Nama Anggota:
Chindy Dwi Putri C
Christian Cessar Alvares
Evaline Christy
Farhan Irsyad Hanif
Fifi Febrianti
Madinatul Sa’adah
Muhammad Hafits Farlansyah
Muhammad Ridwan
Olivia Zhara Supono
Satriani Tito
Zahra Nur Afifa
Puji dan syukur kami panjatkan atas ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberi nikmat, rahmat dan hidayah -NYA, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
PPKN tentang “ BELA NEGARA DALAM KONTEKS NKRI “ tepat waktu.
Terima kasih kepada guru pembimbing yang telah memberikan bimbingannya. Terima
kasih juga pada semua yang telah turut membantu untuk menyelesaikan makalah ini.
Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika mendapat dukungan dari berbagai pihak. Kami
berharap makalah ini dapat bermanfaat serta memberikan informasi untuk penulis dan juga
pembaca.
Walaupun demikian, kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih
banyak kekurangan. Maka dari itu, kami sangat berharap kritik dan saran untuk
kesempurnaan makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pembaca yang
telah membaca makalah ini hingga akhir.
Kata Pengantar.....................................................................................................i
Daftar Isi..............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..........................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................1
C. Tujuan Pembahasan..................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Bela Negara
1. Konsep Bela Negara....................................................................2
2. Unsur Bela Negara......................................................................3
3. Landasan Hukum Bela Negara...................................................5
4. Arti Penting Bela Negara............................................................10
5. Fungsi, Tujuan, dan Manfaat Bela Negara.................................11
B. Ancaman dan Upaya Bela Negara
1. Ancaman Terhadap NKRI...........................................................13
2. Upaya Bela Negara......................................................................13
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................17
Daftar Pustaka.....................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Seluruh masyarakat Indonesia wajib dan berhak ikut serta dalam pembelaan negara
bertujuan untuk membekali setiap warga negara Indonesia dengan nilai-nilai bela negara
dalam rangka membentuk karakter bangsa yang ulet dan tangguh, berwawasan kebangsaan
dan memiliki kesadaran untuk menjiwai negara, sikap dan tindakan warga negara yang teratur
dan menyeluruh, dan terpadu secara sendiri-sendiri maupun kelompok sebagai bagian dari
rasa cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, keyakinan terhadap Pancasila, dan
rela berkorban untuk bangsa dan negara. Dengan demikian, bela negara yang dimaksud di
sini, tidak selalu dalam bentuk fisik dalam suatu perang mempertahankan kedaulatan
Indonesia. Tetapi dapat berwujud segala sesuatu yang dilakukan oleh warga negara untuk
memajukan bangsanya, membantu warga negara lain yang termasuk bangsanya, dan ikut
serta dalam kegiatan pembangunan nasional sesuai profesi dan kemampuannya.
C. Tujuan Pembahasan
Menjalankan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945
Melestarikan budaya
Mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara
Menjaga identitas dan integritas bangsa dan negara
Berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara
BAB II
PEMBAHASAN
A. BELA NEGARA
Bela negara adalah usaha untuk mempertahankan negara dari segala ancaman dan
gangguan, baik yang datang dari dalam maupun luar negeri. Ini adalah kewajiban setiap
warga negara, tidak hanya militer.
Bela negara bukan hanya tentang pertahanan militer, tetapi juga melibatkan aspek
sosial dan budaya. Ini termasuk menjaga nilai-nilai budaya, menjaga keharmonisasian sosial,
dan berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan politik.
Jadi, bela negara adalah konsep yang luas, yang melibatkan setiap aspek kehidupan
masyarakat dan setiap warga negara memiliki peran penting dalam melaksanakannya
a. Landasan konstitusional
Landasan Konstitusional adalah konstitusi dasar yang menjadi sebuah pedoman
pokok di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Negara menjadikan
konstitusi sebagai pedoman dasar dalam penyelenggaraan tata negara. Konstitusi mencakup
segala macam ketentuan dan peraturan ketatanegaraan atau hukum dasar sebuah negara.
Salah satu tujuan konstitusi adalah membatasi kekuasaan untuk menghindari kesewenang-
wenangan.
Landasan konstitusional pelaksanaan bela negara adalah UUD 1945, karena UUD
1945 merupakan konstitusi Negara Indonesia, dan sumber hukum tertinggi di
Indonesia. Dalam tiap batang tubuh UUD 1945 ini, tercantum hak dan kewajiban
bela negara bagi setiap warga negara Indonesia.
Pasal 27 ayat 3 UUD 1945
Hasil amandemen yang menyatakan bahwa : “Setiap warga negara berhak dan
wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”. Berdasarkan pasal ini setiap
warga negara berhak dalam upaya membela negara, artinya tidak selalu dalam
bela negara secara fisik. Namun dapat berarti setiap warga negara berhak
mendapatkan pendidikan dan melakukan semua upaya memajukan dirinya, yang
nantinya dapat ikut memajukan negara Indonesia. Selain hak, bela negara adalah
kewajiban, terutama bila keadaan darurat perang di Indonesia. Untuk saat ini bisa
dilakukan dengan cara ikut memelihara lingkungan, melaksanakan aturan dan
tata tertib di Indonesia, dan lain-lain.
