Anda di halaman 1dari 25

DASAR-DASAR MAKHLUK HIDUP

EKOLOGI II

Dosen Pengampu:
Drs. Muchyar, M.P

Kelompok 6
Ainun Jariyah (1810129220005)
Anita Rahman (1810129320001)
Nadia Kamila (1810129120018)
Rahmi (1810129120011)
Thata Gading Anisa Putri (1810129220007)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Dasar-Dasar Makhluk Hidup tentang Ekologi II.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah Dasar-Dasar Makhluk Hidup
tentang Ekologi II ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap
pembaca.
   
Banjarmasin, Oktober 2018

Kelompok 6

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................ii

DAFTAR ISI......................................................................................................iii

EKOLOGI II........................................................................................................4

A. NUTRISI DAN ALIRAN ENERGI.....................................................4

1. Rantai Makanan dan Jaring-Jaring Makanan........................................4

2. Proses Aliran Energi dalam Ekosistem.................................................6

3. Aliran Energi dan Standing Crop..........................................................7

B. TEORI MALTHUS.............................................................................18

C. PERTUMBUHAN POPULASI..........................................................20

D. KOMPETISI........................................................................................23

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................25

iii
EKOLOGI II

1. NUTRISI DAN ALIRAN ENERGI


Energi dari sinar matahari merupakan tenaga pengendali dari semua
ekosistem. Tumbuhan dengan memanfaatkan tenaga yang berasal dari sinar
matahari mempunyai kemampuan untuk menyerap dan mengumpulkan
nutrisi dari tanah dan gas dari udara untuk menghasilkan makanannya.
Energi beredar dalam ekosistem dalam bentuk rantai makanan dan jaring-
jaring makanan dari suatu tingkat trofik ke tingkat trofik berikutnya.
Dengan cara demikianlah energi mengalir dalam sistem alam ini. Para ahli
ekologi mempunyai pandangan, secara tradisional terhadap aliran energi
dalam ekosistem ini sama dengan para ahli ilmu lainnya,yaitu mengamati
aliran energi dalam sistem fisika. Mereka secara formal memahami bahwa
energi dalam sistem dalam berbagai bentuk.

2. Rantai Makanan dan Jaring-Jaring Makanan


a. Rantai Makanan

Rantai makanan merupakan proses aliranenergi melalui memakan dan


dimakan antarorganisme yang berlangsung secarateratur dan membentuk
suatu garis tertentu. Misal: Rumput-Ulat-Burung Kecil-Kucing.

4
b. Jaring-Jaring Makanan

Jaring-jaring makanan adalah kumpulan dari rantai makanan


yang saling berhubungan dan membentuk skema mirip jaring.
Kelangsungan hidup organisme membutuhkan energidari bahan
organik yang dimakan. Bahan organik yang mengandung energi
danunsur-unsur kimia transfer dari satu organisme ke organisme
lainberlangsung melalui interaksi makan dan dimakan. Peristiwa makan
dan dimakan antar organisme dalam suatu ekosistem membentuk
struktur trofik yang bertingkat-tingkat.

Setiap tingkat trofik merupakan kumpulan berbagai organisme


dengan sumber makanan tertentu. Tingkat trofik pertama adalah
kelompok organisme autotrop yang disebut produsen. Organisme
autotrof adalah organisme yang dapat membuat bahan organiksendiri
dari bahan anorganik dengan bantuan sumber energi. Bila dapat
menggunakan energi cahaya seperti cahaya, matahari disebut
fotoautotrof, contohnya tumbuhan hijau dan fitoplankton. Apabila
menggunakan bantuan energi dari reaksi-reaksikimia disebut
kemoautotrof, misalnya, bakteri sulfur, bakteri nitrit, dan bakteri nitrat.
Tingkat tropik kedua ditempati oleh berbagai organisme yangtidak
dapat menyusun bahan organik sendiri yang disebut organisme

5
heterotrof. Organisme heterotrof ini hanya menggunakanzat organik
dari organisme lain sehingga disebut juga konsumen. Pembagian
konsumen adalah sebagai berikut:
 Konsumen Primer
Organisme pemakan produsen atau dinamakan herbivora
yang menempati tingkat trofik kedua.
 Konsumen Sekunder
Organisme pemakan herbivora yang dinamakan karnivora
kecil yang menempati tingkat trofik ketiga.
 Konsumen Tersier
Organisme pemakan konsumen sekunder yang dinamakan
karnivora besar yang menempati tingkat trofik keempat.
3. Proses Aliran Energi dalam Ekosistem
Aliran energi dalam ekosistem mengalami tahapan proses
sebagai berikut :
1) Energi masuk ke dalam ekosistem berupaenergi matahari, tetapi
tidak semuanya dapat digunakan oleh tumbuhan dalamproses
fotosintesis. Hanya sekitar setengahnya dari rata-rata sinar matahari
yang sampai pada tumbuhan diabsorpsi oleh mekanisme
fotosintesis, dan jugahanya sebagian kecil, sekitar 1-5 %, yang
diubah menjadi makanan (energi kimia). Sisanya keluar dari sistem
berupa panas, dan energi yang diubah menjadi makanan oleh
tumbuhan dipakai lagi untuk proses respirasi yang juga sebagai
keluaran dari sistem.
2) Energi yang disimpan berupa materi tumbuhan mungkin dilakukan
melalui rantai makanan dan jaring-jaring makanan melalui
herbivora dan detrivora. Seperti telah diungkapkan sebelumnya,
terjadinya kehilangan sejumlah energi diantara tingkatan trofik,
maka aliran energi berkurang atau menurun ke arah tahapan
berikutnya dari rantai makanan. Biasanya herbivora menyimpan

6
sekitar 10 % energi yang dikandung tumbuhan, demikian pula
karnivora menyimpan sekitar 10 % energi yang dikandung
mangsanya.
3) Apabila materi tumbuhan tidak dikonsumsi,maka akan disimpan
dalam sistem, diteruskan ke pengurai, atau diekspor darisistem
sebagai materi organik.
4) Organisme-organisme pada setiap tingkatkonsumen dan juga pada
setiap tingkat pengurai memanfaatkan sebagian energiuntuk
pernafasannya, sehingga terlepaskan sejumlah panas keluar dari
system
5) Dikarenakan ekosistem adalah suatu system terbuka, maka
beberapa materi organik mungkin dikeluarkan menyeberang batas
dari sistem. Misalnya akibat pergerakan sejumlah hewan ke
wilayah, ekosistemlain, atau akibat aliran air sejumlah gulma air
keluar dari sistem terbawa arus.

4. Aliran Energi dan Standing Crop


Penyimpanan energi dalam ekosistem dapat berupa materi-materi
dalam tumbuhan atau hewan.Jumlah nyata dari materi hidup yang
terkandung dalam ekosistem difahami sebagai “standing crop”. Para ahli
ekologi biasanya mengkaji standing crop ini untuk setiap tingkat trofik
yang nantinya akan memberikan gambaran pola aliran energi melalui
sistem. Hasil kajian daristanding crop untuk setiap tingkatan trofik ini
bila diekspresikan dalam bentuk histogram akan menggambarkan suatu
piramida tingkat trofik atau lebih dikenaldengan piramida ekologi.

1) Piramida ekologi

Struktur trofik dapat disusun secara urut sesuai hubungan


makan dan dimakan antar trofik yang secara umum memperlihatkan
bentuk kerucut atau piramid. Gambaran susunan antar trofik dapat
disusun berdasarkan kepadatan populasi, berat kering, maupun

7
kemampuan menyimpan energi pada tiap trofik yang disebut
piramida ekologi. Piramida ekologi ini berfungsi untuk menunjukkan
gambaran perbandingan antar trofik pada suatu ekosistem. Pada
tingkat pertama ditempati produsen sebagai dasar dari piramida
ekologi, selanjutnya konsumen primer, sekunder, tersier sampai
konsumen puncak.

Dikenal ada tiga macam piramida ekologi antara lain


piramida jumlah, piramida biomassa danpiramida energi. Gambaran
ideal suatu piramida ekologi adalah sebagai berikut.

a. Piramida Energi

8
Piramida energi adalah piramida yang menggambarkan
hilangnya energi pada saat perpindahan energi makanan di
setiap tingkat trofik dalam suatu ekosistem. Pada piramida
energi tidak hanyajumlah total energi yang digunakan organisme
pada setiap taraf trofik rantaimakanan tetapi juga menyangkut
peranan berbagai organisme di dalam transferenergi . Dalam
penggunaan energi, makin tinggi tingkat trofiknya maka
makinefisien penggunaannya. Namun panas yang dilepaskan
pada proses tranfer energimenjadi lebih besar. Hilangnya panas
pada proses respirasi juga makin meningkat dari organisme yang
taraf trofiknya rendah ke organisme yang taraf trofiknyalebih
tinggi. Sedangkan untuk produktivitasnya, makin ke puncak
tingkattrofik makin sedikit, sehingga energi yang tersimpan
semakin sedikit juga.Energi dalam piramida energi dinyatakan
dalam kalori per satuan luas per satuanwaktu.

b. Piramida Biomassa

Piramida biomassa yaitu suatu piramida yang


menggambarkan berkurangnya transfer energi pada setiap
tingkat trofik dalamsuatu ekosistem. Pada piramida biomassa
setiap tingkat trofik menunjukkanberat kering dari seluruh
organisme di tingkat trofik yang dinyatakan dalam gram/m2.
Umumnya bentuk piramida biomassa akan mengecil ke arah
puncak, karenaperpindahan energi antara tingkat trofik tidak
efisien. Tetapi piramida biomassa dapat berbentuk terbalik.

9
Misalnya di lautan terbuka produsennya adalah
fitoplankton mikroskopik, sedangkan konsumennya adalah
makhluk mikroskopik sampai makhluk besar seperti paus biru
dimana biomassa paus biru melebihi produsennya. Puncak
piramida biomassa memiliki biomassa terendah yang berarti
jumlah individunya sedikit,dan umumnya individu karnivora
pada puncak piramida bertubuh besar.

c. Piramida Jumlah

Yaitu suatu piramida yang menggambarkanjumlah


individu pada setiap tingkat trofik dalam suatu ekosistem.
Piramida jumlah umumnya berbentuk menyempitke atas.
Organisme piramida jumlah mulai tingkat trofik terendah sampai
puncakadalah sama seperti piramida yang lain

10
Yaitu produsen, konsumen primer dan konsumen
sekunder, dan konsumen tertier. Artinya jumlah tumbuhan
dalam taraf trofik pertama lebih banyak dari pada hewan
(konsumen primer) di taraf trofik kedua, jumlah organisme
kosumen sekunder lebih sedikit dari konsumen primer,serta
jumlah organisme konsumen tersier lebih sedikit dari organisme
konsumen sekunder.

2) Siklus Materi dalam Ekosistem

Keberadaan makhluk hidup di dunia ini tergantung pada


aliran energi dan siklus materi melalui ekosistem. Kedua proses tadi
mempengaruhi jumlah dari organisme-organisme, kecepatan proses
metabolisme, dan kompleksitas dari komunitas. Energi dari materi
mengalir melalui ekosistem bersama-sama sebagai materi organik,
satu sama lainnya tidak bisa dipisah-pisahkan. Tetapi aliran energi
adalah satu arah, sekali dimanfaatkan oleh ekosistem akan hilang
keluar dari sistem. Sedangkan materi, dalam hal ini berupa materi,
melakukan suatusiklus. Atom dari kalsium atau karbon
berkemampuan untuk mengalir melalui makhluk hidup dan bagian

11
non-hidup berkali-kali, atau dapat pula dipindah darisuatu ekosistem
ke ekosistem lainnya. Berdasarkan ke dua proses itulah ekosistem
berkemampuan untuk menjada fungsinya, dan merupakan
karakteristikaseluruh biosfer.
Nutrisi yang diperlukan untuk menghasilkan materi organik
disirkulasikan keseluruh ekosistem dan dapat dimanfaatkan berkali-
kali. Apabila tumbuhan danjuga hewan mati akan didekomposisikan
oleh kegiatan bakteria dan jamur, nutrisi kemudian dikembalikan ke
lingkungan abiotik membentuk kumpulan nutrisi sebagai gudang
atau reservoir. Dalam ekosistem daratan nutrisi biasanya dilepaskan
dan berkumpul dalam tanah, yang kemudian nutrisi-nutrisi ini akan
diambil kembali oleh tumbuhan dari gudangnya ini.
Dengan proses siklus materi ini komponen-komponen
organik dan anorganik dipautkan satu sama lain sedemikian rupa
sehingga sulit dipisahkan satu samalainnya.
Tumbuhan merupakan komponen yang sangat penting, dalam
proses aliran energi dansiklus materi, sehingga terjadinya
keterpautan antara komponen biotik dengan komponen abiotik dalam
ekosistem. Ada dua hal yang termasuk ke dalam siklus materi, yaitu :

a. Kepentingan Nutrisi dalam Ekosistem

Makhluk hidup memerlukan minimal 30 sampai 40 unsur


kimia, dari sekitar 92 unsur-unsur kimia yang diketahui, untuk
keperluan hidup dan pertumbuhannya. Nutrisi juga dikenal sebagai
garam-garam biogenik yang dapat dikelompokkan dalam dua
kelompok utama, yaitu nutrisi makrodan nutrisi mikro.
 Nutrisi makro, nutrisi ini diperlukan relatif dalamjumlah
yang banyak, dan mempunyai peranan kunci dalam
pembentukan protoplasmamakhluk hidup. Nutrisi-nutrisi
penting yang termasuk kelompok ini adalah

12
hidrogen,karbon, oksigen dan nitrogen. Mereka bersama-
sama membentuk sekitar 95 % dariberat kering materi
hidup. Keempat nutrisi ini didapatkan dari bentuk gas
diatmosfir. Nutrisi lainnya yang termasuk nutrisi makro ini,
yang diperlukandalam jumlah yang relatif lebih sedikit
diantaranya adalah kalium, posfor dan sulfur.
 Nutrisi mikro, nutrisi ini diperlukan dalam jumlah yang
jauh lebih sedikit, tetapi sangat penting untuk kehidupan.
Minimal ada sepuluh nutrisi mikro yang diperlukan oleh
tumbuhan. Beberapa nutrisi mikroseperti besi, tembaga,
seng, karbon, dan boron, berasal dari batuan yang terlepas
akibat proses penghawaan.
b. Siklus Biogeokimia

Telah dipahami bahwa berfungsinya ekosistem tergantung


pada sirkulasi dan nutrisi. Apabila nutrisi tidak
tersirkulasikan,maka suplai yang telah terjadi akan sia-sia dan
pertumbuhan menjadi terbatas.Begitu pentingnya permasalahan
ini, beberapa penelitian telah dilakukan untuk menentukan
jalannya siklus nutrisi ini.
Berbeda dengan energi, materi kimia yang berupa unsur-
unsur penyusun bahan organik/nutrisidalam ekosistem, berpindah
ke trofik-trofik rantai makanan tanpa mengalami pengurangan,
melainkan berpindah kembali ke tempat semula. Unsur-unsur
tersebut masuk ke dalam komponen biotik melalui udara, tanah
atau air. Perpindahan unsur kimia dalam ekosistem melaluidaur
ulang yang melibatkan komponen biotik dan abiotik ini dikenal
dengansebutan daur biogeokimia. Hal ini menunjukkan adanya
hubungan antara komponenbiotik dengan abiotik dalam suatu

13
ekosistem. Siklus biogeokimia meliputi : siklus air, siklus sulfur,
siklus pospor, siklus nitrogen, Siklus karbon dan oksigen.
 Siklus air
Semua organisme hidup memerlukan air untuk
melakukan aktivitas hidupnya. Oleh karena itu,ketersediaan
air di lingkungan sangat mutlak bagi organisme hidup.
Hewan mengambil air, langsung dari air permukaan,
tumbuhan dan hewan yang dimakan,sedangkan tumbuhan
mengambil air dari air tanah dengan menggunakan
akarnya.Manusia menggunakan sekitar seperempat air tanah
yang ada di daratan. Airkeluar dari hewan dan manusia
berupa urin dan keringat, sedangkan pada tumbuhan melalui
proses transpirasi.

 Siklus sulfur(Belerang)
Sulfur merupakan bahan penting untuk pembuatan
semua protein dan banyak terdapat di kerak bumi.Tumbuhan
mengambil sulfur dalam bentuk dari tanah, sedangkan
hewan dan manusia mendapatkannya dari tumbuhan yang
mereka makan. Perhatikan skema daur sulfur disamping ini.

14
 Siklus fosfor
Fosfor merupakan unsur kimia yang jarang terdapat
di alam dan merupakan faktor pembatas produktivitas
ekosistem, serta merupakan unsur yang penting untuk
pembentukan asam nukleat, protein, ATP dan senyawa
organik vital lainnya. Fosfor satu-satunya daur zatyang tidak
berupa gas, sehingga daurnya tidak melalui udara. Sebagian
besar fosfor mengalir ke laut dan terikat pada endapan di
perairan atau dasar laut. Begitu sampai di laut hanya ada dua
mekanisme untuk daur ulangnya ke ekosistem darat, salah
satunya melalui burung-burung laut yang mengambil fosfor
melalui rantai makanan laut dan mengembalikan ke darat
melalui kotorannya kemudian masuk ke rantai makanan.
Perhatikan skema daur fosfor di samping ini.

15
 Siklus Nitrogen
Semua organisme memerlukan unsur nitrogen untuk
pembentukan protein dan berbagai molekulorganik esensial
lainnya. Unsur nitrogen sebagian besar terdapat di atmosfer
dalam bentuk gas nitrogen (N2) dan kadarnya 78% dari
semua gas di atmosfer. Gasnitrogen ini di atmosfer masuk
ke dalam tanah melalui fiksasi nitrogen olehbakteri
(Rhizobium, Azotobacter, Clostridium), alga biru
(Anabaena, Nostoc) danjamur (Mycorhiza) nitrogen yang
masuk ke tanah melalui fiksasi diubah menjadiamonia
(NH3) oleh bakteri amonia. Proses penguraian nitrogen
menjadi amonia disebut amonifikasi. Nitrogen yang masuk
ke tanah bersama kilat dan air hujanberupa ion nitrat
(NO3−), sedangkan nitrogen yang ada di dalam tubuh
tumbuhan dan akan hewan melalui proses mineralisasi oleh
bakteri pengurai menjadi amonia. Amonia yang dihasilkan
melalui proses amonifikasi dan mineralisasi olehbakteri
nitrit (nitrosomonas dan nitrosococcus) dirombak menjadi
ion nitrit(NO2−), selanjutnya ion nitrit dirombak bakteri

16
nitrat (nitrobacter) menjadiion nitrat (NO 3−). Perombakan
amonia menjadi ion nitrit, ion nitrit menjadi ion nitrat
disebut nitrifikasi. Tumbuhan umumnya menyerap nitrogen
dalam bentuk ionnitrat, sedangkan hewan mengambil
nitrogen dalam bentuk senyawa organik(protein) yang
terkandung pada tumbuhan dan hewan yang dimakan.
Sebagian ion nitrat dirombak oleh bakteri denitrifikasi
(Thiobacillus denitrificans, Pseudomonas denitrificans)
menjadi nitrogen. Nitrogen yang dihasilkan akan kembali ke
atmosfer. Proses penguraian ion nitrat menjadi nitrogen
disebut denitrifikasi.

 Siklus karbon danoksigen


Unsur karbon di atmosfer dalam bentuk gas karbon
dioksida (CO2), sedangkan unsur oksigen dalam bentukgas
oksigen (O2). Konsentrasi (CO2) di atmosfer diperkirakan
0,03%. Karbondioksida masuk ke dalam komponen biotik
melalui organisme fotoautotrop (tumbuhan hijau) dan
kemoautotrop (bakteri kemoautotrop) dalam proses
fotosintesis dan kemosintesis. Karbon kemudian tersimpan
sebagai zat organikdan berpindah melalui rantai makanan,
respirasi dan ekskresi ke lingkungan.Sedangkan, oksigen

17
(O2) masuk ke komponen biotik melalui proses respirasi
untukmembakar bahan makanan, lalu dihasilkan karbon
dioksida (CO2). Daur karbonberkaitan erat dengan daur
oksigen di alam kita ini.

5. TEORI MALTHUS
Masa  pencerahan di Eropah telah banyak melahirkan pemikiran
diberbagai bidang pengetahuan, segala yang dilihat dalam kehidupan menjadi
pemikiran para filsuf, tidak terkecuali jumlah  penduduk yang  bertambah
terlalu cepat. Pemikiran seorang pendeta bernama Thomas Robert Malthus
(1748 – 1834) tentang penduduk dalam  esseai-nya yang berjudul ”Essay  on
Principle of Population it Affects the Future’ telah membangunkan
kesadaran para ilmuwan dan anggota masyarakat untuk menyadari tentang 
dampak jumlah penduduk yang tidak terkendali bagi kehidupan manusia
sendiri. Dalam esseai-nya tersebut  Thomas Robert Malthus menyatakan:
“.....apa bila tidak ada pembatasan jumlah penduduk maka penduduk akan
berkembang biak dengan cepat sebagai deret bilangan  1, 2, 4, 8, 16, 32 ......,
dan disi lain jumlah pangan  hanyak mengalami pertambahan sebagai deret   
bilangan 1, 2, 4, 6, 8, 10, 12 ... akibatnya penduduk dunia akan mengalami
kelaparan hebat. Untuk menghindari kekuranga bahan pangan maka jumlah
penduduk harus dibatasi. Untuk itu  perlu dilakukan moral restrain
(pengekangan diri: pengekanagn nafsu seksual, penundaan           
perkawinan)”

18
Essei Malthus sangat efektif membangun kesadaran para ilmuwan 
tentang pentingnya masalah jumlah penduduk yang besar, meskipun
pemikiran Malthus sangat sederhana. Kesederhanaan  essei tersebut terletak
pada pemikirannya dengan menggunakan dua variabel saja yaitu jumlah
penduduk dan jumlah pangan, padahal besarnya jumlah penduduk tidak
ditentukan oleh jumlah pangan saja. John Stuart Mill mengkritik esseinya
dengan mengatakan bahwa manusia dapat mengontrol perilaku demografisnya
antara lain : mengendalikan fertilitas. Selain itu Marx mengritik pendapat
Malthus dengan mengatakan bahwa jumlah penduduk yang banyak tidak harus
menimbulkan kematian antara lain dengan mengimport bahan makanan,
memindahkan penduduk ke tempat lain  dan  peningkatan pendidikan
penduduk.
Ilmuwan melakukan beberapa kritik tentang kelemahan ide dalam
essai-nya, secara garis besar  kritik  terhadap ide Malthus  tersebut adalah
Malthus dalam esseinya belum memikirkan beberapa hal sebagai berikut:
a. Revolusi pertanian ( green revolution) seperti: bibit unggul, varitas baru,
insektisida/obat-2 hama, pupuk dan perangsang tumbuh, managemen
usaha,  telah meningkatkan produksi pertanian/perikanan/peternakan
secara berlipat ganda dalam waktu yang singkat,
b. Ditemukan tanah tanah baru (benua baru: Amerika dan Australia)
dikemudian  hari  memberikan peluang bagi usaha petanian melakukan
ekstensifikasi sekaligus intensifikasi di lahan lahan pertanian yang baru
sehingga produksi total pangan dunia meningkat dengan cepat,
c. Kemajuan teknologi komunikasi dan transportasi memungkinkan
pengiriman bahan pangan di wilayah wilayah yang menghadapi
kelaparan dapat dengan cepat dilakukan sehingga kelaparan penduduk  di
suatu wilayah  dapat dihindari secara cepat dan tepat.
d. Thomas Robert Malthus tidak mempertimbangkan keinginan pasangan
pasangan suami istri (pasutri) dan pasanngan usia subur lain melakukan 
usaha pembatasan kelahiram dengan menggunakan kontrasepsi

19
e. Teori yang diungkapkan tidak mempertimbangkan perilaku fertilitas
penduduk yaitu fertilitas (tingkat kelahiran) penduduk akan  menurun
seiring dengan tingkat kesejahteraan yang  meningkat.

6. PERTUMBUHAN POPULASI
Pertumbuhan populasi merupakan proses sentral di dalam ekologi.
Karena tidak ada populasi yang tumbuh secara terus menerus maka kita
mengetahui adanya pengaturan populasi. Interaksi spesies seperti predator,
kompetisi, herbivory dan penyakit berdampak terhadap pertumbuhan pop
dan pertumbuhan populasi menghasilkan perubahan dalam struktur
komunitas oleh karena itu sangat penting untuk mengetahui bagaimana
suatu populasi tumbuh.
Suatu populasi yang dilepaskan pada suatu lingkungan yang sesuai,
akan terus bertambah jumlahnya. Dalam lingkaran hidup dari organisme
terdapat fase lahir, pertumbuhan, dewasa, tua dan kemudian mati. Dalam
ekologi Boden Heimer (1938) membagi umur hewan dalam tiga periode,
yaitu fase preduktif, dimana hewan mengalami pertumbuhan yang cepat
tetapi belum mampu berproduksi, fase reproduksi, dimana hewan mampu
bereproduksi, fase post reproduksi, dimana hewan tidak mampu lagi
bereproduksi yaitu pada umur tua. Model Pertumbuhan Populasi yakni:

1. Model Continuous Time adalah model yang digunakan untuk


menentukan jumlah tumbuhan yang ada dalam beberapa waktu
mendatang. Pada model ini individu berkembang tidak dibatasi oleh
lingkungan seperti kompetisi dan keterbatasan akan suplai makanan.
Laju perubahan populasi dapat dihitung jika banyaknya kelahiran,
kematian dan migrasi diketahui. Prediksi bahwa jumlah populasi akan
tumbuh secara kontinu  pertama kali dicetuskan oleh Malthus (1798).
Dinamika populasi dapat di aproksimasi dengan model ini hanya untuk
periode waktu yang pendek saja.
Model Kontinu dapat diakumulasikan menggunakan persamaan :

20
Nt+Dt=Nt+B+I-D-E

Nt : jumlah populasi tumbuhan yang ada dalam waktu t.


B : jumlah kelahiran per satuan waktu
I : jumlah kedatangan per satuan waktu
D : jumlah kematian persatuan waktu
E : jumlah populasi yang keluar per satuan waktu.
Nt+Dt : jumlah populasi pada waktu  t+Dt.

2. Model Matriks
Salah satu model pertumbuhan yang paling sering digunakan oleh para
ahli demogragi adalah model matriks Leslie, yang dikembangkan pada
tahun 1940-an. Model ini menjelaskan pertumbuhan reproduksi pada
populasi tumbuhan. Dalam model ini reproduksi tumbuhan dibagi
menjadi kelas-kelas atau secara matematis. Dengan demikian jika kita
mengetahui distribusi awal x(0) dan matriks Leslie (L), maka kita dapat
menentukan distribusi umur reproduksi tanaman pada sembarang waktu
di masa mendatang.
3. Stadia Versus Umur Teori demografi klasik memakai umur sebagai
dasar untuk perkiraan kesuburan dan survivorship, namun umur tidak
dapat menjadi indikator status reproduktif dalam tumbuhan. Ada 2
alaan pokok untuk ini, yaitu :
a. Ukuran tidak perlu berkolerasi dengan umur
b. Banyak tumbuhan akan berbunga bila mereka mencapai ukuran
tertentu tanpa memandang umurnya.
4. Tabel Hidup
Ada dua macam tabel hidup tergantung lama hidup individu dalam
populasi :

21
1) Suatu tabel dinamis. Digunakan pengamat untuk mengikuti
pertumbuhan perkecambahan pada waktu tertentu sampai semua
individu mati
2) Tabel hidup statis. Tabel yang mengukur struktur umur suatu
populasi untuk memperkirakan pola survival berbagai grup umur
pada suatu populasi.
5. Kurva Survivorship
Yaitu adalah jumlah survivor pada tiap interval umur terhadap waktu
akan menghasilkan suatu kurva survivorship. Ada 3 tipe kurva
survivorship yang menyajikan tanggapan populasi ekstrem :
a. Tipe 1: kurva survivorship adalah karakteristik organisme dengan
mortalitas rendah dalam stadia muda dan mortalitas cepat dalam
umur tua.
b. Tipe 2 : garis lurus, dimana probabilitas kematian pada pokoknya
sama pada sembarang umur.
c. Tipe 3 : tipikal organisme yang mempunyai laju mortalitas muda
tinggi, diikuti dengan mortalitas biji karena adanya pemakan buah
dan pemakan biji.
6. Fekunditas
Fekunditas secara umum berarti kemampuan untuk bereproduksi.
Dalam biologi, fekunditas adalah laju reproduksi aktual suatu
organisme atau populasi yang diukur berdasarkan jumlah gamet, biji,
ataupun propagula aseksual. Dalam bidang demografi, fekunditas
adalah kapasitas reproduksi potensial suatu individu ataupun populasi.
Fekunditas berada di bawah kontrol genetik maupun lingkungan dan
merupakan ukuran utama kebugaran biologi suatu spesies. Biasa juga
disebut umur spesifik laju kelahiran individu atau natalitas yang diukur
dengan menhitung jumlah total biji yang dihasilkan selama tiap interval
umur dan dibagi dengan jumlah individu yang hidup.
7. Daya Dukung

22
Dengan adanya berbagai pembatasan yang ada, kita dapat
memperkirakan bahwa lingkungan mempunyai daya dukung, yaitu
jumlah individual spesies yang dapat ditunjang oleh lingkungan. Daya
dukung dapat ditentukan tidak hanya oleh jumlah individu dalam
populasi,tetapi juga oleh ukuran dan laju pertumbuhan individu dalam
populasi.
8. Peraturan Populasi Dependen Densitas.
Dependen densitas adalah jumlah individu per satuan area tertentu yang
keberadaannya dipengaruhi oleh keadaan2 yang mempengaruhinya.
9. Populasi Dependen Lebat
Populasi dependen lebat adalah ukuran populasi yang selalu bertambah
seperti yang diramal oleh kebanyakan model pertumbuhan populasi,
populasi ini bergantung pada dependen densitas yang berubah dalam
survival atau laju produksi karena jumlah populasi menjadi lebih besar.
Kita tahu bahwa hukum Yield konstan di mana tumbuhan bertanggap
terhadap kelebatan tidak hanya oleh densitas tetapi juga terhadap
individu. Hal ini lebih akurat untuk mengatakan bahwa populasi
tumbuhan lebih bersifat dependen lebt daripada dependen densitas.

7. KOMPETISI
Kompetisi adalah hubungan antara organisme yang berusaha untuk
sumber daya yang sama di tempat yang sama. Sumber daya mungkin
makanan, air, atau ruang. Ada dua jenis kompetisi:
1. Kompetisi intraspesifik terjadi antara anggota spesies yang sama.
Misalnya, dua burung jantan dari spesies yang sama mungkin bersaing
dengan rekan mereka di daerah yang sama. Jenis kompetisi merupakan
faktor dasar dalam seleksi alam. Hal ini menyebabkan evolusi adaptasi
yang lebih baik dalam suatu spesies.

23
2. Kompetisi interspesifik terjadi antara anggota spesies yang berbeda.
Misalnya, predator dari spesies yang berbeda mungkin bersaing untuk
mangsa yang sama.
Kompetisi interspesifik dan Kepunahan

Kompetisi interspesifik sering menyebabkan kepunahan. Spesies


yang kurang baik beradaptasi mungkin mendapatkan sedikit sumber daya
yang diperlukan oleh kedua spesies. Akibatnya, ada anggota spesies yang
cenderung untuk bertahan hidup, dan spesies lain mungkin akan punah.
Kompetisi interspesifik dan Spesialisasi

Sebaliknya kepunahan, kompetisi interspesifik dapat menyebabkan


spesialisasi yang lebih besar. Spesialisasi terjadi ketika spesies yang
berkompetisi berevolusi adaptasi yang berbeda. Misalnya, mereka dapat
mengembangkan adaptasi yang memungkinkan mereka untuk
menggunakan sumber makanan yang berbeda. Gambar di bawah ini
menggambarkan contoh nya.

Spesialisasi memungkinkan spesies yang berbeda dari kadal


anole tinggal di daerah yang sama tanpa bersaing.

24
DAFTAR PUSTAKA
http://faishal666.blogspot.com/2012/08/ekosistem-aliran-energi-siklus-
materi.html

http://wwwbiologikeren.blogspot.com/2012/12/teori-malthus.html

http://padlan14.blogspot.com/2012/07/pertumbuhan-populasi.html

https://hisham.id/2015/04/pengertian-kompetisi-dalam-ekosistem-biologi.html

25

Anda mungkin juga menyukai