MIKROORGANISME
Dodik Luthfianto, S.Pd., M.Si
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
MIKROBA
PENGERTIAN TUMBUH DAN
BERKEMBANG
1. Fase adaptasi
2. Fase akselerasi/
pertumbuhan awal
3. Fase eksponensial/ logaritmik
4. Fase retardasi/ pertumbuhan
lambat
5. Fase stasioner
6. Fase kematian
7. Fase kematian logaritmik
1. Fase Adaptasi
dipengaruhi oleh : (a) medium dan lingkungan pertumbuhan (b) Jumlah Inokulum . bakteri baru
menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, sehingga sel belum membelah diri
2. Fase Pertumbuan awal / akselerasi: pembelahan dengan kecepatan rendah
3. Fase pertumbuhan eksponensial/ logaritmik : pembelahan secara cepat , dipengaruhi media tumbuh (pH,
nutrien, suhu, kelembaban udara), metabolisme sel paling aktif, sintesis bahan sel sangat cepat dengan
jumlah konstan sampai nutrien habis atau terjadinya penimbunan hasil metabolisme yang menyebabkan
terhambatnya pertumbuhan
4. Fase retardasi/pertumbuhan lambat :
dipengaruhi oleh : (a) zat-zat dalam nutrisi sudah berkurang (b) hasil metabolisme yang beracun bagi
mikroba sel l hidup > sel mati, kecepatan pembelahan sel berkurang dan jumlah sel yang mati mulai
bertambah
5. Fase pertumbuhan tetap/ statis
Pada fase ini jumlah populasi sel tetap karena jumlah sel yang tumbuh sama dengan jumlah sel yang mati.
Ukuran sel pada fase ini menjadi lebih kecil-kecil karena sel tetap Membelah meskipun zat-zat nutrisi sudah
habis sel-sel lebih tahan terhadap keadaan ekstrim seperti panas, dingin, radiasi dan bahan-bahan kimia
6. Fase menuju kematian dan fase kematian
Mikroba mengalami kematian karena :
a. nutrisi dalam medium sudah habis
b. energi cadangan dalam sel sudah habis
7. Fase kematian logaritma
kecepatan kematian sel mencapai maksimal, sehingga jumlah sel hidup menurun dengan cepat seperti deret
ukur
C. MACAM-MACAM METODE PENGUKURAN
PERTUMBUHAN MIKROORGANISME
Metode langsung
hitungan mikroskopik(haemocytometer) dan hitungan cawan
digunakan untuk mengukur pertumbuhan bakteri susu, air,
makanan, tanah, dan lain-lain
kelebihan cepat dalam pengerjaannya, tetapi mempunyai
beberapa kekurangannya, yaitu : tingkat kesalahan tinggi, sel
mati bisa terhitung, sel ukuran kecil sulit teramati. Metode ini
tidak sesuai untuk sel yang densitasnya rendah
Metode tidak langsung
1. Berdasarkan kekeruhan, bila suspensi biakan cair & homogen
2. Berdasarkan berat kering sel, bila suspensi biakan kental & tidak
homogen
3. Berdasarkan kadar nitrogen, bila suspensi biakan kental & tidak
homogen
4. Berdasarkan aktivitas biokimia, menggunakan uji mikrobiologis
temperatur Nutrisi
Media
pH
pembiakan
Tekanan
osmotic
Oksigen
Radiasi
1. SUHU/ temperatur
Bakteri dapat dikelompokkan berdasarkan pada kisaran suhu pertumbuhannya, yaitu :
(umumnya berkisar -5 °C sd 80 °C)
A. bakteri psikrofil (0°C sd 20 °C) adalah bakteri yang dapat tumbuh pada suhu 0 ºC
sampai 20 ºC. Suhu optimumnya sekitar 15ºC. Karakteristik istimewa dari semua bakteri
psikrofil adalah akan tumbuh pada suhu 0 – 5 ºC. Contoh bakteri psikrofil adalah
Pseudomonas, Flavobacterium, Achromobacter, dan Alcaligenes.
B. bakteri mesofil (20°C sd 45°C) adalah bakteri yang dapat tumbuh pada suhu 20 ºC
sampai 45ºC. karakteristik istimewa dari semua bakteri mesofil adalah kemampuannya
untuk tumbuh pada suhu tubuh (37 ºC) dan tidak dapat tumbuh pada suhu di atas 45 ºc
C. bakteri termofil (≥ 35°C ) adalah bakteri yang dapat tumbuh pada suhu 35 ºC atau
lebih. Bakteri termofil dapat dibedakan menjadi dua kelompok :
1. Fakultatif termofil adalah organisme yang dapat tumbuh pada suhu 37 ºC,
dengan suhu pertumbuhan optimum 45 – 60 ºC.
2. Obligat termofil adalah organisme yang dapat tumbuh pada suhu di atas suhu
50 ºC, dengan suhu pertumbuhan optimum di atas 60 ºC.
Di antara kisaran suhu terendah dan tertinggi terdapat suhu optimal . Suhu optimal
merupakan suhu pertumbuhan yang menghasilkan laju maksimal pertumbuhan mikroba.
Suhu optimum pertumbuhan mikroba selalu lebih rendah beberapa derajat dari suhu
maksimal pertumbuhan.
2. Derjat keasaman (pH),
Peningkatan dan penurunan konsentrasi ion hidrogen dapat menyebabkan
ionisasi gugus dalam protein, amino, dan karboksilat, yang dapat
menyebabkan denaturasi protein yang mengganggu pertumbuhan sel.
Mikroorganisme asidofil, tumbuh pada kisaran pH optimal 1,0-5,3,
mikroorganisme neutrofil, tumbuh pada kisaran pH optimal 5,5-8,0,
mikroorganisme alkalofil, tumbuh pada kisaran pH optimal 8,5-11,5,
sedangkan mikroorganisme alkalofil eksterm tumbuh pada kisaran pH
optimal > 10
Rentang pH bagi pertumbuhan bakteri antara 4 – 9 dengan pH optimum
6,5 – 7,5 bakteri mempunyai pH optimum sekitar pH 6.5 – 7.5.
3. Tekanan osmosis
Osmosis merupakan perpindahan air melewati membran semipermeabel
karena ketidakseimbangan material terlarut dalam media. Dalam larutan
hipotonik, air akan masuk ke sel mikroorganisme, sedangkan dalam larutan
hipertonik, air akan keluar dari dalam sel mikroorganisme, berakibat membran
plasma mengkerut dan lepas dari dinding sel (plasmolisis), sel secara
metabolik tidak aktif.
Mikroorganisme yang mampu tumbuh pada lingkungan hipertonik dengan
kadar natrium tinggi dikenal dengan halofil, contohnya bakteri dalam laut.
Mikroorganisme yang mapu tumbuh pada konsentrasi garam yang sangat
tinggi ( > 33% NaCl) disebut halofil ekstrem, misalnya Halobacterium halobium.
1. Mikroorganisme Nonhalofil
2. mikroorganisme haloteran
3. Mikroorganisme Halofil (NaCl 10-15%)
4. Mikroorganisme Halofil eksterim
4. Kebutuhan oksigen
Oksigen pada bakteri tertentu mencerminkan
mekanisme yang digunakan untuk memenuhi
Aerob
kebutuhan energinya obligat
Berdasarkan kebutuhan oksigen tersebut, bakteri
dapat dipisahkan menjadi lima kelompok :
1. Anaerob obligat, tumbuh hanya dalam
keadaan tekanan oksigen yang sangat rendah dan Bakteri
mikroaerofilik
Anaerob
obligat
oksigen bersifat toksik
2. Anaerob aerotoleran yang tidak terbunuh Oksigen
dengan paparan oksigen
3. Anaerob fakultatif, dapat tumbuh dalam
keadaan aerob dan anaerob
4. Aerob obligat, membutuhkan oksigen untuk
pertumbuhannya Aerotoleran Fakultatif
anaerob anaerob
5. Bakteri mikroaerofilik yang tumbuh baik pada
tekanan oksigen rendah, tekanan oksigen tinggi
dapat menghambat pertumbuhan
5. Radiasi
Sumber radiasi dibumi adalah sinar matahari yang mencakup cahaya tampak,
radiasi ultraviolet, sinar infra merah, dan gelombang radio.
Radiasi yang berbahaya bagi mikroorganisme adalah radiasi pengionisasi,
yaitu radiasi dari gelombang panjang yang sangat pendek dan berenergi yang
menyebabkan atom kehilangan elektron (ionisasi).
Pada level rendah radiasi pengionisasi dapat mengakibatkan mutasi yang
mengarah ke kematian, sedangkan pada radiasi tinggi bersifat lethal.
FAKTOR KIMIA
1. NUTRISI
Peran nutrisi dalam kehidupan mikroba
Makronutrien :
1. karbon
2. hidrogen
3. nitrogen
4. fosfor Menyusun komponen selulernya
5. protein, dan
6. asam nukleat
Nutrisi Makroelemen adalah elemen-elemen
nutrisi yang diperlukan dalam jumlah banyak
nitrogen
kalium (K)
(N),
hidrogen magnesium
(H) (Mg)
kalsium
oksigen(O),
(Ca),
karbon (C),
Makro besi (Fe).
elemen
Peranan bagi mikroorganisme
kobalt
(Co)
zinc Nikel
(Zn), (Ni)
Peremajaan
Perbanyakan
PRODUK WARNA
METODE INOKULASI
STREAK PLATE
Metode tuang
Metode Swab
INTERAKSI MIKROBA YANG MEMPENGARUHI
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
• Interaksi positif
INTERAKSI • Interaksi negatif
DALAM 1 JENIS
MIKROBA
• Netralisme
• Komensalisme
INTERAKSI • Sinergisme
BERBAGAI • Muatualisme
MACAM • Kompetisi
• Amensalisme
MIKROBA • Predasi
• Parasitisme
E. KONTROL TERHADAP
PERTUMBUHAN MIKROORGANISME
Tujuan :
1. Mencegah penyebaran/ menghambat pertumbuhan bakteri
2. Membasmi / mencegah kontaminasi bakteri yang tidak dikehendaki
3. Mencegah perusakan dan pembusukan oleh mikroorganisme
2. Desinfektan
3. Bahan kemoterapetik
SYARAT IDEAL MEMILIH SENYAWA ANTIMIKROBA DAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KERJA
ANTIMIKROBA