.

Apabila keseimbangan itu tidak ada akan terjadi kesenjangan sosial yang
berkepanjangan. Untuk mencapai keseimbangan antara hak dan kewajiban, maka kita
harus mengetahui posisi diri kita sendiri. Jika kita tidak mengetahui posisi diri kita
sendiri maka hak dan kewajiban yang kita miliki tidak akan tercapai, begittu juga
dengan pejabat juga harus tau apa yang menjadi hak dan kewajibannya. Oleh karena
itu, kita sebagai warga negrara yang berdemokrasi harus bangun dari mimpi kita yang
buruk ini dan merubahnya untuk mendapatkan hak-hak dan tak lupa melaksanakan
kewajiban sebagai rakyat Indonesia.

4. Hak dan Kewajiban Warga Negara Menurut UUD 1945

A. Hak Warga Negara Indonesia


Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, sebagimana telah ditetapkan dalam UUD
1945 Pada pasal 28, yang menetapkan bahwa hak warga negara dan penduduk untuk
berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan maupun tulisam, dan
sebagainya, syarat-syarat akan diatur dalam Undang-Undang.
Berukut merupakan hak-hak warga negara indonesia menurut Undang-Undang Dasar
1945:

 Hak atas pekerjaan dan penhgidupan yang layak “tiap warga negara berhak
atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” (Psl 27 ayat 2)
 Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan
negara (Psl 27 Ayat 3)
 Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan “setiap orang berhak untuk
hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya” ( Psl 28A)
 Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui
perkawinan yang sah ( Psl 28B Ayat 1)
 Hak atas kelangsungan hidup ( Psl 28B Ayat 2)
 Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya
dan berhak mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan
budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup
manusia (Psl 28C Ayat 1)
 Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif
untuk membangun masyarakat, bangsa dan negaranya (Psl 28C Ayat 2)
 Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum yang adil
serta perlakuan yang sama di depan hukum (Psl 28D Ayat 1)
 Hak untuk mempunyai hak milik pribadi, hak untuk hidup, hak untuk tidak
disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk
tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi dihadapan hukum (Psl 28I
Ayat 1)
 Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat deskriminatif atas
dasar apa pun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang
bersifat diskriminatif itu ( Psl 28I Ayat 2)

B. Kewajiban Warga Negara

Kewajiban adalah sesuatu yang wajib dilaksanakan atau keharusan


melaksanakannya. Sebagai masyarakat yang tinggal di suatu negara mempunyai
kewajiban sebagai warga negara.
Berikut yang menjadi kewajiban warga negara indonesia antara lain:
 Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945
berbunyi: segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum
dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya
 Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 Ayat (3) UUD
1945 menyatakan: setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
upaya pembelaan negara
 Wajib menaati Hak Asasi Manusia orang lain. Pasal 28J Ayat 1
menyatakan: setiap orang wajib menghormati Hak Asasi Manusia orang
lain
 Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan Undang-
Undang Pasal 28J Ayat 2 menyatakan: Dalam menjakankan hak dan
kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang
ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud untuk pengakuan serta
penghormatan atas hak kebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan
yang adil sesuia dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama,keamanan
dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.
 Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 30
Ayat (1) UUD 1945 menyatakan: Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib
ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.

Bagi warga negara asing yang mendapat izin tinggal juga menerima hak dan
kewajiban selama berada di Indonesia:

 Kewajiban untuk tunduk dan patuh pada peraturan perundang-


undangan
 Hak untuk menerima perlindungan atas diri dan hartanya
 Tidak memiliki hak untuk dipilih dan memilih
 Tidak mempunyai hak dan kewajiban untuk bela negara
5. Asas-Asas Kewarganegaraan

Berdasarkan Undang-Undang No.12 Tahun 2006, ada empat asas kewarganegaraan


umun yaitu:
I. Asas ius soli: Artinya kewarganegaraan seseorang ditentukan oleh negara
tempat kelahirannya. Contoh negara yang menganut asas kewarganegaraan ini
yaitu Amerika Serikat, Brazil, Pakistan dan lain-lain
II. Asas ius sanguinis: Artinya kewarganegaraan seseorang ditentuikan oleh
kewarganegaraan orang tuanya. Contoh negara yang menganut asa ini yaitu
China, Jerman, Jepang dan lain-lain.
III. Asas kewarganegaraan tunggal: Adalah asas yang menentukan satu
kewarganegaraan bagi tiap orang, jadi seseorang hanya bisa memiliki satu
kewarganegaraan saja.
IV. Asas kewarganegaraan ganda terbatas: Adalah asas yang menentukan
kewarganegaraan ganda bagi anak-anak, sesuai ketentuan yang telah diatur
dalam undang-undang.Asasi ini menentukan kewarganegaraan ganda bagi
anak-anak yang belum dewasa, yakni yangbbelum berusia 18 tahun atau
belum pernah menikah. Hal tersebut sifatnya merupakan pengecualian dengan
berbagai pertimbangan, bahwa anak-anak masih belum dewasa yang secara
yuridis dianggap belum memiliki kecakapan dalam lalu lintas hukum.

Pelaksanaan hak warga negara dalam UUD 1945 dikaitkan langsung dengan
kewajiban karena mempnyai keterkaitan. Perumusan hak dan kewajiban itu
dicantumkan dalam satu pasal saperti Pasal 27 Aayt (1) segala warga negara
bersamaan kedudukannnya di dalam hukum dan pemerintah serta wajib
menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada terkecuali.

Dalam kaitan ini dapat ditengahkan masalah hak-hak warga negara misalnya
masalah pendididkan, kesejahteraan sosial dan pertahanan. Sebelum amandemen
tidak ada Hak Asasi Manusia dala UUD 1945. Hal ini disebabkan Hak Asasi
Manusia tidak sesuai dengan paham negara yang dianut UUD 1945.

6. Hak dan Kewajiban Bela Negara

Konsepsi hukum bela negara di Indonesia sudah ada. Dan itu sudah tercantum dalam
UUD 1945 khususnya pasal 27 ayat (3) yang menyebutkan bahwa setiap warga
negara berhak dan wajib ikur serta dalam upaya pembelaan negara.
Lalu pasal 30 ayat (1) menjelaskan bahwa tiap-tiap warga negara berhak dan wajib
ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Dari kedua ketentuan
tersebut dapat kita pahami bahwa bela negara merupakan hak dan kewajiban
konstitusional warga negara indonesia.
Konsepsi bela negara ini sesungguhnya mengandung lima nilai yaitu cintah tanah air,
sadar berbangsa dan bernegara, yakni pancasila sebagai ideologi negara, rela
berkorban untuk berbangsa dan bernegara, dan memiliki kemampuan awal bela
negara.
Kemudian hak dan kewajiban konstitusional tersebut selanjutnya dijabarkan
didalam Undang-Undang Nomor 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia dan
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang pertahanan negara.
Upaya pembelaan bela negara adalah tekad, sikap, dan tindakan warga negara yang
teratur, menyeluruh, terpadu dan berlanjut yang dilandasi oleh kecintaan pada tanah
air, kesadaran bangsa dan bernegara indonesia serta keyakinan pada pancasila dan
UUD 1945.
Untuk dapat melaksanakan hak dan kewajiban membela negara diperlukan
pengetahuan tentang bela negara dalam arti luas. Bela negara dalam arti luas tidah
hanya menyangkut menghadapi bencana perang tetapi juga bencana lain. Untuk itu
setiap warga negara harus disiapkan dengan baik dan sekaligus perlunya penjelasan
secara meluas tentang hak dan kewajiban.

7. Tujuan, fungsi, manfaat dan dasar hukum bela negara

1. Tujuan bela negara adalah sebagai berikut.


1. Mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara
2. Melestarikan budaya
3. Menjalankan nilai-nilai pancasila dan UUD 1945
4. Berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara
5. Menjaga identitas dan integritas bangsa dan negara.

2. Adapun fungsi bela negara, di antaranya:


1. Mempertahankan negara dari berbagai ancaman
2. Menjaga keutuhan wilayah negara
3. Merupakan kewajiban setiap warga negara
4. Merupakan panggilan sejarah
3. Sikap bela negara juga memiliki manfaat, di antaranya:
1. Membentuk sikap disiplin waktu, aktivitas, dan pengaturan kegiatan lain
2. Membentuk jiwa kebersamaan dan solidaritas antar sesama rekan
seperjuangan
3. Membentuk mental dan fisik yang tangguh
4. Menanamkan rasa kecintaan pada bangsa dan patriotisme sesuai dengan
kemampuan diri
5. Melatih jiwa leadership dalam memimpin diri sendiri maupun kelompok
6. Membentuk iman dan takwa pada agama yang dianut masing-masing
individu
7. Berbakti pada orang tua, bangsa, dan agama
8. Melatih kecepatan, ketangkasan, ketepatan individu dalam melaksanakan
kegiatan
9. Menghilangkan sikap negatif seperti malas, apatis, boros, egois, dan tidak
disiplin
10. Membentuk perilaku jujur, tegas, adil, tepat, dan kepedulian antar sesama.

4. Beberapa dasar hukum dan peraturan tentang Wajib Bela Negara :


1. Tap MPR No.VI Tahun 1973 tentang konsep Wawasan Nusantara dan
Keamanan Nasional.
2. Undang-Undang No.29 tahun 1954 tentang Pokok-Pokok Perlawanan
Rakyat.Undang-Undang No.20 tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok
Hankam Negara RI. Diubah oleh Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1988.
3. Tap MPR No.VI Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dengan POLRI.
4. Tap MPR No.VII Tahun 2000 tentang Peranan TNI dan POLRI.
5. Amandemen UUD ’45 Pasal 30 ayat 1-5 dan pasal 27 ayat 3.
6. Undang-Undang No.3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara.
7. Undang-Undang No.56 tahun 1999 tentang Rakyat Terlatih

8. Perwujudan bela negara dalam aspek kehidupan


Menurut UU No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, yang dimaksud
dengan bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan
Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam menjamin
kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Membela negara bukan hanya tugas dan tanggung jawab dari aparat keamanan
seperti polisi atau TNI saja. Namun juga hak sekaligus kewajiban seluruh
rakyat Indonesia dalam membela negara sesuai dengan kemampuan masing-asing
untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia.

