PENDAHULUAN
Parameter Kimia
a. pH
Masukkan pH paper ke dalam air sampel kurang
lebih 2 menit
Kibas-kibaskan hingga setengah kering
Cocokkan warna pada pH paper dengan warna
kotak standar
d. Nitrat Nitrogen
Masukkan ke dalam cawan porselen sebanyak
25 ml air sampel yang sudah disaring
Panaskan sampai menghasilkan kerak nitrat
Kemudian didinginkan
Tambahkan 1 ml asam fenol disulfonik dan aduk
dengan spatula
Tambahkan 10 ml aquadest
ܦ = ܦ1 − ܦ2
1
= ܲܤܮ ߨ ܦଶ plankton
4
D2
Bp Bp
1 2
Bp
5
Bp Bp
4 3
Dasar teori :
Plankton dapat dibedakan menjadi beberapa
kelompok, berdasarkan cara makan plankton dapat
dikelompokkan ke dalam bakterioplankton
(saproplankton, fitoplankton, dan zooplankton),
Dasar teori :
Pada umumnya estimasi kelimpahan plankton
yang sering dilakukan adalah pengukuran biomassa
(berat kering, berat basa, atau volume plankton) dan
menghitung jumlah plankter per satuan volume. Masing-
masing cara tersebut mempunyai kelebihan dan
kekurangan. Pengukuran biomassa bertujuan untuk
mengetahui banyaknya plankton secara kuantitatif
tanpa mengidentifikasi. Ini merupakan cara yang praktis
dan sederhana namun kurang teliti karena sering
terbawa materi lain di luar plankton. Pengukuran
volume plankton kurang memberikan informasi yang
tepat, oleh karena rongga antara plankton sering ikut
terukur. Estimasi kelimpahan plankton dengan cara
menghitung jumlah plankter per satuan volume
merupakan informasi yang lebih teliti, karena dapat
memberikan gambaran yang lebih pasti mengenai
kelimpahan plankton di suatu tempat. Kelimpahan
plankton dapat digunakan untuk mengetahui
penyebaran atau distribusi plankton dalam suatu area.
Para peneliti sering menganalisa kelimpahan
plankton berdasarkan jumlah sel plankton per liter air.
2. Indeks Keseragaman :
ܪ = ܧᇱ/ܪ ௫
Menurut Mackentum (1969), untuk pertumbuhan
optimal fitoplankton memerlukan kandungan nitrat
pada kisaran 0,9-3,5 mg/l dan ortofosfat adalah
0,09-1,80 mg/l. lebih lanjut dijelaskan Bruno et al.,
(1979 dalam Sumardianto, 1995) bahwa kandungan
ortofosfat yang optimal bagi pertumbuhan
fitoplankton adalah 0,27-5,51 mg/l, jika
kandungannya kurang dari 0,02 mg/l maka akan
menjadi factor pembatas.
3. Indeks Dominasi
= ܦ [݊݅/ܰ ]ଶ
݅= 1
Dengan criteria (Odum, 1971) sebagai berikut :
*D mendekati 0 tidak ada jenis yang mendominasi dan
D mendekati 1 terdapat jenis yang mendominasi.
dengan :
ܪᇱ = Indeks keanekaragaman Shannon-Wiener
ܧ = Indeks Keseragaman
ܦ = Indeks Dominasi Simpson
݊݅ = Jumlah individu genus ke-݅
ܰ = Jumlah total individu seluruh genera
Indeks Dominasi
Indeks Dominasi (F) (Simpson, 1949)
݊݅2
=ܦ × 100%
ܰ2
Dimana :
ܦ = Indeks Dominasi
ܰ݅ = Jumlah individu jenis ke 1/sel
ܰ = Jumlah total individu / sel
Eutrofikasi
Didefinisikan sebagai pengayaan (enrichment) air
dengan nutrient/unsure hara berupa bahan anorganik
yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan mengakibatkan
terjadinya peningkatan produktivitas primer perairan.
Nutrein yang dimaksud adalah nitrogen dan fosfor.
Pada sebagian dasar danau, fosfor menjadi faktor
pembatas karena keberadaannya yang relative sedikit
dibandingkan sengan banyaknya organism akuatik yang
memerlukannya. Peningkatan kadar fosfor akan
mengakibatkan peningkatan produktivitas perairan.
Pada perairan laut, biasanya yang merupakan faktor
pembatas pertumbuhan adalah nitrogen. Pada perairan
D1 : D2 : LBP:
Jenis Kolam :
………………………………………………………………
………………………………………………………………
………………………………………………………………
………………………………………………………………
………………………………………………………………
………………………………………………………………
………………………………………………………………
………………………………………………………………
………………………………………………………………
………………………………………………………………
…
Nama : …………………………………………
Asisten : …………………………………………
Laporan praktikum
3
FOTO Mengetahui,
Koordinator asisten
3X4
Agaputra Awali
125080100111087