Anda di halaman 1dari 30

MATERI 8

EKOLOGI DAN ILMU


LINGKUNGAN
PRINSIP ILMU LINGKUNGAN
PENDAHULUAN
• Pengetahuan yang baru merupakan “praduga”  Hipotesis
• Hipotesis yang telah diujicoba kebenarannya, dapat dilakukan
penyamarataan kesimpulan secara umum kebenarannya 
Asas
• Asas dihasilkan dari :
a. pengamatan
b. penelaahan
c. penelitian
• Beberapa asas menjadi  Landasan Pengetahuan , digunakan
untuk kegiatan dan tindakan ke arah yang lebih tepat.
• Asas yang telah jenuh diujicoba kebenarannya Teori
• Teori yang kebenarannya berlaku secara universal dan
konsisten  Hukum
Asas-asas Lingkungan
• Kondisi dan tata hubungan antar komponen
lingkungan mempunyai keteraturan/
menganut asas tertentu
• Bermanfaat untuk landasan pengelolaan
lingkungan
• Penyimpangan asas dapat mengakibatkan
penurunan kualitas lingkungan
14 Asas/ Prinsip Lingkungan

A C

B D
A. Asas-asas mengenai Sumber daya Alam
Pengertian SDA
Semua kekayaan alam (yang terdapat dalam litosfer, hidrosfer dan
atmosfer) yang dapat dimanfaatkan bagi kesejahteraan manusia.
Asas 1
Semua energi yang memasuki sebuah organisme (hidup), populasi
atau ekosistem dapat dianggap sebagai energi yang terseimpan
atau terlepaskan. Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk
yang lain, tetapi tidak dapat hilang, dihancurkan atau diciptakan.
• Sering juga disebut hukum Konservasi Energi, Prinsip pertama
ini serupa dengan hukum termodinamika 1.
• Setiap energi yang keluar masuk individu, populasi dan
ekosistem disebut energi yang tersimpan atau yang terlepas,
sehingga kehidupan juga dapat dianggap sebagai pengubah
energi.
• Contoh:
Sebuah sistem rantai makanan pada sebuah ekosistem,
pada mulanya energi dari matahari akan diterima oleh
tumbuhan dan diubah menjadi energi kimawi melalui
proses fotosintesis. Selanjutnya daun tumbuhan itu dimakan
oleh orgabisme, missal kijang. Kijang mengubahnya menjadi
energi kimia yang disimpan ditubuhnya, energi untuk
beraktifitas, dan ada sebagian kecil berubah menjadi energi
panas. Kijang dimakan singa, singa mengubah energi dari
kijang menjadi energi intuk beraktivitas dan sebagian kecil
juga diubah menjadi energi panas. Dapat dilihat, energi dari
matahari tidak hilang, hanya berubah bentuk energi saja.
Asas 2
Tak ada sistem pengubahan energi yang betul-betul cermat.
• Prinsip kedua ini seperti Hukum Termodinamika 2
• Menjelaskan bahwa setiap perubahan energi yang terjadi
tidak akan terjadi tepat 100 %, melainkan akan selalu ada
energi yang kurang bermanfaat, meskipun enrgi tidak akan
pernah hilang.
• Ada kecenderungan bahwa energi di bumi hampir semua
akan berubah menjadi energi panas tanpa balik, dari
pemuaian ke angkasa lepas.
• Contoh :
Perubahan energi dari makanan menjadi energi untuk
beraktivitas oleh organisme, missal harimau, akan ada
energi yang diubah menjadi energi panas yang keluar dari
tubuh yang kurang bermanfaat.
Asas 3
Materi, energi, ruang, waktu dan keanekaragaman
adalah kategori sumber alam.
1) Pengaruh ruang beranalogi dengan materi dan energi
sebagai sumber alam. Ruang memisahkan suatu
populasi dari bahan makanannya, sehingga akan
menentukan perkembangan populasi organisme itu.
Contoh :
Perkembangan populasi ular pemakan tikus di sebuah
daerah yang banyak tikus akan lebih cepat daripada
di daerah dengan populasi tikus sedikit, ruang
pemisah antara ular dan tikus akan berpengaruh
terhadap ketersediaan energi untuk ular dan
berpengaruh terhadap kelangsungan populasinya.
2) Waktu adalah sebuah faktor yang sangat penting
dalam sumber alam. Waktu selalu berkaitan
dengan sumber alam lain.
Contoh :
Suatu ekosistem yang telah ada dalam waktu cukup
lama, missal suatu ekosistem di gunung, akan
mempunyai keanekaragaman populasi yang lebih
daripada suatu ekosistem yang belum lama
terbentuk setelah mengalami suksesi.
3) Keanekaragaman juga merupakan sumber alam
yang sangat berpengaruh. Keanekaragaman
terutama mempengaruhi tingkat ketahanan sebuah
ekosistem, baik itu berupa keanekaragaman jenis
makanan suatu populasi, keanekaragaman jenis
populasi dalam ekosistem, dan lain-lain.
Contoh :
Ketika pada suatu ekosistem terjadi suatu hal yang
memusnahkan populasi tikus, ular yang hanya
memakan tikus saja akan ikut hilang, tetapi ular
yang mempunyai makanan beraneka ragam tidak
akan banyak terganggu, karena akan memakan
makanan lain.
Asas 4
Untuk semua kategori sumber alam, kalau pengadaan sumber itu
sudah cukup tinggi, pengaruh unit kenaikannya sering menurun
dengan penambahan sumber alam itu sampai ke suatu tingkat
maksimum. Melampaui batas maksimum ini, tak kan ada pengaruh
yang menguntungkan lagi. Untuk semua kategori sumber alam
(kecuali keanekaragaman dan waktu) kenaikan pengadaan sumber
alam yang melampaui batas maksimum, bahkan akan mempunyai
pengaruh yang merusak karena kesan peracunan. Ini adalah prinsip
penjenuhan. Untuk banyak fenomena sering berlaku kemungkinan
penghancuran yang disebabkan oleh pengadaan sumber alam yang
sudah mendekati batas maksimum.
• Ada suatu nilai untuk setiap sumber alam agar keberadaannya
membawa manfaat yang optimal. Titik ini menjadi batas
maksimum sekaligus batas minimum. Jika terjadi penambahan
atau bahkan pengurangan akan terjadi berkurangnya daya
kegiatan.
• Naik turunnya suatu sumber alam pada sebuah ekosistem
akan berpengaruh pada naik turunnya individu dalam
populasi. Sehingga ketika dalam kondisi yang optimum,
yang terjadi terhadap jumlah individu tersebut adalah naik-
turun, tidak turun saja atau naik saja.
Contoh:
Dalam sebuah populasi harimau, terjadi pengurangan
energi, missal terjadi penurunan populasi kijang sebagai
bahan makanannya, hal ini akan berpengaruh juga
terhadap populasi harimau yang akan ikut menurun.
Sebaliknya, bila populasi kijang naik, akan terjadi kondisi
yang baik pada populasi harimau dan akan terjadi
peningkatan jumlah yang pesat, hingga pada suatu saat,
akan terjadi pengurangan populasi yang terjadi karena
populasi kijang tidak cukup lagi untuk harimau.
Asas 5
Ada 2 jenis sumber alam, yaitu sumber alam yang pengadaanya
dapat merangsang penggunaan seterusnya dan ada pula sumber
alam yang tak mempunyai daya rangsang penggunaan lebih
lanjut.
• Di alam, ada kondisi dimana ketika sumber alam tertentu
semisal bertambah, maka akan diikuti dengan pertambahan
oleh penggunaannya, hal ini disebut sumber alam tersebut
merangsang penggunaan seterusnya. Kejadian sebaliknya
dikatakan bahwa sumber alam tersebut tidak merangsang
penggunaannya.
Contoh:
Ada populasi singa, makanannya adalah kijang,baboon, dan
kancil. Ketika ada populasi kijang sebagai sumber energi singa
naik. Maka konsumsi singa terhadap kijang akan meningkat.
Ini adalah contoh bahwa pengadaan sumber alam
merangsang penggunaannya.
B. Asas-asas mengenai Keanekaragaman

Asas 6
Individu dan spesies yang mempunyai lebih banyak
keturunan daripada saingannya, cenderung berhasil
mengalahkan saingannya itu.
• Spesies yang mempunyai kemampuan adaptasi yang
lebih tinggi akan lebih banyak keturunan daripada
spesies yang kurang adaptif.
• Jika kedua spesies yang melakukan persaingan
mempunyai tingkat keturunan yang berbeda, maka,
spesies yang mempunyai tingkat keturunan yang lebih
tinggi akan berhasil mengalahkan spesies saingannya.
• Ketika terjadi perubahan kondisi lingkungan, bukan tidak
mungkin akan terjadi perubahan jumlah populasi,
spesies yang bertambah adalah spesies yang lebih
adaptif terhadap kondisi yang baru.
Contoh:
Dalam sebuah ekosistem hutan, tumbuh-tumbuhan
dengan tingkat yang lebih tinggi seperti tumbuhan
semak, akan memiliki populasi yang lebih tinggi daripada
tumbuhan rumput.Namun ketika terjadi perubahan
lingkungan, missal karena kebakaran hutan, maka setelah
itu, populasi rumput akan lebih tinggi, karena memiliki
tingkat adaptasi yang lebih tinggi.
Asas 7
Kemantapan keanekaragaman suatu komunitas lebih tinggi
di alam lingkungan yang mudah diramal.
• Pada sebuah daerah yang mempunyai kondisi yang
cenderung sama dalam suatu waktu,atau pada daerah
tersebut terdapat sebuah siklus perubahan faktor
lingkungan yang mempunyai pola yang teratur,
kemantapan keanekaragaman suatu komunitas akan
lebih tinggi.
• Hal ini dikarenakan dengan kondisi yang relatif mudah
diramalkan tersebut proses untuk hidup relative lebih
mudah.
• Pada derah tersebut, akan banyak dijumpai
keanekaragaman dengan jenis spesies yang banyak, yang
melakukan evolusi hingga tingkat optimum terhadap
keadaan lingkungan. Sebaliknya, pada daerah yang
cenderung tidak stabil,spesiesnya hanya sedikit dan
kepadatannya umumnya serupa.
Contoh:
Pada sebuah sungai yang besar dan mengalir sepanjang
tahun dengan suhu yang tidak fluktuatif dan telah ada
dalam kurun waktu yang cukup lama, terdapat
keanekaragaman spesies dan komunitas yang lebih
mantap dan stabil daripada di sebuah sungai yang kecil
dan hanya berair pada musim penghujan saja.
Asas 8
Bahwa sebuah habitat (lingkungan hidup) itu dapat jenuh
atau tidak oleh keanekaragaman takson. Hal itu bergantung
kepada bagaimana niche dalam lingkungan hidup itu dapat
memisahkan takson lingkungan tersebut.
• Tiap spesies memiliki memiliki keperluan dan fungsi
masing-masing di alam
• Suatu makhluk hidup yang mempunyai keperluan yang
berbeda dan fungsi yang berbeda di alam, maka
kecenderungan akan terjadi adanya hidup berdampingan
tanpa persaingan.
Contoh
Singa yang memakan daging yang hidup berdampingan
dengan harimau yang memakan daging juga.
C. Asas-asas mengenai Stabilitas Ekosistem

Asas 9
Keanekaragaman komunitas apa saja sebanding dengan
biomassa dibagi produktivitasnya.
• Dalam sebuah sistem biologi, ada sebuah hubungan
antara biomassa, aliran energi, dan keanekaragaman.
• Bila sebuah system menyimpan biomassa dan
mengandung aliran energi yang berasosiasi sebanding
dengan aliran materinya, dan materi itu bebas tukar-
menukar dengan materi yang disimpan, maka jumlah
waktu rata-rata dapat dinyatakan dengan hasil kali
sebuah koifisien tetapan dengan hasil bagi antara
biomassa dengan produktivitas energi.
• Karena keanekaragaman sebanding dengan waktu, maka
ketika keanekaragaman dalam sebuah komunitas
meningkat, maka kecermatan penggunaan energi akan
meningkat.
Contoh:
Komunitas yang memiliki keanekaragaman spesies antara
lain, tumbuhan, belalang, burung pipit, ular, elang,
kijang, singa dan harimau, aliran bomassa dan aliran
energi yang terjadi pada komunitas tersebut akan lebih
cermat, dimana hanya akan ada sedikit sekali energi yang
terbuang dan kurang bermanfaat, dibandingkan dengan
komunitas yang memiliki keanekaragaman yang sedikit.
Asas 10
Perbandingan (rasio) antara biomassa dengan produktivitas
(B/P) naik dalam perjalanan waktu pada lingkungan yang
stabil, hingga mencapai sebuah asimtot.
• Jika dalam sebuah lingkungan yang stabil
keanekaragaman meningkat seiring dengan waktu, maka
perbandingan antara biomassa dengan produktivitas juga
akan meningkat.
• Prinsip ini menjelaskan bahwa sistem biologi berevolusi
ke arah pencermatan penggunaan energi, yang
memungkinkan berkembangnya keanekaragaman.
• Menunjukkan adanya maksimal efisiensi penggunaan
energi dan minimasi pemborosan energi dalam
perjalanan evolusi hidup.
Contoh:
Hewan berdarah panas di daerah iklim dingin akan
mempunyai ukuran tubuh yang lebih besar, misal serigala
di kutub akan mempunyai tubuh yang lebih besar dan
bulu yang lebih tebal. Sehingga rasio dengan berat tubuh
akan lebih rendah, hal ini dilakukan untuk efisiensi
energi.
Asas 11
Sistem yang sudah mantap (dewasa) mengeksploitasi
sistem yang belum mantap/ belum dewasa.
• Sistem (ekosistem, populasi, tingkat makanan) yang
lebih dewasa memindahkan energi biomasa dan
keanekaragaman tingkat organisasi di dekatnya yang
belum dewasa, artinya, energi, materi dan
keanekaragaman mengalir kea rah organisme yang lebih
kompleks.
• Prinsip ini menjelaskan bahwa satu cara untuk
meningkatkan kecermatan penggunaan energi adalah
eksploitasi sistem lain yang menghabiskan energinya
untuk mengumpulkan materi dan energi yang
dibutuhkan.
Contoh:
Kota sebagai suatu lingkungan adalah sistem yang lebih
dewasa daripada desa. Akan terjadi eksploitasi yang
dilakukan desa meliputi dalam hal ketenagakerjaan,
ekonomi, sosial dan politik. Begitu seterusnya, kota yang
lebih besar akan mengeksploitasi kota yang lebih kecil.
Asas 12
Kesempurnaan adaptasi suatu sifat atau tabiat bergantung
kepada kepentingan relatifnya dalam keadaan suatu
lingkungan.
• Di lingkungan yang stabil, keanekaragaman terus-
menerus meningkat, sementara seleksi berlaku,
diharapakan terjadi perbaikan yang terus menerus dalam
sifat adaptasinya.
• Dalam suatu ekosistem yang mantap dalam habitat yang
stabil, sifat responsif terhadap fluktuasi yang tak terduga
tidak diperlukan. Yang berkembang justru adaptasi peka
dari perilaku dan biokimia lingkungan sosial dan biologi
dalam habitat itu.
• Prinsip ini menjelaskan bahwa tidak ada strategi evolusi
yang terbaik dan mandiri dimuka bumi ini. Keadaaan
lingkungan fisik sangat berpengaruh.
• Suatu perubahan drastis terjadi, sistem yang lebih
dewasa akan lebih terancam bahaya.
Contoh:
Pada ekosistem yang berada dilingkungan gunung api,
ketika terjadi erupsigunung api, suatu habitat yang
semula mantap akan hancur karena suatu perubahan
kecil maupun besar Namun sebaliknya suksesi primer
yang merintis daerah tersebut setelah erupsi
memerlukan adaptasi yang tinggi terhadap lingkunganya.
D. Asas-asas mengenai Populasi
Asas 13
Lingkungan yang secara fisik stabil memungkinkan
berlakunya penimbunan keanekaragaman biologi dalam
ekosistem yang mantap (dewasa) , yang kemudian dapat
menggalakkan kestabilan kepada populasi.
• Asas nomor 13 ini adalah kelanjutan dari asas 7, 9,12,
• Asas 7 : Kekompleksan organisasi akan meningkat pada
lingkungan yang mantap. Semakin beragam organisme
dalam jaring-jaring makanan, energi yang terbuang akan
lebih sedikit.Kemantapan lingkungan fisik diikuti oleh
kemantapan populasi dalam ekosistem.
• Asas 9 : Kemantapan meningkatkan efisiensi energi.
• Contoh : rantai makanan yang mempunyai populasi yang
lebih beranekaragam akan membuang lebih sedikit energi.
• Asas 13 : adaptasi yang peka dan kompleks, dan sistem
kontrol akan berevolusi sebagai tanggapan terhadap
lingkungan biologi dan sosial daripada komunitas yang
mantap.
Asas 14
Derajat pola keteraturan naik turun populasi bergantung kepada
jumlah keturunan dalam sejarah populasi sebelumnya yang nanti
akan mempengaruhi populasi itu.
• Keanekaragaman yang rendah pada rantai makanan dalam
ekosistem yang belum mantap, menimbulkan derajat
ketidakstabilan populasi yang tinggi.
• Fluktuansi tinggi akan terjadi di sebuah populasi jika jumlah
spesies yang kecil berinteraksi dengan spesies lain, sebagai
contoh, pada konsep jaring-jaring makanan.
• Pada konsep rantai makanan, ada produsen, konsumen I,
konsumen II dan konsumen III. Ketika populasi konsumen I
meningkat karena suatu hal, maka populasi produsen akan
turun, populasi konsumen II dan III juga naik. Pada waktu
berikutnya,produsen yang berpopulasi rendah akan diikuti
menurunnya populasi konsumen I, II dan III..
SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai