Anda di halaman 1dari 11

KARYA ILMIAH BELA NEGARA

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH..
C. TUJUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN BELA NEGARA.
B. DASAR HUKUM BELA NEGARA..
C. UNSUR-UNSUR BELA NEGARA
D. Pentingnya Masyarakat Memiliki Jiwa Bela Negara
E. WUJUD BELA NEGARA.
F. ALASAN BELA NEGARA
G. BENTUK-BENTUK BELA NEGARA.
H. JENIS-JENIS BELA NEGARA..
BAB III PENUTUPAN
A. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena limpahan rahmat-Nya kami diberi
kesehatan walafiat.Sehingga kami dapat menyelesaikan karya ilmiah yang menjadi tugas
Government Leadership School.
Selesainya karya ilmiah ini tidak lepas dari kerjasama berbagai pihak, baik itu dari mentor
kami ataupun pihak-pihak lainnya yang turut serta membantu terselesaikannya karya ilmiah
ini.Kami mengucapkan terimakasih karena mereka semualah kami mempunyai motivasi
dalam menyelesaikan tugas makalah ini.
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dan memberi gambaran ataupun menjadi
referensi kita dalam mengenal dan mempelajari Bela Negara.Dalam karya ilmiah ini kami
menyadari masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu segala saran dan kritik guna perbaikan
dan kesempurnaan sangat kami nantikan.Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat
khususnya bagi penyusun dan para pembaca pada umumnya.

KARAWANG, 09 MEI 2016


BAB 1 PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Tidak diragukan lagi, kesadaran bela Negara memang dan harus perlu ditumbuhkan
dikalangan masyarakat dalam suatu Negara. Hal ini dikarenakan untuk menumbuhkan jiwa
memiliki (nasionalisme ) kepada bangsa dan Negara serta siap sedia dalam memperjuangkan
dan membela bangsa dari segala ancaman dan kerusakan baik dari dalam dan luar. Terutama
adalah generasi muda yang memiliki kelebihan yang luar biasa dalam diri mereka.
Setiap bangsa dan negara di dunia ini senantiasa berusaha untuk mewujudkan cita-cita dan
kepentingan nasionalnya. Demikian juga halnya dengan bangsa dan negera Indonesia.
Dalam Pembukaan UUD 1945 alinea ke 4, tujuan bangsa Indonesia membentuk suatu
pemerintahan negara adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa
dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilan sosial, dalam wadah Negara Kesatuan Indonesia berdasarkan Pancasila.
Guna menjamin tetap tegaknya Negara Republik Indonesia dan kelangsungan hidup bangsa
dan negara, maka sumber daya manusia menjadi titik sentral yang perlu dibina dan
dikembangkan sebagai potensi bangsa yang mampu melaksanakan pembangunan maupun
mengatasi segala bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan (ATHG) yang berasal
dari dalam maupun luar negeri.
Salah satu upaya pembinaan potensi sumberdaya manusia agar mampu menjamin
kelangsungan hidup bangsa dan negara dapat dilakukan melalui pembelaan negara,
sebagaimana yang tercantum dalam pasal 27 ayat (3) dan pasal 30 UUD 1945.

B. RUMUSAN MASALAH
1) Apa pengertian bela Negara ?
2) Apa dasar hukum bela Negara ?
3) Apa saja unsur-unsur hukum bela Negara ?
4) Pentingnya Masyarakat Memiliki Jiwa Bela Negara?
5) Bagaimana wujud bela Negara ?
6) Apa alasan warga Negara membela Negara ?
7) Bagaimana bentuk bela negara ?
8) Apa saja jenis bela Negara ?

