Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

EKOSISTEM PERAIRAN TAWAR

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


1.2. Rumusan masalah
1.3. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

2.1.Rantai makanan

Semua organisme hidup akan selalu membutuhkan organisme lain dan


lingkungan hidupnya. Hubungan yang terjadi antara individu dengan lingkungannya
sangat kompleks, bersifat saling mempengaruhi atau timbal balik. Hubungan timbal
balik antara unsur-unsur hayati dengan nonhayati membentuk sistem ekologi didalam
ekosistem. Di dalam ekosistem terjadi rantai makanan/ aliran energi dan siklus
biogeokimia. Rantai makanan dapat dikategorikan sebagai interaksi antar organisme
dalam bentuk predasi.

Rantai makanan (food chain) adalah perpindahan energi makanan dari sumber
daya tumbuhan melalui seri organisme atau melalui jenjang makan. Rantai makanan
sering juga disebut sebagai proses makan dan dimakan oleh suatu seri makhluk hidup.
Rantai makanan merupakan bagian dari jaring-jaring makanan, di mana rantai
makanan bergerak secara linear dari produsen ke konsumen teratas. Pada setiap tahap
pemindahan energi, 80%–90% energi potensial kimia berubah sebagai panas, karena
itu langkah-langkah dalam rantai makanan umumnya terbatas 4-5 langkah saja.
Dengan perkataan lain, semakin pendek rantai makanan semakin besar pula energi
yang tersedia. Panjang rantai makanan ditentukan dari seberapa banyak titik yang
menghubungkan antar tingkatan trofik. Tingkat trofik adalah tingkat dalam rantai
makanan di mana suatu organisme memperoleh energi. Meskipun desain rantai
makanan dapat bervariasi dalam ekosistem, semua rantai makanan terdiri dari tingkat
trofik dasar yang sama.

Tingkat trofik pertama berisi organisme yang mampu menghasilkan zat


makanan sendiri yang sebagin besar merupakan tumbuhan atau organisme autotrof.
Organisme dalam lapisan ini disebut produsen primer karena mereka mendapatkan
energi mereka dari sumber abiotik. Produsen yang paling utama mendapatkan energi
secara langsung dari matahari. Produsen primer penting bagi keseluruhan rantai
makanan karena mereka adalah sumber asli dari energi yang kemudian di manfaatkan
oleh organisme lainnya.

Tingkat trofik berikutnya mengandung organisme yang dikenal sebagai


konsumen. Konsumen adalah organisme yang mendapatkan energi dari organisme
lain atau dengan kata lain konsumen tidak dapat menghasilkan makanannya sendiri.
Tingkatan trofik ini yang mendapatkan energi dari produsen primer disebut
konsumen primer atau konsumen tingkat I. Konsumen primer biasanya diduduki oleh
herbivora, yang merupakan organisme dengan pola makan yang sepenuhnya
rerumputan, seperti rusa, kelinci, dan domba.

Tingkat trofik ketiga berisi organisme yang disebut konsumen sekunder.


Seperti hal nya konsumen primer, konsumen sekunder seringkali disebut sebagai
karnivora karena mereka memakan daging, dan dalam hal ini mereka memakan
daging dari konsumen primer dalam tingkat di bawah mereka. Konsumen sekunder
termasuk organisme seperti ular, burung pemakan serangga, dan katak.

Tingkat trofik keempat mengandung organisme yang disebut konsumen


tersier. Spesies yang merupakan konsumen tersier sering disebut sebagai predator
puncak karena mereka mengonsumsi organisme dalam tingkat konsumen di bawah
mereka. Selain itu, organisme ini disebut predator karena mereka biasanya tidak
memiliki predator lain yang memakannya. Konsumen tersier meliputi spesies seperti
serigala, singa gunung, dan harimau.

