Anda di halaman 1dari 3

Alasan Negara Wajib Dibela oleh Warganya 

a. Fungsi pertahanan.
Setiap warga negara wajib mempertahankan negaranya supaya
kelangsungan hidup bangsanya tetap terpelihara. Untuk mempertahankan
negara sangat ditentukan oleh sikap dan perilaku setiap warga negaranya.
Jika warga negara bersifat aktif dan peduli terhadap kemajuan bangsanya
maka kelangsungan hidup bangsa akan tetap terpelihara. Sebaliknya jika
warga negara tidak peduli terhadap persoalan yang dihadapi bangsanya
kelangsungan hidup bangsa akan terancam dan cepat atau lambat negara
akan bubar.
b. Sejarah Perjuangan bangsa.
Perjuangan penduduk Nusantara untuk mendirikan negara Republik
Indonesia yang merdeka berhasil pada tanggal 17 Agustus 1945.
Kemerdekaan yang diperoleh bukan sebagai hadiah atau pemberian dari
negara lain, tetapi hasil perjuangan yang panjang dan banyak mengorbankan
harta dan jiwa. Oleh karena itu setiap warga negara wajib ikut serta membela
negaranya jika negara membutuhkan.
c. Aspek Hukum
Dalam UUD 1945 pasal 27 ayat 3 menyatakan bahwa setiap warga negara
berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Artinya setiap
warga negara memiliki wewenang menggunakan hak selaku warga negara
dalam membela negara. Tidak ada hak untuk orang lain atau kelompok lain
melarangnya. Demikian juga setiap warga negara wajib membela negaranya
jika negara dalam keadaan bahaya. Misalnya ada ancaman dari dalam
maupun dari luar yang berupaya mengancam keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI). Maka setiap warga negara harus membela dan
mempertahankan tegaknya NKRI.
Kata Wajib sebagaimana terdapat dalam UUD 1945, mengandung makna
bahwa negara dapat memaksa warga negara untuk ikut dalam pembelaan
negara.

Dalam kondisi negara aman dan damai, upaya bela negara yang dapat
dilakukan berbentuk apa?
“ Sikap terhadap Pihak-pihak Tertentu yang Ingin Menghancurkan  
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) “
Sikap warga yang harus dimiliki apabila NKRI terancam adalah waspada dan
berusaha keras untuk mengatasi berbagai ancaman dan gangguan terhadap
berdirinya NKRI. Contoh upaya bela negara yang dilakukan oleh rakyat, juga
oleh TNI antara lain mempertahankan kemerdekaan dari ancaman pihak
Belanda. Menumpas PRRI/PERMESTA, APRA, Gerakan Separatis Aceh
(GSA), Organisasi Papua Merdeka (OPM) dan contoh lainya.

Beberapa Ancaman dan gangguan terhadap keamanan dan pertahanan


negara antara lain:
1. Terorisme international
2. Gerakan separatis yang ingin memisahkan diri dari NKRI
3. Aksi kekarasan yang berlatar belakang SARA serta ideologi di luar
Pancasila
4. Kejahatan lintas negara, penyelundupan barang, senjata, amunisi,
narkoba
5. Gangguan keamananan, pelanggaran wilayah udara, laut, dan darat
6. Perusakan lingkungan
Sumber Kekuatan Bela Negara.
Sumber kekuatan bela negara apabila kita melihat dalam Undang
Undang N0. 20 Tahun 1982.
Pokok-pokok Pertahanan dan Keamanan Negara Republik Indonesia
adalah semua warga negara Indonesia. Rakyat Indonesia adalah sumber
kekuatan bangsa yang menjadi kekuatan dasar upaya pertahanan keamanan
negara (Pasal 2 UU N0. 20 Th.1982). Sedangkan dalam Undang Undang N0.
3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara dalam pasal 9 ayat 1 disebutkan
pula bahwa “ Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
bela negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan negara “
Sesuai dengan Sishankamrata maka beberapa potensi harus dibina
untuk mewujudkan daya dan kekuatan tangkal dengan membangun,
memelihara, dan mengembangkan segenap komponen kekuatan pertahanan
negara yang terdiri dari :
a. Rakyat terlatih (Ratih) sebagai komponen dasar
b. Angkatan bersenjata (ABRI) besertya cadangan Tentara Indonesia
(Cad.TNI) sebagai komponen utama.
c. Perlindungan masarakat (Linmas) sebagai komponen khusus
d. Sumberdaya alam, sumberdaya buatan dan prasarana nasional
sebagai komponen pendukung.
Selanjutnya perwujudan penyelenggaraan pertahanan keamanan
rakyat semesta itu dilakukan melalui :
a. Memasyarakatkan upaya pertahanan keamanan Negara
b. Menegakkan Hak dan Kewajiban warga negara dalam bela negara
menurut jalur atau wadah yang ditentukan oleh peraturan perundang-
undangan
c. Mengamankan dan mendayagunakan sumber daya nasional dan
prasarana nasional untuk kepentingan pertahanan keamanan negara.
Hakekat sistem Pertahanan Keamanan negara Indonesia adalah
Perlawanan Rakyat Semesta yang memiliki sifat-sifat :
a. Kerakyatan, yaitu keikutsertaan seluruh rakyat warga negara sesuai
dengan kemampuan dan keahliannya dalam komponen kekuatan
pertahanan keamanan negara.
b. Kesemestaan, yaitu seluruh daya bangsa dan negara mampu
memobilisasikan diri guna menanggulangi setiap bentuk ancaman baik
dari luar negeri maupun dari dalam negeri
c. Kewilayahan, yaitu seluruh wilayah negara merupakan tumpuhan
perlawanan dan segenap lingkungan didayagunakan untuk
mendukung setiap bentuk perlawanan secara berlanjut.
Kesimpulan:

Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjalin
kelangsungan hidup bangsa dan negara. Bagi bangsa Indonesia yang sejak
masa reformasi dimana kran politik dan demokrasi sangat terbuka ternyata
sangat rentan dengan ancaman disintegrasi bangsa. Oleh sebab itu
pendidikan yang mengarah kepada kesadaran bela negara harus terus
ditumbuh kembangkan melalui berbagai jalur.
Sampai kapanpun persepsi, makna dan pengertian Pembelaan
Negara (Bela Negara) dan Ketahanan Nasional tidak boleh hanya sampai
pada tataran konsep / teori ataupun pengetahuan saja , tetapi harus benar-
benar terinternalisasi dan terimplementasi dalam sikap dan perbuatan sehari-
hari. Harus disadari betul bahwa Pembelaan Negara adalah merupakan
kewajian bagi seluruh warga negara Indonesia tanpa kecuali, dan dapat
dilaksanakan sesuai dengan persyaratan dan profesinya masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai