KEPEMIMPINAN DASAR
KELOMPOK 3
897 , 898, 899, 900,
PENDAHULUA
UMUM N
Psikologi kepemimpinan adalah bidang studi yang menggabungkan prinsip-prinsip psikologi dengan
konsep kepemimpinan. Ini mencakup pemahaman tentang bagaimana karakteristik individu,
perilaku, dan proses kognitif mempengaruhi kualitas kepemimpinan seseorang.
Yonif 032/B merupakan satuan Batalyon di bawah kendali Korem 123/Wira Bakti Utama yang
berkedudukan di Kota Panorama bertugas menjaga stabilitas keamanan wilayahnya. Yonif 032/B
adalah Yonif Penebalan sesuai TOP/DSPP berjumlah 1034 Orang terdiri dari 5 Kompi Senapan, 1
Kompi Bantuan dan 1 kompi Markas. Dislokasi Mayon, Kompi Markas, Kompi Bantuan, Kipan A,
Kipan B & Kipan C di Kota Panorama sedangkan Kipan D dan Kipan E kedudukannya terpisah dari
Mayon.
2
PENDAHULUAN
KHUSU
Kipan S
D Yonif 032/B menempati bekas Asrama Militer yang sudah dilikuidasi dengan kondisi bangunan
perumahan yang tua dengan kondisi kurang layak, 40 % perumahan sudah direnovasi sedangkan 60 %
belum. Fasilitas asrama seperti tempat ibadah, jalan, listrik, air dan lain-lain belum terpenuhi secara
maksimal. Kipan D Yonif 032/B berkekuatan 98 %, mempunyai dua orang Danton yaitu Lettu Inf Budi
Warsono sebagai Danton 1 dan Lettu lnf Wahyudi sebagai Danton Bantuan, adapun personel 60% berstatus
kefuarga.
Pembinaan Satuan di Kipan D Yonif 032/B pada umumnya dapat berjalan sebagaimana mestinya baik yang
bersifat Program maupun NonProgram Walaupun kondisi personel belum terpenuhinya khususnya pejabat
Danton sesuai TOP/DSPP. Pleton 2 sementara di rangkap oleh Danton 1 Lettu Inf Budi Warsono, sedangkan
Pleton 3 oleh Danton Bantuan lettu Inf Wahyudi. Informasi dari Pasi pers Batalyon rencana pada tahun 200F
Kipan D Yonif 032/B mendapat tambahan personel baru 2 (Dua) Danton lulusan Secapaad Panorama 32.
3
KHUSU
S PENDAHULUAN
Pada bulan Januari tahun 200F Kipan D Yonif 032/B mendapat tambahan personel baru 1 (satu) Danton
an. Letda lnf. Anggoro.J sebagai Danton 2. Hal menonjol pada Pleton 2 selama ini adalah permasalahan di
Bintara Pleton a.n Serka Eggy Simorangkir yang sering memprovokasi anggota untuk berbuat yang
berlawanan dengan perintah Komandan Pleton. Demikian juga sering mengajak anggota untuk main judi
terutama remaja di barak.
Serka Eggy Simorangkir Bintara senior dimana telah berulang kali ikut test Secapaad tidak lulus, Serka
Eggy Simorangkir mempunyai pengetahuan dan ketrampilan yang tergolong lebih diatas Bintara yang
lain di lingkup Batalyon Kondisi saat ini ybs tergolong pada Participating/Supporting (memiliki
kemampuan yang lebih tetapi tidak mau ,enggan bekerja). Kondisi kehidupan dalam keluarga Serka Eggy
Simorangkir terlihat kurang harmonis, sering berbuat kasar kepada lstri, yang diakibatkan dari sisi
perkonomian dan telah beberapa kali laporan ke lbu ketua Persit Batalyon diantaranya karena melarang
istri untuk mengikuti kegiatan Persit baik dilingkungan Kompi maupun Batalyon.
4
PENDAHULUAN
Pada bulan Januari tahun 200F Kipan D Yonif 032/B mendapat tambahan personel
baru 1 (satu) Danton an. Letda lnf. Anggoro.J sebagai Danton 2. Hal menonjol pada
Pleton 2 selama ini adalah permasalahan di Bintara Pleton a.n Serka Eggy
Simorangkir yang sering memprovokasi anggota untuk berbuat yang berlawanan
dengan perintah Komandan Pleton.
KHUSUS
LANJUTAN Demikian juga sering mengajak anggota untuk main judi terutama remaja di barak.
Serka Eggy Simorangkir Bintara senior dimana telah berulang kali ikut test
Secapaad tidak lulus, Serka Eggy Simorangkir mempunyai pengetahuan dan
ketrampilan yang tergolong lebih diatas Bintara yang lain di lingkup Batalyon
Kondisi saat ini ybs tergolong pada Participating/Supporting (memiliki kemampuan
yang lebih tetapi tidak mau, enggan bekerja).
5
PERSOALAN
Berdasarkan data dan fakta serta pendahuluan di atas terdapat persoalan yang harus di
uraikan pada bab pembahasan, adapun persoalan tersebut yaitu Dihadapkan pada situasi dan
kondisi yang ada dan dihadapkan dengan Materi Psikologi Kepemimpinan Dasar yang Capa
pelajari, terutama penerapan gaya kepemimpinan, dan langkah dalam menentukan gaya
kepemimpinan yang sesuai. Langkah dan tindakan serta gaya kepemimpinan bagaimana yang
akan diterapkan terhadap:
6
PEMBAHASAN
Pokok Masalah. Dihadapkan dengan kondisi satuan dan permasalahan yang dihadapi adalah
Kipan D Yonif 032/B menempati bekas Asrama Militer yang sudah dilikuidasi dengan kondisi
bangunan perumahan yang tua dengan kondisi kurang layak, 40 % perumahan sudah
direnovasi sedangkan 60 % belum. Fasilitas asrama seperti tempat ibadah, jalan, listrik, air
dan lain-lain belum terpenuhi secara maksimal.
Kipan D Yonif 032/B berkekuatan 98 %, mempunyai dua orang Danton yaitu Lettu Inf Budi
Warsono sebagai Danton 1 dan Lettu lnf Wahyudi sebagai Danton Bantuan, adapun personel
60% berstatus kefuarga. Pembinaan Satuan di Kipan D Yonif 032/B pada umumnya dapat
berjalan sebagaimana mestinya baik yang bersifat Program maupun NonProgram
Walaupun kondisi personel belum terpenuhinya khususnya pejabat Danton sesuai
TOP/DSPP. Pleton 2 sementara di rangkap oleh Danton 1 Lettu Inf Budi Warsono, sedangkan
Pleton 3 oleh Danton Bantuan lettu Inf Wahyudi.
7
PEMBAHASAN
Kondisi kehidupan dalam keluarga Serka Eggy Simorangkir terlihat kurang harmonis, sering
berbuat kasar kepada lstri, yang diakibatkan dari sisi perkonomian dan telah beberapa kali
laporan ke lbu ketua Persit Batalyon diantaranya karena melarang istri untuk mengikuti
kegiatan Persit baik dilingkungan Kompi maupun Batalyon. Para Danru selama ini merasa
takut dengan tindakan Baton serka Eggy Simorangkir , sehingga anggota regu terkesan
langsung di kendalikan Baton adapun Kondisi para Danru adalah ( mampu dan mau ), posisi
anggota ( Kurang mampu dan tidak mau). Kondisi Anggota yang lain sementara loyalitas
mengikuti Baton serka Eggy Simorangkir, memang kenyataan yang ada selama 1 tahun
berjalan tidak ada pejabat Danton organik, dan kemampuan Baton Serka Eggy Simorangkir
dalam hal mempengaruhi kopentensi yang tinggi
8
PEMBAHASAN
9
PEMBAHASAN
Kedua Menyarankan pada saat forum rapat dan kepada komando atas
agar TOP/DSPP terutama para unsur danton yang mejabat agar
dipenuhi agar mempermudah dalam pengendalian dan pengawasan
anggota, baik yang tinggal di dalam asrama ataupun yang diluar.
10
PEMBAHASAN
Ketiga. Peleton 2 sementara di rangkap oleh Danton 1 Lettu Inf Budi Warsono, pada bulan
Januari tahun 200F Kipan D Yonif 032/B mendapat tambahan personel baru 1 (satu) Danton an.
Letda lnf. Anggoro.J sebagai Danton 2. Sebagai danton baru di peleton 2 informasi dari senior
danton lain terdapat beberapa persoalan terutama persoalan indikasi adanya pelanggaran
disiplin yang dilakukan oleh oknum anggota Peleton 2, a.n Serka Eggy Samorangkir yang
merupakan Baton atau bintara tertua yang memimpin Peleton sementara belum adanya
Danton yang menjabat.
Sesuai dengan data dan fakta yang terjadi adanya indikasi provokasi kepada anggota lainya
untuk bertindak tidak loyal dan melaksanakan dinas dengan tidak mengedepankan kualitas
atau terkesan menjadikan prajurit yang memiliki mental yang kurang baik. Memiliki sifat pada
Participating/Supporting (memiliki kemampuan yang lebih tetapi tidak mau ,enggan bekerja.
Serka Eggy Samorangkir juga memberikan doktrin kepada Bintara lainya Kondisi para Danru
adalah ( mampu dan mau ), posisi anggota ( Kurang mampu dan tidak mau).
11
PEMBAHASAN
Cara Bertindak:
Memanggil Serka Eggy Samorangkir untuk duduk bersama dan melakukan
pendakatan secara persuasif dimana memiliki situasi kepemimpinan Participating/Supporting.
Situasi yang terjadi dimana bawahan memiliki kompetensi yang tinggi namun mereka enggan
untuk melakukan pekerjaan tersebut. Dalam situasi ini pemimpin harus menunjukkan apa yang
harus dikerjakan para bawahan dan meminta untuk bekerjasama untuk menyelesaikan
pekerjaan tersebut. Kondisi para Danru adalah (mampu dan mau ), posisi anggota (Kurang
mampu dan tidak mau). Dengan cara menerapkan model kepemimpinan Model Kepemimpinan
Situasional Hersey – Blachard yaitu mengidentifikasi empat perilaku kepemimpinan yang
khusus dari dengan direktif, partisipasif, suportif sampai laissez faire. Perilaku yang paling
efektif tergantung pada kemampuan dan kesiapan pengikut. Sedangkan kesiapan dalam
konteks adalah merujuk sampai dimana pengikut memiliki kemampuan dan kesediaan untuk
menyelesaikan tugas tertentu.
12
Persoalan 2
13
Pemecahan Persoalan 2
Sebagai danton 3 Letda Inf. M. Rizal tentunya juga harus beradaptasi dan
harus cepat menyesuaiakan dan membaca kondisi di peleton 3 baik kondisi
fisik anggota Peleton 3 ataupun kodisi psikis peleton 3 dalam upaya danton
untuk menyelesaiakan persoalan yang ada sesuai data dan fakta yang
sekarang terjadi, berkaitan dengan hal persoalan adalah mengenai
adanya tumpang tindih kegitan yang dibebankan kepada Pelton 3 yang
harus melaksanakan dua kegiatan dalam kurun waktu yang berdekatan,
berikutnya selaras dengan hal tersebut adanya moril anggota yang rendah
dikarenakan kurangnya Rewad, apresiadi yang dirasakan kepada anggota
peleton 3 yang berprestasi terutama terkait lomba yang tentunya
membawa nama baik satuan.
14
Pemecahan Persoalan 2
Baton Peleton 3 Kipan D Yonif 032/B memiliki kemampuan dan kemauan tinggi
dalam berlatih. Maka situasi kepemimpinan yang terjadi adalah
Delegating/Observing. Dengan menerapkan kepemimpinan
Delegating/Observing memiliki keuntungan dapat meningkatkan motivasi
anggota tim, memperluas keterampilan dan pengetahuan mereka, serta
membangun kepercayaan dan hubungan yang kuat dalam tim.
15
Pemecahan Persoalan 2
16
KESIMPULAN
Pertama Berkoordinasi dangan Danton senior dan memberikan
saran dan masukan untuk pemecahan persoalan yang ada, yang
paling utama menyarankan kepada komando atas terkait kondisi
satuan yang masih kurang layak
17
KESIMPULAN
18
Saran
19
SEKOLAH CALON PERWIRA TNI ANGKATAN DARAT