Anda di halaman 1dari 16

Bab 2

Deskripsi Rencana Kegiatan


2.1. Komponen Kegiatan Eksisting
2.1.1. Kegiatan Utama
Kegiatan operasional penambangan batubara PT Marina Bara Lestari (PT MBL)
dilaksanakan mulai awal tahun 2022 dengan metode open pit mining (tambang terbuka).
Kegiatan tersebut diawali dengan pembersihan lahan di area blok tambang yang telah
direncanakan. Setelah itu, dilanjutkan dengan pengupasan dan pemindahan tanah pucuk
(top soil) serta pengupasan dan pemindahan batuan penutup (overburden). Perolehan
batubara dilakukan dengan cara penggalian bebas (free digging) dan penggaruan (ripping)
menggunakan alat berat. Batubara yang diperoleh kemudian diangkut menggunakan
dump truck menuju lokasi pengolahan (crushing plant) dan penimbunan (stockpile)
melalui dari jalan angkut khusus batubara PT MBL. Realisasi kegiatan operasional
penambangan batubara PT MBL hingga Juni 2022 disajikan pada Tabel 2.1., sedangkan
peta lokasi operasional penambangan batubara PT MBL disajikan pada Gambar 2.1..
Tabel 2.1. Realisasi kegiatan operasional penambangan batubara PT MBL
Realisasi Rencana Kerja
No Uraian Agustus 2022 Tahun 2022
(Ha) (Ha)
1 Pit tambang aktif 10,92 22,55
2 Disposal area 13,02 32,61
3 Top soil area - 1,32
4 Jalan tambang 5,43 9,00
5 Jalan non-tambang 1,68 5,32
6 Settling pond 1,57 1,04
7 Workshop/bengkel - 3,96
8 Kantor/Mess - 7,28
9 Pelabuhan 19,06 11,41

Deskripsi Rencana Kegiatan II-1


Pelaksanaan kegiatan tahap operasi penambangan batubara PT MBL melibatkan 61 orang
tenaga kerja tetap dan 325 orang tenaga kerja tidak tetap, sebagaimana disajikan pada
Tabel 2.2..
Tabel 2.2. Tenaga Kerja PT MBL

No Jabatan Jumlah Keterangan


Tenaga Kerja Tetap
1 Kepala Teknik Tambang 1 Sarjana Tambang
2 Wakil Kepala Teknik Tambang
a. Kepala Bagian Eksplorasi Tambang 1 Sarjana Geologi/Tambang
b. Kepala Bagian Teknik dan Operasi
1 Sarjana Geologi/Tambang
Tambang
c. Kepala Bagian Lingkungan dan K3 1 Sarjana Lingkungan/Biologi
d. Kepala Bagian Administrasi 1 Sarjana Ekonomi
3 Kepala Seksi
a. Geologi 1 Sarjana/D3 Geologi
b. Database dan Modelling 1 Sarjana/D3 Geologi/Tambang
c. Survey Eksplorasi 1 Sarjana/D3 Geologi
d. Perencanaan Tambang 1 Sarjana/D3 Geologi/Tambang
e. Survey Tambang 1 Sarjana/D3 Tambang/Kimia
f. Pengawasan Tambang 1 Sarjana/D3 Tambang
g. Pengawasan Lingkungan 1 Sarjana/D3 Lingkungan
h. Pengawasan K3 1 Sarjana/D3
i. Keuangan 1 Sarjana Ekonomi
j. Personalia 1 Sarjana Psikologi
k. Hubungan Masyarakat 1 Sarjana Hukum/Sosial
4 Staf General Manager/KTT 4 Sarjana Geologi/Tambang
5 Staf Kepala Bagian/WKTT 8 Sarjana/D3/SMU/SMK
6 Staff Kepala Seksi 22 Sarjana/D3/SMU/SMK
7 Pengawas Lapangan 11 Sarjana/D3/SMU/SMK
JUMLAH 61
Tenaga Kerja Tidak Tetap
1 PT. Hasta Panca Mandiri Utama 302 Jumlah tenaga kerja total
2 PT. Nusantara Niaga Infrastruktur 23 Jumlah tenaga kerja total
JUMLAH 325

2.1.2. Kegiatan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup


Kegiatan pengelolaan lingkungan hidup yang dilaksanakan oleh PT MBL :
a. Pengelolaan dampak dinamika persepsi masyarakat
 Melakukan sosialisasi rencana operasional penambangan kepada masyarakat

Deskripsi Rencana Kegiatan II-2


 Pembekalan divisi humas dari departement CSR tentang pengetahuan teknis dalam
usaha pertambangan.

b. Pengelolaan dampak perubahan kualitas air


 Melakukan pembukaan lahan secara bertahap
 Melaksanakan water management system sesuai dengan kemajuan tambang
 Mengoperasikan settling pond
c. Pengelolaan dampak perubahan kualitas udara dan kebisingan
 Melakukan pemeliharaan peralatan yang digunakan
 Melakukan penyiraman pada area pit tambang dan jalan tambang
 Melakukan pengaturan kecepatan kendaraan operasional tambang
Kegiatan pemantauan lingkungan hidup yang dilaksanakan oleh PT MBL :
a. Pemantauan dampak dinamika persepsi masyarakat
 Observasi dan analisis persepsi masyarakat atas pelaksanaan usaha pertambangan
 Menyusun peta persepsi masyarakat atas pelaksanaan usaha pertambangan
b. Pemantauan dampak perubahan kualitas air
 Pengambilan dan analisis 6 (enam) sampel air sungai Segah
c. Pengelolaan dampak perubahan kualitas udara dan kebisingan
 Pengukuran dan analisis kualitas udara dan kebisingan di 4 (empat) lokasi

2.1.3. Perizinan yang Telah Dimiliki


Perizinan yang telah dimiliki PT MBL :
a. Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(DPMPTSP) Provinsi Kalimantan Timur No. 503/1279/IUP-OP/DPMPTSP/VII/ 2017
tanggal 31 Juli 2017 tentang Peningkatan Izin Usaha Pertambangan (IUP) Eksplorasi
menjadi Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi kepada PT Marina Bara
Lestari dengan luas ± 2.688 ha.
b. Keputusan Bupati Berau No. 738 Tahun 2016 tentang Izin Lingkungan atas Rencana
Usaha dan/atau Kegiatan Pertambangan Batubara seluas 920 ha dengan Kapasitas
Produksi 4.000.000 MT/tahun di Kampung Gunung Sari, Kampung Pandan Sari dan
Kampung Bukit Makmur Kecamatan Segah Kabupaten Berau Provinsi Kalimantan Timur
oleh PT Marina Bara Lestari.
2.2. Komponen Kegiatan Perubahan
Rencana pembangunan dan operasional Terminal Khusus (Tersus) batubara PT MBL
secara umum telah dibahas dalam dokumen Amdal PT MBL tahun 2016. Lokasi rencana
Tersus batubara PT MBL berada di dalam batas wilayah studi kajian ANDAL. Namun
demikian dinyatakan bahwa kajian dampak pembangunan dan operasional Tersus akan
dibuat pada dokumen terpisah. Berdasarkan hal tersebut, jenis perubahan kegiatan yang

Deskripsi Rencana Kegiatan II-3


menjadi dasar pengajuan perubahan persetujuan lingkungan/izin lingkungan adalah
penambahan kegiatan pembangunan dan operasional Tersus batubara PT MBL.
Secara administratif rencana Tersus batubara PT MBL berlokasi di Kampung Gunung Sari,
Kecamatan Segah Kabupaten Berau Provinsi Kalimantan Timur dengan batas-batas
sebagai berikut :
 Sebelah Utara berbatasan dengan lahan PT Marina Bara Lestari.
 Sebelah Selatan berbatasan dengan Sungai Segah.
 Sebelah Timur berbatasan dengan lahan PT Marina Bara Lestari.
 Sebelah Barat berbatasan dengan lahan PT Marina Bara Lestari.
Secara geografis lokasi rencana Tersus batubara PT MBL sebagaimana disajikan pada
Tabel 2.3., sedangkan Peta Lokasi Rencana Tersus Batubara PT MBL disajikan pada
Gambar 2.2..
Tabel 2.3. Titik Koordinat Lokasi rencana Tersus batubara PT MBL
No Lintang Bujur
1 2° 7' 53,034" LU 117° 13' 34,734" BT
2 2° 7' 53,032" LU 117° 13' 50,921" BT
3 2° 7' 45,290" LU 117° 13' 50,920" BT
4 2° 7' 45,293" LU 117° 13' 34,733" BT

