BELA NEGARA
DISUSUN OLEH:
NAMA : Zulia Cindy Irawati
KELAS : IX - E
NO. ABS : 32
SMP N 1 BANGILAN
JL. RAYA No. 38 BANGILAN – TUBAN
TAHUN PELAJARAN 2017/ 2018
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena atas
rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah PKN yang berjudul
“BELA NEGARA”. Dalam penyusunan makalah ini kami tidak lupa
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang memberi
bimbingan serta arahan serta membantu terselesainya makalah ini.
Dengan selesainya makalah ini tentu jauh dari sempurna.Maka, kritik dan
saran tetap penyusun perlukan untuk dapat membuat makalah yang lebih baik, dan
penyusun berharap bahwa makalah ini dapat bermanfaat bagi semua.
Amiiiin……………
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................. i
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Bela Negara di Indonesia........................................................... 2
B. Unsur Bela Negara....................................................................................... 2
C. Dasar Hukum............................................................................................... 3
D. Pentingnya Masyarakat memiliki jiwa bela Negara.................................... 4
B. Rumusan Masalah
Dari gambaran diatas maka penulis merumuskan dalam makalah ini adalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana kedudukan bela negara di Indonesia?
2. Sudahkah masyarakat indonesia sadar akan pentingnya bela negara?
BAB II
PEMBAHASAN
Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup
bangsa dan negara.
Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pembelaan negara dan Syarat-syarat tentang pembelaan diatur dengan undang-
undang.
Kesadaran bela negara itu hakikatnya kesediaan berbakti pada negara dan
kesediaan berkorban membela negara.Spektrum bela negara itu sangat luas, dari
yang paling halus, hingga yang paling keras.Mulai dari hubungan baik sesama
warga negara sampai bersama-sama menangkal ancaman nyata musuh
bersenjata.Tercakup di dalamnya adalah bersikap dan berbuat yang terbaik bagi
bangsa dan negara.
Konsep bela negara dapat diartikan secara fisik dan non-fisik, secara fisik
dengan mengangkat senjata menghadapi serangan atau agresi musuh, secara non-
fisik dapat didefinisikan sebagai segala upaya untuk mempertahankan Negara
dengan cara meningkatkan rasa nasionalisme, yakni kesadaran berbangsa dan
bernegara, menanamkan kecintaan terhadap tanah air, serta berperan aktif dalam
memajukan bangsa dan negara.
B. Unsur Dasar Bela Negara
Unsur dasar bela negara yang dianut oelh bangsa indonesia adalah sebagai
berikut :
C. Dasar Hukum
1. Tap MPR No.VI Tahun 1973 tentang konsep Wawasan Nusantara dan
Keamanan Nasional.
2. Undang-Undang No.29 tahun 1954 tentang Pokok-Pokok Perlawanan
Rakyat.
3. Undang-Undang No.20 tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok Hankam
Negara RI. Diubah oleh Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1988.
4. Tap MPR No.VI Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dengan POLRI.
5. Tap MPR No.VII Tahun 2000 tentang Peranan TNI dan POLRI.
6. Amandemen UUD '45 Pasal 30 ayat 1-5 dan pasal 27 ayat 3.
7. Undang-Undang No.3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara.
Menjaga diri, keluarga dan lingkungan sekitar sudah merupakan salah satu
sikap bela negara dalam sekala kecil. Mentaati peraturan pemerintah dan lain
sebagainya. Bahkan menyanyikan lagu bela negara yang diciptakan oleh Dharma
Oratmangun atau mengenang hari bela negara yang jatuh pada tanggal 19
Desember yang ditetapkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 28 tahun 2006 adalah salah satu
bentuk bela negara sekala kecil.
Sehingga ketika kita sebagai warga negara sudah terbiasa melakukan hak
dan kewajiban sebagai warga negara dengan baik dan benar maka seandainya ada
konprontasi atau intervensi terhadap negara, kita akan peka menyikapinya bahkan
dengan mengangkat senjatapun kita akan berani karena jiwa bela negara dalam
diri kita sudah terlatih dan terbiasa.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Konsep bela negara dapat diartikan secara fisik dan non-fisik, secara fisik
dengan mengangkat senjata menghadapi serangan atau agresi musuh, secara non-
fisik dapat didefinisikan sebagai segala upaya untuk mempertahankan Negara
dengan cara meningkatkan rasa nasionalisme, yakni kesadaran berbangsa dan
bernegara, menanamkan kecintaan terhadap tanah air, serta berperan aktif dalam
memajukan bangsa dan negara.
Guna menjamin tetap tegaknya Negara Republik Indonesia dan
kelangsungan hidup bangsa dan negara, maka sumber daya manusia menjadi titik
sentral yang perlu dibina dan dikembangkan sebagai potensi bangsa yang mampu
melaksanakan pembangunan maupun mengatasi segala bentuk ancaman,
tantangan, hambatan dan gangguan (ATHG) yang berasal dari dalam maupun luar
negeri.
B. Saran-saran
Dari uraian makalah diatas ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
diantaranya minimnya pemberian contoh yang lebih riil dan kurangnya
referensi/sumber yang diambil.