Teori Gender
1. Teori Nature
2. Teori Nurture
3. Teori Struktural fungsional
4. Teori Psikhoanalisis
Teori Nature Tradition of Excellence
Tradition of Excellence
• Perbedaan kodrat biologis yang berakibat pada perbedaan
perangai psikologis keduanya, berkembanglah peran-peran
gender dalam kehidupan keluarga dan masyarakat.
• Kodrat wanita dengan sifat-sifat psikologis yang dimilikinya
mengharuskan wanita untuk mengasuh anak dan mengurus
semua kegiatan rumah tangga.
• Sebaliknya, pria dengan kondisi fisik dan sifat-sifat psikologis
yang dimilikinya sudah sepantasnya melindungi wanita dan
melakukan kegiatan di luar rumah untuk mencari kebutuhan
nafkah keluarga.
• Perbedaan biologis antara pria dan wanita merupakan faktor
yang sangat penting dan menentukan dalam membentuk
pembagian peran antara kedua jenis kelamin tersebut di
masyarakat
Teori Nurture Tradition of Excellence
• Teori nurture yang identik dengan kebudayaan muncul sebagai reaksi atau
kritik terhadap teori nature.
• Teori ini tidak setuju dengan anggapan bahwa perbedaan posisi dan peran
pria dan wanita merupakan kodrat alam.
• Teori nurture beranggapan bahwa terjadinya perbedaan pria dan wanita
dikarenakan proses pembelajaran dari lingkungan.
• Pembagian kerja yang menempatkan wanita di rumah tangga untuk
mengurus anak dan memasak megakibatkan wanita tidak berkembang
sebagai manusia dan menjadi kerdil seumur hidupnya karena dunianya
yang serba terbatas, sedangkan pria yang berkecimpung dengan kehidupan
di luar rumah dapat mengembangkan dirinya secara optimal (Budiman,
1985).
lanjutan
• Menurut Sanderson (1995), faktor biologis tidak menyebabkan keunggulan
Tradition of Excellence
• Teori ini dikemukakan oleh Sigmund Freud yang berpangkal pada anggapan tentang
adanya penis evny (iri kepada kelamin pria) pada anak wanita.
• Pada saat anak wanita pertama kali melihat alat kelamin anak pria, ia akan segera
menyadari bahwa dirinya berbeda dengan pria, dirinya memiliki kekurangan
dibandingkan dengan anak pria.
• Anak wanita ketika melihat alat kelamin anak pria saudaranya atau teman
bermainnya tampak sebagai sesuatu yang besar sehingga mereka menjadi sadar
bahwa apa yang mereka miliki adalah sangat kecil.
• Sejak saat itu, mereka merasa iri atas apa yang dimiliki oleh anak pria dan akhirnya
menjadi korban perasaan iri hati tersebut untuk selanjutnya berkeinginan untuk
memiliki kelamin seperti milik anak pria.
• Untuk memiliki alat kelamin pria bagi anak wanita tentunya tidak mungkin. Dari
sinilah, anak wanita mengembangkan perasaan rendah diri seumur hidup.
lanjutan
Tradition of Excellence
• Ketika anak wanita menjadi dewasa, keinginan untuk memiliki alat kelamin
pria, berubah menjadi keinginan untuk memiliki bayi.
• Kalau anak pria berkembang menjadi senang kepada wanita, maka anak
wanita berkembang menjadi senang kepada bayi sebagai ganti
keinginannya untuk memiliki alat kelamin pria.
• Kebahagiaan seorang wanita akan besar sekali bila dikemudian hari
keinginannya untuk memiliki bayi menjadi kenyataan, apalagi kalau bayinya
pria. Karena bayi pria membawakan kelamin yang diidam-idamkannya .
• Asumsi dasar teori ini banyak dikritik, salah satu hal yang tidak dapat
dijelaskan oleh teori nurture ini adalah jika wanita iri terhadap alat kelamin
yang dimiliki pria dengan bentuknya yang menonjol, mengapa pada pihak
pria tidak berlaku hal yang sama, yakni perasaan iri terhadap alat kelamin
wanita, karna apa yang dimilikinya juga berbeda dengan alat kelamin yang
dimiliki oleh wanita.
Terima kasih Tradition of Excellence