Pembangunan dan operasional Terminal Khusus (Tersus) batubara PT MBL akan dilakukan
dengan tahapan sebagai berikut :
2.2.1. Tahap Konstruksi
a. Penerimaan Tenaga Kerja Konstruksi
Pelaksanaan konstruksi Tersus batubara PT MBL diperkirakan akan melibatkan kurang
lebih 325 tenaga kerja. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut dilakukan penerimaan
tenaga kerja oleh pihak kontraktor secara bertahap sesuai dengan kebutuhan, tahapan
perkembangan proyek dan kualifikasi calon tenaga kerja. Direncanakan tenaga kerja
lokal (sesuai syarat kualifikasi keahlian) yang akan diterima sebagai pekerja minimal
sebanyak 20% dari kebutuhan tenaga kerja konstruksi. Sistem kerja dan upah
diterapkan dengan mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku dan semua
tenaga kerja akan diikut-sertakan dalam BPJS Ketenagakerjaan, sehingga
kesejahteraan dan keselamatan tenaga kerja akan terjamin.
b. Mobilisasi Peralatan dan Material
Pada tahap awal kegiatan fisik/konstruksi akan dilaksanakan kegiatan mobilisasi alat-
alat untuk pembersihan lahan, pembangunan infrastruktur, kendaraan operasional
pengangkut material bangunan dan lain-lain. Bahan-bahan dan peralatan tersebut
dikirim melalui transportasi sungai (kapal) maupun darat ke lokasi proyek. Proses
bongkar muat dan angkut menggunakan beberapa peralatan untuk sarana

Deskripsi Rencana Kegiatan II-4


transportasi seperti dump truck, bulldozer, excavator dan mesin-mesin lainnya
dengan berbagai macam ukuran yang merupakan milik sendiri. Selain itu, material
utama konstruksi seperti kayu galam, kayu balok dan papan kayu dalam berbagai
ukuran didapatkan melalui kerjasama dengan masyarakat setempat.

Deskripsi Rencana Kegiatan II-5


Gambar 2.1. Peta Lokasi Fasilitas Kegiatan Utama Pertambangan Batubara PT MBL

Deskripsi Rencana Kegiatan II-6


Gambar 2.2. Peta Lokasi Rencana Tersus Batubara PT MBL
(Overlay Lokasi Rencana TIKS dengan Peta Batas Wilayah Studi Amdal PT MBL 2016)

Deskripsi Rencana Kegiatan II-7


Sedangkan material lain untuk konstruksi seperti batu, pasir, semen, besi, sheet
pile W, spun pile dan seng didatangkan menggunakan kapal ponton. Adapun alat
berat dan kendaraan yang akan digunakan saat ini dalam menunjang kegiatan
Pembangunan Terminal khusus beserta Fasilitas Penunjangnya, dapat dilihat pada
Tabel 2.4..
Tabel 2.4. Peralatan yang digunakan untuk kegiatan pembangunan Tersus batubara PT MBL
No Jenis Peralatan Kapasitas Jumlah
1 Dump Truck 4 m3 10 unit
2 Bulldozer 100 bcm/hours 1 unit
3 Excavator 108 bcm/hours 2 unit
4 Motor Grader 2240 m2/hour 1 unit
5 Vibratory Roller 1100 m2/hour 1 unit
6 Grane 20 ton 1 unit
7 Fuel & Service Truck 5000 liter 1 unit
c. Penyiapan Lahan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap penyiapan lahan meliputi kegiatan
pembersihan lahan dan pematangan lahan. Kegiatan pembersihan lahan berupa
proses pembersihan vegetasi penutup lahan pada lokasi rencana Tersus PT MBL.
Pembersihan lahan dilakukan dengan alat berat dan tenaga manusia. Tegakan kayu
berdiameter lebih dari 10 cm dipotong menggunakan chain saw, sedangkan tegakan
kayu kecil, semak belukar dan tonggak pohon dirobohkan dengan menggunakan
bulldozer. Semak-semak, daun dan ranting-ranting kayu yang telah di bersihkan
dikumpulkan di tempat yang tidak mengganggu proses konstruksi.
Kegiatan pematangan lahan terdiri dari pemasangan turap dermaga, pemasangan
pondasi cerucuk, perataan peil tanah, pemasangan geotex serta kegiatan
pengurugan dan pemadatan tanah. Kegiatan pemasangan turap dermaga
merupakan kegiatan pemasangan balok dan papan kayu untuk menahan tebing
sungai. Pemasangan pondasi cerucuk merupakan kegiatan pemasangan kayu galam
berdiameter 10 – 15 cm dan panjang 3 – 4 m dengan menggunakan excavator yang
dipasang secara acak dengan jarak  10 cm. Perataan peil tanah merupakan
kegiatan meratakan ketinggian peil disekitar pondasi cerucuk dengan menggunakan
tanah urug. Pemasangan geotex dilakukan di atas tanah yang sudah diratakan
(setelah kegiatan perataan peil tanah) dengan maksud menahan infiltrasi air, agar
tidak merusak landasan bawah bangunan. Lapisan geotex terutama dipasang pada
lokasi yang akan dibangun stockpile dan jalan akses. Sedangkan kegiatan
pengurugan tanah berupa penghamparan tanah urug di atas site hingga mencapai
tinggi rataan yang diinginkan. Tanah urug diangkut melalui jalur transportasi
perairan. Setelah dituang dari dump truck, tanah dihamparkan dengan buldozer lalu
kemudian dipadatkan dengan menggunakan vibratoty roller lapis demi lapis, setiap
50 cm tanah urug yang didatangkan.

Deskripsi Rencana Kegiatan II-8


d. Pembangunan Tersus Batubara PT MBL
Tersus PT MBL direncanakan sebagai tempat tambat/sandar kapal dengan tipe
dermaga jetty. Kegiatan pembangunan Tersus Batubara PT MBL terdiri dari
pembangunan jetty, pemasangan dolphin, pembangunan transfer tower,
pembangunan loading tower and boom dan pemasangan conveyor.
Jetty adalah jembatan yang menghubungkan daratan dengan lokasi pemuatan
(loading) batubara atau tempat bersandarnya tongkang. Jembatan ini masing-
masing menjorok ke badan sungai sepanjang ± 45 m. Di bagian akhir jetty dibangun
loading tower and boom setinggi ± 20 m dengan kerangka besi dan pondasi beton.
Loading tower digunakan sebagai jembatan conveyor dalam proses loading
batubara ke dalam tongkang.
Di sisi luar dari pondasi loading tower dipasang main dolphin dan 2 side dolphin di
sebelah kiri dan kanan main dolphin yang terbuat dari tiang pancang beton dengan
diameter 50 cm sepanjang 45 m. Main dolphin dan side dolphin tersebut digunakan
sebagai penahan tongkang pada saat merapat.
Untuk memindahkan batubara dari stockpile ke dermaga dan untuk keperluan
pemeriksaan mutu di sample plant akan digunakan jaringan conveyor. Conveyor
(dilengkapi dengan hopper) berkapasitas 1.200 MT/jam yang akan dipasang
sebanyak 2 unit hingga memasuki transfer tower (TT). Setelah transfer tower (TT),
jaringan conveyor dilanjutkan dengan belt conveyor pada loading tower and boom
yang dipasang sebanyak 2 unit sepanjang ± 85 m ke lokasi pemuatan batubara ke
dalam tongkang dengan pondasi plat berukuran 0,3 x 0,3 m dan struktur
penyangga menggunakan kerangka baja L 70.70.7 yang dikaitkan dengan pondasi
footplat menggunakan plat plendes 12 mm. Sebagai penghubung antara conveyor
dari stockpile dan conveyor pada loading tower dibangun transfer tower dengan
kerangka besi dan pondasi beton.
e. Pembangunan Jalan Akses Tersus
Jalan akses Tersus digunakan untuk lalu lintas dump truck pengangkut batubara
untuk membongkar muatan batubara di area Tersus. Jalan dibuat dengan lebar 12
m mengelilingi stock pile dengan kemiringan badan jalan ke kiri dan ke kanan jalan
sebesar 3 % untuk menjamin penirisan air. Landasan bawah jalan menggunakan
urugan tanah dengan perkuatan pondasi kayu cerucuk dan dilapisi dengan selimut
geotex agar air hujan tidak merusak jalan. Pemadatan badan jalan dilakukan dengan
menggunakan vibratoty roller lapis demi lapis pada setiap 50 cm tanah urug yang
didatangkan, sedangkan pembentukkan badan jalan dilakukan dengan
menggunakan motor grader. Jalan akses Tersus yang direncanakan juga dilengkapi
dengan saluran drainase jalan di sisi kiri dan kanan jalan dengan ukuran lebar atas 1
m, lebar bawah 0,4 meter dan kedalaman 0,8 meter sepanjang jalan akses Tersus
yang dibangun.

Deskripsi Rencana Kegiatan II-9


f. Pembangunan Fasilitas Penunjang Tersus
Pembangunan fasilitas penunjang Tersus merupakan kegiatan pembangunan sarana
prasarana penunjang aktifitas Tersus PT MBL. Fasilitas penunjang Tersus yang akan
dibangun disajikan dalam Tabel 2.5., sedangkan Layout Tersus PT MBL disajikan
pada Gambar 2.3..
Tabel 2.5. Fasilitas Penunjang Tersus PT MBL
No Jenis Peralatan Jumlah (unit)
1 Kantor administrasi 1
2 Rumah Jaga 1
3 Jembatan timbang 3
4 Gudang dan bengkel 1
5 Workshop 1
6 Laboratorium 1
7 Power plant (Genset) 1
8 Depo bahan bakar 1
9 Penyediaan air bersih 1
Penyediaan air untuk penyiraman dan pemadam
10 1
kebakaran
11 Instalasi pengolahan air limbah (settling pond) 4

2.2.2. Tahap Operasi


a. Penerimaan Tenaga Kerja Operasional Tersus
Pada saat kegiatan perusahaan akan beroperasi, maka dilakukan penerimaan
tenaga kerja guna menunjang aktivitas operasional perusahaan. Perekrutan tenaga
kerja berdasarkan tingkat pendidikan, keahlian dan pengalaman serta keterampilan
dari tenaga kerja yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Penerimaan
tenaga kerja akan diprioritaskan bagi masyarakat sekitar lokasi yang memenuhi
kualifikasi yang dibutuhkan, baik dari keahlian maupun keterampilan. Namun
untuk pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus tidak menutup kemungkinan
adanya penerimaan dari luar daerah dengan tetap mengutamakan dan
memperhatikan ketersediaan tenaga kerja yang ada, khususnya di Kecamatan
Segah, Kabupaten Berau, Provinsi Kaimantan Timur.
Mekanisme penerimaan tenaga kerja yang akan dilakukan adalah membuat
pengumuman tentang penerimaan tenaga kerja (posisi/ jabatan, jumlah,
kualifikasi/ keahliaan yang dibutuhkan) dengan menempelkan pengumuman
ditempat-tempat umum seperti kantor Kecamatan, kantor Kampung, balai
Kampung, warung/toko, dan tempat-tempat umum lainnya. Bagi pelamar yang
memenuhi persyaratan/kualifikasi yang ditetapkan oleh perusahaan akan
diterima menjadi karyawan perusahaan.

Deskripsi Rencana Kegiatan II-10


Deskripsi Rencana Kegiatan II-11
Gambar 2.3. Layout Rencana Tersus Batubara PT MBL dan Fasilitas Penunjang

Deskripsi Rencana Kegiatan II-12


b. Pengoperasian Tersus Batubara PT MBL
Kegiatan pengoperasian Tersus PT MBL meliputi kegiatan peremukkan batubara
(crushing), pemuatan batubara (loading), serta lalu lintas dan sandar kapal.
Peremukkan batubara (crushing) yang akan diterapkan yaitu dengan sistem
peremukkan tunggal yang kemudian disaring dengan menggunakan ayakan untuk
mendapatkan ukuran berdasarkan permintaan konsumen tanpa adanya proses
pencucian.
Tahapan peremukkan batubara berawal dari pengumpanan batubara ROM hasil
pengumpulan sementara ataupun langsung dari lokasi tambang dengan ukuran
maksimal 200 mm ke dalam dump hopper berukuran 3,5 x 2,5 m. Untuk dapat
memenuhi target produksi yang direncanakan, maka diperkirakan seluruh crusher
tersebut akan beroperasi selama ± 20 jam/hari. Untuk mengatur kontinuitas
pengumpanan batubara ROM yang masuk ke dalam dump hopper maka poses
pengumpanan dilakukan dengan menggunakan wheel loader. Batubara yang telah
masuk ke dalam dump hopper kemudian dialirkan ke dalam primary crusher untuk
dilakukan penghancuran agar didapatkan ukuran yang dikehendaki. Untuk
mengatur kontinuitas pengumpanan batubara yang masuk ke dalam primary
crusher maka proses pengaliran batubara dilakukan dengan menggunakan
vibrating grizzly. Primary crusher yang digunakan adalah jenis roll crusher untuk
mereduksi ukuran batubara dari 200 mm menjadi 50 mm. Batubara yang
dihasilkan primary crusher kemudian masuk ke dalam saringan getar yang
mempunyai ukuran 50 mm, sehingga didapatkan ukuran batubara yang relatif
sama. Batubara hasil dari saringan getar pertama ini akan menjadi umpan
secondary crusher. Secondary crusher yang digunakan adalah jenis roll crusher.
Umpan yang masuk ke dalam secondary crusher adalah batubara yang mempunyai
fraksi ukuran ± 50 mm. Batubara yang dihasilkan oleh secondary crusher kemudian
masuk ke dalam saringan getar kedua yang mempunyai ukuran < 50 mm sehingga
didapatkan produk batubara yang memenuhi persyaratan pasar yaitu berukuran <
50 mm atau maksimum 50 mm.
Kegiatan pemuatan batubara ke dalam tongkang dari tempat penimbunan
(stockpile) dilakukan dengan menggunakan 2 unit conveyor yang masing-masing
berkapasitas 1.200 MT/jam. Proses pemuatan batubara ke dalam kapal tongkang
berkapasitas 3.500 ton memerlukan total waktu ± 4 jam/kapal tongkang, dengan
asumsi 3 jam untuk pemuatan batubara dan 1 jam untuk manuver tongkang. Untuk
mencegah gangguan debu batubara, akan dipasang sistem supressi yang akan
menyemprotkan bahan aglomerasi yang dicampur air kepada batubara pada waktu
pemuatannya ke tongkang.

Informasi Umum I-13


Tersus PT MBL ini direncanakan mampu untuk disandari tongkang dengan
kapasitas hingga 3.500 ton. Dalam kegiatannya Tersus PT MBL ini akan
mengoperasikan 3 buah tongkang dan 4 buah tug boat (3 buah untuk menarik
tongkang dan 1 buah sebagai unit service boat). Untuk membantu menarik
tongkang bermuatan digunakan tug boat besar (2000 PK), sedangkan untuk
menarik tongkang kosong digunakan tug boat kecil (1000 PK).
c. Pengoperasian Fasilitas Penunjang Tersus
Operasional fasilitas penunjang yang ada dalam pelabuhan merupakan aktivitas
penunjang pelaksanaan kegiatan Tersus PT MBL seperti penyediaan bahan bakar
(depo BBM), pembangkit tenaga listrik, gudang dan perbengkelan, workshop,
penyediaan air bersih, pengolahan air limbah, pengelolaan sampah, perkantoran
serta kegiatan domestik tenaga kerja.
Aktivitas penyediaan bahan bakar (depo BBM) merupakan kegiatan penyediaan,
penyimpanan dan pelayanan kebutuhan bahan bakar terutama solar dan pelumas
untuk kendaraan dan alat berat yang digunakan pada tahap operasional Tersus PT
MBL. Pemenuhan kebutuhan solar dan pelumas ini dilakukan dengan
mendatangkan langsung melalui jalur transportasi perairan (sungai). Berdasarkan
jumlah peralatan dan jam kerja efektif, kebutuhan BBM (solar) diprediksi sebesar
5.500.000 L/tahun atau 458.333 L/bulan. Sedangkan kebutuhan pelumas
diperkirakan sebanyak 40 L/alat/bulan. Seluruh persediaan solar disimpan di tempat
penyimpanan khusus, sedangkan pelumas disimpan di gudang dalam bentuk drum
kemasan aslinya.
Penyediaan tenaga listrik untuk kegiatan operasional Tersus PT MBL diperoleh dari
4 buah generator set dengan kapasitas 1.600 kVA untuk penggerak barga loader
dan 2 buah generator set dengan kapasitas masing-masing 400 kVA untuk aktivitas
harian fasilitas penunjang.
Aktivitas gudang merupakan kegiatan penyediaan dan penyimpanan bahan/
material untuk pemenuhan kebutuhan operasional Tersus PT MBL. Sedangkan
kegiatan perbengkelan dan workshop merupakan aktivitas pemeliharaan dan
perawatan kendaraan serta alat berat yang digunakan pada tahap operasional
pelabuhan khusus batubara ini. Aktivitas pemeliharaan dan perawatan tersebut
meliputi : penggantian minyak pelumas mesin (oli) berbagai jenis alat berat dan alat
angkut, pembersihan berbagai peralatan mesin dan house keeping. Kegiatan ini
utamanya akan menghasilkan limbah cair maupun padat yang dikelola dengan cara-
cara berikut :
 Limbah cair berupa oli bekas dikumpulkan dalam drum-drum khusus untuk
disimpan di TPS LB3.

Informasi Umum I-14


 Limbah padat berupa bahan logam bekas dikumpulkan di lokasi khusus
penyimpanan sementara dan diantaranya ada yang dapat digunakan kembali.
Penyediaan air ditujukan untuk memenuhi kebutuhan air bersih serta air
penyiraman dan pemadam kebakaran. Penyediaan air bersih terutama ditujukan
untuk memenuhi kebutuhan domestik karyawan dan aktivitas fasilitas penunjang
Tersus PT MBL. Pemenuhan kebutuhan air untuk keperluan domestik ini untuk
sementara didatangkan dari luar lokasi Tersus (sistem trucking) dan untuk
selanjutnya direncanakan bersumber dari air sungai melalui proses pengolahan air
sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 907 tahun 2002 tentang
syarat-syarat pengawasan kualitas air minum. Sedangkan penyediaan air untuk
keperluan penyiraman jalan menuju lokasi dan di dalam lokasi kerja Tersus dan
untuk keperluan penyemprotan debu batu bara disekitar stockpile sebagai
perangkap debu serta untuk pemadam kebakaran bersumber dari air sungai dan air
hasil pengolahan limbah di settling pond.
Aktivitas pengolahan air limbah merupakan kegiatan untuk meminimalkan dampak
pencemaran yang ditimbulkan dari terjadinya air larian di areal stockpile.
Pengolahan air limbah (air asam batuan) ini menggunakan 4 unit settling pond yang
ditempatkan pada masing-masing areal stockpile dan dihubungkan dengan saluran
drainase stockpile.
Limbah yang dihasilkan dari kegiatan Pembangunan Terminal Khusus beserta
Fasilitas Penunjangnya sebagian besar merupakan limbah padat. Limbah padat
berupa sampah domestik dari kegiatan sehari-hari karyawan atau tenaga kerja di
lokasi kegiatan.
Kegiatan domestik tenaga kerja Tersus PT MBL merupakan aktivitas harian
karyawan baik untuk pemenuhan kebutuhan pokok harian maupun aktivitas sosial
antar karyawan dan masyarakat sekitar lokasi pelabuhan.

Informasi Umum I-15


Informasi Umum I-16

Anda mungkin juga menyukai