PETUNJUK INDUK
tentang
LATIHAN
BAB I
PENDAHULUAN
1. Umum.
d. Menyadari pentingnya latihan tersebut, dimana Bujukin yang berlaku saat ini
sudah tidak sesuai dengan perkembangan informasi dan teknologi maka diperlukan
adanya kesatuan pola pikir dan pola tindak dalam menjabarkan latihan TNI AD.
Untuk itu perlu penyempurnaan Petunjuk Induk tentang Latihan yang akan
digunakan sebagai pedoman penyusunan kebijakan latihan dan sekaligus menjadi
acuan dalam penyusunan Buku Petunjuk Latihan lainnya sesuai dengan Stratifikasi
Doktrin yang telah ditetapkan.
b. Tujuan. Agar terwujudnya kesamaan pola pikir dan pola tindak dalam
penyelenggaraan latihan di lingkungan TNI AD.
b. Tata Urut. Petunjuk Induk ini disusun dengan tata urut sebagai berikut :
1) Bab I Pendahuluan.
2) Bab II Dasar Pemikiran.
3) Bab III Pokok-Pokok Latihan TNI AD.
4) Bab IV Manajemen Latihan TNI AD.
5) Bab V Tataran Kewenangan.
6) Bab VI Penutup.
4. Dasar.
BAB II
DASAR PEMIKIRAN
5. Umum. Latihan sebagai alat dan media guna pencapaian berbagai kompetensi
profesionalitas dalam pelaksanaan tugas harus dapat merubah konsep pemikiran, cara
berfikir, cara berlatih dan cara melakukan evaluasi serta cara bertempur yang sebenarnya
melalui pemahaman tentang tugas pokok dan tugas-tugas TNI AD sehingga dapat disusun
suatu konsep visi TNI AD tentang latihan beserta pendekatan dan tinjauannya guna
mendapatkan arah dan panduan tentang rancangan latihan TNI AD yang valid, realibel,
operasional dan aplikatif sesuai proyeksi penugasan.
a. Tugas Pokok. Sebagai bagian dari TNI, tugas pokok TNI AD adalah
menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta melindungi segenap bangsa
dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap
keutuhan bangsa dan negara.
d. Jarak dan Ketepatan. Jarak pertempuran akan bertambah lebih jauh dan
melibatkan persenjataan dengan ketepatan yang lebih baik dari pada masa lampau
karena peningkatan pada sistem senjata dan penguasaan sasaran.
BAB III
POKOK-POKOK LATIHAN TNI AD
10. Konsep dasar latihan. Latihan merupakan perpaduan antara pengetahuan dan
keterampilan profesionalitas keprajuritan dengan aspek kepemimpinan mulai tingkat
perorangan sampai dengan tingkat satuan.
c. Latihan harus realistis. Sasaran latihan prajurit dan satuan TNI AD pada
dasarnya adalah tercapainya standar tingkat kemampuan prajurit dan satuan.
Semua upaya dalam setiap latihan yang dilakukan harus berorientasi pada
pencapaian standar kemampuan tersebut. Dengan tidak mengabaikan keamanan
setiap latihan harus dilaksanakan serealistis mungkin, karena hanya dalam kondisi
realistis standar kemampuan tersebut akan dapat dicapai. Realisme latihan harus
dapat menggambarkan situasi, kondisi dan kesulitan dan bagaimana tugas-tugas
tersebut dilaksanakan. Dengan demikian latihan akan dapat mengantarkan prajurit
dan satuan untuk mencapai kemampuan yang sesungguhnya serta digunakan di
medan operasi.
d. Daya Guna. Latihan harus dapat memberikan nilai tambah pada efektivitas
satuan sehingga dapat meningkatkan daya guna satuan tersebut.
13. Peran Latihan. Latihan berperan untuk membina prajurit agar memiliki sikap
kepemimpinan, pengembangan kepribadian, kecerdasan dan keterampilan serta membina
kemampuan satuan TNI AD agar memiliki kesiapan tempur, operasional dan atau kesiap
siagaan operasional yang handal agar dapat digunakan dalam pelaksanaan tugas Operasi
Militer untuk Perang (OMP) dan Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
apakah doktrin dan buku petunjuk yang dijadikan referensi masih valid dihadapkan
dengan kebutuhan latihan dalam menunjang tugas pokok yang akan datang.
15. Strategi Latihan. Agar pencapaian hasil latihan sesuai dengan sasaran yang
telah ditentukan maka latihan di lingkungan TNI AD dilaksanakan secara proporsional dan
komprehensif dengan tujuan agar prajurit dan satuan memiliki tingkat profesionalitas serta
mengembangkan kemampuan yang kompeten, fleksibel, adaptif dan siap menghadapi
tantangan tugas.
a. Tujuan.
b. Sasaran.
8) Terwujudnya kesamaan pola pikir, pola tindak dan pola sikap yang
terintegrasi.
c. Subjek.
1) Mabesad.
2) Kodiklat TNI AD.
3) Puscab/Fung.
4) Kotama jajaran TNI AD.
5) Lembaga Pendidikan jajaran TNI AD.
6) Lembaga Latihan jajaran TNI AD.
b. Menurut pesertanya.
a. Latihan perorangan.
1) Geladi Peta. Adalah suatu metode latihan taktis diatas peta diberikan
serangkaian situasi dalam bentuk yang saling berkaitan dan mengandung
berbagai kegiatan taktis yang harus dipecahkan baik secara perorangan
ataupun kelompok.
2) Geladi Model. Adalah suatu metode latihan taktis berupa model pasir
atau kain sebagai petunjuk tentang medan atau petunjuk pelengkap di
samping peta. Pasukan musuh dan kawan digambarkan dengan tanda
gambar atau miniatur.
6) Geladi Posko II. Adalah suatu metode latihan taktis yang diberikan
serangkaian keadaan, kejadian dan situasi taktis secara sambung
menyambung pada pelaku. Setiap keadaan, kejadian dan situasi taktis
mengandung persoalan yang harus dipecahkan dan meminta keputusan,
rencana, perintah serta tindakan dari pelaku yang berperan sebagai
Komandan, Staf dan Unsur Pelayan markas satuan yang dilatih.
2) Dril Taktis. Adalah suatu metode latihan yang dilakukan oleh satuan
untuk membiasakan dan mempermahir suatu kegiatan menurut urutan
26
c. Dua Pihak dikendalikan. Pelaku terdiri dari dua pihak, yaitu pasukan biru
dan pasukan merah, masing-masing memerankan pasukan sendiri dan pasukan
musuh yang saling berhadapan. Tindakan pelaku diarahkan kepada rencana yang
telah ditetapkan.
d. Dua pihak tidak dikendalikan. Pelaku terdiri dari dua pihak, yaitu pasukan
biru dan pasukan merah, masing-masing memerankan pasukan sendiri dan
pasukan musuh yang saling berhadapan. Pelaku diberi kebebasan menentukan
tindakan dalam batas-batas yang telah ditentukan.
20. Tingkat Latihan. Digunakan hanya untuk melatih Markas Komando satuan.
b. Dua Tingkat. Apabila yang dilatihkan satu Markas Komando dan satu
Markas Komando dibawahnya.
c. Tiga Tingkat. Apabila yang dilatihkan satu Markas Komando sampai dua
tingkat Markas Komando dibawahnya
a. Seri. Latihan yang dilaksanakan bila satuan pelaku dilatihkan dengan waktu
tidak bersamaan, medan latihan yang digunakan sama dan persoalan yang
disampaikan sebagian atau seluruhnya sama.
a. Bidang pengetahuan.
b. Bidang keterampilan.
23. Siklus Latihan. Merupakan suatu daur latihan dalam tahapan latihan TNI AD
yang dirancang dalam periode lima tahun disesuaikan dengan rencana strategi
pembangunan kekuatan TNI yang dilaksanakan secara bertahap, bertingkat dan berlanjut
30
dimulai dari latihan perorangan, latihan satuan dan latihan antar kecabangan dilanjutkan
dengan latihan gabungan TNI. Fungsi Siklus Latihan adalah untuk mengatur urutan,
tahap latihan sesuai dengan kepentingan tugas, anggaran dan waktu yang ditentukan
serta sebagai pedoman dalam menyusun program latihan yang sejalan dengan Renstra
TNI. Adapun tujuan Siklus Latihan adalah untuk memelihara dan meningkatkan
profesionalisme prajurit agar selalu dalam kondisi siap operasional dan tidak mengalami
penurunan kualitas profesionalitas. Siklus latihan tersebut diatur sebagai berikut :
a) Sasaran kuantitatif.
b) Sasaran kualitatif.
BAB IV
MANAJEMEN LATIHAN TNI AD
a. Tujuan.
BAB V
TATARAN KEWENANGAN
30. Umum. Pembinaan yang berhasil dan berdaya guna menuntut kejelasan
wewenang dan tanggung jawab. Oleh karena itu dalam pembinaan latihan perlu
ditentukan tataran kewenangan dan tanggung jawab dari masing-masing tingkat
Komando, dimulai dari Mabesad sampai dengan satuan pelaksana latihan. Beragamnya
latihan terutama ditinjau dari tingkat latihan, diperlukan pengaturan kewenangan tiap-tiap
badan untuk menghindari tumpang tindih dan menghindari pekerjaan yang tidak perlu.
Kewenangan ini harus jelas dan mengatur tentang hak dan kewajiban setiap badan pada
setiap tataran yang ada dalam organisasi.
1) Mabesad.
b) Tahap pengorganisasian.
c. Tahap pelaksanaan.
3) Pus/Cab/Fung.
1) Mabesad.
3) Pus/Cab/Fung.
b. Tahap pengorganisasian.
c. Tahap pelaksanaan.
b. Tahap pengorganisasian.
BAB VI
PENUTUP
34. Keberhasilan. Ketaatan untuk mengikuti seluruh ketentuan yang ada dalam
Petunjuk Induk tentang Latihan ini oleh para pembina latihan, sangat berpengaruh
terhadap keberhasilan penyelenggaraan latihan di lingkungan TNI AD.
35. Penyempurnaan. Hal-hal yang dirasakan perlu untuk merevisi Petunjuk Induk
Latihan ini akibat adanya perkembangan situasi dan kondisi guna penyempurnaan lebih
lanjut dapat disarankan kepada Kasad melalui Komandan Kodiklat TNI AD sesuai dengan
mekanisme umpan balik.
Marciano Norman
Mayor Jenderal TNI
45
PENGERTIAN
1. Aplikasi. Aplikasi adalah suatu bentuk penerapan dalam latihan teknis dan taktis
dengan menggunakan tempat latihan yang mendekati medan operasi sebenarnya.
2. Asistensi Latihan. Asistensi Latihan adalah suatu bimbingan teknis latihan oleh
Kotama dan pemegang LKT tingkat pusat dan daerah kepada penyelenggara latihan dan
badan atau pejabat yang berhubungan dengan pembinaan latihan di Kotama agar
memiliki pengetahuan dan keterampilan menyelenggarakan latihan satuan TNI AD.
5. Direktif Latihan. Direktif Latihan adalah suatu petunjuk tertulis atau arahan dan
pedoman yang dikeluarkan oleh Komando Atas dalam rangka menyelenggarakan latihan
di satuan.
6. Kebijakan. Kebijakan adalah rangkaian konsep dan asas yang menjadi garis
besar dan dasar perencanaan, dalam melaksanakan suatu pekerjaan kepemimpinan dan
cara bertindak, pernyataan cita-cita, tujuan, prinsip atau maksud sehingga garis pedoman
untuk manajemen dalam usaha mencapai sasaran.
7. Komando :
9. Latihan.
10. Lembaga Latihan. Lembaga Latihan adalah badan yang mempunyai tugas
pokok memberikan kemampuan khusus kepada prajurit dan menguji kemampuan prajurit,
satuan serta doktrin.
12. Mako. Mako adalah suatu tempat yang terdiri dari Komandan dan staf beserta
badan-badan pelayanannya yang merupakan susunan organisasi untuk penyelenggaraan
pimpinan terhadap satuan-satuan bawahan dalam satu komando.
47
14. Metode. Metode adalah tata cara melakukan sesuatu dalam suatu urut-urutan
tertentu secara teratur.
15. Obyek Vital. Obyek Vital adalah suatu tempat atau sarana apabila terjadi
gangguan akan berpengaruh terhadap stabilitas negara.
16. Operasional. Operasional adalah segala usaha, kegiatan dan tindakan yang
dilakukan secara fisik yang terpimpin dan terarah pada suatu tujuan tertentu.
17. Pelatih. Pelatih adalah seorang anggota militer yang berdasarkan pengangkatan
bertugas mendidik dan mengajarkan anggota TNI AD kearah perkembangan pribadi yang
seimbang untuk mencapai tujuan berlandaskan pada aturan pendidikan di TNI.
19. Pembinaan. Pembinaan adalah segala usaha, pekerjaan dan kegiatan yang
berhubungan dengan perencanaan, penyusunan, pembangunan, pengembangan,
pengerahan, penggunaan serta pengendalian sesuatu secara berdaya guna dan berhasil
guna. Pembinaan meliputi kegiatan melaksanakan dan dikerjakan dengan baik, tertib,
rapih dan seksama menurut rencana atau program pelaksanaan sesuai ketentuan,
petunjuk, norma, sistem dan metode secara efektif dan efisien mencakup tujuan serta
memperoleh hasil yang diharapkan secara maksimal.
23. Perspektif. Perspektif adalah sudut pandang atau pandangan sedemikian rupa
sehingga terlihat adanya jarak dan kedalaman yang nyata.
24. Posko. Posko adalah suatu tempat yang dibuat untuk dapat mengendalikan
dalam operasi taktis yang dipimpin oleh Komandan disertai beberapa perwira staf dan
badan-badan pelayanan.
25. Program. Program adalah suatu rencana yang telah diolah dengan
memperhitungkan faktor ruang dan waktu serta urutan penyelenggaraannya secara tegas
dan teratur.
26. Proglatsi. Proglatsi adalah tata cara penyelenggaraan program latihan satuan
TNI AD sesuai kecabangannya dengan standar yang sama, meliputi pengaturan RPL, AL
dan Program penyajian latihan, program latihan kelompok, Ru, Ton, Ki dan Yon.
27. Prosedur. Prosedur adalah tata cara kerja, cara pelaksanaan, menurut tata tertib
atau kegiatan yang meliputi penentuan tujuan, kedudukan, bentuk susunan dan struktur
organisasi, pembagian kekuasaan, tanggung jawab, tugas kewajiban dan hubungan kerja.
28. Prasarana latihan. Prasarana Latihan adalah segala sesuatu yang dapat dipakai,
digunakan dan tidak dapat dipindahkan/digerakan untuk menunjang terlaksananya suatu
proses dan kegiatan latihan.
29. Sarana latihan. Sarana Latihan adalah segala sesuatu yang dapat dipakai,
digunakan dan dapat digerakan / dipindahkan untuk menunjang terlaksananya suatu
proses dan kegiatan latihan.
30. Siap Operasional. Siap Operasional adalah Kondisi kemampuan satuan yang
sudah siap dioperasikan dengan menggunakan daya tempur secara terpadu dan efektif
(terpadu antar cabang) dan telah dilengkapi dengan bekal satuan secara terbatas untuk
penugasan dalam lingkungan yang terbatas.
49
31. Siaga operasional. Siaga Operasional adalah kondisi kemampuan satuan yang
telah siap siaga setiap saat untuk dilibatkan dalam operasi gabungan (antar Angkatan)
dan telah dipersiapkan dengan dukungan logistik, pelayanan dan unsur angkatan dari
basis ke daerah operasi secara terpadu antar Angkatan.
32. Siap Tempur. Siap Tempur adalah kondisi kemampuan Satpur untuk
melaksanakan tugas-tugas pertempuran secara terbatas dalam waktu singkat dengan
menggunakan daya tempur satuan itu sendiri yang belum terpadukan dengan unsur-unsur
bantuan administrasi dan bantuan tempur, serta belum dapat melaksanakan suatu operasi
yang sifatnya memerlukan kerja sama antar satuan.
34. Stratifikasi Doktrin TNI AD. Stratifikasi Doktrin TNI AD adalah susunan hierarkis
peranti lunak TNI AD yang berfungsi sebagai pedoman maupun ketentuan-ketentuan yang
mengatur segenap pola tindak TNI AD, baik secara insani perorangan maupun struktural
atau organisatoris.
35. SJM (Spesialisasi Jabatan Militer). SJM (Spesialisasi Jabatan Militer) adalah
suatu kelompok/jabatan kedudukan militer yang mempunyai hubungan sedemikian
dekatnya sehingga diantara orang-orang yang dikualifikasikan dalam kelompok tersebut
terdapat derajat tukar menukar yang optimal.
36. Sistem. Sistem adalah sekelompok hal (dapat berupa benda, aktivitas, indra dan
sebagainya ataupun kombinasi-kombinasi dari padanya) yang mempunyai kesatuan
fungsi atau organisasi.
37. Standar. Standar adalah didasarkan pada referensi yang ditentukan serta dapat
dinilai sesuai kemampuan yang ingin dicapai.
38. Taktis. Taktis adalah suatu bagian dari ilmu pertempuran yang mempelajari,
mengolah penggunaan satuan dan senjata untuk melakukan kegiatan militer yang
ditentukan dalam strategi militer.
39. Teknis. Teknis adalah cara pelaksanaan suatu tindakan, khususnya secara
terperinci dilakukan oleh pasukan atau para Komandan dalam pelaksanaan tugas militer.
Teknis khususnya adalah tata cara penggunaan perlengkapan dan personel.
50
40. Renlat (Rencana Latihan). Renlat (Rencana Latihan) adalah suatu bentuk
tertulis dari suatu perencanaan latihan satuan tingkat Kompi kebawah, memuat petunjuk
tentang garis besar penyelenggaraan beberapa materi latihan untuk dikembangkan oleh
koordinator latihan dalam pembuatan rencana lapangan (Renlap).
41. Renlap (Rencana Lapangan). Renlap (Rencana Lapangan) adalah suatu bentuk
tertulis dari suatu rencana latihan teknis / taktis tingkat kompi kebawah yang memuat
rencana kegiatan satu materi latihan beserta dukungannya secara rinci sehingga dapat
dioperasionalkan oleh petugas di lapangan.
Marciano Norman
Mayor Jenderal TNI
51
KEP
JUKIN
LATIHAN TNI
JUK INLAT
JUKIN
OPERASI
JUK BINLAT
Marciano Norman
Mayor Jenderal TNI
52
DOKTRIN TNI AD
KARTIKA EKA PAKSI
JUKIN
tentang
LATIHAN
JUKBIN
tentang
PEMBINAAN LATIHAN
Marciano Norman
Mayor Jenderal TNI
53