Anda di halaman 1dari 10

1

MAKALAH

BELA NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

(NKRI)

DOSEN PEMBIMBING

Dr. Muhammad Natsir, SH.,M.Hum.

DISUSUN OLEH

SHARON JANET DENISA LIHTAHI (A0E019166)

PROGRAM STUDI PARIWISATA


KONSENTRASI KEBANDARUDARAAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MATARAM
2019
2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa karena telah member kekuatan dan petunjuk
untuk menyelesaikan tugas makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya saya tidak akan bias
menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Dalam kesempatan ini, saya menghaturkan terimakasih yang dalam kepada semua pihak
yang telah membantu menyumbangkan ide dan pikiran demi terwujudnya makalah ini. Saya
menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik dari rekan-
rekan sangat dibutuhkan untuk penyempurna makalah ini.

Mataram, 31 Agustus 2019

Penyusun
3

Daftar Isi

HALAMAN JUDUL …………………………. i

KATA PENGANTAR ……………………………………………… ii

DAFTAR ISI …………………………………………………………. iii

BAB I PENDAHULUAN …………………………………….. 1

 A. Latar Belakang …………………………………………..1


 B. Rumusan Masalah ……………………………………… 2
 C. Tujuan Penulisan ……………………………………….. 2

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………. 3

 A. Pengertian Bela Negara …………………………………… 3


 B. Pentingnya Sikap Bela Negara …………………………………….. 3
 C. Pelaksanaan Bela Negara ………………………………………. 4

BAB III PENUTUP ……………………………………………… 5

 A. Simpulan …………………………………………………… 5
 B. Saran ………………………………………………………… 6

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………. 7


4

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Era reformasi membawa banyak perubahan di hampir segala bidang di Indonesia. Ada
perubahan yang positif dan bermanfaaat bagi masyarakat, tapi ada juga yang negatif dan pada
gilirannya akan merugikan bagi keutuhan wilayah dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik
Indonesia .

Salah satu dampak buruk dari reformasi adalah memudarnya semangat nasionalisme dan
kecintaannya pada negara, perbedaan pendapat antar golongan atau ketidaksetujuan dengan
kebijakan pemerintah adalah suatu hal yang wajar dalam suatu sistem yang demokratis. Namun
berbagai tindakan anarkis, konflik sara dan separatisme yang sering terjadi dengan
mengatasnamakan demokrasi menimbulkan kesan bahwa tidak ada lagi semangat kebersamaaan
sebagai suatu bangsa. Kepentingan kelompok, bahkan kepentingan pribadi, telah menjadi tujuan
utama. Semangat untuk membela negara seolah telah memudar.

Bela negara biasanya selalu dikaitkan dengan militer, seolah-olah kewajiban dan tanggung
jawab untuk membela negara terletak pada Tentara Nasional Indonesia. Padahal berdasarkan
pasal 30 UUD 1945, bela negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara Republik
Indonesia. Bela negara adalah upaya setiap warga negara untuk mempertahankan Republik
Indonesia terhadap ancaman baik dari luar maupun dalam negeri.
5

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yangdimaksud dengan bela Negara?
2. Mengapa warga Negara perlu melakukan sikap dan tindakan bela Negara ?
3. Apa saja sikap dan tindakan bela Negara yang dapat dilakukan oleh warga negara ?

C. TUJUAN

1. Semua warga Negara mengetahui dan memahami pengertian bela negara.


2. Semua warga Negara mengetahui dan memahami pentingnya sikap bela Negara
3. Semua warga Negara mengetahui dan memahami bagaimana menumbuhkan sikap bela
Negara
4. Semua warga Negara dapat melakukan sikap dan tindakan bela Negara pada kehidupan
sehari-hari
6

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN BELA NEGARA

Bela Negara adalah sebuah konsep yang disusun oleh perangkat perundangan dan petinggi
suatu negara tentang patriotisme seseorang, suatu kelompok atau seluruh komponen dari suatu
negara dalam kepentingan mempertahankan eksistensi negara tersebut.

Setiap warga negara memiliki kewajiban yang sama dalam masalah pembelaan negara. Hal
tersebut merupakan wujud kecintaan seorang warga negara pada tanah air yang sudah
memberikan kehidupan padanya. Hal ini terjadi sejak seseorang lahir, tumbuh dewasa serta
dalam upayanya mencari penghidupan.

B. PENTINGNYA SIKAP BELA NEGARA

Dalam sikap bela negara kita hendaknya mampu menyesuaikan diri dengan situasi dan
kondisi yang sedang berlangsung di negara kita, tidak mungkin kita tunjukan sikap bela negara
yang bersifat keras seandainya situasi keamanan nasional terkendali.
Menjaga diri, keluarga dan lingkungan sekitar sudah merupakan salah satu sikap bela
negara dalam sekala kecil. Mentaati peraturan pemerintah dan lain sebagainya. Bahkan
menyanyikan lagu bela negara yang diciptakan oleh Dharma Oratmangun atau mengenang hari
bela negara yang jatuh pada tanggal 19 Desember yang ditetapkan oleh Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 28 tahun 2006
adalah salah satu bentuk bela negara sekala kecil.
Sehingga ketika kita sebagai warga negara sudah terbiasa melakukan hak dan kewajiban
sebagai warga negara dengan baik dan benar maka seandainya ada konprontasi atau intervensi
terhadap negara, kita akan peka menyikapinya bahkan dengan mengangkat senjatapun kita akan
berani karena jiwa bela negara dalam diri kita sudah terlatih dan terbiasa
7

C. PELAKSANAAN BELA NEGARA

a) Pendidikan Kewarganegaraan

Salah satu materi atau bahan kajian yang wajib dimuat dalam kurikulum pendidikan dasar
menengah serta pendidikan tinggi adalah Pendidikan Kewarganegaraan (Pasal 37 ayat 1 dan 2,
UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional).
Dalam penjelasan pasal 37 ayat 1 Undang-Undang tersebut dijelaskan bahwa Pendidikan
Kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki
rasa kebangsaan dan cinta tanah air, peserta didik dapat dibina melalui Pendidikan
Kewarganegaraan. Dengan demikian, pembinaan kesadaran bela Negara dapat ditempuh melalui
jalur pendidikan baik di tingkat persekolahan maupun pendidikan tinggi melalui Pendidikan
Kewarganegaraan.

b) Pengabdian Sesuai dengan Profesi

Pengabdian sesuai profesi adalah pengabdian warga Negara yang mempunyai profesi tertentu
untuk kepentingan pertahanan Negara termasuk dalam menanggulangi atau memperkecil akibat
yang ditimbulkan oleh perang, bencana alam atau bencana lainnya..

Pertahanan Negara adalah usaha untuk mempertahankan kedaulatan Negara, keutuhan


wilayah, kesatuan Negara, dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman serta gangguan, baik
dari dalam negeri maupun luar negeri. Misalnya, menghadapi agresi militer dari Negara lain,
pemberontakan, dan lain-lain. Tugas pertahanan dilaksanakan oleh TNI sebagai kekuatan utama
yang didukung oleh kekuatan cadangan dan kekuatan pendukung lainnya. TNI yang terdiri dari
Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara. Keamanan Negara adalah keadaan yang
aman, tertib, tegaknya hukum, dan terbinanya ketentraman masyarakat sebagai salah satu
prasyarat terselenggaranya pembangunan nasional. Membina keamanan dengan cara membina
kekuatan masyarakat dalam menangkal, mencegah, menanggulangi gangguan-gangguan yang
meresahkan masyarakat. Misalnya, mengatasi terhadap pelanggaran hukum, ketertiban lalu
lintas, dan bencana alam.
8

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Bela negara adalah sikap dan perilaku warga Negara yang dijiwai oleh kecintaan kepada
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hak dan Kewajiban bela negara tertera dalam UUD 1945
Pasal 27 ayat (3) yang menyatakan bahwa “setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam upaya pembelaan negara”.

Bentuk-bentuk usaha bela negara Menurut pasal 9 ayat 2 UU Nomor 3 Tahun 2002,
keikutsertaan warga Negara dalam upaya bela Negara diselenggarakan melalui : pendidikan
kewarganegaraan, Pelatihan Dasar Kemiliteran, Pengabdian sebagai Prajurit TNI, pengabdian
sesuai Profesi. Salah satu usaha bela negara adalah pengabdian sesuai profesi, yaitu seorang
warga negara dapat membantu atau membela negaranya dengan profesinya.

Usaha bela negara dapat dilakukan diberbagai lingkungan, salah satunya adalah lingkungan
sekolah. Upaya bela negara yang dapat dilakukan di lingkungan sekolah adalah : a) Mengikuti
upacara bendera, b) Rajin belajar, c) Menciptakan keamanan dan ketertiban lingkungan, d)
Mengikuti pendidikan bela Negara, e) Menghindari pertengkaran antar pelajar.
9

SARAN

Sebagai warga negara hendaklah kita menjaga nama bangsa ini dengan baik yaitu dengan cara
ikut serta dalam upaya bela negara. Upaya bela negara dapat dilakukan di lingkungan masyarakat
seperti siskamling. Siskamling merupakan pertahanan sebuah desa dari tindak kejahatan.
Siskamling juga merupakan salah satu upaya masyarakat untuk membantu aparat untuk berjaga-
jaga atau untuk mengisi keterbatasan jumlah aparat keamanan yang berjaga, warga atau
masyarakat sekitar menjaga keamanan dengan mandiri apabila tidak terdapat aparat yang
berjaga.

Selain di lingkungan masyarakat terdapat juga upaya bela negara di lingkungan sekolah yaitu
upaya bela negara yang dilakukan oleh para siswa, seperti Rajin belajar. Dengan rajin belajar
berarti siswa tersebut sudah mengikuti upaya bela negara, karena siswa tersebut akan dapat
menjadi berguna bangsa dan negara karena ilmu yang dimilikinya.

Demikian tugas makalah bela negara dari saya, mohon maaf apabila terdapat kesalahan
penulisan. Saya berterima kasih kepada teman-teman saya yang telah membantu saya dalam
membuat makalah ini, semoga makalah ini dapat berguna untuk yang lainnya.
10

DAFTAR PUSTAKA

Dwiyono, Agus dkk. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Yudistira, 2006

Kaelan dan Achmad Zubaidi. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi. Yogyakarta:

Paradigma 2010

http://jasmencomputer.blogspot.com/2016/01/contoh-makalah-bela-negara.html

https://www.wantannas.go.id/2018/10/19/bela-negara-pengertian-unsur-fungsi-tujuan-dan-manfaat-
bela-negara/

Anda mungkin juga menyukai