Anda di halaman 1dari 15

MATERI 1

PRINSIP ILMU LINGKUNGAN

Kelompok 1
Dini Pratanti
Della Juvi Riyanti
Laila Mutia
Prinsip Ilmu Lingkungan
Prinsip 1. Energi yang dimiliki
Semua energi yang masuk ke dalam tubuh
organisme, populasi, atau ekosistem sebagai
energi yang tersimpan atau yang terlepaskan.
Setiap makhluk hidup dalam ekosistem tidak
menciptakan energi
sendiri, tetapi memperoleh energi dengan
mengubah energi yang diambilnya dari
lingkungan ekosistem. Begitu pula sebaliknya
energi juga tidak dapat dihancurkan.
• Contoh : Rantai makanan
Prinsip 2 : Efisiensi konversi energi
Tidak ada sistem pengubahan energi(konversi energi) yang
benar-benar efisien.
• Setiap perubahan energi yang terjadi tidak akan
sepenuhnya dapat digunakan, melainkan akan selalu ada
energi yang kurang bermanfaat, meskipun energi tidak akan
pernah hilang.
• Contoh :
Perubahan energi dari sumber makanan menjadi energi
kimia untuk beraktivitas oleh organisme, misalnya harimau,
akan ada energi yang diubah menjadi energi panas yang
keluar dari tubuh yang kurang bermanfaat.Ada
kecenderungan bahwa energi di bumi hampir semua akan
berubah menjadi energi panas tanpa balik, dari pemuaian
ke angkasa lepas.
Prinsip 3 : Keberagaman sumber daya
Materi, energi, ruang, waktu dan keanekaragaman adalah
kategori sumber alam.
1) Pengaruh ruang bersamaan dengan materi dan energi
sebagai sumber alam. Ruang memisahkan suatu populasi
dari bahan makanannya, sehingga akan menentukan
perkembangan populasi organisme tersebut.
Contoh :
Perkembangan populasi ulat pemakan katak. Pada suatu
daerah yang banyak katak populasi ular akan lebih cepat
berkembang daripada di daerah dengan populasi kataknya
sedikit, ruang pemisah antara ular dan tikus akan
berpengaruh terhadap ketersediaan energi untuk ular dan
berpengaruh terhadap kelangsungan populasinya.
2) Waktu adalah sebuah faktor yang sangat penting
dalam sumber alam. Waktu selalu berkaitan
dengan sumber alam lain.
Contoh :
Suatu ekosistem yang telah ada dalam waktu cukup
lama, missal suatu ekosistem di gunung, akan
mempunyai keanekaragaman populasi yang lebih
daripada suatu ekosistem yang belum lama
terbentuk setelah mengalami suksesi.
3) Keanekaragaman dapat mempengaruhi tingkat
ketahanan sebuah ekosistem, baik itu berupa
keanekaragaman jenis makanan suatu populasi,
keanekaragaman jenis populasi dalam ekosistem,
dan lain-lain.
Contoh :
Ketika pada suatu ekosistem terjadi suatu hal yang
memusnahkan populasi ikan disuatu daerah,
beruang yang hanya memakan ikan saja akan ikut
hilang, tetapi beruang yang mempunyai makanan
beranekaragam tidak akan banyak terganggu,
karena akan memakan makanan lain.
Prinsip 4 : Keterbatasan sumber daya
• Ada suatu nilai untuk setiap sumber alam agar keberadaannya
membawa manfaat yang optimal. Titik ini menjadi batas
maksimum sekaligus batas minimum. Jika terjadi penambahan
atau bahkan pengurangan akan terjadi berkurangnya daya
kegiatan. Naik turunnya suatu sumber alam pada sebuah
ekosistem akan berpengaruh pada naik turunnya individu dalam
populasi.
• Contoh: Dalam sebuah populasi macan, terjadi pengurangan
energi, misal terjadi penurunan populasi rusa sebagai bahan
makanannya, hal ini akan berpengaruh juga terhadap populasi
macan yang akan ikut menurun. Begitu pula sebaliknya, hingga
pada suatu waktu, akan terjadi pengurangan populasi yang
terjadi karena populasi rusa tidak cukup lagi untuk macan.
Prinsip 5 : Tipe ketersediaan sumber daya
Ada dua tipe sumber daya yang berbeda secara mendasar
yaitu
1. Sumber daya yang peningkatan ketersediaannya sumber
alam akan diikuti dengan panambahan penggunaan
selanjutnya. Contohnya Peningkatan populasi makanan
singa seperti rusa,zebra kambing dan lainnya akan diikuti
pula peningkatan populasi singa tersebut.
2. Sumber daya yang tidak mempunyai daya pemacu bagi
penggunanya. Contoh meningkatnya sumber daya makanan
dari gajah tetapi tidak memicu peningkatan pesat pada
populasi gajah yang beranak selama setahun sekali.
Prinsip 6 : Bersifat mampu menggantikan spesies
Individu dan spesies yang mempunyai lebih banyak
keturunan daripada saingannya, cenderung berhasil
mengalahkan saingannya itu.
• Spesies yang mempunyai kemampuan adaptasi yang
lebih tinggi akan lebih banyak keturunan daripada
spesies yang kurang adaptif.
• Jika kedua spesies yang melakukan persaingan
mempunyai tingkat keturunan yang berbeda, maka,
spesies yang mempunyai tingkat keturunan yang lebih
tinggi akan berhasil mengalahkan spesies saingannya.
Prinsip 7 : Keberagaman komunitas
Keberagaman yang mantab suatu komunitas akan lebih
tinggi di alam lingkungan yang mudah diramal.
• Pada sebuah daerah yang mempunyai kondisi yang
cenderung sama dalam suatu waktu,atau pada daerah
tersebut terdapat sebuah siklus perubahan faktor
lingkungan yang mempunyai pola yang teratur,
kemantapan keanekaragaman suatu komunitas akan
lebih tinggi.
• Hal ini dikarenakan dengan kondisi yang relatif mudah
diramalkan tersebut dalam artian proses untuk hidup
relative lebih mudah.
• Pada derah tersebut, akan banyak dijumpai
keanekaragaman dengan jenis spesies yang banyak, yang
melakukan evolusi hingga tingkat optimum terhadap
keadaan lingkungan. Sebaliknya, pada daerah yang
cenderung tidak stabil,spesiesnya hanya sedikit dan
kepadatannya umumnya serupa.
Contoh:
Pada sebuah sungai yang besar dan mengalir sepanjang
tahun dengan suhu yang tidak fluktuatif dan telah ada
dalam kurun waktu yang cukup lama, terdapat
keanekaragaman spesies dan komunitas yang lebih
mantap dan stabil daripada di sebuah sungai yang kecil
dan hanya berair pada musim penghujan saja.
Prinsip 8 : Kejenuhan keanekaragaman spesies.
Apakah suatu habitat menjadi jenuh(kosong) oleh
keanekaragaman species dalam taxon tertentu, bergantung
kepada bagaimana peran/tempat dipisahkan dalam taxon
tersebut.
• Tiap spesies memiliki memiliki keperluan dan fungsi
masing-masing di alam.
• Suatu makhluk hidup yang mempunyai keperluan yang
berbeda dan fungsi yang berbeda di alam, maka
kecenderungan akan terjadi adanya hidup berdampingan
tanpa persaingan.
Contoh
Singa yang memakan daging yang hidup berdampingan
dengan harimau yang memakan daging juga.
Prinsip 9 : Eksploitasi pada lingkungan
Keanekaragaman komunitas apa saja sebanding dengan
biomassa dibagi produktivitasnya.
• Dalam sebuah sistem biologi, ada sebuah hubungan
antara biomassa, aliran energi, dan keanekaragaman.
• Contoh: Komunitas yang memiliki keanekaragaman
spesies antara lain, rumput, belalang, burung pipit, ular,
elang, kijang, singa dan harimau, aliran biomassa dan
aliran energi yang terjadi pada komunitas tersebut akan
lebih cermat, dimana hanya akan ada sedikit sekali
energi yang terbuang dan kurang bermanfaat,
dibandingkan dengan komunitas yang memiliki
keanekaragaman spesies yang sedikit di dalamnya.
SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai