Anda di halaman 1dari 54

PT.

PANCAR BUANA 1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Deskripsi Rencana Usaha dan/atau Kegiatan

1.1.1 Tahap Pra Konstruksi

1.1.1.1 Perizinan
Perizinan merupakan hal penting yang harus dilengkapi oleh
perusahaan sebelum melakukan kegiatan. Sejak tahun 2009, PT. Pancar
Buana 1 telah memiliki sejumlah dokumen perizinan, termasuk izin
lingkungan yang dilandasi dengan keterangan kelayakan lingkungan.
Akibat rencana peningkatan kapasitas produksi, maka perusahaan wajib
memperbaharui izin lingkungannya dengan syarat telah memperoleh
keterangan kelayakan lingkungan berdasarkan hasil studi AMDAL.

1.1.1.2 Sosialisasi
Guna memberikan informasi yang jelas dan komprehensip kepada
masyarakat di sekitar lokasi pertambangan terkait rencana peningkatan
kapasitas produksi, maka PT. Pancar Buana 1 harus melakukan
kegiatan sosialisasi. Bentuk-bentuk sosialisasi yang dapat dilakukan
seperti penyampaian informasi melalui media massa, melaksanakan
pertemuan dengan masyarakat yang akan terkena dampak. Sosalisasi
dalam bentuk pertemuan dengan masyarakat harus melibatkan instansi
pemerintah terkait, tokoh-tokoh masyarakat, dan unsur-unsur lainnya.

1.1.1.3 Pembebasan Lahan


Wilayah izin usaha pertambangan (IUP) Operasi Produksi PT. Pancar
Buana 1 seluas 21.530 Ha sebahagian besar berada di dalam kawasan
areal penggunaan lain (APL) dan sebahagian lainnya berada dalam
kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) dimana sebahagian lahan
merupakan lahan garapan masyarakat. Dengan demikian, PT. Pancar
Buana 1 akan melakukan kegiatan pembebasan lahan melalui
mekanisme yang disepakati antara PT. Pancar Buana 1 dengan pemilik

ANDAL Penambangan Batu Gamping dan Mineral Ikutannya oleh PT. Pancar Buana 1
Desa Waekatin Kec. Fena Fafan Kab. Buru Selatan I-1
PT. PANCAR BUANA 1

lahan dengan mengacu kepada ketentuan yang ditetapkan oleh


Pemerintah Kabupaten Buru Selatan.

Dalam pelaksanaan pembebasan lahan akan diawali dengan sosialisasi


atau pertemuan dengan masyarakat sekitar yang difasilitasi oleh
pemerintah desa setempat dengan demikian akan disepakati mekanisme
pembebasan lahan yang akan ditempuh. Langkah selanjunya adalah
proses inventarisasi kepemilikan lahan. Pada kegiatan ini juga akan
difasilitasi oleh pemerintah desa dan kecamatan setempat serta dari
instansi pertanahan. Hasil inventarisasi selanjutnya dapat digunakan
sebagai dasar perhitungan nilai pembebasan lahan yang akan
diterapkan.

1.1.2 Tahap Konstruksi

1.1.2.1 Penerimaan Tenaga Kerja


Penambahan kapasitas produksi akan diikuti dengan meningkatnya
volume pekerjaan yang harus dilakukan. Dengan tenaga kerja yang telah
ada, target kapasitas produksi akan sulit terpenuhi. Oleh karena itu, PT.
Pancar Buana 1 akan melakukan rekruitmen tenaga kerja, yang terdiri
dari tenaga kerja tetap dan tenaga kerja tidak tetap. Tenaga kerja tetap
adalah tenaga kerja yang diangkat sebagai karyawan tetap PT. Pancar
Buana 1 berdasarkan perjanjian kerja yang disepakati bersama. Sebagai
karyawan tetap, masa kerja dan kompensasi dari karyawan ini bukan
merupakan fungsi dari jumlah produksi yang dihasilkan oleh
perusahan. Kelompok tenaga kerja tetap adalah para karyawan yang
diangkat untuk mengisi formasi yang ada dalam struktur organisasi.
Sedang tenaga kerja tidak tetap adalah tenaga kerja yang diangkat
sebagai karyawan tidak tetap PT. Pancar Buana 1 berdasarkan
perjanjian kerja yang disepakati bersama. Sebagai karyawan tidak tetap,
masa kerja dan kompensasi dari karyawan tidak tetap merupakan fungsi
dari jumlah produksi/kinerja yang dihasilkan. Kelompok tenaga kerja
tidak tetap adalah para karyawan PT. Pancar Buana 1 yang dikontrak
selama waktu tertentu untuk melakukan pekerjaan tertentu.

ANDAL Penambangan Batu Gamping dan Mineral Ikutannya oleh PT. Pancar Buana 1
Desa Waekatin Kec. Fena Fafan Kab. Buru Selatan I-2
PT. PANCAR BUANA 1

Tabel 1-1. Kebutuhan tenaga kerja untuk kegiatan penambangan

Posisi Status Jumlah


Direktur Karyawan tetap 3
Kepala Teknik Tambang Karyawan tetap 1
Kepala Bagian Karyawan tetap 10
Kepala Seksi Karyawan tetap 17
Operator / teknisi Karyawan tetap 160
Staf Karyawan tetap 400
Tenaga Kerja Lapangan Karyawan tidak tetap 1.300
Jumlah 1.891
Sumber: Studi Kelayakan PB1, 2018

Perekrutan tenaga kerja penambangan diprioritaskan masyarakat


setempat atau tenaga kerja lokal dengan komposisi minimal 60%.
Mekanisme perekrutan tenaga kerja berpedoman pada peraturan
perundang-undangan ketenagakerjaan yang berlaku. Jumlah tenaga
kerja yang diperlukan (termasuk tenaga kerja yang telah ada) dapat
dilihat pada table di atas.

1.1.2.2 Mobilisasi Peralatan


Untuk melaksanakan kegiatan penambangan dan pengangkutan,
diperlukan berbagai jenis peralatan penunjang. Peralatan tersebut akan
dimobilisasi secara berangsur selama tahap operasional dan mengikuti
perkembangan kegiatan penambangan. Proses mobilisasi akan
dilakukan melalui jalur darat dengan pertimbangan nilai ekonomis dan
kepraktisan pengangkutan menuju lokasi penambangan. Potensi
dampak negatif yang dapat ditimbulkan selama kegiatan mobilisasi
peralatan antara lain adalah gangguan kesehatan dan keselamatan
kerja, gangguan kebisingan, serta penurunan kualitas udara. Selain itu,
pertimbangan lain yang harus dipatuhi oleh PT. Pancar Buana 1 dalam
kegiatan mobilisasi peralatan, antara lain adalah kebijakan dan
peraturan keselamatan, batas kecepatan maksimum dan jarak aman
dengan kendaraan lain, serta beban total kendaraan yang disesuaikan
dengan kuat beban jalan dan jembatan. Adapun peralatan yang
diperlukan untuk kegiatan penambangan PT. Pancar Buana 1
diperlihatkan pada tabel 1-2.

ANDAL Penambangan Batu Gamping dan Mineral Ikutannya oleh PT. Pancar Buana 1
Desa Waekatin Kec. Fena Fafan Kab. Buru Selatan I-3
PT. PANCAR BUANA 1

Tabel 1-2. Jenis, jumlah, dan spesifikasi peralatan

Jumlah
Jenis Tipe Kapasitas
(unit)
Bulldozer 4 D65E-8 244 m3/jam
Excavator / Back Hoe 5 PC 200-3 57 ton/jam
Stone Breaker 7 50 ton/jam
Dump Truck 50 PS-190 40 ton/hari
Wheel Loader 6 WA 380 25 ton/jam
Peralatan pengolahan: 2 25 ton/jam
- Vibrator hooper
- Crusher
- Vibrating screen
- Belt conveyor

1.1.2.3 Penyiapan Sarana/Prasarana


a. Pembenahan jalan tambang

Untuk menjamin mobilitas kegiatan penambangan yang akan dilakukan


PT. Pancar Buana 1, diperlukan kegiatan pembenahan jalan tambang
yang telah ada, antara lain:

 Jalan angkut terdiri jalan pit dan jalan hauling, masing masing
adalah sepanjang ±1,2 km dari lokasi pit menuju lokasi
pengolahan serta sepanjang ±200 m dari lokasi pit menuju waste
dump.
 Jalan ke fasilitas-fasilitas lainnya misalnya jalan ke lokasi
akomodasi, perkantoran, dll.

Jalan-jalan tambang yang dibangun dengan lebar ±10 m berdimensi 3½


kali lebar alat angkut terbesar yang ada dengan maksimum kemiringan
jalan 5%. Pada kedua sisi jalan dibuat parit, dan dibangun tanggul
pengaman dengan dimensi ½ dari tinggi roda alat angkut yang ada.
Contoh disain dimensi jalan tambang diperlihatkan pada Gambar 2-4.
Adapun konstruksi jalan tambang harus memenuhi dua syarat
yaitu cukup kuat untuk menahan beban atau berat kendaraan di
atasnya serta permukaan jalan harus dapat menahan gesekan dari roda

ANDAL Penambangan Batu Gamping dan Mineral Ikutannya oleh PT. Pancar Buana 1
Desa Waekatin Kec. Fena Fafan Kab. Buru Selatan I-4
PT. PANCAR BUANA 1

kendaraan dan tidak terkikis oleh aliran permukaan. Dalam kegiatan ini,
jalan tambang yang dibenahi tidak memiliki akses langsung dengan
jalan umum yang digunakan oleh masyarakat, sehingga kegiatan
pengangkutan tidak akan mengganggu arus lalulintas masyarakat.

Gambar 1-1 Dimensi jalan tambang

b. Pembenahan disposal dan stockpile

Suatu kegiatan pertambangan umumnya memindahkan tanah penutup


(overburden) untuk mengambil bahan galian yang berada di dalam bumi
dan menampung sementara bahan galian sebelum diangkut. Oleh
karena itu, diperlukan suatu area tertentu untuk menampung material
tanah penutup tersebut dan area untuk menampung bahan galian
sementara sehingga tidak menutupi area yang masih mengandung
bahan galian yang ekonomis. Tempat penimbunan dapat dibagi menjadi
dua, yaitu disposal dan stockpile. Disposal adalah daerah pada suatu
operasi tambang terbuka yang dijadikan tempat membuang material
yang dapat diproses pada saat yang akan datang maupun tanah
penutup atau tanah pucuk yang dapat digunakan untuk reklamasi.
Sedangkan stockpile digunakan untuk menampung material batu
gamping sebelum diolah lebih lanjut. Stock pile akan ditempatkan pada
areal yang tidak jauh dari blok-blok penambangan. Disposal biasanya
dibuat pada lubang-lubang bekas penambangan. Ketika lubang tersebut
telah penuh, maka permukaan dari disposal ini akan ditutupi dengan
lapisan tanah penutup (top soil) untuk dijadikan daerah penghijauan.
Sudah menjadi tanggung jawab PT. Pancar Buana 1 untuk melakukan

ANDAL Penambangan Batu Gamping dan Mineral Ikutannya oleh PT. Pancar Buana 1
Desa Waekatin Kec. Fena Fafan Kab. Buru Selatan I-5
PT. PANCAR BUANA 1

penghijauan kembali setelah area penambangan ditutup. Oleh karena


itu, suatu area yang berupa lubang atau lereng bekas penambangan
harus disiapkan untuk menjadi disposal area. Untuk menghindari
adanya pencemaran lingkungan di sekitar lokasi stockpile, khususnya
pada musim hujan maka akan dilengkapi dengan drainase yang
mengarahkan aliran air ke lokasi sediment pond. Hal ini dimaksudkan
untuk menghindari terjadinya genangan air yang dapat menurunkan
produktivitas tambang dan dapat mengendalikan laju limpasan air
permukaan.

c. Pembenahan sediment pond

Aliran air permukaan dari lokasi penambangan serta lokasi disposal dan
stockpile akan ditampung di suatu kolam pengendapan (sediment pond).
Kolam pengendapan ini dibuat bertingkat yang memungkinkan bagi
sedimen terendapkan secara bertahap. Fungsi kolam adalah untuk
menampung dan mengendapkan lumpur atau material padatan yang
terbawa air sebelum masuk ke badan air. Sediment pond yang telah ada
di lokasi kegiatan saat ini akan dibenahi kembali atau dengan membuat
kolam yang baru jika sediment pond yang telah ada mengalami
pendangkalan. Lokasi dan ukuran sedimen pond desesuaikan kondisi
topografi dan pola aliran air permukaan.

d. Pembenahan basecamp

Basecamp adalah tempat tinggal sementara tenaga kerja selama berada


di lokasi penambangan. Adanya penambahan tenaga kerja akibat
penambahan kapasitas produksi sehingga perusahaan harus
membenahi kembali basecamp yang telah ada dan atau melakukan
penambahan bangunan basecamp. Basecamp umumnya dilengkapi
dengan sejumlah fasilitas seperti kantin, sumber air bersih, sewage
disposal, tempat ibadah, sumber energi listrik, dan fasilitas penunjang
lainnya. Sumber air yang digunakan berasal dari sumur bor yang di
buat di beberapa titik sekitar lokasi basecamp. Sumber energi listrik
menggunakan generator dengan daya bangkitan sesuai kebutuhan
basecamp dan perkantoran. Ukuran basecamp disesuaikan dengan

ANDAL Penambangan Batu Gamping dan Mineral Ikutannya oleh PT. Pancar Buana 1
Desa Waekatin Kec. Fena Fafan Kab. Buru Selatan I-6
PT. PANCAR BUANA 1

jumlah dan ukuran kendaraan yang dipergunakan Pembangunan mes,


kantor, kantin, mushola, dan pos keamanan disesuaikan dengan jumlah
karyawan yang ada.

1.1.3 Tahap Operasi

Kegiatan pertambangan yang akan dilaksanakan oleh PT. Pancar Buana


1 pada prinsipnya akan menerapkan Good Mining Practice yaitu suatu
kegiatan pertambangan yang mentaati aturan, terencana dengan baik,
menerapkan teknologi yang sesuai yang berlandaskan pada efektifitas
dan efisiensi, melaksanakan konservasi bahan galian, mengendalikan
dan memelihara fungsi lingkungan, menjamin keselamatan kerja,
mengakomodir keinginan dan partisipasi masyarakat, menghasilkan
nilai tambah, meningkatkan kemampuan dan kesejahteraan masyarakat
sekitar serta menciptakan pembangunan yang berlanjutan.

Beberapa ciri Good Mining Practice antara lain:

1) Penerapan prinsip konservasi dan nilai lindung lingkungan


2) Kepedulian terhadap K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja)
terutama bagi pekerjanya
3) Meciptakan nilai tambah bagi pengembangan wilayah dan
masyarakat sekitar
4) Kepatuhan terhadap hukum dan perundangan yang berlaku
5) Menggunakan standarisasi keteknikan dan teknologi pertambangan
yang tepat dalam aktivitasnya
6) Pengembangan potensi dan kesejahteraan masyarakat setempat
terutama dari optimalisasn dan konversi pemanfaatan mineral
7) Menjamin keberlanjutan kegiatan pembangunan setelah periode
pasca tambang (mine closure)
8) Memberikan benefit yang memadai bagi investor

1.1.3.1 Pengupasan Tanah Pucuk dan Tanah Penutup


Lapisan tanah pucuk atau lazim dikenal sebagai top soil adalah lapisan
tanah atas yang umumnya memiliki karakteristik fisik, kimia, dan
biologi yang baik bagi pertumbuhan tanaman dengan ketebalan sekitar

ANDAL Penambangan Batu Gamping dan Mineral Ikutannya oleh PT. Pancar Buana 1
Desa Waekatin Kec. Fena Fafan Kab. Buru Selatan I-7
PT. PANCAR BUANA 1

30 cm. Lapisan tanah pucuk ini mempunyai unsur hara yang tinggi
sehingga sangat diperlukan pada tahap reklamasi lahan untuk
mengembalikan kesuburan tanah. Lapisan tanah pucuk yang dikupas
dikumpulkan disuatu tempat (disposal) untuk ditebarkan kembali ke
area bekas tambang yang sudah siap untuk direhabilitasi kembali. Oleh
karena itu, pekerjaan pengupasan dan penimbunan tanah pucuk harus
dilakukan dengan hati-hati agar tingkat kesuburannya dapat
dipertahankan sampai pada saat akan dikembalikan ke lahan bekas
tambang. Jika penyimpanan top soil memerlukan waktu yang lama,
timbunan top soil ditanami tanaman penutup (cover crop). Di bawah
lapisan tanah pucuk kemudian terdapat lapisan batuan penutup atau
overburden (OB). Dalam kegiatan penambangan, tanah penutup harus
dikupas dan dibuang hingga didapatkan lapisan tanah yang
mengandung mineral yang diharapkan. Kondisi eksisting, lapisan tanah
penutup masih tersimpan di area lokasi kegiatan, tanah tersebut
nantinya akan dijadikan sebagai tanah penutup dari kegiatan reklamasi
dan rehabilitasi lahan pasca tambang.

1.1.3.2 Penambangan Batu Gamping dan Mineral Ikutannya


Penggalian batu gamping dilakukan dengan mengikuti arah kemajuan
dari pengupasan top soil dan overburden. Penggalian dilakukan dengan
excavator, kemudian dimuat ke truck untuk diangkut ke mine stockyard.
Penambangan dilakukan secara berjenjang (bench system) dengan tinggi
jenjang sesuai dengan peraturan pertambangan umum yaitu maksimum
6 meter.

ANDAL Penambangan Batu Gamping dan Mineral Ikutannya oleh PT. Pancar Buana 1
Desa Waekatin Kec. Fena Fafan Kab. Buru Selatan I-8
PT. PANCAR BUANA 1

Gambar 1-2 Model Penampangan Lereng Dengan Tinggi Jenja v 5 Meter


dan Sudut 200

1.1.3.3 Pengangkutan dan Penimbunan


Pengangkutan batu gamping dan mineral ikutannya untuk tambang
terbuka dilakukan dengan menggunakan truck dari lokasi tambang ke
stockpile melalui jalan tambang yang telah disiapkan. Karena konstruksi
jalan tambang hanya terdiri dari permukaan tanah yang diperkeras
dengan pasir batu (jalan macadam), maka pergerakan kendaraan
pengangkut saat melintasi jalan tambang akan membangkitkan debu di
permukaan jalan. Untuk menekan tingginya polusi debu di udara pada
musim kemarau sepanjang jalan tambang maka dapat dilakukan
penyiraman jalan secara periodik, terutama pada musim kemarau.
Tanah laterit yang diangkut kemudian ditimbun pada lokasi stockpile.
Manajemen penimbunan batu gamping dan mineral ikutannya harus
direncanakan dan dilaksanakan sedemikian rupa agar tidak
mengganggu kegiatan operasi penambangan secara keseluruhan,
sehingga diperlukan proses seefisien mungkin melalui perencanaan yang
cermat. Lokasi penimbunan batu gamping dan mineral ikutannya
berada didekat lokasi peralatan pengolahan lanjutan.

1.1.3.4 Pengolahan Batu Gamping

Tahapan pengolahan bahan galian batugamping dan mineral ikutannya


dengan rencana produksi 5.000.000 ton/tahun, sebagai berikut :

ANDAL Penambangan Batu Gamping dan Mineral Ikutannya oleh PT. Pancar Buana 1
Desa Waekatin Kec. Fena Fafan Kab. Buru Selatan I-9
PT. PANCAR BUANA 1

a. Batuan batugamping dan mineral ikutannya hasil


penambangan dicuci terlebih dahulu supaya bebas dari
lumpur, kemudian dimasukkan ke dalam vibrator hopper agar
mudah dituangkan ke dalam primary crusher.
b. Dengan belt conveyor material bahan galian dibawa ke
vibrating screen untuk mendapatkan ukuran butir yang sesuai
dengan permintaan konsumen dan memisahkan yang
hancur. Ukuran ayakan vibrating screen 50 x 50 mm, yang
lebih besar dari 50 mm diangkut dengan belt conveyor ke
crusher untuk dilakukan pemecahan selanjutnya, dan ukuran
yang lebih kecil dari 50 mm dipisahkan.
c. Selanjutnya secondary crusher dengan setting roll 50 mm
dilakukan pereduksian sekunder, untuk mendapatkan
dengan ukuran butir lebih kecil 50 mm.
Hasil olahan siap diangkut dengan ke stock pile dan dilakukan packing
kemudian diangkut ke pelabuhan untuk pengapalan dengan dump
truck.

BAGAN ALUR PROSES PENGOLAHAN

Bijih batugamping dari


lokasi penambangan

Pencucian bijih

Vibrator hooper

Vibrating screen
>50mm
<50mm
Crusher
<50mm

Packing prosessing

Pengapalan

ANDAL Penambangan Batu Gamping dan Mineral Ikutannya oleh PT. Pancar Buana 1
Desa Waekatin Kec. Fena Fafan Kab. Buru Selatan I - 10
PT. PANCAR BUANA 1

1.1.4 Tahap Pasca Operasi

1.1.4.1 Rehabilitasi Lahan Pasca Tambang


Lokasi bekas galian tambang dan lahan-lahan terganggu lainnya harus
segera direklamasi dan ditanami dengan tanaman penutup tanah (cover
crops). Selanjutnya lahan ditanami dengan bibit tanaman lokal jenis
tanaman pioner maupun tanaman lain yang cepat tumbuh. Kegiatan
reklamasi meliputi :

 Pengaturan lahan, dimaksudkan untuk memperoleh permukaan


lahan yang stabil dan mendekati bentuk bentang alam asli. Selain
itu, lahan diatur untuk mendukung keberhasilan pertumbuhan
tanaman, memudahkan akses pekerjaan selanjutnya, dan
meningkatkan nilai estetika lahan.
 Pengendalian erosi, dilakukan dengan membuat kolam-kolam
penampungan air di beberapa titik. Hal ini diperlukan untuk
menyediakan areal resapan air ataupun cadangan air pada saat
kemarau. Kolam biasanya dibuat pada tempat-tempat yang lebih
landai (kecepatan aliran air minimum) sehingga dapat
mengendapkan sedimen dengan baik.
 Pengelolaan tanah pucuk. Penyelamatan tanah pucuk (top soil) pada
areal yang akan ditambang sangat penting, karena tanah pucuk
sangat berguna dan penting dalam menunjang keberhasilan proses
revegetasi lahan. Penaburan tanah pucuk dilakukan setelah
pekerjaan penataan lahan selesai dan bentuk akhir lahan telah
sesuai rencana. Tanah pucuk ditebarkan diseluruh permukaan
lahan secara merata dengan ketebalan ±30 cm dan dibuat tanggul
(berm) di puncak bukit untuk mencegah limpasan air dari bagian
atas. Tanah pucuk ini ditempatkan pada lokasi khusus yang datar.
 Revegetasi. Tanaman yang pertama ditanam dilahan reklamasi
adalah jenis tanaman penutup tanah (cover crop) yang bertujuan
untuk mengurangi laju erosi tanah, menstabilkan permukaan
tanah dan energy kinetis air hujan, serta membantu memperbaiki
sifat fisik, kimia tanah. Sedangkan tanaman lain yang ditanam
pada lahan yang telah siap direklamasi adalah tanaman pioner
yang terdiri dari beberapa jenis. Hal ini sangat penting untuk
meningkatkan ketahanan tegakan terhadap serangan hama dan
penyakit. Jenis-jenis tanaman pioner yang ditanam adalah jenis-
jenis cepat tumbuh (fast growing plant species) yang mampu
ANDAL Penambangan Batu Gamping dan Mineral Ikutannya oleh PT. Pancar Buana 1
Desa Waekatin Kec. Fena Fafan Kab. Buru Selatan I - 11
PT. PANCAR BUANA 1

mempercepat suksesi jenis-jenis lokal lainnya dan tidak


memerlukan perawatan intensif.
 Pemeliharaan tanaman, dilakukan hingga tanaman dapat tumbuh
dengan sendirinya secara berkelanjutan. Pada umumnya
pemeliharaan dilakukan sampai tanaman berumur satu setengah
tahun.

1.1.4.2 Pemutusan Hubungan Kerja


Pemutusan hubungan kerja akan dilakukan oleh perusahaan secara
bertahap saat kegiatan tambang telah selesai, termasuk lahan bekas
tambang telah direhabilitasi. Pelepasan tenaga kerja akan mengikuti
segala ketentuan yang berlaku. Tenaga kerja operasi akan dilepas pada
akhir kegiatan operasi penambangan dimana cadangan batu gamping
dan mineral ikutannya sudah habis ditambang, sedang tenaga kerja
reklamasi dan penutupan tambang tetap ada sampai kondisi reklamasi
dan penutupan tambang disetujui oleh Pemerintah.

1.1.4.3 Pembongkaran Sarana Tambang


Fasilitas yang akan dibongkar atau dibiarkan berada di lokasi sesuai
dengan rincian yang ada di rencana penutupan tambang. Proses
pembongkaran sarana tambang secara rinci belum dapat diuraikan
dalam dokumen ini karena proses tersebut bergantung pada hasil
kesepakatan antara pihak perusahaan dengan pihak
pemerintah/stakeholder.

1.2 Ringkasan Dampak Penting Hipoteti yang ditelaah

Dalam studi AMDAL, pada dokumen Kerangka Acuan telah dihasilkan


beberapa jenis dampak penting hipotetik melalui proses pelingkupan.
Pelingkupan merupakan proses awal untuk menentukan lingkup
permasalahan dan mengidentifikasi dampak penting (hipotetik) yang
terkait dengan rencana usaha dan/atau kegiatan. Dampak penting
hipotetik terhadap lingkungan hidup yang dihasilkan dipandang relevan
selanjutnya akan ditelaah secara cermat dalam dokumen ANDAL ini.
Esensi dari proses identifikasi dampak potensial ini adalah menduga
semua dampak yang berpotensi terjadi jika rencana usaha dan/atau

ANDAL Penambangan Batu Gamping dan Mineral Ikutannya oleh PT. Pancar Buana 1
Desa Waekatin Kec. Fena Fafan Kab. Buru Selatan I - 12
PT. PANCAR BUANA 1

kegiatan dilakukan pada lokasi tersebut, sedangkan esensi dari evaluasi


dampak potensial adalah memisahkan dampak-dampak yang perlu
kajian mendalam untuk membuktikan dugaan dampak dari dampak
yang tidak lagi perlu dikaji.

Proses penting dalam pelingkupan adalah identifikasi dampak potensial


yang bertujuan untuk menentukan seluruh dampak yang mungkin
timbul sebagai akibat interaksi antara komponen-komponen kegiatan
dengan komponen lingkungan. Dalam studi ini, proses identifikasi
dilakukan dengan menggunakan metode matriks dan bagan alir. Adapun
hasil identifikasi komponen kegiatan yang berpotensi menimbulkan
dampak secara jelas dijabarkan dalam matriks identifikasi dampak
potensial sebagaimana tercantum pada Tabel 1.3. Dampak potensial
sebagaimana disebutkan di atas selanjutnya dievaluasi untuk
menetapkan apakah dampak tersebut dapat dikategorikan sebagai
Dampak Penting Hipotetik (DPH) atau Dampak Penting Tidak Hipotetik
(DPTH). DPH adalah dampak yang memerlukan kajian lebih dalam
untuk mengetahui besaran dan tingkat kepentingan dampak. Penentuan
DPH dilakukan dengan cara meniadakan dampak potensial yang tidak
penting atau tidak relevan berdasarkan 4 kriteria dampak penting
sebagai berikut:

1. beban terhadap komponen lingkungan,


2. peranan komponen lingkungan terhadap masyarakat sekitar (nilai
sosial dan ekonomi) dan terhadap komponen lingkungan lainnya
(nilai ekologis),
3. kekhawatiran masyarakat terhadap komponen lingkungan, serta
4. ada tidaknya aturan atau kebijakan yang akan dilanggar dan atau
dilampaui.

Pertimbangan dalam mengevaluasi adalah apabila dampak yang


dievaluasi memenuhi salah satu kriteria (Y) maka dampak tersebut akan
dikaji dalam ANDAL. Namun jika keempat kriteria tidak terpenuhi (T)
maka dampak tersebut tidak dikaji dalam ANDAL.

ANDAL Penambangan Batu Gamping dan Mineral Ikutannya oleh PT. Pancar Buana 1
Desa Waekatin Kec. Fena Fafan Kab. Buru Selatan I - 13
PT. PANCAR BUANA 1

Tabel 1-3. Matriks identifikasi dampak potensial kegiatan


penambangan PT. Pancar Buana 1

Tahap Kegiatan
Pra
No Konstruks Pasca
Komponen Lingkungan Konstruks Operasi
. i Operasi
i
A B C D E F G H I J K L
1. Komponen Geo-Fisik Kimia
a. Kualitas Udara √ √ √ √ √ √
b. Kebisingan √ √ √ √ √ √
c. Aliran permukaan √ √ √ √
d. Sedimentasi √ √ √ √
e. Kualitas air √ √ √ √
f. Arus lalu lintas √ √
g. Bentang alam √
2. Komponen Biologi
a. Flora √
b. Fauna √
c. Biota perairan √ √ √ √
3. Komponen Sosial, Ekonomi,
dan Budaya
a. Demografi Penduduk √ √
b. Kesempatan Kerja √ √
c. Kesempatan Berusaha √ √ √ √ √ √
d. Pendapatan Masyarakat √ √ √ √ √ √ √ √
e. Perubahan norma dan
√ √ √ √ √
etika masyarakat
f. Sikap dan Persepsi
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
masyarakat
4. Komponen Kesehatan
Masyarakat
a. Kualitas Kesehatan
√ √ √ √ √ √
Lingkungan
b. Potensi Terjadinya
√ √ √ √ √ √ √
Penyakit
Keterangan: √ Menyatakan Dampak Potensial

Tahap Pra Tahap Konstruksi Tahap Operasi Tahap Pasca Operasi


Konstruksi D. Penerimaan tenaga G. Pengupasan tanah J. Rehabilitasi lahan
A. Perizinan kerja pucuk dan tanah pasca tambang
B. Sosialisasi E. Mobilisasi peralatan penutup K. Pemutusan
C. Pembebasan F. Penyiapan H. Penambangan batu hubungan kerja
Lahan Sarana/Prasarana gamping dan L. Pembongkaran
mineral ikutannya sarana tambang
I. Pengangkutan dan
penimbunan

ANDAL Penambangan Batu Gamping dan Mineral Ikutannya oleh PT. Pancar Buana 1
Desa Waekatin Kec. Fena Fafan Kab. Buru Selatan I - 14
PT. PANCAR BUANA 1

1.2.1 Komponen Geo-Fisik-Kimia

A. Tahap Pra Konstruksi

Pada tahap ini diidentifikasi tidak menimbulkan dampak potensial


sehingga tidak ada DPH untuk komponen geo-fisik-kimia.

B. Tahap Konstruksi
1. Penurunan kualitas udara

Kegiatan mobilisasi peralatan serta kegiatan penyiapan


sarana/prasarana diperkirakan akan menimbulkan dampak pada
penurunan kualitas udara. Emisi gas buang kendaraan pengangkut dan
alat berat yang digunakan serta meningkatnya partikel debu di udara
merupakan dampak yang akan timbul saat kegiatan ini. Meskipun
berlangsung sementara, namun penurunan kualitas udara akan memicu
dampak lanjutan seperti gangguan kesehatan bagi masyarakat dan
pekerja.

Kriteria Y/T Kesimpulan


Apakah beban terhadap komponen lingkungan
Y
sudah tinggi
Adakah peranan komponen lingkungan terhadap
masyarakat sekitar (nilai sosial dan ekonomi) dan
Y
terhadap komponen lingkungan lainnya (nilai
DPH
ekologis)
Adakah kekhawatiran masyarakat terhadap
Y
komponen lingkungan
Adakah aturan atau kebijakan yang akan dilanggar
T
dan atau dilampaui

2. Peningkatan kebisingan

Penggunaan alat-alat berat dan kendaraan pengangkut dan alat berat


yang digunakan pada kegiatan tahap konstruksi memberikan kontribusi
yang besar terhadap meningkatnya kebisingan di sekitar lokasi kegiatan.
Meskipun berlangsung sementara, namun penurunan kualitas udara
akan memicu dampak lanjutan seperti gangguan kesehatan bagi
masyarakat dan pekerja.

ANDAL Penambangan Batu Gamping dan Mineral Ikutannya oleh PT. Pancar Buana 1
Desa Waekatin Kec. Fena Fafan Kab. Buru Selatan I - 15
PT. PANCAR BUANA 1

Kriteria Y/T Kesimpulan


Apakah beban terhadap komponen lingkungan
T
sudah tinggi
Adakah peranan komponen lingkungan terhadap
masyarakat sekitar (nilai sosial dan ekonomi) dan
Y
terhadap komponen lingkungan lainnya (nilai
DPH
ekologis)
Adakah kekhawatiran masyarakat terhadap
Y
komponen lingkungan
Adakah aturan atau kebijakan yang akan dilanggar
T
dan atau dilampaui

3. Gangguan arus lalulintas

Lalu lalang kendaraan pengangkut peralatan akan mengganggu


lalulintas sepanjang rute yang dilalui, sehingga berpotensi mengubah
sikap dan persepsi masyarakat, terutama kekhawatiran masyarakat
akan timbulnya dampak susulan seperti gangguan kesehatan. Namun
demikian, kegiatan ini berlangsung relatif singkat dengan intensitas
yang rendah, sehingga tidak akan membebani lingkungan

Kriteria Y/T Kesimpulan


Apakah beban terhadap komponen lingkungan
T
sudah tinggi
Adakah peranan komponen lingkungan terhadap
masyarakat sekitar (nilai sosial dan ekonomi) dan
T
terhadap komponen lingkungan lainnya (nilai
DPTH
ekologis)
Adakah kekhawatiran masyarakat terhadap
T
komponen lingkungan
Adakah aturan atau kebijakan yang akan dilanggar
T
dan atau dilampaui

C. Tahap Operasi
1. Penurunan kualitas udara

Semua komponen kegiatan pada tahap operasi menggunakan alat berat


dan kendaraan pengangkut, sehingga diprakirakan berdampak pada
penurunan kualitas udara.

Kriteria Y/T Kesimpulan


Apakah beban terhadap komponen
lingkungan DPH
Y
sudah tinggi
Adakah peranan komponen lingkungan terhadap Y

ANDAL Penambangan Batu Gamping dan Mineral Ikutannya oleh PT. Pancar Buana 1
Desa Waekatin Kec. Fena Fafan Kab. Buru Selatan I - 16
PT. PANCAR BUANA 1

Kriteria Y/T Kesimpulan


masyarakat sekitar (nilai sosial dan ekonomi) dan
terhadap komponen lingkungan lainnya (nilai
ekologis)
Adakah kekhawatiran masyarakat terhadap
Y
komponen lingkungan
Adakah aturan atau kebijakan yang akan dilanggar
T
dan atau dilampaui

2. Peningkatan kebisingan

Semua komponen kegiatan pada tahap operasi menggunakan alat berat


dan kendaraan pengangkut yang merupakan sumber kebisingan

Kriteria Y/T Kesimpulan


Apakah beban terhadap komponen lingkungan
T
sudah tinggi
Adakah peranan komponen lingkungan terhadap
masyarakat sekitar (nilai sosial dan ekonomi) dan
Y
terhadap komponen lingkungan lainnya (nilai
DPH
ekologis)
Adakah kekhawatiran masyarakat terhadap
Y
komponen lingkungan
Adakah aturan atau kebijakan yang akan dilanggar
T
dan atau dilampaui

3. Peningkatan aliran permukaan

Aliran permukaan lazim terjadi pada areal-areal terbuka saat hujan


turun. Untuk kegiatan ini, lahan akan terbuka sebelum pelaksanaan
kegiatan pengupasan tanah pucuk dan tanah penutup.

Kriteria Y/T Kesimpulan


Apakah beban terhadap komponen lingkungan
Y
sudah tinggi
Adakah peranan komponen lingkungan terhadap
masyarakat sekitar (nilai sosial dan ekonomi) dan
Y
terhadap komponen lingkungan lainnya (nilai
DPH
ekologis)
Adakah kekhawatiran masyarakat terhadap
T
komponen lingkungan
Adakah aturan atau kebijakan yang akan dilanggar
T
dan atau dilampaui

4. Peningkatan sedimentasi

ANDAL Penambangan Batu Gamping dan Mineral Ikutannya oleh PT. Pancar Buana 1
Desa Waekatin Kec. Fena Fafan Kab. Buru Selatan I - 17
PT. PANCAR BUANA 1

Meningkatnya aliran permukaan saat pelaksanaan kegiatan pengupasan


tanah pucuk dan tanah penutup serta kegiatan penambangan akan
berdampak lanjut pada peningkatan sedimentasi, dimana aliran
permukaan akan mengikis permukaan tanah dan membawanya
langsung menuju badan air (laut dan sungai).

Kriteria Y/T Kesimpulan


Apakah beban terhadap komponen lingkungan
Y
sudah tinggi
Adakah peranan komponen lingkungan terhadap
masyarakat sekitar (nilai sosial dan ekonomi) dan
Y
terhadap komponen lingkungan lainnya (nilai
DPH
ekologis)
Adakah kekhawatiran masyarakat terhadap
Y
komponen lingkungan
Adakah aturan atau kebijakan yang akan dilanggar
T
dan atau dilampaui

5. Penurunan kualitas air

Tingkat kualitas air pada dasarnya terkait dengan masuknya partikel,


molekul, maupun unsur yang terbawa dari darat oleh aliran permukaan.

Kriteria Y/T Kesimpulan


Apakah beban terhadap komponen lingkungan
Y
sudah tinggi
Adakah peranan komponen lingkungan terhadap
masyarakat sekitar (nilai sosial dan ekonomi) dan
Y
terhadap komponen lingkungan lainnya (nilai
DPH
ekologis)
Adakah kekhawatiran masyarakat terhadap
Y
komponen lingkungan
Adakah aturan atau kebijakan yang akan dilanggar
T
dan atau dilampaui

6. Gangguan arus lalulintas

Pada tahap operasi, diprakirakan terjadi dampak potensial gangguan


transportasi darat dimana kendaraan pengangkut melewati jalan umum
yang juga digunakan oleh masyarakat.

Kriteria Y/T Kesimpulan


Apakah beban terhadap komponen lingkungan DPTH
T
sudah tinggi
Adakah peranan komponen lingkungan terhadap T
masyarakat sekitar (nilai sosial dan ekonomi) dan

ANDAL Penambangan Batu Gamping dan Mineral Ikutannya oleh PT. Pancar Buana 1
Desa Waekatin Kec. Fena Fafan Kab. Buru Selatan I - 18
PT. PANCAR BUANA 1

terhadap komponen lingkungan lainnya (nilai


ekologis)
Adakah kekhawatiran masyarakat terhadap
T
komponen lingkungan
Adakah aturan atau kebijakan yang akan dilanggar
T
dan atau dilampaui

7. Perubahan bentang alam

Perubahan bentang alam terjadi karena kegiatan penambangan batu


gamping dan mineral ikutannya dimana pada kegiatan ini diawali
dengan pengupasan tanah pucuk dan tanah penutup tanah. Oleh
karena itu terjadi perubahan bentang alam khususnya pada lokasi yang
ditambang.

Kriteria Y/T Kesimpulan


Apakah beban terhadap komponen lingkungan
Y
sudah tinggi
Adakah peranan komponen lingkungan terhadap
masyarakat sekitar (nilai sosial dan ekonomi) dan
Y
terhadap komponen lingkungan lainnya (nilai
DPH
ekologis)
Adakah kekhawatiran masyarakat terhadap
T
komponen lingkungan
Adakah aturan atau kebijakan yang akan dilanggar
T
dan atau dilampaui

D. Tahap Pasca Operasi


1. Peningkatan kualitas udara

Rencana rehabilitasi lahan yang didalamnya terdiri atas reklamasi dan


revegetasi serta berhentinya aktivitas alat-alat berat dan kendaraan
akan menyebabkan semakin berkurangnya polusi udara, sehingga
kualitas udara akan mengalami peningkatan.

Kriteria Y/T Kesimpulan


Apakah beban terhadap komponen lingkungan DPH
Y
sudah tinggi
Adakah peranan komponen lingkungan terhadap
masyarakat sekitar (nilai sosial dan ekonomi) dan
Y
terhadap komponen lingkungan lainnya (nilai
ekologis)
Adakah kekhawatiran masyarakat terhadap Y
komponen lingkungan

ANDAL Penambangan Batu Gamping dan Mineral Ikutannya oleh PT. Pancar Buana 1
Desa Waekatin Kec. Fena Fafan Kab. Buru Selatan I - 19
PT. PANCAR BUANA 1

Adakah aturan atau kebijakan yang akan dilanggar


T
dan atau dilampaui

2. Penurunan kebisingan

Pada tahap pasca operasi, alat-alat penghasil bunyi dan suara bising
akan berhenti, sehingga tingkat kebisingan pada lokasi kegiatan akan
mengalami penurunan.

Kriteria Y/T Kesimpulan


Apakah beban terhadap komponen lingkungan
T
sudah tinggi
Adakah peranan komponen lingkungan terhadap
masyarakat sekitar (nilai sosial dan ekonomi) dan
Y
terhadap komponen lingkungan lainnya (nilai
DPH
ekologis)
Adakah kekhawatiran masyarakat terhadap
Y
komponen lingkungan
Adakah aturan atau kebijakan yang akan dilanggar
T
dan atau dilampaui

3. Penurunan aliran permukaan

Pada kegiatan reklamasi lahan pasca tambang, bentuk lahan didesain


sedemikian rupa sehingga aliran permukaan berkurang. Bahkan saat
lahan telah ditanami dengan tanaman penutup, akan memberi
kesempatan pada air hujan untuk mengalami proses infiltrasi ke dalam
tanah.

Kriteria Y/T Kesimpulan


Apakah beban terhadap komponen lingkungan
Y
sudah tinggi
Adakah peranan komponen lingkungan terhadap
masyarakat sekitar (nilai sosial dan ekonomi) dan
Y
terhadap komponen lingkungan lainnya (nilai
DPH
ekologis)
Adakah kekhawatiran masyarakat terhadap
T
komponen lingkungan
Adakah aturan atau kebijakan yang akan dilanggar
T
dan atau dilampaui

ANDAL Penambangan Batu Gamping dan Mineral Ikutannya oleh PT. Pancar Buana 1
Desa Waekatin Kec. Fena Fafan Kab. Buru Selatan I - 20
PT. PANCAR BUANA 1

4. Penurunan sedimentasi

Dampak ikutan dari menurunnya aliran permukaan adalah


menurunnya pula tingkat sedimentasi.

Kriteria Y/T Kesimpulan


Apakah beban terhadap komponen lingkungan
Y
sudah tinggi
Adakah peranan komponen lingkungan terhadap
masyarakat sekitar (nilai sosial dan ekonomi) dan
Y
terhadap komponen lingkungan lainnya (nilai
DPH
ekologis)
Adakah kekhawatiran masyarakat terhadap
Y
komponen lingkungan
Adakah aturan atau kebijakan yang akan dilanggar
T
dan atau dilampaui

5. Peningkatan kualitas air

Dengan berkurangnya tingkat sedimentasi, maka partikel tanah yang


memasuki badan air juga menurun, sehingga badan air akan memiliki
waktu untuk memperbaiki diri secara alami hingga kualitasnya
mengalami peningkatan.

Kriteria Y/T Kesimpulan


Apakah beban terhadap komponen lingkungan
Y
sudah tinggi
Adakah peranan komponen lingkungan terhadap
masyarakat sekitar (nilai sosial dan ekonomi) dan
Y
terhadap komponen lingkungan lainnya (nilai
DPH
ekologis)
Adakah kekhawatiran masyarakat terhadap
Y
komponen lingkungan
Adakah aturan atau kebijakan yang akan dilanggar
T
dan atau dilampaui

1.2.2 Komponen Biologi

A. Tahap Pra Konstruksi

Pada tahap ini, tidak ada dampak penting untuk komponen biologi
karena tidak ada dampak potensial yang terjadi.

ANDAL Penambangan Batu Gamping dan Mineral Ikutannya oleh PT. Pancar Buana 1
Desa Waekatin Kec. Fena Fafan Kab. Buru Selatan I - 21
PT. PANCAR BUANA 1

B. Tahap Konstruksi

Pada tahap konstruksi, gangguan kehidupan biota perairan


merupakan dampak ikutan yang mungkin terjadi saat kegiatan
penyiapan sarana/prasarana tambang.

Kriteria Y/T Kesimpulan


Apakah beban terhadap komponen lingkungan
T
sudah tinggi
Adakah peranan komponen lingkungan terhadap
masyarakat sekitar (nilai sosial dan ekonomi) dan
T
terhadap komponen lingkungan lainnya (nilai
DPTH
ekologis)
Adakah kekhawatiran masyarakat terhadap
T
komponen lingkungan
Adakah aturan atau kebijakan yang akan
T
dilanggar dan atau dilampaui

C. Tahap Operasi

1. Flora

Pada tahap operasi, kegiatan yang berpengaruh besar pada komponen


biologi adalah kegiatan pengupasan tanah pucuk dan tanah penutup.
Sebelum pengupasan tanah pucuk, langkah yang dilakukan terlebih
dahulu adalah pembersihan lahan dari vegetasi.

Kriteria Y/T Kesimpulan


Apakah beban terhadap komponen lingkungan
T
sudah tinggi
Adakah peranan komponen lingkungan terhadap
masyarakat sekitar (nilai sosial dan ekonomi) dan
T
terhadap komponen lingkungan lainnya (nilai
DPTH
ekologis)
Adakah kekhawatiran masyarakat terhadap
T
komponen lingkungan
Adakah aturan atau kebijakan yang akan dilanggar
T
dan atau dilampaui

2. Fauna

Sebelum pengupasan tanah pucuk, langkah yang dilakukan terlebih


dahulu adalah pembersihan lahan dari vegetasi. Kawasan dengan

ANDAL Penambangan Batu Gamping dan Mineral Ikutannya oleh PT. Pancar Buana 1
Desa Waekatin Kec. Fena Fafan Kab. Buru Selatan I - 22
PT. PANCAR BUANA 1

kerapatan vegetasi yang baik akan menjadi lokasi ideal bagi kehidupan
berbagai satwa liar.

Kriteria Y/T Kesimpulan


Apakah beban terhadap komponen lingkungan
T
sudah tinggi
Adakah peranan komponen lingkungan terhadap
masyarakat sekitar (nilai sosial dan ekonomi) dan
T
terhadap komponen lingkungan lainnya (nilai
DPTH
ekologis)
Adakah kekhawatiran masyarakat terhadap
T
komponen lingkungan
Adakah aturan atau kebijakan yang akan dilanggar
T
dan atau dilampaui

3. Biota perairan

Kehidupan biota perairan sangat bergantung pada kualitas air dimana


biota tersebut berada. Masuknya sedimen ke badan air akan
menurunkan kualitas air sehingga biota di dalamnya akan terganggu.

Kriteria Y/T Kesimpulan


Apakah beban terhadap komponen lingkungan
T
sudah tinggi
Adakah peranan komponen lingkungan terhadap
masyarakat sekitar (nilai sosial dan ekonomi) dan
T
terhadap komponen lingkungan lainnya (nilai
DPTH
ekologis)
Adakah kekhawatiran masyarakat terhadap
T
komponen lingkungan
Adakah aturan atau kebijakan yang akan dilanggar
T
dan atau dilampaui

D. Tahap Pasca Operasi

Pada tahap pasca operasi, bentang alam bekas penambangan akan


ditata kembali, kemudian direvegetasi. Kondisi lahan secara teknis akan
didesain sehingga laju aliran permukaan dan erosi dapat minimimal.
Keungan yang dapat diperoleh adalah membaiknya kualitas air dan
kemudian kehidupan biota perairan.

ANDAL Penambangan Batu Gamping dan Mineral Ikutannya oleh PT. Pancar Buana 1
Desa Waekatin Kec. Fena Fafan Kab. Buru Selatan I - 23
PT. PANCAR BUANA 1

Kriteria Y/T Kesimpulan


Apakah beban terhadap komponen lingkungan
T
sudah tinggi
Adakah peranan komponen lingkungan terhadap
masyarakat sekitar (nilai sosial dan ekonomi) dan
T
terhadap komponen lingkungan lainnya (nilai
DPTH
ekologis)
Adakah kekhawatiran masyarakat terhadap
T
komponen lingkungan
Adakah aturan atau kebijakan yang akan dilanggar
T
dan atau dilampaui

1.2.3 Komponen Sosial, Ekonomi, dan Budaya

A. Tahap Pra Konstruksi

1. Peningkatan pendapatan msyarakat

Sebagaimana diuraikan sebelumnya bahwa wilayah IUP PT. Pancar


Buana 1 sebahagian masih dimiliki oleh masyarakat, sehingga lahan
akan dibebaskan. Harga lahan yang dibebaskan tersebut tentu akan
menambah pemasukan bagi masyarakat pemilik lahan. Namun
demikian, jumlah pemilik lahan terbatas, sehingga dana hasil
pembebasan lahan tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap
perubahan tingkat pendapatan masyarakat.

Kriteria Y/T Kesimpulan


Apakah beban terhadap komponen lingkungan sudah
T
tinggi
Adakah peranan komponen lingkungan terhadap
masyarakat sekitar (nilai sosial dan ekonomi) dan T
terhadap komponen lingkungan lainnya (nilai ekologis) DPTH
Adakah kekhawatiran masyarakat terhadap
T
komponen lingkungan
Adakah aturan atau kebijakan yang akan dilanggar
T
dan atau dilampaui

2. Perubahan Sikap dan Persepsi Masyarakat

Perubahan sikap dan persepsi dapat ke arah positif maupun ke arah


negatif. Sikap dan persepsi masyarakat akan mengalami perubahan

ANDAL Penambangan Batu Gamping dan Mineral Ikutannya oleh PT. Pancar Buana 1
Desa Waekatin Kec. Fena Fafan Kab. Buru Selatan I - 24
PT. PANCAR BUANA 1

seiring terpenuhinya aspek legalitas rencana kegiatan, khususnya


berkaitan peningkatan kapasitas produksi tambang. Sikap dan persepsi
masyarakat juga mengalami perubahan sebelum dan setelah
pelaksanaan sosialisasi, khususnya berkaitan dengan informasi detail
tentang dampak negatif ataupun positif dari kegiatan yang akan
dilakukan

Kriteria Y/T Kesimpulan


Apakah beban terhadap komponen lingkungan sudah
Y
tinggi
Adakah peranan komponen lingkungan terhadap
masyarakat sekitar (nilai sosial dan ekonomi) dan Y
terhadap komponen lingkungan lainnya (nilai ekologis) DPH
Adakah kekhawatiran masyarakat terhadap
Y
komponen lingkungan
Adakah aturan atau kebijakan yang akan dilanggar
T
dan atau dilampaui

B. Tahap Konstruksi

1. Perubahan demografi penduduk

Migrasi penduduk dapat terjadi saat kegiatan penerimaan tenaga kerja.


Namun demikian, tenaga kerja diprioritaskan berasal dari masyarakat
sekitar, kecuali tenaga ahli yang kemungkinan berasal dari luar daerah.
Jumlah tenaga ahli dari luar daerah sangat terbatas, sehingga
perubahan demografi penduduk ke Desa Waekatin tidak memberi
dampak sosial yang signifikan.

Kriteria Y/T Kesimpulan


Apakah beban terhadap komponen lingkungan
T
sudah tinggi
Adakah peranan komponen lingkungan terhadap
masyarakat sekitar (nilai sosial dan ekonomi) dan
T
terhadap komponen lingkungan lainnya (nilai
DPTH
ekologis)
Adakah kekhawatiran masyarakat terhadap
T
komponen lingkungan
Adakah aturan atau kebijakan yang akan dilanggar
T
dan atau dilampaui

2. Peningkatan kesempatan kerja

ANDAL Penambangan Batu Gamping dan Mineral Ikutannya oleh PT. Pancar Buana 1
Desa Waekatin Kec. Fena Fafan Kab. Buru Selatan I - 25
PT. PANCAR BUANA 1

Tenaga kerja konstruksi yang diprioritaskan adalah tenaga kerja lokal.


Hal ini tentu akan membuka kesempatan kerja bagi masyarakat,
khususnya tenaga kerja dari Desa Waekatin.

Kriteria Y/T Kesimpulan


Apakah beban terhadap komponen lingkungan
Y
sudah tinggi
Adakah peranan komponen lingkungan terhadap
masyarakat sekitar (nilai sosial dan ekonomi) dan
Y
terhadap komponen lingkungan lainnya (nilai
DPH
ekologis)
Adakah kekhawatiran masyarakat terhadap
Y
komponen lingkungan
Adakah aturan atau kebijakan yang akan dilanggar
T
dan atau dilampaui

3. Peningkatan kesempatan berusaha

Tenaga kerja tentu memerlukan berbagai kebutuhan pokok sehari-hari.


Hal ini akan membuka kesempatan bagi masyarakat sekitar untuk
melakukan kegiatan usaha.

Kriteria Y/T Kesimpulan


Apakah beban terhadap komponen lingkungan
Y
sudah tinggi
Adakah peranan komponen lingkungan terhadap
masyarakat sekitar (nilai sosial dan ekonomi) dan
Y
terhadap komponen lingkungan lainnya (nilai
DPH
ekologis)
Adakah kekhawatiran masyarakat terhadap
Y
komponen lingkungan
Adakah aturan atau kebijakan yang akan dilanggar
T
dan atau dilampaui

4. Peningkatan pendapatan masyarakat

Penerimaan tenaga kerja konstruksi yang mengutamakan tenaga kerja


lokal akan memberikan manfaat yang sangat besar, terutama berkaitan
dengan tambahan pendapatan bagi masyarakat yang terlibat langsung
dalam kegiatan konstruksi maupun kelompok masyarakat yang
memanfaatkan peluang usaha yang ada di sekitar lokasi kegiatan.

Kriteria Y/T Kesimpulan


Apakah beban terhadap komponen lingkungan Y DPH
sudah tinggi

ANDAL Penambangan Batu Gamping dan Mineral Ikutannya oleh PT. Pancar Buana 1
Desa Waekatin Kec. Fena Fafan Kab. Buru Selatan I - 26
PT. PANCAR BUANA 1

Adakah peranan komponen lingkungan terhadap


masyarakat sekitar (nilai sosial dan ekonomi) dan
Y
terhadap komponen lingkungan lainnya (nilai
ekologis)
Adakah kekhawatiran masyarakat terhadap
Y
komponen lingkungan
Adakah aturan atau kebijakan yang akan dilanggar
T
dan atau dilampaui

5. Perubahan norma dan etika masyarakat

Aktivitas tenaga kerja yang berasal dari berbagai daerah dan etnis yang
berbeda tentu secara tidak langsung akan mempengaruhi norma dan
etika yang berlaku dalam masyarakat.

Kriteria Y/T Kesimpulan


Apakah beban terhadap komponen lingkungan
T
sudah tinggi
Adakah peranan komponen lingkungan terhadap
masyarakat sekitar (nilai sosial dan ekonomi) dan
T
terhadap komponen lingkungan lainnya (nilai
DPTH
ekologis)
Adakah kekhawatiran masyarakat terhadap
T
komponen lingkungan
Adakah aturan atau kebijakan yang akan dilanggar
T
dan atau dilampaui

6. Perubahan sikap dan persepsi masyarakat

Perubahan sikap dan persepsi masyarakat, apakah ke arah positif atau


ke arah negatif sangat ditentukan oleh bagaimana pihak pemrakarsa
menangani dampak-dampak lainnya saat pelaksanaan kegiatan pada
tahap konstruksi. Mekanisme penerimaan tenaga kerja yang sesuai
ataupun tidak sesuai dengan kesepakatan bersama dengan masyarakat
saat sosialisasi, berpotensi mengubah sikap dan persepsi masyarakat
atas rencana kegiatan.Demikian halnya dengan penurunan kualitas
udara dan peningkatan kebisingan sepanjang rute yang dilalui
kendaraan angkut peralatan dan material berpotensi mengubah sikap
dan persepsi masyarakat, terutama kekhawatiran masyarakat akan
timbulnya dampak ikutannya

Kriteria Y/T Kesimpulan


Apakah beban terhadap komponen lingkungan Y DPH

ANDAL Penambangan Batu Gamping dan Mineral Ikutannya oleh PT. Pancar Buana 1
Desa Waekatin Kec. Fena Fafan Kab. Buru Selatan I - 27
PT. PANCAR BUANA 1

sudah tinggi
Adakah peranan komponen lingkungan terhadap
masyarakat sekitar (nilai sosial dan ekonomi) dan
Y
terhadap komponen lingkungan lainnya (nilai
ekologis)
Adakah kekhawatiran masyarakat terhadap
Y
komponen lingkungan
Adakah aturan atau kebijakan yang akan dilanggar
T
dan atau dilampaui

C. Tahap Operasi

1. Peningkatan kesempatan berusaha

Operasional tambang PT. Pancar Buana 1 akan memberikan peluang


bisnis baru (kesempatan berusaha) bagi masyarakat sekitar, antara lain
seperti penyediaan kuliner, kebutuhan sembako dan tempat tinggal.

Kriteria Y/T Kesimpulan


Apakah beban terhadap komponen lingkungan
Y
sudah tinggi
Adakah peranan komponen lingkungan terhadap
masyarakat sekitar (nilai sosial dan ekonomi) dan
Y
terhadap komponen lingkungan lainnya (nilai
DPH
ekologis)
Adakah kekhawatiran masyarakat terhadap
Y
komponen lingkungan
Adakah aturan atau kebijakan yang akan dilanggar
T
dan atau dilampaui

2. Peningkatan pendapatan masyarakat

Terbukanya peluang usaha bagi masyarakat saat kegiatan operasional


penambangan akan berimplikasi pada peningkatan pendapatan
masyarakat.

Kriteria Y/T Kesimpulan


Apakah beban terhadap komponen lingkungan
Y
sudah tinggi
Adakah peranan komponen lingkungan terhadap
masyarakat sekitar (nilai sosial dan ekonomi) dan
Y
terhadap komponen lingkungan lainnya (nilai
DPH
ekologis)
Adakah kekhawatiran masyarakat terhadap
Y
komponen lingkungan
Adakah aturan atau kebijakan yang akan dilanggar
T
dan atau dilampaui

ANDAL Penambangan Batu Gamping dan Mineral Ikutannya oleh PT. Pancar Buana 1
Desa Waekatin Kec. Fena Fafan Kab. Buru Selatan I - 28
PT. PANCAR BUANA 1

3. Perubahan norma dan etika masyarakat

Aktivitas tenaga kerja yang berasal dari berbagai daerah dan etnis yang
berbeda tentu secara tidak langsung akan mempengaruhi norma dan
etika yang berlaku dalam masyarakat.

Kriteria Y/T Kesimpulan


Apakah beban terhadap komponen lingkungan
T
sudah tinggi
Adakah peranan komponen lingkungan terhadap
masyarakat sekitar (nilai sosial dan ekonomi) dan
T
terhadap komponen lingkungan lainnya (nilai
DPTH
ekologis)
Adakah kekhawatiran masyarakat terhadap
T
komponen lingkungan
Adakah aturan atau kebijakan yang akan dilanggar
T
dan atau dilampaui

4. Perubahan sikap dan persepsi masyarakat

Perubahan sikap dan persepsi masyarakat, apakah ke arah positif atau


ke arah negatif sangat ditentukan oleh bagaimana pihak pemrakarsa
menangani dampak-dampak lainnya saat pelaksanaan kegiatan pada
tahap operasi.

Kriteria Y/T Kesimpulan


Apakah beban terhadap komponen lingkungan
Y
sudah tinggi
Adakah peranan komponen lingkungan terhadap
masyarakat sekitar (nilai sosial dan ekonomi) dan
Y
terhadap komponen lingkungan lainnya (nilai
DPH
ekologis)
Adakah kekhawatiran masyarakat terhadap
Y
komponen lingkungan
Adakah aturan atau kebijakan yang akan dilanggar
T
dan atau dilampaui

D. Tahap Pasca Operasi

1. Perubahan demografi penduduk

ANDAL Penambangan Batu Gamping dan Mineral Ikutannya oleh PT. Pancar Buana 1
Desa Waekatin Kec. Fena Fafan Kab. Buru Selatan I - 29
PT. PANCAR BUANA 1

Saat kegiatan pertambangan telah selesai, seluruh tenaga kerja yang


berasal dari luar Desa Waekatin akan kembali ke daerah masing-
masing. Kepulangan tenaga kerja ini akan mengubah demografi
penduduk Desa Waekatin. Namun demikian, arahan untuk
memprioritaskan tenaga kerja konstruksi dari masyarakat lokal
memberikan gambaran bahwa jumlah tenaga kerja konstruksi yang
akan bermigrasi jumlahnya terbatas.

Kriteria Y/T Kesimpulan


Apakah beban terhadap komponen lingkungan
T
sudah tinggi
Adakah peranan komponen lingkungan terhadap
masyarakat sekitar (nilai sosial dan ekonomi) dan
T
terhadap komponen lingkungan lainnya (nilai
DPTH
ekologis)
Adakah kekhawatiran masyarakat terhadap
T
komponen lingkungan
Adakah aturan atau kebijakan yang akan dilanggar
T
dan atau dilampaui

2. Penurunan kesempatan kerja

Pemutusan hubungan kerja pada tahap pasca operasi merupakan salah


satu hal yang perlu dipersiapkan dengan matang oleh pemrakarsa. Jika
tidak ditangani dengan baik, maka eks-pekerja akan kembali menjadi
pengangguran yang tentu menimbulkan dampak sosial tersendiri.

Kriteria Y/T Kesimpulan


Apakah beban terhadap komponen lingkungan
Y
sudah tinggi
Adakah peranan komponen lingkungan terhadap
masyarakat sekitar (nilai sosial dan ekonomi) dan
Y
terhadap komponen lingkungan lainnya (nilai
DPH
ekologis)
Adakah kekhawatiran masyarakat terhadap
Y
komponen lingkungan
Adakah aturan atau kebijakan yang akan dilanggar
T
dan atau dilampaui

3. Berkurangnya pendapatan masyarakat

ANDAL Penambangan Batu Gamping dan Mineral Ikutannya oleh PT. Pancar Buana 1
Desa Waekatin Kec. Fena Fafan Kab. Buru Selatan I - 30
PT. PANCAR BUANA 1

Pada tahap pasca operasi, sumber-sumber pendapatan masyarakat


menjadi berkurang yang tentu berimplikasi langsung terhadap
pendapatan dan daya beli masyarakat.

Kriteria Y/T Kesimpulan


Apakah beban terhadap komponen lingkungan
Y
sudah tinggi
Adakah peranan komponen lingkungan terhadap
masyarakat sekitar (nilai sosial dan ekonomi) dan
Y
terhadap komponen lingkungan lainnya (nilai
DPH
ekologis)
Adakah kekhawatiran masyarakat terhadap
Y
komponen lingkungan
Adakah aturan atau kebijakan yang akan dilanggar
T
dan atau dilampaui

4. Perubahan sikap dan persepsi masyarakat

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap pasca operasi sangat


mempengaruhi sikap dan persepsi masyarakat, mulai dari penanganan
tenaga kerja, penurunan tingkat pendapatan masyarakat, hingga
kekhawatiran masyarakat yang mengalami peningkatan.

Kriteria Y/T Kesimpulan


Apakah beban terhadap komponen lingkungan
Y
sudah tinggi
Adakah peranan komponen lingkungan terhadap
masyarakat sekitar (nilai sosial dan ekonomi) dan
Y
terhadap komponen lingkungan lainnya (nilai
DPH
ekologis)
Adakah kekhawatiran masyarakat terhadap
Y
komponen lingkungan
Adakah aturan atau kebijakan yang akan dilanggar
T
dan atau dilampaui

1.2.4 Komponen Kesehatan Masyarakat

A. Tahap Pra Konstruksi

Pada tahap ini, tidak ada dampak penting untuk komponen kesehatan
masyarakat karena tidak ada dampak potensial yang terjadi pada tahap
ini.

B. Tahap Konstruksi

ANDAL Penambangan Batu Gamping dan Mineral Ikutannya oleh PT. Pancar Buana 1
Desa Waekatin Kec. Fena Fafan Kab. Buru Selatan I - 31
PT. PANCAR BUANA 1

1. Penurunan kualitas kesehatan lingkungan

Dampak penurunan kualitas kesehatan lingkungan pada tahap


konstruksi terjadi saat meningkatnya limbah domestik serta timbulan
limbah padat sisa-sisa bahan konstruksi. Penurunan kualitas kesehatan
lingkungan ini membebani komponen lingkungan lain misalnya potensi
terjadinya penyakit.

Kriteria Y/T Kesimpula


n
Apakah beban terhadap komponen lingkungan sudah
Y
tinggi
Adakah peranan komponen lingkungan terhadap
masyarakat sekitar (nilai sosial dan ekonomi) dan Y
DPH
terhadap komponen lingkungan lainnya (nilai ekologis)
Adakah kekhawatiran masyarakat terhadap komponen
Y
lingkungan
Adakah aturan atau kebijakan yang akan dilanggar dan
T
atau dilampaui

2. Peningkatan potensi terjadinya penyakit

Salah satu dampak ikutan dari penurunan kualitas kesehatan


lingkungan adalah potensi terjadinya penyakit. Selain itu, potensi
terjadinya penyakit dapat terjadi akibat penurunan kualitas udara dan
peningkatan kebisingan saat kegiatan mobilisasi peralatan.

Kriteria Y/T Kesimpula


n
Apakah beban terhadap komponen lingkungan sudah
Y
tinggi
Adakah peranan komponen lingkungan terhadap
masyarakat sekitar (nilai sosial dan ekonomi) dan Y
DPH
terhadap komponen lingkungan lainnya (nilai ekologis)
Adakah kekhawatiran masyarakat terhadap komponen
Y
lingkungan
Adakah aturan atau kebijakan yang akan dilanggar dan
T
atau dilampaui

ANDAL Penambangan Batu Gamping dan Mineral Ikutannya oleh PT. Pancar Buana 1
Desa Waekatin Kec. Fena Fafan Kab. Buru Selatan I - 32
PT. PANCAR BUANA 1

C. Tahap Operasi

1. Penurunan kualitas kesehatan lingkungan

Dampak penurunan kualitas kesehatan lingkungan dapat terjadi saat


kegiatan operasional tambang PT. Pancar Buana 1. Dampak ini muncul
akibat meningkatnya limbah domestik, timbulan sampah, dan lain-lain.

Kriteria Y/T Kesimpula


n
Apakah beban terhadap komponen lingkungan sudah
Y
tinggi
Adakah peranan komponen lingkungan terhadap
masyarakat sekitar (nilai sosial dan ekonomi) dan Y
DPH
terhadap komponen lingkungan lainnya (nilai ekologis)
Adakah kekhawatiran masyarakat terhadap komponen
Y
lingkungan
Adakah aturan atau kebijakan yang akan dilanggar dan
T
atau dilampaui

2. Peningkatan potensi terjadinya penyakit

Dampak ikutan dari penurunan kualitas kesehatan lingkungan adalah


potensi terjadinya penyakit.

Kriteria Y/T Kesimpulan


Apakah beban terhadap komponen lingkungan sudah
Y
tinggi
Adakah peranan komponen lingkungan terhadap
masyarakat sekitar (nilai sosial dan ekonomi) dan
Y
terhadap komponen lingkungan lainnya (nilai DPH
ekologis)
Adakah kekhawatiran masyarakat terhadap
Y
komponen lingkungan
Adakah aturan atau kebijakan yang akan dilanggar
T
dan atau dilampaui

D. Tahap Pasca Operasi

1. Meningkatnya kualitas kesehatan lingkungan

Dengan berhentinya kegiatan pertambangan PT. Pancar Buana 1,


sumber-sumber penghasil limbah domestik akan menurun drastis. Hal

ANDAL Penambangan Batu Gamping dan Mineral Ikutannya oleh PT. Pancar Buana 1
Desa Waekatin Kec. Fena Fafan Kab. Buru Selatan I - 33
PT. PANCAR BUANA 1

ini akan menjadi pertanda bahwa kualitas kesehatan lingkungan akan


ikut membaik.

Kriteria Y/T Kesimpulan


Apakah beban terhadap komponen lingkungan sudah
Y
tinggi
Adakah peranan komponen lingkungan terhadap
masyarakat sekitar (nilai sosial dan ekonomi) dan
Y
terhadap komponen lingkungan lainnya (nilai DPH
ekologis)
Adakah kekhawatiran masyarakat terhadap
Y
komponen lingkungan
Adakah aturan atau kebijakan yang akan dilanggar
T
dan atau dilampaui

2.Penurunan potensi terjadinya penyakit

Dampak ikutan dari membaiknya kualitas kesehatan lingkungan serta


berkurangnya tingkat polusi dan kerusakan lingkungan adalah
menurunnya potensi terjadinya penyakit.

Kriteria Y/T Kesimpulan


Apakah beban terhadap komponen lingkungan sudah
Y
tinggi
Adakah peranan komponen lingkungan terhadap
masyarakat sekitar (nilai sosial dan ekonomi) dan
Y
terhadap komponen lingkungan lainnya (nilai DPH
ekologis)
Adakah kekhawatiran masyarakat terhadap
Y
komponen lingkungan
Adakah aturan atau kebijakan yang akan dilanggar
T
dan atau dilampaui

Hasil evaluasi dampak potensial menjadi dampak penting hipotetik


disajikan dalam Tabel 1-4. Keterkaitan antara satu dampak lingkungan
dengan lainnya digambarkan menggunakan bagan alir seperti pada
Gambar 1-.

Tabel 1-4. Matriks hasil evaluasi dampak potensial kegiatan


penambangan PT. Pancar Buana 1

Komponen Lingkungan Tahap Kegiatan


Pra Konstruk Operasi Pasca
Konstruksi si Operasi

ANDAL Penambangan Batu Gamping dan Mineral Ikutannya oleh PT. Pancar Buana 1
Desa Waekatin Kec. Fena Fafan Kab. Buru Selatan I - 34
PT. PANCAR BUANA 1

A B C D E F G H I J K L
Komponen Geo-Fisik Kimia
a. Kualitas Udara H H H H H H
b. Kebisingan H H H H H H
c. Aliran permukaan H H H H
d. Sedimentasi H H H H
e. Kualitas air H H H H
T T
f. Arus lalu lintas H H
g. Bentang alam
Komponen Biologi H
T
a. Flora H
T
b. Fauna H
T T T
c. Biota perairan H H H
TH

Komponen Sosial, Ekonomi,


dan Budaya
T
a. Demografi Penduduk H
TH

b. Kesempatan Kerja H H
c. Kesempatan Berusaha H H H H H H
d. Pendapatan Masyarakat TH H H H H H H H
e. Perubahan norma dan T T T T T
etika masyarakat H H H H H

f. Sikap dan Persepsi H H H H H H H H H H H H


masyarakat
Komponen Kesehatan
Masyarakat
a. Kualitas Kesehatan H H H H H H
Lingkungan
b. Potensi Terjadinya H H H H H H H
Penyakit
Keterangan : H DPH TH DPTH
Tahap Pra Tahap Konstruksi Tahap Operasi Tahap Pasca
Konstruksi D. Penerimaan tenaga G. Pengupasan Operasi
A. Perizinan kerja tanah pucuk J. Rehabilitasi
B. Sosialisasi E. Mobilisasi peralatan dan tanah lahan pasca
C. Pembebasan F. Penyiapan penutup tambang
lahan Sarana/Prasarana H. Penambangan K. Pemutusan
batu gamping hubungan
dan mineral kerja
ikutannya L. Pembongkaran
I. Pengangkutan sarana
dan tambang
penimbunan

ANDAL Penambangan Batu Gamping dan Mineral Ikutannya oleh PT. Pancar Buana 1
Desa Waekatin Kec. Fena Fafan Kab. Buru Selatan I - 35
PT. PANCAR BUANA 1

PENAMBANGAN BATU GAMPING DAN MINERAL


. IKUTANNYA PT. PANCAR BUANA 1

TAHAP PRA KONSTRUKSI TAHAP KONSTRUKSI TAHAP OPERASI TAHAP PASCA OPERASI

Pengupasan Rehabilitasi Pemutusan Pembongkaran


Pembeba- Penerimaan Mobilisasi Penyiapan Sarana
/ Penambangan Pengangkutan
Perizinan Sosialisasi Tanah Pucuk
/ Lahan Pasca Hubungan Sarana
san Lahan Tenaga Kerja Peralatan Prasarana Batu Gamping dan Penimbunan
Tanah Penutup Tambang Kerja Tambang

Demografi Kesempatan Kesempatan Kualitas Aliran Arus


Kebisingan Sedimentasi
Penduduk Kerja Berusaha Udara Permukaan Lalulintas

Kualitas
Norma dan etika Pendapatan Kesehatan
masyarakat Masyarakat LingkunganKualitas Air

Potensi
Terjadinya
Penyakit

Sikap dan Persepsi Masyarakat

Gambar 1-3 Bagan alir dampak penting hipotetik kegiatan penambangan PT. Pancar Buana 1

ANDAL Penambangan Batu Gamping dan Mineral Ikutannya oleh PT. Pancar Buana 1
Desa Waekatin Kec. Fena Fafan Kab. Buru Selatan I - 36
PT. PANCAR BUANA 1

1.3 Batas Wilayah Studi dan Batas Waktu Kajian

1.3.1 Batas Wilayah Studi

A. Batas proyek

Batas tapak proyek adalah ruang/lahan seluas 21.530 Ha yang


merupakan lokasi IUP PT. Pancar Buana 1. Posisi dan batas proyek
secara geografis disajikan dalam peta wilayah studi.

B. Batas ekologis

Batas ekologis kegiatan penambangan PT. Pancar Buana 1 yang


dimaksud adalah lokasi-lokasi yang diperkirakan mengalami perubahan
mendasar serta daerah yang berada di sekitar tapak proyek yang
diperkirakan mengalami perubahan mendasar akibat kegiatan proyek
seperti perubahan kualitas air permukaan, perubahan kualitas udara,
meningkatnya kebisingan, dan gangguan biota perairan. Posisi dan
batas ekologis secara geografis disajikan dalam peta wilayah studi.

C. Batas sosial

Batas sosial ditentukan berdasarkan prediksi penyebaran dampak yang


berpengaruh penting terhadap komponen sosial ekonomi dan sosial
budaya serta kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, maka batas sosial
ditetapkan selain masyarakat yang berada pada lokasi batas
administrasi, juga termasuk kelompok masyarakat yang berada di luar
lokasi proyek tetapi mempunyai kepentingan terhadap kegiatan
pertambangan PT. Pancar Buana 1.

D. Batas administratif

Batas administratif dimaksud adalah tempat masyarakat dapat secara


leluasa melakukan kegiatan sosial, ekonomi dan sosial budaya sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku akan berpengaruh dengan
adanya kegiatan ini. Secara administrasi kegiatan pertambangan PT.
Pancar Buana 1 ini berada di Desa Waekatin Kecamatan Fena Fafan

ANDAL Penambangan Batu Gamping dan Mineral Ikutannya oleh PT. Pancar Buana 1
Desa Waekatin Kec. Fena Fafan Kab. Buru Selatan I - 37
PT. PANCAR BUANA 1

Kabupaten Buru Selatan. Daerah batas administrasi yang akan


digunakan dalam melakukan studi ANDAL dapat dilihat pada peta
wilayah studi.

1.3.2 Jangka waktu kajian

Jangka waktu kajian pada studi AMDAL kegiatan penambangan PT.


Pancar Buana 1 adalah selama berlangsungnya kegiatan mulai dari
tahap pra konstruksi sampai tahap operasi. Namun demikian, masing-
masing kegiatan yang berpotensi menimbulkan dampak akan dikaji
secara terpisah dengan batas waktu kajian yang berbeda-beda. Rincian
lebih ditail tentang batas waktu kajian ini dituangkan dalam dokumen
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) yang merupakan bagian
dari dokumen studi AMDAL ini.

ANDAL Penambangan Batu Gamping dan Mineral Ikutannya oleh PT. Pancar Buana 1
Desa Waekatin Kec. Fena Fafan Kab. Buru Selatan I - 38
PT. PANCAR BUANA 1

Tabel 1-5. Ringkasan proses pelingkupan AMDAL kegiatan penambangan batu gamping dan mineral ikutannya PT. Pancar Buana 1

Rencana
Komponen Pelingkupan
Kegiatan yang
Lingkunga
N Berpotensi Pengelolaan Lingkungan yang Sudah Direncanakan Wilayah Batas Waktu
n Dampak
o Menimbulkan Sejak Awal Sebagai Bagian dari Rencana Kegiatan Studi Kajian
Terkena Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensial Penting
Dampak
Dampak Hipotetik
Lingkungan
A Tahap Pra Konstruksi
1 Perizinan Melakukan pengurusan perizinan termasuk izin Sosial- Perubahan Sikap Sikap dan persepsi Disimpulkan Kecamatan 3 bulan, dengan
lingkungan ke instansi terkait dalam wilayah ekonomi- dan Persepsi masyarakat akan mengalami menjadi Fena Fafan asumsi bahwa
pemerintahan Kabupaten Buru Selatan, sebagaimana budaya Masyarakat perubahan seiring legalitas DPH (secara rinci durasi
diatur dalam: rencana kegiatan, khususnya dapat dilihat perizinan akan
 UU No.26/2007 Tentang Penataan Ruang berkaitan peningkatan pada peta berlangsung
 PP No.15/2010 Tentang Penyelenggaraan Penataan kapasitas produksi tambang wilayah studi) dalam waktu tiap
Ruang 3 bulan
2 Sosialisasi Melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar Sosial- Perubahan Sikap Sikap dan persepsi Disimpulkan Kecamatan 3 tahun, terhitung
tentang penambahan kapasitas produksi beserta ekonomi- dan Persepsi masyarakat akan mengalami menjadi Fena Fafan sejak pemrakarsa
tahapan-tahapan kegiatannya, dengan berdasar pada : budaya Masyarakat perubahan sebelum dan DPH (secara rinci memperoleh izin
 UU No.14/2008 Tentang Keterbukaan Informasi setelah pelaksanaan dapat dilihat prinsip dan izin
Publik. sosialisasi, khususnya pada peta lokasi rencana
 Permen LH No. 17/2012 Tentang Pedoman berkaitan dengan informasi wilayah studi) proyek.
Keterlibatan masyarakat dalam proses AMDAL dan detail tentang dampak negatif
izin lingkungan ataupun positif dari kegiatan
yang akan dilakukan.
3 Pembebasan PT. Pancar Buana 1 telah melakukan proses negosiasi Sosial- Pendapatan Terdapat tambahan Disimpulkan Kecamatan 1 bulan,
Lahan dengan pemilik lahan yang ada dalam areal APL dan ekonomi- masyarakat penghasilan masyarakat. menjadi Fena Fafan mengingat
melibatkan pemerintah dan tokoh masyarakat budaya Namun karena jumlahnya DPTH (secara rinci durasi
setempat terbatas, maka pembebasan dapat dilihat pembebasan lahan
lahan tidak memberi pada peta berlangsung
pengaruh signifikan pada wilayah studi) dalam waktu 1
peningkatan pendapatan bulan
masyarakat.

Sikap dan Persepsi Sikap dan persepsi Disimpulkan


Masyarakat masyarakat akan mengalami menjadi
perubahan sebelum dan DPH
setelah pelaksanaan
pembebasan lahan
B Tahap Konstruksi
1 Demografi Pengontrolan kondisi demografi penduduk mengancu Sosial- Perubahan Tenaga kerja diprirotaskan Disimpulkan Kecamatan 1 bulan, terhitung
Penduduk pada: ekonomi- demografi berasal dari masyarakat DPTH Fena Fafan mulai adanya
 Peraturan Pemerintah No. 87 Tahun 2014 tentang budaya Penduduk sekitar, kecuali tenaga ahli (secara rinci informasi rencana
Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan yang kemungkinan berasal dapat dilihat penerimaan
Keluarga, Keluarga Berencana, dan Sistem Informasi dari luar daerah. Jumlah pada peta tenaga kerja
Keluarga tenaga ahli dari luar daerah wilayah studi) konstruksi.
 Permendagri No. 14 Tahun 2015 tentang Pedoman sangat terbatas, sehingga
Pendataan Penduduk Nonpermanen perubahan demografi
penduduk ke Desa Waekatin
tidak memberi dampak sosial
yang signifikan.
2 Penerimaan Melaksanakan perekrutan tenaga kerja konstruksi Sosial- Peningkatan Tenaga kerja konstruksi yang Disimpulkan Kecamatan 1 bulan, terhitung

ANDAL Penambangan Batu gamping dan Mineral Ikutannya oleh PT. Pancar Buana 1
Desa Waekatin Kec. Fena Fafan Kab. Buru Selatan I - 39
PT. PANCAR BUANA 1

Rencana Komponen
Pelingkupan
Kegiatan yang Lingkunga
N Pengelolaan Lingkungan yang Sudah Direncanakan Wilayah Batas Waktu
Berpotensi n Dampak
o Sejak Awal Sebagai Bagian dari Rencana Kegiatan Studi Kajian
Menimbulkan Terkena Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensial Penting
Dampak Dampak Hipotetik
Lingkungan
Tenaga Kerja dengan memprioritaskan tenaga kerja lokal serta ekonomi- kesempatan kerja diprirotaskan adalah tenaga menjadi Fena Fafan mulai adanya
memperhatikan ketentuan yang ditetapkan dalam: budaya kerja lokal. Hal ini tentu akan DPH (secara rinci informasi rencana
 UU No. 3/1992 tentang Jamsostek membuka kesempatan kerja dapat dilihat penerimaan
 UU No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan bagi masyarakat, khususnya pada peta tenaga kerja
 UU No. 2/2004 tentang Penyelesaian Hubungan tenaga kerja dari Desa wilayah studi) konstruksi.
Industrial Waekatin
 UU No. 36/2009 Tentang Kesehatan Kesempatan Tenaga kerja tentu Disimpulkan Batas sosial 5 tahun, atau
 Permen Nakertrans No. PER.07/MEN/IV/2008, berusaha memerlukan berbagai menjadi (secara rinci selama
Tentang Penempatan Tenaga Kerja kebutuhan pokok sehari-hari. DPH dapat dilihat pelaksanaan
 Permen Nakertrans No.13/2012 Tentang Komponen Hal ini akan membuka pada peta tahap konstruksi.
pelaksanaan tahapan pencapaian kebutuhan hidup kesempatan bagi masyarakat wilayah studi)
layak Tenaga Kerja sekitar untuk melakukan
kegiatan usaha
Peningkatan Penerimaan tenaga kerja Disimpulkan Batas sosial 5 tahun, atau
pendapatan konstruksi yang menjadi (secara rinci selama
masyarakat mengutamakan tenaga kerja DPH dapat dilihat pelaksanaan
lokal akan memberikan pada peta tahap konstruksi.
manfaat yang sangat besar, wilayah studi)
terutama berkaitan dengan
tambahan pendapatan bagi
masyarakat yang terlibat
langsung dalam kegiatan
konstruksi maupun
kelompok masyarakat yang
memanfaatkan peluang
usaha yang ada di sekitar
lokasi kegiatan.
Perubahan norma Aktivitas tenaga kerja yang Disimpulkan Kecamatan 1 bulan, terhitung
dan etika berasal dari berbagai daerah menjadi Fena Fafan mulai adanya
masyarakat dan etnis yang berbeda tentu DPTH (secara rinci informasi rencana
secara tidak langsung akan dapat dilihat penerimaan
mempengaruhi norma dan pada peta tenaga kerja
etika yang berlaku dalam wilayah studi) konstruksi.
masyarakat.
Perubahan sikap Mekanisme penerimaan Disimpulkan Kecamatan 1 bulan, terhitung
dan persepsi tenaga kerja yang sesuai menjadi Fena Fafan mulai adanya
masyarakat ataupun tidak sesuai dengan DPH (secara rinci informasi rencana
kesepakatan bersama dengan dapat dilihat penerimaan
masyarakat saat sosialisasi, pada peta tenaga kerja
berpotensi mengubah sikap wilayah studi) konstruksi.
dan persepsi masyarakat atas
rencana kegiatan
3 Mobilisasi Mendesain mobilisasi peralatan dan material ke lokasi Geo-fisik- Penurunan Emisi gas buang kendaraan Disimpulka Batas ekologis Selama
peralatan proyek dengan pertimbangan : kimia kualitas udara pengangkut serta n menjadi sepanjang pelaksanaan
 UU No. 22/2009 tentang Lalulintas dan Angkutan meningkatnya partikel debu DPH jalan yang tahap konstruksi.
Jalan di udara merupakan dampak dilalui (secara
 PP No.41/1999 tentang Pengendalian Pencemaran yang akan timbul saat rinci dapat
Udara kegiatan ini. Meskipun dilihat pada
berlangsung sementara, peta wilayah

ANDAL Penambangan Batu gamping dan Mineral Ikutannya oleh PT. Pancar Buana 1
Desa Waekatin Kec. Fena Fafan Kab. Buru Selatan I - 40
PT. PANCAR BUANA 1

Rencana Komponen
Pelingkupan
Kegiatan yang Lingkunga
N Pengelolaan Lingkungan yang Sudah Direncanakan Wilayah Batas Waktu
Berpotensi n Dampak
o Sejak Awal Sebagai Bagian dari Rencana Kegiatan Studi Kajian
Menimbulkan Terkena Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensial Penting
Dampak Dampak Hipotetik
Lingkungan  Kepmen LH No. 48/1996 Tentang Baku Mutu Tingkat namun rute mobilisasi akan studi)
Kebisingan melalui permukiman
penduduk, sehingga memicu
munculnya dampak
lanjutannya
Peningkatan Suara bising oleh polusi Disimpulkan Batas ekologis Selama
kebisingan suara dari kendaraan menjadi sepanjang pelaksanaan
pengangkut merupakan DPH jalan yang tahap konstruksi.
dampak yang akan timbul dilalui (secara
saat kegiatan ini. Meskipun rinci dapat
berlangsung sementara, dilihat pada
namun rute mobilisasi akan peta wilayah
melalui permukiman studi)
penduduk, sehingga dapat
memicu munculnya dampak
lanjutannya
Gangguan arus Lalu lalang kendaraan Disimpulkan Batas ekologis Selama
lalulintas pengangkut peralatan menjadi sepanjang pelaksanaan
konstruksi akan mengganggu DPH jalan yang tahap konstruksi.
lalulintas sepanjang rute dilalui (secara
yang dilalui, sehingga rinci dapat
berpotensi mengubah sikap dilihat pada
dan persepsi masyarakat, peta wilayah
terutama kekhawatiran studi)
masyarakat akan timbulnya
dampak susulan seperti
gangguan kesehatan
Sosial- Perubahan sikap Penurunan kualitas udara Disimpulkan Batas sosial Selama
ekonomi- dan persepsi dan peningkatan kebisingan menjadi (secara rinci pelaksanaan
budaya masyarakat sepanjang rute yang dilalui DPH dapat dilihat tahap konstruksi.
kendaraan angkut peralatan pada peta
dan material berpotensi wilayah studi)
mengubah sikap dan persepsi
masyarakat, terutama
kekhawatiran masyarakat
akan timbulnya dampak
susulan
Mendesain pengelolaan dampak Kesehatan saat Kesehatan Peningkatan potensi Penurunan kualitas udara Disimpulkan Batas ekologis Selama
mobilisasi peralatan dan material konstruksi, masyarakat terjadinya penyakit dan peningkatan kebisingan menjadi sepanjang pelaksanaan
berdasarkan pada: sepanjang rute yang dilalui DPH jalan yang tahap konstruksi.
 UU No. 36/2009 Tentang Kesehatan kendaraan angkut peralatan dilalui (secara
 Permen Nakertrans No. PER.08/MEN/VII/2010 dan material berpotensi rinci dapat
Tentang Alat Pelindung Diri menjadi penyebab dilihat pada
munculnya penyakit seperti peta wilayah
ISPA dan gangguan studi)
pendengaran
3 Penyiapan Mendesain, merencanakan, dan mengembangkan Geo-fisik- Penurunan Kegiatan penyiapan Disimpulkan Batas ekologis Selama
Sarana/Prasara ketersediaan sarana/prasarana penunjang kegiatan kimia kualitas udara sarana/prasarana tambang menjadi pada lokasi pelaksanaan
-na pertambangan, dengan tetap mempertimbangkan akan menggunakan sejumlah DPH rencana tahap konstruksi.

ANDAL Penambangan Batu gamping dan Mineral Ikutannya oleh PT. Pancar Buana 1
Desa Waekatin Kec. Fena Fafan Kab. Buru Selatan I - 41
PT. PANCAR BUANA 1

Rencana Komponen
Pelingkupan
Kegiatan yang Lingkunga
N Pengelolaan Lingkungan yang Sudah Direncanakan Wilayah Batas Waktu
Berpotensi n Dampak
o Sejak Awal Sebagai Bagian dari Rencana Kegiatan Studi Kajian
Menimbulkan Terkena Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensial Penting
Dampak Dampak Hipotetik
Lingkungan dampak-dampak lingkungan yang ditimbulkannya, peralatan berat seperti kegiatan
berdasarkan ketentuan dalam: bulldozer dan excavator. (secara rinci
 UU No. 7/2004 Tentang Sumber Daya Air Emisi gas buang kendaraan dapat dilihat
 UU No. 5/1990 Tentang Konservasi Sumber Daya dan alat berat akan pada peta
Alam Hayati dan Ekosistemnya meningkatkan konsentrasi wilayah studi)
 PP No.41/1999 tentang Pengendalian Pencemaran gas polutan di udara. Selain
Udara itu, partikel debu akan
 PP No. 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas berterbangan ke udara
Air dan Pengendalian Pencemaran Air sehingga menambah kualitas
 PP No. 43/2008 Tentang Air Tanah udara akan menurun.
Peningkatan Kegiatan penyiapan Disimpulkan Batas ekologis Selama
kebisingan sarana/prasarana tambang menjadi pada lokasi pelaksanaan
akan menggunakan sejumlah DPH rencana tahap konstruksi.
peralatan berat seperti kegiatan
bulldozer dan excavator. Alat- (secara rinci
alat tersebut bekerja dapat dilihat
menghasilkan suara dengan pada peta
intensitas tinggi sehingga wilayah studi)
akan menjadi sumber
kebisingan/polusi suara
Mengoptimalkan peran tenaga kerja lokal pada Sosial, Kesempatan Tenaga kerja yang terlibat Disimpulkan Batas sosial Selama
kegiatan penyiapan sarana dan prasarana tambang, ekonomi berusaha langsung dalam kegiatan menjadi (secara rinci pelaksanaan
dengan tetap mempertimbangkan: dan Budaya penyiapan sarana/prasarana DPH dapat dilihat tahap konstruksi.
 UU No. 3/1992 tentang Jamsostek Masyarakat tambang tentu memerlukan pada peta
 UU No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan berbagai kebutuhan pokok wilayah studi)
 UU No. 2/2004 tentang Penyelesaian Hubungan sehari-hari. Hal ini akan
Industrial membuka kesempatan bagi
 Permen Nakertrans No. PER.07/MEN/IV/2008, masyarakat sekitar untuk
Tentang Penempatan Tenaga Kerja melakukan kegiatan usaha
 Permen Nakertrans No.13/2012 Tentang Komponen Peningkatan Upah yang diterima oleh Disimpulkan Batas sosial Selama
pelaksanaan tahapan pencapaian kebutuhan hidup pendapatan pekerja serta keuntungan menjadi (secara rinci pelaksanaan
layak Tenaga Kerja masyarakat usaha masyarakat tentu DPH dapat dilihat tahap konstruksi.
 Peraturan Gubernur Sultra No. 44/2011 tentang akan menambah pandapatan pada peta
Penetapan Upah Minimum Propinsi (UMP) masyarakat. wilayah studi)
Perubahan etika Norma dan etika yang Disimpulkan Batas sosial Selama
dan norma berlaku dalam masyarakat menjadi (secara rinci pelaksanaan
masyarakat akan mengalami perubahan DPTH dapat dilihat tahap konstruksi.
dengan datangnya pekerja pada peta
dari luar. Namun demikian, wilayah studi)
jumlah tenaga kerja dari luar
yang terbatas sehingga
dampak perubahan tersebut
tidak akan menghawatirkan
masyarakat
Perubahan sikap Perubahan komponen Disimpulkan Batas sosial Selama
dan persepsi kualitas lingkungan secara menjadi (secara rinci pelaksanaan
masyarakat langsung akan DPH dapat dilihat tahap konstruksi.
mempengaruhi sikap dan pada peta
persepsi masyarakat. wilayah studi)

ANDAL Penambangan Batu gamping dan Mineral Ikutannya oleh PT. Pancar Buana 1
Desa Waekatin Kec. Fena Fafan Kab. Buru Selatan I - 42
PT. PANCAR BUANA 1

Rencana Komponen
Pelingkupan
Kegiatan yang Lingkunga
N Pengelolaan Lingkungan yang Sudah Direncanakan Wilayah Batas Waktu
Berpotensi n Dampak
o Sejak Awal Sebagai Bagian dari Rencana Kegiatan Studi Kajian
Menimbulkan Terkena Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensial Penting
Dampak Dampak Hipotetik
Lingkungan Mendesain pengelolaan dampak kesehatan, Kesehatan Penurunan Kualitas Limbah domestik yang Disimpulkan Batas ekologis Selama
berdasarkan pada: Masyarakat Kesehatan dihasilkan oleh tenaga kerja menjadi pada lokasi pelaksanaan
 UU No. 36/2009 Tentang Kesehatan Lingkungan serta sisa-sisa material dari DPH rencana tahap konstruksi.
 Permen Nakertrans No. PER.08/MEN/VII/2010 pematangan lahan akan kegiatan
Tentang Alat Pelindung Diri menurunkan tingkat kualitas (secara rinci
kesehatan lingkungan dapat dilihat
pada peta
wilayah studi)
Peningkatan potensi Meningkatnya kebisingan, Disimpulkan Batas ekologis Selama
terjadinya penyakit menurunnya kualitas udara, menjadi pada lokasi pelaksanaan
dan menurunnya kualitas air DPH rencana tahap konstruksi.
permukaan akan berpotensi kegiatan
menimbulkan penyakit (secara rinci
seperti gangguan pernapasan dapat dilihat
(ISPA), gangguan pada peta
pendengaran, dan diare. wilayah studi)
C Tahap Operasi
1 Pengupasan Mendesain dan merencanakan tahapan kegiatan Geo-fisik- Penurunan Kegiatan pengupasan tanah Disimpulkan Batas ekologis Selama
Tanah Pucuk pengupasan tanah pucuk/tanah penutup untuk kimia kualitas udara pucuk menggunakan menjadi pada lokasi pelaksanaan
dan Tanah mengurangi dampak-dampak negatif, dengan peralatan berat seperti DPH rencana tahap operasi.
Penutup pertimbangan : bulldozer dan excavator. kegiatan
 UU No. 7/2004 Tentang Sumber Daya Air Emisi gas buang alat berat (secara rinci
 UU No. 5/1990 Tentang Konservasi Sumber Daya akan meningkatkan dapat dilihat
Alam Hayati dan Ekosistemnya konsentrasi gas polutan di pada peta
 PP No.41/1999 tentang Pengendalian Pencemaran udara. Selain itu, partikel wilayah studi)
Udara debu akan berterbangan ke
 PP No. 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas udara sehingga kualitas
Air dan Pengendalian Pencemaran Air udara akan menurun.
 PP No. 43/2008 Tentang Air Tanah Peningkatan Peralatan berat yang Disimpulkan Batas ekologis Selama
 Kepmen LH No. 48/1996 Tentang Baku Mutu Tingkat kebisingan digunakan saat pengupasan menjadi pada lokasi pelaksanaan
Kebisingan tanah pucuk/tanah penutup DPH rencana tahap operasi.
merupakan sumber suara kegiatan
penghasil bising. Akumulasi (secara rinci
intensitas suara akan dapat dilihat
mengganggu pendengaran pada peta
masyarakat sekitar. wilayah studi)
Peningkatan aliran Hilangnya vegetasi pada Disimpulkan Batas ekologis Selama
permukaan lahan sebelum pengupasan menjadi pada lokasi pelaksanaan
tanah pucuk/tanah penutup DPH rencana tahap operasi.
akan mempercepat aliran kegiatan
permukaan, terutama saat (secara rinci
hujan dapat dilihat
pada peta
wilayah studi)
Peningkatan Dampak susulan akibat Disimpulkan Batas ekologis Selama
sedimentasi meningkatnya aliran menjadi pada lokasi pelaksanaan
permukaan adalah DPH rencana tahap operasi.
sedimentasi pada badan air, kegiatan

ANDAL Penambangan Batu gamping dan Mineral Ikutannya oleh PT. Pancar Buana 1
Desa Waekatin Kec. Fena Fafan Kab. Buru Selatan I - 43
PT. PANCAR BUANA 1

Rencana Komponen
Pelingkupan
Kegiatan yang Lingkunga
N Pengelolaan Lingkungan yang Sudah Direncanakan Wilayah Batas Waktu
Berpotensi n Dampak
o Sejak Awal Sebagai Bagian dari Rencana Kegiatan Studi Kajian
Menimbulkan Terkena Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensial Penting
Dampak Dampak Hipotetik
Lingkungan dimana aliran air permukaan (secara rinci
ini tentu akan membawa dapat dilihat
partikel-partikel tanah yang pada peta
menambah kekeruhan air wilayah studi)
Penurunan Kualitas Peningkatan sedimentasi Disimpulkan Batas ekologis Selama
air akibat aliran permukaan dari menjadi pada lokasi pelaksanaan
lahan yang dibersihkan akan DPH rencana tahap operasi.
menurunkan kualitas air kegiatan
permukaan. (secara rinci
dapat dilihat
pada peta
wilayah studi)
Perubahan bentang Dampak ini terjadi pada Disimpulkan Tapak proyek Selama
alam kegiatan penambangan batu menjadi rencana pelaksanaan
gamping dan mineral DPH kegiatan penambangan
ikutannya. Pada lokasi hingga tahap
rencana penambangan telah pasca operasi
dilakukan penambangan
sebelumnya sehingga
termasuk beban lingkungan
tinggi dan berpotensi
menimbulkan dampak pada
komponen lingkungan
lainnya
Mendesain dan merencanakan tahapan kegiatan Biologi Gangguan flora Pada pelaksanaan kegiatan Disimpulkan Batas ekologis Selama
pengupasan tanah pucuk dan tanah penutup agar pengupasan tanah pucuk, menjadi di sungai pelaksanaan
mampu mengendalikan dampak biologi yang terjadi, kegiatan diawali dengan DPTH dekat lokasi tahap operasi.
dengan mempertimbangkan : pembersihan lahan dari studi (secara
 UU No. 7/2004 Tentang Sumber Daya Air vegetasi. Dampak ini tentu rinci dapat
 UU No. 5/1990 Tentang Konservasi Sumber Daya mempengaruhi dilihat pada
Alam Hayati dan Ekosistemnya keanekaragam flora pada peta wilayah
tapak proyek. Namun studi)
demikian, lokasi kegiatan
sudah terbuka sebelum
pelaksanaan kegiatan ini
sehingga perubahan
keanekaragaman flora tidak
akan terlihat
Gangguan fauna Vegetasi merupakan habitat Disimpulkan Batas ekologis Selama
alami yang bagi sejumlah menjadi di sungai pelaksanaan
hewan liar. Hilangnya DPTH dekat lokasi tahap operasi.
vegetasi yang dibersihkan studi (secara
sebelum pengupasan tanah rinci dapat
pucuk akan mempengaruhi dilihat pada
keanekaragam fauna pada peta wilayah
tapak proyek. Namun studi)
demikian, lokasi kegiatan
sudah terbuka sebelum
pelaksanaan kegiatan ini

ANDAL Penambangan Batu gamping dan Mineral Ikutannya oleh PT. Pancar Buana 1
Desa Waekatin Kec. Fena Fafan Kab. Buru Selatan I - 44
PT. PANCAR BUANA 1

Rencana Komponen
Pelingkupan
Kegiatan yang Lingkunga
N Pengelolaan Lingkungan yang Sudah Direncanakan Wilayah Batas Waktu
Berpotensi n Dampak
o Sejak Awal Sebagai Bagian dari Rencana Kegiatan Studi Kajian
Menimbulkan Terkena Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensial Penting
Dampak Dampak Hipotetik
Lingkungan sehingga perubahan
keanekaragaman fauna tidak
akan terlihat
Gangguan biota Penurunan kualitas air Disimpulkan Batas ekologis Selama
perairan akibat masuknya sedimen ke menjadi di sungai pelaksanaan
badan air akan menimbulkan DPTH dekat lokasi tahap operasi.
dampak lanjutan yaitu studi dan
menurunnya keanekaragan perairan laut
jenis biota perairan dalam sekitar (secara
lingkungan perairan tersebut rinci dapat
dilihat pada
peta wilayah
studi)
Mengoptimalkan peran tenaga kerja lokal pada Sosial, Kesempatan Tenaga kerja yang terlibat Disimpulkan Batas sosial Selama
kegiatan pengupasan tanah pucuk dan tanh penutup, ekonomi berusaha langsung dalam kegiatan menjadi (secara rinci pelaksanaan
dengan tetap mempertimbangkan: dan Budaya tentu memerlukan berbagai DPH dapat dilihat tahap operasi.
 UU No. 3/1992 tentang Jamsostek Masyarakat kebutuhan pokok sehari-hari. pada peta
 UU No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan Hal ini akan membuka wilayah studi)
 UU No. 2/2004 tentang Penyelesaian Hubungan kesempatan bagi masyarakat
Industrial sekitar untuk melakukan
 Permen Nakertrans No. PER.07/MEN/IV/2008, kegiatan usaha
Tentang Penempatan Tenaga Kerja
 Permen Nakertrans No.13/2012 Tentang Komponen Peningkatan Upah yang diterima oleh Disimpulkan Batas sosial Selama
pelaksanaan tahapan pencapaian kebutuhan hidup pendapatan pekerja saat pelaksanaan menjadi (secara rinci pelaksanaan
layak Tenaga Kerja masyarakat kegiatan serta keuntungan DPH dapat dilihat tahap operasi.
 Peraturan Gubernur Sultra No. 44/2011 tentang usaha masyarakat tentu pada peta
Penetapan Upah Minimum Propinsi (UMP) akan menambah pandapatan wilayah studi)
masyarakat.
Perubahan etika Norma dan etika yang Disimpulkan Batas sosial Selama
dan norma berlaku dalam masyarakat menjadi (secara rinci pelaksanaan
masyarakat akan mengalami perubahan DPTH dapat dilihat tahap operasi.
dengan datangnya pekerja pada peta
dari luar. Namun demikian, wilayah studi)
jumlah tenaga kerja dari luar
yang terbatas sehingga
dampak perubahan tersebut
tidak akan menghawatirkan
masyarakat
Perubahan sikap Perubahan komponen Disimpulkan Batas sosial Selama
dan persepsi kualitas lingkungan secara menjadi (secara rinci pelaksanaan
masyarakat langsung akan DPH dapat dilihat tahap operasi.
mempengaruhi sikap dan pada peta
persepsi masyarakat. wilayah studi)
Mendesain pengelolaan dampak kesehatan, Kesehatan Penurunan Kualitas Limbah domestik yang Disimpulkan Batas ekologis Selama
berdasarkan pada: Masyarakat Kesehatan dihasilkan oleh tenaga kerja menjadi pada lokasi pelaksanaan
 UU No. 36/2009 Tentang Kesehatan Lingkungan akan menurunkan tingkat DPH rencana tahap operasi.
 Permen Nakertrans No. PER.08/MEN/VII/2010 kualitas kesehatan kegiatan
Tentang Alat Pelindung Diri lingkungan (secara rinci
dapat dilihat

ANDAL Penambangan Batu gamping dan Mineral Ikutannya oleh PT. Pancar Buana 1
Desa Waekatin Kec. Fena Fafan Kab. Buru Selatan I - 45
PT. PANCAR BUANA 1

Rencana Komponen
Pelingkupan
Kegiatan yang Lingkunga
N Pengelolaan Lingkungan yang Sudah Direncanakan Wilayah Batas Waktu
Berpotensi n Dampak
o Sejak Awal Sebagai Bagian dari Rencana Kegiatan Studi Kajian
Menimbulkan Terkena Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensial Penting
Dampak Dampak Hipotetik
Lingkungan pada peta
wilayah studi)
Peningkatan potensi Meningkatnya kebisingan, Disimpulkan Batas ekologis Selama
terjadinya penyakit menurunnya kualitas udara, menjadi pada lokasi pelaksanaan
dan menurunnya kualitas air DPH rencana tahap operasi.
permukaan akan berpotensi kegiatan
menimbulkan penyakit (secara rinci
seperti gangguan pernapasan dapat dilihat
(ISPA), gangguan pada peta
pendengaran, dan diare. wilayah studi)
2 Penambngan Mendesain dan merencanakan tahapan kegiatan Geo-fisik- Penurunan Kegiatan penambangan batu Disimpulkan Batas ekologis Selama
Batu gamping penambangan batu gamping dan mineral ikutannya kimia kualitas udara gamping dan mineral menjadi pada lokasi pelaksanaan
dan mineral untuk mengurangi dampak-dampak negatif, dengan ikutannya menggunakan DPH rencana tahap operasi.
ikutannya pertimbangan : peralatan berat seperti kegiatan
 UU No. 7/2004 Tentang Sumber Daya Air loader. Emisi gas buang alat (secara rinci
 UU No. 5/1990 Tentang Konservasi Sumber Daya berat akan meningkatkan dapat dilihat
Alam Hayati dan Ekosistemnya konsentrasi gas polutan di pada peta
 PP No.41/1999 tentang Pengendalian Pencemaran udara sehingga kualitas wilayah studi)
Udara udara akan menurun.
 PP No. 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Peningkatan Peralatan berat yang Disimpulkan Batas ekologis Selama
Air dan Pengendalian Pencemaran Air kebisingan digunakan saat menjadi pada lokasi pelaksanaan
 PP No. 43/2008 Tentang Air Tanah penambangan merupakan DPH rencana tahap operasi.
 Kepmen LH No. 48/1996 Tentang Baku Mutu Tingkat sumber suara penghasil kegiatan
Kebisingan bising. Akumulasi intensitas (secara rinci
suara akan mengganggu dapat dilihat
pendengaran masyarakat pada peta
sekitar. wilayah studi)

Peningkatan aliran Lokasi penambangan Disimpulkan Batas ekologis Selama


permukaan merupakan areal terbuka menjadi pada lokasi pelaksanaan
sehingga air tidak akan DPH rencana tahap operasi.
mengalami proses infiltrasi. kegiatan
Lahan terbuka akan (secara rinci
mempercepat aliran dapat dilihat
permukaan, terutama saat pada peta
hujan wilayah studi)
Peningkatan Dampak susulan akibat Disimpulkan Batas ekologis Selama
sedimentasi meningkatnya aliran menjadi pada lokasi pelaksanaan
permukaan adalah DPH rencana tahap operasi.
sedimentasi pada badan air, kegiatan
dimana aliran air permukaan (secara rinci
ini tentu akan membawa dapat dilihat
partikel-partikel tanah yang pada peta
menambah kekeruhan air wilayah studi)
Penurunan Kualitas Peningkatan sedimentasi Disimpulkan Batas ekologis Selama
air akibat aliran permukaan dari menjadi pada lokasi pelaksanaan
lahan yang dibersihkan akan DPH rencana tahap operasi.
menurunkan kualitas air kegiatan
permukaan. (secara rinci

ANDAL Penambangan Batu gamping dan Mineral Ikutannya oleh PT. Pancar Buana 1
Desa Waekatin Kec. Fena Fafan Kab. Buru Selatan I - 46
PT. PANCAR BUANA 1

Rencana Komponen
Pelingkupan
Kegiatan yang Lingkunga
N Pengelolaan Lingkungan yang Sudah Direncanakan Wilayah Batas Waktu
Berpotensi n Dampak
o Sejak Awal Sebagai Bagian dari Rencana Kegiatan Studi Kajian
Menimbulkan Terkena Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensial Penting
Dampak Dampak Hipotetik
Lingkungan dapat dilihat
pada peta
wilayah studi)
Mengoptimalkan peran tenaga kerja lokal pada Sosial, Kesempatan Tenaga kerja yang terlibat Disimpulkan Batas sosial Selama
kegiatan penambangan batu gamping dan mineral ekonomi berusaha langsung dalam kegiatan menjadi (secara rinci pelaksanaan
ikutannya, dengan tetap mempertimbangkan: dan Budaya tentu memerlukan berbagai DPH dapat dilihat tahap operasi.
 UU No. 3/1992 tentang Jamsostek Masyarakat kebutuhan pokok sehari-hari. pada peta
 UU No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan Hal ini akan membuka wilayah studi)
 UU No. 2/2004 tentang Penyelesaian Hubungan kesempatan bagi masyarakat
Industrial sekitar untuk melakukan
 Permen Nakertrans No. PER.07/MEN/IV/2008, kegiatan usaha
Tentang Penempatan Tenaga Kerja Peningkatan Upah yang diterima oleh Disimpulkan Batas sosial Selama
 Permen Nakertrans No.13/2012 Tentang Komponen pendapatan pekerja saat pelaksanaan menjadi (secara rinci pelaksanaan
pelaksanaan tahapan pencapaian kebutuhan hidup masyarakat kegiatan serta keuntungan DPH dapat dilihat tahap operasi.
layak Tenaga Kerja usaha masyarakat tentu pada peta
 Peraturan Gubernur Sultra No. 44/2011 tentang akan menambah pandapatan wilayah studi)
Penetapan Upah Minimum Propinsi (UMP) masyarakat.
Perubahan etika Norma dan etika yang Disimpulkan Batas sosial Selama
dan norma berlaku dalam masyarakat menjadi (secara rinci pelaksanaan
masyarakat akan mengalami perubahan DPTH dapat dilihat tahap operasi.
dengan datangnya pekerja pada peta
dari luar. Namun demikian, wilayah studi)
jumlah tenaga kerja dari luar
yang terbatas sehingga
dampak perubahan tersebut
tidak akan menghawatirkan
masyarakat
Perubahan sikap Perubahan komponen Disimpulkan Batas sosial Selama
dan persepsi kualitas lingkungan secara menjadi (secara rinci pelaksanaan
masyarakat langsung akan DPH dapat dilihat tahap operasi.
mempengaruhi sikap dan pada peta
persepsi masyarakat. wilayah studi)
Mendesain pengelolaan dampak kesehatan, Kesehatan Penurunan Kualitas Limbah domestik yang Disimpulkan Batas ekologis Selama
berdasarkan pada: Masyarakat Kesehatan dihasilkan oleh tenaga kerja menjadi pada lokasi pelaksanaan
 UU No. 36/2009 Tentang Kesehatan Lingkungan akan menurunkan tingkat DPH rencana tahap operasi.
 Permen Nakertrans No. PER.08/MEN/VII/2010 kualitas kesehatan kegiatan
Tentang Alat Pelindung Diri lingkungan (secara rinci
dapat dilihat
pada peta
wilayah studi)
Peningkatan potensi Meningkatnya kebisingan, Disimpulkan Batas ekologis Selama
terjadinya penyakit menurunnya kualitas udara, menjadi pada lokasi pelaksanaan
dan menurunnya kualitas air DPH rencana tahap operasi.
permukaan akan berpotensi kegiatan
menimbulkan penyakit (secara rinci
seperti gangguan pernapasan dapat dilihat
(ISPA), gangguan pada peta
pendengaran, dan diare. wilayah studi)
3 Pengangkutan Mendesain dan merencanakan tahapan kegiatan Geo-fisik- Penurunan Kegiatan pengangkutan dan Disimpulkan Batas ekologis Selama

ANDAL Penambangan Batu gamping dan Mineral Ikutannya oleh PT. Pancar Buana 1
Desa Waekatin Kec. Fena Fafan Kab. Buru Selatan I - 47
PT. PANCAR BUANA 1

Rencana Komponen
Pelingkupan
Kegiatan yang Lingkunga
N Pengelolaan Lingkungan yang Sudah Direncanakan Wilayah Batas Waktu
Berpotensi n Dampak
o Sejak Awal Sebagai Bagian dari Rencana Kegiatan Studi Kajian
Menimbulkan Terkena Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensial Penting
Dampak Dampak Hipotetik
Lingkungan
dan penambangan batu gamping dan mineral ikutannya kimia kualitas udara penimbunan menggunakan menjadi pada lokasi pelaksanaan
Penimbunan untuk mengurangi dampak-dampak negatif, dengan kendaraan pengangkut dan DPH rencana tahap operasi.
pertimbangan : peralatan berat seperti kegiatan
 UU No. 7/2004 Tentang Sumber Daya Air loader. Emisi gas buang alat (secara rinci
 UU No. 5/1990 Tentang Konservasi Sumber Daya berat akan meningkatkan dapat dilihat
Alam Hayati dan Ekosistemnya konsentrasi gas polutan di pada peta
 PP No.41/1999 tentang Pengendalian Pencemaran udara sehingga kualitas wilayah studi)
Udara udara akan menurun.
 PP No. 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Peningkatan Mobilitas kendaraan dan Disimpulkan Batas ekologis Selama
Air dan Pengendalian Pencemaran Air kebisingan pengoperasian alat berat menjadi pada lokasi pelaksanaan
 PP No. 43/2008 Tentang Air Tanah yang digunakan saat kegiatan DPH rencana tahap operasi.
 Kepmen LH No. 48/1996 Tentang Baku Mutu Tingkat pengangkutan dan kegiatan
Kebisingan penimbunan merupakan (secara rinci
sumber suara penghasil dapat dilihat
bising. Akumulasi intensitas pada peta
suara akan mengganggu wilayah studi)
pendengaran masyarakat
sekitar.
Peningkatan aliran Lokasi penimbunan Disimpulkan Batas ekologis Selama
permukaan merupakan areal stockpile menjadi pada lokasi pelaksanaan
yang terbuka dan tidak DPH rencana tahap operasi.
bervegetasi, sehingga air kegiatan
hujan tidak akan mengalami (secara rinci
proses infiltrasi dan langsung dapat dilihat
mengalir sebagai air larian pada peta
permukaan wilayah studi)
Peningkatan Dampak susulan akibat Disimpulkan Batas ekologis Selama
sedimentasi meningkatnya aliran menjadi pada lokasi pelaksanaan
permukaan adalah DPH rencana tahap operasi.
sedimentasi pada badan air, kegiatan
dimana aliran air permukaan (secara rinci
ini tentu akan membawa dapat dilihat
partikel-partikel tanah yang pada peta
menambah kekeruhan air wilayah studi)
Penurunan Kualitas Peningkatan sedimentasi Disimpulkan Batas ekologis Selama
air akibat aliran permukaan dari menjadi pada lokasi pelaksanaan
lahan yang dibersihkan akan DPH rencana tahap operasi.
menurunkan kualitas air kegiatan
permukaan. (secara rinci
dapat dilihat
pada peta
wilayah studi)
Gangguan arus Mobilitas kendaraan Disimpulkan Batas ekologis Selama
lalulintas pengangkut hasil tambang menjadi pada lokasi pelaksanaan
akan melalui jalan tambang DPTH rencana tahap operasi.
menuju lokasi penimbunan. kegiatan
Namun demikian, jalur (secara rinci
pengangkutan pada beberapa dapat dilihat
titik akan bertemu dengan pada peta

ANDAL Penambangan Batu gamping dan Mineral Ikutannya oleh PT. Pancar Buana 1
Desa Waekatin Kec. Fena Fafan Kab. Buru Selatan I - 48
PT. PANCAR BUANA 1

Rencana Komponen
Pelingkupan
Kegiatan yang Lingkunga
N Pengelolaan Lingkungan yang Sudah Direncanakan Wilayah Batas Waktu
Berpotensi n Dampak
o Sejak Awal Sebagai Bagian dari Rencana Kegiatan Studi Kajian
Menimbulkan Terkena Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensial Penting
Dampak Dampak Hipotetik
Lingkungan jalur lalulintas umum wilayah studi)
sehingga akan mengganggu
kelancaran arus lalulintas
pada titik tersebut
Mengoptimalkan peran tenaga kerja lokal pada Sosial, Kesempatan Tenaga kerja yang terlibat Disimpulkan Batas sosial Selama
kegiatan pengangkutan dan penimbunan, dengan tetap ekonomi berusaha langsung dalam kegiatan menjadi (secara rinci pelaksanaan
mempertimbangkan: dan Budaya tentu memerlukan berbagai DPH dapat dilihat tahap operasi.
 UU No. 3/1992 tentang Jamsostek Masyarakat kebutuhan pokok sehari-hari. pada peta
 UU No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan Hal ini akan membuka wilayah studi)
 UU No. 2/2004 tentang Penyelesaian Hubungan kesempatan bagi masyarakat
Industrial sekitar untuk melakukan
 Permen Nakertrans No. PER.07/MEN/IV/2008, kegiatan usaha
Tentang Penempatan Tenaga Kerja Peningkatan Upah yang diterima oleh Disimpulkan Batas sosial Selama
 Permen Nakertrans No.13/2012 Tentang Komponen pendapatan pekerja saat pelaksanaan menjadi (secara rinci pelaksanaan
pelaksanaan tahapan pencapaian kebutuhan hidup masyarakat kegiatan serta keuntungan DPH dapat dilihat tahap operasi.
layak Tenaga Kerja usaha masyarakat tentu pada peta
 Peraturan Gubernur Sultra No. 44/2011 tentang akan menambah pandapatan wilayah studi)
Penetapan Upah Minimum Propinsi (UMP) masyarakat.
Perubahan etika Norma dan etika yang Disimpulkan Batas sosial Selama
dan norma berlaku dalam masyarakat menjadi (secara rinci pelaksanaan
masyarakat akan mengalami perubahan DPTH dapat dilihat tahap operasi.
dengan datangnya pekerja pada peta
dari luar. Namun demikian, wilayah studi)
jumlah tenaga kerja dari luar
yang terbatas sehingga
dampak perubahan tersebut
tidak akan menghawatirkan
masyarakat
Perubahan sikap Perubahan komponen Disimpulkan Batas sosial Selama
dan persepsi kualitas lingkungan secara menjadi (secara rinci pelaksanaan
masyarakat langsung akan DPH dapat dilihat tahap operasi.
mempengaruhi sikap dan pada peta
persepsi masyarakat. wilayah studi)
Mendesain pengelolaan dampak kesehatan, Kesehatan Penurunan Kualitas Limbah domestik yang Disimpulkan Batas ekologis Selama
berdasarkan pada: Masyarakat Kesehatan dihasilkan oleh tenaga kerja menjadi pada lokasi pelaksanaan
 UU No. 36/2009 Tentang Kesehatan Lingkungan akan menurunkan tingkat DPH rencana tahap operasi.
 Permen Nakertrans No. PER.08/MEN/VII/2010 kualitas kesehatan kegiatan
Tentang Alat Pelindung Diri lingkungan (secara rinci
dapat dilihat
pada peta
wilayah studi)
Peningkatan potensi Meningkatnya kebisingan, Disimpulkan Batas ekologis Selama
terjadinya penyakit menurunnya kualitas udara, menjadi pada lokasi pelaksanaan
dan menurunnya kualitas air DPH rencana tahap operasi.
permukaan akan berpotensi kegiatan
menimbulkan penyakit (secara rinci
seperti gangguan pernapasan dapat dilihat
(ISPA), gangguan pada peta
pendengaran, dan diare. wilayah studi)

ANDAL Penambangan Batu gamping dan Mineral Ikutannya oleh PT. Pancar Buana 1
Desa Waekatin Kec. Fena Fafan Kab. Buru Selatan I - 49
PT. PANCAR BUANA 1

Rencana Komponen
Pelingkupan
Kegiatan yang Lingkunga
N Pengelolaan Lingkungan yang Sudah Direncanakan Wilayah Batas Waktu
Berpotensi n Dampak
o Sejak Awal Sebagai Bagian dari Rencana Kegiatan Studi Kajian
Menimbulkan Terkena Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensial Penting
Dampak Dampak Hipotetik
Lingkungan
TAHAP PASCA OPERASI
1 Rehabilitasi Mendesain dan merencanakan tahapan kegiatan Geo-fisik- Peningkatan Rencana rehabilitasi lahan Disimpulkan Batas ekologis Selama
Lahan Pasca rehabilitasi lahan pasca tambang untuk kimia kualitas udara yang didalamnya terdiri atas menjadi pada lokasi pelaksanaan
Tambang memaksimalkan dampak-dampak positif, dengan reklamasi dan revegetasi DPH rencana tahap pasca
pertimbangan : serta berhentinya aktivitas kegiatan operasi.
 UU No. 7/2004 Tentang Sumber Daya Air alat-alat berat dan kendaraan (secara rinci
 UU No. 5/1990 Tentang Konservasi Sumber Daya akan menyebabkan semakin dapat dilihat
Alam Hayati dan Ekosistemnya berkurangnya polusi udara, pada peta
 PP No. 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas sehingga kualitas udara akan wilayah studi)
Air dan Pengendalian Pencemaran Air mengalami peningkatan.
 PP No. 43/2008 Tentang Air Tanah Penurunan Pada tahap pasca operasi, Disimpulkan Batas ekologis Selama
 PP No. 78 Tahun 2010 tentang reklamasi dan kebisingan alat-alat penghasil bunyi dan menjadi pada lokasi pelaksanaan
pascatambang suara bising akan berhenti, DPH rencana tahap pasca
 Permen-ESDM No. 7 Tahun 2014 tentang tentang sehingga tingkat kebisingan kegiatan operasi.
Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang pada pada lokasi kegiatan akan (secara rinci
Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral Dan Batubara mengalami penurunan. dapat dilihat
pada peta
wilayah studi)

Penurunanaliran Pada kegiatan reklamasi Disimpulkan Batas ekologis Selama


permukaan lahan pasca tambang, bentuk menjadi pada lokasi pelaksanaan
lahan didesain sedemikian DPH rencana tahap pasca
sehingga aliran permukaan kegiatan operasi.
berkurang. Bahkan saat (secara rinci
lahan telah ditanami dengan dapat dilihat
tanaman penutup, akan pada peta
memberi kesempatan pada wilayah studi)
air hujan untuk mengalami
proses infiltrasi ke dalam
tanah.
Penurunan Dampak ikutan dari Disimpulkan Batas ekologis Selama
sedimentasi menurunnya aliran menjadi pada lokasi pelaksanaan
permukaan adalah DPH rencana tahap pasca
menurunnya pula tingkat kegiatan operasi.
sedimentasi. (secara rinci
dapat dilihat
pada peta
wilayah studi)
PeningkatanKualita Dengan berkurangnya tingkat Disimpulkan Batas ekologis Selama
s air sedimentasi, maka partikel menjadi pada lokasi pelaksanaan
tanah yang memasuki badan DPH rencana tahap pasca
air juga menurun, sehingga kegiatan operasi.
badan air akan memiliki (secara rinci
waktu untuk memperbaiki dapat dilihat
diri secara alami hingga pada peta
kualitasnya mengalami wilayah studi)
peningkatan.
Biologi Membaiknya Penurunan kualitas air Disimpulkan Batas ekologis Selama

ANDAL Penambangan Batu gamping dan Mineral Ikutannya oleh PT. Pancar Buana 1
Desa Waekatin Kec. Fena Fafan Kab. Buru Selatan I - 50
PT. PANCAR BUANA 1

Rencana Komponen
Pelingkupan
Kegiatan yang Lingkunga
N Pengelolaan Lingkungan yang Sudah Direncanakan Wilayah Batas Waktu
Berpotensi n Dampak
o Sejak Awal Sebagai Bagian dari Rencana Kegiatan Studi Kajian
Menimbulkan Terkena Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensial Penting
Dampak Dampak Hipotetik
Lingkungan kondisi biota akibat masuknya sedimen ke menjadi di sungai dan pelaksanaan
perairan badan air akan menimbulkan DPTH perairan laut tahap pasca
dampak lanjutan yaitu dekat lokasi operasi.
menurunnya keanekaragan studi (secara
jenis biota perairan dalam rinci dapat
lingkungan perairan tersebut dilihat pada
peta wilayah
studi)
Mendesain pengelolaan dampak kesehatan, Kesehatan Peningkatan Dengan berhentinya kegiatan Disimpulkan Batas ekologis Selama
berdasarkan pada: Masyarakat Kualitas Kesehatan pertambangan PT. Tamabang menjadi pada lokasi pelaksanaan
 UU No. 36/2009 Tentang Kesehatan Lingkungan Rejeki Buru Selatan, sumber- DPH rencana tahap pasca
 Permen Nakertrans No. PER.08/MEN/VII/2010 sumber penghasil limbah kegiatan operasi.
Tentang Alat Pelindung Diri domestik akan menurun (secara rinci
drastis. Hal ini akan menjadi dapat dilihat
pertanda bahwa kualitas pada peta
kesehatan lingkungan akan wilayah studi)
ikut membaik.
Penurunan potensi Dampak ikutan dari Disimpulkan Batas ekologis Selama
terjadinya penyakit membaiknya kualitas menjadi pada lokasi pelaksanaan
kesehatan lingkungan serta DPH rencana tahap pasca
berkurangnya tingkat polusi kegiatan operasi.
dan kerusakan lingkungan (secara rinci
adalah menurunnya potensi dapat dilihat
terjadinya penyakit. pada peta
wilayah studi)
2 Pemutusan Merencanakan pemutusan hubungan kerja, dengan Sosial, Perubahan Saat kegiatan pertambangan Disimpulkan Kecamatan Selama
Hubungan berdasar pada : ekonomi demografi telah selesai, seluruh tenaga menjadi Fena Fafan pelaksanaan
Kerja  UU No. 3/1992 tentang Jamsostek dan Budaya Penduduk kerja yang berasal dari luar DPTH (secara rinci tahap pasca
 UU No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan masyarakat Desa Waekatin akan kembali dapat dilihat operasi.
 UU No. 2/2004 tentang Penyelesaian Hubungan ke daerah masing-masing. pada peta
Industrial Kepulangan tenaga kerja ini wilayah studi)
 UU No. 36/2009 Tentang Kesehatan akan mengubah demografi
 Permen Nakertrans No. PER.07/MEN/IV/2008, penduduk Desa Waekatin.
Tentang Penempatan Tenaga Kerja Migrasi penduduk dapat
 Permen Nakertrans No. PER.08/MEN/VII/2010 terjadi saat kegiatan
Tentang Alat Pelindung Diri penerimaan tenaga kerja.
 Permen Nakertrans No.13/2012 Tentang Komponen Namun demikian, arahan
pelaksanaan tahapan pencapaian kebutuhan hidup untuk memprioritaskan
layak Tenaga Kerja tenaga kerja konstruksi dari
masyarakat lokal
 Peraturan Gubernur Sultra No. 44/2011 tentang
memberikan gambaran
Penetapan Upah Minimum Propinsi (UMP)
bahwa jumlah tenaga kerja
konstruksi yang akan
bermigrasi jumlahnya
terbatas.

Penurunan Pemutusan hubungan kerja Disimpulkan Kecamatan Selama


kesempatan kerja pada tahap pasca operasi menjadi Fena Fafan pelaksanaan
merupakan salah satu hal DPH (secara rinci tahap pasca

ANDAL Penambangan Batu gamping dan Mineral Ikutannya oleh PT. Pancar Buana 1
Desa Waekatin Kec. Fena Fafan Kab. Buru Selatan I - 51
PT. PANCAR BUANA 1

Rencana Komponen
Pelingkupan
Kegiatan yang Lingkunga
N Pengelolaan Lingkungan yang Sudah Direncanakan Wilayah Batas Waktu
Berpotensi n Dampak
o Sejak Awal Sebagai Bagian dari Rencana Kegiatan Studi Kajian
Menimbulkan Terkena Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensial Penting
Dampak Dampak Hipotetik
Lingkungan yang perlu dipersiapkan dapat dilihat operasi.
dengan matang oleh pada peta
pemrakarsa. Jika tidak wilayah studi)
ditangani dengan baik, maka
eks-pekerja akan kembali
menjadi pengangguran yang
tentu menimbulkan dampak
sosial tersendiri
Berkurangnya Pada tahap pasca operasi, Disimpulkan Kecamatan Selama
pendapatan sumber-sumber pendapatan menjadi Fena Fafan pelaksanaan
masyarakat masyarakat menjadi DPH (secara rinci tahap pasca
berkurang yang tentu dapat dilihat operasi.
berimplikasi langsung pada peta
terhadap pendapatan dan wilayah studi)
daya beli masyarakat
Perubahan sikap Kegiatan-kegiatan yang Disimpulkan Kecamatan Selama
dan persepsi dilakukan pada tahap pasca Bukan DPH Fena Fafan pelaksanaan
masyarakat operasi sangat mempengaruhi (secara rinci tahap pasca
sikap dan persepsi dapat dilihat operasi.
masyarakat, mulai dari pada peta
penanganan tenaga kerja, wilayah studi)
penurunan tingkat
pendapatan masyarakat,
hingga kekhawatiran
masyarakat yang mengalami
peningkatan.
Mendesain pengelolaan dampak kesehatan, Kesehatan Peningkatan Dengan berhentinya kegiatan Disimpulkan Batas ekologis Selama
berdasarkan pada: Masyarakat Kualitas Kesehatan pertambangan PT. Tamabang menjadi pada lokasi pelaksanaan
 UU No. 36/2009 Tentang Kesehatan Lingkungan Rejeki Buru Selatan, sumber- DPH rencana tahap pasca
 Permen Nakertrans No. PER.08/MEN/VII/2010 sumber penghasil limbah kegiatan operasi.
Tentang Alat Pelindung Diri domestik akan menurun (secara rinci
drastis. Hal ini akan menjadi dapat dilihat
pertanda bahwa kualitas pada peta
kesehatan lingkungan akan wilayah studi)
ikut membaik.
Penurunan potensi Dampak ikutan dari Disimpulka Batas ekologis Selama
terjadinya penyakit membaiknya kaulaitas n menjadi pada lokasi pelaksanaan
kesehatan lingkungan serta DPH rencana tahap pasca
berkurangnya tingkat polusi kegiatan operasi.
dan kerusakan lingkungan (secara rinci
adalah menurunnya potensi dapat dilihat
terjadinya penyakit. pada peta
wilayah studi)
3 Pembongkaran Merencanakan pembongkaran sarana pertambangan Sosial, Perubahan sikap Rencana pembongkaran Disimpulka Kecamatan Selama
Sarana secara berkala dengan tetap mempertimbangkan ekonomi dan persepsi sarana tambang berpotensi n menjadi Fena Fafan pelaksanaan
Pertambangan pelaksanaan kegiatan yang berwawasan lingkungan dan Budaya masyarakat mengubah sikap dan persepsi DPH (secara rinci tahap pasca
masyarakat masyarakat, terutama terkait dapat dilihat operasi.
dengan mekanisme pada peta
penyerahan aset ke wilayah studi)

ANDAL Penambangan Batu gamping dan Mineral Ikutannya oleh PT. Pancar Buana 1
Desa Waekatin Kec. Fena Fafan Kab. Buru Selatan I - 52
PT. PANCAR BUANA 1

Rencana Komponen
Pelingkupan
Kegiatan yang Lingkunga
N Pengelolaan Lingkungan yang Sudah Direncanakan Wilayah Batas Waktu
Berpotensi n Dampak
o Sejak Awal Sebagai Bagian dari Rencana Kegiatan Studi Kajian
Menimbulkan Terkena Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensial Penting
Dampak Dampak Hipotetik
Lingkungan stakeholder

ANDAL Penambangan Batu gamping dan Mineral Ikutannya oleh PT. Pancar Buana 1
Desa Waekatin Kec. Fena Fafan Kab. Buru Selatan I - 53
PT. PANCAR BUANA 1

ANDAL Penambangan Batu gamping dan Mineral Ikutannya oleh PT. Pancar Buana 1
Desa Waekatin Kec. Fena Fafan Kab. Buru Selatan I-1

Anda mungkin juga menyukai