C. TUJUAN
Untuk mendapatkan hasil yang optimal dari suatu penelitian, terlebih dahulu perlu
dirumuskan tujuan yang terarah. Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai
berikut :
1. Memenuhi tugas mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
2. Menggali pengetahuan lebih dalam tentang sejarah Indonesia khususnya mengenai
Bela Negara.
3. Memahami hak dan kewajiban sebagai warga negara terhadap Bela Negara.
BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN BELA NEGARA


Adalah sikap dan perilaku warga negara yang di jiwai oleh kecintaannya kepada Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara dan
Syarat-syarat tentang pembelaan diatur dengan undang-undang.
Kesadaran bela negara itu hakikatnya kesediaan berbakti pada negara dan kesediaan
berkorban membela negara.Spektrum bela negara itu sangat luas, dari yang paling halus,
hingga yang paling keras.Mulai dari hubungan baik sesama warga negara sampai bersama-
sama menangkal ancaman nyata musuh bersenjata.Tercakup di dalamnya adalah bersikap dan
berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara.
Konsep bela negara dapat diartikan secara fisik dan non-fisik, secara fisik dengan
mengangkat senjata menghadapi serangan atau agresi musuh, secara non-fisik dapat
didefinisikan sebagai segala upaya untuk mempertahankan Negara dengan cara
meningkatkan rasa nasionalisme, yakni kesadaran berbangsa dan bernegara, menanamkan
kecintaan terhadap tanah air, serta berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara.
Landasan pembentukan bela negara adalah wajib militer.Bela negara adalah pelayanan oleh
seorang individu atau kelompok dalam tentara atau milisi lainnya, baik sebagai pekerjaan
yang dipilih atau sebagai akibat dari rancangan tanpa sadar (wajib militer). Beberapa negara
(misalnya Israel, Iran) meminta jumlah tertentu dinas militer dari masing-masing dan setiap
salah satu warga negara (kecuali untuk kasus khusus seperti fisik atau gangguan mental atau
keyakinan keagamaan). Sebuah bangsa dengan relawan sepenuhnya militer, biasanya tidak
memerlukan layanan dari wajib militer warganya, kecuali dihadapkan dengan krisis
perekratan selama masa perang.
Di beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Jerman, Spanyol dan Inggris, bela negara
dilaksanakan pelatihan militer, biasanya satu akhir pekan dalam sebulan. Mereka dapat
melakukannya sebagai individu atau sebagai anggota resimen, misalnya Tentara Teritorial
Britania Raya Dalam beberapa kasus milisi bisa merupakan bagian dari pasukan cadangan
militer, seperti Amerika Serikat National Guard.
Di negara lain, seperti Republik China (Taiwan), Republik Korea, dan Israel, wajib untuk
beberapa tahun setelah seseorang menyelesaikan dinas nasional,Sebuah pasukan cadangan
militer berbeda dari pembentukan cadangan, kadang-kadang disebut sebagai cadangan
militer, yang merupakan kelompok atau unit personil militer tidak berkomitmen untuk
pertempuran oleh komandan mereka sehingga mereka tersedia untuk menangani situasi tak
terduga, memperkuat pertahanan negara.

B. DASAR HUKUM BELA NEGARA


Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 pada pasal 30 tertulis bahwa "Tiap-tiap warga
negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara." dan " Syarat-syarat
tentang pembelaan diatur dengan undang-undang." Jadi sudah pasti mau tidak mau kita wajib
ikut serta dalam membela negara dari segala macam ancaman, gangguan, tantangan dan
hambatan baik yang datang dari luar maupun dari dalam.
Beberapa dasar hukum dan peraturan tentang Wajib Bela Negara:
i. Tap MPR No. VI Tahun 1973 tentang konsep Wawasan Nusantara dan Keamanan
Nasional.
ii. Undang-Undang No.29 tahun 1954 tentang Pokok-Pokok Perlawanan Rakyat.
iii. Undang-Undang No.20 tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok Hankam Negara Rl.
Diubah oleh Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1988.
iv. Tap MPR No. VI Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dengan POLRI.
v. Tap MPR No. VII Tahun 2000 tentang Peranan TNI dan POLRI.
vi. Amandemen UUD '45 Pasal 30 ayat 1-5 dan pasal 27 ayat 3.
vii. Undang-Undang No.3 tahun 2002 tenteng Pertahanan Negara.

C. UNSUR-UNSUR BELA NEGARA


Unsur dasar bela negara yang dianut oleh bangsa indonesia adalah sebagai berikut :
1. Cinta Tanah Air
2. Kesadaran Berbangsa & bernegara
3. Yakin akan Pancasila sebagai ideologi negara
4. Rela berkorban untuk bangsa & negara
5. Memiliki kemampuan awal bela negara

D. Pentingnya Masyarakat Memiliki Jiwa Bela Negara


Wilayah Indonesia yang sebagian besar adalah wilayah perairan mempunyai banyak celah
kelemahan yang dapat dimanpaatkan oleh negara lain yang pada akhirnya dapat meruntuhkan
bahkan dapat menyebabkan disintegrasi bangsa Indonesia. Indonesia yang memiliki kurang
lebih 13.670 pulau memerlukan pengawas yang cukup ketat. Dimana pengawas tersebut tidak
hanya dilakukan oleh pihak TNI/Polri saja tetapi semua lapisan masyarakat Indonesia/ bila
hanya mengandalkan TNI/Polri saja yang persenjataannya kurang lengkap mungkin bangsa
Indonesia sudah tercabik-cabik oleh bangsa lain/dengan adanya bela negara kita dapat
mempererat rasa persatuan di antara penduduk Indonesia yang saling berbhineka tunggal ika.
Sikap bela negara terhadap bangsa Indonesia merupakan kekuatan Negara Indonesia bagi
proses pembangunan nasional menuju tujuan nasional dan merupakan kondisi yang harus
diwujudkan agar proses pencapaian tujuan nasional tersebut dapat berjalan dengan sukses.
Oleh karena itu, diperlukan suatu konsepsi ketahanan nasional yang sesuai dengan
karakterristik bangsa Indonesia. Dengan adanya kesadaran akan bela negara, kita harus dapat
memiliki sikap dan prilaku yang sesuai kejuangan, cinta tanah air serta rela berkorban bagi
nusa dan bangsa. Dalam kaitannya dengan pemuda penerus bangsa hendaknya ditanamkan
sikap cinta tanah air sejak dini sehingga kecintaan mereka terhadap bangsa dan Negara lebih
meyakini dan lebih dalam.
Dalam sikap bela negara kita hendaknya mampu menyesuaikan diri dengan situasi dan
kondisi yang sedang berlangsung di negara kita, tidak mungkin kita tunjukan sikap bela
negara yang bersifat keras seandainya situasi keamanan nasional terkendali.
Menjaga diri, keluarga dan lingkungan sekitar sudah merupakan salah satu sikap bela negara
dalam sekala kecil. Mentaati peraturan pemerintah dan lain sebagainya. Bahkan menyanyikan
lagu bela negara yang diciptakan oleh Dharma Oratmangun atau mengenang hari bela negara
yang jatuh pada tanggal 19 Desember yang ditetapkan oleh Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 28 tahun 2006 adalah
salah satu bentuk bela negara sekala kecil.
Sehingga ketika kita sebagai warga negara sudah terbiasa melakukan hak dan kewajiban
sebagai warga negara dengan baik dan benar maka seandainya ada konprontasi atau
intervensi terhadap negara, kita akan peka menyikapinya bahkan dengan mengangkat
senjatapun kita akan berani karena jiwa bela negara dalam diri kita sudah terlatih dan
terbiasa.

E. WUJUD BELA NEGARA


Pendidikan Kewarganegaraan
Pelatihan dasar kemiliteran secara wajib
Pengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela
Pengabdian sesuai profesi

Contoh-Contoh Bela Negara :


Melestarikan budaya
Belajar dengan rajin bagi para pelajar
Taat akan hukum dan aturan-aturan Negara

Arti penting pembelaan negara


Sebagai syarat berdirinya suatu negara
Untuk melindungi kedaulatan negara
Untuk mempertahankan keutuhan wilayah negara
Untuk semua warga negara agar memiliki kewajiban dan hak yang jelas dalam
ikut serta pembelaan terhadap negara.

F. ALASAN BELA NEGARA


Menghormati dan menghargai para pahlawan yang telah berjuang merebut
kemerdekaan
Ingin memajukan Negara
Mempetahankan Negara jangan sampai dijajah kembali
Meningkatkan harkat dan martabat bangsa di mata dunia internasional.

G. BENTUK-BENTUK BELA NEGARA


a. Secara Fisik
Segala upaya untuk mempertahankan kedaulatan negara dengan cara berpartisipasi secara
langsung dalam upaya pembelaan negara (TNI Mengangkat senjata, Rakyat Berkarya nyata
dalam proses Pembangunan).
b. Secara Non Fisik
Segala upaya untuk mempertahankan NKRI dengan cara meningkatkan kesadaran berbangsa
dan bernegara, menanamkan kecintaan pada tanah air serta berperan aktif dalam upaya
memajukan bangsa sesuai dengan profesi dan kemampuannya.

Wujud bela negara bagi pelajar


Lingkungan Keluarga ; Memahami hak dan kewajiban dalam keluarga, menjaga
keutuhan dan keharmonisan keluarga, Demokratis, menjaga nama baik keluarga dll
Lingkungan Sekolah ; Patuh pada aturan sekolah, berkata dan bersikap baik,
bertanggung jawab atas tugas yang diberikan, tidak ikut tawuran dll
Lingkungan Masyarakat ; Aktif dalam kegiatan masyarakat, rela berkorban untuk
kepentingan masyarakat
Lingkungan berbangsa dan bernegara ; Menghormati jasa Pahlawan, berani
mengemukakan pendapat, melestarikan adat dan budaya asli daerah.

H. JENIS-JENIS BELA NEGARA


Pengertian ancaman
Setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam maupun luar negeri yang dinilai membahayakan
kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara dan keselamatan segenap bangsa.
Jenis-jenis ancaman
a. Ancaman Militer ; Ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata yang terorganisir
yang dinilai dapat mengancam kedaulatan negara.
Spionase
Sabotase
Aksi teror bersenjata
Agresi
Pelanggaran wilayah
Bentrokan bersenjata
Perang saudara
b. Ancaman Non Militer ; Ancaman yang mengganggu sendi-sendi kehidupan berbangsa
dan bernegara
Aksi radikalisme
Konflik komunal
Terorisme
Gerakan separatis
Kejahatan lintas negara
Kegiatan imigrasi lengkap
Gangguan keamanan
Polusi
Bencana alam
BAB III
PENUTUPAN

A. KESIMPULAN
Konsep bela negara dapat diartikan secara fisik dan non-fisik, secara fisik dengan
mengangkat senjata menghadapi serangan atau agresi musuh, secara non-fisik dapat
didefinisikan sebagai segala upaya untuk mempertahankan Negara dengan cara
meningkatkan rasa nasionalisme, yakni kesadaran berbangsa dan bernegara, menanamkan
kecintaan terhadap tanah air, serta berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara.
Guna menjamin tetap tegaknya Negara Republik Indonesia dan kelangsungan hidup bangsa
dan negara, maka sumber daya manusia menjadi titik sentral yang perlu dibina dan
dikembangkan sebagai potensi bangsa yang mampu melaksanakan pembangunan maupun
mengatasi segala bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan (ATHG) yang berasal
dari dalam maupun luar negeri.

B. SARAN
Penulis hanya bisa menyarankan semoga para pembaca lebih bisa memahami kenapa kita
harus membela Negara kita ini dan janganlah sekali-kali menodai tanah kelahiran kita ini
dengan perbuatan yang tidak baik, karena tercela satu bernoda semua.
Hati-hati pula dengan gerakan pendirian negara di dalam negara yang ingin membangun
negara islam di dalam Negara Indonesia dengan cara membangun keanggotaan dengan sistem
mirip MLM dan mendoktrin anggota hingga mereka mau melakukan berbagai tindak
kejahatan di luar ajaran agama islam demi uang. Jika menemukan gerakan semacam ini
laporkan saja ke pihak yang berwajib dan jangan takut dengan ancaman apapun.
DAFTAR PUSTAKA

Sunarso, Anis K., 2008. Pendidikan Kewarganegaraan, Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
Zaelani Sukaya, Endang,dkk. 2002. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta.Paradigma.

Sumarsono,dkk. 2005. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai