1. APRILIA
2. ZHEANA
3. FARADINA
4.MARSYA
5.ZAKI
6.IDHAM
7.NADHIRA
Aliran energi adalah rangkaian dari urutan pemindahan bentuk energi dari satu bentuk ke bentuk energi
lainnya yang dimulai dengan sinar matahari, lalu berpindah ke produsen, berpindah lagi ke konsumen
primer atau herbivora, berpindah lagi konsumber tingkat tinggi atau karnivora hingga sampai ke saproba.
Aliran energi juga dapat didefinisikan sebagai perpindahan energi dari satu tingkatan trofik ke tingkatan-
tingkatan berikutnya. Pada proses perpindahan energi tersebut, selalu terjadi pengurangan pada jumlah
energi di setiap urutan pemindahannya melalui tingkat trofik makan memakan.
Energi dapat berubah dari bentuk satu ke bentuk lainnya. Contohnya seperti energi kimia, energi listrik,
energi mekanik dan energi panas. Perubahan bentuk energi menjadi bentuk satu ke bentuk lainnya,
dinamakan sebagai transformasi energi.
Pada dasarnya, aliran energi dimulai dari cahaya matahari yang kemudian diubah oleh produsen menjadi
energi kimia dalam bentuk senyawa-senyawa organik. Perubahan energi menjadi senyawa organik
tersebut, dimakan oleh konsumen hingga terjadi lagi perpindahan dan perubahan energi dari tumbuhan ke
konsumen.
Energi kimia yang telah berubah dalam bentuk bahan organik, kemudian dimanfaatkan oleh organisme
untuk pertumbuhan serta perkembangan dari organisme tersebut. Pada ekosistem, aliran energi terjadi
pada peristiwa rantai makanan, jaring-jaring makanan, piramida ekologi serta tingkat trofik.
Rantai makanan merupakan salah satu peristiwa di manan aliran energi dapat
terjadi. Aliran energi yang terjadi pada rantai makanan, memang dinilai sangat
penting bagi keberlangsungan dari ekosistem alam.
Dalam ekosistem alam, hanya tumbuhan yang mampu menangkap energi dari
sinar matahari lalu mengubahnya menjadi energi kimia. Sehingga efisiensi dari
tumbuhan ini terbilang sangat penting dalam keberlangsungan makhluk hidup.
Aliran energi yang terjadi pada peristiwa rantai makanan, terbilang tidak efisien.
Maknanya, tidak semua energi makhluk hidup terjadi dalam suatu trofik yang
diperoleh dengan utuh oleh makhluk hidup dari trofik lainnya.
Contohnya, produsen menghasil energi dengan besar dua puluh kilo kalori setiap
meter persegi tiap tahunnya. Akan tetapi, hanya sekitar dari sepuluh persen
energi saja yang dapat diperoleh konsumen primer pada rantai makanan.
ada setiap tingkat dari trofik, makhluk hidup mampu mengubah sebagian besar
dari energinya menjadi panas ketika ia melakukan proses respirasi sel serta
aktivitas sehari-hari.
Makhluk hidup juga dapat mengubah beberapa bagian energi menjadi sebuah
molekul organik dan tidak dapat dimakan oleh makhluk hidup lainnya
contohnya adalah kotoran.
Seperti halnya pada rantai makanan, tingkat trofik pada jaring-jaring makanan pun terjadi.
Tingkatan trofik adalah pengelompokan dari organisme sesuai dengan posisinya dalam rantai
makanan. Sehingga, jenjang atau banyaknya jumlah dari tingkatan trofik ditentukan oleh
banyaknya organisme yang bertugas pada rantai makanan.
Setiap tingkatan dari trofik memiliki julukannya masing- masing. Pada tingkatan pertama, memiliki
julukan trofik sebagai organisme autotrof. Pada tingkatan kedua, julukannya ialah herbivora, pada
tingkatan ketiga julukan trofiknya ialah karnivora primer, sedangkan pada tingkatan keempat
julukan trofiknya ialah karnivora sekunder.
Karena memiliki hubungan dengan rantai makanan, aliran energi pada jaring-jaring makanan pun
tidak jauh berbeda dengan aliran energi yang terjadi pada rantai makanan.
Jaring-jaring makanan adalah bagan yang
menjelaskan proses makan-dimakan setiap
spesies dalam suatu ekosistem. Bagan ini
terdiri dari berbagai rantai makanan yang
saling berhubungan dan bisa tumpang-
tindih.