BAB II.
RENCANA USAHA DAN ATAU KEGIATAN
2.3.1.4. Perijinan
Perizinan yang telah dimiliki oleh PT. Tanjung Nusantara Bahari
hingga studi ini dilaksanakan baru sebatas akte pendirian perusahaan, surat
keterangan tanah (SKT), persetujuan lingkungan dari masyarakat sekitar,
pemberian rekomendasi sementara uji coba pengambilan dan pengiriman
bahan galian pasir, rekomendasi titik lokasi pelabuhan khusus, sedangkan izin-
izin lainnya seperti SITU, TDP, SIUP, dll sedang dalam proses penyelesaian.
Tabel 2.2. Jenis dan Kapasitas Produksi PT. Tanjung Nusantara Bahari
No. Jenis Produksi Izin Riil Jenis Alat Angkut
1. Produk Utama
Pasir 200.000 m3/th 120.000 m3/th Truk/dumptruk
2. Produk ikutan - - -
Sumber : PT. Tanjung Nusantara Bahari, 2011
No Jumlah
Jenis Alat Kondisi Negara Asal
. Unit
1. Excavator PC 200 3 90 % Jepang
2. Washing Plan 10 90% Jepang
3. Truck 10 90 % Jepang
4. Minibus 1 100 % Jepang
5. Genset 1 80 % China
Sumber : PT. Tanjung Nusantara Bahari, 2011
Tabel 2.4. Bahan Baku dan Penolong Penambangan PT. Tanjung Nusantara
Bahari
No. Jenis Bahan Kapasitas Bentuk Sifat Asal Cara Neraca Bahan (%)
(m3/hari) Fisik Bahan Bahan Simpan Produk Sisa
1. Bahan Baku
Deposit 6.000 Padat TB Lokal Terbuka 100 -
Pasir
2. Bahan Penolong
- - - - - - - -
Sumber : PT. Tanjung Nusantara Bahari, 2011
Keterangan : TB = Tidak Berbahaya
1) Pembersihan Lahan
Pembersihan lahan terdiri dari pekerjaan pembersihan semua pohon
dan tumbuhan lain, sampah dan semua bahan bahan lainnya yang tidak
dikehendaki, berikut pembongkaran tunggul dan akar dengan menggunakan
alat berat seperti backhoe atau excavator.
2) Pengupasan tanah
Pengupasan tanah dan pembuangan bahan bahan sisa yang berasal
dari pekerjaan pembersihan lahan untuk menyediakan permukaan bersih.
Tahapan pengupasan penutup tanah adalah melakukan pengupasan tanah
(overburden) untuk membuat expose pasir untuk persiapan penggalian.
Material hasil pengupasan diangkut dan ditimbun pada lokasi penimbunan
(dumping area) yang telah ditetapkan. Pada tahap ini terdapat pekerjaan
khusus dalam penanganan lapisan tanah atas ( top soil) yaitu, dengan
membuat lokasi khusus (dumping area) yang akan ditangani secara khusus.
4) Pengangkutan (Tracking)
Kegiatan ini adalah pekerjaan mengangkut pasir dengan menggunakan
truck. Selanjutnya pasir siap untuk diangkut menuju lokasi stockpile yang akan
dibawa ke daerah tujuan dengan menggunakan tongkang dengan kapasitas
2.000 m3. Skema proses penambangan pasir disajikan pada Gambar 2.4.
Pemuatan dan
Pengangkutan Penggalian Pasir
Pemasaran
Jenis Bahan
No Kebutuhan Penanganan Sisa
Bakar/Pelumas
1. Solar 520 liter/hari Tidak ada sisa
2. Oli 400 liter/bulan Digunakan untuk keperluan
sendiri sebagai campuran bahan
bakar genset.
Sumber : PT. Tanjung Nusantara Bahari, 2011