Tingkat Trofik terakhir adalah detritivor atau detritus, yang merupakan


organisme yang memakan produk limbah dari hewan lain atau bahan organik mati.
Organisme di tingkat ini sering dilupakan karena mereka kecil dan jarang terlihat.
Meskipun diabaikan, detritivor sangat penting karena mereka memecah bahan yang
mereka konsumsi dan mendaur ulang nutrisi kembali ke lingkungan di mana
organisme lain dapat menggunakannya. Tanpa detritivor, lapisan vegetasi mati dan
bangkai hewan akan menumpuk dan memakan waktu yang sangat lama untuk terurai.
Detritivor umum termasuk cacing tanah, lipan, siput.

Para ilmuwan ekologi mengenal tiga macam rantai pokok, yaitu rantai
pemangsa, rantai parasit, dan rantai saprofit.

1. Rantai Pemangsa
Rantai pemangsa landasan utamanya adalah tumbuhan hijau sebagai produsen.
Rantai pemangsa dimulai dari hewan yang bersifat herbivora sebagai konsumen
I, dilanjutkan dengan hewan karnivora yang memangsa herbivora sebagai
konsumen II dan berakhir pada hewan pemangsa karnivora maupun sebagai
konsumen III.
2. Rantai Parasit
Rantai parasit dimulai dari organisme besar hingga organisme yang hidup
sebagai parasit. Contoh organisme parasit antara lain cacing, bakteri, dan benalu.
3. Rantai Saprofit
Rantai saprofit dimulai dari organisme mati ke jasad pengurai. Misalnya jamur
dan bakteri.
Dalam ekosistem, rantai makanan–rantai makanan tersebut saling berkaitan.
Kebanyakan sejenis hewan memakan beragam, dan makhluk tersebut pada gilirannya
juga menyediakan makanan untuk berbagai makhluk yang memakannya, maka terjadi
yang dinamakan jaring – jaring makanan (food web). Jaring- jaring makanan
merupakan rantai-rantai makanan yang saling berhubungan satu sama lain sedemikian
rupa sehingga membentuk seperi jaring-jaring. Jaring-jaring makanan terjadi karena
setiap jenis makhluk hidup tidak hanya memakan atau dimakan oleh satu jenis
makhluk hidup lainnya.

Berdasarkan beberapa penjelasan dan pengertian di atas dapat diperoleh


bahwa jaring-jaring makanan adalah kumpulan antara berbagai rantai makanan yang
saling berhubungan secara lebih kompleks dalam suatu ekosistem.
Bentuk jaring-jaring makanan yang lebih kompleks dapat dilihat pada
ekosistem-ekosistem berikut :

Produsen dalam ekosistem air tawar diatas adalah tumbuhan air seperti bambu
air, eceng gondok, apu-apu, seledri air dan alga. Kemudian tanaman air dan alga
tersebut dimakan oleh serangga, ikan, cacing dan siput. Serangga, ikan, cacing dan
siput tersebut berperan sebagai konsumen primer atau konsumen tingkat I.
Selanjutnya, serangga di makan oleh tikus dan katak; ikan kecil di makan oleh katak

dan ikan besar; dan siput dimakan oleh ikan besar dan burung gereja. Tikus, katak
dan ikan besar berperan sebagai konsumen sekunder atau konsumen tingkat II.
Kemudian, tikus dimakan oleh ular dan burung elang; katak dimakan oleh ular,
burung bangau; ikan besar di makan oleh burung bangau dan bebek. Ular, burung
bangau, bebek dan burung gereja berperan sebagai konsumen tersier atau konsumen
tingkat III. Ular, burung bangau, bebek dan burung gereja di makan oleh burung
elang. Burung elang berperan sebagai konsumen puncak atau predator.

2.2.Aliran energy

2.3.Produktivitas

BAB III PENUTUP

3.1.Kesimpulan

1. Rantai makanan merupakan perpindahan materi dan energi yang didapat dari
makhluk hidup melalui proses makan dan dimakan. Berdasarkan jenis
matarantai pertamanya, rantai makanan dibedakan menjadi rantai makanan
rerumput dan rantai makanan detritus

3.2.Saran

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Reece & Simon. 2007. Essential Biology. Jakarta : Erlangga

Dwidjoseputro, D. 1990. Ekologi Manusia dengan Lingkungannya. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai