Materi : Study Case Organisasi Rabu, 2 November 2022
I. Study Case 1 : Organisasi Kampus Yang Masih Kental Dengan Senioritas
1. Kasus Wafatnya mahasiswa semester tiga UNS Gilang Endi Samudra saat mengikuti kegiatan diklatsar Menwa pada Kamis 28 Oktober di bawah Jembatan Jurug. 2. Kronologis Mahasiswa semester tiga UNS Gilang Endi Samudra yang terkena perlakukaan senoritas saat mengikuti kegiatan diklatsar Menwa dan mendapatkan perlakuaan kasar dari seniornya saat Gilang sudah tidak lagi kuat untuk melanjutkan Diklat, saat warga sekitar UNS membantu memberikan perawatan saat Gilang mengalami kejang-kejang sehingga memicu amarah ininsial NFM yang menganggap Gilang kesurupan, sampai panitia lain memanggil satpan serta taksi online untuk membantu membawa Gilang ke rumah sakit, Gilang menghembuskan nafas terakhirnya saat perjalanan menuju rumah sakit. Peristiwa ini terjadi sekitar pikul 20:20-21:00. 3. Fakta yang Terungkap • Gilang diejek cengeng oleh para seniornya saat kondisi fisiknya tidak lagi kuat untuk melanjutkan Diklat. • Korban mendapatkan tamparan dari tersangka. • Korban mendapatkan kembali hukuman dari FJP saat melakukan senam senjata bersama perserta l ain. • Saat kondisi korban sudah lemas di jembatan korban diminta melakukan repelling. • Panitia memaksa gilang berjalan menuju Markas Menwa saat kondisinya sudah tidak lagi kuat. • Tersangka FJP memukul kepala korban dengan alasan sebagai hukuman. 4. Sangkalan yang diberikan tersngka • Kedua tersangka menyangkal menampar tersangka dan mengakui hanya memukul popor kepada peserta lain. • Tersangka FJP mengaku membantu membopong tersangka. 5. Pendapat Gilang merupaka salah satu korban yang terkena perlakuan senoritas dari para seniornya sehingga Gilang menghembuskan nafas terakhirnya akibat para seniornya yang tidak mementingkan kesehatan Gilang. Peristiwa ini adalah dampak dari perlakuan senioritas yang disalah gunakan oleh para seniornya, seharusnya budaya senioritas seperti ini harus dikubur dalam-dalam karena dalam organisasi seharusnya para senior membimbing para juniornya bukan menekan para juniornya. II. Study Case 2 : Konflik Antara Serikat Pekerja dan Manager di PT Freeport Kabupaten Mimika Papua 1. Kasus Tuntutan para pekerja PT Freepot untuk memberikan kesesuaian upah dan keadilan yang berorientasi pada kesejahteraan para pekerja. 2. Berkembangnya konflik Pekerja yang menuntut kesesuain upah dn keadilan serta jaminan sosial yang benar-benar menyentuk akar kehidupan sosial pekerja dimana pekerja itu dianggap sebagai manusia bukan alat, bukan hewan atau binatang. 3. Dampak Dampaknya saat serikat pekerja mendapatkan jalan buntu anggota dan pengurus di dalam serikat secara eklusif akan melakukan mogogok kerja sebagai jalan terakhir namun hal itu mendapat tanggapan negatif seperti pemutusan hubungan kerja secara sepihak oleh pihak manajemen, sehingga konflik berdampak jangka Panjang dan radikal. 4. Pendapat Pada peristiwa ini para pekerja ingin mendapatkan haknya sebagai pekerja yang di tanggapi oleh pihak manajemen PT Freepot yang akan memutus hubungan kerja secara pihak. Sesuai dengan konflik yang sudah di amati perlakuaan pihak manajemen merupakan tindakan yang salah seharusnya pihak manajemen dan para pekerja berunding untuk mendapatkan jalan tengahnya.