Anda di halaman 1dari 6

BELA NEGARA

DOSEN PENGAMPU : Dr. HOTMAIDA SIMANJUNTAK S.Pd , M.Hum

DISUSUN OLEH :
NAMA : ROY RIZKY SIRINGO RINGO 21600240
MATA KULIAH : PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN MEDAN 2022

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas izin dan
kehendak-Nya tugas ini dapat saya kerjakan tepat pada waktunya. Penulisan dan
pembuatan tugas ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan. Adapun yang saya bahas dalam ini mengenai Bela Negara. Saya yakin
tugas ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu saya mengharapkan saran dan
juga kritik membangun agar lebih maju di masa yang akan datang. Saya juga berharap
agar tugas proyek ini dapatberguna bagi orang lain yang membacanya.

Penulis
BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
 Demokrasi merupakan salah satu bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu
negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat atau negara yang dijalankan oleh
pemerintah. Semua warga negara memiliki hak yang setara dalam pengambilan
keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi mengizinkan warga negara
berpartisipasi baik secara langsung atau melalui perwakilan dalam perumusan,
pengembangan, dan pembuatan hukum.
 Demokrasi mencakup kondisi social, ekonomi, dan budaya yang memungkinkan adanya
praktik kebebasan politik secara bebas dan setara. Demokrasi Indonesia dipandang perlu
dan sesuai dengan pribadi bangsa Indonesia. Selain itu yang melatar belakangi pemakaian
sistem demokrasi di Indonesia. Hal itu bisa kita temukan dari banyaknya agama yang
masuk dan berkembang di Indonesia, selain itu banyaknya suku, budaya dan bahasa,
kesemuanya merupakan karunia Tuhan yang patut kita syukuri.
 Bela Negara diartikan sebagai tekad, sikap dan tindakan warga negara yang teratur,
menyeluruh, terpadu dan berlanjut yang dilandasi oleh kecintaan pada tanah air dan
kesadaran hidup berbangsa dan bernegara. Dalam konstitusi negara UUD 1945 Pasal 27
Ayat 3 disebutkan bahwa; “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan Negara”. Setiap warga negara juga berhak dan wajib ikut serta dalam
pertahanan negara sebagaimana tercantum dalam Pasal 30 Ayat 1 bahwa; “Tiap-tiap
warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.”
Selanjutnya, UU No.3 Tahun 2002 tentang pertahanan negara menjelaskan bahwa upaya
bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya
kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan
hidup bangsa dan negara.
 Upaya bela negara, selain sebagai kewajiban juga merupakan kehormatan bagi setiap
warga negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab, dan rela
berkorban dalam pengabdian kepada negara dan bangsa. Konsep bela negara dapat
diuraikan secara fisik maupun non fisik. Secara fisik, yaitu dengan cara mengangkat
senjata menghadapi serangan atau agresi musuh.
 Rumusan masalah
 Seperti apa upaya wujud bela negara?

 BAB 2 PEMBAHASAN

 Sebelum berbicara mengenai bela Negara, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu
pengertian dari bela Negara, hal ini betujuan untuk menyamakan persepsi kita dalam
memahami makna dari bela negara. Berikut saya kutip pengertian bela Negara dari
Wikipedia.
 “Bela negara adalah sebuah konsep yang disusun oleh perangkat perundangan dan
petinggi suatu negara tentang patriotisme seseorang, suatu kelompok atau seluruh
komponen dari suatu negara dalam kepentingan mempertahankan eksistensi negara
tersebut. Secara fisik, hal ini dapat diartikan sebagai usaha pertahanan menghadapi
serangan fisik atau agresi dari pihak yang mengancam keberadaan negara tersebut,
sedangkan secara non-fisik konsep ini diartikan sebagai upaya untuk serta berperan aktif
dalam memajukan bangsa dan negara, baik melalui pendidikan, moral, sosial maupun
peningkatan kesejahteraan orang-orang yang menyusun bangsa tersebut.”
 Kesadaran bela negara itu hakikatnya kesediaan berbakti pada negara dan kesediaan
berkorban membela negara. Spektrum bela negara itu sangat luas, dari yang paling halus,
hingga yang paling keras. Mulai dari hubungan baik sesama warga negara sampai
bersama-sama menangkal ancaman nyata musuh bersenjata. Tercakup di dalamnya
adalah bersikap dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara.
 Konsep bela negara dapat diartikan secara fisik dan non-fisik, secara fisik dengan
mengangkat senjata menghadapi serangan atau agresi musuh, secara non-fisik dapat
didefinisikan sebagai segala upaya untuk mempertahankan Negara dengan cara
meningkatkan rasa nasionalisme, yakni kesadaran berbangsa dan bernegara, menanamkan
kecintaan terhadap tanah air, serta berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara. -
Unsur Dasar Bela Negara
 Cinta Tanah Air
 Kesadaran Berbangsa & bernegara
 Yakin akan Pancasila sebagai ideologi negara
 Rela berkorban untuk bangsa & negara 5. Memiliki kemampuan awal bela negara -
Contoh-Contoh Bela Negara :
 Melestarikan budaya
 Belajar dengan rajin bagi para pelajar
 Taat akan hukum dan aturan-aturan negara
 Mencintai produk-produk dalam negeri

 Dasar Hukum
 Beberapa dasar hukum dan peraturan tentang Wajib Bela Negara di Negara Indonesia
adalah sebagai berikut:
 Tap MPR No.VI Tahun 1973 tentang konsep Wawasan Nusantara dan Keamanan
Nasional.
 Undang-Undang No.29 tahun 1954 tentang Pokok-Pokok Perlawanan Rakyat.
 Undang-Undang No.20 tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok Hankam Negara RI. Diubah
oleh Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1988.
 Tap MPR No.VI Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dengan POLRI.
 Tap MPR No.VII Tahun 2000 tentang Peranan TNI dan POLRI.

 Amandemen UUD ’45 Pasal 30 ayat 1-5 dan pasal 27 ayat 3.

 Undang-Undang No.3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara.

 Landasan pembentukan bela negara adalah wajib militer. Bela negara adalah pelayanan
oleh seorang individu atau kelompok dalam tentara atau milisi lainnya, baik sebagai
pekerjaan yang dipilih atau sebagai akibat dari rancangan tanpa sadar (wajib militer).
Beberapa negara (misalnya Israel, Iran) meminta jumlah tertentu dinas militer dari
masing-masing dan setiap salah satu warga negara (kecuali untuk kasus khusus seperti
fisik atau gangguan mental atau keyakinan keagamaan). Sebuah bangsa dengan relawan
sepenuhnya militer, biasanya tidak memerlukan layanan dari wajib militer warganya,
kecuali dihadapkan dengan krisis perekrutan selama masa perang.
 Di beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Spanyol dan Inggris,
bela negara dilaksanakan pelatihan militer, biasanya satu akhir pekan dalam sebulan.
Mereka dapat melakukannya sebagai individu atau sebagai
anggota resimen, misalnya Tentara Teritorial Britania Raya. Dalam beberapa
kasus milisi bisa merupakan bagian dari pasukan cadangan militer, seperti Amerika
Serikat National Guard.
 Pentingnya Masyarakat memiliki jiwa bela negara
 Wilayah Indonesia yang sebagian besar adalah wilayah perairan mempunyai banyak
celah kelemahan yang dapat dimanpaatkan oleh negara lain yang pada akhirnya dapat
meruntuhkan bahkan dapat menyebabkan disintegrasi bangsa Indonesia. Indonesia yang
memiliki kurang lebih 13.670 pulau memerlukan pengawas yang cukup ketat. Dimana
pengawas tersebut tidak hanya dilakukan oleh pihak TNI/Polri saja tetapi semua lapisan
masyarakat Indonesia/ bila hanya mengandalkan TNI/Polri saja yang persenjataannya
kurang lengkap mungkin bangsa Indonesia sudah tercabik-cabik oleh bangsa lain/dengan
adanya bela negara kita dapat mempererat rasa persatuan di antara penduduk Indonesia
yang saling berbhineka tunggal ika. Sikap bela negara terhadap bangsa Indonesia
merupakan kekuatan Negara Indonesia bagi proses pembangunan nasional menuju tujuan
nasional dan merupakan kondisi yang harus diwujudkan agar proses pencapaian tujuan
nasional tersebut dapat berjalan dengan sukses. Oleh karena itu, diperlukan suatu
konsepsi ketahanan nasional yang sesuai dengan karakterristik bangsa Indonesia. Dengan
adanya kesadaran akan bela negara, kita harus dapat memiliki sikap dan prilaku yang
sesuai kejuangan, cinta tanah air serta rela berkorban bagi nusa dan bangsa. Dalam
kaitannya dengan pemuda penerus bangsa hendaknya ditanamkan sikap cinta tanah air
sejak dini sehingga kecintaan mereka terhadap bangsa dan Negara lebih meyakini dan
lebih dalam. Dalam sikap bela negara kita hendaknya mampu menyesuaikan diri dengan
situasi dan kondisi yang sedang berlangsung di negara kita, tidak mungkin kita tunjukan
sikap bela negara yang bersifat keras seandainya situasi keamanan nasional terkendali.
 Menjaga diri, keluarga dan lingkungan sekitar sudah merupakan salah satu sikap bela
negara dalam sekala kecil. Mentaati peraturan pemerintah dan lain sebagainya. Bahkan
menyanyikan lagu bela negara yang diciptakan oleh Dharma Oratmangun atau
mengenang hari bela negara yang jatuh pada tanggal 19 Desember yang ditetapkan oleh
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia
Nomor 28 tahun 2006 adalah salah satu bentuk bela negara sekala kecil.
 Sehingga ketika kita sebagai warga negara sudah terbiasa melakukan hak dan kewajiban
sebagai warga negara dengan baik dan benar maka seandainya ada konprontasi atau
intervensi terhadap negara, kita akan peka menyikapinya bahkan dengan mengangkat
terbiasa.
 BAB 3 PENUTUP

 Kesimpulan
 Konsep bela negara dapat diartikan secara fisik dan non-fisik, secara fisik dengan
mengangkat senjata menghadapi serangan atau agresi musuh, secara non-fisik dapat
didefinisikan sebagai segala upaya untuk mempertahankan Negara dengan cara
meningkatkan rasa nasionalisme, yakni kesadaran berbangsa dan bernegara, menanamkan
kecintaan terhadap tanah air, serta berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara.
 Guna menjamin tetap tegaknya Negara Republik Indonesia dan kelangsungan hidup
bangsa dan negara, maka sumber daya manusia menjadi titik sentral yang perlu dibina
dan dikembangkan sebagai potensi bangsa yang mampu melaksanakan pembangunan
maupun mengatasi segala bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan (ATHG)
yang berasal dari dalam maupun luar negeri.

Anda mungkin juga menyukai