DINAS KEHUTANAN
1. LATAR BELAKANG
Rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) adalah upaya untuk memulihkan, mempertahankan
dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan sehingga daya dukung, produktivitas dan
peranannya dalam mendukung sistem penyangga kehidupan tetap terjaga. Merujuk
kepada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
Nomor: P.105/MENLHK/SETJEN/ KUM.1/12/2018 tentang Tata Cara Pelaksanaan,
Kegiatan Pendukung dan Pemberian Insentif Kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan
serta
Salah satu upaya menekan laju deforestasi melalui rehabilitasi hutan. Rehabilitasi
didalam dan diluar kawasan hutan yang selanjutnya disingkat RHL adalah upaya untuk
memulihkan, mempertahankan dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan sehingga
daya dukung, produktivitas dan peranannya dalam mendukung sistem penyangga
kehidupan tetap terjaga. Tujuan penyelenggaraan RHL adalah menurunnya degradasi
hutan dan lahan serta memulihkan lahan-lahan rusak/kritis agar dapat berfungsi
sebagai media produksi dan media tata air.
Kondisi wilayah pantai dan muara secara umum telah mengalami kerusakan dengan
adanya degradasi hutan mangrove yang berkelanjutan akan mengganggu ekosistem
yang ada disekitarnya. Apabila ini terus berlanjut maka akan menghilangkan fungsi
sumber guna hutan sebagai penghambat terjadinya intrusi air laut, perlindungan pantai
dan muara dari bahaya abrasi serta berkurangnya tempat berkembangbiaknya biota
laut. Salah satu upaya untuk mencegah dan mengatasi kerusakan hutan mangrove
dan abrasi pantai, Pemerintah melalui Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Utara
melalui anggaran DBH DR akan melaksanakan rehabilitasi mangrove seluas 266 ha di
Desa Bebatu Kecamatan Sesayap Hilir Kabupaten Tana Tidung.
2. MAKSUD DAN TUJUAN
a. Maksud
Maksud Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini adalah sebagai pedoman/acuan dalam
pelaksanaan pekerjaan Rehabilitasi Mangrove di Kabupaten Tana Tidung Seluas
266 Ha yang realistis dan mudah dilaksanakan di lapangan dengan memperhatikan
kondisi setempat.
b. Tujuan
Melakukan rehabilitasi mangrove yang terdegrasi pada areal tambak yang sudah
tidak produktif, sehingga mampu memulihkan dan meningkatkan fungsi hutan
sebagai penyangga ekosistem pantai, pelestarian plasma nutfah, yang selanjutnya
dapat mendukung kelestarian sumberdaya hutan serta meningkatkan
kesejahteraan masyarakat sekitar pantai khususnya di kawasan Kabupaten Tana
Tidung.
3. TARGET/SASARAN
Target/sasaran yang ingin dicapai dalam Rehabilitasi Mangrove di Kabupaten Tana
Tidung adalah :
- Memulihkan hutan mangrove dengan penanaman.
- Berkurangnya lahan kritis dan lahan tidak produktif di Kabupaten Tana Tidung.
- Melestarikan dan meningkatnya sumberdaya hasil tambak.
- Terciptanya tambak berwawasan kelestarian lingkungan dan ekonomis.
- Menumbuh kembangkan kesadaran masyarakat tentang arti pentingnya
keberadaan hutan mangrove disekitar mereka.
Sasaran lokasi kegiatan adalah hutan mangrove yang kondisinya kritis atau
terdegradasi yang berada di wilayah Kabupaten Tana Tidung khususnya areal bekas
tambak yang tidak produktif dan bibir pulau/pantai.
4. NAMA ORGANISASI PENGADAAN BARANG/JASA
2 Perahu 1 Unit
3 GPS 1 Unit
3 Compas 2 Unit
- Untuk bukti peralatan berupa perjanjian dukungan sewa peralatan harus dilengkapi
dengan bukti kepemilikan peralatan atas nama perusahaan yang akan menyewa
peralatan.
9. KETENTUAN PELAKSANAAN
Penanaman
a. Rencana Penanaman
Berdasarkan rencana penyiapan lahan diperoleh rencana penanaman pada
areal kerja, seperti disajikan pada Tabel
Kebutuhan
No Komponen
Satuan Penanaman
A Persiapan Lahan
B Penanaman
2. Pengawasan/Mandor OB 26,60
C Pemeliharaan Tanaman
b. Teknik Pelaksanaan
Pembentukan satuan unit kerja Distribusi Bibit dan Penanaman
- Ketua regu kerja bertugas menentukan letak lokasi distribusi bibit dan lokasi
penanaman dan merangkap sebagai pencatat kegiatan.
c. Pelaksanaan
1) Pemasangan Ajir
3) Melakukan penanaman.
Bibit dimasukkan ke dalam lubang tanam secara tegak lurus dan hati-hati.
Akar bibit tanaman yang keluar menembus polybag harus tertanam dalam
keadaan lurus dan diusahakan untuk tidak rusak atau patah pada saat
penanaman. Setelah bibit dimasukkan ke dalam lobang tanam, kemudian
lubang tanam ditimbun dan dipadatkan sedemikian rupa dengan
menggunakan tangan atau kaki. Selanjutnya jika diperlukan bibit dapat
diikat dengan ajir untuk lebih memperkuat tanaman dari terpaan ombak.
d. Pencatatan dan Pelaporan
Dilakukan pencatatan pada laporan/register penanaman sebagai berikut:
4) Jumlah hari orang kerja (HOK) yang telah digunakan, prestasi kerja dan
mutu pekerjaan.
10. PELAPORAN
Jenis Laporan
Jenis laporan yang akan diserahkan oleh Kontraktor kepada pemberi pekerjaan
adalah :