Anda di halaman 1dari 14

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Azas-azas dalam
Pengetahuan Lingkkungan.” Dalam Ilmu Pengetahuan Lingkungan ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas dari Ibu Dr. Evita
Anggereini, M.Si pada mata kuliah Ilmu Pengetahuan Lingkungan. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Evita Anggereini. M,Si selaku dosen
pada mata kuliah Ilmu Pengetahuan Lingkungan yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami berharap agar pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun,
demi meningkatkatkan kualitas pembuatan makalah kami.

Jambi, 24 Februari 2020


Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
1.1              Latar Belakang
Ilmu lingkungan adalah salah satu ilmu yang mengintegrasikan berbagai ilmu yang
mempelajari jasad hidup (termasuk manusia) dengan lingkungannya, antara lain aspek
sosial, ekonomi, kesehatan, pertanian, sehingga ilmu ini dapat dikatakan sebagai poros,
tempat berbagai azas dan konsep berbagai ilmu yang saling terkait satu sama lain untuk
mengatasi masalah hubungan antara jasad hidup dengan lingkungannya.
Azas didalam suatu ilmu pada dasarnya merupakan penyamarataan kesimpulan
secara umum, yang kemudian digunakan sebagai landasan untuk menguraikan gejala
(fenomena) dan situasi yang lebih spesifik. Azas dapat terjadi melalui suatu penggunaan dan
pengujian metodologi secara terus menerus dan matang, sehingga diakui kebenarannya
oleh ilmuwan didunia ini. Tetapi ada pula azas yang hanya diakui oleh sekelompok ilmuwan
tertentu saja, karena  Azas ini hanya merupakan penyamarataan secara empiris saja dan
hanya benar pada situasi dan kondisi tertentu saja, sehingga terkadang azas ini menjadi
bahan pertentangan.
Azas di dalam suatu ilmu yang sudah berkembang digunakan sebagai landasan yang
kokoh dan kuat untuk mendapatkna hasil. Teori dan model seperti pada ilmu lingkungan.
Untuk menyaikan azas dasar ini dilakukan dengan mengemukaka kerangka teorinya terlebih
dahulu, kemudian setelah di pahami pola dan organisasi pemikiran yang baru dikemukakan
fakta-fakta yang mendukung dan didukung, sehingga azas-azas di sini sebenarnya
merupakan satu kesatuan yang paling terkait dan tidak di pisahkan satu sama lain

1.2              Rumusan Masalah
1.   Apa saja azas-azas mengenai sumber daya alam?
2.  Apa saja azas-azas mengenai stabilitas sistem?
3.  Apa saja azas-azas mengenai fluktuasi populasi?

1.3              Tujuan
1.      Memahami dan mengetahui azas-azas mengenai sumber daya alam.
2.      Memahami dan mengetahui azas-azas mengenai stabilitas sistem ekologi.
3.      Memahami dan mengetahui azas-azas mengenai fluktuasi populasi.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1       Azas-Azas Mengenai Sumber Daya Alam
Sebelum kita mengetahui azas-azas sumber daya alam, sebelumnya kita ketahui dulu
pengertian azas. Azas menurut Soeriatmadja (1981) adalah penyamarataan kesimpulan
secara umum, yang kemudian digunakan sebagai landasan untuk menguraikan gejala
(fenomena) dan situasi yang lebih spesifik. Dan menurut Arief (1994) yang menyatakan
bahwa azas dihasilkan dari pengamatan, penelaahan dan penelitian. Azas selanjutnya
menjadi landasan pengetahuan. Sedangkan Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang
ada di alam dan dimanfaatkan untuk kebutuhan manusia. Azas-azas yang berkaitan dengan
sumber daya alam adalah azas-azas yang berhubungan dengan materi, energy, ruang, waktu
dan keanekaragaman (Soeriaatmadja, 1981).
Adapun azas-azas mengenai sumber daya alam diantaranya :

  Azas 1
·      Semua energi yang memasuki sebuah organisme hidup, populasi atau ekosistem
dapat dianggap sebagai energi yang tersimpan atau terlepaskan.
·      Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain tetapi tidak dapat hilang,
dihancurkan atau diciptakan. (HUKUM TERMODINAMIKA I).
Penjelasan
Azas ini serupa dengan hukum Termodinamika I, yang sangat fundamental dalam
fisika. Azas ini dikenal sebagai hukum konservasi energi dalam persamaan
matematika. Contoh : Banyaknya kalori, energi yang  terbuang dalam bentuk makanan
diubah oleh jasad hidup menjadi energi untuk tumbuh, berbiak, menjalankan proses
metabolisme, dan yang terbuang sebagai panas.

 Azas 2
Tak ada sistem pengubahan energi yang betul-betul efisien.
Penjelasan:
Asas ini sama dengan hukum Thermodinamika II, yang berarti penggunaan energi tak
pernah mencapai 100% ada yang tak termanfaatkan. Namun energi tersebut tak hilang dari
alam, energi tersebut akan terus diubah dalam bentuk yang tidak dimanfaatkan à entropi.
Contoh: pada piramida makanan, tingkatan konsumen yang paling bawah mendapatkan
asupan energi yang banyak,  sebaliknya konsumen paling atas hanya mendapatkan sedikit,
disamping itu pada setiap tingkatanpun energi tidak dimanfaatkan secara efisien (banyak
terbuang).

  Azas 3
Materi, energi, ruang, waktu, dan keanekaragaman, termasuk kategori sumber daya
alam.
Penjelasan :
Pengubahan energi oleh sistem biologi harus berlangsung pada kecepatan yang
sebanding dengan adanya materi dan energi di lingkungannya. Pengaruh  ruang secara asas
adalah beranalogi dengan materi dan energi sebagai sumberalam.
Contoh :
·         Ruang yang sempit: dpt mengganggu proses pembiakan organisme dg kepadatan
tinggi.
·         Ruang yang terlaluluas: jarak antar individu dalam populasi semakin jauh,
kesempatan bertemu antara jantan dan betina semakin kecil sehingga pembiakan
akan terganggu.
·         Jauh dekatnya jarak sumber makanan akan berpengaruh terhadap perkembangan
populasi.

  Azas 4
Untuk semua kategori sumber alam, kalau pengadaannya sudah mencapai optimum,
pengaruh unit kenaikannya sering menurun dengan penambahan sumber alam itu
sampai ke suatu tingkat maksimum. Melampaui batas maksimum ini tak akan ada
pengaruh yang menguntungkan lagi.
Penjelasan :
Pengadaan sumber alam mempunyai batas optimum, yang berarti pula batas
maksimum, sebagaimana batas minimum pengadaan sumberalam akan mengurangi daya
kegiatan sistem biologi. Contoh :
Pada keadaan lingkungan yang sudah stabil, populasi hewan atau tumbuhannya cenderung
naik-turun (bukan naik terus atau turun terus). Maksudnya adalah akan terjadi
pengintensifan perjuangan hidup,  bila persediaan sumberalam berkurang.  Tetapi
sebaliknya, akan terdapat ketenangan kalau sumberalam bertambah.

  Azas 5
Ada dua jenis sumber alam dasar, yaitu sumber alam yang pengadaannya dapat
merangsang penggunaan seterusnya, dan yang tidak mempunyai daya rangsang
penggunaan lebih lanjut.
Contoh:
Suatu jenis hewan sedang mencari berbagai sumber makanan. Kemudian di
dapatkan suatu jenis tanaman yang melimpah di alam, maka hewan tersebut akan
memusatkan perhatiannya kepada penggunaan jenis makanan tersebut. Dengan demikian
kenaikan sumber alam (makanan) mersangsang kenaikan pendayagunaan.

2.2       Azas-Azas Mengenai Stabilitas Sistem


Kestabilan adalah kemampuan untuk mengendalikan sistem. Diharapkan mampu
merespon input yang diaplikasikan dengan keluaran yang dapat dipertanggungjawabkan.
Apabila setiap diberikan masukan tertentu akan menghasilkan keluaran yang mengarah
kepada nilai tertentu pula.
            Adapun azas-azas mengenai Stabilitas Sistem diantaranya :

  Azas 1
Keanekaragaman komunitas apa saja sebanding dengan biomasa dibagi
produktivitas.
Penjelasan :
Asas ini mengandung arti, bahwa efisiensi penggunaan aliran energi dalam sistem
biologi akan meningkat dengan meningkatnya kompleksitas organisasi sistem biologi dalam
suatu komunitas.

  Azas 2
Dalam lingkungan stabil perbandingan antara biomasa dengan produktivitas dalam
perjalanan waktu naik mencapai asimtoot.

Penjelasan :
Sistem biologi menjalani evolusi yang mengarah kepada peningkatan efisiensi
penggunaan energi dalam lingkungan fisik yang stabil, dan memungkinkan berkembangnya
keanekaragaman. Contoh : Hewan Homoiotermis pada iklim dingin lebih besar ukuran
tubuhnya.

  Azas 3
Sistem yang sudah mantap (dewasa) mengeksploitasi sistem yang belum mantap
(muda).
Penjelasan :
 Ekosistem, populasi atau tingkat makanan yang sudah dewasa memindahkan energi,
biomasa, dan keanekaragaman dari tingkat organisasi yang belum dewasa.
 Dengan kata lain, energi, materi, dan keanekaragaman mengalir menuju ke arah
organisasi yang lebih kompleks. (Dari subsistem yang rendah keanekaragamannya ke
subsistem yang tinggi keanekaragamannya).
 Anak muda pidah ke kota besar yang mimiliki keanekaragaman lebih baik.
Contoh : Hutan dan Ladang ; Desa dan Kota.

  Azas 4
Kesempurnaan adaptasi suatu sifat atau tabiat bergantung kepada kepentingan
relatifnya di dalam keadaan suatu lingkungan.
Penjelasan :
Populasi dalam lingkungan dengan kemantapan ekosistem dan kestabilan habitat
yang cukup lama, tak perlu berevolusi untuk meningkatkan kemampuannya beradaptasi
dengan keadaan yang tidak stabil (sifat responsifnya tidak diperlukan).

2.3  Azas-Azas Mengenai Fluktuasi Populasi


Fluktuasi populasi adalah gejala yang tidak pasti(yang dapat mengalami perubahan
naik/turunnya) dari banyaknya jumlah penduduk/orang. Asas-asas ini dikemukakan oleh
Watt (1973 ) dan Soeriaatmadja (1977 ),meliputi :

 “ Lingkungan yang secara fisik mantap kemungkinan terjadinya penimbunan


keanekaragaman biologi dalam ekosistem yang mantap ( dewasa ) yang kemudian
dapat menggalakkan kemantapan populasi “
 Kemantapan lingkungan fisik merupakan syarat bagi penimbunan kompleksitas
organisasi dan keanekaragaman biologi.

 “ Derajat pola keteraturan untuk naik turunnya populasi bergantung pada jumlah
keturunan dalam sejarah polpulasi sebelumnya yang nantinya akan mempengaruhi
populasi itu “

 Ekosistem memperlihatkan aspek sejarah : masa sekarang ditentukan masa lalu dan
masa yang akan datang ditentukan oleh masa sekarang ( Smith , 1977 )

Azas-azas mengenai stabilitas fluktuasi populasi diantaranya :

  Azas 1
Lingkungan yang secara fisik mantap memungkinkan terjadi penimbunan
keanekaragaman biologi dalam ekosistem yang mantap, yang kemudian dapat
menggalakkan kemantapan poplasi lebih jauh lagi.
Penjelasan :
Sistem biologi menjalani evolusi yang  mengarah kepada peningkatan efisiensi
penggunaan energi dalam lingkungan fisik yang stabil, dan memungkinkan berkembangnya
keanekaragaman.

  Azas 2
Derajat pola keteraturan turun naiknya populasi bergantung kepada jumlah
keturunan dalam sejarah populasi sebelumnya yang nanti akan mempengaruhi
populasi itu.
Penjelesan :
Asas ini merupakan kebalikan dari asas ke 13, tidak adanya keanekaragaman yang
tinggi pada rantai makanan dalam ekosistem yang belum mantap, menimbulkan derajat
ketidakstabilan populasi yang tinggi.

Ciri-Ciri Lingkungan/ Komunitas yang baik:


1.      Jumlah jalur energi yang masuk melalui ekosistem meningkat (banyak),
2.      Lingkungan fisik mantap (mudah“diramal”),
3.      Sistem control umpan balik (feedback) komunitas sangat kompleks,
4.      Efisiensi penggunaan energy, dan
5.      Tingkat keanekaragaman tinggi.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Azas-azas pengetahuan lingkungan yang akan dibahas pada makalah ialah mengenai
azas-azas sumber daya alam,azas-azas stabilitas sistem ekologi, fluktasi populasi. Azas yang
berkaitan dengan sumber daya alam adalah azas-azas yang berhubungan dengan materi,
energy, ruang, waktu dan keanekaragaman. Kestabilan adalah kemampuan untuk
mengendalikan sistem. Sedangkan fluktuasi populasi adalah gejala yang tidak pasti(yang
dapat mengalami perubahan naik/turunnya) dari banyaknya jumlah penduduk/orang.

3.1 Saran
            Berdasarkan materi yang telah dibahas yaitu mengenai azas-azas pengetahuan
lingkungan diharapkan kepada kita semua dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kritik dan saran dalam pembuatan makalah kami ini sangat kami harapkan, agar dalam
pembuatan makalah selanjutnya bisa menjadi pedoman untuk menjadi yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

Tirtharaharja, Umar. 2005. Sumber Daya Alam. Jakarta:Bumi Aksara


Sulkarnain, H. 2009.   Populasi . Jakarta: Bumi Perkasa
Hanum, Chairil. 2009. Ekologi Tanaman. Medan: USU Press
Tandjung, S.D., 1999, Pengantar Ilmu Lingkungan. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Retikulum endoplasma adalah organel dalam bentuk kumpulan kantung, seperti membran
tubular, kandung kemih, dan kantung pipih, yang merambat dalam sitoplasma sel
eukariotik. RE adalah bagian dari sel yang terdiri dari sistem membran. Lubang / saluran
berfungsi untuk membantu pergerakan zat dari satu bagian sel ke sel lainnya.

Sekitar RE adalah bagian dari sitoplasma, yang disebut sitosol. RE itu sendiri terdiri dari
ruang kosong yang ditutupi dengan membran setebal 4 nm (nanometer, 10-9 meter).

Membran ini berhubungan langsung dengan penutup kuman. Ada ribuan ribosom di bagian-
bagian tertentu dari RE. Ribosom adalah tempat di mana proses pembentukan protein
dalam sel berlangsung. Bagian ini disebut sebagai RE kasar.

Sementara bagian dari RE yang tidak ditutupi oleh ribosom disebut sebagai RE halus.

Fungsi Retikulum Endoplasma


Fungsi Retikulum Fungsi Retikulum
Fungsi retikulum endoplasma bervariasi tergantung pada jenisnya. Jaringan endoplasma
adalah potongan-potongan kecil jaringan yang menyebar secara bebas di antara membran
di seluruh sitoplasma, membentuk saluran pengangkutan bahan. Jalur ini biasanya dikaitkan
dengan ribosom (titik merah) yang terdiri dari protein dan asam nukleat atau RNA. Partikel-
partikel mensintesis protein dan menerima instruksi tentang RNA.

Dengan demikian, peran RE adalah untuk mendukung sintesis protein dan untuk
mengarahkan materi genetik antara nukleus dan sitoplasma, dan untuk bertindak sebagai
alat pengangkut zat dalam sel itu sendiri.
Di bawah ini adalah fungsi retikulum endoplasma yang dapat dijelaskan:

Fungsi Sintesa
Sintesis protein ini dilakukan bersama-sama dengan ribosom, di mana protein yang
dilepaskan dimasukkan ke dalam Kavit RE.
Sintesis lemak: RE bertanggung jawab untuk sintesis lemak, membran mengandung sistem
enzimatik yang bertanggung jawab untuk pemanjangan dan saturasi asam lemak.

Sintesis Glikoprotein : Protein yang disintesis oleh REG dapat dikaitkan dengan gula. Sintesis
glikoprotein ini disebut glikosilasi. Dimulai dengan REG dan berakhir di AG.
Membran Sintesis : Sistem membran ini sangat berbeda ketika fosfolipid dan protein
disintesis dari pembentukan membran sel.
Fungsi Penyimpanan
RE menyimpan dan memekatkan zat yang berasal dari lingkungan ekstraseluler, bahkan dari
lingkungan intraseluler.

Fungsi Detoksifikasi
Membran RE (hati dan ginjal) mengubah molekul beracun menjadi molekul tidak beracun
sebelum dihilangkan oleh organisme. Detoksifikasi terjadi misalnya oleh Hydroxylosi.

Fungsi Transportasi
Elektron berkat sistem transfer ekstra mitokondria (sitokrom P4; o, sitokrom BS).

Zat yang disebabkan oleh rentang sel di semua sel dari ruang perinuklear ke lingkungan
ekstraseluler.

Selain itu, retikulum endoplasma memiliki fungsi sebagai berikut:

Karena merupakan tempat penyimpanan kalsium, kalsium dikeluarkan dari RE ke dalam


sitosol saat kontrak sel
Netralkan racun (detoksifikasi) seperti RE yang ada di sel hati.
Ubah protein yang disintesis oleh ribosom untuk mendistribusikannya ke kompleks Golgi
dan akhirnya mengeluarkannya dari sel. (RE kasar)
Pengangkutan molekul dan satu bagian sel ke bagian sel lain (RE kasar dan RE halus)
Menyintesis lemak dan kolesterol, ini terjadi di hati (RE Kasar dan RE Halus)
Berfungsi untuk mendukung sintesis protein dan penyaluran materi genetik antara inti dan
sitoplasma.
Ini memiliki fungsi menjadi kalsium, yang kemudian diekskresikan dar RE dan kemudian
diarahkan ke sitosol.
Bekerja sebagai transportasi untuk zat yang terkandung dalam sel-sel ini.
Memainkan peran penting dalam pembentukan kerangka tulang.
Bertanggung jawab atas pengangkutan protein dan karbohidrat ke organel lain, termasuk
lisosom, aparatus Golgi, membran plasma, dan lainnya.
Membantu pembentukan membran nukleus selama pembelahan sel.
Memberikan permukaan yang diperbesar untuk respons seluler.
Baca Juga : Stomata Adalah
Jenis – jenis Retikulum Endoplasma
jenis Retikulum Endoplasmajenis Retikulum Endoplasma
Dalam retikulum endoplasma ada 3 jenis, penjelasannya sebagai berikut:

Retikulum Endoplasma Kasar


Pada permukaan retikulum endoplasma kasar adalah bintik-bintik yang ribosom. Ribosom
ini berperan dalam sintesis protein. Dengan demikian, fungsi utama retikulum endoplasma
kasar adalah tempat untuk sintesis protein.

Tujuan retikulum endoplasma kasar adalah untuk mengisolasi protein dan mengangkutnya
ke bagian lain dari sel. Sebagian besar protein ini tidak diperlukan dalam jumlah besar sel
dan biasanya dikeluarkan dari sel. Contoh protein ini adalah enzim dan hormon.

Retikulum Endoplasma Halus


Retikulum eendoplasma halus tidak memiliki bintik ribosom pada permukaannya. RE halus
terlibat dalam sejumlah proses dari metabolisme, salah satunya pada sintesis lipid,
konsentrat kalsium, detoksifikasi/penawar racun dari obat – obatan , metabolisme
karbohidrat dan tempat perlekatan reseptor pada protein membran sel
Tujuannya untuk membuat lemak dan steroid. Sebagian besar daripada kumpulan sel yang
terdiri dari RE halus hadir di bagian – bagian organ, misalkan pada hati. RE mempunyai
struktur yang mirip seperti kantung berlapis-lapis. Karung ini disebut Cisternae.

Retikulum Endoplasma Sarkoplasmik


Sarcoplasmic Endoplasmic Reticulum adalah jenis khusus dari RE halus yang ditemukan pada
otot-otot halus dan bergaris.

Apa yang membedakannya dari RE halus adalah adanya protein di situs molekul halus
retikulum endoplasma, sedangkan RE sarkoplasma digunakan untuk menyimpan dan
memompa ion kalsium dan memainkan peran khusus dalam memicu kontraksi otot.

Struktur Retikulum Endoplasma


Retikulum endoplasma dibagi menjadi dua kategori, yaitu RE kasar dan RE halus.

Struktur Retikulum EndoplasmaStruktur Retikulum Endoplasma


Kedua jenis dari RE membentuk sistem membran yang menutupi ruang. Bagian dalam
membran disebut lumen atau ruang cisternal, dan area di luar membran disebut ruang
sitololik.

RE kasar adalah organel terikat-membran yang berlanjut dari kantong datar yang disebut
cysterna.

Retikulum endoplasma kasar


Pada permukaan kasar RE adalah bintik-bintik yang ribosom, sehingga membran tidak
terlihat bersih. Ribosom ini berperan dalam sintesis protein. Dengan demikian, fungsi utama
RE mentah adalah situs untuk sintesis protein. RE kasar memiliki struktur karakteristik di
mana setiap foil terdiri dari 2 membran sel, yang kemudian menjadi satu di tepi setiap sel.
Membran ini dibatasi oleh tas berbentuk tas.

Retikulum endoplasma kasar


Pada Gambar di atas, RE kasar tampaknya terikat pada retikulum endoslasma. Ini
menyebabkan tekstur RE memiliki tekstur kasar.
Retikulum endoplasma halus
Berbeda dengan RE kasar, RE halus tidak memiliki bintik ribosom di permukaan. RE yang
halus dibentuk dari labirin dengan saluran yang halus dan saling berhubungan dan infiltrasi
ke semua sitoplasma. Fungsi RE yang disempurnakan dalam beberapa proses metabolisme,
yaitu sintesis lipid, metabolisme karbohidrat dan konsentrasi kalsium, detoksifikasi obat dan
lokalisasi reseptor yang melekat pada protein membran sel.

Retikulum endoplasma halus


Pada Gambar di atas, RE terlihat halus. RE sama sekali tidak terikat oleh ribosom, sehingga
teksturnya tetap halus.

Baca Juga : Metabolisme Protein


Struktur Penyusun Retikulum Endoplasma
Secara umum, membran RE adalah model mosaik cair. Perbedaan pada membran plasma
adalah ketebalannya, membran RE lebih tipis dari membran plasma.

Rasio protein terhadap lemak lebih tinggi (struktur lebih stabil daripada membran plasma,
membran RE memiliki sifat cair lebih sedikit) dan konsentrasi kolesterol lebih rendah
daripada membran plasma.

Analisis kimia mengungkapkan bahwa membran RE terdiri dari 30% lipid dan 70% protein.
Sebagian besar lipid adalah fosfatidilkolin. Membran RE mengandung lebih sedikit glikolipid
dan kolesterol daripada membran sel.

Sedangkan protein membran dari membran endoplasma umumnya berupa glikoprotein


yang memiliki berat molekul (BM) sekitar 10.000 hingga 20.000 dalton. Dengan teknik
pembekuan pembekuan dan sitokimia, dapat dilihat bahwa beberapa protein ini adalah
enzim dan rantai transfer elektron.

Enzim yang terkandung dalam membran RE sangat bervariasi, termasuk glukosa-6-fosfatase


atau nukleosida fosfatase dan cosyltransferase. Glukosa-6-fosfatase atau nukleosida
fosfatase adalah enzim yang didasarkan pada metabolisme asam lemak, sintesis fosfolipid
dan steroid.
Sementara itu, glikiltransferase adalah enzim yang terlibat dalam sintesis glikolipid dan
glikoprotein. Isi lumen RE adalah cairan yang mengandung sejumlah holoprotein,
glikoprotein, dan lipoprotein.

Isi lumen RE sangat bervariasi dengan jenis sel dan kondisi Physilogissel. Misalnya, RE
plasmosit (sel plasma) mengandung imunoglobulin, fibroblas RE mengandung rantai
protokol dan enzim hidrolase

Perbedaan RE Kasar dan RE Halus


Dilihat berdasarkan Proporsinya
Proporsi RE halus sangat kecil dibandingkan dengan ER kasar. RE murni terjadi terutama
dalam sel-sel yang secara aktif terlibat dalam sintesis dan metabolisme lipid. Itu dapat
dilihat dengan jelas di hati, ovarium, testis, otot, dll.

Dilihat berdasarkan Fungsinya


Riculum endoplasma kasar terutama bertanggung jawab untuk sintesis protein dan jenis
rentan yang terlibat dalam sintesis dan metabolisme lipid. RE halus juga merupakan tempat
untuk penyimpanan dan transportasi.

Dilihat berdasarkan penampilan


Perbedaan utama antara keduanya adalah dalam hal penampilan. Tipe kasar memiliki
permukaan bergelombang, sedangkan RE halus memiliki permukaan halus. RE kasar terdiri
dari struktur yang saling berhubungan dan longgar yang terlihat seperti disk yang disusun
dalam baris reguler. RE halus seperti jaringan tubular yang saling berhubungan.

Hubungan antara RE Kasar dan RE Halus


Secara morfologis, RE kasar dan RE halus berbeda, tetapi retikulum endoplasma halus
umumnya berasal dari RE kasar dan kemudian dari pengembangan RE halus.

Perkembangan RE Kasar RE Halus berfungsi sebagai penetral Phenorbarbitalgift


(detoksifikasi).
Enzim detoksifikasi diproduksi dalam RE kasar, sehingga perkembangan retikulum
endoplasma kasar lebih awal daripada retikulum endoplasma halus, sehingga retikulum
endoplasma halus dan retikulum endoplasma kasar memiliki hubungan fungsional.

Anda mungkin juga menyukai