1. Kompetensi Dasar
2. Indikator
transformasi energy
energy.
2.2 Mahasiswa mampu menjelaskan bahwa materi, energy, ruang, waktu dan
lingkungannya.
kehidupan organisme.
tertentu.
suatu lingkungan.
Salah satu sifat yang unik dari manusia yang tak dimiliki oleh makhluk
lain adalah keinginannya untuk mengetahui beberapa fenomena yang terjadi atau
serta penelitian. Kemudian kelebihan lainnya dari makhluk lain, manusia mampu
menganalisa apa yang diamati, ditelaah, atau ditelitinya itu dalam suatu rangkaian
sebab dan akibat. Karena itu semua hasil pengamatan, penelaahan dan
pengetahuan yang lahir dari hasil pengamatan, penelaahan dan penelitian, tetapi
membuat manusia menjadi lebih arif dan mempunyai sikap yang lebih bijaksana.
Ini terlihat nyata sekali dalam ilmu pengetahuan alam (science) umumnya, dan
untuk mengadakan pengamatan. Tentu ada sesuatu hal yang tidak diketahui
hanya berdasar dugaan belaka. Untuk meyakinkan bahwa dugaannya itu benar,
Pengetahuan yang baru berupa dugaan itu disebutnya sebagai dasar duga,
atau dikenal sebagai hipotesis. Hipotesis yang telah diuji kebenarannya dan
dapat menuntun dan membimbing berbagai tindakan dan kegiatannya yang lebih
tepat. Asas yang sudah jenuh oleh pengujian akan menjadi teori. Bahkan teori-
Jadi ilmu yang sudah berkembang seperti ilmu pengetahuan alam (science)
Sebetulnya banyak asas maupun teori dan hukum yang penting diketahui
beberapa contoh asas yang penting saja dalam buku “ ilmu lingkungan “ karangan
ASAS 1
ekosistem dapat dianggap sebagai energi yang tersimpan atau terlepaskan. Energi
dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain, tetapi tidak dapat dihilangkan,
Asas ini dalam ilmu fisika dan kimia sudah menjadi hukum, yang dikenal
bahwa dalam sistem kehidupan, berbagai energy yang masuk diubah ke dalam
memanfaatkan energy yang masuk ke dalam sistem kehidupannya itu. Ikan paus
tubuhnya itu untuk tumbuh dari pada untuk berbiak. Seekor induk ikan paus
hanya melahirkan anak satu ekor tiap dua tahun. Tetapi anak ikan paus ini cepat
Lain halnya dengan tikus (atau umumnya serangga). Induk berbiak banyak
dan sering, energy yang masuk dalam tubuhnya lebih banyak dipergunakan untuk
ASAS 2
Asas ini dalam fisika dan kimia dikenal sebagai Hukum Termodinamika Kedua.
Memang terdapat kecenderungan yang kuat di planet bumi ini bahwa semua
efisien, dalam arti kata hanya sebagian kecil saja energy yang masuk ke dalam
Alam. Defenisinya kurang lebih sebagai berikut : Sumer Daya Alam adalah
segala sesuatu yang diperlukan oleh makhluk hidup, atau ekosistem yang
peubahan energi. Atau dengan kata lain pada tingkat yang mencukupi (tak kurang
dan tak lebih) akan meningkatkan kegiatan hidup dari makhluk atau ekosistem
itu. Dari sini, kita bisa meningkatkan pada asas lain, yakni:
Asas 4.
Bila semua pengadaan semua kategori SDA sudah mencapai optimum, pengaruh
tersebut, contoh mengenai hal ini banyak diperhatikan oleh para peneliti ekologi
ASAS 5
Ada dua jenis sumber daya alam dasar, yaitu sumber daya alam yang
Ada dua hal pada asas ini. Disatu pihak dapat kita bayangkan suatu
keadaan atau situasi, dimana jenis sumber daya alam tidak akan menimbulkan
rangsangan untuk penggunaannya lebih lanjut. Di pihak lain dapat juga kita
bayangkan adanya paling sedikit dua situasi yang mempunyai kesan merangsang
itu.
ditunjukkan pada hubungan antara suatu jenis parasit Nasonia vitrivenis dengan
kepompong lalat Musca domestica yang diserangnya. Dalam hal ini kepompong
merupakan makanan (sumber daya alam) bagi parasit tersebut. Jadi dalam situasi
dengan kepadatannya. Dalam arti kata lain, jumlah penggunaan sumber daya alam
bagaimana menaikan daya guna sumber makanannya. Pada kasus ini ditunjukkan
tambahan kepadatan kepompong. Pada kasus ini tikus berhasil meningkatkan daya
guna kepompong tersebut sebagai sumber daya alam, tetapi jika tikus itu
diperkenalkan sejenis makanan (sumber daya alam) lain, maka daya guna
lagi.
ASAS 6
Individu dan species yang mempunyai lebih banyak keturunan dari pada
Asas ini sebenarnya berangkat dari pernyataan teori Darwin dan Wallace.
Apabila pada jasad hidup terdapat perbedaan sifat keturunan dalam hal tingkat
adaptasi terhadap faktor lingkungan fisik atau biologi dan kemudian timbul
yang kurang mampu beradaptasi akan kalah dalam persaingan tadi. Jadi dengan
beberapa kekecualian, dapat selalu diharapkan, bahwa jasad hidup yang dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungan lah yang akan lebih berhasil daripada
mereka yang tak dapat menyesuaikan diri. Dalam hal ini dapat dartikan juga,
bahwa jasad hidup yang adaptif itu akan mampu pula menghasilkan lebih banyak
keturunan daripada yang non adaptif. Individu yang lebih adaptif itu adalah
mereka yang mempunyai lebih banyak kesan merusak kepada yang lain, darpada
yang lain kepadanya. Atau mereka itu paling adaptif terhadap pengadaan makanan
terhadap penyakit dan keadaan lingkungan pada umumnya. Pendek kata, species
yang paling adaptif menggunakan sumber daya alamnya yang ada di sekitar
dapat bertahan dalam suatu keadaan lingkungan tertentu, ialah yang dalam
tinggi daripada species atau komunitas yang ingin mencoba untuk mengambil
species lain mungkin akan lebih adaptif daripada species yang sudah ada
sebelumnya. Sebagai contoh ialah, kalau mula-mula di bukit pasir di tepi pantau
atau di bongkahan batu lapang masuk tumbuhan pelopor, maka tumbuhan pelopor
Proses penggantian species secara berurutan inilah yang dikenal sebagai proses
suksesi. Individu species dan ekosistem mempunyai cara serta mekanisme untuk
ada di sekitarnya seefisien mungkin. Ikan yang memangsa jenis ikan lain
serangga yang hidup di permukaan air mempunyai mlut di bagian atas kepalanya.
Ikan yang memakan fauna di dasar perairan mempunyai mulut di bagian bawah
karang mempunyai mulut yang runcing. Hewan yang hidup di lingkungan pada
rumput yang tinggi mempunyai kaki yang kuat untuk mudah meloncat-loncat
Implikasi yang penting bagi manusia mengenai semua gejala alam yang
diuraikan di atas, ialah bahwa kita harus berhati-hati dalam memperkenalkan jenis
tanaman pertanian baru, dari luar daerah, belum tentu akan selalu menguntungkan
dan sesuai dengan lingkungan di daerah kita. Seringkali hal itu bahkan akan
menurunkan produksi hewan atau tanaman asal. Sebagai contoh yang pernah
ternak sapinya. Ternyata kemudian diketahui, cara domba memakan daun rumput
sedemikian pendeknya, sehingga sapi tak dapat turut makan. Tentu saja hal itu
yang susah paya diimpor dari daerah lain mempunyai poduksi yang jauh lebih
ASAS 7
lingkungan yang mudah diramal. Mudah diramal dalam asas 7 artinya ialah
adanya keteraturan yang pasti pada pola factor lingkungan dalan suatu perioda
yang relatif lama. Perlu diakui, bahwa memang terdapat fluktuasi turun naiknya
kondisi lingkungan di semua habitat, tetapi besarnya dan sukar mudahnya untuk
diramal berbeda-beda dari satu habitat ke habitat lain. Dengan adanya keadaan
optimum pada faktor lingkungan bagi kehidupan suatu species, maka perlu kita
ketahui berapa lama keadaan tersebut dapat bertahan. Di tiap lingkungan dapat
yang paling padat sampai kepada yang jarang sekali. Kalau factor lingkungan
berubah sedemikian rupa (sampai tak dapat diramal lagi) sehingga terjadi
lingkungan yang terdiri atas banyak species, dari yang umum hingga yang jarang
hanya dihuni oleh species yang relatif sedikit jumlahnya, dengan kepadatan rata-
rata yang kurang lebih serupa. Asas ini telah diterangkan panjang lebar oleh
Valentine (1969) berdasarkan beberapa bukti fosil, yang dikenal sebagai hipotesis
fauna dasar laut, keanekaragaman species yang terbesar (varietas species per
sampel dalam suatu luas tertentu) dijumpai pada habitat yang sudah stabil
(stabil) terhadap species. Maksudnya ialah, makin lama suatu keadaan lingkungan
dalam keadaan stabil, makin banyak keanekaragaman spesies yang muncul di situ
sebagai akibat berlangsungnya evolusi. Hal ini tak usah diartikan, bahwa keadaan
lingkungan itu harus mempunyai iklim yang bersuhu hangat dengan fluktuasi naik
turunnya suhu yang tidak besar setiap hari selama satu tahun, atau dari tahun ke
tahun seperti Indonesia. Bisa juga suhu sangat rendah dengan keadaan gelap
Keadaan iklim yang stabil sepanjang waktu yang lama sekali tidak saja
kelompok taksonomi tertentu dari suatu jasad hidup ditandai oleh keadaan
lingkungannya yang khas (nichia). Jadi, tiap spesies mempunyai nichia tertentu.
Dengan demikian, species itu dapat hidup berdampingan dengan spesies lain tanpa
di alam. Tetapi, seandainya ada suatu kelompok taksonomi lain yang terdiri atas
spesies dengan cara makan serupa, dan toleran terhadap lingkungan yang beragam
serta luas, maka jelas lingkungan alam itu hanya akan ditempati oleh spesies yang
burung terhadap sifat struktur komunitas relatif luas, juga mempunyai kesamaan
keperluan akan jenis makanannya. Oleh karena itu burung dapat hidup dalam
suatu keadaan lingkungan yang luas dengan spesies yang kurang beranekaragam.
lingkungan tempat mereka hidup saja. Oleh sebab itu tumbuhan dan serangga
burung. Jadi, dalam dunia tumbuhan dan serangga, perbedaan biokimia yang
itu meningkat, yang kemudian hidup dalam bermacam bentuk nichia suatu
lingkungan.
ASAS 9
aliran energy, dan keanekaragaman dalam suatu sistem biologi. Seandainya suatu
energy melalui materi itu P (produktivitas, suatu ukuran aliran energi dalam
jangka waktu tertentu). Apabila, aliran energi itu telah berasosiasi sebanding
dengan aliran materinya, dan juga materi itu bebas tukar menukar dengan materi
yang tersimpan, maka jumlah waktu rata-rata yang diperlukan bagi penggunaan
sebenarnya juga sebanding dengan t, sebab D ialah ukuran jumlah rata-rata waktu
yang diperlukan oleh energi pada sistem itu sampai ke tujuan akhirnya (Hukum
kompleks.
ASAS 10
produktivitas dalam perjalanan waktu naik mencapai sebuah asimtot. Dengan asas
ini tersimpul bahwa sistem biologi menjalani evolusi yang mengarah kepada
peningkatan efisiensi penggunaan energy dalam lingkungan fisik yang stabil, yang
lain, kalau kemungkinan P maksimun sudah ditetapkan oleh energy matahari yang
perjalanan waktu, maka kuantum energy yang tersedia dalam sistem biologi itu
kompleksitas organisasinya.
Salah satu implikasi asas ini adalah : Sebuah komunitas dapat dibuat tetap
muda dengan memperlakukan fluktuasi iklim atau cuaca yang tidak teratur, atau
dengan pemungutan hasil panen dari komunitas itu oleh manusia (seperti dalam
Pada fenomena kemanusiaan, kita sudah melanggar asas ini. Apabila suatu
harga energy per unit produksi kotor nasional, tetapi pada waktu yang sama
produksi kotor nasional per kapita naik dengan sangat cepat, sehingga terdapat
ASAS 11
mantap (belum dewasa). Hal ini berarti energy, materi dan keanekaragaman
kompleks.
desa dan di kota kecil mengalir berkenalan ke kota besar karena keanekaragaman
kehidupan kota besar melebihi tempat asalnya. Demikian juga para cendekiawan
lebih tinggi dari di desa kota asalnya. Di bidang ekonomi, asas ini juga dapat
menjelaskan bahwa hampir semua transaksi ekonomi antara Negara yang sedang
Negara yang sedang berkembang, tetapi hasil akhirnya akan tetap menguntungkan
Negara yang sudah maju. Di daerah reklamasi pasang surut di Sumatera dan
Kalimantan, asas ini juga menerangakn bagaimana hama pertanian seperti babi
hutan, kera, tikus, serangga, dari hutan dan rawa menyerang tanaman pertanian
ASAS 12
stabil, maka dalam perjalanan waktu dapat diharapkan adanya perbaikan terus-
menerus dalam sifat adaptasi terhadap lingkungan. Jadi dalam sebuah ekosistem
yang sudah mantap dalam habitat (lingkungan) yang sudah stabil, saifat
rensponsif terhadap fluktuasi factor alam yang tak diduga-duga ternyata tak
Adaptasi semacam ini lebih jelas terlihat, terutama pada serangga atau ikan
ragam kemungkinan perubahan. Implikasi yang terpenting dari asas ini adalah,
bahwa sesungguhnya tak ada sebuah strategi evolusi yang terbaik dan mandiri di
muka bumi ini. Semua lebih bergantung kepada keadaan lingkungan fisik.
Kesimpulan asas ini adalah bahwa populasi dalam ekosistem yang belum matap,
katastropik, ekosistem yang telah mantap akan lebih terancam bahaya, karena
secara genetik populasinya sangat rapuh terhadap perubahan. Jadi, kerugian hidup
di tempat atau lingkungan yang stabil, menyebabkan perubahan tak terbalik bagi
ASAS 13
Asas ini telah dikemukakan pula seorang pengarang arsitektur, Jene Jacob
antara kota-kota Manchester (di Inggris) dan Detroit (di Amerika), dengan
Birmingham dan Cambridge (di Inggris), Massachusett atau Palo Alto (di
Amerika). Ekonomi kota yang disebut terdahulu dikuasai oleh ketidak mantapan
kemantapan.
ASAS 14
poipulasi itu. Populasi yang berlainan menang mempunyai pola keteraturan naik
asas 12. Tak adanya keanekaragaman yang tinggi pada rantai makanan dalam
yang tinggi.
berinteraksi yang satu dengan yang lain dalam satu cara tertentu sampai terjadi
perpanjangan waktu, maka fluiktasi populasi yang sangat tinggi mungkin saja
berlaku. Misalnya, burung elang sangat bergantung kepada tikus tanah sebagai
makan utama, dan tikus tanah sangat bergantung kepada suatu spesies tumbuhan,
tumbuhan itu juga bergantung kepada jenis tanah tertentu utnuk keperluan hidup.
Andaikan tikus tanah kemudian sangat padat populasinya pada tahun t, sehingga
terjadi bahaya kelaparan yang hebat, dan terjadi penurunan jumlah tikus tanah
pada tahun t – 1. Penurunan ini dapat dinaikkan jumlah bahan makanan pada
meningkatkan populasi burung elang pada tahun t + 6 atau tahun t + 7. Inilah yang
dimaksud dengan ketidakstabilan atau turun naiknya populasi (burung elang) itu
berdada dalam pengaruh perpanjangan waktu atau suatu derajat tinggi momentum,
atau energy suatu sistem. Sama saja dengan seorang ahli niaga atau ahli ekonomi
melakukan analisis serta memperhatikan dulu naik turunnya harga bahan mentah
Soal Latihan:
1. Jelaskan fungsi rasa ingi thu manusia sebagai alat untuk mengembangkan
pengetahuan?
2. Energi dapat berubah bentuk tetapi tidak dapat hilang (hukum termodinamika
I). Jelaskan bagaimana hukum ini dapat terjadi dalam kehidupan manusia dan
berkelanjutan?
mempertahnkan jenisnya?
5. Apa yang terjadi bila suatu lingkungan berubah akibat pengurangan jumlah
6. Jelaskan upaya yang dapat dilakukan bila sumber daya alam yang tidak dapat
8. Sistem yang sudah mantap mengeploitasi sistem yang belum mantap. Jelaskan
10. Ekosistem yang sudah mantap dalam lingkungan yang sudah stabil mudah