Anda di halaman 1dari 33

Rantai Makanan

Rantai makanan adalah perpindahan materi dan energi


dari suatu mahluk hidup ke mahluk hidup lain dalam
proses makan dan dimakan dengan satu arah.
Tiap tingkatan dari rantai makanan disebut taraf
trofik/tingkat trofik.
Pada setiap tahap pemindahan energi, 80%90% energi
potensial hilang sebagai panas, karena itu langkah-
langkah dalam rantai makanan terbatas 4-5 langkah
saja.
Dengan perkataan lain, semakin pendek rantai makanan
semakin besar pula energi yang tersedia.
Komponen rantai makanan menurut
nicia/jabatan meliputi produsen, konsumen,
dan pengurai.
Rantai makanan dimulai dari organisme
autotrof dengan mengubah energi cahaya
dari matahari menjadi energi kimia.
Energi kimia ini akan diteruskan pada
konsumen tingkat pertama atau primer,
tingkat kedua atau sekunder, dan
seterusnya sampai kelompok organisme
pengurai atau dekomposer.
Berperan sebagai pengubah senyawa anorganik
menjadi senyawa organik melalui proses
fotosintesis.
Produsen biasanya adalah organisme berklorofil
seperti tanaman hijau dan ganggang/algae.
Karena mampu menyusun makanan sendiri maka
produsen disebut juga organisme autotrof.
2. Konsumen
Konsumen berperan sebagai
pengubah senyawa organik
menjadi senyawa organik yang lain
dalam peristiwa makan dimakan.
Konsumen terdiri dari :
Herbivora : pemakan tumbuhan
Karnivora : pemakan daging
Omnivora : pemakan segala
Detritivora/detritus/pemakan sisa
organisme kotoran , sampah, dan
bangkai)
Karena tergantung organisme lain
maka konsumen disebut
organisme heterotrof.
Pengurai/ Dekomposer berperan sebagai
pengubah senyawa organik menjadi
anorganik dan dikembalikan ke alam (tanah,
air, dan udara) untuk dimanfaatkan oleh
produsen.
Yang termasuk pengurai adalah bakteri,
protozoa, dan jamur.
Rantai makanan dibedakan menjadi 3 tipe yaitu :
1. Rantai Pemangsa (Rantai Makanan Tipe
Perumput)
2. Rantai Parasit (Rantai Makanan Tipe Parasit)
3. Rantai Saprofit (Rantai Makanan Tipe Detritus)
RANTAI MAKANAN TIPE PERUMPUT.
Pada rantai makanan tipe ini melibatkan
tumbuhan hijau sebagai produsen pada
tingkatan trofik I diikuti oleh herbivora sebagai
konsumen pada tingkatan trofik II dan
karnivora sebagai konsumen pada tingkatan
trofik III dan seterusnya
Contoh : pada ekosistem sawah : padi --tikus--
ular sawah . Padi sebagai produsen ( trofik I ),
tikus sebagai konsumen I ( trofik II ) dan ular
sawah sebagai konsumen II ( trofik III ).
Rantai makanan tipe ini melibatkan sisa-sisa
bagian tubuh mahkluk hidup yang terlepas
dari tubuh berupa fragmen atau hancuran
dan disebut sebagai detritus pada tingkatan
troofik I, diikuti oleh hewan-hewan yang
memakan detritus yang disebut detritivor (
seperti : bakteri, jamur, rayap, cacing tanah
dll ) pada tingkatan trofik II dan seterusnya.
Contoh : pada ekosistem kebun : hancuran
daun ( seresah ) -- cacing tanah -- ayam --
musang.
Rantai makanan tipe Parasit
Rantai makanan tipe parasit melibatkan
mahkluk hidup yang hidupnya sebagai parasit
(menumpang pada mahkluk hidup lain
dengan "merebut" makanan dari mahkluk
hidup yang ditumpanginya.
Contoh : pada ekosistem kebun : tanaman
mangga -- benalu -- ulat -- burung pemakan
ulat.
ARUS ENERGI PADA RANTAI MAKANAN

Rantai makanan adalah perpindahan materi


dan energi dari suatu mahluk hidup ke
mahluk hidup lain dalam proses makan dan
dimakan dengan satu arah.
Tiap tingkatan dari rantai makanan disebut
taraf trofik/tingkat Trofik
JARING-JARING MAKANAN

Jaring-jaring makananmerupakan kumpulan dari


beberapa rantai makanan yang membentuk jaring
yang komplek
Jaring makanan juga mendefinisikan aliran energi
melalui komunitas spesies sebagai akibat dari
hubungan makan mereka.
Semua rantai makanan yang saling berhubungan
dan saling tumpang tindih dalam suatu ekosistem
dan mereka membuat sebuah jaring makanan.
TINGKAT TROFIK DAN PIRAMIDA EKOLOGI

Mahluk hidup didalam ekosistem berdasarkan jaring-


jaring makanan berada pada tingkat berbeda.
Tingkatan tropik paling bawah adalah produsen,
tingkatan kedua adalah herbivora dan tingkatan
selanjutnya adalah karnivora.
Tingkatan paling bawah mempunyai populasi lebih
besar dibandingkan tingkat diatasnya.
Berdasarkan ukuran populasi sensitifitas tingkat tropik
paling atas relatif lebih sensitif terhadap kepunahan.
Penggolongand organisme berdasarkan tingkat tropik
(jenjang makanan) didasarkan atas fungsi organisme
dalam rantai makanan dan bukan berdasarkan atas
spesies. Oleh karena itu satu spesies dalam populasi
dapat menduduki lebih dari satu jenjang makanan
Hubungan antara organisme dalam ekosistem secara
kuantitatif dinyatakan dalam bentuk diagram piramida
ekologi. Hubungan antara organisme tersebut didasarkan
pada tingkatan trofik / tingkatan makanan. Contoh :
Gambar Rantai makanan :
Rumput > ulat > burung > kucing
(Produsen) (Konsumen I) (Konsumen II) (Konsumen III)
Tingkat trofik I Tingkat trofik II Tingkat trofik III Tingkat trofik IV
Pengertian Piramida Ekologi adalah
susunan tingkat trofik (tingkat nutrisi atau
tingkat energi) secara berurutan menurut
pada rantai makanan atau jaring-jaring
makanan dalam ekosistem.
Fungsi piramida ekologi adalah
menunjukkan perbandingan di setiap
tingkatan trofik satu dengan tingkatan
trofik yang lainnya dalam suatu ekosistem.
Struktur trofik pada ekosistem dapat
disajikan dalam bentuk piramida ekologi.
Struktur trofik pada ekosistem dapat
disajikan dalam bentuk piramida ekologi.
Ada tiga jenis piramida ekologi, yaitu
piramida jumlah, piramida biomassa, dan
piramida energi.
Piramida jumlah adalah piramida
yang menunjukkan jumlah
organisme pada setiap tingkatan
trofik.
Organisme di tingkat trofik
pertama biasanya melimpah,
sedangkan tingkat trofik kedua,
ketiga dan selanjutnya semakin
berkurang.
Komunitas yang kebanyakan
memiliki jumlah normal adalah
tumbuhan yang lebih banyak
daripada organisme herbivor.
Demikian pula, pada jumlah
herbivor yang selalu lebih banyak
daripada jumlah karnivor tingkat I.
Karnivor tingkat I juga selalu lebih
banyak dari pada karnivor tingkat
II dan seterusnya.
Piramida Biomassa
Piramida biomassa adalah piramida yang menggambarkan
berat atau massa kering total organisme hidup dari masing-
masing tingkat trofiknya pada suatu ekosistem dalam kurun
waktu tertentu.
Piramida biomassa memiliki penggambaran yang lebih
realistik dari pada piramida jumlah.
Fungsi piramida biomassa adalah menggambarkan

perpaduan massa seluruh organisme di habitat tertentu,


dan dinyatakan dalam gram.
Untuk menghindari kerusakan habitat, maka biasanya

pengukuran menggunakan metode sampel.


Sampel diukur, kemudian total seluruh biomassa yang
dihitung dengan perbandingan yang tertentu.
Pengkuran tersebut, menghasilkan informasi yang lebih

akurat mengenai ekosistem.


PIRAMIDA ENERGI

Piramida energi adalah piramida yang


menggambarkan terjadinya penurunan energi pada
tiap tahap tingkatan trofik.
Piramida energi dibuat berdasarkan pada observasi
dalam waktu yang lama.
Piramida energi memberikan gambaran paling akurat
mengenai aliran energi dalam ekosistem dari pada
piramida jumlah, dan piramida biomassa.
Pada piramida energi terjadi penurunan jumlah energi
secara berturut-turut dari tingkat trofik yang paling
rendah ke tingkat trofik yang paling tinggi.
* Berkurangnya energi pada
setiap tingkat trofik terjadi
karena hal-hal berikut :
1. Hanya sebagian pada
makanan yang ditangkap dan
dimakan oleh tigkat trofik
selanjutnya
2. Makanan yang dimakan tidak
akan bisa seluruhnya dicerna
dan ada yang dikeluarkan
sebagai sampah
3. Hanya pada sebagian
makanan yang dicerna
menjadi bagian dari tubuh
organisme, sedangkan pada
sisanya digunakan sebagai
sumber energi.
O Dari ketiga tipe piramida ekologi, piramida energi
yang dianggap model piramida terbaik. Alasan
piramida energi dianggap paling terbaik adalah
sebagai berikut :
1. Tidak dipengaruhi dari ukuran organisme dan
kecepatan metabolisme organisme
2. Menunjukkan efisiensi ekologi atau produktivitas
ekosistem
3. Memberikan gambaran berkaitan dengan sifat
fungsional suatu ekosistem
DAUR HIDROLOGI
Siklus hidrologi adalah peredaran air secara umum
dari laut ke atmosfer melaui penguapan, kemudian
jatuh kepermukaan bumi sebagai hujan, mengalir
diatas permukaan dan didalam tanah sebagai sungai
yang menuju ke laut.
Secara umum siklus hidrologi dapat dibedakan
menjadi 3 yaitu:
1. Siklus pendek : Penguapan terjadi dipermukaan
laut, terjadi kandensasi, kemudian membentuk awan
dan akhirnya terjadi hujan yang jatuh ke laut lagi.
2. Siklus sedang : Penguapan terjadi dipermukaan
laut, terjadi kandensasi uap air terbawa angin,
kemudian terbentuk awan diatas daratan, terjadi
hujan didaratan, dan mengalir lagi ke laut melalui
sungai dipermukaan.
3. Siklus panjang : Penguapan terjadi dipermukaan
laut, terjadi kandensasi, uap air terbawa angin dan
membentuk awan di atas daratan hingga ke
pegunungan tinggi, kemudian jatuh sebagai salju,
terbentuk gletser, mengalir ke sungai dan kembali
lagi ke laut.
Ada berbagai proses yang terjadi selama Siklus air,
yang meliputi:
1. penguapan / sublimasi
2. kondensasi / presipitasi
3. aliran air bawah permukaan
4. limpasan permukaan / pencairan salju
5. debit sungai
Ada sejumlah langkah yang terlibat dalam siklus air.
Air melewati semua tiga keadaan materi selama
siklus ini.
Kekuatan alam seperti matahari, udara, tanah,
pohon, sungai, laut, dan pegunungan memainkan
peranan penting dalam menyelesaikan siklus air.
Tahap 1 : Matahari terjadi menjadi kekuatan
pendorong dari siklus air. Ini memanas air di
laut, sungai, danau dan gletser, yang menguap
dan naik ke atas di udara. Air juga menguap
melalui tanaman dan tanah melalui proses yang
disebut transpirasi. Air menguap ini dalam
bentuk uap air, yang tidak dapat dilihat dengan
mata telanjang.
Tahap 2 : ap air ini kemudian masuk
bersentuhan dengan arus udara, yang
membawanya lebih tinggi ke atmosfer. Setelah
mencapai suhu dingin, uap air mengembun
membentuk awan, yang mengandung jutaan
tetesan kecil air.
Tahap 3 : Awan ini bergerak sepanjang dunia dan tumbuh semakin
besar mengumpulkan uap air lebih banyak dalam perjalanan mereka.
Ketika itu menjadi terlalu berat untuk awan untuk menahan uap air
lagi, mereka meledak dan tetesan air jatuh kembali ke bumi dalam
bentuk hujan. Jika suasana cukup dingin, curah hujan berubah
menjadi hujan salju dan hujan es.
Tahap 4 : Pada langkah terakhir, hujan atau salju yang mencair
mengalir kembali ke badan air seperti sungai, danau, dan waduk. Air
hujan juga diredam oleh tanah, melalui proses yang disebut
infiltrasi. Beberapa air juga berjalan dari permukaan atau
merembes di dalam tanah, yang kemudian dapat dilihat sebagai air
tanah atau air tawar mata air. Akhirnya air mencapai lautan, yang
merupakan badan air terbesar dan sumber terbesar dari uap air.

Anda mungkin juga menyukai