Anda di halaman 1dari 12

Rencana Usaha dan atau Kegiatan II - 1

BAB II.
RENCANA USAHA DAN ATAU KEGIATAN

2.1. Lokasi Kegiatan

Secara administratif, lokasi kegiatan penambangan yang dilakukan oleh


PT. Tanjung Nusantara Bahari terletak di:
Kampung Gedung Meneng
Kecamatan Gedung Meneng
Kabupaten Tulang Bawang
Provinsi Lampung
Lokasi kegiatan penambangan yang dilakukan oleh PT. Tanjung
Nusantara Bahari terletak di Kampung Gedung Meneng dengan jarak dari
pusat pemerintahan Kecamatan Gedung Meneng 5 km, jarak dari ibukota
Kabupaten Tulang Bawang 59 km dan jarak dari ibukota Provinsi Lampung
246 km. Peta administrasi Kabupaten Tulang Bawang disajikan pada Gambar
2.1

2.2. Jenis Usaha atau Kegiatan

Kegiatan operasional penambangan yang dilakukan oleh PT. Tanjung


Nusantara Bahari ini memiliki kapasitas produksi sebesar 200.000 m 3/tahun
atau sebesar 667 m3/hari.

Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan


(UPL)
Penambangan Pasir PT. Tanjung Nusantara Bahari
Rencana Usaha dan atau Kegiatan II - 2

Gambar 2.1 Peta Adminstrasi

Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan


(UPL)
Penambangan Pasir PT. Tanjung Nusantara Bahari
Rencana Usaha dan atau Kegiatan II - 3

2.3. Garis Besar Komponen Rencana Usaha dan atau Kegiatan

2.3.1. Tahap Prakonstruksi


Kegiatan yang dilakukan pada tahap prakonstruksi adalah penetapan
lokasi kegiatan, pengurusan perijinan hingga kelengkapan administrasi dan
semua kegiatan tersebut sedang dilaksanakan.

2.3.1.1. Peruntukan Lahan


Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Tulang
Bawang, lokasi kegiatan diprioritaskan sebagai daerah pengembangan
pertambangan, pertanian dan perkebunan. Peta rencana alokasi ruang
Kabupaten Tulang Bawang disajikan pada Gambar 2.2

2.3.1.2. Ketinggian Tapak


Lokasi kegiatan penambangan yang dilakukan oleh PT. Tanjung
Nusantara Bahari dataran rendah dengan topografi relatif datar dengan
kemiringan lereng 0 - 3%, sedangkan perbedaan tinggi lokasi dengan daerah
sekitarnya lebih kurang 2 meter, dan ketinggian tempat dari permukaan laut
sekitar 1-2 m.

2.3.1.3. Status Lahan

Status lahan kegiatan penambangan yang dilakukan oleh PT. Tanjung


Nusantara Bahari seluas 83 Ha adalah berupa hak milik sendiri yang
diperoleh dari membeli dari masyarakat berdasarkan surat keterangan tanah
No: AG.200/127/SKT/GM/XII/2010 hingga No: AG.200/133/SKT/GM/XII/2010
serta No: AG.200/143/SKT/GM/XII/2010 hingga No: AG.200/175/SKT/GM/
XII/2010 yang ditanda tangani oleh Kepala Kampung Gedung Meneng dan
dikuatkan/disetujui oleh Camat Gedung Meneng.

Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan


(UPL)
Penambangan Pasir PT. Tanjung Nusantara Bahari
Rencana Usaha dan atau Kegiatan II - 4

Gambar 2.2 Peta Tataruang

Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan


(UPL)
Penambangan Pasir PT. Tanjung Nusantara Bahari
Rencana Usaha dan atau Kegiatan II - 5

2.3.1.4. Perijinan
Perizinan yang telah dimiliki oleh PT. Tanjung Nusantara Bahari
hingga studi ini dilaksanakan baru sebatas akte pendirian perusahaan, surat
keterangan tanah (SKT), persetujuan lingkungan dari masyarakat sekitar,
pemberian rekomendasi sementara uji coba pengambilan dan pengiriman
bahan galian pasir, rekomendasi titik lokasi pelabuhan khusus, sedangkan izin-
izin lainnya seperti SITU, TDP, SIUP, dll sedang dalam proses penyelesaian.

2.3.2 Tahap Konstruksi

Kegiatan pada tahap konstruksi yaitu pembuatan jalan kerja, mobilisasi


alat-alat berat dan material/bahan bangunan, mobilitas tenaga kerja, konstruksi
bangunan dan mesin-mesin peroduksi, pembangunan infrastruktur dan fasilitas
lain akan dilakukan pada tahun 2011.
Keseluruhan lahan yang yang ada seluas 83 ha dan lahan tersebut
digunakan untuk areal penambangan, bangunan dan sarana penunjangnya,
secara rinci alokasi penggunaan lahan penambangan disajikan pada Tabel 2.1,
serta peta rencana penambangan pasir disajikan pada Gambar 2.3.

2.3.3. Tahap Operasional

Kegiatan operasional penambangan pasir bangunan oleh PT. Tanjung


Nusantara Bahari hingga saat sedang melakukan perizinan Rekomendasi
Sementara Uji Coba Pengambilan dan Pengiriman Bahan Galian Pasir dari
Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Tulang Bawang.
2.3.3.1. Jenis dan Kapasitas Produksi
Berdasarkan rencana kegiatan yang akan dilakukan produk yang akan
dihasilkan PT. Tanjung Nusantara Bahari adalah berupa pasir bangunan
dengan kapasitas produksi sebesar 200.000 ton per tahun. Secara rincinya
disajikan dalam Tabel 2.2.

Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan


(UPL)
Penambangan Pasir PT. Tanjung Nusantara Bahari
Rencana Usaha dan atau Kegiatan II - 6

Gambar 2.3 Peta Rencana Penambangan

Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan


(UPL)
Penambangan Pasir PT. Tanjung Nusantara Bahari
Rencana Usaha dan atau Kegiatan II - 7

Tabel 2.1. Alokasi Penggunaan Lahan Penambangan PT. Tanjung Nusantara


Bahari
Luas Areal
Jenis Penggunaan Lahan 2
(m ) (%)
1. Lahan Tertutup Bangunan
a. Kantor 150 0.018
b. Halaman Parkir 60 0.007
c. Workshop 40 0.005
d. Ruang Sparepart 20 0.002
e. Mess karyawan 60 0.007
f. Stockpile 11.250 1.355
f. Lain-lain 10.000 1.205
2. Lahan Terbuka
Areal Terbuka/areal penambangan 808.420 97.400
Jumlah 830.000 100.000
Sumber : PT. Tanjung Nusantara Bahari, 2011

Tabel 2.2. Jenis dan Kapasitas Produksi PT. Tanjung Nusantara Bahari
No. Jenis Produksi Izin Riil Jenis Alat Angkut
1. Produk Utama
Pasir 200.000 m3/th 120.000 m3/th Truk/dumptruk
2. Produk ikutan - - -
Sumber : PT. Tanjung Nusantara Bahari, 2011

2.3.3.2. Waktu Operasi Penambangan


Rincian waktu operasi penambangan pasir oleh PT. Tanjung
Nusantara Bahari adalah sebagai berikut:
Dalam satu hari : 8 jam kerja
Dalam satu minggu : 7 hari kerja
Dalam satu tahun : 300 hari kerja

2.3.3.3. Jumlah Shift Tenaga Kerja


Curahan tenaga kerja diatur dalam 2 (satu) Shift, yaitu:
- Shift I dimulai dari pk. 08.00 sampai dengan pk. 16.00,
- Shift II dimulai dari pk. 18.00 sampai dengan pk. 22.00,
Untuk setiap karyawan diberi cuti sebanyak 10 hari stiap 3 bulan kerja
sehingga karyawan diberi hari libur sebanyak 30 hari selama satu tahun.
Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan
(UPL)
Penambangan Pasir PT. Tanjung Nusantara Bahari
Rencana Usaha dan atau Kegiatan II - 8

2.3.3.4. Mesin Produksi, Bahan Baku dan Bahan Penolong


Untuk menjalan proses produksi dibutuhkan mesin dan peralatan yang
terdiri dari mesin sumber tenaga penggerak dan pendukungnya. Mesin dan
sumber tenaga penggerak serta pendukungnya didatangkan dari negara
Jepang dan China. Jenis-jenis peralatan mesin yang akan dipergunakan
disajikan pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3. Penggunaan Mesin-mesin dan Peralatan Pendukungnya

No Jumlah
Jenis Alat Kondisi Negara Asal
. Unit
1. Excavator PC 200 3 90 % Jepang
2. Washing Plan 10 90% Jepang
3. Truck 10 90 % Jepang
4. Minibus 1 100 % Jepang
5. Genset 1 80 % China
Sumber : PT. Tanjung Nusantara Bahari, 2011

Bahan baku utama penambangan pasir adalah deposit tambang yang


ada dalam lokasi kegiatan dan pada proses penambangan tidak menggunakan
bahan penolong. Secara rinci bahan baku dan bahan penolong disajikan pada
Tabel 2.4

Tabel 2.4. Bahan Baku dan Penolong Penambangan PT. Tanjung Nusantara
Bahari
No. Jenis Bahan Kapasitas Bentuk Sifat Asal Cara Neraca Bahan (%)
(m3/hari) Fisik Bahan Bahan Simpan Produk Sisa
1. Bahan Baku
Deposit 6.000 Padat TB Lokal Terbuka 100 -
Pasir
2. Bahan Penolong
- - - - - - - -
Sumber : PT. Tanjung Nusantara Bahari, 2011
Keterangan : TB = Tidak Berbahaya

Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan


(UPL)
Penambangan Pasir PT. Tanjung Nusantara Bahari
Rencana Usaha dan atau Kegiatan II - 9

2.3.3.5. Proses Produksi

Proses eksploitasi/penambangan pasir yang akan dilakukan oleh PT.


Tanjung Nusantara Bahari pada dasarnya adalah:

1) Pembersihan Lahan
Pembersihan lahan terdiri dari pekerjaan pembersihan semua pohon
dan tumbuhan lain, sampah dan semua bahan bahan lainnya yang tidak
dikehendaki, berikut pembongkaran tunggul dan akar dengan menggunakan
alat berat seperti backhoe atau excavator.

2) Pengupasan tanah
Pengupasan tanah dan pembuangan bahan bahan sisa yang berasal
dari pekerjaan pembersihan lahan untuk menyediakan permukaan bersih.
Tahapan pengupasan penutup tanah adalah melakukan pengupasan tanah
(overburden) untuk membuat expose pasir untuk persiapan penggalian.
Material hasil pengupasan diangkut dan ditimbun pada lokasi penimbunan
(dumping area) yang telah ditetapkan. Pada tahap ini terdapat pekerjaan
khusus dalam penanganan lapisan tanah atas ( top soil) yaitu, dengan
membuat lokasi khusus (dumping area) yang akan ditangani secara khusus.

3) Penggalian pasir (Loading)


Setelah areal dikupas dan dibersihkan dilakukan penggalian pasir
dengan menggunakan mesin penyedot yang sekaligus dilakukan pencucian
untuk mendapatkan pasir bersih. Sebelum dilakukan pengangkutan pasir yang
telah ada di biarkan selama dua hari (jika cuaca cerah) agar air yang ada hilang
untuk mendapatkan pasir yang relatife lebih kering. Selanjutnya pasir kering
tersebut dimuat kedalam truck dengan menggunakan excavator untuk
selanjutnya dilakukan pengangkutan ( tracking) ke areal penampung (stockpile).

Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan


(UPL)
Penambangan Pasir PT. Tanjung Nusantara Bahari
Rencana Usaha dan atau Kegiatan II - 10

4) Pengangkutan (Tracking)
Kegiatan ini adalah pekerjaan mengangkut pasir dengan menggunakan
truck. Selanjutnya pasir siap untuk diangkut menuju lokasi stockpile yang akan
dibawa ke daerah tujuan dengan menggunakan tongkang dengan kapasitas
2.000 m3. Skema proses penambangan pasir disajikan pada Gambar 2.4.

Pembersihan Lahan Pengupasan Tanah Atas dan


Tanah Penutup

Pemuatan dan
Pengangkutan Penggalian Pasir

Pemasaran

Gambar 2.4 Diagram Alir Kegiatan Penambangan Pasir PT. Tanjung


Nusantara Bahari

2.3.3.6. Penggunaan Energi

Kegiatan penambangan pasir PT. Tanjung Nusantara Bahari tidak


menggunakan energi listrik PLN pada proses produksinya tetapi energi listrik
yang digunakan hanya sebatas pada operasional kantor dan perumahan
dengan menggunakan genset dengan kapasitas 28 HP/20 KWH.

2.3.3.7. Penggunaan Air


Dalam proses kegiatan penambangan pasir PT. Tanjung Nusantara
Bahari tidak membutuhkan air untuk proses produksi, tetapi air yang
digunakan hanya untuk kebutuhan domestik dengan kapasitas 25 m 3/hari yang
diambil dari sungai terdekat yang bersumber dari rawa sekitar.
Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan
(UPL)
Penambangan Pasir PT. Tanjung Nusantara Bahari
Rencana Usaha dan atau Kegiatan II - 11

2.3.3.8. Tenaga Kerja

Jumlah tenaga kerja yang diperlukan dalam mendukung kegiatan


penambangan pasir PT. Tanjung Nusantara Bahari sebanyak 52 orang yang
terdiri dari berbagai disiplin ilmu. Secara rinci penggunaan tenaga kerja
disajikan pada Tabel 2.5.
Tabel 2.5. Penggunaan Tenaga Kerja Kegiatan Penambangan Pasir
PT. Tanjung Nusantara Bahari
Jumlah
No Posisi Pendidikan Asal TK
(orang)
1. Project Manager S1 Jakarta 1
2. Quality Control SLTA Lampung 2
3. Operator Alat Berat SLTA Lampung 3
4. Operator WP SLTA Tulang Bawang 20
5. Produksi SD/SLTP Tulang Bawang 2
6. Staf Administasi SLTA Jakarta 6
7. Satpam SLTA Gedung Meneng 6
8. Office Boy SD/SLTP Gedung Meneng 2
9. Operator Dumptruck SD/SLTP Lampung 10
Jumlah 52
Sumber : PT. Tanjung Nusantara Bahari, 2011

2.3.3.9. Bahan Bakar Dan Pelumas


Jumlah bahan bakar dan pelumas untuk mendukung kegiatan
penambangan pasir PT. Tanjung Nusantara Bahari hanya untuk alat berat
dan dumptruck saja. Bahan bakar dan pelumas disajikan pada Tabel 2.6.
Tabel 2.6. Bahan Bakar dan Pelumas yang Digunakan

Jenis Bahan
No Kebutuhan Penanganan Sisa
Bakar/Pelumas
1. Solar 520 liter/hari Tidak ada sisa
2. Oli 400 liter/bulan Digunakan untuk keperluan
sendiri sebagai campuran bahan
bakar genset.
Sumber : PT. Tanjung Nusantara Bahari, 2011

Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan


(UPL)
Penambangan Pasir PT. Tanjung Nusantara Bahari
Rencana Usaha dan atau Kegiatan II - 12

2.3.3.10. Jenis Alat Angkut Dan Kendaraan


Sarana transportasi yang akan dipergunakan dalam menunjang
kegiatan penambangan pasir PT. Tanjung Nusantara Bahari terutama dalam
pengangkutan hasil produksi adalah truk sebanyak 10 buah dengan kapasitas
angkut 4-5 ton.

2.3.4 . Tahap Pasca Operasional


Kegiatan pasca operasional penambangan pasir PT. Tanjung
Nusantara Bahari adalah melakukan pengelolaan dan pemantauan limbah
yang dihasilkan pada tahap operasional serta terhadap lingkungan karyawan
dan areal penambangan.
Pada tahap pasca-operasi yang ditandai dengan habisnya deposit pasir,
PT. Tanjung Nusantara Bahari secara bertahap akan melakukan pelepasan
tenaga kerja. Jumlah tenaga kerja yang akan dilepaskan adalah sebanyak 50
orang. Kegiatan ini akan dilakukan sesuai dengan peraturan perundangan
ketenagakerjaan yang berlaku selain itu juga untuk peralatan, lahan, dan aset-
aset yang ada akan diadakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
perusahaan.
Selain itu juga pada tahap pasca-operasi, PT. Tanjung Nusantara
Bahari akan melakukan reklamasi lahan bekas tambang dengan melakukan
penimbunan lubang bekas tambang dengan menggunakan tanah penutup
(overburden) yang telah digali pada saat penambangan atau tanah dari luar
areal penambangan. Selanjutnya areal reklamasi akan digunakan sebagai
lahan pertanian yang akan ditanami dengan ubikayu atau tanaman keras yang
sesuai dengan kondisi tanah setempat, tetapi jika tidak memungkin maka areal
bekas penambangan dijadikan lahan pertanian maka akan dijadikan kolam
untuk usaha perikanan.

Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan


(UPL)
Penambangan Pasir PT. Tanjung Nusantara Bahari

Anda mungkin juga menyukai