Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN

OBSERVASI TERHADAP PERKEMBANGAN DEWASA LANSIA DI

RUMAH SINGGAH HARAPAN BARU BANDAR LAMPUNG

(Narasumber : Jonatan )

Dosen Pengampu : Sri Murni, S.Pd, M.Pd.

Oleh :

Irul Latifah
NPM : 17110029

PRODI BIMBINGAN DAN KONSELING


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
STKIP – PGRI BANDAR LAMPUNG
Tahun 2019/2020
Kata Pengantar

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang mana dengan berkat, rahmat, hidayah, dan
karunia-Nya yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran dari persiapan, proses
observasi dan wawancara, analisis, sehingga peneliti dapat menyelesaikan laporan hasil
observasi dan wawancara ini sesuai dengan waktu yang telah di tentukan. Shalawat serta
salam semoga selalu dilimpahkan kepada junjungan kita semua Nabi Muhammad SAW,
kepada keluarganya, kepada para sahabatnya, dan mudah-mudahan sampai kepada kita
selaku umatnya.
Laporan ini peneliti buat dalam rangka untuk memenuhi salah satu mata kuliah
Psikilogi Dewasa Lansia yang mana telah membuat peneliti mendapatkan tambahan ilmu
yang bermanfaat. Peneliti juga berterima kasih kepada Ibu Sri Murni, S.Pd., M.Pd., selaku
dosen mata kuliah Psikilogi Dewasa Lansia dan teman-teman yang telah membantu dan
menyemangati peneliti dalam menyusun laporan ini.
Peneliti menyadari laporan ini bukanlah karya yang sempurna karena memiliki
banyak kekurangan baik dalam hal isi maupun sistematika dan teknik penulisan. Oleh sebab
itu peneliti sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
laporan ini. Akhir kata, semoga laporan ini bisa memberikan manfaat bagi peneliti dan
pembaca.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bandar Lampung, 05 Desember 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1


A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................... 2


A. Masa Dewasa Lansia ................................................................................... 2

BAB III PENGAMBILAN DATA ......................................................................... 4


A. Hasil Observasi ............................................................................................ 4
B. Kajian Teoritis Kasus.................................................................................. 4

BAB IV PENUTUP.................................................................................................. 6
A. Kesimpulan .................................................................................................. 6

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Subyek yang penulis cari tahu datanya adalah Jonatan yang berumur 52 tahun.
Nantinya, dalam bab selanjutnya akan dijelaskan mengenai gambaran kehidupan dan
kesehatan baik kondisi fisiknya, kesehatannya, kepribadian, ingatan, dan sosialnya

B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah pada laporan ini adalah:
1. Apakah definisi dewasa lansia?
2. Apa sajakah perubahan signifikan dalam masa dewasa lansia?
3. Masalah apasaja yang sering dihadapi dewasa lansia?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Masa Dewasa Lansia


1. Pengertian Dewasa Lansia
Menurut Dra. Ny. Jos Masdani, lanjut usia merupakan kelanjutan usia dewasa antara
usia 65 tahun hingga tutup usia. Menurut Prof. DR. Koesoemanto Setyonegoro, lanjut
usia dikelompokkan menjadi tiga yaitu usia 70-75 tahun (young old); usia 75-80 tahun
(old); usia lebih dari 80 tahun (very old). Kesimpulan dari pembagiaan umur menurut
beberapa ahli, bahwa yang disebut lanjut usia adalah orang yang telah berumur 65 tahun
keatas.
Usia lanjut adalah fase menurunnya kemampuan akal dan fisik, yang di mulai dengan
adanya beberapa perubahan dalam hidup. Sebagai mana di ketahui, ketika manusia
mencapai usia dewasa, ia mempunyai kemampuan reproduksi dan melahirkan anak.
Ketika kondisi hidup berubah, seseorang akan kehilangan tugas dan fungsi ini, dan
memasuki selanjutnya, yaitu usia lanjut, kemudian mati. Bagi manusia yang normal,
siapa orangnya, tentu telah siap menerima keadaan baru dalam setiap fase hidupnya dan
mencoba menyesuaikan diri dengan kondisi lingkunganya (Darmojo, 2004).Terdapat
banyak pengertian tentang masa dewasa akhir ini
2. Ciri-ciri Lanjut Usia
Menurut Hurlock (Hurlock, 1980 ; 380) terdapat beberapa ciri-ciri orang lanjut usia,
yaitu :
a. Usia lanjut merupakan periode kemunduran.
Kemunduran pada lansia sebagian datang dari faktor fisik dan faktor psikologis.
Penurunan Fisik pada anggota tubuh tersebut meliputi: Kulitnya semakin keriput
dan mengkerut sehingga tampak kering. Sudah tidak mempunyai gigi sehingga
merubah bentuk mulut, Pipi mengkerut dan terlihat longgar. Tumbuh uban pada
seluruh rambut dan rambut semakin menipis. Bahu membungkuk. Tangan
menjadi kurus kering dan tampak hanya tulang saja.Terjadi penurunan
penglihatan pada orang lanjut usia. Pada umumnya mereka sudah tidak mampu
lagi membedakan warna dan tidak dapat melihat pada jarak jauh, pandangan
terlihat kabur. Adanya kecamata cukup membantu penglihatan. Orang lanjut
usia kehilangan kemampuan untuk mendengar.Sehingga perlu adanya alat bantu

2
untuk dapat memudahkan komunikasi. Terkadang kita harus mendekat dengan
mereka untuk berkomunikasi dengan jelas.
b. Penurunan mental yang terjadi pada usia lanjut.
Memandang hidup mereka secara keseluruhan dengan ragu-ragu, suram, putus
asa karena adanya anggapan bahwa jika masa lanjut usia adalah masa dimana
terjadi kemunduran, berpenyakitan, tidak menyenangkan. Ingatan orang berusia
lanjut pada umunya lemah dalam mengingat suatu hal. Terutama hal-hal yang
telah lama dipelajari. Orang yang lanjut usia biasanya bersifat kekanak- kanakan,
manja, cerewet dan bawel, dan ingin selalu diperhatikan.
c. Orang lanjut usia memiliki status kelompok minoritas.
Orang lanjut usia memiliki status kelompok minoritas karena sebagai akibat dari
sikap sosial yang tidak menyenangkan terhadap orang lanjut usia. Adanya
stereoitipe bahwa usia lanjut adalah pria dan wanita yang keadan fisik dan
mentalnya loyo, usang, sering pikun, jalnnya membungkuk dan sulit hidup
besama orang lain.
d. Menua membutuhkan perubahan peran.
Perubahan peran tersebut dilakukan karena lansia mulai mengalami kemunduran
dalam segala hal. Perubahan peran pada lansia sebaiknya dilakukan atas dasar
keinginan sendiri bukan atas dasar tekanan dari lingkungan.
e. Penyesuaian yang buruk pada lansia.
Perlakuan yang buruk terhadap orang lanjut usia membuat lansia cenderung
mengembangkan konsep diri yang buruk. Lansia lebih memperlihatkan bentuk
perilaku yang buruk. Karena perlakuan yang buruk itu membuat penyesuaian
diri lansia menjadi buruk.

3
BAB III
PENGAMBILAN DATA

A. Hasil Observasi
1. Nama : Jonatan
2. Usia : 52 Tahun
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Agama : Kristen

Deskripsi tentang subyek


Dalam keseharaianya Jhonatan melakukan aktifitas berada di atas kursi roda karna
penyakit yang dideritanya yaitu Parkinson yang berdampak hingga system gerak atu motoric
Jhonatan. Sehingga, Jhonatan didiaknosa kelumpuhan yang berada di kakainya sehingga
Jhonatan tidak dapat berjalan seperti manusia pada umumnya.
Setiap harinya jhontan melakukan aktifitas diatas kursiroda. Keadaan tubuhnya dari
pinggang ke bawah memiliki kelumpuhan sedangkan dari pinggang keatas mesih berfungsi
normal. Sehingga, dalam aktivitas makan masih dapat dilakukan sendiri oleh Jhonatan.

B. Analisis Teoritik Kasus


1. Fisik
Fisik Lansia atau orang yang telah berusia lanjut mengalami penurunan
mobilitas/gerak. Mobilitas/gerak dipengaruhi oleh perubahan otot-otot dan tulang.
Otot-otot dan tulang pada lansia mengalami degenerasi atau penurunan fungsi-fungsi
sel. Jhonatan memang mengalami sedikit penurunan kecepatan dan kelenturan dalam
bergerak. Hal-hal tersebut sesuai dengan teori perkembangan tentang perubahan fisik
pada lansia, anatara lain: rambut memutih, dan perubahan kulit dari kencang menjadi
keriput.
2. Sosial
Hasil observasi dan wawancara menggambarkan bahwa Jhonatan masih berperan
aktif di lingkungannya, hal tersebut dapat dilihat dari usaha Beliau untuk terus
menyambung tali silaturahim dengan para penghuni panti walaupun tidak begitu
sering berinteraksi secara langsung dengan lingkungannya.

4
3. Kesehatan
Dari segi kesehatan, Jhonatan memiliki penyakit yang cukup membahaykan yaitu
tidak berfungsinya anggota gerak yang digunakan untuk berjalan, ditambah lagi
dengan Parkinson yang menyerang tubuhnya.
4. Kepribadian
Dari segi kepribadian, Jhonatan memiliki pkepribadian yang menarik. Hal tersbut
terlihat dari gaya bicara serta keterbukaan dengan orang baru. Penelitipun merasakan
kehangatan dalam interaksi komunikasi dengan beliau.
5. Ingatan
Ingatan Lansia mengalami penurunan fungsi kognitif, termasuk atensi, persepsi dan
memori. Namun dari data yang peneliti dapatkan ingatan dari Jhonatan masih
termasuk baik. Hal itu terlihat saat beliau menceritakan hal-hal yang pernah Jhonatan
alami. Salahsatunya ialah, saat beliau menceritakan Jhonatan pernah bejualan baju
bayi sebelum kelumpuhan menyerangnya.

5
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian dan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa perkembangan
manusia pada akhirnya akan sampai pada fase dewasa akhir atau lansia. Jhonatan
memilii perkembangan fisik yang baik sampai terjangkitya penyakit Parkinson.
Keadaan kepribadian jhonatan memiliki kepribadian yang baik untuk lansia seusianya.

6
DAFTAR PUSTAKA

B. Hurlock, Elizabeth, Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga, 1980.


Desmita, Psikologi Perkembangan. Cet.II; Bandung, Remaja Rosdakarya, 2006.
http://www.e-jurnal.com/2013/09/pengertian-lanjut-usia.ht

Anda mungkin juga menyukai