Anda di halaman 1dari 10

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN UTARA

DINAS KEHUTANAN

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

SATUAN KERJA : DINAS KEHUTANAN PROVINSI KALIMANTAN


UTARA

KEGIATAN : REHABILITASI MANGROVE

NAMA : REHABILITASI MANGROVE DI KABUPATEN


PEKERJAAN
TANA TIDUNG

NO DPPA SKPD : 3.04.01.01.31.02.5.2

TAHUN ANGGARAN 2019


KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PEKERJAAN : REHABILITASI MANGROVE DI KABUPATEN TANA TIDUNG
TAHUN ANGGARAN 2019

1. LATAR BELAKANG
Rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) adalah upaya untuk memulihkan, mempertahankan
dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan sehingga daya dukung, produktivitas dan
peranannya dalam mendukung sistem penyangga kehidupan tetap terjaga. Merujuk
kepada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
Nomor: P.105/MENLHK/SETJEN/ KUM.1/12/2018 tentang Tata Cara Pelaksanaan,
Kegiatan Pendukung dan Pemberian Insentif Kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan
serta
Salah satu upaya menekan laju deforestasi melalui rehabilitasi hutan. Rehabilitasi
didalam dan diluar kawasan hutan yang selanjutnya disingkat RHL adalah upaya untuk
memulihkan, mempertahankan dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan sehingga
daya dukung, produktivitas dan peranannya dalam mendukung sistem penyangga
kehidupan tetap terjaga. Tujuan penyelenggaraan RHL adalah menurunnya degradasi
hutan dan lahan serta memulihkan lahan-lahan rusak/kritis agar dapat berfungsi
sebagai media produksi dan media tata air.
Kondisi wilayah pantai dan muara secara umum telah mengalami kerusakan dengan
adanya degradasi hutan mangrove yang berkelanjutan akan mengganggu ekosistem
yang ada disekitarnya. Apabila ini terus berlanjut maka akan menghilangkan fungsi
sumber guna hutan sebagai penghambat terjadinya intrusi air laut, perlindungan pantai
dan muara dari bahaya abrasi serta berkurangnya tempat berkembangbiaknya biota
laut. Salah satu upaya untuk mencegah dan mengatasi kerusakan hutan mangrove
dan abrasi pantai, Pemerintah melalui Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Utara
melalui anggaran DBH DR akan melaksanakan rehabilitasi mangrove seluas 266 ha di
Desa Bebatu Kecamatan Sesayap Hilir Kabupaten Tana Tidung.
2. MAKSUD DAN TUJUAN
a. Maksud
Maksud Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini adalah sebagai pedoman/acuan dalam
pelaksanaan pekerjaan Rehabilitasi Mangrove di Kabupaten Tana Tidung Seluas
266 Ha yang realistis dan mudah dilaksanakan di lapangan dengan memperhatikan
kondisi setempat.

b. Tujuan
Melakukan rehabilitasi mangrove yang terdegrasi pada areal tambak yang sudah
tidak produktif, sehingga mampu memulihkan dan meningkatkan fungsi hutan
sebagai penyangga ekosistem pantai, pelestarian plasma nutfah, yang selanjutnya
dapat mendukung kelestarian sumberdaya hutan serta meningkatkan
kesejahteraan masyarakat sekitar pantai khususnya di kawasan Kabupaten Tana
Tidung.

3. TARGET/SASARAN
Target/sasaran yang ingin dicapai dalam Rehabilitasi Mangrove di Kabupaten Tana
Tidung adalah :
- Memulihkan hutan mangrove dengan penanaman.
- Berkurangnya lahan kritis dan lahan tidak produktif di Kabupaten Tana Tidung.
- Melestarikan dan meningkatnya sumberdaya hasil tambak.
- Terciptanya tambak berwawasan kelestarian lingkungan dan ekonomis.
- Menumbuh kembangkan kesadaran masyarakat tentang arti pentingnya
keberadaan hutan mangrove disekitar mereka.
Sasaran lokasi kegiatan adalah hutan mangrove yang kondisinya kritis atau
terdegradasi yang berada di wilayah Kabupaten Tana Tidung khususnya areal bekas
tambak yang tidak produktif dan bibir pulau/pantai.
4. NAMA ORGANISASI PENGADAAN BARANG/JASA

Nama organisasi yang menyelenggarakan/melaksanakan pengadaan


pekerjaan Rehabilitasi Mangrove di Kabupaten Tana Tidung :

a. K/L/D/I : Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara

b. SKPD : Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Utara


c. PPK : Heyden G Balang, SP

5. SUMBER DANA DAN PERKIRAAN BIAYA


a. Sumber dana yang membiayai pengadaan barang dan jasa adalah APBD 2019
melalui DPPA SKPD Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Utara Kegiatan
Rehabilitasi Mangrove (3.04.3.04.01.01.31.02).
b. Total perkiraan biaya d a l a m p e l a k s a n a a n k e g i a t a n adalah sebesar Rp.
5.831.372.800,- (Lima Miliar Delapan Ratus Tiga Puluh Satu Juta Tiga Ratus
Tujuh Puluh Dua Ribu Delapan Ratus Rupiah).
c. Output kegiatan : Terlaksananya Rehabilitasi Mangrove
d. Sub output kegiatan : Bertambahnya luas tutupan lahan pada kawasan hutan, non
hutan dan hutan mangrove meningkat

6. RUANG LINGKUP, LOKASI PEKERJAAN, FASILITAS PENUNJANG

a. Ruang lingkup pekerjaan/belanja barang dan jasa meliputi :


VOLUME
NO JENIS/URAIAN KEGIATAN
(266 HA)
A GAJI / UPAH
- Pembuatan arah larikan 1.064 HOK
- Pemasangan ajir 1.596 HOK
- Pengangkutan bibit dan penanaman 7.980 HOK
- Penyulaman 2.660 HOK
- Pengawasan/Mandor Tanam 26,60 OB
-
B BAHAN
- Pengadaan ajir 438.900 Buah
- Pengadaan Bahan papan nama blok/Petak 15 Unit

C Pembibitan/Pengadaan Bibit (termasuk sulaman)


- Bibit Mangrove 482.790 Batang
Lokasi pekerjaan Rehabilitasi Mangrove yang akan dilaksanakan di di Desa Bebatu
Kecamatan Sesayap Hilir Kabupaten Tana Tidung Provinsi Kalimantan Utara dengan
luas 266 Hektar.

7. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan/pengadaan barang Belanja Bahan/Bibit


Tanaman Rehabilitasi Mangrove di Tana Tidung Seluas 266 Ha adalah: 90 (Sembilan
Puluh) hari kalender, terhitung sejak Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
ditandatangani oleh kedua belah pihak. Serah Terima Barang/Pekerjaan dilakukan
oleh pihak ketiga (rekanan pengadaan) kepada Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan
Utara

8. SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN/BELANJA BARANG DAN JASA


Spesifikasi teknis pekerjaan pekerjaan/belanja barang dan jasa Rehabilitasi
Mangrove di Kabupaten Tana Tidung (terlampir) :
Penggunaan peralatan utama minimal yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan:

No Jenis alat/Type Jumlah


(Minimal

1 Mobil Pengangkut/Pick-UP 1 Unit

2 Perahu 1 Unit

3 GPS 1 Unit

3 Compas 2 Unit

4 Peralatan Penanaman 5 Set

- Peralatan dilengkapi dengan bukti kepemilikan berupa kwitansi pembelian/surat


perjanjian pembelian atas nama perusahaan atau pengurus

- Untuk bukti peralatan berupa perjanjian dukungan sewa peralatan harus dilengkapi
dengan bukti kepemilikan peralatan atas nama perusahaan yang akan menyewa
peralatan.
9. KETENTUAN PELAKSANAAN
Penanaman

a. Rencana Penanaman
Berdasarkan rencana penyiapan lahan diperoleh rencana penanaman pada
areal kerja, seperti disajikan pada Tabel

Rencana Kebutuhan Tenaga (HOK) Penanaman RHL

Kebutuhan
No Komponen
Satuan Penanaman

A Persiapan Lahan

1. Penentuan Arah Larikan HOK 1.064

2. Pemancangan Ajir HOK 1.596

B Penanaman

1. Pengangkutan Bibit dan Penanaman HOK 7.980

2. Pengawasan/Mandor OB 26,60

C Pemeliharaan Tanaman

Pemeliharaan tahun berjalan


1. (pembersihan lapangan,Pengangkutan HOK 1.260
Bibit dan Penyulaman)

b. Teknik Pelaksanaan
Pembentukan satuan unit kerja Distribusi Bibit dan Penanaman

- Ketua regu kerja bertugas menentukan letak lokasi distribusi bibit dan lokasi
penanaman dan merangkap sebagai pencatat kegiatan.

- Jumlah anggota regu, bertugas melakukan distribusi bibit dan penanaman


disesuaikan dengan jumlah rencana bibit yang akan ditanam.

- Persiapan peralatan kerja antara lain: alat angkut bibit, cangkul/sekop,


dan perlengkapan logistik lainnya.
- Menentukan lokasi blok dan petak kerja penanaman.

- Menentukan titik/lokasi penempatan bibit.

- Membuat peta kerja detail penanaman.

- Merencanakan jumlah tenaga kerja dan anggaran biaya yang diperlukan.

- Membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan distribusi dan penanaman.

c. Pelaksanaan
1) Pemasangan Ajir

Pemasangan ajir pada kegiatan rehabilitasi hutan mangrove diperlukan


sebagai pengatur jarak tanam, juga sebagai penopang tanaman dari
goncangan/hempasan air. Pemasangan ajir tanaman disesuaikan
dengan jarak tanam yang digunakan. Ajir terbuat dari bahan yang ada di
lapangan seperti kayu/rotan yang tahan/awet sampai akhir pelaksanaan
kegiatan karena ajir berfungsi sebagai penanda posisi tanaman yang
berguna saat penyulaman pada tahun berjalan terhadap tanaman mati atau
merana. Untuk ajir dengan bahan dari kayu/bambu, diameter ajir minimal ±
2 cm. Ukuran tinggi ajir ± 125 cm dan ditanam sedalam ± 25 cm.

2) Melakukan distribusi/ pengangkutan bibit.

Persentase hidup bibit di lapangan sangat ditentukan oleh teknik


pengangkutan bibit dari tempat penampungan sementara ke lubang tanam.
Pengangkutan bibit yang kurang hati-hati akan menyebabkan rusaknya
media dalam polybag dan kerusakan pada bibit tanaman itu sendiri,
terutama untuk bibit mangrove dimana media dalam polybag dalam
keadaan basah dan relatif cukup berat. Pengangkutan bibit ke lubang
tanam dilakukan dengan menggunakan keranjang yang terbuat dari bambu
atau rotan. Bibit disusun di dalam keranjang sedemikian rupa sehingga
tidak terdapat celah yang memungkinkan bibit bergesekan antara satu
dengan lainnya. Jika memungkinkan bibit dapat dibawa dengan
menggunakan perahu. Jika bibit dikemas dalam kantong plastik mulai dari
persemaian, maka bibit dapat dibawa langsung ke lapangan dengan
kapasitas 10-15 polybag untuk setiap kantong plastik. Akar bibit mangrove
yang menembus polybag dibiarkan apa adanya dan tidak dipotong. Hal ini
dilakukan agar bibit tanaman yang telah ditanam dapat segera membentuk
sistem perakaran yang kuat.

3) Melakukan penanaman.

Penanaman dengan bibit pada umumnya dapat dilakukan pada semua


jenis tanaman mangrove, dengan ketentuan bibit tersebut layak untuk
ditanam. Khusus pada daerah yang langsung dipengaruhi oleh pasang
surut, penanaman dilakukan pada saat air surut sedangkan pada
daerah bekas tambak dilakukan penutupan pintu air, dan dibuka
setelah penanaman selesai.

Penanaman dilakukan setelah atau bersamaan dengan kegiatan


pemancangan ajir. Pada lokasi penanaman yang terpengaruh pasang surut
air laut, penanaman sebaiknya dilakukan pada saat air laut dalam kondisi
surut, sehingga lokasi penanaman tidak terkena ombak langsung.
Penanaman bibit tanaman mangrove dilakukan tanpa melepas plastik
polibag, kantong plastik hanya disobek pada bagian bawahnya hati-hati
supaya media tetap kompak dan perakaran tidak rusak. Bibit ditanam dekat
ajir, dan apabila tanahnya sangat lunak atau mudah hanyut sebaiknya
diikat dengan tali pada ajir agar bibit tidak roboh.

Bibit dimasukkan ke dalam lubang tanam secara tegak lurus dan hati-hati.
Akar bibit tanaman yang keluar menembus polybag harus tertanam dalam
keadaan lurus dan diusahakan untuk tidak rusak atau patah pada saat
penanaman. Setelah bibit dimasukkan ke dalam lobang tanam, kemudian
lubang tanam ditimbun dan dipadatkan sedemikian rupa dengan
menggunakan tangan atau kaki. Selanjutnya jika diperlukan bibit dapat
diikat dengan ajir untuk lebih memperkuat tanaman dari terpaan ombak.
d. Pencatatan dan Pelaporan
Dilakukan pencatatan pada laporan/register penanaman sebagai berikut:

1) Nama lokasi blok dan petak kerja.

2) Jumlah jalur tanam rehabilitasi hutan.

3) Rencana dan realisasi distribusi bibit dan penanaman pada masing-


masing petak.

4) Jumlah hari orang kerja (HOK) yang telah digunakan, prestasi kerja dan
mutu pekerjaan.

10. PELAPORAN

Jenis Laporan

Jenis laporan yang akan diserahkan oleh Kontraktor kepada pemberi pekerjaan
adalah :

a. Penyusunan Laporan Pendahuluan (Inception Report)


Lapaoran pendahuluan memuat latar belakang, lokasi, uraian kegiatan,
tugas dan tanggung jawab pelaksana pekerjaan, rincian rencana kerja,
kebutuhan peralatan dan sarana/prasarana, struktur organisasi dan personil
disertakan jadwal kegiatan. diselesaikan 1 (satu) minggu setelah
ditandatangani kontrak dan diserahkan 2 (dua) buku.

b. Laporan Kemajuan (Interim Report)


Laporan kemajuan dibuat berdasarkan hasil pekerjaan dilapangan yang
telah dicapai kurun waktu tertentu, yang berisi uraian tentang komponen
pekerjaan kegiatan yang telah dilaksanakan,

laporan kemajuan ini berupa laporan bulanan yaitu laporan mengenai


kemajuan pelaksanaan pekerjaan selama kurun waktu satu bulan kalender
dan dibuat rangkap 2 (dua) buku dilampiri peta realisasi pendistribusian bibit
dan dokumentasi, ditujukan kepada Kepala Dinas Kehutanan Provinsi
Kalimantan Utara tembusan kepada PPTK kegiatan .
c. Laporan Akhir
Laporan akhir yang dibuat memuat realisasi fisik pekerjaan yang telah
dilaksanakan jangka waktu berlangsungnya pekerjaan pada jatuh tempo
pencapaian target fisik sebesar 100 %, sesuai dengan kontrak/SPK. Buku
dibuat dalam rangkap 5 (lima) buku dijilid rapi dengan sampul keras (hard
cover).

Laporan akhir dilampiri Nota Pengiriman Barang, Tanda Terima Barang,


Berita Acara Pemeriksaan, Berita Acara Serah Terima, foto-foto dan
pelaksanaan kegiatan berupa softcopy (file digital) diserahkan kepada
Pemberi Pekerjaan sebagai arsip.

Tanjung Selor, September 2019


Pejabat Pembuat Komitmen

Heyden Gunawan Balang,SP


NIP. 19830409 200904 1 003

Anda mungkin juga menyukai