Anda di halaman 1dari 43

PERTUMBUHAN

MIKROORGANISME
Dodik Luthfianto, S.Pd., M.Si
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
MIKROBA
PENGERTIAN TUMBUH DAN
BERKEMBANG

 Tumbuh dalam pengertian umum diartikan sebagai bertambahnya


ukuran
 berkembang diartikan sebagai bertambahnya kualitas

Kuantitas atau ukuran pertumbuhan mikroorganisme dapat diukur dari


1. pertambahan dimensi satu, mis: panjang, diameter, jari-jari
2. segi pertambahan dimensi dua, mis: luas
3. pertambahan dimensi tiga, mis: volume, berat segar, berat kering
4. komponen seluler, mis DNA dan RNA
5. kegiatan metabolisme, mis: kebutuhan oksigen, karbon dll
 Sel mikroorganisme jika ditempatkan dalam media tertentu /
sistem tertutup (Batch system) pola pertumbuhannya akan
mengikuti fase-fase tertentu.
 Pola pertumbuhan :
 Bakteri 20-90 menit
 Ragi 90-120 menit
 Kapang 4-8 jam
SYARAT PERTUMBUHAN MIKROBA
1. Ada sel hidup
2. Ada sumber energi
3. Ada nutrisi dan faktor pertumbuhan
4. Tidak ada inhibitor dan toksin
5. Kondisi fisiko-kimia yang mendukung
A. FASE-FASE PERTUMBUHAN MIKROORGANISME

1. Fase adaptasi
2. Fase akselerasi/
pertumbuhan awal
3. Fase eksponensial/ logaritmik
4. Fase retardasi/ pertumbuhan
lambat
5. Fase stasioner
6. Fase kematian
7. Fase kematian logaritmik
1. Fase Adaptasi
dipengaruhi oleh : (a) medium dan lingkungan pertumbuhan (b) Jumlah Inokulum . bakteri baru
menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, sehingga sel belum membelah diri
2. Fase Pertumbuan awal / akselerasi: pembelahan dengan kecepatan rendah
3. Fase pertumbuhan eksponensial/ logaritmik : pembelahan secara cepat , dipengaruhi media tumbuh (pH,
nutrien, suhu, kelembaban udara), metabolisme sel paling aktif, sintesis bahan sel sangat cepat dengan
jumlah konstan sampai nutrien habis atau terjadinya penimbunan hasil metabolisme yang menyebabkan
terhambatnya pertumbuhan
4. Fase retardasi/pertumbuhan lambat :
dipengaruhi oleh : (a) zat-zat dalam nutrisi sudah berkurang (b) hasil metabolisme yang beracun bagi
mikroba sel l hidup > sel mati, kecepatan pembelahan sel berkurang dan jumlah sel yang mati mulai
bertambah
5. Fase pertumbuhan tetap/ statis
Pada fase ini jumlah populasi sel tetap karena jumlah sel yang tumbuh sama dengan jumlah sel yang mati.
Ukuran sel pada fase ini menjadi lebih kecil-kecil karena sel tetap Membelah meskipun zat-zat nutrisi sudah
habis sel-sel lebih tahan terhadap keadaan ekstrim seperti panas, dingin, radiasi dan bahan-bahan kimia
6. Fase menuju kematian dan fase kematian
Mikroba mengalami kematian karena :
a. nutrisi dalam medium sudah habis
b. energi cadangan dalam sel sudah habis
7. Fase kematian logaritma
kecepatan kematian sel mencapai maksimal, sehingga jumlah sel hidup menurun dengan cepat seperti deret
ukur
C. MACAM-MACAM METODE PENGUKURAN
PERTUMBUHAN MIKROORGANISME

Metode langsung
 hitungan mikroskopik(haemocytometer) dan hitungan cawan
digunakan untuk mengukur pertumbuhan bakteri susu, air,
makanan, tanah, dan lain-lain
 kelebihan cepat dalam pengerjaannya, tetapi mempunyai
beberapa kekurangannya, yaitu : tingkat kesalahan tinggi, sel
mati bisa terhitung, sel ukuran kecil sulit teramati. Metode ini
tidak sesuai untuk sel yang densitasnya rendah
Metode tidak langsung
1. Berdasarkan kekeruhan, bila suspensi biakan cair & homogen
2. Berdasarkan berat kering sel, bila suspensi biakan kental & tidak
homogen
3. Berdasarkan kadar nitrogen, bila suspensi biakan kental & tidak
homogen
4. Berdasarkan aktivitas biokimia, menggunakan uji mikrobiologis

 Metode tidak langsung melalui kekeruhan/turbiditasdengan melihat


massa sel. Metode ini menggunakan alat : spektrofotometer.
Dengan alat ini dapat ditentukan nilai absorbansi (a) atau kerapatan
optik (od=optikal density). Kelebihan : cepat, mudah, tidak merusak
sample Kekurangan : sel hidup dan sel mati tidak terukur
NUTRISI BAGI PERTUMBUHAN
BAKTERI

1. Bakteri membutuhkan Sumber energi


 Ototrof, contoh Cyanobacteria
 Kemotrof,. contoh Thiobacillus, Escherichia coli

 Ototrof yaitu M.O. yang menggunakan cahaya sebagai sumber


energi dan CO2sebagai sumber karbon untuk pembentukan
senyawa organik yang dibutuhkannya
 Kemotrof, yaitu M.O. yang menggunakan energi hasil oksidasi
senyawa anorganik yang digunakan untuk mengikat CO2 sebagai
sumber karbon untuk pembentukkan senyawa organik yang
dibutuhkannya
2. Bakteri membutuhkan sumber karbon berupa karbon
anorganik misalnya karbon dioksida dan karbon organik
seperti karbohidrat
3. Bakteri membutuhkan sumber nitrogen dalam bentuk
garam nitrogen anorganik (seperti kalium nitrat) dan
nitrogen organik (berupa protein dan asam amino).
4. Bakteri membutuhkan beberapa unsur logam (seperti
kalium, natrium, magnesium, besi, tembaga
5. Bakteri membutuhkan air untuk fungsi – fungsi metabolik
dan pertumbuhannya
MEDIA PERTUMBUHAN BAKTERI
FAKTOR PERTUMBUHAN
MIKROORGANISME
Faktor pertumbuhan

Faktor fisik Faktor kimia

temperatur Nutrisi

Media
pH
pembiakan

Tekanan
osmotic

Oksigen

Radiasi
1. SUHU/ temperatur
Bakteri dapat dikelompokkan berdasarkan pada kisaran suhu pertumbuhannya, yaitu :
(umumnya berkisar -5 °C sd 80 °C)
A. bakteri psikrofil (0°C sd 20 °C) adalah bakteri yang dapat tumbuh pada suhu 0 ºC
sampai 20 ºC. Suhu optimumnya sekitar 15ºC. Karakteristik istimewa dari semua bakteri
psikrofil adalah akan tumbuh pada suhu 0 – 5 ºC. Contoh bakteri psikrofil adalah
Pseudomonas, Flavobacterium, Achromobacter, dan Alcaligenes.
B. bakteri mesofil (20°C sd 45°C) adalah bakteri yang dapat tumbuh pada suhu 20 ºC
sampai 45ºC. karakteristik istimewa dari semua bakteri mesofil adalah kemampuannya
untuk tumbuh pada suhu tubuh (37 ºC) dan tidak dapat tumbuh pada suhu di atas 45 ºc
C. bakteri termofil (≥ 35°C ) adalah bakteri yang dapat tumbuh pada suhu 35 ºC atau
lebih. Bakteri termofil dapat dibedakan menjadi dua kelompok :
1. Fakultatif termofil adalah organisme yang dapat tumbuh pada suhu 37 ºC,
dengan suhu pertumbuhan optimum 45 – 60 ºC.
2. Obligat termofil adalah organisme yang dapat tumbuh pada suhu di atas suhu
50 ºC, dengan suhu pertumbuhan optimum di atas 60 ºC.
Di antara kisaran suhu terendah dan tertinggi terdapat suhu optimal . Suhu optimal
merupakan suhu pertumbuhan yang menghasilkan laju maksimal pertumbuhan mikroba.
Suhu optimum pertumbuhan mikroba selalu lebih rendah beberapa derajat dari suhu
maksimal pertumbuhan.
2. Derjat keasaman (pH),
Peningkatan dan penurunan konsentrasi ion hidrogen dapat menyebabkan
ionisasi gugus dalam protein, amino, dan karboksilat, yang dapat
menyebabkan denaturasi protein yang mengganggu pertumbuhan sel.
Mikroorganisme asidofil, tumbuh pada kisaran pH optimal 1,0-5,3,
mikroorganisme neutrofil, tumbuh pada kisaran pH optimal 5,5-8,0,
mikroorganisme alkalofil, tumbuh pada kisaran pH optimal 8,5-11,5,
sedangkan mikroorganisme alkalofil eksterm tumbuh pada kisaran pH
optimal > 10
Rentang pH bagi pertumbuhan bakteri antara 4 – 9 dengan pH optimum
6,5 – 7,5 bakteri mempunyai pH optimum sekitar pH 6.5 – 7.5.
3. Tekanan osmosis
Osmosis merupakan perpindahan air melewati membran semipermeabel
karena ketidakseimbangan material terlarut dalam media. Dalam larutan
hipotonik, air akan masuk ke sel mikroorganisme, sedangkan dalam larutan
hipertonik, air akan keluar dari dalam sel mikroorganisme, berakibat membran
plasma mengkerut dan lepas dari dinding sel (plasmolisis), sel secara
metabolik tidak aktif.
Mikroorganisme yang mampu tumbuh pada lingkungan hipertonik dengan
kadar natrium tinggi dikenal dengan halofil, contohnya bakteri dalam laut.
Mikroorganisme yang mapu tumbuh pada konsentrasi garam yang sangat
tinggi ( > 33% NaCl) disebut halofil ekstrem, misalnya Halobacterium halobium.

1. Mikroorganisme Nonhalofil
2. mikroorganisme haloteran
3. Mikroorganisme Halofil (NaCl 10-15%)
4. Mikroorganisme Halofil eksterim
4. Kebutuhan oksigen
Oksigen pada bakteri tertentu mencerminkan
mekanisme yang digunakan untuk memenuhi
Aerob
kebutuhan energinya obligat
Berdasarkan kebutuhan oksigen tersebut, bakteri
dapat dipisahkan menjadi lima kelompok :
1. Anaerob obligat, tumbuh hanya dalam
keadaan tekanan oksigen yang sangat rendah dan Bakteri
mikroaerofilik
Anaerob
obligat
oksigen bersifat toksik
2. Anaerob aerotoleran yang tidak terbunuh Oksigen
dengan paparan oksigen
3. Anaerob fakultatif, dapat tumbuh dalam
keadaan aerob dan anaerob
4. Aerob obligat, membutuhkan oksigen untuk
pertumbuhannya Aerotoleran Fakultatif
anaerob anaerob
5. Bakteri mikroaerofilik yang tumbuh baik pada
tekanan oksigen rendah, tekanan oksigen tinggi
dapat menghambat pertumbuhan
5. Radiasi

Sumber radiasi dibumi adalah sinar matahari yang mencakup cahaya tampak,
radiasi ultraviolet, sinar infra merah, dan gelombang radio.
Radiasi yang berbahaya bagi mikroorganisme adalah radiasi pengionisasi,
yaitu radiasi dari gelombang panjang yang sangat pendek dan berenergi yang
menyebabkan atom kehilangan elektron (ionisasi).
Pada level rendah radiasi pengionisasi dapat mengakibatkan mutasi yang
mengarah ke kematian, sedangkan pada radiasi tinggi bersifat lethal.
FAKTOR KIMIA

1. NUTRISI
Peran nutrisi dalam kehidupan mikroba
Makronutrien :
1. karbon
2. hidrogen
3. nitrogen
4. fosfor Menyusun komponen selulernya
5. protein, dan
6. asam nukleat
Nutrisi Makroelemen adalah elemen-elemen
nutrisi yang diperlukan dalam jumlah banyak

sulfur (S), pospor (P)

nitrogen
kalium (K)
(N),

hidrogen magnesium
(H) (Mg)

kalsium
oksigen(O),
(Ca),

karbon (C),
Makro besi (Fe).
elemen
Peranan bagi mikroorganisme

a. C, H, O, N, dan P diperlukan untuk pembentukan karbohidrat, lemak,


protein, dan asam nukleat.
b. K diperlukan oleh sejumlah enzim untuk mensintesis protein
c. Ca berperan dalam resistensi endospora bakteri terhadap panas.
Mikroelemen yaitu elemen-elemen nutrisi yang diperlukan
dalam jumlah sedikit (dalam takaran mg hingga ppm),
Mikroelemen kadang merupakan bagian enzim atau kofaktor
yang membantu katalisis dan membentuk protein

kobalt
(Co)
zinc Nikel
(Zn), (Ni)

mangan Makro tembaga


(Mn) elemen (Cu)
Sumber nutrien mikroorganisme
1. Air, sbg sumber O2, dan pelarut dan pengangkut dlm
metabolisme
2. Sumber energi, molekul organik dan anorganik, cahaya
matahari
3. Sumber karbon
 Organik : karbohidrat, lemak, protein, asam amino, asam organik, garam asam
organik
 Anorganik : karbonat, gas CO2

4. Sumber aseptor elektron, berasal dari O2, senyawa organik


5. Sumber mineral,
1. Makro : C, O, N, H, P, K, Ca, Mg, Na, S, Cl
2. Mikro : Fe, Mn, Co, Cu, Bo, Zn, Mo, Al, Ni, Va, Sc, Si,

6. Faktor tumbuh, diperlukan mikroorganisme dalam jumlah


sedikit
7. Sumber nitrogen,
4. Pengaruh Aktifitas air.

Air merupakan komponen utama sel mikroba dan medium.


Fungsi air adalah sebagai sumber oksigen untuk bahan organik
sel pada respirasi. Selain itu air berfungsi sebagai pelarut dan
alat pengangkut dalam metabolisme.

Air berfungsi sebagai reaktan misalnya dalam reaksi hidrolisis,


dan sebagai produk misalnya dari reduksi oksigen dalam sistem
transpor elektron.
FAKTOR KIMIA …
2. MEDIA KULTUR
• Bahan nutrisi yang digunakan untuk pertumbuhan mikroorganisme di
laboratorium disebut media kultur. Pengetahuan tentang habitat normal
mikroorganisme sangat membantu dalam pemilihan media yang cocok untuk
pertumbuhan mikroorganisme di laboratorium. Berdasarkan konsistensinya,
media kultur dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu media cair (liquid
media), media padat (solid media), dan semisolid
MEDIA PEMBIAKAN
• Media alami
• Media buatan
1. Cair (broth)
2. Padat
a. Plate Count Agar (PCA), untuk
menumbuhkan bakteri
b. Potato Dextrose Agar (PDA), untuk
menumbuhkan kamir dan kapang
PENGELOMPOKAN MEDIA
1. Berdasarkan karakteristik fungsi
1. Untuk peremajaan
media umum untuk peremajaan
2. Untuk isolasi
mengandung semua senyawa esensial untuk pertumbuhan mikroba
3. Deferensial
media untuk membedakan mikroba berdasarkan sifat tertentu
terhadap media
4. Selektif (penghambat)
media untuk menumbuhkan mikroba tertentu dan menghambat
mikroba yang tidak diharapkan
PENGELOMPOKAN MEDIA
1. Berdasarkan karakteristik fungsi
 Selektif Diferensial
mampu memberikan respon tertentu terhadap
mikroba yang ditumbuhkan
 Diperkaya (Enrichment)
media umum yang ditambahkan nutrien tertentu
untuk tujuan tertentu
 Untuk karakterisasi mikroba
media yang ditambahkan nutrien tertentu untuk
menentukan karakter mikroba
KEGUNAAN PEMBIAKAN MIKROBA
 Stok
 Identifikasi

 Peremajaan

 Perbanyakan
PRODUK WARNA
METODE INOKULASI
STREAK PLATE
Metode tuang
Metode Swab
INTERAKSI MIKROBA YANG MEMPENGARUHI
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

• Interaksi positif
INTERAKSI • Interaksi negatif
DALAM 1 JENIS
MIKROBA

• Netralisme
• Komensalisme
INTERAKSI • Sinergisme
BERBAGAI • Muatualisme
MACAM • Kompetisi
• Amensalisme
MIKROBA • Predasi
• Parasitisme
E. KONTROL TERHADAP
PERTUMBUHAN MIKROORGANISME
Tujuan :
1. Mencegah penyebaran/ menghambat pertumbuhan bakteri
2. Membasmi / mencegah kontaminasi bakteri yang tidak dikehendaki
3. Mencegah perusakan dan pembusukan oleh mikroorganisme

Cara mencegah pertumbuhan mikroorganisme tersebut secara umum


terdapat dua prinsip, yaitu: 1) dengan membunuh mikroorganisme,
2) menghambat pertumbuhan mikroorganisme

Kontrol terhadap mikroba:


1. Fisik
2. Kimia
3. mekanik
1. PENGENDALIAN SECARA FISIK
a. Pasteurisasi, Suhu pemanasan adalah 65oC selama 30
menit
b. Tyndalisasi, Suhu pemanasan adalah 65oC selama 30
menit dalam waktu tiga hari berturut-turut.
c. Boiling, disterilkan pada suhu 100oC selama 10-15 menit.
d. Red heating, Pemanasan langsung di atas api
bunsen burner (pembakar spiritus) ampai berpijar merah
e. Flaming, Pembakaran langsung alat-alat
laboratorium diatas pembakar bunsen dengan alkohol
atau spiritus tanpa terjadinya pemijaran
f. Radiasi, Sinar matahari memiliki aktivitas bakterisida dan
memaikan peranan penting dalam sterilisasi yang bersifat
spontan yang terjadi pada keadaan alami
2. PENGENDALIAN SECARA KIMIA
a. Agen Kimia yang merusak membran sel, Golongan
Surfaktans (Surface Active Agents), yaitu golongan
anionik, kationik dan nonionik.
b. Agen Kimia merusak enzim, Golongan logam berat
seperti arsen, perak, merkuri dan Golongan
oksidator seperti golongan halogen, peroksida
hidrogen dan formaldehid.
c. Agen Kimia yang menyebabkan denaturasi protein,
alkohol, gliserol dan bahan-bahan asam dan alkalis
Senyawa kimia yang dapat mengendalikan pertumbuhan
mikroorganisme, dapat dibedakan menjadi:
1. Antiseptik

2. Desinfektan

3. Bahan kemoterapetik
SYARAT IDEAL MEMILIH SENYAWA ANTIMIKROBA DAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KERJA
ANTIMIKROBA

1. Memiliki kemampuan untuk mematikan mikroorganisme dalam konsentrasi


rendah pada spectrum luas
2. Bisa larut dalam air atau pelarut lain sampai taraf yang diperlukan secara
efektif
3. Memiliki stabilitas tinggi, jika dibiarkan dalam waktu relatif lama tidak
kehilangan sifat antimikrobanya
4. Bersifat letal bagi mikroorganisme, tetapi aman bagi manusia maupun hewan
5. Bersifat homogen, sehingga komposisi selalu sama untuk setiap aplikasi dosis
takaran
6. Senyawa tersedia dalam jumlah besar dengan harga yang pantas
7. Sifat bahan harus serasi.
8. Dapat menentukan tipe mikroorganisme yang akan dibasmi.
9. Aman terhadap lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai