209 Ha
Di Kecamatan Petasia Kabupaten Morowali
PKMK-PALU
DAFTAR ISI
D AFTAR I SI
LEMBAR PENGESAHAN i
SURAT PERNYATAAN ii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI v
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR GAMBAR vii
D AFTAR T ABEL
Tabel Halaman
Uraian
3.1 Konsentrasi Gas Buang (μg/m3) yang dihasilkan III-5
Pembakaran 1000 liter Solar pada Siang Hari.
3.2 Hasil Pengukuran Kualitas Udara Di Tapak Rencana III-5
Penambangan Bijih Nikel PT. BINTANG FAJAR GLOBAL
3.3 Baku Mutu Lingkungan (BML) Kualitas Udara III-6
3.4 Matriks Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) III-53
Kegiatan Penambangan Bijih Nikel di Kec. Petasia Kab.
Morowali
D AFTAR G AMBAR
Gambar Halaman
Uraian
2.1 Diagram Alir Penyusunan Rencana Pengelolaan Lingkungan II-2
Tambang PT. BINTANG FAJAR GLOBAL
3.1 Skema Bentuk Teras Kebun dan Guludan III-10
3.2 Lahan Bekas Tambang diurug dan direvegetasi/dihutankan III-15
kembali
3.3 Prosedur Pengelolaan Penambangan Pasca Operasi Produksi dan III-34
Kegiatan Reklamasi Lahan Bekas Tambang sesuai Permen ESDM
No. 18/2008
3.4 Denah dan Potongan Settling Pond III-35
3.5 Lokasi Rencana Pengelolaan Limbah Tambang III-36
PT. BINTANG FAJAR GLOBAL
3.6 Bak Pengelolaan Limbah Bertingkat PT. BINTANG FAJAR III-37
GLOBAL
3.7 Contoh implementasi pengolahan limbah dengan metode kolam III-38
pengendapan (settling pond)
3.8 Penanganan drainase lahan bekas tambang III-49
PENDAHULUAN
atau ditanggulangi, dan dampak positif penting yang terjadi dapat terus dikelola dan
dikembangkan, maka perlu dirancang berbagai instrument upaya pengelolaan
lingkungan yang cermat dan seksama dalam bentuk dokumen Rencana Pengelolaan
Lingkungan (RKL).
a. Bagi Pemrakarsa
Merupakan panduan dalam melaksanakan pengelolaan lingkungan
hidup pada setiap proses tahapan kegiatan (tahap Pra-Konstruksi,
Konstruksi, Operasi dan Pasca Operasi) yang dilakukan agar semua
komponen dampak negatif yang diprakirakan terjadi dapat diminimalkan
atau ditiadakan. Sebaliknya, semua komponen dampak positif yang
diprakirakan terjadi akan terus dapat dikembangkan.
Sebagai pedoman dalam pelaksanaan pengelolaan lingkungan dan
pemantauan lingkungan hidup, sehingga operasionalisasi Penambangan
dan Pengolahan Bijih Nikel dapat dilaksanakan dengan bijaksana dan
ramah lingkungan;
Sebagai bukti ketaatan dan kepedulian pemrakarsa/perusahaan terhadap
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Sebagai arahan untuk menetapkan kompensasi atas sumberdaya alam
yang rusak, hilang atau berubah fungsi akibat kegiatan Penambangan
dan Pengolahan Bijih Nikel;
b. Bagi Masyarakat
Merupakan sumber informasi dan panduan untuk melakukan
pengawasan publik. Selain itu, masyarakat juga dapat memanfaatkan
c. Bagi Pemerintah
Merupakan sumber informasi dan panduan dalam melaksanakan
kewajibannya sebagai pembina dan pengawas pembangunan, sehingga
pembangunan yang dilakukan senantiasa mengacu kepada prinsip (asas)
pembangunan yang berkelanjutan (sustainability development) dan
berwawasan lingkungan.
Membantu proses pengambilan keputusan tentang kelayakan lingkungan
hidup bagi kegiatan Penambangan dan Pengolahan Bijih Nikel;
Menjadi bahan acuan dalam pelaksanaan pengawasan dan pembinaan
terutama dalam pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup terhadap
kegiatan Penambangan dan Pengolahan Bijih Nikel;
PENDEKATAN PENGELOLAAN
LINGKUNGAN
Agar pengelolaan yang direncanakan menjadi lebih terarah, maka perlu dibuat
arahan mekanisme pengelolaan dalam bagan alir, seperti yang disajikan pada Gambar
2.1.
teknologi yang tersedia baik yang sudah diketahui dan digunakan maupun yang
didatangkan dari luar dan siap pakai serta bersifat ramah lingkungan, sehingga tidak
perlu mempengaruhi jadwal pelaksanaan kegiatan Penambangan dan Pengolahan
Bijih Nikel, seperti yang diuraikan berikut ini:
2. Memberikan prioritas kesempatan kerja kepada tenaga kerja lokal. Untuk dapat
meningkatkan kesempatan kerja kepada masyarakat sekitar, maka pemrakarsa
perlu memberikan prioritas kesempatan kerja kepada tenaga kerja lokal sesuai
dengan ketrampilan masyarakat dan kebutuhan tenaga kerja proyek;
a. Bersifat Monumental :
Yang bersifat monumental tersebut adalah sifatnya lebih kepada hal yang
berkaitan dengan keberadaan sarana dan prasarana umum, khususnya
sarana dan prasarana umum yang berada di dalam dan di sekitar kegiatan
operasional perusahaan. Perusahaan sangat peduli terhadap hal tersebut
mengingat bahwa hal tersebut menyangkut kepentingan banyak pihak.
Wujud dari pemberian bantuan yang bersifat monumental tersebut antara
lain meliputi:
b. Bersifat Insidental
e. Lain-lain
RENCANA PENGELOLAAN
LINGKUNGAN
1. Persepsi Masyarakat
belum terjadi pembebasan lahan (sewa lahan), akan tetapi sudah terjadi
proses pengadaan lahan oleh pihak pemrakarsa sebagai lokasi kegiatan
penambangan dan pengolahan bijih nikel. Masyarakat setuju untuk
diadakan pembebasan lahan baik dengan sistem sewa maupun dengan
sistem ganti rugi. Terhadap lahan milik masyarakat direncanakan
dilakukan proses pembebasan lahan sesuai dengan peraturan yang
berlaku dan kesepakatan dengan para pihak pemilik lahan dan tanam
tumbuh yang dimediasi oleh pemerintah setempat. Persepsi positif akan
timbul bila masyarakat merasa puas dengan proses maupun nilai sewa
dan gani rugi lahan yang mereka peroleh. Sebaliknya, persepsi negatif
akan timbul, bila dalam proses sewa dan gani rugi lahan tidak
dilakukan melalui musyawarah dan mufakat dan tidak adanya titik
temu besaran nilai/harga tersebut.
Pencegahan:
Pelaksana:
PT. BINTANG FAJAR GLOBAL
Pengawas:
- Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Morowali;
- Badan Kesbang dan Linmas Kabupaten Morowali;
- Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Morowali.
- Camat Petasia dan Pemerintah Desa;
Pelaporan Hasil:
- Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Morowali;
- Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Morowali.
Pengelolaan Kebisingan
Upaya pengelolaan kebisingan ditujukan pada peralatan sumber bising,
yaitu :
Mengatur jadual kegiatan mobilisasi alat dan bahan, sehingga
kebisingan tidak mengganggu penduduk sewaktu istrahat;
Memasang rambu-rambu pembatas kecepatan kenderaan (max
kecepatan 40 km/jam);
Merawat dengan teratur mesin-mesin peralatan sehingga akan
mengurangi suara bising yang ditimbulkan.
Pelaporan Hasil:
- Dinas Perhubungan, Komunikasi & Informatika Kab. Morowali.
- Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Morowali.
Dampak penting erosi tanah terjadi karena peningkatan laju erosi yang
sangat signifikan pada pembukaan lahan/penyiapan lahan, pembuatan
jalan, pembuatan saluran drainase/penirisan & pembangunan fasilitas
penunjangnya pada tahap konstruksi, dan pada kegiatan Penambangan
tahap operasi produksi yakni erosi potensialnya berdasarkan Rona Awal
adalah 57,298 – 357,871 ton/ha/tahun, dan erosi aktualnya antara sebesar
5,157-35,787 ton/ha/tahun. Sedangkan erosi yang ditoleransi adalah 36,50
hingga 37,00 ton/ha/tahun.
Erosi menyebabkan kerusakan tanah berupa pengikisan lapisan atas tanah
(top soil) yang menyebabkan peningkatan sedimentasi pada badan
perairan, penurunan kualitas air, dan terganggunya biota perairan di
sekitar lokasi kegiatan. Oleh karena itu, maka harus dikelola dengan baik
agar tidak menimbulkan dampak yang ekstrim terhadap lingkungan.
Tolok ukur dampaknya adalah endapan tanah hasil erosi di sekitar jalur
pembukaan lahan pada cekungan atau pelembahan serta tingkat
sedimentasi dan kekeruhan pada badan perairan (Sungai Tiu dan Sungai
Lambolo/Tapohulu pada DAS Laa, serta perairan laut di Teluk
Lambolo/Teluk Tomori), Jumlah material tanah yang masuk ke dalam
perairan sungai dalam bentuk kekeruhan dan jumlah padatan tersuspensi
(PP No. 32/2001), dan baku mutu kualitas air perairan berdasarkan
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air
dan Pengendalian Pencemaran Air.
konservasi tanah dan air lainnya. Bangunan sipil teknis tersebut berupa
teras guludan serta bak kontrol atau rorak dan drop structure (small rip rap)
pada saluran air di kanan kiri jalur jalan (Gambar 3.1).
Menampung sedimen hasil erosi dengan cara membuat talud/rorak/bak
kontrol, sehingga akan mengurangi sedimen hasil erosi yang akan
mengalir ke badan perairan sungai dan perairan laut.
Tolok ukur dampak adalah baku mutu kualitas air perairan mengacu pada
keputusan Gubernur kepala Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah No. KEP.
188.44/1443/RO.BKLH 1990 (golongan C: air yang dapat digunakan untuk
keperluan perikanan dan pertanian) dan Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun
2001 tentang Pengelolaan Kualitas air dan Pengendalian pencemaran air
(kelas III: air yang diperuntukkan pembudidayaana ikan air tawar, peternakan,
mengairi tanaman pertanian).
Lokasi pengelolaan lingkungan flora darat dan fauna yakni pada lahan
bekas tambang yang akan dihijaukan, melalui program reklamasi dan
penutupan tambang secara bertahap (Permen ESDM No. 18 tahun 2008)
Sebagai tolok ukur dampak adalah jumlah dan jenis peluang kerja dan
berusaha yang dapat dimanfaatkan oleh penduduk sekitar rencana
Penambangan dan Pengolahan Bijih Nikel dan jumlah atau persentase
penggunaan jasa masyarakat setempat.
Pelaporan Hasil:
- Dinas Sosial Naker & Transmigrasi Kabupaten Morowali.
- Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Morowali
- Camat Petasia dan Pemerintah Desa
Pada tahap konstruksi jika tidak ada proses akomodasi yang akan
dilakukan oleh pihak proyek maka akan timbul konflik antara masyarakat
dengan pemerintah daerah. Dalam kondisi saat itu, hal-hal sekecil apapun
yang menyebabkan kerugian pada masyarakat setempat oleh pemrakarsa
dapat menjadi masalah besar karena bisa saja ditunggangi oleh pihak
ketiga.
Pelaporan Hasil:
- Dinas Kesehatan Kabupaten Morowali
- Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Morowali.
- Camat Petasia dan Pemerintah Desa
Pengelolaan Kebisingan
Upaya pengelolaan kebisingan ditujukan pada peralatan sumber bising,
yaitu :
Mengatur jadwal kegiatan mobilisasi alat dan bahan, sehingga
kebisingan tidak mengganggu penduduk waktu istirahat;
Memasang rambu pembatas kecepatan kenderaan (max kecepatan 30
km/jam);
Merawat dengan teratur kenderaan dan mesin-mesin peralatan
sehingga akan mengurangi suara bising yang ditimbulkan.
Tolok ukur pembuatan bak pengelolaan limbah adalah kualitas air pada
bak kontrol telah memenuhi baku mutu air sesuai dengan aturan yang
disyaratkan,
Kepmen Nomor: KEP-02/MENKLH/1988 dan Peraturan Pemerintah RI
No 82 Tahun 2001, tentang baku mutu lingkungan kualitas air,
Kep. Men. Nomor Kep.-51/MENLH/10/1994 tentang limbah cair dan
padat,
Permen LH No. 09 tahun 2006, tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi
Usaha dan/atau Kegiatan Pertambangan Bijih Nikel,
Tingkat gangguan biota perairan khususnya plankton, benthos, dan
nekton.
Upaya pengelolaannya:
Pelaporan Hasil:
- Dinas Kesehatan Kabupaten Morowali;
- Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Morowali;
- Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Morowali.
Gambar 3.3. Prosedur Pengelolaan Tambang Pasca Operasi Produksi dan Kegiatan
Reklamasi Lahan Bekas Tambang sesuai Permen ESDM No. 18/2008.
PUBLIC ROAD
DRAINAGE
OFFICE
Block AA Block BB Block CC
MESS
Work Shop
Concentrate
Stock Pile
Depot Fuel
Oil
Sedimentation
Block DD Block EE
Control
Ponds
Genset Room N
Bak Pengelolaan
Limbah
Bertingkat
Scale 1 : 5000
Separator
Block FF Block GG
DISPOSAL AREA
DAM
WATER DAM
ACCROS ROAD
Gambar 3.5. Lokasi Rencana Pengelolaan Limbah Tambang PT. BINTANG FAJAR GLOBAL
20 m 12,5 m 12,5 m
5m
3m
3m
Bak penampungan
akhir
Pipa 5m
paralon
Ijuk
1,5 m
Arang
Kerikil
Keterangan:
Bak water disphosal
Bak ekualisasi (20 m x 12,5 m x 3 m),
Bak Sedimentasi (12,5 m x 10 m x 3 m),
Bak Water Disphosal (5 m x 2 m x 1,5 m),
Bak Penampungan Akhir (12,5 m x 10 m x 3 m).
Gambar 3.6.. Bak Pengelolaan Limbah Bertingkat (IPAL) PT. BINTANG FAJAR GLOBAL
Gambar 3.7. Contoh implementasi pengolahan limbah dengan metode kolam pengendapan (settling pond)
Kegiatan mobilisasi alat dan bahan pada tahap operasi dan pengoperasian
jetty selama operasi/produksi berlangsung menyebabkan frekuensi lalu
lintas meningkat sehingga pada saat kegiatan–kegiatan di atas berlangsung
terjadi peningkatan resiko kecelakaan baik di darat maupun perairan laut di
Teluk Lambolo/Teluk Tomori dan sekitarnya. Dampak primer berupa
terjadinya kecelakaan kerja dan kecelakaan laut ini selanjutnya menjadi
sumber dampak bagi penurunan keselamatan kerja karyawan dan bagi
penurunan kualitas air laut (dampak turunan) yang disebabkan oleh
ceceran/tumpahan minyak dalam skala kecil dan besar (apabila terjadi
kecelakaan laut terutama tongkang pengangkut hasil produksi), Pada
tahap berikutnya penurunan kualitas air laut berdampak kepada
menurunnya hasil tangkapan nelayan dan membentuk persepsi negatif
masyarakat setempat terhadap keberadaan proyek.
Jumlah kejadian kecelakaan laut yang terjadi dijalur mobilisasi alat dan
material yang terkait dengan kegiatan operasi produksi, dan Jumlah
kejadian kecelakaan kerja selama tahap operasi produksi.
Pelaporan Hasil:
- Dinas Kesehatan Kabupaten Morowali;
- Dinas Perhubungan, Komunikasi & Informatika Kab. Morowali;
- Camat Petasia, dan Pemerintah Desa
- Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Morowali.
b) Desa lingkar tambang (Desa Ganda-Ganda dan Desa Bahoue Kec. Petasia)
dan desa sekitarnya di wilayah Kecamatan Petasia untuk pelaksanaan
pelatihan & program pemberdayaan & pengembangan masyarakat bagi
penduduk sekitar lingkar tambang.
Pelaporan Hasil:
- Dinas Sosial Naker & Transmigrasi Kab. Morowali.
- Camat Petasia, dan Pemerintah Desa
- Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Morowali.
Agar lahan bekas areal Penambangan dan Pengolahan Bijih Nikel dapat
digunakan sesuai fungsinya, dan keperluan produktif lainnya.
Pelaporan Hasil:
- Dinas ESDM Kabupaten Morowali
- Dinas Kehutanan & Perkebunan Kabupaten Morowali
- Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Morowali
- Camat Petasia, dan Pemerintah Desa
2. Persepsi Masyarakat
Pengawas:
- Dinas ESDM Kabupaten Morowali
- Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Morowali
- Badan Kesbang dan Linmas Kabupaten Morowali
- Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Morowali.
- Camat Petasia, dan Pemerintah Desa
Pelaporan Hasil:
- Dinas ESDM Kabupaten Morowali
- Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Morowali
- Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Morowali.
- Camat Petasia, dan Pemerintah Desa
DOKUMEN RKL – PENAMBANGAN BIJIH NIKEL PT. BINTANG FAJAR GLOBAL (PT. BFG)
III-53
DI KEC. PETASIA KAB. MOROWALI PROVINSI SULAWESI TENGAH
Matriks RKL Rencana Pengelolaan Lingkungan
INSTITUSI PENGELOLAAN LINGKUNGAN
JENIS DAMPAK TUJUAN RENCANA LOKASI PERIODE
SUMBER TOLOK UKUR INSTANSI
NO YANG PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN INSTANSI
DAMPAK DAMPAK PELAKSANA TEMPAT
DIKELOLA LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN PENGAWAS
PELAPORAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
KEPMEN LH No. Mencegah ceceran
48/MENLH/11/ bahan material selama
1996 tentang Baku pengangkutan
Tingkat Pengelolaan Kebisingan:
Kebisingan untuk mengatur jadual keg.
daerah mobilisasi alat &bahan
permukiman (<55 memasang rambu-
dBA) rambu pembatas kec.
kendaraan (max kec. 40
km/jam),
merawat dgn teratur
mesin-mesin peralatan
2 PENINGKATAN Pembukaan & Jumlah material Mencegah terangkutnya Tindakan pengamanan Pada lokasi Periode Dinas PU Kab. Dinas PU Kab.
EROSI DAN penyiapan lahan, tanah yg masuk atau hanyutnya tanah di tanah lapisan atas (top rencana pengelolaan PT. BINTANG Morowali. Morowali;
SEDIMENTASI pembuatan jalan, ke badan perairan sekitar blok soil) pada suatu tempat pembukaan dan lingkungan FAJARGLOBAL Dinas Dinas
pembuatan (sungai, laut) dlm Penambangan dan yang aman, kemudian penyiapan adalah selama Kehutanan & Kehutanan &
saluran drainse btk kekeruhan & Pengolahan ke tempat dibuat parit di kanan lahan, keg. konstruksi Perkebunan Perkebunan
dan pembangunan jlh padatan tersus- yang lebih jauh terlebih kiri blok Penambangan pembukaan berlangsung, Kab. Morowali. Kab. Morowali.
fasilitas pensi (PP No. pada lokasi yang atau membuat bak jalan tambang yaitu kegiatan Badan Penang- Badan Penang-
penunjangnya 32/2001), dan BM langsung menuju ke kontrol atau rorak dan dan fasilitas pembukaan/ gulangan gulangan
kualitas air badan perairan seperti drop structure (small rip penunjang penyiapan lahan, Bencana Bencana Daerah
perairan berdsr- Sungai Tiu dan Sungai rap) pada saluran air di Penambangan pembuatan Daerah Kab. Kab. Morowali
kan PP. No. 82 Lambolo/Tapohulu & kanan kiri jalur jalan dan tapak drainase, dan Morowali Kantor
Tahun 2001 ttg perairan laut Teluk tambang. Pengolahan Bijih pemb. fasilitas Kantor Lingkungan
Pengelolaan Lambolo/Teluk Tomori Meminimalkan Nikel, terutama penunjang Lingkungan Hidup Kab.
Kualitas air dan sekitar lokasi kegiatan. pembukaan lahan sesuai di wilayah penambangan Hidup Kab. Morowali.
Pengendalian Meminimumkan dengan tahap lingkar tambang dan tapak Morowali.
Pencemaran Air. gangguan biota perairan peruntukannya & tidak (2 desa yaitu Pengolahan Bijih
Tingkat gangguan agar terjadi pengayaan menebang pohon secara Desa Ganda- Nikel.
biota perairan habitat, meningkatkan berlebihan Ganda &
adalah Penurunan keanekaragaman hayati. Tidak membuka areal Bahoue).
tgkt keragaman pada jarak minimum
jenis dan 100 m kiri kanan Sungai.
kelimpahan biota
perairan
(plankton, bentos,
dan nekton).
DOKUMEN RKL – PENAMBANGAN BIJIH NIKEL PT. BINTANG FAJAR GLOBAL (PT. BFG)
III-54
DI KEC. PETASIA KAB. MOROWALI PROVINSI SULAWESI TENGAH
Matriks RKL Rencana Pengelolaan Lingkungan
INSTITUSI PENGELOLAAN LINGKUNGAN
JENIS DAMPAK TUJUAN RENCANA LOKASI PERIODE
SUMBER TOLOK UKUR INSTANSI
NO YANG PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN INSTANSI
DAMPAK DAMPAK PELAKSANA TEMPAT
DIKELOLA LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN PENGAWAS
PELAPORAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
3 PENURUNAN Kegiatan BML kualitas air Tujuan pengelolaan Membuat saluran Pada lokasi Pada saat Dinas Dinas Perikanan
PT. BINTANG Perikanan dan dan Kelautan
KUALITAS AIR pembukaan dan perairan mengacu lingkungan adalah pembatas antara sungai rencana pemb. kegiatan
penyiapan lahan, pd Kepts GKDH meminimumkan dengan tapak proyek fasilitas pembukaan dan FAJARGLOBAL Kelautan Kab. Kab. Morowali.
kegiatan Tgkt I Sul-Teng dampak terhadap untuk mencegah tanah penunjang, penyiapan lahan Morowali. Dinas
pembangunan No. KEP. 188.44/ penurunan kualitas air. tererosi masuk ke badan terutama sekitar dan Dinas Kehutanan &
fasilitas penunjang 1443/RO.BKLH sungai; Sungai Tiu dan pembangunan Kehutanan & Perkebunan
keg penambangan. 1990 (gol. C: air yg Meminimalkan sisa Sungai Lambolo/ fasilitas Perkebunan Kab. Morowali.
digunakan utk bahan material yang Tapohulu & penunjang Kab. Morowali. Dinas Pertanian,
perikanan dan jatuh ke perairan perairan laut dilaksanakan, Dinas Peternakan &
pertanian); (sungai dan perairan Teluk Lambolo/ yaitu pada tahap Pertanian, Keswan Kab.
PP No.82 Th 2001 laut) saat kegiatan Teluk Tomori konstruksi. Peternakan & Morowali
ttg Pengelolaan dilaksanakan. sekitar lokasi Setiap 6 bulan Keswan Kab. Kantor
Kualitas air dan Menempatkan sampah kegiatan. sekali selama Morowali Lingkungan
Pengendalian dan sisa material bahan tahap konstruksi Kantor Hidup Kab.
pencemaran air bangunan pada tempat Lingkungan Morowali.
(kelas III: air yang yang aman agar tidak Hidup Kab.
diperuntukkan jatuh ke perairan. Morowali.
pembudidayaan
ikan air tawar,
peternakan,
mengairi tan.).
4 GANGGUAN Kegiatan Perubahan indeks Mencegah terjadinya Melakukan analisis scr Pada Kolam Setiap 6 bulan Dinas Dinas Perikanan
pembukaan dan keanekaragaman penurunan indeks seksama terhdp semua IPAL, Sungai Tiu sekali selama PT. BINTANG Perikanan dan dan Kelautan
BIOTA
PERAIRAN penyiapan lahan, jenis dan keanekaragaman dan buangan air (uji kualitas dan Sungai tahap konstruksi FAJARGLOBAL Kelautan Kab. Kab. Morowali.
pembangunan kelimpahan biota kelimpahan biota air air) yg dpt mengganggu Lambolo/Tapohulu Morowali Kantor
fasilitas penunjang air (plankton, biota perairan & perairan laut Kantor Lingkungan
yang berakibat benthos, ikan) dan Tidak membuang air Teluk Lambolo/ Lingkungan Hidup Kab.
penurunan jenis & indeks Pengolahan limbah cair Teluk Tomori Hidup Kab. Morowali.
kelimpahan biota diversitasnya. langsung ke badan dan sekitar Morowali.
pada badan perairan, sebelum lokasi kegiatan Camat Petasia
perairan (sungai, dilakukan pengolahan. Pemerintah
laut). Membuat kolam fish Desa
control pond. Di dalam
kolam ini dipelihara
ikan. Selama siklus
hidup ikan tsb dapat
berkembang biak dgn
baik tanpa mengalami
gangguan yg berarti,
terutama oleh pengaruh
DOKUMEN RKL – PENAMBANGAN BIJIH NIKEL PT. BINTANG FAJAR GLOBAL (PT. BFG)
III-55
DI KEC. PETASIA KAB. MOROWALI PROVINSI SULAWESI TENGAH
Matriks RKL Rencana Pengelolaan Lingkungan
INSTITUSI PENGELOLAAN LINGKUNGAN
JENIS DAMPAK TUJUAN RENCANA LOKASI PERIODE
SUMBER TOLOK UKUR INSTANSI
NO YANG PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN INSTANSI
DAMPAK DAMPAK PELAKSANA TEMPAT
DIKELOLA LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN PENGAWAS
PELAPORAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
limbah cair. Hal ini
merup. sst indikator utk
mengetahui kualitas air
limbah pengolahan hasil
penyaringan.
5 HILANGNYA Bersumber dari Tolok ukur Mencegah terjadinya Membuka lahan sesuai Pada lahan Periode Dinas Dinas
kegiatan tahap dampak penurunan indeks dgn tata batas yang bekas tambang pengelolaan PT. BINTANG Kehutanan & Kehutanan &
VEGETASI &
MENURUN- konstruksi hilangnya keanekaragaman jenis ditetapkan. yang akan lingkungan pada FAJARGLOBAL Perkebunan Perkebunan
NYA INDEKS (pembukaan lahan, vegetasi dan vegetasi di areal & Membuat papan dihijaukan tahap konstruksi Kab. Morowali. Kab.
KEANEKA- pembangunan menurunnya sekitar rencana pengumuman larangan melalui program yaitu pada saat Dinas Morowali.
RAGAMAN sarana dan indeks penambangan dan menebang dan berburu reklamasi kegiatan Pertanian, Dinas Pertanian,
JENIS prasarana keanekaragaman pengolahan Bijih Nikel hewan liar di sekitar tambang secara pembukaan Peternakan & Peternakan &
penambangan) dan jenis vegetasi dan atau meminimalisir kawasan tambang. bertahap, yang lahan, Keswan Kab. Keswan Kab.
tahap operasi satwa adalah luas terjadinya penurunan Hindari kegiatan terletak di pembangunan Morowali Morowali
produksi (keg. lahan yang indeks keanekaragaman konstruksi selama wilayah lingkar sarana dan Dinas Energi Kantor
penambangan/ dibuka, jenis vegetasi. dalam tahap kritis. tambang (2 desa prasarana dan Sumber Lingkungan
penggalian, jumlah dan jenis Mencegah hewan liar yaitu Desa penambangan daya Mineral Hidup Kab.
pembangunan vegetasi yang masuk ke dalam kolam Ganda-Ganda & dilaksanakan. Kab.Morowali. Morowali.
Pabrik Pengolahan ditebang, dengan pengendapan tailing; Bahoue). Kantor
Bijih Nikel) demikian akan Mengurangi pengguna- Lingkungan
terjadi perubahan an pagar/pembatas Hidup Kab.
fungsi ekologis lainnya yg menghalangi Morowali.
dari ekosistem jalur migrasi/koridor
hutan. satwa liar;
Penyuluhan pada
karyawan & masy ttg
larangan mengganggu
vegetasi alami yg ada
Upaya memperbaiki/
mempertahankan jenis
vegetasi hutan alami.
6 GANGGUAN Pembukaan dan Perubahan tingkat Mencegah terjadinya Mempertahankan Meliputi seluruh Sekali selama Dinas Dinas
pematangan lahan keanekaragaman penurunan kelimpahan habitat satwa liar, mis. areal tambang kegiatan PT. BINTANG Kehutanan & Kehutanan &
TERHADAP
SATWA YANG (Land clearing) jenis dan dan keanekaragaman dgn meminimalkan terutama areal/ pembukaan dan FAJARGLOBAL Perkebunan Perkebunan
DILINDUNGI untuk konstruski kelimpahan satwa jenis satwa liar. luasan pembukaan kawasan hutan pematangan Kab. Morowali. Kab. Morowali.
jalan tambang, liar lahan sesuai tahapan. lindung dan lahan Dinas Dinas Pertanian,
jalan hauling dan Melakukan Back filling hutan konservasi Pertanian, Peternakan &
pembangunan digging method, untuk lainnya, di Peternakan & Keswan Kab.
fasilitas penunjang mengurangi luas lahan wilayah lingkar Keswan Kab. Morowali
yg terkupas, serta proses tambang (2 desa Morowali
DOKUMEN RKL – PENAMBANGAN BIJIH NIKEL PT. BINTANG FAJAR GLOBAL (PT. BFG)
III-56
DI KEC. PETASIA KAB. MOROWALI PROVINSI SULAWESI TENGAH
Matriks RKL Rencana Pengelolaan Lingkungan
INSTITUSI PENGELOLAAN LINGKUNGAN
JENIS DAMPAK TUJUAN RENCANA LOKASI PERIODE
SUMBER TOLOK UKUR INSTANSI
NO YANG PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN INSTANSI
DAMPAK DAMPAK PELAKSANA TEMPAT
DIKELOLA LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN PENGAWAS
PELAPORAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
reklamasi dapat segera yaitu Desa Dinas ESDM Kantor
di laksanakan pd daerah Ganda-Ganda & Kab. Morowali. Lingkungan
bekas tambang untuk di Bahoue). Kantor LH. Hidup Kab.
timbun kembali (back Kab. Morowali Morowali.
filled areas), sebelum
melakukan operasi
tambang ke tahap/Blok
selanjutnya.
Membuat papan
pengumuman larangan
berburu satwa liar.
Penyuluhan pada
karyawan & masy
tentang larangan
mengganggu satwa liar
7 KESEMPATAN Sumber dampak Jumlah dan jenis Untuk meningkatkan/ Pelatihan/penyuluhan Sebaiknya Periode Dinas Sosial Dinas Sosial
meningkatnya peluang kerja dan memperluas partisipasi bagi karyawan & masy. diprioritaskan pelaksanaan PT. BINTANG Naker & Naker &
BEKERJA &
BERUSAHA peluang kerja dan berusaha yang masyarakat dalam sekitar ttg diversifikasi pada wilayah pengelolaan FAJARGLOBAL Transmigrasi Transmigrasi
berusaha pada dapat memanfaatkan peluang usaha pertanian & lingkar tambang dilakukan saat Kab. Morowali. Kab. Morowali.
tahap konstruksi dimanfaatkan kerja dan berusaha yang perikanan; (2 desa yaitu kegiatan Kantor Kantor
adalah mobilisasi oleh penduduk terjadi akibat adanya Pelatihan penanganan Desa Ganda- mobilisasi tenaga Lingkungan Lingkungan
tenaga kerja sekitar rencana kegiatan pembangunan hasil-hasil pertanian & Ganda & kerja sampai Hidup Kab. Hidup Kab.
sedangkan sumber Penambangan fasilitas penunjang tangkapan nelayan; Bahoue) & di pelaksanaan Morowali. Morowali.
dampak dan Pengolahan proyek penambangan & Meprioritaskan penggu- sekitar renc. tahap konstruksi Camat Petasia Camat Petasia
kesempatan Bijih Nikel dan pengolahan Bijih Nikel naan bahan dan material pembangunan dan dilanjutkan Pemerintah Pemerintah
berusaha adalah jumlah atau di Kec. Petasia Kab. lokal yang tersedia di fasilitas pada tahap Desa Desa
pengangkutan persentase Morowali. sekitar proyek; Penambangan operasional dan
material, pekerjaan penggunaan jasa Memprioritaskan TK dan Pengolahan pasca konstruksi.
konstruksi masyarakat lokal sesuai dengan serta fasilitas
termasuk setempat. kompetensinya sosial lainnya.
pembukaan dan (kebutuhan dan
penyiapan lahan, spesifikasi TK dalam
serta pemb. sarana pelaksanaan proyek);
dan prasarana Memberikan prioritas
penunjang keg. peluang berusaha kepd
Penambangan dan masyarakat setempat
Pengolahan Bijih Memberikan peluang/
Nikel kemudahan berusaha
bagi sektor informal di
sekitar lokasi tapak keg.
DOKUMEN RKL – PENAMBANGAN BIJIH NIKEL PT. BINTANG FAJAR GLOBAL (PT. BFG)
III-57
DI KEC. PETASIA KAB. MOROWALI PROVINSI SULAWESI TENGAH
Matriks RKL Rencana Pengelolaan Lingkungan
INSTITUSI PENGELOLAAN LINGKUNGAN
JENIS DAMPAK TUJUAN RENCANA LOKASI PERIODE
SUMBER TOLOK UKUR INSTANSI
NO YANG PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN INSTANSI
DAMPAK DAMPAK PELAKSANA TEMPAT
DIKELOLA LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN PENGAWAS
PELAPORAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
8 PROSES Kegiatan Jumlah atau Untuk menghindari/ Sosialisasi kepada masy Di tapak Periode Badan Kesbang Badan Kesbang
pembukaan dan persentase mengurangi timbulnya tentang manfaat & kegiatan di pelaksanaan PT. BINTANG dan Linmas dan Linmas
SOSIAL DAN
PERSEPSI penyiapan lahan, penduduk yang keresahan masyarakat pentingnya serta wilayah lingkar pengelolaan FAJARGLOBAL Kab. Morowali Kab. Morowali
MASYARAKAT Rekruitmen tenaga mengeluh & yang akibat dari kegiatan tanggung jawab moral tambang (2 desa adalah selama Kantor Kantor LH Kab.
kerja,mobilisasi & dirugikan konstruksi. lainnya yang yaitu Desa kegiatan tahap SATPOL-PP Morowali.
demobilisasi terhadap seluruh ditimbulkan oleh Ganda-Ganda & konstruksi. Kab. Morowali Camat Petasia &
peralatan dan kegiatan tahap keberadaan Bahoue) dan Lembaga Pemerintah
bahan serta konstruksi. Penambangan dan desa sekitar Swadaya Desa
kegiatan Pengolahan Bijih Nikel lingkar tambang Masyarakat
penambangan/ dan fasilitas penunjang Kab. Morowali.
penggalian. Menyelesaikan hak-hak Camat Petasia
masy. termsk pembayar- Pemerintah
an ganti rugi tanah Desa
secara adil & transparan;
Melaksnakn mobilisasi
alat & bahan dgn benar
sesuai SOP yang ada;
Melakukan rekruitmen
TK secara transparan
dgn kriteria yang jelas
dan proporsional;
Menerapkan standar
upah di atas UMR Kab.
atau Propinsi;
9 GANGGUAN Adanya kegiatan Timbulnya Untuk menghindari Disediakan tempat Di sekitar lokasi Selama kegiatan Dinas Dinas
land clearing, berbagai jenis timbulnya berbagai jenis penampung limbah renc. konstruksi konstruksi PT. BINTANG Kesehatan Kab. Kesehatan Kab.
KESEHATAN
MASYARAKAT konstruksi jalan penyakit yang penyakit yang domestik padat maupun jalan tambang tambang FAJARGLOBAL Morowali Morowali
tambang/hauling, disebabkan oleh diakibatkan oleh adanya limbah cair dan fasilitas berlangsung. Dinas ESDM Kantor
mobilisasi alat dan penurunan penurunan kualitas air Diadakan penyuluhan/ bangunan Kab. Morowali Lingkungan
bahan kualitas air dan & udara pada saat himbauan terhadap para penunjang Kantor Hidup Kab.
udara pada kegiatan konstruksi pekerja agar tidak lainnya, serta Lingkungan Morowali.
karyawan & proyek penambangan. membuang sampah pemukiman Hidup Kab. Camat Petasia &
masy. sekitar disembarang tempat. penduduk yang Morowali. Pemerintah
pada saat Meratakan/menutup terkena dampak Camat Petasia Desa
kegiatan lubang-lubang bekas (2 desa yaitu & Pemerintah
kontruksi. galian sedini mungkin Desa Ganda- Desa
(Permen ESDM No.18 Ganda &
Tahun 2008 tentang Bahoue) dan
reklamasi & penutupan desa sekitar
tambang) lingkar tambang
DOKUMEN RKL – PENAMBANGAN BIJIH NIKEL PT. BINTANG FAJAR GLOBAL (PT. BFG)
III-58
DI KEC. PETASIA KAB. MOROWALI PROVINSI SULAWESI TENGAH
Matriks RKL Rencana Pengelolaan Lingkungan
INSTITUSI PENGELOLAAN LINGKUNGAN
JENIS DAMPAK TUJUAN RENCANA LOKASI PERIODE
SUMBER TOLOK UKUR INSTANSI
NO YANG PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN INSTANSI
DAMPAK DAMPAK PELAKSANA TEMPAT
DIKELOLA LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN PENGAWAS
PELAPORAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Disediakan fasilitas
MCK yang memadai
Konstruski jalan
tambang/hauling
dilaksanakan dgn
prosedur SOP.
Memelihara kendaraan
operasional agar emisi
gas buang di bawah
ambang BML
Pekerjaan dilakukan
harus sesuai dengan
SOP yang mencakup
prosedur teknis maupun
lingkungan.
III. TAHAP OPERASI PRODUKSI
1 PENURUNAN Rangkaian keg. BML kualitas Agar memenuhi BML Pengelolaan Kualitas Udara Pada lokasi Selama tahap Dinas Energi Dinas Energi
tahap operasi udara dan udara ambien dan emis Merawat kendaraan tapak proyek Operasi PT. BINTANG dan Sumber dan Sumber
KUALITAS
UDARA DAN produksi spt : kebisingan (PP gas buang (terutama dan mesin–mesin secara penambangan Produksi FAJARGLOBAL Daya Mineral Daya Mineral
KEBISINGAN penggalian No. 41 tahun parameter H2S dan NOx teratur, Bijih Nikel dan berlangsung Kab. Morowali. Kab. Morowali
tambang, 1999) tentang yang ditetapkan. Penyemprotan terhdp pada areal Dinas Dinas
pengangkutan & pengendalian Mengurangi dampak sumber-sumber dampak permukiman Kesehatan Kab. Kesehatan Kab.
pencucian material Pencemaran kebisingan yang berdebu penduduk Morowali. Morowali.
tambang, dan Udara dan dipemukiman Pekerja harus sekitar desa Kantor Kantor
pengangkutan Kepmen LH No sepanjang jalur menggunakan alat K-3 lingkar tambang Lingkungan Lingkungan
hasil Bijih Nikel , 48/MENLH/11/1 mobilisasi alat dan Pengangkutan hasil (2 desa yaitu Hidup Kab. Hidup Kab.
akan menyebab- 996 Tentang BML material pada tahap Bijih Nikel dilakukan Desa Ganda- Morowali. Morowali.
kan peningkatan Tingkat konstruksi dan tahap dengan bak tertutup Ganda &
debu, kebisingan kebisingan untuk operasi produksi. Pemasangan rambu Bahoue) dan
di sekitar lokasi daerah pembatas kec. (max kec. desa sekitar
keg., shg dapat Permukiman (< 55 30 km/jam) terutama di lingkar tambang
menyebabkan dBA). kawasan permukiman
gangguan Pengelolaan kebisingan:
kesehatan masy. Mengatur jadwal keg.
mobilisasi alat &bahan.
Memasang rambu
pembatas kecepatan
kendaraan (max
kecepatan 30 km/jam;
DOKUMEN RKL – PENAMBANGAN BIJIH NIKEL PT. BINTANG FAJAR GLOBAL (PT. BFG)
III-59
DI KEC. PETASIA KAB. MOROWALI PROVINSI SULAWESI TENGAH
Matriks RKL Rencana Pengelolaan Lingkungan
INSTITUSI PENGELOLAAN LINGKUNGAN
JENIS DAMPAK TUJUAN RENCANA LOKASI PERIODE
SUMBER TOLOK UKUR INSTANSI
NO YANG PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN INSTANSI
DAMPAK DAMPAK PELAKSANA TEMPAT
DIKELOLA LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN PENGAWAS
PELAPORAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
2 PENURUNAN Berasal dari Peningkatan Mencegah terjadinya Mengelola limbah Pada lokasi sekali setiap 6 Dinas Dinas
PT. BINTANG Kesehatan Kab. Kesehatan Kab.
KUALITAS AIR kegiatan kekeruhan dan pencemaran lingkungan tanah/penutup batuan tapak kegiatan bulan Selama
penambangan dan BML kualitas air perairan sungai dan laut dan tailing dengan cara Desa lingkar tahap operasi FAJARGLOBAL Morowali ; Morowali
pengolahan Bijih golongan D, dan meminimumkan mengembalikan limbah tambang (2 desa produksi. Dinas Dinas Perikanan
Nikel beserta BML air limbah gangguan biota pd blok lokasi penggali- yaitu Desa Perikanan dan dan Kelautan
fasilitas sesuai dengan perairan; an, lalu lubang dirata- Ganda-Ganda & Kelautan Kab. Kab. Morowali;
pendukungnya aturan yang Memastikan bahwa air kan dgn menimbun Bahoue) dan Morowali; Kantor
pada tahap disyaratkan, limbah pd proses tanah top soil yang desa sekitar Dinas Lingkungan
konstruksi dan Kepmen No: KEP- produksi Bijih Nikel yg diambil dari top soil lingkar tambang Perhubungan, Hidup Kab.
tahap operasi 02/MEN-KLH/ terbuang ke badan penggalian blok lainnya. Badan perairan Komunikasi & Morowali.
produksi.berupa; 1988 dan PP. RI perairan di sekitar Pengel. limbah air (sungai, laut) Informatika
air asam tambang No 82 Tahun lokasi sesuai dgn BML tambang dengan terdekat, dan Kab. Morowali;
(AAT), tanah/ 2001, tentang BM air limbah & tidak menggunakan bak pada base camp Kantor
limbah batuan kualitas air, berdampak pd penurun- pengelolaan limbah untuk limbah Lingkungan
penutup KepMen LH an mutu air di sekitar bertingkat. domestik. Hidup Kab.
(overburden). No.Kep.51/ titik pembuangan Pengolahan air limbah Morowali.
MENLH/10/1994 berdasarkan BML air tambang (Alternatif) dgn
tentang limbah untuk biota perairan; settling pond dgn ukuran
cair dan padat, Memastikan tidak 48 x 15 x 4 m.
Permen LH No. 09 terjadi perpindahan untuk limbah biologis
Th 2006, tentang limbah B3 yg digunakan tenaga kerja atau limbah
BM Air Limbah dlm keg. produksi, kakus (black water)
Bagi Usaha dan/ termsk pemeliharaan ditampung di septic
atau Kegiatan sarananya, ke lingk tank (1,5 m x 2 m x 2 m)
Pertambangan perairan di sekitar tapak dengan teknologi septi
Bijih Nikel, kegiatan; tank Biority.
Tingkat gangguan Memastikan pembungkus/packing
biota perairan pengelolaan, khususnya material yang mudah
khususnya pembuangan akhir terurai ditampung dan
plankton dan limbah keg. ditapak ini dibakar di bak sampah,
benthos. sesuai peraturan; material yang tidak
Memastikan sistem terurai dikumpulkan
tanggap darurat ditempat yg disediakan
berjalan dengan baik. di lokasi kegiatan.
3 KESEHATAN Keg. mobilisasi alat Jumlah kejadian Menghindari dan Pekerja wajib mengikuti Pada tapak Periode Dinas Dinas
& bahan pd tahap kecelakaan laut mencegah terjadinya aturan K3 proyek pengelolaan PT. BINTANG Kesehatan Kab. Kesehatan Kab.
DAN
KESELAMAT- operasi produksi & yang terjadi resiko kecelakaan kerja Membuat organisasi penambangan, lingkungan FAJARGLOBAL Morowali Morowali;
AN KERJA (K-3) selama dijalur mobilisasi dan terganggunya keselamatan kerja dan kantor karyawan, adalah selama Dinas Dinas
pengoperasian alat dan material kesehatan pekerja dan memberi jaminan rute mobilisasi kegiatan operasi Perhubungan, Perhubungan,
jetty/darmaga. terkait dengan masyarakat sekitar asuransi kecelakaan kendaraan produksi dan Komunikasi & Komunikasi &
DOKUMEN RKL – PENAMBANGAN BIJIH NIKEL PT. BINTANG FAJAR GLOBAL (PT. BFG)
III-60
DI KEC. PETASIA KAB. MOROWALI PROVINSI SULAWESI TENGAH
Matriks RKL Rencana Pengelolaan Lingkungan
INSTITUSI PENGELOLAAN LINGKUNGAN
JENIS DAMPAK TUJUAN RENCANA LOKASI PERIODE
SUMBER TOLOK UKUR INSTANSI
NO YANG PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN INSTANSI
DAMPAK DAMPAK PELAKSANA TEMPAT
DIKELOLA LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN PENGAWAS
PELAPORAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
kegiatan operasi Menggunakan pengangkut dari operasional jetty Informatika Informatika
produksi, dan perlengkapan stock pile ke berlangsung Kab. Morowali; Kab. Morowali;
jumlah kejadian keselamatan kerja dermaga, Jalur Dinas Sosial Pemerintah Kec.
kecelakaan kerja (pakaian khusus, topi pelayaran untuk Naker & Petasia dan
selama tahap proyek, masker, sepatu mobilisasi Bijih Transmigrasi Kepala Desa
operasi produksi boot, dan lainnya) Nikel dan pada Kab. Morowali. Kantor
Menyelenggarakan seluruh jalur Camat Petasia Lingkungan
pelatihan keselamatan pelayaran laut & Pemerintah Hidup Kab.
kerja dan kesiagaan saat tahap operasi Desa Morowali.
tanggap darurat secara produksi LSM di Kab.
priodik kepada seluruh berlangsung. Morowali.
personil/pekerja.
4 TERBUKANYA Kegiatan Jumlah atau Memberikan Pelatihan bagi karyawan Pada tapak keg. Periode Dinas Sosial Dinas Sosial
persentase tenaga kersempatan kerja pada & masy. sekitar ttg PT. BINTANG
KESEMPATAN operasional penambangan pelaksanaan Naker & Naker &
KERJA DAN penambangan kerja lokal yang masyarakat setempat diversifikasi usaha utk pelaksn pengelolaan FAJARGLOBAL Transmigrasi Transmigrasi
BERUSAHA. Bijih Nikel (lebih terserap sesuai sesuai dengan pertanian & perikanan; pelatihan bagi untuk Kab. Morowali. Kab.
dari 10 tahun), kualifikasi dan kualifikasi dan Pelatihan penanganan karyawan; kesempatan Kantor Morowali.
Kegiatan kebutuhan . kebutuhan; hasil-hasil pertanian & Wilayah lingkar kerja dan Lingkungan Kantor
Mobilisasi alat Jumlah atau Menciptakan sumber tangkapan nelayan; tambang 2 desa berusaha adalah Hidup Kab. Lingkungan
dan bahan persentase pendapatan bagi Mengoptimalkn peng- yaitu Desa selama tahap Morowali Hidup Kab.
gunaan bahan &
penggunaan jasa masyarakat lokal. Ganda-Ganda & operasi Dinas Morowali
material lokal yg terse-
masyarakat Bahoue dan desa produksi. Perhubungan, Camat Petasia
dia di sekitar proyek;
setempat. sekitar lingkar Komunikasi & & Pemerintah
Memprioritaskan TK
lokal sesuai dengan tambang bagi Informatika Desa
kompetensinya pelaksanaan Kab. Morowali
(kebutuhan dan pelatihan dan Camat Petasia
spesifikasi TK); program & Pemerintah
Memberikan prioritas pemberdayaan/ Desa
peluang berusaha kepd pengembangan
masyarakat setempat; masyarakat .
Memberikan peluang/
kemudahan berusaha
bagi sektor informal di
sekitar lokasi kegiatan;
Melaksanakan program
pemberdayaan/peng-
embangan masy. secara
benar sesuai kebutuhan
dan perkembangan.
DOKUMEN RKL – PENAMBANGAN BIJIH NIKEL PT. BINTANG FAJAR GLOBAL (PT. BFG)
III-61
DI KEC. PETASIA KAB. MOROWALI PROVINSI SULAWESI TENGAH
Matriks RKL Rencana Pengelolaan Lingkungan
INSTITUSI PENGELOLAAN LINGKUNGAN
JENIS DAMPAK TUJUAN RENCANA LOKASI PERIODE
SUMBER TOLOK UKUR INSTANSI
NO YANG PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN INSTANSI
DAMPAK DAMPAK PELAKSANA TEMPAT
DIKELOLA LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN PENGAWAS
PELAPORAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
5 GANGGUAN Kegiatan Tolok ukur Untuk menghindari Disediakan tempat Di sekitar lokasi Selama kegiatan Dinas Dinas
KESEHATAN operasional dampaknya adalah timbulnya berbagai jenis penampung limbah kegiatan operasi produksi PT. BINTANG Kesehatan Kab. Kesehatan Kab.
MASYARAKAT tambang seperti: timbulnya berbagai penyakit yang domestik padat /cair penambangan tambang FAJARGLOBAL Morowali Morowali
penggalian dan jenis penyakit yang diakibatkan oleh adanya Diadakan penyuluhan/ bijih nikel dan berlangsung. Dinas ESDM Kantor
penambangan bijih disebabkan oleh kegiatan operasional himbauan terhadap para fasilitas Setiap 6 bulan Kab. Morowali Lingkungan
nikel, penurunan kualitas proyek. pekerja agar tidak penunjang sekali selama Kantor LH Kab. Hidup Kab.
pengangkutan dan air dan udara membuang sampah lainnya, serta tahap operasi Morowali Morowali
pencucuian terhadap karyawan disembarang tempat. pemukiman produksi Camat Petasia Camat Petasia &
material tambang, dan penduduk Meratakan/menutup penduduk yang tambang. & Pemerintah Pemerintah
dan pengangkutan sekitar lokasi tapak lubang-lubang bekas terkena dampak Desa Desa
produksi Bijih proyek pada saat galian sedini mungkin, (2 desa yaitu
Nikel operasional sesuai Permen ESDM Desa Ganda-
produksi. No. 18 Thn 2008 ttg Ganda &
reklamasi & penutupan Bahoue) dan
tambang. desa sekitar
Disediakan fasilitas lingkar
MCK yang memadai tambang).
Memelihara kendaraan
operasional agar emisi
gas buang di bawah
ambang normal
Pekerjaan dilakukan
harus sesuai dengan
SOP yang mencakup
prosedur teknis maupun
lingkungan.
6 PROSES Kegiatan Tolok ukur Pengelolaan lingkungan Penyuluhan tentang Untuk persepsi Periode Badan Kesbang Badan Kesbang
penambangan & dampaknya ; ini bertujuan untuk peran perusahaan dlm masyarakat ini pelaksanaan PT. BINTANG dan Linmas dan Linmas
SOSIAL DAN
PERSEPSI pengolahan Bijih meliputi jumlah menghindari/mengura- program pemberdayaan disesuaikan pengelolaan FAJARGLOBAL Kab. Morowali Kab. Morowali.
MASYARAKAT Nikel beserta atau persentase ngi dan mencegah /pengembangan masy. dengan lokasi adalah selama SATPOL - PP Kantor
kegiatan-kegiatan penduduk yang timbulnya keresahan (ComDev/CSR) & pengelolaan kegiatan tahap Kab. Morowali Lingkungan
yang dilakukan mengeluh, resah, masyarakat akibat dari tanggung jawab moral terhadap sumber Operasi Lembaga Hidup Kab.
pada tahap operasi gejolak-gejolak kegiatan tahap operasi lainnya yang dipikul dampaknya, produksi. Swadaya Morowali
dan operasional social, dan merasa produksi penambangan perusahaan; selama tahap Masyarakat Camat Petasia &
Jetty. dirugikan dan pengolahan bijih Membantu penyediaan operasi Kab. Morowali. Pemerintah
Tingkat nikel sarana dan prasarana produksi, Camat Petasia Desa
pemahaman sosial ekonomi masy.; terutama pd wil. & Pemerintah
masyarakat Membantu peningkat- Desa Lingkar Desa
tentang kegiatan an kualitas pendidikan Tambang.
operasi produksi masy. berupa penyediaan
DOKUMEN RKL – PENAMBANGAN BIJIH NIKEL PT. BINTANG FAJAR GLOBAL (PT. BFG)
III-62
DI KEC. PETASIA KAB. MOROWALI PROVINSI SULAWESI TENGAH
Matriks RKL Rencana Pengelolaan Lingkungan
INSTITUSI PENGELOLAAN LINGKUNGAN
JENIS DAMPAK TUJUAN RENCANA LOKASI PERIODE
SUMBER TOLOK UKUR INSTANSI
NO YANG PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN INSTANSI
DAMPAK DAMPAK PELAKSANA TEMPAT
DIKELOLA LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN PENGAWAS
PELAPORAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
dari kegiatan sarana pendidikan,
proyek beasiswa bagi siswa
penambangan & berprestasi, termasuk
pengolahan bijih mengirim karyawan
nikel. lokal & siswa
berprestasi untuk
mengikuti pendidikan
khusus keterampilan
dalam bidang yang
sesuai dengan peluang
kerja yang ada ;
Pelatihan pengemba-
ngan usaha dan potensi
ekonomi yang dapat
dikembangkan di
daerah sekitar proyek.
IV. TAHAP PASCA OPERASI
1 PERUBAHAN Penutupan areal Tolok ukur Agar lahan bekas areal Sosialisasi kepada Pada tapak Periode Dinas Dinas
bekas dampaknya adalah Penambangan dan masyarakat bahwa keg. wilayah pengelolaan PT. BINTANG Kehutanan & Kehutanan &
TATA GUNA
LAHAN Penambangan dan perubahan Pengolahan Bijih Nikel Penambangan dan Penambangan lingkungan FAJARGLOBAL Perkebunan Perkebunan
Pengolahan Bijih peruntukan dapat digunakan sesuai Pengolahan Bijih Nikel dan Pengolahan adalah pada saat Kab. Morowali Kab. Morowali
Nikel serta fasilitas tataguna lahan fungsinya, dan oleh PT. BINTANG Bijih Nikel dan kegiatan Kantor Kantor
penunjangnya. pada lokasi tapak keperluan produktif FAJAR GLOBAL telah pada lokasi base penutupan Lingkungan Lingkungan
Penambangan dan lainnya. berakhir; camp serta pada Penambangan Hidup Kab. Hidup Kab.
Pengolahan Bijih Membersihkan lokasi lokasi pembang- dan Pengolahan Morowali Morowali
Nikel dan tidak dari sisa-sisa bahan unan fasilitas Bijih Nikel PT. Badan Dinas ESDM
timbulnya Penambangan dan penunjang BINTANG Pertanahan Kab. Morowali
dissosiatif antar Pengolahan, produksi lainnya. FAJAR GLOBAL Kab. Morowali. Pemerintah Kec.
warga masyarakat serta limbah lainnya; Dinas ESDM Petasia dan
dan pemerintah Menutup lubang galian Kab. Morowali Pemerintah
Desa. sesuai dengan peraturan Pemerintah Desa
perundang-undangan Kec. Petasia dan
dan ketentuan teknis Pemerintah
yang berlaku (Permen Desa
ESDM No. 18 thn 2008);
Membongkar
infrastruktur lapangan
meliputi base camp,
dan aneka sarana
fasilitas produksi;
DOKUMEN RKL – PENAMBANGAN BIJIH NIKEL PT. BINTANG FAJAR GLOBAL (PT. BFG)
III-63
DI KEC. PETASIA KAB. MOROWALI PROVINSI SULAWESI TENGAH
Matriks RKL Rencana Pengelolaan Lingkungan
INSTITUSI PENGELOLAAN LINGKUNGAN
JENIS DAMPAK TUJUAN RENCANA LOKASI PERIODE
SUMBER TOLOK UKUR INSTANSI
NO YANG PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN INSTANSI
DAMPAK DAMPAK PELAKSANA TEMPAT
DIKELOLA LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN PENGAWAS
PELAPORAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Memberikan hak-hak
karyawan ketika terjadi
pemutusan hubungan
kerja (PHK);
2 PERSEPSI Berakhirnya masa Jumlah atau Meminimalisir sumber Sisa-sisa bahan kimia Pada tapak Selama masa Dinas Kantor
PT. BINTANG
MASYARAKAT operasional persentase keluhan dampak dari kegiatan yang digunakan agar proyek tahapan Kehutanan & Lingkungan
perusahan masyarakat selama penutupan bekas dikemas sesuai dengan Penambangan pembongkaran FAJARGLOBAL Perkebunan Hidup Kab.
tambang PT. penutupan Penambangan dan ketentuan yang berlaku dan Pengolahan fasilitas Kab. Morowali Morowali
BINTANG FAJAR kegiatan aktifitas Pengolahan Bijih Nikel (pedoman Material serta pada lokasi penunjang dan Kantor Badan Kesbang
GLOBAL, Penambangan dan serta pembongkaran Safety Data Sheet; MSDS) basecamp & infrastruktur Lingkungan dan Linmas
penutupan bekas Pengolahan Bijih fasilitas penunjang dan Tetap melakukan fasilitas perusahaan. Hidup Kab. Kab. Morowali.
Penambangan dan Nikel berlangsung. infrastruktur pemantauan lingk pd penunjang Morowali Dinas ESDM
Pengolahan bijih perusahaan areal bekas kegiatan lainnya di Badan Kesbang Kab. Morowali
nikel serta penambangan yang wilayah Kec. dan Linmas Badan
pembongkaran ditinggalkan. Petasia. Kab. Morowali Pertanahan
fasilitas penunjang Memberikan hak-hak Badan Kab. Morowali
dan infrastruktur karyawan ketika terjadi Pertanahan Pemerintah Kec.
perusahaan. PHK. Kab. Morowali. Petasia dan
Mengumumkan kepada Dinas ESDM Pemerintah
pemerintah setempat Kab. Morowali Desa
dan masyarakat sekitar SATPOL – PP
perihal penutupan Kab. Morowali
aktifitas Penambangan Pemerintah
PT. BINTANG FAJAR Kec. Petasia dan
GLOBAL serta upaya- Pemerintah
upaya pemulihan dan Desa
rehabilitasi lingkungan
yang dilakukan oleh
pihak manajemen
perusahaan
DOKUMEN RKL – PENAMBANGAN BIJIH NIKEL PT. BINTANG FAJAR GLOBAL (PT. BFG)
III-64
DI KEC. PETASIA KAB. MOROWALI PROVINSI SULAWESI TENGAH
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
2012 PT. Bintang Fajar Global (PT. BFG); Laporan Studi Kelayakan/Feasibility
Study PT. BINTANG FAJAR GLOBAL, Februari 2012; Kabupaten
Morowali Sulawesi Tengah. Makassar.
2012 Kabupaten Morowali Dalam Angka, Badan Pusat Statistik.
2012 Kecamatan Petasia Dalam Angka, Badan Pusat Statistik. Katalog BPS:
1403.72.03.070.
2011 PT. Bintang Fajar Global (PT. BFG); Laporan Eksplorasi Regional PT.
BINTANG FAJAR GLOBAL, November 2011; Blok Ganda-Ganda Kec.
Petasia Kabupaten Morowali Sulawesi Tengah. Makassar.
2011 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Morowali Menurut
Lapangan Usaha Tahun 2010. Katalog BPS: 930203.7203
2010 KLH RI.; Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009
Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH). Kantor
Lingkungan Hidup (KLH) Pusat, Jakarta.
2010 KESDM RI.; Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 2009
Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara. Kantor Kementerian Negara
Energi Sumberdaya Mineral (KESDM) Pusat, Jakarta.
2007 Arif, I. Perencanaan Tambang Total Sebagai Upaya Penyelesaian
Persoalan Lingkungan Dunia Pertambangan, UNSRAT, Manado
2007 Pribadi, P. Peranan Asosiasi Dalam Peningkatan Kualitas Program CSR
Perusahaan Tambang, Indonesian Mining Association, Balikpapan
2007 The Nature Conservancy (TNC); Keanekaragaman Hayati (Vegetasi, Avifauna
dan Mamalia) Di Cagar Alam Morowali, Sulawesi Tengah. Yayasan Ngata
Anata (YANGATA)- The Nature Conservancy (TNC), Palu Sulteng.
2006 KPP Konservasi; Ensiklopedi Bahan Galian Indonesia, Seri Batugamping,
Pusat Sumber Daya Geologi, Bandung.
2002 Rahmawaty,. Restorasi Lahan Bekas Tambang berdasarkan Kaidah
Ekologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan
2001 Karliansyah, M.R. Aspek Lingkungan Dalam AMDAL Bidang
Pertambangan. Pusat Pengembangan dan Penerapan AMDAL. Jakarta
1997 Suryowinoto, S.M. Flora Eksotika Tanaman Peneduh. Penerbit Kanisius,
Yogyakarta.
1994 Mursoedi, DS. Widagdo, Junus, D, Nata Suharta, Darul SWP., Sarwono, H
dan Hof, J. Pedoman Klasifikasi Landform, Pusat Penelitian Lingkungan
Tanah dan Agroklimatology, Bogor.
1993 Hardjasoemantri, K. Hukum Perlindungan Lingkungan Konservasi
Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Edisi Kedua, Cetakan
Pertama, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
LAMPIRAN
PETA RENCANA PENGELOLAAN
LINGKUNGAN