Partisipasi masyarakat dalam upaya pembelaan negara dapat dilakukan dalam


berbagai bidang kehidupan, baik bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan
pertahanan keamanan sesuai dengan bidang profesinya masing-masing.

1. Ideologi
Wujud partisipasi warga negara dalam membela negara di bidang ideologi,
misalnya :
 Percaya dan yakin terhadap Tuhan Yang Maha Esa dengan selalu
menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran agamanya masing-masing
 Saling menghormati dan mencintai antar sesama manusia dengan selalu
melakukan kegiatan kemanusiaan
 Menempatkan persatuan dan kesatuan dengan mendahulukan kepentingan
umum diatas kepentingan pribadi
 Menjaga keseimbangan dan hak antara kewajiban
2. Politik dan Hukum
Wujud partisipasi warga negara dalam membela negara di bidang politik dan
hukum yaitu :
 Turut serta menyukseskan pemilihan umum, pemilihan kepala daerah
(pilkada), pemilihan pemimpin organisasi, dan bentuk pemilihan lainnya
 Menyampaikan aspirasi secara lisan ataupun tertulis dilakukan dengan
sopan
 Bersikap kritis terhadap segala permasalahan
 Turut melakukan kebijakan-kebijakan serta peraturan perundang-undangan
yang dibuat oleh pemerintah
3. Ekonomi
Dalam bidang ekonomi, setiap warga negara dituntut untuk dapat meningkatkan
taraf hidupnya yang lebih baik dalam rangka pemenuhan kebutuhan ekonominya,
dengan :
 Bekerja mencari nafkah
 Melakukan transaksi jual beli sesuai dengan kesepakatan bersama dan
ketentuan yang berlaku
 Mengembangkan usaha kecil, menengah, dan koperasi agar lebih efisien,
produktif, dan berdaya saing, sehingga dapat membantu pemerintah dalam
meningkatkan devisa negara
4. Sosial Budaya
 Mempererat hubungan baik antarwarga masyarakat dengan
mengembangkan sikap toleransi antar suku bangsa, agama, ras, dan
antargolongan
 Memberikan bantun kepada warga masyarakat yang tertimpa musibah
bencana alam, mengalami kemiskinan, anak-anak jalanan, orang-orang
cacat, orang-orang lanjut usia/jompo
5. Pertahanan dan Keamanan
 Melakukan kegiatan sistem keamanan lingkungan (siskamling)
diwilayahnya masing-masing
 Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN) dapat diintegrasikan ke
dalam sistem pendidikan nasional yang diselengarakan disekolah atau
diluar sekolah
BAB III

KESIMPULAN

Bela Negara adalah sebuah konsep yang disusun oleh perangkat perundangan dan
petinggi suatu negara tentang patriotisme seseorang, suatu kelompok atau seluruh
komponen dari suatu negara dalam kepentingan mempertahankan eksistensi negara
tersebut. Secara militer maupun non-militer. Memperkuat pertahanan Bela Negara
adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945
dalam menjalin hidup bangsa dan negara yang seutuhnya peran Bela Negara sangat
penting untuk mempertahankan suatu negara dari ancaman militer maunpun non-
militer.
Hak dan kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, akan tetapi
terjadi pertentangan karena hak dan kewajiban tidak seimbang. Bahwa setiap warga
negara memiliki hak dan kewajiban untuk mendapatkan penghidupan yang layak,
tetapi pada kenyataannya banyak warga negara yang belum merasakan kesejahteraan
dalam menjalani kehidupannya. Semua itu terjadi karena pemerintah dan para pejabat
tinggi lebih banyak mendahulukan hak daripada kewajiban. Pelaksanaan hak warga
negara dalam UUD 1945 dikaitkan langsung dengan kewajiban karena memang
mempunyai keterkaitan. Kerenanya perumusan hak dan kewajiban itu dicantumkan
dalam satu pasal seperti pasal 27 ayat (1).
DAFTAR PUSTAKA

Widya Lisfianti. Pengertian Bela Negara dan Perwujudannya dalam Berbagai Aspek
Kehidupan. Tribunnews.com. Published October 4, 2021. Accessed September 10, 2022.
https://www.tribunnews.com/pendidikan/2021/10/04/pengertian-bela-negara-dan-
perwujudannya-dalam-berbagai-aspek-kehidupan?page=4

‌Fahri Zulfikar. Pengertian Bela Negara, Lengkap dengan Tujuan, Fungsi, dan Manfaatnya.
detikedu. Published June 11, 2021. Accessed September 10, 2022.
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5601438/pengertian-bela-negara-lengkap-dengan-
tujuan-fungsi-dan-manfaatnya

Anda mungkin juga menyukai