Anda di halaman 1dari 6

Sumber

https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-rantai-makanan/

Pengertian Rantai Makanan, Jenis, serta


Contohnya di Darat & Laut
Daftar Isi
 Pengertian Rantai Makanan
 Jenis-Jenis Rantai Makanan
o 1. Rantai Makanan Perumput
o 2. Rantai Makanan Detritus
o 3. Rantai Makanan Parasit
o 4. Rantai Makanan Saprofit
 Rantai Makanan dalam Ekosistem Laut
o Tingkat I: Produsen
o Tingkat II: Herbivor/Konsumen I/Konsumen Primer
o Tingkat III: Karnivor/Konsumen II/Konsumen Sekunder
o Tingkat IV: Predator Teratas/Konsumen
 Contoh Jaring-Jaring Makanan di Darat
o 1. Rantai Makanan di Hutan
o 2. Rantai Makanan di Sawah
o 3. Rantai Makanan di Kebun

Pendahuluan

Pada suatu ekosistem, terdapat interaksi antara makhluk hidup yang kemudian menghasilkan aliran energi serta
siklus materi. Setiap makhluk hidup juga membutuhkan nutrisi (makanan) dan energi yang berbeda-berbeda
bergantung kepada tempat dan kondisi. Makhluk hidup juga memerlukan udara, tanah, dan matahari untuk
kemudian dapat mendukung kehidupannya.
Sebagai contoh, manusia memerlukan hewan, dan tumbuhan begitu juga sebaliknya. Interaksi antara makhluk
hidup juga dapat dibagi ke dalam kehidupan yang saling berdampingan atau bersilangan, meski tentu saja
makhluk hidup juga dapat saling memangsa satu sama lain.

Hubungan antara yang memakan dan dimakan itulah yang disebut pengertian rantai makanan. Simak
penjelasan lebih lengkap terkait pengertian rantai makanan berikut ini.

Pengertian Rantai Makanan


Pengertian rantai makanan sebagai sebuah peristiwa dimakan atau memakan antara sesama makhluk hidup
dengan suatu urutan tertentu. Dalam rantai makanan juga terdapat makhluk hidup yang berperan sebagai
produsen, konsumen, dan dekomposer atau pengurai. Pada setiap tingkat rantai makanan di ekosistem disebut
juga sebagai tingkat trofik. Pada tingkat trofik pertama adalah organisme yang memiliki kemampuan untuk
menghasilkan suatu zat makanan sendiri produsen atau tumbuh-tumbuhan hijau.
Sementara organisme di urutan trofik yang kedua adalah konsumen tingkat I atau konsumen primer, konsumen
ini sendiri umumnya ditempati oleh para pemakan hewan-hewan herbivora atau tumbuhan. Selanjutnya
organisme yang menempati urutan tingkat trofik ketiga adalah konsumen tingkat II atau konsumen sekunder
yang umumnya ditempati oleh hewan-hewan pemakan daging atau karnivora dan seterusnya. Organisme yang
menempati tingkat tropik tertinggi sendiri disebut konsumen puncak, biasanya ditempati oleh pemakan segala
atau hewan omnivora.

Berikut ini contoh rantai makanan yang terjadi pada ekosistem sawah:

 Tumbuhan adalah organisme autotrof yang kemudian menghasilkan makanan berupa nektar bunga.
 Kupu-kupu sendiri berperan sebagai pemakan tumbuhan mengkonsumsi madu bunga.
 Katak akan menangkap kupu-kupu untuk dimakan.
 Ular selanjutnya akan memburu katak untuk dimakan dan elang akan memakan ular.
 Rantai makanan sebagai jalur masuk aliran energi bagi makhluk hidup. Energi ini sendiri berasal dari
matahari yang diubah oleh organisme autotrof atau si pembuat makanan seperti pada tumbuhan hingga
menjadi energi kimia (dalam buah, daun, batang, dan lain-lain).
 Sementara itu pada organisme heterotrof (yang tak memiliki kemampuan untuk membuat makanan
sendiri) memperoleh energi dengan memakan organisme autotrof.
 Pada setiap tingkat dari rantai makanan dalam ekosistem disebut juga sebagai tingkat trofik

Tingkat trofik ini kemudian dibagi menjadi beberapa, seperti berikut:

1. Produsen: Produsen sebagai organisme yang mampu menghasilkan zat makanan sendiri, diantaranya
organisme autotrof atau tumbuhan hijau. Produsen juga menduduki tingkat trofik pertama.
2. Konsumen I: Pada konsumen I Organisme yang menduduki tingkat trofik kedua disebut juga sebagai
konsumen primer. Konsumen primer ini diantaranya adalah hewan herbivora.
3. Konsumen II: Organisme yang menduduki tingkat tropik kedua disebut juga sebagai konsumen sekunder,
dan diduduki oleh hewan pemakan daging (karnivor) dan seterusnya.
4. Konsumen puncak: Pada Organisme yang menduduki tingkat tropik tertinggi ini adalah konsumen
puncak.
5. Dekomposer: Organisme pengurai yang kemudian membentuk mata rantai terakhir dalam suatu rantai
makanan akan memecah tumbuhan dan hewan yang kemudian mati dan mengembalikan berbagai nutrisi
penting ke tanah.
Jenis-Jenis Rantai Makanan
Jaring-jaring makanan yang terdiri dari semua rantai makanan dalam satu ekosistem. Setiap makhluk hidup
pada suatu ekosistem sendiri terdiri dari beberapa rantai makanan. Setiap rantai makanan ini mengambil jalur
nutrisi dan energi. Pada suatu ekosistem yang umumnya memiliki lebih dari satu rantai makanan. Tumbuhan
hijau tak hanya dimakan oleh satu organisme saja, tetapi dimakan juga oleh berbagai konsumen primer.

Penjelasan jaring-jaring makanan di antaranya adalah sebagai berikut.

 Sawi dan bunga sepatu menempati tingkatan trofik 1 yaitu berperan sebagai produsen.
 Ulat, belalang dan tikus merupakan konsumen sekunder atau konsumen I yang memakan produsen pada
tingkat trofik
 Katak dan burung pipit sebagai konsumen primer atau konsumen II yang memakan konsumen sekunder
pada tingkat trofik
 Elang berperan sebagai konsumen puncak yang akan memakan katak dan burung pipit.
Dapat disimpulkan bahwa dari jaring-jaring makanan ini kemudian terdapat 5 rantai makanan, diantaranya
Bunga sepatu, ulat, tikus, burung pipit, elang Sawi, dan elang. Akibatnya pada suatu ekosistem tidak hanya
terdapat satu rantai makanan saja tetapi terdapat banyak bentuk rantai makanan. Rantai-rantai ini kemudian
saling terhubung antara satu dan yang lainnya, atau disebut juga sebagai jaring-jaring makanan.

1. Rantai Makanan Perumput


Rantai makanan jenis ini adalah yang paling sering kita temui. Dimulai dari tumbuh-tumbuhan yang berperan
sebagai produsen pada tingkat trofik pertamanya. Sementara rumput bersifat autotrof yang berperan sebagai
produsen. Rumput akan dimakan oleh belalang, belalang kemudian akan dimakan katak, katak akan dimakan
ular, dan ular akan dimakan oleh burung elang.

2. Rantai Makanan Detritus


Rantai makanan detritus dimulai dari detritivor sebagai organisme heterotrof yang mendapatkan banyak energi
dengan memakan sisa-sisa makhluk hidup. Detritus juga merupakan fragmen dari organisme tumbuhan dan
hewan yang mati dan sisa-sisa organisme seperti daun, ranting yang gugur, kotoran hewan dan kemudian
diuraikan oleh pengurai. Organisme pemakan detritus sendiri disebut juga sebagai detrivor misalnya pada
rayap, cacing, dan lain sebagainya.

3. Rantai Makanan Parasit


Parasit sebagai organisme yang hidup dengan merugikan organisme lainnya. Jenis rantai makanan parasit ada
pada organisme-organisme kecil yang saling memangsa organisme besar. Contohnya ada pada darah kerbau
yang dimakan oleh kutu, kemudian kutu ini dimakan oleh burung jalak, burung jalak kemudian dimakan oleh
elang.

4. Rantai Makanan Saprofit


Rantai makanan saprofit dimulai juga dari menguraikan jasad mati makhluk hidup oleh organisme saprofit.
Organisme ini diantaranya bakteri, jamur, dan lumut kerak. Saprofit sendiri merupakan istilah bagi organisme
yang dapat menguraikan sisa-sisa organisme mati. Organisme ini berbeda dengan detritivor yang kemudian
dapat mengurai bahan organik dari sisa-sisa jasad mati seperti pada bahan anorganik (mineral) yang diserap
oleh tumbuhan. Contoh rantai makanan saprofit diantaranya pada kayu lapuk yang dimakan jamur, jamur yang
dimakan ayam, dan ayam yang dimakan oleh rubah.

Rantai Makanan dalam Ekosistem Laut


Sebagian besar dari ekosistem laut terikat bersama melalui rantai makanan. Terdapat sekitar 700 ribu spesies
laut menurut sebuah unit penelitian yang diterbitkan dengan berkoordinasi dengan UNESCO di Current
Biology. Pada dasarnya, rantai makanan pada suatu ekosistem laut sendiri tak jauh berbeda dengan daratan.
Berikut penjelasannya:

Tingkat I: Produsen
Produsen sebagai Tingkat paling bawah dalam suatu rantai makanan laut terdiri dari organisme bersel satu
yang disebut juga sebagai fitoplankton. Organisme ini berukuran sangat kecil hingga sangat sulit dilihat tanpa
mikroskop. Miliaran fitoplankton ini hidup di bagian atas lautan. Mereka kemudian akan menyerap cahaya
matahari melalui proses fotosintesis, kemudian mengubah energi cahaya matahari menjadi energi kimia.

Energi kimia ini juga memungkinkan mereka untuk bertahan dan bertumbuh selama masa hidupnya.
Fitoplankton ini sendiri turut berperan besar dalam rantai makanan laut. Mereka sebagai produsen utama
karbon yang dibutuhkan semua hewan laut untuk dapat bertahan hidup. Mereka juga menghasilkan lebih dari
setengah oksigen yang kita hirup di muka Bumi.

Tingkat II: Herbivor/Konsumen I/Konsumen Primer


Pada Tingkat berikutnya dari rantai makanan laut ada pada pemakan tumbuhan (herbivor), mereka disebut juga
sebagai konsumen I. Banyak dari herbivora berukuran mikroskopis dinamakan zooplankton ini melayang
melintasi permukaan laut kemudian memakan banyak fitoplankton. Sementara ada banyak herbivora lain yang
cukup besar ukurannya untuk kita lihat. Dengan berbagai ukuran yang mereka miliki seperti pada ikan tang
biru dan ikan nila yang kecil dan penyu hijau yang berukuran lebih besar. Herbivor sendiri berperan dalam
memakan sejumlah besar tanaman-tanaman laut.
Tingkat III: Karnivor/Konsumen II/Konsumen Sekunder
Tingkat ketiga dari rantai makanan sendiri terdiri dari sekelompok besar karnivora kecil, termasuk diantaranya
pada ikan, seperti sarden, herring dan kemudian menhaden. Ikan yang lebih kecil lagi memakan banyak
zooplankton. Secara sederhana, ikan-ikan besar akan memakan ikan-ikan yang memiliki ukuran lebih kecil.

Tingkat IV: Predator Teratas/Konsumen


Puncak Hewan Karnivora besar yang bertindak sebagai konsumen puncak pada suatu rantai makanan laut.
Beberapa jenis hewan dalam tingkat ini diantaranya tuna, ikan hiu dan lumba-lumba. Lainnya diantaranya
ialah hewan berbulu, seperti penguin dan burung pelikan. Terdapat pula mamalia seperti pada walrus dan
anjing laut.

Contoh Jaring-Jaring Makanan di Darat


Rantai makanan berfungsi dalam menjaga kestabilan ekosistem. Setiap komponen dalam rantai makanan ini
sesungguhnya saling bergantung. Jika produsen habis, maka konsumen akan mengalami kepunahan karena
tidak mendapatkan makanan. Sama halnya dengan pengurai pada konsumen. Hilangnya salah satu komponen
pada suatu rantai makanan dapat mengganggu kestabilan ekosistem. Dengan menguraikan interaksi antar
spesies pada suatu ekosistem. Rantai makanan ini kemudian berfungsi menguraikan interaksi langsung antar
spesies di ekosistem. Hal ini juga dapat membantu membedakan antara spesies transisi, spesies basal, dan
spesies-spesies yang termasuk ke dalam spesies predator puncak.

1. Rantai Makanan di Hutan


Pada rantai makanan di hutan, seekor tupai dapat memakan berbagai jenis makanan seperti diantaranya buah-
buahan dan biji-bijian. Tupai ini kemudian akan dimakan oleh seekor rubah, yang juga tak hanya memakan
rubah saja namun juga memakan serangga dan tikus. Dalam contoh ini sudah terdapat banyak rantai makanan.
Hutan sebagai ekosistem alami dengan keanekaragaman hayati dan intensitas yang tinggi. Karenanya, rantai
makanan di hutan juga tergolong beragam, dan rumit. Berikut ini beberapa diantaranya:

 Energi matahari – akan menghasilkan rumput – yang dimakan oleh kelinci – kelinci kemudian akan
dimakan oleh ular – ular akan dimakan oleh elang – dan elang akan mati dan dimakan oleh pengurai
 Energi matahari – akan menghasilkan tanaman – tanaman ini akan dimakan oleh tikus – tikus akan
disantap oleh ular – ular akan dimakan oleh elang – dan elang akan mati dan disantap oleh pengurai
 Energi matahari – akan menghasilkan rumput – rumput akan dimakan oleh kambing – kambing akan
dimangsa oleh harimau – dan harimau kelak mati kemudian dimakan oleh pengurai

2. Rantai Makanan di Sawah


Pada ekosistem sawah terdapat banyak rantai makanan. Padi sebagai produsen terbesar di ekosistem ini.
Berikut diantaranya beberapa contoh dari rantai makanan di ekosistem sawah, yaitu:

 Energi matahari – Padi – Burung pemakan biji – Ular sawah – Elang – Pengurai
 Energi matahari – Rumput – Serangga – Tikus – Ular sawah – Pengurai
 Energi matahari – Padi – Tikus – Elang – Pengurai
 Energi matahari – Padi – Serangga – Katak – Ular sawah – Elang – Pengurai

3. Rantai Makanan di Kebun


Kebun sebagai ekosistem buatan, yang menyebabkan rantai makanan di dalamnya tak terlalu banyak dan
terbilang cukup rendah karena jumlah makhluk hidup didalamnya juga sedikit. Berikut ini contohnya:
Energi matahari – tumbuhan sayur – ulat – burung – kucing – pengurai

Anda mungkin juga menyukai