Anda di halaman 1dari 42

ASAS-ASAS ILMU

LINGKUNGAN DAN
TUJUAN PEMBELAJARAN
ILMU LINGKUNGAN
ASAS
LINGKUNGAN

???
Menurut KBBI definisi asas  dasar atau
hukum.

• Asas Lingkungan  Kondisi dan tata


hubungan antar komponen lingkungan,
mempunyai keteraturan atau menganut asas
tertentu.
• Manfaat Asas lingkungan  untuk landasan
pengelolaan lingkungan
14 ASAS ILMU
LINGKUNGAN
ASAS LINGKUNGAN HIDUP
ASAS 1-5 BERISI TENTANG SDA

ASAS 1 ASAS 2 ASAS 3 ASAS 4 ASAS 5

Konservasi Pengubahan Kategori Prinsip 2 Jenis


Energi Energi Sumberdaya Penjenuhan Sumberdaya
ASAS 1
KONVERSI
ENERGI

• Semua energi yang memasuki sebuah organisme (hidup),


populasi atau ekosistem dapat dianggap sebagai energi
yang tersimpan atau terlepaskan.
• Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain,
tetapi tidak dapat hilang, dihancurkan atau diciptakan
(Hukum Termodinamika I)
CONTOH
ASAS 1
KONVERSI
ENERGI

• Radiasi matahari berupa panas menjadi sumber energi


dalam proses fotosintesis yang kemudian terbentuk
karbohidrat.
• Makanan yang kita makan diubah menjadi energi gerak,
tumbuh, maupun menjalankan proses metabolisme,.
ASAS 2
Tak ada sistem pengubahan energi yang
betul-betul cermat. PERUBAHAN
ENERGI
• Asas ini sama dengan hukum termodinamika 2, yang
artinya penggunaan energi tidak pernah mencapai 100%
karena ada yang tak termanfaatkan.
• Namun energi tersebut tidak hilang dari alam, energi
tersebut terus akan diubah dalam bentuk yang tidak
dimanfaatkan Entropi
CONTOH
ASAS 2
PERUBAHAN
ENERGI

Perubahan energi dari makanan menjadi energi untuk beraktivitas


oleh organisme, misalnya komodo, akan ada energi yang diubah
menjadi energi panas yang keluar dari tubuh yang kurang
bermanfaat.
Materi, energi, ruang, waktu dan ASAS 3
keanekaragaman adalah kategori sumber KATEGORI
alam.
SUMBERDAYA
• Pengaruh ruang secara asas adalah beranalogi dengan
materi dan energi sebagai sumber alam.
• Ruang memisahkan suatu populasi dari bahan
makanannya, sehingga akan menentukan perkembangan
populasi organisme itu.
CONTOH
ASAS 3
KATEGORI
SUMBERDAYA

• Perkembangan populasi ular pemakan tikus di sebuah daerah yang banyak


tikus akan lebih cepat daripada di daerah dengan populasi tikus
sedikit, ruang pemisah antara ular dan tikus akan berpengaruh terhadap
ketersediaan energi untuk ular dan berpengaruh terhadap kelangsungan
populasinya.
• Waktu adalah sebuah faktor yang sangat penting dalam sumber daya alam.
ASAS 4 PRINSIP PENJENUHAN

• Untuk semua kategori sumber alam, kalau pengadaan sumber itu sudah
optimum, pengaruh unit kenaikannya sering menurun sampai ke suatu
tingkat maksimum. Jika melampaui batas maksimum ini, tak kan ada
pengaruh yang menguntungkan lagi.
CONTOH ASAS 4 PRINSIP
PENJENUHAN

Wilayah perkotaan merupakan areal yang diciptakan manusia


sebagai tempat bernaungnya segala aktivitas manusia seperti tempat
tinggal, bekerja, berbisnis, kegiatan sosial dan sebagainya
ASAS 5
JENIS
SUMBERDAYA
Ada 2 jenis sumberdaya alam, yaitu
sumberdaya alam yang pengadaanya dapat
merangsang penggunaan seterusnya dan
ada pula sumberdaya alam yang tak
mempunyai daya rangsang penggunaan
lebih lanjut.
CONTOH
ASAS 5
JENIS SUMBER
DAYA

Ada populasi singa, makanannya adalah kijang, kancil. Ketika ada


populasi kijang sebagai sumber energi singa naik. Maka konsumsi singa
terhadap kijang akan meningkat. Ini adalah contoh bahwa pengadaan
sumber daya alam merangsang penggunaannya.
ASAS LINGKUNGAN HIDUP
ASAS 6-8 BERISI TENTANG KEANEKARAGAMAN

ASAS 6 ASAS 7 ASAS 8

Persaingan Individu Kemantapan Habitat


Dan Spesies Keanekaragaman
ASAS 6
Individu dan spesies yang mempunyai
lebih banyak keturunan daripada Persaingan
saingannya, cenderung berhasil Individu dan
mengalahkan saingannya itu.
Spesies
• Di alam, ada kondisi dimana ketika sumber alam tertentu semisal bertambah, maka
akan diikuti dengan pertambahan penggunaannya, hal ini disebut sumber alam
tersebut merangsang penggunaan seterusnya. Spesies yang mempunyai
kemampuan adaptasi yang lebih tinggi akan lebih banyak keturunan daripada
spesies yang kurang adaptif.
• Jika kedua spesies yang melakukan persaingan mempunyai tingkat keturunan yang
berbeda, maka, spesies yang mempunyai tingkat keturunan yang lebih tinggi akan
berhasil mengalahkan spesies saingannya.
• Ketika terjadi perubahan kondisi lingkungan, bukan tidak mungkin akan terjadi
perubahan jumlah populasi, spesies yang bertambah adalah spesies yang lebih
adaptif terhadap kondisi yang baru.
CONTOH
ASAS 6
Persaingan
Individu dan
Spesies
• Dalam sebuah ekosistem hutan tumbuhan semak memiliki populasi yang lebih
tinggi daripada tumbuhan rumput.
• Namun ketika terjadi perubahan lingkungan, missal karena kebakaran hutan,
populasi rumput akan lebih tinggi, karena memiliki tingkat adaptasi yang lebih
tinggi.
Kemantapan keanekaragaman suatu
komunitas lebih tinggi di alam lingkungan ASAS 7
yang mudah diramal. KEMANTAPAN
KEANEKARAGAMAN

• Ada fluktuasi turun atau naiknya kondisi lingkungan di semua habitat, tetapi mudah
dan sukarnya untuk diramal berbeda dari satu habitat ke habitat lain.
• Mudah diramal : adanya keteraturan yang pasti pada pola faktor lingkungan pada suatu
periode yang relative lama
• Perlu mengetahui keadaan optimum kehidupan suatu spesies pada faktor lingkungan
karena dengan mengetahuinya, maka akan diketahui berapa lama keadaan tersebut
dapat bertahan
• Lingkungan yang berkualitas secara fisik merupakan lingkungan dengan banyak spesies,
mulai dari populasi melimpah sampai yang jarang, semua spesies secara evolusi dapat
melakukan penyesuaian kepada tingkat optimum keadaan lingkungan
• Lingkungan yang kurang berkualitas dihuni relatif sedikit spesies, dan tingkat
kepadatan relatif serupa
CONTOH
ASAS 7 KEMANTAPAN
KEANEKARAGAMAN

Pada sebuah sungai yang besar dan mengalir


sepanjang tahun dengan suhu yang tidak
fluktuatif dan telah ada dalam kurun waktu
yang cukup lama, terdapat keanekaragaman
spesies dan komunitas yang lebih mantap dan
stabil daripada di sebuah sungai yang kecil dan
hanya berair pada musim penghujan saja.
Bahwa sebuah habitat (lingkungan hidup) itu dapat
jenuh atau tidak bergantung pada keanekaragaman
ASAS 8
takson. HABIBAT

• Tiap spesies memiliki keperluan dan fungsi masing-masing di


alam.
• Suatu makhluk hidup yang mempunyai keperluan yang
berbeda dan fungsi yang berbeda di alam kecenderungan
hidup berdampingan tanpa persaingan.
CONTOH
ASAS 8 HABIBAT

Burung dapat hidup dalam suatu keadaan lingkungan yang luas dengan spesies yang kurang
beraneka ragam, karena burung mempunyai kemampuan menjelajah. Tumbuhan dan serangga
mempunyai gerakan terbatas, sehingga hanya dapat memanfaatkan bahan makanan
disekitarnya. Oleh sebab itu tumbuhan dan serangga lebih responsif terhadap lingkungan
terbatas dibandingkan dengan burung. Tumbuhan dan serangga bila ada perubahan biokimia
yang halus saja dapat menyebabkan perbedaan genetika dalam perjalanan evolusinya. Jadi
dalam waktu yang lama keanekaragaman serangga dan tumbuhan meningkat, kemudian hidup
dalam bentuk nicia suatu lingkungan.
ASAS LINGKUNGAN HIDUP
ASAS 9-12 BERISI TENTANG STABILITAS EKOSISTEM

ASAS 9 ASAS 10 ASAS 11 ASAS 12

Keanekaragaman Biomasa dan Kemantapan Sistem Adaptasi


Komunitas Produktifitas
Keanekaragaman komunitas apa saja ASAS 9
sebanding dengan biomassa dibagi
produktivitasnya. KEANEKRAMANAN
KOMUNITAS
• Dalam sebuah sistem biologi, ada sebuah hubungan antara biomassa,
aliran energi, dan keanekaragaman.
• Bila sebuah system menyimpan biomassa dan mengandung aliran energi
yang berasosiasi sebanding dengan aliran materinya, dan materi itu bebas
tukar-menukar dengan materi yang disimpan, maka jumlah waktu rata-
rata dapat dinyatakan dengan hasil kali sebuah koifisien tetapan dengan
hasil bagi antara biomassa dengan produktivitas energi.
• Karena keanekaragaman sebanding dengan waktu, maka ketika
keanekaragaman dalam sebuah komunitas meningkat, maka kecermatan
penggunaan energi akan meningkat.
CONTOH
ASAS 9
KEANEKRAMANAN
KOMUNITAS

Komunitas yang memiliki keanekaragaman spesies antara lain, tumbuhan,


belalang, burung pipit, ular, elang, kijang, singa dan harimau, aliran biomassa akan
memanfaatkan energi menjadi lebih efisien dan cermat, dimana hanya akan ada
sedikit sekali energi yang terbuang dan kurang bermanfaat, dibandingkan
dengan komunitas yang memiliki keanekaragaman yang sedikit.
Perbandingan (rasio) antara biomassa
dengan produktivitas (B/P) naik dalam
perjalanan waktu pada lingkungan yang
ASAS 10
stabil, hingga mencapai sebuah asimtot. BIOMASSA DAN
PRODUKTIFITAS
• Jika dalam sebuah lingkungan yang stabil keanekaragaman meningkat seiring dengan
waktu, maka perbandingan antara biomassa dengan produktivitas juga akan
meningkat.
• Prinsip ini menjelaskan bahwa sistem biologi berevolusi ke arah pencermatan
penggunaan energi, yang memungkinkan berkembangnya keanekaragaman.
• Menunjukkan adanya efisiensi energi dan minim pemborosan dalam perjalanan evolusi
hidup.
CONTOH
ASAS 10 BIOMASA
DAN
PRODUKTIFITAS

Hewan berdarah panas di daerah iklim dingin


akan mempunyai ukuran tubuh yang lebih
besar, misal serigala di kutub akan mempunyai
tubuh yang lebih besar dan bulu yang lebih
tebal. Sehingga rasio perbadingan produktivitas
dengan berat tubuh akan lebih rendah, hal ini
dilakukan untuk efisiensi energi.
Sistem yang sudah berkualitas (dewasa)
mengeksploitasi sistem yang kurang/
ASAS 11
belum dewasa. KEMANTAPAN
SISTEM
• Sistem (ekosistem, populasi, tingkat makanan) yang lebih dewasa
memindahkan energi biomasa dan keanekaragaman tingkat organisasi di
dekatnya yang belum dewasa, artinya, energi, materi dan keanekaragaman
mengalir kearah organisme yang lebih kompleks.
• Prinsip ini menjelaskan bahwa satu cara untuk meningkatkan kecermatan
penggunaan energi adalah eksploitasi sistem lain yang menghabiskan
energinya untuk mengumpulkan materi dan energi yang dibutuhkan.
CONTOH
ASAS 11
KEMANTAPAN
SISTEM

• Kota sebagai suatu lingkungan adalah sistem yang lebih dewasa


daripada desa. Akan terjadi eksploitasi yang dilakukan desa meliputi
dalam hal ketenagakerjaan, ekonomi, sosial dan politik.
• Begitu seterusnya, kota yang lebih besar akan mengeksploitasi kota
yang lebih kecil.
Kesempurnaan adaptasi suatu sifat atau
tabiat bergantung kepada kepentingan ASAS 12 ADAPTASI
relatifnya dalam keadaan suatu lingkungan

• Di lingkungan yang stabil, keanekaragaman terus-menerus meningkat, sementara seleksi


berlaku, diharapakan terjadi perbaikan yang terus menerus dalam sifat adaptasinya.
• Dalam suatu ekosistem yang dewasa, sifat responsif terhadap fluktuasi yang tak terduga tidak
diperlukan.Yang berkembang justru adaptasi peka dari perilaku dan biokimia lingkungan sosial
dan biologi dalam habitat itu.
• Prinsip ini menjelaskan bahwa tidak ada strategi evolusi yang terbaik dan mandiri dimuka
bumi ini. Keadaaan lingkungan fisik sangat berpengaruh.
• Suatu perubahan drastis terjadi, sistem yang lebih dewasa akan lebih terancam bahaya.
CONTOH
ASAS 12 ADAPTASI

Pada ekosistem yang berada dilingkungan gunung api, ketika terjadi


erupsi gunung api, suatu habitat yang semula sangat baik akan
hancur karena suatu perubahan kecil maupun besar. Namun
sebaliknya suksesi primer yang merintis daerah tersebut setelah
erupsi memerlukan adaptasi yang tinggi terhadap lingkunganya.
ASAS LINGKUNGAN HIDUP
ASAS 13-14 BERISI TENTANG POPULASI

ASAS 13 ASAS 14

Keanekaragaman Keanekaragaman
Biologis Komunitas
Lingkungan yang secara fisik stabil memungkinkan
berlakunya penimbunan keanekaragaman biologi
ASAS 13
dalam ekosistem yang mantap (dewasa) , yang KEANEKARAGAMAN
kemudian dapat menggalakkan kestabilan kepada
populasi. BIOLOGI

Sistem biologi menjalani evolusi yang mengarah kepada peningkatan


efisiensi penggunaan energi dalam lingkungan fisik yang stabil dan
memungkinkan berkembangnya keanekaragaman
Jumlah jalur energi yang
masuk melalui ekosistem
meningkat (banyak)
Lingkungan fisik mantap
(mudah diramal)
Sistem kontrol umpan balik
(feedback) komunitas sangat
kompleks
Efisiensi penggunaan energi
Tingkat keanekaragaman
tinggi Ciri-ciri lingkungan/
komunitas yang mantap :
CONTOH
ASAS 13 KEANEKARAGAMAN
BIOLOGI
Kondisi iklim di daerah tropis akan menyebabkan
keanekaragaman tinggi (diversity is stability). Daerah yang
mempunyai keanekaragaman tinggi adalah hutan tropika (di
Kawasan tropika jarang sekali terjadi komunitas alami dirajai
hanya oleh satu jenis). Sehingga dalam lingkungan yang stabil
dapat mewujudkan kestabilan populasi dan ekosistem. Hal
inilah yang menyebabkan keberagaman hutan tropis cukup
tinggi.
Derajat pola keteraturan naik turun
populasi bergantung kepada jumlah ASAS 14
keturunan dalam sejarah populasi
sebelumnya yang nanti akan KETERATURAN
mempengaruhi populasi itu.
POPULASI
Keanekaragaman yang rendah pada rantai makanan menimbulkan derajat ketidakstabilan
populasi yang tinggi.

Fluktuasi tinggi akan terjadi di sebuah populasi jika jumlah spesies yang kecil berinteraksi
dengan spesies lain, sebagai contoh, pada konsep jaring-jaring makanan.

Pada konsep rantai makanan, ada produsen, konsumen I, konsumen II dan konsumen III.
Ketika populasi konsumen I meningkat karena suatu hal, maka populasi produsen akan
turun, populasi konsumen II dan III juga naik.

Pada waktu berikutnya, produsen yang berpopulasi rendah akan diikuti menurunnya
populasi konsumen I, II dan III.
CONTOH
ASAS 14
KETERATURAN
POPULASI
Hubungan antara burung hantu, tikus tanah dan umbi. Pada
saat tikus terlalu banyak maka terjadi kelaparan, jika umbi
jarang maka populasi tikus menurun sehingga populasi burung
hantu ikut menurun. Jika ditahun berikutnya ada umbi
melimpah maka populasi tikus dapat naik lagi sehingga populasi
burung hantu naik Kembali. Begitulah adanya proses naik
turunnya populasi.
HUBUNGAN ANTAR
ASAS LINGKUNGAN
Tujuan Pembelajaran Ilmu Lingkungan

Memiliki pengetahuan terhadap masalah kependudukan dan lingkungan hidup

Mengubah pandangan dan perilaku siswa agar peduli terhadap lingkungan

Memiliki sikap dan tingkah laku terhadap masalah kependudukan dan lingkungan hidup serta dapat
mengelola lingkungan hidup secara rasional dan bertanggung jawab dalam rangka memelihara
keseimbangan sistem lingkungan dan penggunaan sumber daya alam secara spritual maupun material.

Anak didik mau bersikap dan bertingkah laku reproduktif yang rasional dan bertanggung jawab melalui
pembentukan keluarga kecil dalam lingkungan hidup yang dikelola secara serasi dengan kepentingan
individu dan keluarganya sendiri

Anak didik bersikap dan bertingkah laku yang rasional dan bertanggung jawab terhadap pemecahan
masalah kependudukan dan pengelolaan lingkungan hidup dilihat dari kepentingan masyarakat umum,
bangsa dan dunia secara keseluruhan
Tujuan Pembelajaran Ilmu Lingkungan Secara Operasional:

Memahami hubungan antara Mengembangkan kesadaran


Menghargai keuntungan
kebiasaan sehat dan kehidupan tentang kehidupan yang Mengembangkan kebiasaan
keluarga kecil dikaitkan dengan
sehat serta hubungan antara menyenangkan dalam menjaga kebersihan dirinya dan
persediaan makanan, pakaian,
makanan sehat dan kehidupan hubungannya dengan besar kebersiihan lingkungan keluarga
perumahan, dan pendidikan
sehat. kecilnya suatu keluarga

Mengembangkan kesadaran Mengembangkan sikap positif dan


Mengembangkan pengertian Mengembangkan bertanggung jawab bahwa Norma agama
tentang perilaku mempunyai dan sosial budaya yang membudaya
terhadap kesukaran-kesukaran pengertian antara besarnya
keluarga kecil agar dapat dalam diri pribadi, kaluarga, dan
yang dihadapi oleh keluarga-
keluarga besar yang
memberikan kesejahteraan yang keluarga dan standar masyarakat yang berorientasi kepada
kehidupan sejahtera dengan jumlah anak
lebih baik kepada seluruh kehidupan
penghasilannya kecil. ideal untuk mewujudkan kesejahteraan
anggotanya lahir dan kebahagiaan batin

Mengembangkan dasar
Mengembangkan dasar
Kesediaan untuk menerima bertanggung jawab ke arah
pengetahuan, sikap, dan perilaku
tanggung jawab bagi perbaikan keserasian, keselarasan, dan
professional dalam
dan peningkatan hidup keluarga, keseimbangan antara manusia
pendayagunaan, pelestarian, dan
lingkungan, masyarakat, dan dan lingkungannya baik
peningkatan daya dukung
negara. lingkungan alam maupun
sumber daya yang ada.
lingkungan sosial.
Departemen Pendidikan
Pendidikan Lingkungan Tetapi, program pendidkan Nasional menetapkan bahwa
Hidup bukan yang diintegrasikan ke pelaksanaan PLH dalam
merupakan mata berbagai mata pelajaran program sekolah
pelajaran yang berdiri dalam kurikulum Sekolah menggunakan pendekatan
sendiri yang berlaku (2004) terpadu sebagai strategi
pengintegrasian PLH

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan Agar pendekatan terpadu ini berhasil dengan baik:
1. Perpaduan harus dilakukan sedemikian rupa sehingga pengetahuan bidang studi yang
dijadikan tempat perpaduan tidak mengalami perubahan susunan.
2. Susunan pengetahuan yang dijadikan perpaduan didasarkan pada susunan kurikulum yang
ada pada sistem Kurikulum yang sedang berlaku
3. Mata pelajaran pengetahuan induk yang dipilih sebagai wadah perpaduan adalah mata
pelajaran yang menurut penelitian / pengalaman mempunyai daya serap yang cukup.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai