ASAS-ASAS LINGKUNGAN
DAN CONTOH DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Asas ialah penyamarataan kesimpulan secara umum, yang kemudian digunakan sebagai
dasar untuk menguraikan fenomena (gejala) dan situasi yang lebih spesifik. Beberapa asas
sebenarnya telah dikemukakan, namun demikian tidak ada buruknya jika dikemukakan lagi
bersama-sama dengan asas-asas lain yang belum diketahui maksudnya agar diketahui gambaran
secara sistematis dan menyeluruh.
5. Ada sumber alam yang merangsang penggunaannya kalau ditambah penyediaannya, tetapi ada
juga yang tidak merangsang.
Contoh:
a. Suatu jenis hewan sedang mencari berbagai sumber makanan. Kemudian didapatkan suatu
jenis tanaman yang melimpah di alam, maka hewan tersebut akan memusatkan
perhatiannya kepada penggunaan jenis makanan tersebut. Dengan demikian, kenaikan
sumber alam (makanan) merangsang kenaikan pendaya-gunaan.
6. Jasad hidup yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya akan lebih berhasil
mengalahkan saingannya.
Contoh:
a. Burung Elang dalam upaya kelangsungan kehidupanya beradaptasidengan indera
pengheliatan yang tajam serta kemampuan terbang tinggi mampu menempatkan
sarangnya jauh dari hewan predator lain.
b. Ikan belut memiliki permukaan kulit luar yang halus dan mengandung lendir untuk
mepertahankan diri dari tangkapan pemangsanyadan memudahkan dia menggali lubang
dalam tanah sebagai tempat tinggal(berlindung).
7. Keanekaragaman suatu komunitas akan makin mantap di alam lingkungan yang memiliki
keteraturan tatanan yang makin tinggi.
Contoh:
a. Keadaan iklim yang stabil dalam waktu yang lama tidak saja akan melahirkan
keanekaragaman spesien yang tinggi, tetapi juga akan menimbulkan keanekaragaman
penyebaran kesatuan populasi.
8. Kejenuhan atau tidaknya sebuah habitat oleh keanekaragaman makhluk hidup, tergantung pada
nicia dalam lingkungan hidup itu dapat memisahkan makhluk hidup tersebut.
Tiap species memiliki nicia (niche= keadaan lingkungan yang khas) tertentu. Atau dengan kata
lain masing-masing species mempunyai keperluan dan fungsi yang berbeda di alam. Dengan
demikian species tersebut dapat hidup berdampingan dengan species lain tanpa persaingan. Hal
ini akan terjadi kalau species tersebut masuk dalam satu kelompok taksonomi (species yang
berasal dari satu nenek moyang).
Contoh:
a. Burung dapat hidup dalam suatu keadaan lingkungan yang luas dengan spesies yang
kurang beraneka ragam, karena burung mempunyai kemampuan menjelajah.
b. Tumbuhan dan serangga mempunyai gerakan terbatas, sehingga hanya dapat
memanfaatkan bahan makanan disekitarnya. Oleh sebab itu tumbuhan dan serangga lebih
responsif terhadap lingkungan terbatas dibandingkan dengan burung.
c. Tumbuhan dan serangga bila ada perubahan biokimia yang halus saja dapat menyebabkan
perbedaan genetika dalam perjalanan evolusinya. Jadi dalam waktu yang lama
keanekaragaman serangga dan tumbuhan meningkat, kemudian hidup dalam bentuk nicia
suatu lingkungan.
9. Keanekaragaman komunitas yang apapun akan sebanding dengan ratio antara biomas dan
produktivitas. Atau dengan kata lain, efisiensi penggunaan energi akan meningkat dengan
meningkatnya kompleksitas komunitas.
Contoh:
a. Spesies bertambah dan terdapat juga tumbuhan dalam bentuk komunitas tumbuhan yang
berlapis-lapis.
10. Dalam perjalanan waktu (evolusi) perbandingan antar biomas (B) dengan produktivitas (P) pada
lingkungan yang stabil akan naik mencapai sebuah asimtot.
Asas ini merupakan kelanjutan dari asas yang mengatakan bahwa kemantapan keanekargaman
suatu komunitas lebih tinggi di alam lingkungan yang mudah diramalkan dan juga merupakan
kelanjutan dari asas yang berbunyi efisiensi penggunaan energi akan meningkat dengan
meningkatnya kompleksitas komunitas.
Contoh:
a. Apabila suatu masyarakat berkembang semakin maju, memang secara keseluruhan ada
penurunan harga energi per unit produksi kotor nasional (gross national product), tetapi
pada waktu yang sama produksi kotor nasional per kapita naik dengan sangat cepat,
sehingga terdapat peningkatan pengeluaran energi per orang.
11. Sistem yang sudah mantap(dewasa) akan mengeksploitasi sistem yang belum mantap (belum
dewasa).
Contoh:
a. populasi babi hutan, kera dan sebagainya yang bertempat tinggal di hutan akan
memanfaatkan sumber alam dari ekosistem yang masih muda yang berada di dekat hutan.
Ekosistem yang muda itu ialah tanah ladang yang baru dibuka dan ditanami dengan padi
atau jagung.
12. Kemampuan adaptasi suatu sifat tergantung dari kepentingan relatifnya dalam suatu lingkungan.
Contoh:
a. Adaptasi secara tiba-tiba oleh serangga dan ikan yang berwarna semarak di daerah tropika
yang kaya keaneragaman.
13. Lingkungan fisik yang stabil memungkinkan keanekaragaman biologi berlaku dalam ekosistem
mantap, yang kemudian menggalakkan stabilitas populasi yang lebih jauh lagi.
Jumlah species dan varietas pada rantai makanan dalam komunitas akan naik, jumlah energi
yang masuk melalui ekosistem meningkat.
Contoh:
a. Jumlah spesies tumbuhan dan hewan habis di eksploitasioleh manusia dan menyebabkan
semakin lama jumlahnya semakin sedikit. Maka dari itu, perlu diperlukan suatu ilmu untuk
menjaga ekosistem ini tetap berjalan baik
14. Derajat pola keteraturan fluktuasi populasi tergantung dari pengaruh sejarah populasi itu
sebelumnya.
Contoh:
a. Burung elang sangat tergantung pada tikus tanah sebagai sumber makanan utama, dan
tikus tanah sangat bergantung pada spesies tumbuhan, tumbuhan tersebut tergantung pada
jenis tanah tertentu untuk hidupnya.
Asas ke-14 sebenarnya adalah kebalikan dari asas ke-13. Bunyi dari asas ke-14 dapat
dirumuskan sebagai berikut: keanekaragaman pada rantai makanan dalam suatu ekosistem yang
belum mantap akan mendatangkan derajat ketidakstabilan populasi yang tinggi.