Anda di halaman 1dari 34

PRINSIP DASAR ILMU

LINGKUNGAN
 Ilmu lingkungan adalah  bidang akademik multidisipliner yang mengintegrasikan
ilmu fisika, biologi, kimia, ekologi, ilmu tanah, geologi, sains atmosfer dan geografi
 untuk mempelajari lingkungan, dan solusi dari permasalahan lingkungan
 Ilmu lingkungan menyediakan pendekatan interdisipliner yang terintegrasi dan
kuantitatif untuk mempelajari sistem lingkungan
 Untuk memahami ilmu lingkungan, kita perlu mempelajari prinsip-prinsip atau asas
ilmu lingkungan, ada 14 prinsip dasar.
Prinsip 1 : Konservasi energi

 Semua energi yang memasuki sebuah organisme hidup, populasi atau ekosistem dapat
dianggap sebagai energi yang tersimpan atau terlepaskan

 Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain tetapi tidak dapat hilang,
dihancurkan atau diciptakan.

 sistem kehidupan dapat dianggap sebagai pengubah energi, dan berarti pula akan didapatkan
berbagai strategi untuk mentransformasi energi.
 Prinsip pertama ini serupa dengan hukum termodinamika 1.
• Setiap energi yang keluar masuk individu, populasi dan ekosistem disebut energi yang tersimpan
atau yang terlepas, sehingga kehidupan juga dapat dianggap sebagai pengubah energi.
Contoh

 Sinar radiasi dari matahari yang mengenai permukaan bumi diubah menjadi energi kalori
(panas) yang kemudian memanaskan daratan dan lautan. Daratan memilki massa lebih
padat dibandingkan lautan sehingga temperatur di daratan akan lebih cepat meningkat
meskipun dengan waktu pemanasan yang sama dengan lautan. Tempat yag lebih panas
memiliki materi yang lebih renggang sehingga tekanan lebih tinggi (lautan) ke tempat
udara yang bertekanan rendah (daratan) dengan demikian terjadilah hembusan angin.
Contoh Lanjutan

 Hembusan angin dimanfaatkan energi geraknya (energi kinetik) untuk mendorong kincir
pembangkit listrik sehingga mampu menggerakkan turbin generator/dinamo.
 Dinamo adalah suatu alat yang mengubah energi mekanik menjadi energi listrik akibat
perpaduan 2 buah gaya yang terjadi yaitu gaya medan magnet dengan gaya gerak gulung
kabel pada strator yang dihubungkan dengan cincin tembaga pada ujungya sehingga
terbentuklah energi istrik. Energi listrik ini kemudian dimanfaatkan lebih lanjut oleh
manusia untuk diubah seterusnya menjadi berbagai macam bentuk energi lain seperti energi
panas, cahaya, suara, dan sebagainya.
Prinsip 2: pengubahan energi

 Tak ada sistem pengubahan energi yang betul-betul efisien.


 Prinsip kedua ini seperti Hukum Termodinamika 2
• Menjelaskan bahwa setiap perubahan energi yang terjadi tidak akan terjadi tepat 100 %, melainkan akan selalu
ada energi yang kurang bermanfaat, meskipun enrgi tidak akan pernah hilang.. ada kecenderungan bahwa energi
di bumi hampir semua akan berubah menjadi energi panas tanpa balik, dari pemuaian ke angkasa lepas.
 Contoh :
• Perubahan energi dari makanan menjadi energi untuk beraktivitas oleh organisme, missal harimau, akan ada
energi yang diubah menjadi energi panas yang keluar dari tubuh yang kurang bermanfaat.
• sayur-sayuran yang sudah tidak dapat dimanfaatkan atau memang sengaja dipisahkan.. Sayur yang tidak
dimanfaatkan memiliki sifat organik dapat diurai dan diproses dengan bantuan bakteri (dekomposer) pembusuk
menjadi pupuk organik. Kemudian pupuk ini dimanfaatkan oleh tumbuhan sebagai unsur hara yang membantu
pertumbuhan dan perkembangan.
Prinsip 3 : kategori sumberdaya

