Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

RANTAI MAKANAN

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Komputer dan Media Pembelajaran Semester V yang diampu
oleh Bapak Ady Setiawan, M.Pd.

Disusun Oleh :
Dewi Nur Hadi (D0119108)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA
KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...............................................................................................................................

BAB I PEMBAHASAN............................................................................................................

A. Pengertian Rantai Makanan........................................................................................


B. Alur Rantai Makanan...................................................................................................
C. Jaring-Jaring Makanan................................................................................................
BAB II PENUTUP..................................................................................................................

A. Kesimpulan..................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................

PROFIL MAHASISWI..........................................................................................................

i
.
BAB I

PEMBAHASAN

A. Pengertian Rantai Makanan

Semua organisme hidup akan selalu membutuhkan organisme lain dan


lingkungan hidupnya. Hubungan yang terjadi antara individu dengan
lingkungannya sangat kompleks, bersifat saling mempengaruhi atau timbal balik.
Hubungan timbal balik antara unsur-unsur hayati dengan nonhayati membentuk
sistem ekologi didalam ekosistem. Di dalam ekosistem terjadi rantai
makanan/aliran energi dan siklus biogeokimia. Rantai makanan dapat
dikategorikan sebagai interaksi antar organisme dalam bentuk predasi.

Rantai makanan (food chain) adalah perpindahan energi makanan dari


sumber daya tumbuhan melalui seri organisme atau melalui jenjang makan.
Rantai makanan sering juga disebut sebagai proses makan dan dimakan oleh suatu
seri makhluk hidup. Rantai makanan merupakan bagian dari jaring-jaring
makanan, di mana rantai makanan bergerak secara linear dari produsen ke
konsumen teratas. Pada setiap tahap pemindahan energi, 80%–90% energi
potensial kimia berubah sebagai panas, karena itu langkah-langkah dalam rantai
makanan umumnya terbatas 4-5 langkah saja. Dengan perkataan lain, semakin
pendek rantai makanan semakin besar pula energi yang tersedia. Panjang rantai
makanan ditentukan dari seberapa banyak titik yang menghubungkan antar
tingkatan trofik. Tingkat trofik adalah tingkat dalam rantai makanan di mana suatu
organisme memperoleh energi. Meskipun desain rantai makanan dapat bervariasi
dalam ekosistem, semua rantai makanan terdiri dari tingkat trofik dasar yang
sama.

Tingkat trofik pertama berisi organisme yang mampu menghasilkan zat


makanan sendiri yang sebagin besar merupakan tumbuhan atau organisme
autotrof. Organisme dalam lapisan ini disebut produsen primer karena mereka
mendapatkan energi mereka dari sumber abiotik. Produsen yang paling utama
mendapatkan energi secara langsung dari matahari. Produsen primer penting bagi

1
keseluruhan rantai makanan karena mereka adalah sumber asli dari energi yang
kemudian di manfaatkan oleh organisme lainnya.
2

Tingkat trofik berikutnya mengandung organisme yang dikenal sebagai


konsumen. Konsumen adalah organisme yang mendapatkan energi dari organisme
lain atau dengan kata lain konsumen tidak dapat menghasilkan makanannya
sendiri. Tingkatan trofik ini yang mendapatkan energi dari produsen primer
disebut konsumen primer atau konsumen tingkat I. Konsumen primer biasanya
diduduki oleh herbivora, yang merupakan organisme dengan pola makan yang
sepenuhnya rerumputan, seperti rusa, kelinci, dan domba.

Tingkat trofik ketiga berisi organisme yang disebut konsumen sekunder.


Seperti hal nya konsumen primer, konsumen sekunder seringkali disebut sebagai
karnivora karena mereka memakan daging, dan dalam hal ini mereka memakan
daging dari konsumen primer dalam tingkat di bawah mereka. Konsumen
sekunder termasuk organisme seperti ular, burung pemakan serangga, dan katak.

Tingkat trofik keempat mengandung organisme yang disebut konsumen


tersier. Spesies yang merupakan konsumen tersier sering disebut sebagai predator
puncak karena mereka mengonsumsi organisme dalam tingkat konsumen di
bawah mereka. Selain itu, organisme ini disebut predator karena mereka biasanya
tidak memiliki predator lain yang memakannya. Konsumen tersier meliputi
spesies seperti serigala, singa gunung, dan harimau.

Tingkat Trofik terakhir adalah detritivor atau detritus, yang merupakan


organisme yang memakan produk limbah dari hewan lain atau bahan organik
mati. Organisme di tingkat ini sering dilupakan karena mereka kecil dan jarang
terlihat. Meskipun diabaikan, detritivor sangat penting karena mereka memecah
bahan yang mereka konsumsi dan mendaur ulang nutrisi kembali ke lingkungan di
mana organisme lain dapat menggunakannya. Tanpa detritivor, lapisan vegetasi
mati dan bangkai hewan akan menumpuk dan memakan waktu yang sangat lama
untuk terurai. Detritivor umum termasuk cacing tanah, lipan, siput.

.
3

B. ALUR RANTAI MAKANAN

Dalam rantai makanan terdapat dua tipe dasar rantai makanan berdasarkan
jenis mata rantai pertamanya, yaitu :

1. Rantai makanan rerumputan (grazing food chain), yaitu rantai makanan yang
diawali dari tumbuhan pada trofik awalnya.
Misalnya: tumbuhan – herbivora – karnivora – omnivora – detrivor.

Gambar 1.1 Rantai Makanan Rerumputan

Gambar 1.1 merupakan rantai makanan rerumputan karena mata


rantainya diawali oleh tumbuhan. Rumput yang bersifat autotrof berperan
sebagai produsen primer dimakan oleh belalang yang merupakan konsumen
primer atau konsumen tingkat I. Selanjutnya belalang dimakan oleh kadal
yang berperan sebagai konsumen sekunder atau konsumen tingkat II lalu
kadal dimakan oleh ular yang berperan sebagai konsumen tersier atau
konsumen tingkat III dan pada akhirnya ular dimakan oleh burung elang yang
berperan sebagai konsumen puncak atau konsumen tingkat IV atau sebagai
predator. Jika burung elang mati maka bangkainya akan di makan oleh
detrivor atau organisme pemakan sisa.
2. Rantai makanan sisa/detritus (detritus food chain), yaitu rantai makanan yang
tidak dimulai dari tumbuhan, tetapi dimulai dari detritivor atau organisme
pemakan sisa. Rantai makanan detritus dimulai dari proses penghancuran

.
luruhan dan ranting tumnuhan oleh bakteri dan fungi (detritivor)
menghasilkan detritus. Hancuran bahan organik (detritus) ini kemudian
menjadi bahan makanan penting (nutrien) bagi cacing,lipan, crustacean dll.
Misalnya : detrivor– herbivora – karnivora – omnivora 4

Gambar 1.2 Rantai makanan detritus

Pada rantai makanan detritus karena mata rantainya diawali oleh


detritus atau pengurai (Gambar 1.2). Detritus tersebut berupa organisme lain
seperti bakteri dan jamur. Pada gambar diatas, bahan organik mati diuraikan
oleh detritus kemudian dimakan oleh ulat yang kemudian dimakan oleh
burung.

Para ilmuwan ekologi mengenal tiga macam rantai pokok, yaitu rantai
pemangsa, rantai parasit, dan rantai saprofit.

1. Rantai Pemangsa
Rantai pemangsa landasan utamanya adalah tumbuhan hijau sebagai
produsen. Rantai pemangsa dimulai dari hewan yang bersifat herbivora
sebagai konsumen I, dilanjutkan dengan hewan karnivora yang memangsa
herbivora sebagai konsumen II dan berakhir pada hewan pemangsa karnivora
maupun sebagai konsumen III.
2. Rantai Parasit
Rantai parasit dimulai dari organisme besar hingga organisme yang hidup
sebagai parasit. Contoh organisme parasit antara lain cacing, bakteri, dan
benalu.
3. Rantai Saprofit

.
Rantai saprofit dimulai dari organisme mati ke jasad pengurai. Misalnya
5
jamur dan bakteri.

RANTAI PEMANGSA RANTAI PARASIT

RANTAIS
APROFIT

Gambar 2.3 Berbagai mata rantai makanan

C. JARING-JARING MAKANAN

Pada uraian sebelumnya tentang rantai makanan, dijelaskan bahwa setiap


organisme seakan-akan hanya memakan atau dimakan oleh satu organisme lain
saja. Hal yang sebenarnya terjadi adalah dalam suatu ekosistem tidaklah
demikian. Tiap organisme mungkin memakan atau dimakan lebih dari satu
organisme dalam satu rantai makanan yang sama atau makan dari rantai makanan
lain. Ini biasanya terjadi pada hewan karnivora taraf trofik tinggi.

Dalam ekosistem, rantai makanan–rantai makanan tersebut saling


berkaitan. Kebanyakan sejenis hewan memakan beragam, dan makhluk tersebut
pada gilirannya juga menyediakan makanan untuk berbagai makhluk yang
memakannya, maka terjadi yang dinamakan jaring – jaring makanan (food web).

.
Jaring- jaring makanan merupakan rantai-rantai makanan yang saling
berhubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga membentuk seperi jaring-
jaring. Jaring-jaring makanan terjadi karena setiap jenis makhluk hidup tidak
hanya memakan atau dimakan oleh satu jenis makhluk hidup lainnya.

Berdasarkan beberapa penjelasan dan pengertian di atas dapat diperoleh


bahwa jaring-jaring makanan adalah kumpulan antara berbagai rantai makanan
yang saling berhubungan secara lebih kompleks dalam suatu ekosistem.

Untuk menjelaskan tentang mekanisme jaring-jaring makanan sederhana


dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Pada gambar diatas, dapat dilihat bahwa produsen primer adalah padi.
Padi kemudian dimakan oleh tikus dan burung sebagai konsumen primer atau
konsumen tingkat I. Tikus dan burung kemudian dimakan oleh musang dan
burung elang. Peran musang dan burung elang dalam jaring-jaring makanan ini
adalah sebagai konsumen tingkat II atau konsumen puncak. Kemudian burung
elang mati dan diuraikan oleh pengurai yang biasanya bakteri dan jamur. Tipe
dasar jaring-jaring makanan juga sama dengan rantai makanan, yaitu terdiri dari
jaring makanan perumput dan detritus.

Pada jaring-jaring makanan tersebut terdapat beberapa rantai makanan,


diantaranya adalah sebagai berikut :

a) Padi tikus  burung elang  pengurai


b) Padi tikus  musang burung elang pengurai
c) Padi burung musang burung elang pengurai

.
d) Padi burung burung elang pengurai 7

Pada gambar terlihat bahwa semua aktivitas makan memakan diakhiri


oleh pengurai. Hal ini menunjukkan peran bakteri pengurai dalam ekosistem
sangatlah penting yang berfungsi menguraikan dan menghancurkan zat penyusun
tubuh menjadi hara yang selanjutnya zat hara ini kembali ke tanah. Dengan
demikian pengurai merupakan penghubung antara konsumen dan produsen.
Dengan adanya pengurai, akan menjamin ketersediaan zat hara sehingga
kebutuhan tumbuhan akan zat hara tetap terpenuhi.

Apabila tumbuhan hidup subur, berarti tumbuhan tersebut menjamin


ketersediaan makanan bagi herbivora. Meningkatnya herbivora menjamin
ketersediaan makanan bagi karnivora. Dengan demikian dapatlah disimpulkan
bahwa antara komponen dalam ekosistem yang satu dengan lainnya senantiasa
berinteraksi dan terjadi kesalingtergantungan.

Bentuk jaring-jaring makanan yang lebih kompleks dapat dilihat pada


ekosistem-ekosistem berikut :

1. Ekosistem Darat

Pada gambar diatas, tampak bahwa produsen utama atau produsen primer
dalam jaring-jaring makan tersebut adalah tumbuhan. Kemudian tumbuhan
dimakan oleh kelinci, tikus, burung pemakan biji dan serangga herbivora dimana

.
peran dari hewan-hewan tersebut adalah konsumen tingkat I. selanjutnya, kelinci
dimakan oleh rubah dan burung elang; tikus dimakan oleh rubah, burung elang
dan ular; burung pemakan biji dimakan oleh rubah dan burung elang, sedangkan
serangga herbivora dimakan oleh burung pemakan serangga, laba-laba besar,
serangga predator dan katak. Kemudian, burung pemakan serangga dimakan oleh
rubah, burung elang dan ular; laba-laba besar dimakan katak; katak dimakan ular
dan ular dimakan oleh burung elang. Peran dari ular, burung pemakan serangga
dan laba-laba besar adalah sebagai konsumen sekunder atau konsumen tingkat II.
Sedangkan rubah dan burung elang merupakan konsumen tingkat III atau
konsumen puncak.

2. Ekosistem Air Tawar

Produsen dalam ekosistem air tawar diatas adalah tumbuhan air seperti
bambu air, eceng gondok, apu-apu, seledri air dan alga. Kemudian tanaman air
dan alga tersebut dimakan oleh serangga, ikan, cacing dan siput. Serangga, ikan,
cacing dan siput tersebut berperan sebagai konsumen primer atau konsumen
tingkat I. Selanjutnya, serangga di makan oleh tikus dan katak; ikan kecil di
makan oleh katak dan ikan besar; dan siput dimakan oleh ikan besar dan burung

.
gereja. Tikus, katak dan ikan besar berperan sebagai konsumen sekunder atau
konsumen tingkat II. Kemudian, tikus dimakan oleh ular dan burung elang; katak
dimakan oleh ular, burung bangau; ikan besar di makan oleh burung bangau dan
bebek. Ular, burung bangau, bebek dan burung gereja berperan sebagai konsumen
tersier atau konsumen tingkat III. Ular, burung bangau, bebek dan burung gereja
di makan oleh burung elang. Burung elang berperan sebagai konsumen puncak
atau predator.

3. Ekosistem Mangrove

Dalam ekosistem mangrove, sisa organik dari daun bakau dan rumput laut
menjadi produsen primer jaring-jaring makanan. Kemudian sisa organik daun
bakau diuraikan oleh detrivor menjadi detritus. Rumput laut dan detritus
kemudian di makan oleh cacing dan udang kecil. Selanjutnya udang kecil
dimakan oleh kepiting, ikan kecil dan ikan besar; dan kerang-kerangan di makan
oleh ikan kecil. Setelah itu ikan kecil di makan oleh ikan besar, ikan besar dan

.
kepiting kemudian di makan oleh burung bangau. Akhirnya, burung bangau di
makan oleh burung elang sebagai konsumen puncak atau predator. 10

4.
4.
4.
4.
4.
4.
4.
4.
4.
4.
4.
4.
4.
4.
4.
Ekosistem Laut

.
5. Ekosistem Hutan Hujan Tropis

11

Rantai makanan merupakan perpindahan materi dan energi yang didapat


dari makhluk hidup melalui proses makan dan dimakan. Berdasarkan jenis mata
rantai pertamanya, rantai makanan dibedakan menjadi rantai makanan rerumput
dan rantai makanan detritus. Sedangkan jaring-jaring makanan ialah kumpulan
dari beberapa rantai makanan yang saling berhubungan dalam suatu ekosistem.
Untuk memahami materi, dapat juga melihat tanyangan pad link youtube
https://youtu.be/pKpWvj3QVe0 dengan judul Rantai Makanan dan Jaring-jaring
makanan.

.
BAB II

PENUTUP

A. Kesimpulan
Rantai makanan merupakan perpindahan materi dan energi yang didapat
dari makhluk hidup melalui proses makan dan dimakan. Berdasarkan jenis mata
rantai pertamanya, rantai makanan dibedakan menjadi rantai makanan rerumput
dan rantai makanan detritus. Sedangkan jaring-jaring makanan ialah kumpulan
dari beberapa rantai makanan yang saling berhubungan dalam suatu ekosistem.

.
DAFTAR12
PUSTAKA

Dwidjoseputro, D. 1990. Ekologi Manusia dengan Lingkungannya. Jakarta:


Erlangga.

Nitasari, Nasria Ika. 2013. Rantai Makanan dan Jaring-Jaring Makanan (online)
(https://nasriaika1125.wordpress.com/2013/06/18/rantai-makanan-dan-
jaring-jaring-makanan/). Diakses tanggal 31 Januari 2015.

Ramli, Dzaki. 1989. Ekologi. Jakarta : P2LPTK Departemen Pendidikan dan


Kebudayaan

Soemarwoto, idjah. 1980. Biologi umum I. Jakarta : Gramedia

Sridianti.2014. Rantai Makanan dan Contoh Rantai Makanan (online)


(http://www.sridianti.com/pengertian-rantai-makanan-dan-contoh-rantai-
makanan.html). Diakses tanggal 31 Januari 2015.

.
PROFIL MAHASISWI
13

Nama : Dewi Nur Hadi

Tempat/tgl Lahir : Pontianak, 01 Januari 1988

Alamat : Jalan Padat Karya, Komplek SBR 7 Blok. G.31

Kelurahan Saigon, Kecamatan Pontianak Timur

.
Agama : Islam

Pekerjaan : Mahasiswi / Guru Hononer

14

Anda mungkin juga menyukai