Anda di halaman 1dari 6

RESIMEN SISWA SECAPA AD

BATALYON SISWA

JAWABAN PERSOALAN II KEPEMIMPINAN TNI

1. Pendahuluan

a. Yonif 272/Raja Mandala merupakan satuan Batalyon dibawah kendali


Korem 27/Gunung Putri yang berkedudukan di Kota Cirebon, bertugas
membantu Polri untuk menjaga stabilitas keamanan wilayah.

b. Kipan B Yonif 272/RM berada di kabupaten Majalengka, berjarak 30


km dari Mayonif 272/RM dan berjarak 5 km dari pusat kota kabupaten
Sumedang. Kipan C dipimpin oleh Kapten Inf Bedu NRP. 110723245210977.

c. Danton 2 dalam memimpin anggotanya selalu meminta saran dari


anggota/bawahannya, terutama dalam memutuskan suatu permasalahan.
Namun niat baik dari Danton 2 tersebut ditanggapi berbeda oleh anggotanya.
Mereka menganggap bahwa Danton 2 kurang berani dan dapat
diatur/dikendalikan oleh anggotanya, namun Danton 2 tidak menyadari akan
hal ini, sehingga Danton 2 selalu percaya kepada para Danrunya.

2. Maksud dan tujuan.

a. Maksud . Memberikan gambaran tentang pemecahan persoalan


penerapan gaya kepemimpinan Danton 2 di Kipan C Yonif 261/KS

b. Tujuan. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan kepada


pimpinan dalam pemecahan masalah kepemimpinan khususnya dalam
penerapan gaya kepemimpinan.
2

3. Ruang Lingkup dan Tata Urut. Jawaban perosalan ini berkaitan dengan
penerapan kepemimpinan Danton 1 Kipan C Yonif 272/RM disusun dengan
tata urut sebagai berikut:

a. Pendahuluan
b. Pokok Masalah
c. Langkah-langkah Pemecahan Masalah
d. Analisa
e. Pemecahan Masalah
f. Kesimpulan

4. Pokok Permasalahan. Dihadapkan dengan permasalahan yang terdapat


di dalam keadaan umum, keadaan khusus dan kasusla maka dapat
ditentukan pokok permasalahannya yaitu Danton 2 Kipan C Yonif 272/RM
lebih dominan menegakkan gaya kepemimpinan bebas.

5. Langkah langkah dan Pemecahan Masalah.

1) Mengenali masalah/Identifikasi masalah.


a) Kurangnya pengawasan Danki terhadap Danton 2.
b) Danton 2 tidak melaksanakan tugas tanggung jawabnya,
seharusnya setiap kejadian yang terjadi terhadap anggota Kipan C
menjadi tugas tanggungjawabnya dan harus segera dilaporkan secara
hirarki ke Danki.

b. Pengumpulan Data dan Fakta.

1) Data

a) Yonif 272/Raja Mandala merupakan satuan Batalyon dibawah


kendali Korem 27/Gunung Putri yang berkedudukan di Kota
Cirebon, bertugas membantu Polri untuk menjaga stabilitas
keamanan wilayah.
b) Yonif 272/Raja Mandala, sesuai TOP/DSPP beranggotakan 800
orang terdiri dari 3 Kompi senapan, 1 Kiban dan 1 Kima, Dislokasi
Mayon, Kima, Kipan A dan Ki Bant berada di Kota Cirebon, Kipan B
dan Kipan C berkedudukan terpisah dari Mayonif.
3

c) Kipan C Yonif 272/Raja Mandala berada di kabupaten


Sumedang, berjarak 60 km dari Mayonif 272/Raja Mandala dan
berjarak 3 km dari pusat kota kabupaten Sumedang. Kipan C
dipimpin oleh Kapten Inf Bedu NRP. 11062222210675.

d) Kabupaten Sumedang mempunyai karakteristik alam beriklim


tropis, tanah subur, berpenduduk cukup padat, berpenghasilan
menengah keatas, roda pemerintahan berjalan baik, termasuk
kategori kota indusrti dimana banyak perusahaan kecil maupun
besar dan terdapat tempat-tempat hiburan malam seperti diskotek,
kafe, karaoke dan tempat prostitusi.

e) Kipan C Yonif 272/Raja Mandala mempunyai asrama yang


berbatasan langsung dengan rumah penduduk, sedangkan pagar
pembatasnya menggunakan kawat berduri yang sudah lama tidak
diganti, sehingga banyak jalan terobosan yang dapat dilalui oleh
prajurit, termasuk penduduk setempat. Dengan demikian anggota
yang keluar maupun masuk asrama Kipan C Yonif 272/Raja
Mandala kurang terkontrol.

f) Kipan C Yonif 272/Raja Mandala berkekuatan 98%, dimana 80%


tinggal di dalam asrama dan 18% bertempat tinggal di luar asrama
dan 8% di pusat kota Kabupaten Sumedang. Seluruh anggota
Kipan C Yonif 272/Raja Mandala telah berkeluarga.

g) Kipan C Yonif 272/Raja Mandala dipimpin oleh 3 (tiga) orang


Danton, yaitu Letda Inf Fajar NRP 21070013331079 (Danton 1),
Letda Inf Fajarin NRP 21080013331080 (Danton 2) dan Letda Inf
Farjun NRP 21090013331081 (Danton 3) serta Lettu Inf Firdan
NRP 21100013331082 (Danton Bantuan).

h) Pembinaan Satuan di Kipan C Yonif 272/Raja Mandala kurang


maksimal dikarenakan jarak antara Kompi dengan Mayon realtif
jauh sehingga kurang optimal dalam pengawasan terhadap
anggota.
4

i) Banyak pelangaran yang dilakukan oleh anggota Kompi C,


diantaranya yaitu KDRT, pemukulan terhadap anggota masyarakat,
asusila dan lain-lain, namun kejadian tersebut tidak diproses
sesuai aturan/hokum yang berlaku (pembiaran) oleh atasan atau
pimpinannya.

2) Fakta

a) Peleton Bantuan Kompi C Yonif 272/Raja Mandala yang


dipimpin oleh Letda Inf Fajrin memiliki anggota 35 orang, 5 orang
diantaranya tinggal di pusat kota Kab. Sumedang dan anggota
lainnya berdomisili di asrama Kompi C.

b) Pada tanggal 5 Maret 201F seprang penduduk (Pak Ramli)


melaporkan kepada Danki C tentang kejadian pemukulan yang
dilakukan oleh Pratu Edwar di tempat perjudian sabung ayam, Pak
Ramli menyampaikan bahwa Pratu Edwar merupakan salah
seorang penjaga (backing) dari tempat perjudian sabung ayam
tersebut.

c) Danki C kemudian memanggil Danton 2 untuk menyelesaikan


permasalahan diatas. Selanjutnya permasalahan ini diselesaikan
oleh Danton 2 melalui para Danrunya, tanpa melakukan
pengecekan langsung di lapangan. Sehingga dalam menangani
permasalahan diatas, Danton 2 hanya menerima laporan dari
Danrunya, tanpa menyadari akan kekurangannya, sehingga tetap
membiarkan kasus tersebut dan hanya menerima laporan dari para
Danru tentang keadaan anggotanya bahwa situasi masih
terkendali.

d) Pada tanggal 27 Maret 201F Danton 2 menerima laporan dari


masyarakat bahwa Praka Agus sering melakukan pesta miras di
5

kampong Liang bersama para pemuda kampong tersebut dan pada


saat mabuk mereka sering mengganggu masyarakat setempat.
e) Danton 2 menyerahkan permasalahan diatas kepada Danru 1
(Danru dari Praka Agus) untuk menyelesaikannya dan Danton 2
beranggapan bahwa Danru 1 dapat mengatasi permasalahan
diatas.

f) Tanggal 2 Mei 201F pukul 08.00 WIB Bapak Yudi (pemilik


diskotek) dan Dahlan (Korban pemukulan), melaporkan kejadian di
diskotiknya kepada Danton 2 (Letda Inf. Sobir) bahwa Kopda
Arman dan Praka Armin telah melakukan pemukulan terhadap Sdr,
Dahlan dengan alasan yang tidak jelas. Setelah menerima laporan
tersebut, kemudian Danton 2 memanggil Kopda Arman dan Praka
Armin untuk dimintai keterangan tentang pemukulan yang terjadi di
diskotik milik Pak Yudi. Setelah mendapat keterangan dari kedua
anggotanya tersebut, selnjutnya Danton 2 baru menyadari bahwa
laporan yang selama ini diterima dari Para Danrunya hanyalah
rekayasa belaka dan mereka telah
menyalahgunakan/memanfaatkan kepercayaan yang diberikan oleh
Danton kepada mereka. Banyaknya pelanggaran yang terjadi di
Peleton 2 dikarenakan keterlibatan Danru untuk memberikan
kebebasan kepada para anggotanya untuk keluar Kesatrian karena
para Danru tersebut mendapat setoran (upeti) dari para anggotanya
yang melakukan kegiatan di luar Kesatrian.

6. Analisa Data dan Fakta

1) Danton 2 telah menyalahgunakan jabatannya dengan selalu memberikan


kebebasan terhadap anggotanya dan membiarkan perbuatan yang
melanggar yang dilakukan oleh anggotanya.
2) Tidak adanya pengawasan Danton 2 Ki C terhadap anggotanya.
6

7. Pemecahan Masalah yang dilakukan untuk dijadikan bahan masukan


bagi para Danton sebagai berikut :

a. Sebagai Danton harus dapat menerapkan gaya kepemimpinan dengan


tepat sesuai dengan situasi dan kondisi bawahan di Lapangan yaitu harus
memiliki syarat-syarat pemimpin yaitu watak/moral yang baik, intelegensi dan
waspada.
b. Danton 2 seharusnya lebih berinisiatif untuk mengetahui apa yang harus
dilakukan dan mampu mengambil keputusan dengan cepat dan tepat untuk
mengatasi setiap permasalahan tersebut dengan terlebih dahulu melakukan
atau membuat pertimbangan. Mempertimbangkan fakta-fakta dan pendapat
untuk kemungkinan pemecahan persoalan sebagai dasar dari keputusan-
keputusan yang sehat.

8. KESIMPULAN. Berdasarkan hasil analisa data dan fakta serta


pemecahan masalah kepemimpinan berkaitan dengan terjadinya kasus anggota Ton
2 yang melakukan pemukulan terhadap anggota masyarakat, pelanggaran asusila,
KDRT dan lain-lain maka kesimpulannya adalah akibat dari lebih dominannya
penerapan gaya kepemimpinan Bebas yang kurang tepat oleh Danton 2 Kipan C
Yonif 272/RM, yang seharusnya lebih dominan dengan gaya kepemimpinan
Demokratis.

Bandung, April 2018

Anda mungkin juga menyukai