Pasal 30 ayat 1 UUD 1945
Tentang hak dan kewajiban bela negara dalam kondisi yang berbeda. Bunyi pasal
tersebut adalah, ”Tiap-tiap warga negara berhak dan ikut serta dalam pertahanan
dan keamanan negara”. Sekilas dapat berarti kewajiban dan hak membela negara
dalam bentuk fisik, ketika Indonesia dalam keadaan perang. Namun dapat juga
diartikan sebagai kewajiban menjaga ketertiban dan pertahanan negara
sebagai makna sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, dengan tidak
melakukan tindakan yang melanggar persatuan dan kesatuan Indonesia.
Pasal 30 ayat 2
Menjelaskan tentang pertahanan dan keamanan negara yang dilakukan oleh TNI
dan Polri, sesuai dengan isinya, ”Usaha pertahanan dan keamanan negara
dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh TNI
dan Polri sebagai kekuatan utama, dan rakyat sebagai kekuatan pendukung”.
Dengan demikian menurut pasal ini, keamanan dan perlindungan negara,
termasuk di dalamnya perlindungan terhadap segenap rakyat Indonesia dilakukan
oleh TNI dan Polri dengan dukungan rakyat. TNI dan Polri dalam tugasnya
mengatasi semua ancaman terhadap NKRI baik dari luar maupun dari dalam, ikut
membantu korban bencana alam, mengatasi kriminalitas, dan sebagainya.
Rakyat sebagai pendukung diharapkan ikut berpartisipasi dalam menjaga
pertahanan dan keamanan, dengan berlaku sesuai aturan, tidak melakukan tindakan kriminal,
dan tetap menjaga keutuhan negara Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika.
Pasal 30 ayat 3 UUD 1945
Berisikan tentang tugas Tentara Nasional Indonesia. Pasal ini berisi pemisahan
TNI dan Polri yang menyatakan bahwa, ”Tentara Nasional Indonesia terdiri atas
Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara sebagai alat negara
bertugas mempertahankan, memelihara keutuhan, dan kedaulatan negara”.
Secara garis besar tugas TNI dalam hal ini adalah upaya menjaga keutuhan,
kemerdekaan, dan kedaulatan negara Republik Indonesia. Semua tugas tersebut
selanjutnya diatur oleh undang-undang.
Pasal 30 ayat 4 UUD 1945
Yang juga hasil amandemen merupakan pasal yang menjelaskan tugas
kepolisian dan wewenangnya. Pasal ini hanya terdapat dalam UUD 1945 hasil
amandemen dan berbunyi, ”Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat
negara yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi,
mengayomi, melayani masyarakat, serta menegakkan hukum”. Dalam hal ini
kepolisian yang berhubungan langsung dengan masyarakat dan bertugas
melindunginya dari berbagai tindakan kejahatan. Pelaksanaan tugas dan fungsi
Polri juga diatur selanjutnya oleh undang-undang.
Pasal 30 ayat 5 UUD 1945
Berisikan tentang kedudukan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara
Republik Indonesia dan hubungan keduanya. pasal ini juga merupakan hasil
amandemen UUD 1945 masa reformasi, yang berbunyi, “Susunan dan
kedudukan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik
Indonesia di dalam menjalankan tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan warga
negara dalam usaha pertahanan dan keamanan negara diatur oleh Undang-undang”.
b. Landasan Operasional
Landasan Operasional adalah sebuah landasan yang digunakan untuk mengelola
kehidupan nasional sebuah negara secara keseluruhan. Landasan operasional dijadikan
sebagai dasar hukum material yang memberi arah serta menjadi pedoman pengelolaan oleh
pemegang kekuasaan dalam mengelola sebuah negara.
Landasan operasional adalah rincian aturan yang akan dilaksanakan terkait bela
negara dan dapat berubah sesuai kebijakan pemerintah. Dalam konteks bela negara, landasan
operasional ini mencakup tindakan yang biasanya terorganisir oleh negara itu sendiri atau
suatu kelompok masyarakatnya yang dilandasi akan kecintaan terhadap tanah air dan bangsa.
Misalnya, membela negara dari ancaman yang membahayakan keutuhan negaranya, menjaga
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila, dan menghadapi
segala tantangan, gangguan, dan ancaman dari dalam maupun luar Indonesia yang
membahayakan kedaulatan di segala bidang seperti ideologi, politik, ekonomi, sosial, dan
budaya.
Saat ini, pemerintah Indonesia sudah mencanangkan program bela negara meskipun
Indonesia dalam keadaan damai. Program ini masih pro dan kontra karena ada beberapa
pihak yang beranggapan belum ada undang-undang yang mengaturnya secara detail, dan
Indonesia belum dalam keadaan darurat perang. Beberapa landasan operasional bela negara,
yaitu:
Adapun contoh partisipasi warga negara dalam upaya bela negara adalah:
Melaksanakan semua kewajiban secara bersungguh-sungguh
Mempererat rasa kekeluargaan dan kerukunan dengan sesama
Mengapa bela negara penting untuk dilakukan? Alasan pentingnya usaha pembelaan
negara secara lebih terperinci dapat dikelompokkan dalam 3 aspek sebagai berikut.
a. Aspek Geografis
Aspek geografis meliputi wilayah, letak dan potensi yang dimiliki negara Indonesia.