 Materi, energi, ruang, waktu, dan keanekaragaman, semuanya termasuk kategori


sumberdaya alam.
 Pengaruh ruang beranalogi dengan materi dan energi sebagai sumber alam. Ruang
memisahkan suatu populasi dari bahan makanannya, sehingga akan menentukan
perkembangan populasi organisme itu.
 Waktu adalah sebuah faktor yang sangat penting dalam sumber alam. Waktu selalu
berkaitan dengan sumber alam lain.
Contoh

 pada ruang yang sempit bagi suatu populasi yang tingkat kepadatannya tinggi mungkin
akan terjadi terganggunya proses pembiakan. Pada ruang yang sempit hewan jantan akan
bertarung untuk mendapatkan betina sehingga pembiakan terganggu. Sebaliknya kalau
ruang terlalu luas, jarak antar individu dalam populasi semakin jauh, kesempatan bertemu
antara jantan dan betina semakin kecil sehingga pembiakan akan terganggu.
 Ruang dapat juga memisahkan jasad hidup dengan sumber bahan makanan yang
dibutuhkan, jauh dekatnya jarak sumber makanan akan berpengaruh terhadap
perkembangan populasi.
Contoh

 Tanaman kelapa sawit memerlukan waktu 4 tahun sebelum akhirnya dimanfaatkan


tandan buahnya yang mengandung minyak sawit. Kelapa sawit memilki watku produktif
untuk selalu menghasilkan tandan sawit setiap tahun, yaitu berkisar 15 tahun hingga 25
tahun tergantung perawatan. Waktu yang dibutuhkan untuk menunggu mulai
berbuahnya kelapa sawit dan waktu produktif dari kelapa sawit adalah contoh waktu
sebagai sumber alam, manusia harus mampu mengetahui dan memanfaatkan sumber
alam tersebut untuk kesejahteraan secara maksimal,
Contoh

 Keanekaragaman juga merupakan sumberdaya alam. Misal semakin beragam jenis


makanan suatu spesies semakin kurang bahayanya apabila menghadapi perubahan
lingkungan yang dapat memusnahkan sumber makanannya. Sebaliknya suatu spesies
yang hanya tergantung satu jenis makanan akan mudah terancam bahaya kelaparan
Prinsip 4: prinsip penjenuhan

 Untuk semua kategori sumber alam, kalau pengadaanya sudah mencapai optimum, pengaruh
unit kenaikannya sering menurun dengan penambahan sumber alam itu sampai ke suatu
tingkat maksimum.
 Melampaui batas maksimum ini tak akan ada pengaruh yang menguntungkan lagi.  Untuk
semua kategori sumber alam (kecuali keanekaragaman dan waktu) kenaikan pengadaannya
yang melampui batas maksimum , bahkan akan berpengaruh merusak karena kesan
peracunan. Ini adalah asas penjenuhan
Contoh :

 Pada keadaan lingkungan yang sudah stabil, populasi hewan atau tumbuhannya cenderung naik
- turun (bukan naik terus atau turun terus). Maksudnya adalah akan terjadi pengintensifan
perjuangan hidup, bila persediaan sumber alam berkurang.
 Tetapi sebaliknya, akan terdapat ketenangan kalau sumber alam bertambah.

“kepadatan populasi bila tidak segera diatasi dengan cara dibatasi jumlahnya akan berdampak
merusak baik untuk manusia akibat persaingan yang kuat juga terhadap dampak lingkungan
sekitar”
Prinsip 5 : 2 jenis sumberdaya

 Ada dua jenis sumber alam dasar, pertama jenis sumber alam yang tidak dapat
menimbulkan rangsangan untuk penggunaan lebih lanjut, sedangkan kedua sumber alam
yang dapat menimbulkan rangsangan untuk dapat digunakan lebih lanjut.
 Di alam, ada kondisi dimana ketika sumber alam tertentu semisal bertambah, maka akan
diikuti dengan pertambahan oleh penggunaannya, hal ini disebut sumber alam tersebut
merangsang penggunaan seterusnya.
 Kejadian sebaliknya dikatakan bahwa sumber alam tersebut tidak merangsang
penggunaannya
Contoh

 Suatu jenis hewan sedang mencari berbagai sumber makanan. Kemudian didapatkan
suatu jenis tanaman yang melimpah di alam, maka hewan tersebut akan memusatkan
perhatiannya kepada penggunaan jenis makanan tersebut. Dengan demikian, kenaikan
sumber alam (makanan) merangsang kenaikan pendayagunaan.
 Misalnya, ada populasi singa, makanannya adalah kijang, baboon, dan kancil. Ketika ada
populasi kijang sebagai sumber energi singa naik, maka konsumsi singa terhadap kijang
akan meningkat. Ini adalah contoh bahwa pengadaan sumber alam merangsang
penggunaannya.
Prinsip 6: persaingan individu dan spesies

 Individu dan spesies yang mempunyai lebih banyak keturunan dari pada saingannya, cenderung berhasil
mengalahkan saingannya.
 Spesies yang mempunyai kemampuan adaptasi yang lebih tinggi akan lebih banyak keturunan daripada
spesies yang kurang adaptif.
 Jika kedua spesies yang melakukan persaingan mempunyai tingkat keturunan yang berbeda, maka, spesies
yang mempunyai tingkat keturunan yang lebih tinggi akan berhasil mengalahkan spesies saingannya.
 Ketika terjadi perubahan kondisi lingkungan, bukan tidak mungkin akan terjadi perubahan jumlah populasi,
spesies yang bertambah adalah spesies yang lebih adaptif  terhadap kondisi yang baru.
Contoh

 Ada tumbuhan pelopor yang hidup di bukit pasir dan mengubah keadaan lingkungan
 Kemudian datanglah spesies lain yang lebih adaptif dengan lingkungan dan menggantikan posisi tumbuhan
tsb, hal ini menyebabkan tumbuhan pelopor tersisih
 Proses penggantian spesies secara berurutan inilah yang dikenal sebagai proses suksesi.

Contoh lain
Cara bertahan hidup belut
Prinsip 7 :kemantapan keanekaragaman

 Kemantapan keanekaragaman suatu komunitas lebih tinggi di alam yang “mudah diramal”.
 Pada sebuah daerah yang mempunyai kondisi yang cenderung sama  dalam suatu waktu,atau pada daerah
tersebut terdapat sebuah siklus perubahan faktor lingkungan yang mempunyai pola yang teratur,
 kemantapan keanekaragaman suatu komunitas akan lebih tinggi. Hal ini dikarenakan dengan kondisi yang
relatif mudah diramalkan tersebut proses untuk hidup relative lebih mudah.
 maksudnya adalah adanya keteraturan yang pasti pada pola faktor lingkungan pada suatu periode yang
relatif lama. Terdapat fluktuasi turun-naiknya kondisi lingkungan di semua habitat, tetapi mudah dan
sukarnya untuk diramal berbeda dari satu habitat ke habitat lain.
 Dengan mengetahui keadaan optimum pada faktor lingkungan bagi kehidupan suatu spesies, maka perlu
diketahui berapa lama keadaan tersebut dapat bertahan.
Contoh

 Keadaan iklim yang stabil dalam waktu yang lama tidak saja akan melahirkan
keanekaragaman spesies yang tinggi, tetapi juga akan menimbulkan keanekaragaman
penyebaran kesatuan populasi.
 Populasi dapat memenuhi kebutuhannya karena lingkungan mempunyai kemampuan
untuk mendukung kelangsungan hidupnya disebut daya dukung (carrying capacity) yang
disebut sumber daya alam lingkungan.
 Kemampuan lingkungan mempunyai batas, jika lingkungan berubah maka daya dukung
lingkungan juga berubah. Daya dukung lingkungan dipengaruhi oleh faktor pembatas,
seperti: cuaca, iklim, pembakaran, banjir, gempa, dan kegiatan manusia.
 daerah yang kondisi alamnya stabil memiliki keanekaragaman yang tinggi dibandingkan
dengan daerah yang kondisi alamnya tidak stabil.
 Kondisi yang tidak stabil memaksa organisme untuk bertahan hidup pada kondisi yang
berbeda
 Makin beranekaragam komponen biotik (biodiversitas), maka makin tinggi
Keanekaragaman.
 Daerah yang mempunyai keanekaragaman tinggi adalah hutan tropika (di kawasan tropika
jarang sekali terjadi komunitas alami dirajai oleh hanya satu jenis).
Prinsip 8: habitat

 Sebuah habitat dapat jenuh atau tidak oleh keanekaragaman takson, bergantung kepada bagaimana nicia dalam
lingkungan hidup itu dapat memisahkan takson tersebut.

 Kelompok taksonomi tertentu dari suatu jasad hidup ditandai oleh keadaan lingkungannya yang khas (nicia),
tiap spesias mempunyai nicia tertentu.

 Spesies dapat hidup berdampingan dengan spesies lain tanpa persaiangan, karena masing-masing mempunyai
keperluan dan fungsi yang berbeda di alam.

 Nisia adalah dua spesies yang mempunyai habitat yang sama namun mereka memiliki fungsi ekologi
tersendiri.
Contoh

 Burungdapat hidup dalam suatu keadaan lingkungan yang luas dengan spesies
yang kurang beraneka ragam, karena burung mempunyai kemampuan
menjelajah.
 Tumbuhan dan serangga mempunyai gerakan terbatas, sehingga hanya dapat
memanfaatkan bahan makanan disekitarnya. Oleh sebab itu tumbuhan dan
serangga lebih responsif terhadap lingkungan terbatas dibandingkan dengan
burung.
Contoh

 Antara zebra dengan jerapah, zebra akan menempati wilayahnya sendiri begitupun juga
dengan jerapah. Hal ini karena adanya perbedaan jenis makanan dan kemampuan organisme
tersebut dalam mempertahankan hidup.

 Zebra hidup di daerah yang banyak rumput atau padang rumput sedangkan jerapah hidup di
kondisi alam yang banyak menyediakan pohon yang banyak daun mudanya. Atau dapat
disimpulkan bahwa pada nicia yang berbeda akan mempengaruhi perilaku organisme yang ada
pada tempat itu.
Prinsip 9: keanekaragaman komunitas

 Keanekaragaman komunitas apa saja sebanding dengan biomasa dibagi produktivitas.

 efisiensi penggunaan aliran energi dalam sistem biologi akan meningkat dengan
meningkatnya kompleksitas organisasi sistem biologi dalam suatu komunitas.

Contoh:
Spesies bertambah dan terdapat juga tumbuhan dalam bentuk komunitas
Contoh

 Komunitas yang memiliki keanekaragaman spesies antara lain,


tumbuhan, belalang, burung pipit, ular, elang, kijang, singa dan harimau,
aliran bomassa dan aliran energi yang terjadi pada komunitas tersebut
akan lebih cermat, dimana hanya akan ada sedikit sekali energi yang
terbuang dan kurang bermanfaat, dibandingkan dengan komunitas yang
memiliki keanekaragaman yang sedikit.
Prinsip 10: biomasa dan produktifitas

 Perbandingan (rasio) antara biomassa dengan produktivitas (B/P) naik dalam perjalanan
waktu pada lingkungan yang stabil, hingga mencapai sebuah asimtot (suatu garis lurus
yang didekati oleh kurva lengkung dengan jarak semakin lama semakin kecil mendekati
nol)
 Prinsip ini menjelaskan bahwa sistem biologi berevolusi ke arah  pencermatan penggunaan
energi, yang memungkinkan berkembangnya keanekaragaman.
 Jika dalam sebuah lingkungan yang stabil keanekaragaman meningkat seiring dengan
waktu, maka perbandingan antara biomassa dengan produktivitas juga akan meningkat.
Contoh :

 Jika masyarakat berkembang semakin maju, secara keseluruhan ada penurunan harga energi
per unit produksi kotor nasional (gross national product), tetapi pada waktu yang sama
produksi kotor nasional per kapita naik dengan sangat cepat, sehingga terdapat peningkatan
pengeluaran energi per orang.
 Hewan berdarah panas di daerah iklim dingin akan mempunyai ukuran tubuh yang lebih besar,
misal serigala di kutub akan mempunyai tubuh yang lebih besar dan bulu yang lebih tebal.
Sehingga rasio dengan berat tubuh akan lebih rendah, hal ini dilakukan untuk efisiensi energi.
 Pada lingkungan yang stabil hewan yang mampu bertahan akan dapat hidup lebih lama. Hal
ini dapat dilakukan dengan melakukan efisiensi penggunaan energi sehingga dapat digunakan
dalam waktu lama atau jangka panjang.
Prinsip 11: kemantapan sistem

 Sistem yang sudah mantap (dewasa) mengekploitasi yang belum mantap (belum
dewasa).

 ekosistem, populasi atau tingkat makanan yang sudah dewasa memindahkan energi,
biomasa, dan keanekaragaman tingkat organisasi ke arah yang belum dewasa. Dengan
kata lain, energi, materi, dan keanekaragaman mengalir melalui suatu kisaran yang
menuju ke arah organisasi yang lebih komplek. Dari subsistem yang rendah
keanekaragaman nya ke subsistem yang tinggi keanekaragamannya.
Contoh

 Populasi kera mengeksploitasi tanaman di perladangan. Kera yang biasa hidup di hutan
(ekosistem yang sudah mantap) memanfaatkan ekosistem yang belum mantap disekitar hutan
itu. Apabila areal sekitar hutan terdapat perladangan baru yang ditanami misalnya dengan
jagung, padi, ubi, singkong, dan buah-buahan (minim keanekaragaman) maka perladangan itu
menjadi sumber makanan yang mudah bagi kera
 Tenaga kerja dari ladang,kampung, kota kecil mengalir ke kota besar(metropolitan) karena
keanekaragaman kehidupan kota besar melebihi tempat asalnya.
 cendekiawan yang berasal dari daerah enggan kembali ke asalnya, karena taraf
keanekaragaman penghidupan kota besar lebih tinggi dari daerah asalnya. Dengan demikian
keahlian, bakat, tenaga kerja mengalir dari daerah yang kurang ke daerah yang lebih beraneka
ragam corak penghidupannya.
Prinsip 12 : adaptasi

 Kesempurnaan adaptasi suatu sifat atau tabiat bergantung pada kepentingan relatifnya
dalam keadaan suatu lingkungan.
 Prinsip ini menjelaskan bahwa tidak ada strategi evolusi yang terbaik dan mandiri
dimuka bumi ini. Keadaaan lingkungan fisik sangat berpengaruh.
 Di lingkungan yang stabil, keanekaragaman terus-menerus meningkat, sementara seleksi berlaku,
diharapakan terjadi perbaikan yang terus menerus dalam sifat adaptasinya.
 Dalam suatu ekosistem yang mantap dalam habitat yang stabil, sifat responsif terhadap
fluktuasi yang tak terduga tidak diperlukan. Yang berkembang justru adaptasi peka dari
perilaku dan biokimia lingkungan sosial dan biologi dalam habitat itu.
Contoh
 Kemampuan ikan dalam beradaptasi, seperti ikan betok yang mampu bertahan pada kondisi
yang miskin air dan oksigen, langkah yang digunakan oleh ikan jenis ini adalah dengan
adaptasi morfologi dan fisiologi tubuhnya sehingga cocok dengan kondisi tersebut. atau
pada jenis ikan yang hanya mampu hidup dengan kondisi air yang banyak, jika terjadi
perubahan kondisi fisik seperti pendangkalan dan kurangnya air akan berpengaruh pada
daya adaptasi ikan ini sehingga kondisi yang sudah stabil tersebut dapat berubah dan
mengancam keberadaan spesies tersebut.
 Pada ekosistem yang berada dilingkungan gunung api, ketika terjadi erupsi gunung api,
suatu habitat yang semula mantap akan hancur karena suatu perubahan kecil maupun besar
Namun sebaliknya suksesi primer yang merintis daerah tersebut setelah erupsi memerlukan
adaptasi yang tinggi terhadap lingkunganya.
Prinsip 13: keanekaragaman biologi

 Lingkungan yang secara fisik mantap memungkinkan terjadinya penimbunan keanekaragaman


biologi dalam ekosistem yang mantap, yang kemudian dapat menggalakkan kemantapan populasi
lebih jauh lagi.
 Asas nomor 13 ini adalah kelanjutan dari asas 7, 9,12,
 Asas 7 :  Kekompleksan organisasi akan meningkat pada lingkungan yang mantap. Semakin
beragam organisme dalam jaring-jaring makanan, energi yang terbuang akan lebih
sedikit.Kemantapan lingkungan fisik diikuti oleh kemantapan populasi dalam ekosistem.
 Asas 9 : Kemantapan meningkatkan efisiensi energi. Contoh : rantai makanan yang mempunyai
populasi yang lebih beranekaragam akan membuang lebih sedikit energi.
 Asas 12 : adaptasi yang peka dan kompleks, dan sistem kontrol akan berevolusi sebagai
tanggapan terhadap lingkungan biologi dan sosial daripada komunitas yang mantap.
Contoh
Kondisi iklim didaerah tropis akan menyebabkan keanekaragaman tinggi. Keaneragaman
tinggi sering disebut diversity is stability. Daerah yang mempunyai keanekaragaman tinggi
adalah hutan tropika (di kawasan tropika jarang sekali terjadi komunitas alami dirajai oleh
hanya satu jenis). Sehingga dalam lingkungan yang stabil dapat mewujudkan kestabilan
populasi dan ekosistem. Hal inilah yang menyebabkan keberagaman di hutan tropis cukup
tinggi.
Prinsip 14: keteraturan populasi

 Derajat pola keteraturan naik-turunnya populasi tergantung pada jumlah keturunan dalam sejarah populasi
sebelumnya yang nanti akan mempengaruhi populasi itu.
 Keanekaragaman yang rendah pada rantai makanan dalam ekosistem yang belum mantap, menimbulkan derajat
ketidakstabilan populasi yang tinggi.
 Fluktuansi tinggi akan terjadi di sebuah populasi jika jumlah spesies yang kecil berinteraksi dengan spesies lain,
sebagai contoh, pada konsep jaring-jaring makanan.
 Pada konsep rantai makanan, ada produsen, konsumen I, konsumen II dan konsumen III. Ketika populasi
konsumen I meningkat karena suatu hal, maka populasi produsen akan turun, populasi konsumen II dan III juga
naik.
Contoh
Perubahan-perubahan yang terjadi dalam komunitas atau populasi dapat diamati dan
seringkali perubahan itu berupa pergantian komunitas lain.

Misal : sebuah kebun jagung yang ditinggalkan setelah panen dan tidak ditanami lagi. Disitu
akan bermunculan berbagai jenis gulma yang membentuk komunitas. Apabila lahan itu
dibiarkan cukup lama, maka dalam komunitas tersebut akan terjadi pergantian komposisi
jenis yang mengisi lahan tersebut. kondissi seperti iklim juga dapat dipengaruhi oleh kondisi
iklimnya.

Anda mungkin juga menyukai