Anda di halaman 1dari 13

BELA NEGARA

Oleh:
Decequen Putri Setiadi
Kelas

PEMERINTAH PROVINSI
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Azza wa Jalla, karena atas
berkat rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
tepat pada waktunya.
Dalam penyelesaian makalah ini, kami banyak mengalami kesulitan,
terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun,
berkat bimbingan dan bantuan dari pihak lain, akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan. Karena itu, sudah sepantasnya kami mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah memberikan arahan dan bimbingan kepada kami
setiap saat.
Dengan segala keterbatasan kami yakni bahwa makalah ini masih banyak
kekurangannya. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun akan
kami terima dengan senang hati. Pada Akhirnya kami berharap mudah-mudahan
makalah ini bisa diterima dan bermanfaat bagi para pembaca.

Jakarta, 17 Agustus 1945


Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Bela Negara......................................................................... 2
B. Bentuk Usaha Pembelaan Negara......................................................... 2
C. Nilai-nilai Bela Negara yang Dikembangkan....................................... 4
D. Membangkitkan Kesadaran Bela Negara Masyarakat Indonesia......... 5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................... 9
B. Saran..................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sekarang ini, masih banyak masyarakat Indonesia yang masih kurang
peduli dengan rasa bela negara. Dalam dasar negara Indonesia pun sudah
diterangkan tentang rasa bela negara yaitu terkandung dalam sila Pancasila
yang menjadi dasar pedoman hidup bangsa Indonesia. Namun, semakin
berkembangnya dan semakin maraknya arus globalisasi dunia membuat lalai
bangsa akan kesadaran untuk melindungi serta membela negaranya dari
ancaman-ancaman yang terjadi.
Meskipun demikian tujuan bangsa Indonesia yang terkandung dalam sila
Pancasila tersebut memang memerlukan proses yang tidak mudah untuk
mewujudkannya, ketidak mudahan tersebut tentunya berdasar pada kesadaran
masing-masing masyarakat akan pentingnya melindungi dan membela negara
ini. Namun, tidak sedikit rakyat Indonesia yang masih mementingkan
kepentingan pribadi dibandingkan dengan kepentingan bangsanya. Mereka
mengira kepentingan tersebut bukan untuk mereka melainkan untuk para
petinggi-petinggi daerah dan negara.
Oleh sebab itu mari kita pelajari lebih lanjut lagi mengenai materi
membangun ketersediaan warga negara untuk melaksanakan upaya bela
negara. Agar kita lebih bisa memahami pentingnya membela negara.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian bela negara?
2. Bagaimana bentuk usaha pembelaan negara?
3. Nilai-nilai bela negara apa saja yang dikembangkan?
4. Bagaimana membangkitkan kesadaran bela negara masyarakat Indonesia?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bela Negara


Bela negara adalah tekad, sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai
oleh kecintaan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan
negara. Pembelaan negara bukan semata-mata tugas TNI, tetapi segenap
warga negara sesuai kemampuan dan profesinya dalam kehidupan
bermasyarakat berbangsa dan bernegara.
Konsep bela negara dapat diartikan secara fisik dan non-fisik, secara
fisik dengan mengangkat senjata menghadapi serangan atau agresi musuh,
secara non-fisik dapat didefinisikan sebagai segala upaya untuk
mempertahankan negara dengan cara meningkatkan rasa nasionalisme, yakni
kesadaran berbangsa dan bernegara, menanamkan kecintaan terhadap tanah
air, serta berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara.
Landasan pembentukan bela negara adalah wajib militer. Bela negara
adalah pelayanan oleh seorang individu atau kelompok dalam tentara atau
milisi lainnya, baik sebagai pekerjaan yang dipilih atau sebagai akibat dari
rancangan tanpa sadar (wajib militer). Beberapa negara (misalnya Israel, Iran)
meminta jumlah tertentu dinas militer dari masing-masing dan setiap salah
satu warga negara (kecuali untuk kasus khusus seperti fisik atau gangguan
mental atau keyakinan keagamaan). Sebuah bangsa dengan relawan
sepenuhnya militer, biasanya tidak memerlukan layanan dari wajib militer
warganya kecuali dihadapkan dengan krisis perekrutan selama masa perang.

B. Bentuk Usaha Pembelaan Negara


Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 tahun 2002
tentang Pertahanan Negara Pasal 9 Ayat 2, ditegaskan berbagai bentuk usaha
pembelaan negara.

2
3

1. Pendidikan Kewarganegaraan
Berdasarkan Pasal 7 Ayat 1 dan 2 Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
dijelaskan bahwa pendidikan kewarganegaraan merupakan pelajaran wajib
yang diajarkan di tingkat pendidikan dasar, menengah, dan tingkat
pendidikan tinggi. Pendidikan kewarganegaraan dapat memupuk jiwa
patriotik, rasa cinta tanah air, semangat kebangsaan, kesetiakawanan
sosial, kesadaran akan sejarah perjuangan bangsa Indonesia, dan sikap
menghargai jasa para pahlawan. Pendidikan kewarganegaraan dapat
memberikan pemahaman, analisis, dan menjawab masalah yang dihadapi
oleh masyarakat, bangsa, dan negara secara berkesinambungan dan
konsisten dengan cita-cita dan sejarah nasional.
2. Pelatihan dasar kemiliteran
Selain TNI, salah satu komponen warga negara yang mendapat
pelatihan dasar militer adalah siswa sekolah menengah dan unsur
mahasiswa. Unsur mahasiswa tersusun dalam organisasi Resimen
Mahasiswa (Menwa). Setelah memasuki resimen tersebut mahasiswa
harus mengikuti latihan dasar kemiliteran. Sedangkan, siswa sekolah
menengah dapat mengikuti organisasi yang menerapkan dasar-dasar
kemiliteran, seperti Pramuka, Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra),
Palang Merah Remaja (PMR), dan organisasi lainnya.
3. Pengabdian sebagai Tentara Nasional Indonesia
Dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 Pasal 30 Ayat 2 disebutkan bahwa TNI dan Polri merupakan unsur
utama dalam usaha pertahanan dan keamanan rakyat. Prajurit TNI dan
Polri merupakan pelaksanaan dan kekuatan utama dalam usaha pertahanan
dan keamanan negara. Setiap warga negara berhak untuk mengabdi
sebagai prajurit TNI dan Polri melalui syarat-syarat tertentu.
4. Pengabdian sesuai dengan keahlian atau profesi
Upaya bela negara tidak hanya melalui cara-cara militer saja tetapi
banyak usaha bela negara dapat dilakukan tanpa cara militer. Misalnya,
4

sebagai atlet nasional dapat mengharumkan nama bangsa dengan meraih


medali emas dalam pertandingan olahraga. Selain itu, siswa yang ikut
olimpiade fisika, matematika atau kimia di luar negeri dan mendapatkan
penghargaan merupakan prestasi yang menunjukkan upaya bela negara.
Pengabdian sesuai dengan profesi adalah pengabdian warga negara
untuk kepentingan pertahanan negara termasuk dalam menanggulangi dan
memperkecil akibat yang ditimbulkan oleh perang, bencana alam, atau
bencana lainnya. Upaya bela negara merupakan sikap dan perilaku warga
negara yang dijiwai oleh kecintaan kepada Negara Kesatuan Republik
Indonesia berdasarkan Pancasila dan undang-undang dasar negara
Republik Indonesia tahun 1945. Bela negara bukan lagi hanya kewajiban
dasar tetapi merupakan kehormatan bagi setiap warga negara yang harus
dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab, dan rela
berkorban.

C. Nilai-nilai Bela Negara yang Dikembangkan


1. Cinta tanah air
Yaitu mengenal memahami dan mencintai wilayah nasional, menjaga
tanah dan pekarangan serta seluruh ruang wilayah Indonesia, melestarikan
dan mencintai lingkungan hidup, memberikan kontribusi pada kemajuan
bangsa dan negara, menjaga nama baik bangsa Indonesia dengan cara
waspada dan siap membela tanah air terhadap ancaman tantangan,
hambatan dan gangguan yang membahayakan kelangsungan hidup bangsa
serta negara dari manapun dan siapapun.
2. Sadar akan bangsa dan negara
Yaitu dengan membina kerukunan menjaga kesatuan dan persatuan
dari lingkungan terkecil atau keluarga, lingkungan masyarakat, lingkungan
pendidikan dan lingkungan kerja, mencintai budaya bangsa dan produksi
dalam negeri, mengakui, menghargai dan menghormati bendera merah
putih, lambang negara dan lagu kebangsaan Indonesia raya, menjalankan
hak dan kewajiban sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
5

mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi, keluarga


dan golongan.
3. Yakin kepada Pancasila sebagai ideologi negara
Yaitu memahami hakikat atau nilai dalam Pancasila, melaksanakan
nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, menjadikan Pancasila sebagai
pemersatu bangsa dan negara serta yakin pada kebenaran Pancasila
sebagai ideologi negara.
4. Berkorban untuk bangsa dan negara
Yaitu bersedia mengorbankan waktu, tenaga pikiran untuk kemajuan
bangsa dan negara, siap mengorbankan jiwa dan raga demi membela
bangsa dan negara dari berbagai ancaman, berpartisipasi aktif dalam
pembangunan masyarakat, bangsa dan negara, gemar membantu sesama
warga negara yang mengalami kesulitan dan yakin dan percaya bahwa
pengorbanan untuk bangsa dan negara tidak sia-sia.
5. Untuk nilai yang terakhir memiliki kemampuan awal bela negara secara
psikis dan fisik
Secara psikis yaitu memiliki kecerdasan emosional, spiritual serta
intelegensia, senantiasa memelihara jiwa dan raganya serta memiliki sifat-
sifat disiplin, ulet, kerja keras dan tahan uji. Secara fisik yaitu memiliki
kondisi kesehatan, ketrampilan jasmani untuk mendukung kemampuan
awal bina secara psikis dengan cara gemar berolahraga dan senantiasa
menjaga kesehatan.

D. Membangkitkan Kesadaran Bela Negara Masyarakat Indonesia


Pemuda adalah seseorang yang berjiwa besar dalam menghadapi segala
hal. Sedangkan bela negara adalah tekad, sikap dan perilaku warga negara
yang dijiwai oleh kecintaan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup
bangsa dan negara. Pembelaan negara bukan semata-mata tugas TNI, tetapi
segenap warga negara sesuai kemampuan dan profesinya dalam kehidupan
bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Pemuda dan kesadaran bela negara
6

adalah sesuatu yang memiliki keselarasan dalam jiwa masing-masing orang


terutama dari dalam diri pemuda.
Membangun kesadaran bela negara pada pemuda merupakan sesuatu
yang penting dan tidak bisa dianggap suatu hal yang sepele, karena pemuda
merupakan generasi penerus bangsa yang tidak dapat didisparitaskan dari
sejarah bangsa ini. Kendati pun demikian, kesadaran bela negara ini jangan
pula ditafsir hanya berhubungan dengan angkat senjata melawan musuh dari
negara luar belaka, melainkan harus lebih luas memandangnya, sehingga
dalam pengejawantahannya, pemuda lebih kreatif mengimplementasikan arti
bela negara ini dalam kehidupannya tanpa menghilangkan hakikat bela negara
itu sendiri.
Dalam hal ini pemuda harus sadar bahwa masa depan bangsa dan
kepemimpinan negara berada di tangannya. Karena itu pemuda harus
mengetahui asas kepemimpinan. Asas kepemimpinan adalah kesadaran dan
kemauan. Sikap dan ciri pemimpin yang baik adalah:
1. Berilmu, berakhlak, berintegritas, profesional, dan pandai.
2. Dapat membuat keputusan dan bertanggung jawab atas keputusannya.
3. Dapat mempengaruhi bukan dipengaruhi dan mampu menjadi contoh.
4. Bersedia mendengar masukan dan kritik.
5. Bisa memberi semangat dan motivasi.
Serta pemuda perlu memiliki pengetahuan tentang kepemimpinan. Dari
apa itu pemimpin, ciri-ciri, dan tugasnya. Pemimpin adalah seseorang yang
pandai dan menggunakan kepandaian tersebut untuk menggerakkan diri,
organisasi dan masyarakat. Di antara kepandaian yang harus dikuasai adalah:
1. Pandai mengurus diri dan organisasi, termasuk mengatur waktu, keperluan
diri sendiri, dan kerja.
2. Pandai mendengar dan menghormati apapun pendapat dan kritikan.
3. Pandai menganalisis dalam membuat keputusan.
4. Pandai berkomunikasi dengan bahasa yang santun.
5. Pandai menulis dan mendokumentasi dan mengerti iptek.
7

Ada pun seorang pemuda dituntut untuk tidak apatis (masa bodoh) atas
segala masalah yang menimpa bangsa dan negara. Baik itu masalah bencana
alam sampai bencana sosial ekonomi dan politik yang di mana alam bernegara
dirusak oleh kebanyakan generasi tua yang haus akan kekuasaan. Pemuda
sebagai generasi penerus dan pemegang tali kekuasaan, harus melawan segala
kebobrokan yang ada. Baik di area sosial atau pun politik.
Salah satu solusi jangka panjang menjaga keutuhan, keamanan, dan
kenyamanan hidup berbangsa dan bernegara, Indonesia membutuhkan
fundamental ekonomi, budaya, dan pertahanan keamanan nasional yang kuat
dan kokoh. Tanpa fundamental ketahanan nasional yang kuat, ancaman
keamanan dan kenyamanan bangsa sangat rentan. Untuk itu, solusinya adalah
pendidikan kewarganegaraan melalui pendidikan bela negara.
Pendidikan bela negara ini menjadi penting, karena pertama kebutuhan
legal. Secara hukum, khususnya merujuk pasal 30 UUD 1945, setiap warga
negara memiliki kewajiban bela negara. Oleh karena itu, pelaksanaan
pendidikan bela negara menjadi sesuatu hal yang legal dan dipayungi
konstitusi negara yang sangat kuat.
Kedua, sebagaimana merujuk pada penjelasan di atas, pendidikan bela
negara menjadi sesuatu yang wajib, sejalan dengan kenyataan empiris yang
berkembang saat ini, yaitu jika dikaitkan dengan kondisi empiris Indonesia
yang berada pada persimpangan kepentingan dunia. Realitas empiris inilah
yang menjadi satu kebutuhan Indonesia untuk melakukan reorientasi sistem
ketahanan nasional.
Dan salah satu upaya lain dalam bela negara yang dapat dilakukan
generasi muda adalah dengan mengikuti resimen mahasiswa. Resimen
mahasiswa (disingkat menwa) adalah salah satu kekuatan sipil yang dilatih
dan dipersiapkan untuk mempertahankan NKRI sebagai perwujudan sistem
pertahanan dan keamanan rakyat semesta (Sishankamrata). Markas komando
menwa bertempat di perguruan tinggi di kesatuan masing-masing yang
anggotanya adalah mahasiswa atau mahasiswi yang berkedudukan di kampus
tersebut. Menwa merupakan komponen cadangan pertahanan negara yang
8

diberikan pelatihan dasar militer seperti penggunaan senjata, taktik


pertempuran, survival, terjun payung, bela diri militer, senam militer,
penyamaran, navigasi dan sebagainya.
Pemuda harus berperan serta dan berada dalam garis terdepan, dalam
melakukan perubahan, hanya dengan demikianlah pemuda menjaga keutuhan
bangsa ini, mempersiapkan diri dalam menghadapi tantangan yang lebih besar,
untuk mengantisipasi terjadinya penjajahan gaya baru di segala aspek, atas
derasnya arus globalisasi yang tak terbendung juga merupakan salah satu
menjaga negara ini.
Hal lain yang tak kalah pentingnya, pemuda harus memiliki kepekaan
sosial dan memiliki tanggung jawab atas kondisi masyarakat saat ini, maka
harus turut serta mencari solusinya. Dengan membangun kesadaran itulah,
maka pemuda telah melakukan salah satu dari sekian banyak aspek untuk
menjaga keutuhan negara ini yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI).
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara kesatuan republik
Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan undang-undang dasar 1945 dalam
menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya. Arti bela
negara itu sendiri adalah warga negara Indonesia yang memiliki tekad, sikap
dan perilaku yang dijiwai cinta NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
yang rela berkorban demi kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Adapun kriteria warga negara yang memilik kesadaran bela negara
adalah mereka yang bersikap dan bertindak senantiasa berorientasi pada nilai-
nilai bela negara. Sebagai warna negara, kita juga harus membela negara kita,
dengan cara apapun. Mulai dari hal terkecil yang dapat kita lakukan sedini
mungkin.

E. Saran
Agar Indonesia menjadi negara yang lebih baik lagi, maka kita sebagai
warga negara Indonesia harus dapat membela negara. Dengan adanya makalah
ini diharapkan para pelajar maupun pembaca, dapat lebih mengerti apa itu arti
bela negara itu. Sehingga dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://defidevianart.blogspot.co.id/2015/08/makalah-ppkn-membangun-
kesediaan-warga.html

http://dokumen.tips/documents/artikel-membangun-kesadaran-bela-negara-
masyarakat-Indonesia.html

https://cakrawala-net.blogspot.co.id/2015/10/contoh-makalah-pkn-bela-
negara.html

http://wadifaha.blogspot.co.id/2016/10/membangun-kesadaran-bela-negara.html

Anda mungkin juga menyukai