Berdasarkan aspek geografis, upaya bela negara dilakukan dengan mempertimbangkan
faktor-faktor berikut.
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia.
Indonesia terletak pada posisi silang dunia.
Wilayah Indonesia sangat strategis .
Wilayah Indonesia yang berupa kepulauan memerlukan kekuatan
pertahanan yang bermutu, mahir dalam melaksanakan operasi-operasi
gabungan, serta memiliki kemampuan untuk melindungi tanah air, dan
udara yang menjadi kedaulatan Republik Indonesia.
Indonesia memiliki sumber daya alam melimpah dibandingkan negara
lain.
b. Aspek Demografis
Aspek demografis menyangkut masalah kependudukan. Berdasarkan aspek
demografis, upaya bela negara dilakukan dengan mempertimbangkan faktor-faktor berikut.
Indonesia memiliki penduduk yang sangat besar.
Indonesia adalah negara majemuk (multisuku, multibudaya, dan
multiagama).
Persebaran penduduk Indonesia tidak merata karena ada daerah padat
penduduk dan daerah yang sangat jarang penduduknya.
c. Aspek Historis
Aspek historis berkaitan dengan faktor sejarah menyangkut keinginan segenap bangsa
Indonesia untuk kehidupan yang lebih baik (merdeka). Berdasarkan aspek historis upaya bela
negara dilakukan dengan mempertimbangkan faktor-faktor berikut.
Keinginan negara lain untuk ikut menikmati kekayaan Indonesia dengan
cara melanggar hukum.
Penjajahan yang dialami Indonesia selama lebih kurang tiga setengah
abad.
Perjuangan rakyat dalam mewujudkan kemerdekaan Indonesia.
Semangat bela negara yang dimiliki oleh rakyat.
Dengan melaksanakan bela negara, kita berpartisipasi dalam upaya mempertahankan dan
menjaga bangsa dan negara kita.
c. Manfaat Bela Negara
Berikut ini beberapa manfaat yang didapatkan dari bela negara:
Melindungi negara dari berbagai ancaman: Dengan memiliki sikap bela negara yang
tinggi, masyarakat dapat melindungi negaranya dari berbagai ancaman, baik dari dalam
maupun dari luar.
Menjaga keutuhan setiap wilayah di suatu negara: Pemahaman bela negara dapat
menjaga keutuhan setiap wilayah dalam satu negara. Negara Indonesia yang terdiri dari
banyak perbedaan bisa tetap utuh dan menyatu karena adanya rasa bela negara yang
dimiliki oleh masyarakatnya.
Menjadi panggilan sejarah yang harus diteruskan: Sikap bela negara merupakan warisan
dari para leluhur. Para pejuang memiliki rasa cinta yang tulus kepada negara dan
mengesampingkan keinginan pribadi demi terwujudnya sebuah negara yang makmur dan
sejahtera. Maka, sudah sewajarnya jika sikap ini juga harus dimiliki oleh generasi penerus
demi negara yang semakin maju.
Bentuk tanggung jawab dari setiap warga negara: Sikap bela negara juga sekaligus bentuk
tanggung jawab yang harus dipikul setiap warga negara. Kedaulatan dan eksistensi suatu
negara tergantung dari bagaimana masyarakatnya bersikap.
Perjanjian Renville
Perjanjian Renville diselenggarakan pada 8 Desember 1947. Perundingan
ini dilaksanakan di atas kapal perang Amerika Serikat, yakni USS
Renville.
Sejarah perjuangan fisik maupun diplomasi, semuanya membutuhkan semangat
nasionalisme yang tinggi serta sikap pantang menyerah. Kini jalan perang maupun diplomasi
telah memberikan hasil, yaitu kemerdekaan sejati yang berarti bahwa Bangsa Indonesia
terlepas dari penjajahan dan berhak menentukan nasibnya sendiri.
Kompas.com. (2020). Bela Negara: Tujuan, Fungsi, dan Manfaat. Diakses dari
https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/05/130000169/bela-negara--tujuan-fungsi-dan-
manfaat
Tirto.ID. (2020). Pengertian Bela Negara, Konsep dan Dasar Hukumnya di Indonesia.
Diakses dari https://tirto.id/pengertian-bela-negara-konsep-dan-dasar-hukumnya-di-
indonesia-gbh6
Wawasan Kebangsaan. (2021). Pengertian Bela Negara: Fungsi, Tujuan, Manfaat dan
Contoh. Diakses dari https://wawasankebangsaan.id/bela-negara/
https://kesbangpol.sulselprov.go.id/wp-content/uploads/2020/02/3-Landasan-Hukum-
Bela-Negara-Menurut-UUD-1945.pdf
https://tirto.id/gbh6
Kemhan.go.id