Anda di halaman 1dari 11

NASKAH DRAMA

AGAMA
BUAH KEJUJURAN

KELOMPOK 1 :

Abdul Muis (Pemulung)

Adinsyah Bayu (Rekan Kerja)

Aditya Angga (Rekan Kerja)

Alfani Dewi (Bos)

Desta almira (Rekan Kerja)

Devi April (Anak Pemulung)

Nurhamidah (Istri Pemulung)

Reziana Marta (Rekan kerja)

Sindy April (OB)


BUAH KEJUJURAN

KARYA: Alfani Dewi (AD)

Disebuah perusahaan yang bernama AD company merupakan perusahaan yang terkenal


didaerah Jember. Karena karyawan yang bekerja diperusahaan itu berkualitas. Setiap tahun
perkembangan perusahaan itu semakin meningkat Tapi akhir – akhir ini perusahaan itu sering terjadi
masalah. Akhirnya perusahaan tersebut membutuhkan karyawan. Datanglah 3 orang yang melamar
ke perusahaan AD Company. Akan tetapi syarat untuk bisa kerja di perusahaan AD Company sangat
sulit. Karena, karyawan sangat dibutuhkan di perusahaan tersebut. Akhirnya 3 orang yang melamar
di perusahaan semakin menurun dan masalah semakin bertambah banyak.

Masalah yang terbesar adalah 3 orang karyawan tersebut yang sudah dipercaya memegang
uang perusahaan tersebut justru malah menghilangkannya. Dan 3 orang karyawan tersebut ternyata
bekerjasama untuk melakukan penggelapan uang perusahaan tanpa sepengetahuan Bos. Adin
selaku tangan kanan kanan perusahaan itu mulai mengintai 3 orang karyawan tersebut mulai dari
masalah kehilangan uang yang cukup besar, penggelapan uang yang sering terjadi dan yang lainnya
bahkan Adin sudah mencurigainya mulai pertama 3 karyawan tersebut melamar kerja

Akhirnya uang yang hilang sebesar Rp 100 Juta ditemukan oleh seorang pemulung.
Pemulung tersebut menemukannya ketika dia mencari barang – barang bekas disekitar kantin
pemulung tersebut sudah mengetahui bahwa uang tersebut milik perusahaan AD Company.Karena
di dalam tas tersebut ada kartu nama perusahaan tersebut. Niatnya pemulung tersebut akan
mengembalikannya tapi karena kebutuhan Ekonomi mereka banyak pemulung tersebut
menganggapnya sebagai rezeki. Setelah pemulung itu berfikir bahwa perbuatan tersebut tidak baik.
Pemulung tersebut merasa bimbang untuk menggunakan uang tersebut akhirnya pemulung tersebut
ingin mengembalikan kepada pemiliknya.

Seiring berjalannya waktu banyak laporan yang tidak baik tentang 3 orang karyawan
tersebut mulai laporan dari OB,Adin, dan lain – lain. Karena, terlalu banyak laporan yang tidak baik
akhirnya pemilik perusaahaan tersebut menyelidiki dan ternyata 3 orang karyawan tersebut
kepergok mengambil uang yang ada di brankas. Akhirnya 3 orang karyawan tersebut dikeluarkan
dari perusahaan itu Karena mereka bertiga banyak merugikan uang perusahaan.

Datanglah seorang pemulung dengan membawa sebuah tas yang berisi uang untuk
mengembalikan kepada pemiliknya karena pemilik perusahaan tersebut tersentuh atas kejujuran
seorang pemulung akhirnya pemulung tersebut diangkat sebagai karyawan dari perusahaan AD
Company.

Buah Kejujuran seorang pemulung. Dia bisa mendapatkan kehidupan yang lebih layak dari
sebelumnya. Maka dari itu jujur itu penting dalam pekerjaan.

TAMAT
CHAPTER 1

Adin : “Selamat pagi Bu”.” Saya akan elaporkan tentang perkembangan hasil perusahaan”.

Dewi : “Silahkan”.

Adin : “ Begini bu”.” Akhir – akhir ini perusahaan kita selalu kalah tender dengan perusahaan lainya”.

Dewi : “Bagaimana ini bisa terjadi “.

Adin : “ Saya Kurang tau juga Bu”.

Dewi : “Selain kita kalah tender, Apa ada masalah lain?”

Adin : “ Ada Bu. Perusahaan kita kekurangan beberapa karyawan”.

Dewi : “ Baiklah. Kalau masalah kekurangan karyawan kita bisa tangani”.

Adin : “ Iya Bu”

Dewi : “Untuk lebih detail saya lihat laporannya”.

Adin : “ Ini Bu”.” Semua laporan perusahaan ada disini””.

Dewi :”ya sudah kamu boleh keluar dan tolong panggilkan Sindy”.

Adin :” Baik Bu....”

Chapter 2

Adin : “Sindy”

Sindy : “ Ada apa pak?”

Adin : “ Kamu dipanggil Ibu Dewi”

Sindy : “ Baik Pak”

Chapter 3

Sindy : “ Permisi bu, Apa Ibu memanggil saya?”

Dewi : “ Iya, Saya memanggil kamu?”

Sindy : “ Ada apa bu?”

Dewi : “ Tolong ambilkan saya air mineral”

Sindy : “ Baik bu”


Chapter 4

Di dapur

Sindy : “Dev Kayaknya perusahaan kita lagi ada masalah”

Devi : “ Kamu teh tau dari mana?”

Sindy :”Tadi, si BOS memanggil saya kelihatannya si bos memikiri sesuatu gituh”

Devi : “Ah.... yang bener kamu”

Sindy : “ Beh iya”

Devi : “yaudah nanti kamu tanya aja sama si bos”

Sindy : “Iya nantik”

Devi : “ yaudah atuh”.” Kamu niatnya kesini mau ngambil air buat si bos kan?”

Sindy : “ Oh iya”.” Saya lupa”

Devi : “ Sok atuh ambil”. Saya mau nerusin pekerjaan saya”

Chapter 5

15 menit kemudian

Sindy : “ Ini bu airnya”.” Silahkan diminum”

Dewi : “Kamu ngambil air apa buat nasi goreng lama banget sih”

Sindy : “ Iya maaf bu”. Tadi saya cerita sama si Devi”

Dewi : “ Oh yaudah makasih ya”

Sindy : “ngomong – ngomong kelihatannya Ibu lagi ada masalah”

Dewi : “Iya Saya lagi galau”

Sindy : “ Wah pasti galau gara – gara pacar ibu ya”

Dewi : “ Saya tidak Punya pacar”

Sindy : “ Ooh masak”. Ibu belum punya pacar”

Dewi : “iya”

Sindy : “ Emang Ibu berapa tahun ngejomblo”

Dewi : “ 10 tahun”

Sindy : “ waduh lama banget


Dewi : “ Hey gak usah dibahas saya pusing gara – gara perusahaan lagi banyak masalah”

Sindy : “ Oalah yasudah saya doakan semoga masalahnya cepat selesai”

Dewi : “Iya Amin”. Ya sudah kamu lanjutkan pekerjaan kamu”

Sindy : “ Baik Bu”

Chapter 6

Adit : “Bagaimana Kita jadi melamar pekerjaan di perusahaan AD Company?”

Resil : “Jadi lah, Kita mau ngelamar pekerjaan dimana lagi?”

Desta : “Apa kita akan diterima?”

Adit : “ Bener kata si Desta secara perusahaan tersebut sangat berkualitas”

Resil :” Hey, Kalian luluh banget sih. Kalian gak tau apa kalau perusahaan AD Company lagi ada
masalah”

Desta : “ Masalah apa emangnya?”

Resil : “ yang aku denger sih perusahaan itu kalah tender sama perusahaan yang lain dan karyawan
mereka banyak yang pindah dari perusahaan itu istilahnnya mengundurkan diri”

Adit :” Wah ini kesempatan yang bagus untuk kita memulai rencana kita”

Desta :” Jangan rame – rame nantik orang lain pada tau”

Resil : “Mangkanya itu kita harus segera melamar pekerjaan di perusahaan tersebut”

Adit :” Lebih cepat lebih baik”

Desta : “ Bagaimana kalau kita melamar pekerjaan besok pagi”

Resil :” Setuju”

Adit :” Ya, Aku ngikut aja”

Chapter 7

Adin :” Permisi bu”

Dewi : “ Silahkan duduk”

Adin : “ Bu ada 3 orang yang akan melamar jadi karyawan “

Dewi : “Kalau begituh suruh mereka masuk”

Di ruang tunggu

Desta : “ Haduh bagaimana ini apakah kita bisa diterima jadi pegawai di perusahaaan ini?”
Resil : “Tenang saja kita pasti akan diterima”

Resil :” Kalau kita gak diterima”. “ Kita tidak akan menjalankan rencana kita dengan baik”

Devi :”Rencana apa ya“. ”kayaknya saya tadi mendengar kata rencana”

Resil : “ Emm... rencana agar menjadikan perusahaan AD Company Jaya”

Desta : “ Nah itu maksud yang dikatakan teman saya.Bener kan?”

Devi : “Baiklah kalau begitu.Saya akan melanjutkan pekerjaan saya”

Resil : “Alhamdulillah Selamat”

Desta : “ Untung saja, Kita tidak ketahuan”

Desta :”Lain kali kalau ngomong jangan keras “

Resil : “ Iya maaf”

Chapter 8

Di dalam ruangan

Dewi : “ Silahkan masuk dan duduk”

Resil :” Iya “

Dewi :” Kalau boleh tau nama kalian siapa saja?”

Resil : “ nama saya Resil”

Desta : “ Dan nama saya Desta”

Dewi : “ Baik salam kenal buat kalian ber 2. Apa kalian bertiga bersungguh – sungguh akan bekerja di
perusahaan ini?”

Desta :” Kami berdua bersungguh – sungguh”

Resil :” Iya”

Dewi : “ baiklah saya menerima kalian menjadi pegawai diperusahaan ini,meskipun persyaratan
kalian kurang”

Desta :”Terimakasih banyak bu sudah menerima kami”

Dewi : “ Sama – sama saya harap kalian dapat bekerja sama dengan perusahaan saya

Resil : “ Kami akan berusaha yang terbaik buat perusahaan ibu”

Desta :”Ibu jangan meragukan pekerjaan kami bertiga”

Dewi :”Baiklah kalau begituh kalian dapat bekerja mulai besok pagi senang bertemu dengan kalian”
Resil :” Kalau begini kami permisi keluar dulu Bu”

Dewi :”Silahkan“

Chapter 9

Resil : “Aduh kalau jalan lihat – lihat dong”

Sindy : “ Hey Kamu yang nabrak saya duluan”

Destaq : Heh OB kalau ngomong biasa aja dong”

Sindy : “ Perasaan situ deh yang ngegas duluan”

Adit : “ Udah jangan berantem gak enak dilihat pegawai lainnya”

Resil : “ Dasar OB gak waras”

Sindy “ Kalian tuh yang gak waras”

Chapter 10

Resil : “ Guys bentar deh penampilanku sudah cantik kan hari ini?

Desta : “Cantik banget sil”

Resil : “Kamu juga cantik. Btw adit belom datang ya?”

Desta : “Emm.. Kayaknya dia masih di perjalanan”

Resil : “ Yaudah kita masuk dulu yuk”

Chapter 11

Resil : “Selamat siang bu”

Dewi : “Selamat siang juga”

Desta : “ Pekerjaan kami bertiga dibagian apa bu?”

Dewi : “Kalian sementara memegang uang perusahaan dulu”. “Karena orang yang memegang uang
perusahaan lagi tuh keluar negeri”

Resil : “ Baik bu kami bertiga akan menjalankan tugas dengan baik”

Dewi : “ Saya berharap seperti itu “

Chapter 12

Adit : “ Apa kamu yakin sil kita bertiga tidak akan ketahuan”

Resil : “ Tenang saja rencan penggelapan uang yang kita lakukan tidak akan ketahuan sama si bos”

Desta : “ Sudah kita urus jangan khawatir dit”


Adit : “ Kalau sampai ketahuan habis kita bertiga bisa bisa masuk penjara”

Resil : “ Santai saja kita sudah atur”

Chapter 13

Dewi : ” Apa – apaan ini. Siapa yang berani melakukan penggelapan uang sebanyak ini”

Adin : “Saya tidak tahu bu”. “Saya hanya memberitahu laporan”

Dewi : “Tolong panggilkan Adit,Resil, Desta”

Adin : “Baik bu”

Chapter 14

Di halaman

Adin : “Kalian bertiga disuruh ke ruangan Ibu dewi”

Desta : “Baik pak Adin”

Chapter 15

Di dalam Ruangan Bu Dewi

Resil : “ Apa Ibu memanggil kita bertiga?”

Dewi : “ Silahkan duduk dulu””

Dewi : “ Bagaimana ini bisa terjadi penggelapan uang sebanyak ini”

Desta : “ Saya kurang tau bu. Kami bertiga masih akan menyelidiki siapa yang melakukan ini “

Resil : “ Kami bertiga akan mencari pelakunya”

Adit : “ Tapi membutuhkan waktu yang lama bu”

Dewi “ saya tidak mau mendengar alasan apapun yang saya inginkan kalian menemukan pelakunya”

Adit : “ Siap bu”

Dewi : “Yaudah, Kalian boleh keluar sekarang”

Karena pelakunya belum ditemukan bu dewi memanggil mereka bertiga lagi

Dewi : “ Karena pelaku penggelapan uang belom ditemukan saya meminta tolong simpan uang Rp
100 Juta ini di Bank”

Resil : “ Baik Bu, kami akan pergi ke bank “

Dewi : “ Terimakasih”

Adit & Desta : “Sama – sama bu”


Chapter 16

Resil : “ Guys dari pada pusing mikirin itu. Bagaimana kalau kita makan siang dulu”

Desta : “ Hayuk aku sangat lapar”

Adit : “ Let’s Go”

Chapter 17

Di kantin

Muis : “ Sepertinya mereka bukan orang baik bu”

Mida : “ Jangan suuzon sama orang”

Muis : “Buktinya mereka menghamburkan uang”

Mida : ”Mungkin mereka habis bayaran”

Resil : “ Apa lihat – lihat si pemulung”

Desta : “ Mungkin dia butuh uang sil”

Adit : “ Yaudah kasih saja”

Resil : “ Nih cukupkan buat kalian berdua makan “. ”Nih ambil uangnya!!!”

Muis : “ Maaf kami berdua masih bisa cari makan dengan cara yang halal”

Mida : “ Yaudah kita pergi saja pak”

Resil : “ Dih gakmau yaudah syukur deh”. “Lumayan uangnnya bisa buat shopping”.

Chapter 18

Sangking asiknya bercanda sampai uang yang mereka bawa ketinggalan di bangku kantin.

Muis : “Ayok kita Istirahat dulu”

Mida : “ Ayok Pak”

Chapter 19

Di Kantin

Muis : “Buk ini tasnya sapa”

Mida : ”Gak tau coba lihat saja isinya apa?”

Muis : “Buk Isinya uang”

Mida : “Yang bener pak”


Muis : “Iya sudah kita bawa pulang dulu aja”

Chapter 20

Devi : “ Loh bapak itu tas milik siapa?”

Muis : “Bapak Juga tidak tahu bapak tadi menemukan tas ini di kantin”

Devi : “ Kenapa tidak dikembalikan kepada pemilik tas itu”

Mida : “Ini kita masih cari tahu siapa pemilik tas itu”

Devi : “ Coba bapak bukak siapa tau diadalem ada kartu nama milik tas tersebut”

Muis : Oh.. ini uang milik perusahaan AD Company”

Mida : “ yaudah bapak tau kan, Kembalikan saja”

Muis : “ Tidak, Mungkin ini rezeki kita”

Devi : Bapak kembalikan kepada pemiliknya. Devi tidak mau makan dengan uang haram”

Mida : “ Kita bisa mencari rezeki dengan cara yang halal”

Devi :” Kalau kita jujur pasti ALLAH akan memberikan kepada kita rezeki yang melimpah”

Mida : “Bener yang dikatakan Devi barusan”

Muis : “ Ya sudah besok kembalikan uang ini. Bapa khilaf barusan”

Devi : “ Mangkannya perbanyak baca istigfar”

Chapter 21

Dewi “ Bagaiman uang yang saya titipkan ke kalian bisa hilang”

Adit : “Uang itu ketinggalan di kantin bu”. “Ketika kami balik uang itu sudah tidak ada”

Dewi :“Kalian tau nominal uang itu kan?. Sangat besar”

Desta : “ Kami mintak maaf bu”

Tok tok tok

Dewi : “ Masuk”

Sindy : “ Bu saya mau nunjukin video”. “Kalau mereka itu bukan pegawai yang baik”

Dewi :” Coba saya lihat”. “Oh jadi ini pekerjaan kalian”. “Kalian diem diem nyuri uang yang ada di
brankas dan kalian juga dalang dari penggelapa uang yang terjadi”.

Sindy : “ Rasain”

Resil : “ Heh awas lo ya”


Dewi : “Saya kecewa dengan kalian”. Sindy tolong urus mereka bertiga”

Sindy “ Baik bu”

Chapter 22

Adin : “Selamat pagi bu ada yang ingin bertemu dengan ibu”

Dewi :” Siapa?”

Adin : “ Seorang pemulung”

Dewi : “ Ya sudah suruh masuk”

Chapter 23

Muis : “ Assalamualaikum bu”

Dewi : “Waalaikumsalam, Silahkan duduk”

Muis : “Maksud kedatangan kami disini untuk megembalikan uang ibu yang hilang”

Dewi : “Uang apa ya?”

Mida : “Waktu itu 3 orang karyawan Ibu tidak sengaja meninggalkan sebuah uang di kantin”

Muis : “ Dan kami tidak tahu berapa nominal uang yang ada di tas tersebut”.” Ini tasnya bu”

Dewi : “ Oh ya ampun saya ucapkan banyak – banyak terimakasih kepada keluarga bapak karena
telah mengembalikan uang kantor yang hilang”

Mida : “ sama – sama bu”

Dewi : “ Saya salut atas kejujuran keluarga bapak”

Muis : “ Saya pikir jujur itu jauh lebih penting bu”

Dewi : “ Sebagai balasannya bapak Ibu dan mingkin kalau kalian punya anak apakah bersedia bekerja
di kantor saya?”

Muis : “Apakah ibu serius”

Dewi : “ iya saya serius”

Mida :” Terimakasih banyak bu”

Muis : “ Semoga kebaikan ibu di balas oleh ALLAH ”.

Dewi : “ Aamin.... senang bekerja sama dengan orang jujur seperti kalian”

TAMAT

Anda mungkin juga menyukai